Вы находитесь на странице: 1из 3

INTISARI ANALISIS ASAM AMINO DALAM CUMI-CUMI (TODARODES

PASIFICUS)

Kolom

: CIS

Suhu kolom : pada suhu kamar


Laju alir eluen: 1 ml/menit
Detektor

: detektor UV-Vis pada panjang gelombang 254 nm.

Fase Gerak

: eluen A yaitu larutan buffer asetat pH 4,9 : asetonitril = 47:3 (v/v) dan eluen B
yaitu asetonitril: air = 60 :40 (v/v)

Fase Diam

Preparasi dan Prosedur Penelitian


Analisis asam amino standar dilakukan dengan menderivatisasi terlebih dahulu kedelapan
asam-asam amino murni yaitu glutamate fenilalanin, histidin, prohn, arginin, leusin, valin dan
treonin yang masing-masing dilarutkan dalam akuabides sehingga diperoleh larutan asam amino
0,01 M. Larutan asam amino dikeringkan vakum kemudian dilarutkan dakm pelarut
etanol:air:trietilamin(TEA) = 2:2:1 (v/v).
Campuran larutan tersebut dikeringkan vakum lagi selama 15 menit, setelah itu
ditambahkan etanol:TEA:air:PITC =7:1:1:1 (v/v) dan dikeringkan vakum selama 20 menit. Hasil
derivatisasi tersebut dilarutkan dalam larutan buffer asetat 0,01 M pH 4,9 : asetonitril = 62:38
(v/v). Terhadap 3 asam amino yang pertama yaitu glutamat, fenilalanin dan histidin dikkukan
pemanasan saat pengeringan vakum hingga suhu 50 C. Asam-asam amino murni yang telah
diderivatisasi dianalisis dengan KCKT. Tujuan utama dari proses derivatisasi asam amino adalah
diperolehnyasuatu senyawa baru yang mempunyai gugus kromofor sehingga diharapkan dapat
menaikkan sensitivitas deteksi dengan demikian senyawa baru tersebut dapat terdeteksi dengan
detektor UV-Vis.

http://digilib.uin-suka.ac.id/7889/1/SUSY%20YUNITA%20PRABAWATI%20INTISARI
%20ANALISIS%20ASAM%20AMINO%20DALAM%20CUMI-CUMI%20%28TODARODES
%20PASIFICUS%29.pdf

PROFIL ASAM AMINO PENSTIMULASI SEKRESI INSULIN DALAM EKSTRAK


SESUDAH PEMISAHAN PROTEIN KECAMBAH KACANG-KACANGAN LOKAL

Preparasi sampel dan standar untuk analisis asam amino menggunakan HPLC.
Preparasi sampel dan pengujian asam amino dilaksanakan dengan prosedur sebagai
berikut: Ekstrak kecambah kacang-kacangan sesudah pemisahan protein (supernatan) diambil
masing-masing sebanyak 5,0 ml, dimasukkan tabung reaksi, ditambah 5 ml HCl 12 N, dan
dicampur sampai homogen. Selanjutnya dihidrolisis menggunakan autoklaf pada suhu 110oC
selama 12 jam, didinginkan pada suhu ruang, dan dinetralkan dengan NaOH 6 N. Masing-masing
sampel ditambah 2,5 ml Pb-asetat 40%, 1ml asam oksalat 15% dan ditepatkan sampai 50,0 ml
dengan aquabides. Kemudian diambil 3 ml, disaring dengan millex 0,45 m, direaksikan dengan
larutan OPA selama 3 menit, dan diinjeksikan sebanyak 30 l ke HPLC. Larutan standar asam
amino dibuat dengan cara mengambil larutan stok asam amino 1000 ppm, kemudian diencerkan
sehingga diperoleh larutan asam amino 2,5 ppm yang merupakan campuran 50 l larutan asam
amino dan 950 l larutan OPA. Selanjutnya divortek, direaksikan selama 3 menit dan
diinjeksikan ke HPLC.
Precolumn

: P/N 1115Y535

Kolom HPLC: Eurospher 100-5 C 18, 250x4,6 mm


Fase Diam

Fase Gerak

: eluennya terdiri atas:


-

Eluen A yaitu buffer asetet 0,01M pH 5,9


Eluen B yaitu MeOH:buffre asetat 0,01M pH 5,9:THF (hexanetetrahydrofuran-2-propanol) =80:15:5.

Laju alir eluen: 1 ml/menit


Suhu

Detektor

: Fluorescence panjang gelombang Ext 340 nm dan Em 450 nm.

file:///C:/Users/Toshiba/Downloads/314-1125-1-PB%20(1).pdf

Вам также может понравиться