Вы находитесь на странице: 1из 17

ACCEPTANCE SAMPLING

Di Masa lalu produk yang


dibuat dengan tangan
atau mesin sederhana,
Penjaminan kualitas
produknya berjalan
lambat tetapi stabil
Produknya dibuat oleh
seorang pekerja dan
diperiksa dengan
seksama satu persatu
sebelum dijual ke pasar,
sehingga menjamin
kualitas produknya
dipertahankan

Tapi saat ini, produk


dibuat secara massal
dan cepat sehingga
sulit melakukan
pengujian produk satu
persatu
Bagaimana dapat
menyakinkan
konsumen bahwa
produk dihasilkan
berkualitas baik dengan
tidak memeriksa
produk satu persatu?

Persoalan ini dipecahkan oleh ahli statistik


yang bekerja di angkatan darat US
mereka tidak mungkin melakukan
pengujian seluruh amunisi karena berarti
harus meledakan semua amunisi dalam
setiap produksi
Oleh karena itu mereka melakukan
pengujian dengan merancang
serangkaian tabel statistik yang
memungkinkan sebagian kecil sampel
akan dipilih secara acak dari setiap
pengiriman yang akan diuji.

Standar Militer 105-D sangat sukses dalam


memprediksi kinerja amunisi, sejak itu militer mulai
menggunakannya untuk mengontrol pengujian setiap
pembelian massal produk lain.
Pemasok untuk militer menjadi terbiasa dengan tabel
statistik dan, pada gilirannya, merekamulai
menggunakan untuk memeriksa produk non-militer
mereka.
Ketika negara-negara lain menyadari bahwa sistem
itu berhasil mereka juga mengadopsinya. Pada tahun
1970-an Inggris mengambil tabel pengujian tersebut
dan kembali diterbitkan-mereka sebagai British
Standard BS6001
Komunitas Internasional kembali diterbitkan sebagai
Standar Internasional ISO2859. Saat ini hampir setiap
proses produksi massal dikontrol secara statistik
menggunakan tabel ini untuk sampel dan menguji
output

ISO 2859-10:2006
Sampling procedures for
inspection by attributes -- Part 10:
Introduction to the ISO 2859
series of standards for sampling
for inspection by attributes

Acceptance Sampling in
Industry
Departemen makanan

sebuah supermarket besar


menjual sandwich dalam
kemasan, sandwich dibeli
dalam jumlah besar dari
sebuah perusahaan
catering
Manajer perusahaan ingin
menguji kesegaran dan
kualitas dari sandwich yang
dijual, pengujian dilakukan
dengan membuka kemasan
roti dan mengujinya.
Dengan demikian roti yang
sudahg diuji tidak dapat
dijual

Cara untuk mengetahui


apakah satu batch sandwich
dapat diterima dengan
menguji sebagian kecil
sandwich (sampel) dikenal

Acceptance
Sampling
sebagai

Acceptance Sampling dapat digunakan untuk menguji


sejumlah besar unit dalam satu batch
Berbeda dengan statistica process control, yang digunakan
untuk menguji produk yang akan masuk ke tahap proses
selanjutnya, Acceptance Sampling digunakan untuk
menguji suatu produk jadi (akhir)
Acceptance Sampling tidak digunakan untuk
mengontrol kualitas proses produksi atau improvisasi
kualitas produk. Pengendalian kualitas produk
memerlukan metode lain seperti control charts yang
dapat memonitoring atau eksperimen untuk
improvisasi kualitas produk
Pengujian sandwich disebut dengan destructive test, karena
sampel yang diuji tidak dapat dijual kembali
Acceptance Sampling digunakan ketika pengujian terlalu
besar, mahal dan memakan waktu.

Umumnya digunakan
oleh kontraktor dan
sub-kontraktor, dimana
kontraktor ingin
menjamin kualitas dari
barang atau jasa yang
masuk
Sebuah sekolah akan menguji
kaulitas dari perusahan
pemasok makanan untuk
makan siang setiap hari
Sebuah perusahaan kosmetik
akan menguji bahan baku
yang dikirim melalui kapal
laut dari perusahaan lain di
luar negri

Acceptance
Sampling

Karena kebutuhan Starbucks


dalam 'volume tinggi, para
eksportir kopi berkompetisi untuk
menjadi pemasok (suplier).
Oleh karena itu Starbucks
membuat hubungan jangka
panjang dengan pemasok,dan
menyediakan kerja sama pelatihan
bersam pemasok. Untuk
mengontrol kualitas kopi, Starbucks
melakukan tiga kali pengujian
sample dari setiap pengiriman:
saat sebelum disiapkan untuk
diekspor
saat sebelum pengiriman
setibanya dibagian plant
pemanggangan
Pada setiap tahap Starbucks berhak
untuk menolak pengiriman 1.

digunakan oleh produsen atau


pemasok sendiri, sebagai cara
untuk audit or compliance
(kesesuaian)

Acceptance Sampling
Company receives shipment from
vendor

Sample taken from lot,


Quality characteristic inspected

Lot Sentencing:
Accept lot?

NO

YES

Use lot in
production

05/12/15

Return lot
to vendor

Acceptance Sampling
adalah suatu proses
audit yang digunakan
untuk memastikan
apakah produk akhir
suatu produksi sudah
sesuai dengan
kebutuhan

tiga pendekatan pengujian


Lot

1. Accept no inspection - ketika vendor sudah


memberikan jaminan pengujian terhadap
kualitas produknya dan memiliki perusahaan
yang memenuhi kualitas standar mutu
2.100 % Inspection, menguji setiap unit dalam
lot dan membuang yang rusak/defectives
3.Acceptance sampling sampel diambil dari
suatu Lot dan di uji karakteristik
kualitasnya ; berdasarkan informasi hasil
pengujian sampel akan dibuat keputusan
disposisi suatu lot.

05/12/15

Siapa saja yang harus mengetahui


Acceptance Sampling
Siapapun yang terlibat dalam setiap
inspeksi harus memahami Acceptance
Sampling, bagaimana cara menggunakan
secara efektif, dan apa yang diproleh dari
sampling plan
Termasuk manajemen, R & D, dan
personilnya yang berkualitas. Secara
khusus, insinyur produksi dan proses,
manufaktur dan insinyur desain, agen
pembelian dan manajer, serta para
insinyur, inspektur, pengawas (supervisor),
dan manajer.

Acceptance Sampling digunakan


ketika:
1.test destructive
2.secara teknis tidak mungkin melakukan
inspeksi 100%
3.biaya inspeksi 100% sangat mahal
4.vendor memiliki reputasi yang baik
sehingga tidak perlu melakukan inspeksi
100%
5.produk yang beresiko; memerlukan
program monitoring lanjutan
05/12/15

Acceptance Sampling
Single Sampling
(N,n,c)
Double Sampling
(N,n1,n2,c1,c2)
Sequential Sampling

05/12/15

Acceptable Quality Level


(AQL)

Karakteristik suatu pengujian kontrol


mutu yang telah ditetapkan adalah
Acceptable Quality Level (AQL)
AQL berhubungan dengan persentase
maksimal suatu produksi yang sedang
berjalan, yang dipersiapkan akan
ditolak (reject) saat di uji (persen
maksimal produk yang akan direject
dalam setiap proses produksi)

Sampling produk
1. Sampling by time
Durasi Produksinya 10 jam
Sublot = 10/4 = 2.5 jam/lot = 150 menit /sublot
1 truk memuat setiap 10 menit, 10 menit = 1 truk
150 menit/10 menit = 15 truk/sublot

Sa ASTM D3665 - 12
Standard Practice for Random
Sampling of Construction Materials
1. mpling weight (tonnage)

Вам также может понравиться