Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Susila
Kelompok 1
Pendahuluan
Agama hindu memilliki kerangka dasar yang dapat dipergunakan oleh umatnya
sebagai landasan untuk memahami, mendalami, dan mengamalkan ajaranajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka tersebut terdiri dari tiga unsur,
yaitu Tattwa/filsafat, Susila/etika, Upacara/ritual. Untuk dapat memahami,
mendalami, dan mengamalkan ajaran Agama Hindu secara utuh dalam kehidupan
sehari-hari, setiap umat Hindu memiliki kewajiban menjadikan kerangka dasar
sebagai pedoman. Dengan demikian, mereka dapat mewujudkan kehidupan ini
menjadi sejahtera dan bahagia.
Susila
Susila dalam Agama Hindu merupakan kerangka dasar yang yang kedua.
Susila merupakan istilah lain dari kata etika dan moral yang merupakan ajaran
perilaku atau perbuatan yang bersifat sistematis tentang karma. Didalam
berperilaku, terdapat dua macam perilaku, yaitu perilaku baik atau yang disebut
Subha Karma/Daiwi Sampad dan perilaku tidak baik atau yang disebut Asubha
Karma/Asuri Sampad.
Catur Warna
Catur Warna berasal dari bahasa sansekerta dari kata Catur yang berarti
empat dan Warna berarti tutup, penutup, watak, dan kasta. Sehingga Catur Warna
berarti empat pengelompokan masyarakat dalam tata kemasyarakatan agama
Hindu yang ditentukan berdasarkan profesinya. Pemahaman Catur Warna dapat
dirumuskan berdasarkan Sastra Drstha.
Catur Warna membagi masyarakat Hindu menjadi empat kelompok profesi
dengan sejajar. Warna ditentukan oleh guna dan karma. Guna adalah sifat, bakat
dan pembawaan seseorang, sedangkan karma artinya perbuatan. Dengan
demikian, dapat diartikan bahwa setiap orang yang lahir ke dunia ini sudah tentu
memiliki dan membawa keahliannya masing-masing. Oleh karena itu, kita
hendaknya mau dan mampu belajar untuk mengakui kemampuan yang berasal dari
Tuhan secara jujur dan bertanggung jawab. Hindarkanlah diri kiia masing-masing
untuk memandang rendah orang lain.
Bagian-bagian Catur Warna
1) Brahmana Warna adalah individu atau golongan masyarakat yang
berkecimpung dalam bidang kerohanian.
2) Ksatria warna adalah individu atau golongan masyarakat yang memiliki
keahlian dalam memimpin bangsa dan negara.
3) Waisya Warna adalah individu atau golongan masyarakat yang memiliki
keahlian dibidang pertanian dan perdagangan.
4) Sudra Warna adalah individu atau golongan masyarakat yang memiliki
keahlian dibidang pelayanan atau membantu.
Catur Asrama
Catur Asrama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari kata Catur yang
berarti empat, dan Asrama yang berarti tempat atau lapangan kerohanian. Jadi
Catur Asrama merupakan empat jenjang kehidupan yang berlandaskan petunjuk
kerohanian. Empat jenjang tersebut merupakan program yang disesuaikan dengan
tingkatan umur.
Bagian-bagian Catur Asrama
1) Brahmacari Asrama adalah tingkatan yang pertama yaitu masa-masa
menuntut ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan menuntut ilmu tersebu
maka ada Brahma Sesana yang berarti peraturan tata tertib, baik untuk
guru maupun untuk siswa. Kewajiban guru mendidik siswa dengan
petunjuk-petunjuk kerohanian, kebajikan, amal, pengabdian, dan memberi
berbagai ilmu pengetahuan, baik itu pengetahuan mengenai Ketuhanan
(Para Widya) maupun ilmu tentang keduniawian (Apara Widya)
2) Grehasta Asrama adalah tingkatan yang kedua yaitu kehidupan pada
waktu membina rumah tangga. Pada masa ini seseorang menjadi
pemimpin rumah tangga dan bertanggung jawab penuh terhadap