Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Volume
12.
lssN 1411-9730
Kesesuaian Kcndaraan Bermotor l'erhadap Vegetasi Pohon Ruang'lerbul
Pelindung
Rektor Univors itas Mularvanna
Ketua Lembaga Penelitian tjnlnUl
Iurqaan Ilarnsyani,
Pen
ggung Jrwab
Pembanlu Rektor I Udmul
S. Yun i
Indriyanli
BalokBergigilsi llrnah
Tamrh
Dhanna Widada
l0
HxrjtrniHasan
l8
diPl
X, KalnnantanTimur
Balfas
3l
Reriey Of tdctots
A ch ieN en e nt s O IC
sn
ltil
ence Behaviu
tkrion
P r oj e c t
ln Pnj.ct
-{r..iuri.1r \.
J.:aukd H: :i-
( t,ttrrtt r::; .
).rirnl-ii;.r,i .:._
:\onseF \r'..
3entuk B: r.t;i'oltnJ
B.r":
Pancaruh P.:-:
3:ruhara T::r
3aiduri Ene:-.i
t;1. Eti;, i O-
Nla ager Th
I n vop akdr n1
l8
lurqon
42
1i1:u::- T;ri
Prrr] ek D:l::r
Reliarr
0;
-F
Terbit tiga kali setahun, bcrisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian dan kajian kdtis dibidang
illnLr pcngetahuan dan teknologi.
Jumal Sa;ns dan Tekrologi "Aplika" diterbitkan pertama kali Februari 2001 (Volumc
Penurunan Ir
1,
Nomor
1,
Kendaraan
F'ebruari 2001).
Sedinl.ntasi-E
Penyunting meneiDra sumbangan tulisan yang betum pernah diterbitkan dalan media lain. Naskah
diketik dengan lolmat seperti tercantum pada halaman kulil dalam belakang.
Decrea\itig:
Harga langgaian 3 nomor setahun Rp- 200.000,- (tennasuk ongkos kirim). Untuk berlangganan
dapat menghubtrng
Penerbit/redaksi: Jumal
6\
f.l,.l
lssr{ t4tr-979t
2012
,1'
, ililltlill|lilruilffiu$fl
APLTKA
rg Terbul
ity l'ehir
r
Fishbor
JURNAL
SAINS DAN TEKNOLOGI
er Bentr
'g Grout
.cutar
Furqaan Hamsyani,
S.
Yuni Indriyanti
drr
On PT..
Tamrin
*rr;*ruh
Harjuni Hasan
oJ
qer
Tj:
r;r",;;r?"',er'.i
-::ia:*n
lang
rr l,
;:.-*rr:lurl Konsentrasi
rss
pada
s*.Jin:e*tasi -Elektrokoagulasi
kah
Zainal Arifin
nan
lua,
Aplika 1 )'olum*
Nomor
Halaman
1-49
Samarinda
Februari 20tr2
ISSN
1411 - 9730
ABSTRAK
Samarinda merupakan kota yang sedang dalam tahap berkembang dan membangun, dengan kendaraan
bermotor sebagai alat transportasi yang merupakan sumber pencemaran udara yang bergerak sehingga
penyebaran pencemar mempunyai suatu pola penyebaran spasial yang meluas. Terlihat bahwa dari tahun 2003
sampai dengan tahun 2008 terjadi penurunan kesesuaian kendaraan bermotor berdasarkan volume CO 2 pada
ruang terbuka hijau research at existing condition dan demikian halnya selisih kendaraan bermotor cenderung
meningkat serta lebih dari kesesuaian kendaraan bermotor berdasarkan volume CO2 vegetasi pohon di ruang
terbuka hijau maka hal ini berdampak terhadap pengurangan jumlah kendaraan yang ada untuk menyesuaikan
dengan kemampuan vegetasi ruang terbuka hijau dalam hal kemampuan volume CO 2 yang terdapat pada batang
pohon dengan memperhatikan budaya, kebijakan kendaraan dan emisi, serta RTH dan teknologi kendaraan
bermotor di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu (Jalan Juanda, Jalan AW. Syahranie, dan Jalan
Kadrie Oening).
Kata kunci: kendaraan bermotor, vegetasi pohon, CO2, volume, ruang terbuka hijau, fishbond.
ABSTRACT
Samarinda is a city that is in the stage of developing and building the motor vehicle as a means of
transportation that is a source of air pollution that moves so that the spread of contaminants has a widespread
pattern of spatial distribution. It appears that from 2003 to 2008 decreased compliance of motor vehicles based
on the volume of CO2 in a green open space existing condition and research at the difference in the case of
motor vehicles is likely to increase as well as over the suitability of a motor vehicle based on the volume of CO2
in tree vegetation green open space then it this has an impact on reducing the number of vehicles available to
suit the ability of vegetation green open space in terms of the ability of the volume of CO2 contained in the
trunk with the culture, the policy of the vehicle and emissions, as well as green space and motor vehicle
technology in Air Hitam Village, Samarinda Ulu District (Juanda Street, A.W. Syahranie Street, and Kadrie
Oening Street).
Key words: motor vehicles, tree vegetation, CO2, volume, green open space, fishbond.
1.
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Status vegetasi
Kreteria tumbuhan
II
III
IV
RTH-pertamanan
(1)
Taman
(2)
Jalur hijau jalan
(3)
Jalur hijau kota
B. RTH-lain
Sumber : Purnomohadi, 1994.
A.
1,2,3,4,7,8
1,2,3,6,7
1,2,3,5,7,8
7,8
Notasi:
I. Karakteristik Umum
1. Tidak bergetah/beracun
2. Dahan tidak mudah patah
3. Perakaran tidak mengganggu fondasi
4. Struktur daun, setengah rapat hingga rapat
5. Struktur daun setengah rapat
6. Struktur daun rapat
7. Ketinggian tumbuhan bervariasi
8. Warna dominan hijau, warna lain seimbang
II. Kecepatan Tumbuh
1. Sedang
Tabel 2.
1
1,2,3
2
3
1,2
2
2
1,2
1,2
2
2
1,2
1
2,3
2
3
2. Cepat
3. Bervariasi
III. Habitat
1. Tumbuhan hijau local
2. Tumbuhan hijau budidaya
IV. Tipe Tumbuhan
1. Musiman
2. Tahunan
3. Setengah rapat hingga rapat
V. Kerapatan Tanam
1. Setengah rapat
2. Rapat
Peneduh Jalan
Flamboyan
Angsana
Ketapang
Kupu-kupu
Kere Payung, Bungur
Taman Hutan
Bungur
Jening
Khaya
Pingku
Lamtorogung
Puspa
Kenanga
Locust
Kisireum
Manglid
Cengal
Kawista, Kenangan
Kebun dan Halaman
Nangka
Kenanga
Sirsak
Srikaya
Pala
Alpokat, Belimbing
Sumber : Yunus, 2005.
Nyamplung
Jakaranda
Liangliu
Kismis
Ganitri, Damar
Anting-anting
Asam Kranji
Cemara
Pinus
Beringin
Johar
Tanjung
Saga
Mahoni
Akasia
Pala Hutan
Cemara Sumatra
Palur Raja
Kibeusi Leutik
Kaliandra
Balam Sudu
Sawo Duren
Kedinding
Dadap
Salam
Sungkai
Khaya, Blabag
Matoa/ Kasai
Ebony/ Kayu Hitam
Kempas
Sawo Kecik
Asam
Johar
Angsanan
Kecapi
Palem raja
Kalak
Saputangan
Bacang, Kayu Manis
Flamboyan
Tanjung
Trembesi
Beringin
Kepuh
Merbau Pantai
Tengkawangmajau
Angsert
Nyamplung
Leda
Tengkawanglayer
Johar, Merawan
Jambu Monyet
Durian
Manggis
Cokelat
Duwet
Cengkeh, Jeruk
Jambu Bol
Jambu Air
Sawo Manila
Sawo Kecik
Kopi
Randu
Mangga
Rambutan
Kedondong
Kemiri
Wuni
Petai
3.
METODE PENELITIAN
Et Volt FEt , j 10 6
t 1
............................. (1)
........... (2)
Bk
2 ........................................................... (3)
........................................................................................................... (4)
Selisih VolumeCO2
........................................... (5)
...................................................................................................... (6)
n
Selisih Volume CO2
SKBt
106 KBt Emisi CO2 Kendaraan Bermotor 106
Vol
FE
FEKB
Volt FEt , j FEKB
t 1
t 1
t
t,j
....................................... (7)
Sumber : Hamsyani
Dimana :
KBvbt = Jumlah kendaraan berdasarkan volume
CO2 vegetasi berkayu (pertahun).
SKBt
= Selisih berdasarkan jumlah kendaraan
bermotor.
KBt
= Jumlah kendaraan bermotor.
Volt
= Konsumsi
bahan
bakar
dalam
melakukan
aktivitas
minimum
(liter/tahun).
FEi,l
= Besarnya polutan i yang diemisikan dari
setiap (liter) pengunaan bahan (g/liter
BB).
FEKB
= Faktor emisi pada mesin penggerak
kendaraan bermotor.
3.6 Asumsi penelitian
Asumsi-asumsi dalam penelitian ini sangat
diperlukan untuk membantu dalam perhitungan data
penelitian yaitu :
1. Asumsi perhitungan jumlah kendaraan bermotor
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kendaraan yang termasuk dalam data UPT.
Samarinda, Dispenda Propinsi Kalimantan
Timur termasuk ke dalam perhitungan.
b. Kendaraan di luar lokasi penelitian (masih
dalam wilayah kota Samarinda) yang
melintas, lewat dan tinggal sementara
selama setahun masuk dalam perhitungan
tidak berdasarkan pengulangan.
2. Asumsi karbon dianggap sama dengan CO2
berdasarkan asumsi proses fotosintesis.:
3. Asumsi perhitungan volume karbon dioksida,
nilai volume karbon dioksida diperoleh
berdasarkan asumsi sebagai berikut :
a. Nilai volume karbon dioksida oleh vegetasi
diperoleh
melalui
perhitungan
data
lapangan. Pendekatan perhitungan karbon
dioksida dengan cara menentukan volume
kayu bulat pada daerah-daerah yang
bervegetasi berdasarkan diameter kayu
bulat.
b. Nilai volume karbon yang diperoleh hanya
di atas tanah permukaan tanah, khususnya
untuk daerah yang bervegetasi sementara
volume karbon dioksida yang ada di dalam
tanah serta air tidak dihitung.
Kendaraan
bermotor
sebagai
alat
transportasi yang merupakan sumber pencemaran
udara yang bergerak sehingga penyebaran pencemar
mempunyai suatu pola penyebaran spasial yang
meluas, kendaraan bermotor yang ada sekarang ini
mempunyai ketergantungan yang tinggi terhadap
sumber energi. Seperti diketahui penggunaan energi
inilah yang terutama menimbulkan dampak terhadap
lingkungan. Hampir semua produk energi
konvensional dan rancangan motor bakar yang
digunakan dalam kendaraan bermotor menyebabkan
dikeluarkannya emisi pencemar ke udara terutama
emisi CO2. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran
motor bakar berbahan bakar konvensional nonrenewable yaitu bahan bakar fosil secara netto
melepaskan sampai penuh 100 persen CO2 ke
atmosfir. Beda halnya dengan CO2 yang berasal dari
pembakaran kayu dimana bisa menjadi zero
emission atau sustainable karena CO2 yang berasal
dari pembakaran dan dekomposisian kayu menjadi
materi lain yaitu CO2 yang secara teratur akan
terserap oleh vegetasi pohon itu sendiri renewable
yang juga dibangun secara teratur sehingga
mengakibatkan jaringan keseimbangan CO2 menjadi
nol. Tidak disangsikan lagi bahwa sektor kehutanan
dan industri kehutanan adalah sumber energi
renewable. Jika penggunaan bahan bakar
konvesional non-renewable dalam motor bakar
kendaraan bermotor tidak secara besar-besaran maka
bisa dimungkinkan akan mengarah kepada zero
emission, karena kendaraan bermotor penyumbang
66,3% emisi terbesar di perkotaan maka pengurangan
emisi mutlak dilaksanakan.
Tabel berikut ini adalah selisih dan
kesesuaian jenis, umur, penggunaan bahan bakar dan
jumlah
kendaraan
bermotor
(eksponensial)
Selisih dan kesesuaian jumlah kendaraan bermotor berdasarkan volume CO2 vegetasi pohon di
ruang terbuka hijau research at existing condition di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda
Ulu, Jalan Juanda, Jl. AW. Syahranie, dan Jl. Kadrie Oening.
Kendaraan
(umur/ tahun)
Jumlah kendaraan
yang ada (unit)
Selisih
kendaraan (unit)
Bensin
Solar
Bensin
Solar
2003
2.796
1.714
1.297 *
215 *
2004
3.130
1.919
1.970 *
758 *
Roda 4
2005
3.496
2.143
2.457 *
1.104 *
(1 s/d 5 th) 2006
3.728
2.285
2.725 *
1.282 *
2007
4.018
2.463
3.023 *
1.467 *
2008
4.200
2.574
3.208 *
1.582 *
Sub Total
21.368
13.097
14,680 *
6,408 *
2003
6.524
3.999
6.203 *
3.677 *
2004
7.304
4.477
7.055 *
4.228 *
Roda 4
2005
8.158
5.000
7.935 *
4.777 *
(6 s/d 10
2006
8.699
5.332
8.484 *
5.117 *
th)
2007
9.375
5.746
9.162 *
5.533 *
2008
9.799
6.006
9.586 *
5.793 *
Sub Total
49.859
30.559
48,426 *
29,126 *
2003
9.320
5.712
9.278 *
5.670 *
2004
10.434
6.395
10.402 *
6.363 *
Roda 4
2005
11.654
7.143
11.626 *
7.114 *
(11 th
2006
12.427
7.617
12.399 *
7.589 *
keatas)
2007
13.393
8.209
13.366 *
8.181 *
2008
13.998
8.580
13.971 *
8.552 *
Sub Total
71.227
43.655
71,041 *
43,469 *
2003
18.998
15.787 *
2004
21.795
19.309 *
Roda 2
2005
24.082
21.854 *
(1 s/d 3 th) 2006
26.292
24.143 *
2007
27.760
25.627 *
2008
28.506
26.380 *
Sub Total
147.433
133,101 *
2003
44.330
43.616 *
2004
50.855
50.303 *
Roda 2
2005
56.190
55.695 *
(4 s/d 7 th) 2006
61.349
60.871 *
2007
64.773
64.299 *
2008
66.514
66.041 *
Sub Total
34.4010
340,826 *
2003
63.328
63.238 *
2004
72.650
72.580 *
Roda 2
2005
80.272
80.209 *
(8 th
2006
87.641
87.581 *
keatas)
2007
92.533
92.473 *
2008
95.020
94.960 *
Sub Total
491.443
491,041 *
Total
1.125.341 87.311
1,099,114 *
35,534 *
Sumber : Hamsyani (2009).
Ket.
: * Jumlah kendaraan yang ada lebih dari kesesuaian jumlah kendaraan (unit) berdasarkan volume
CO2 pada ruang terbuka hijau research at existing condition di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan
Samarinda Ulu, Jalan Juanda, Jl. AW. Syahranie, dan Jl. Kadrie Oening.
3.
4.
3.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006a. Ruang Terbuka Hijau Sebagai
Unsur Utama Pembentuk Kota Taman.
Pekerjaan Umum Republik Indonesia
(www.penataanruang.net). 2006
Anonim,
2007.
Metode
Estimasi
Emisi
Kementerian
Lingkungan
Hidup
(www.asdep.go.id). 2007. (25 Maret 2009)
Hamsyani, Furqaan, 2009, Valuasi Ekonomi
Pencemar Emisi Kendaraan Bermotor Dan
Kapasitas Asimilasi Lingkungan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Di Kota Samarinda,
Tesis (tidak dipublikasikan), Program
Pascasarjana,
Program
Studi
Ilmu
Lingkungan,
Univeritas
Mulwarman,
Samarinda
Lahjie