Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini, dunia pendidikan Indonesia ikut mendapat
pengaruh dari perkembangan yang terjadi di dunia, termasuk model dan pendekatan
pembelajaran. Selama ini sudah berbagai macam model dan pendekatan
pembelajaran diterapkan oleh para guru, namun hasilnya tetap belum maksimal.
Akhirnya diperkenalkan pendekatan pembelajaran CTL ( Contextual Teaching and
Learning ) yaitu konsep yang membantu guru mangaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Salah satu pilar CTL ( Contextual Teaching and Learning ) itu adalah inkuiri
atau menemukan yang merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Terutama dalam
memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru sesuai dengan materi pelajaran
yang sedang berlangsung.
Kemampuan siswa SMP 5 Semarang dalam hal memecahkan masalah relatif
masih kurang. Hal ini ditunjukkan dalam beberapa kali proses belajar mengajar
berlangsung, masih sedikit siswa yang berani tunjuk jari, bila guru memberikan
pertanyaan yaitu sekitar 50%, Siswa yang berani memberikan masukan pada waktu
diskusi sekitar 60%, siswa yang mampu memberikan solusi atas jawaban teman
sekitar 45% dan yang menjawab dengan benar pertanyaan guru sekitar 60% (data
primer)
Oleh karena itu penulis perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu memecahkan
masalah mengenai materi Perdagangan Internasional dengan cara mencari sendiri
pemecahannya. Dalam kegiatan ini guru bertindak sebagai pemandu.
Dengan penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pokok
Perdagangan Internasional siswa diberi soal yang berisi masalah yang berkait dengan
materi secara perseorangan atau kelompok dan jika siswa mengalami kesulitan maka
ia dapat mencari pemecahannya pada buku sumber baik di dalam kelas maupun di
perpustakaan. Dengan demikian akan membantu dan memudahkan siswa untuk
mengerti dan mamahami semua materi yang diajarkan. Selain itu siswa dapat belajar
secara mandiri atau bersama-sama dalam memecahkan masalah yang berhubungan
dengan Perdagangan Internasional. Yang perlu diperhatikan adalah ketepatan dalam
memilih model pembelajaran inkuiri harus disesuaikan dengan tujuan,jenis, dan sifat
materi pelajaran serta sesuai dengan kemampuan guru dalam memahami dan
melaksanakan model tersebut.
Model pembelajaran Inkuiri untuk materi pokok Perdagangan Internasional
dipilih karena dengan model pembelajaran ini memungkinkan dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk mencari penyelesaian atas semua masalah yang
diberikan oleh guru. Siswa akan merasa termotivasi dan merasa mempunyai
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah Bagaimana meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah pada materi pokok Perdagangan Internasional Mapel IPS di
kelas IX G SMP 5 Semarang dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri?
Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas akan dilaksanakan model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Perdagangan Internasional. Guru akan
membangkitkan keberanian, memberikan motivasi dan dorongan serta memberikan
penghargaan kepada siswa yang memberikan masukan, solusi dan menjawab dengan
benar pertanyaan guru. Dengan demikian siswa akan merasa terangsang untuk
memperoleh penghargaan yang sebanyak-banyaknya dan akan berkompetisi secara
sehat untuk memberikan masukan dalam diskusi, memberikan solusi dan menjawab
pertanyaan dengan benar.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada
materi pokok Perdagangan Internasional, di kelas IX G SMP 5 Semarang..
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah pada materi pokok Perdagangan Internasional di
kelas IX G SMP 5 Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan
manfaat yang berguna bagi perorangan maupun institusi/lembaga :
1. Bagi Guru
2. Bagi Guru lain : dengan membaca laporan penelitian tindakan kelas ini akan
mendapat gambaran yang jelas tentang bagaimana meningkatkan
kemampuan meneliti dan memperbaiki proses pembelajarannya.
3. Bagi Siswa
4. Bagi Sekolah
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah
Pengajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu kanteks bagi siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Nurhadi
dkk, 2003 : 55)
Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah,
mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran
berbasis masalah dapat dilaksanakan dengan mengembangkan lingkungan kelas yang
memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar
pengajaran berbasis masalah terdiri dari penyajian kepada siswa situasi masalah yang
autentik dan bermakna yang dapat memberi kemudahan kepada siswa untuk
melakukan pemecahan sendiri.
Pengajaran berbasis masalah menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah, bukan hanya mengorganisasikan
prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran
berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan
dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi
bermakna untuk siswa.
(1987)
berikut :
1. Berpikir tingkat tinggi adalah nonagoritmik
yang kadang
pencarian makna dan ketidakpastian berarti bahwa proses berpikir dan keterampilan
yang perlu diaktifkan sangatlah kompleks. Juga ditekankan pentingnya konteks atau
keterkaitan pada pada saat berpikir tentang berpikir. Meskipun proses berpikir
memiliki beberapa kesamaan antar situasi, proses itu juga bervariasi tergantung
pada apa yang dipikirkan. Proses berpikir yang digunakan untuk memikirkan ide
abstrak berbeda dengan yang digunakan untuk memikirkan situasi kehidupan nyata.
Karena hakikat dari konteks dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka
keterampilan itu tidak dapat diajarkan menggunakan pendekatan yang dirancang
untuk mengajarkan ide dan keterampilan yang lebih nyata. Keterampilan proses dan
berpikir tingkat tinggi bagaimanapun juga jelas dapat diajarkan, dan kebanyakan
program dan kurikulum yang dikembangkan untuk tujuan ini sangat mendasarkan
diri pada pendekatan yang sama dengan pengajaran berbasis masalah.
Pengajaran berbasis masalah membantu siswa untuk berkinerja dalam situasi
kehidupan nyata dan belajar tentang peran guru yaitu :
1. Pengajaran berbasis masalah mendorong kerjasama dalam menyelesaikan
tugas.
2. Pengajaran berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan sendiri,
10
pemecahan
masalah
yang
dipilihnya.
Tahap 2 :
berhubungan
dengan
masalah
siswa
untuk
tersebut.
Tahap 3 :
Membimbing
dan kelompok
Guru
penyelidikan
mendorong
eksperimen,
untuk
Tahap 5 :
Guru
membantu
siswa
melakukan
11
atau
evaluasi
terhadap
12
13
ceramah atau penjelasan guru dan guru dapat membantu siswa memahami konsepkonsep yang sulit dengan bantuan gambar atau demonstrasi.
Dalam proses inkuiri siswa belajar dan dilatih bagaimana mereka harus
berpikir kritis yang merupakan salah satu tujuan pendidikan. Ketika siswa belajar
berpikir kritis mereka akan memperlihatkan pikiranpikiran dan prosesproses
sabagai berikut :
1. Mengajukan pertanyaan seperti Bagaimana .. atau Apa buktinya .
2. Mengeatahui perbedaan antara observasi dan kesimpulan.
3. Mengetahui bahwa semua gagasan ilmiah itu dapat berubah dan bahwa teori
teori yang ada adalah teori yang terbaik berdasarkan bukti yang kita miliki sejauh
ini.
4. Mengetahui bahwa diperlukan bukti yang cukup untuk menarik suatu kesimpulan
yang kuat.
5. Memberi penjelasan atau interpretasi, melakukan observasi dan atau prediksi.
6. Selalu mencari konsistensi terhadap kesimpulan yang diambil dan memberikan
penjelasan dengan rasa percaya diri.
Salah satu tujusn pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis, membuat keputusan rasional, tentang apa yang diperbuat atau apa
yang diyakini. Seperti halnya setiap tujuan yang lain belajar berpikir kritis
memerlukan latihan. Siswa dapat diberikan sejumlah dilema, argument logis dan
tidak logis, iklan yang valid dan menyesatkan. Tujuan pengajaran berpikir kritis
adalah menciptakan suatu semangat berpikir kritis yang mendorong siswa
14
mempertanyakan apa yang mereka dengar dan mengkaji pikiran mereka sendiri
untuk memastikan tidak terjadi logika yang tidak konsisten atau keliru.
Berdasar identifikasi oleh Beyer (1988:57) ada 10 keterampilan berpikir kritis
yang dapat digunakan siswa untuk mempertimbangkan vaiditas tuntutan atau
argument yaitu :
1. Membedakan fakta yang dapat diversifikasi dan tuntutan nilainilai yang sulit
diverivikasi (diuji keabsahannya)
2. Membedakan antara informasi dan tuntutan atau alasan yang relevan dengan yang
tidak relevan.
3. Menentukan kecermatan faktual dari suatu pernyataan.
4. Menentukan kredibilitas dari suatu sumber.
5. Mengidentifikasi tuntutan atau argument yang mendua.
6. Mengidentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan.
7. Mendeteksi bias (menemukan penyimpangan)
8. Mengidentifikasi kekeliruan logika
9. Mengenali ketidak konsistenan logika dalam suatu alur penalaran
10. Menentukan kekuatan suatu argumen atau tuntutan.
Sepuluh keterampilan berpikir kritis di atas bukan merupakan suatu urutan
langkahlangkah tetapi merupakan daftar cara yang dapat dilakukan oleh siswa
dalam menangani informasi untuk mengevaluasi apakah informasi itu benar atau
masuk akal. Tugas utama dalam mengajarkan berpikir kritis kepada siswa adalah
membantu mereka belajar tidak hanya bagaimana menggunakan tiaptiap strategi
15
berpikir kritis itu , tetapi juga menyampaikan kapan tiaptiap srtategi berpikir kritis
itu cocok untuk dipergunakan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri
adalah suatu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar melalui
keterlibatan siswa itu sendiri dengan konsep atau prinsip untuk memiliki pengalaman
yang memungkinkan siswa dapat menemukan konsep atau prinsip itu secara mandiri.
Kesimpulan dari peningkatan kemampuan dalam memecahkan masalah
dengan model pembelajaran inkuiri adalah suatu cara atau proses yang dilakukan
untuk
menambah
atau
meningkatkan
kecakapan
dalam
mengatasi
atau
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian tersebut di atas
didapat satu kerangka pikiran sebagai berikut :
1.
2.
perlu
dikembangkan
untuk
meningkatkan
keterampilan
solusi. Karena
16
C. Hipotesis Tindakan
Model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas IX
G SMP 5 Semarang dalam memecahkan masalah pada meteri pokok Perdagangan
Internasional.
BAB III
17
METODE PENELITIAN
5.
6.
7.
8.
9.
Kegiatan
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pelatihan dan Lokakarya
13 15 September 2006
Pendampingan dalam penyusunan Proposal
15 22 September 2006
Penyerahan Proposal final ditandatangani oleh 22 September 2006
Kepala Sekolah
Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
23 September 5 Oktober
2006
Siklus II
6 14 Oktober 2006
Pendampingan dalam penyusunan Laporan
15
Oktober
15
Nopember 2006
Penyerahan Laporan
15 Nopember 2006
Pendampingan Penulisan artikel Ilmiah
15 22 Nopember 2006
Seminar hasil Penelitian
23 Nopember 2006
Penerbitan jurnal Ilmiah
Desember 2006
Tabel 2
18
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Rencana Kegiatan
November
1 2 3 4
Desember
1 2 3 4
Persiapan/Pelatihan
Lokakarya
Penyusunan
Proposal/
Pendampingan
Penyerahan Proposal Final
Pelaksanaan Penelitian
Siklus I
Siklus II
Penyusunan
Laporan/
Pendampingan
Penyerahan Laporan
Penulisan
Artikel/
Pendampingan
Seminar
Penerbitan Jurnal Ilmiah
Pada siklus I, diawali dengan pemberian pre tes, hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya siswa dibagi menjadi 8 kelompok masingmasing beranggotakan 4 5
siswa, tiap kelompok akan menerima soal berisi masalah yang harus diselesaikan
bersama dalam diskusi kelompok. Tiap anggota kelompok menyampaikan
masukan/solusi secara tertulis. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru bertindak
sebagai pembimbing dan pemandu
pengamatan atas partisipasi anggota kelompok. Guru memberikan pos tes sebelum
mengakhiri siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk menegathui kemampuan siswa
setelah melakukan diskusi mengenai materi yang dipelajari.
Pada siklus II, setiap kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi
kelompok dalam diskusi kelas. Semua siswa dapat memberikan tanggapan yang
19
berisi masukan atau solusi dari hasil presentasi kelompok. Masukan dan solusi yang
diberikan dilakukan secara tertulis. Dalam Kegiatan ini guru sebagai pemandu dan
sekaligus melakukan kegiatan pengamatan bagi siswa yang berpartisipasi dalam
diskusi kelas.Guru memberikan pos tes untuk mengakhiri siklus II. Hal ini untuk
mengetahui kemampuan siswa setelah proses pembelajaran berlangsung.
Penyusunan rencana Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas sangat diperlukan
agar kegiatan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rencana dan tujuan penelitian
dapat tercapai.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas artinya penelitian yang
dilakukan mempunyai ruang lingkup tindakan guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar sebagai obyek penelitian (Suharsimi Arikunto,1998 : 5)
Berdasar asumsi diatas dan mengingat permasalahan yang dihadapi yaitu
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi pokok Perdagangan
Internasional yang relatif rendah, yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar
Minimal (SKBM) yang ditetapkan sebelumnya yaitu 70 (tujuh puluh).
Penulis atau guru sebagai subjek atau pelaku penelitian akan
berusaha
20
C. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan Penelitian
Penelitian tidakan kelas ini terbagi dalam dua siklus/tahap. Pada tahap awal
peneliti akan menjajagi kemampuan siswa dengan memberikan pre tes yang hasilnya
akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui perkembangan siswa. Setiap akhir
siklus diberikan pos tes yang hasilnya akan digunakan untuk mengetahui
perkembangan siswa setelah mempelajari materi pokok Perdagangan Internasional.
21
22
5. Iklim kerja di sekolah ada dukungan dari Kepala sekolah dan teman sejawat /
guru.
Atas dasar uraian diatas rencana penelitian yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengamatan awal sebagai penjajagan terhadap kondisi dan
kemampuan siswa
2. Melaksanakan tes yang berupa pre tes (sebelum pembahasan materi pokok) dan
pos tes (sesudah pembahasan materi)
3. Merancang tindakan kelas yang akan dilaksanakan di depan kelas
4. Melaksanakan pengamatan terhadap ppartisipasi siswa dalam mengikuti diskusi
baik diskusi kelompok maupun diskusi kelas.
5. Mengadapan refleksi dan revisi diakhir siklus I
6. Melaksanakan tindakan baru (lanjutan) guna memperbaiki pelaksanaan proses
belajar mengajar.
7. Melaksanankan tindakan berkelanjutan dan terarah yang lebih baik, sampai
memperoleh hasil sesuai dengan harapan atau yang sudah ditentukan .
2. Pelaksanaan Tindakan
Atas dasar pengamatan awal dimana guru melaksanakan kegiatan sehari-hari
seperti biasanya sebelum Penelitian Tindakan Kelas diterapkan diperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa terdapat kekurangan kekurangan yang dihadapi oleh guru
pada saat mengajar, antara lain :
1. Guru kurang mempersiapkan alat Bantu mengajar / alat peraga.
23
yang
pelaksanaannya melalui diskusi kelompok pada siklus I dan diskusi kelas pada siklus
II.
D. Indikator Keberhasilan
24
25
26
27
Setiap anggota dalam diskusi kelompok akan mendapat nilai secara individu dari
setiap masukan, solusi, atau jawabana yang diberikan kepada kelompoknya
masingmasing. Selanjutnya setiap kelompok menyusun satu jawaban atau
pekerjaan yang akan dipresentasikan dalam diskusi kelas dan setiap kelompok
pun akan mendapatkan penilaian .
Selama kegiatan ini berlangsung guru memberikan bimbingan kepada setiap
kelompok.Guru juga melakukan pengamatan dan memberikan catatan atau nilai
atas partisipasinya dalam diskusi kelompok. Catatan atau penilaian gur meliputi
kecakapan bekerjasama, bekomunikasi secara lisan, menggali dan mengolah
informasi, mengemukakan ide atau gagasan, menemukan konsep dan
kemampuan untuk mengambil kesimpulan.
c. Penutup: siklus ini diakhiri dengan pemberian soal pos tes, untuk mengetahui
kemapuan siswa setelah mempelajari materi pokok Perdagangan Intrnasional.
Adapun hasil pelaksanaan siklus pertama adalah :
1. Nilai rata rata pos tes siklus pertama adalah 63,5 (Lampiran)
2. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah adalah :
a. Memberikan masukan sebanyak 27 siswa dari 38 siswa atau sekitar 71,05%
(Lampiran)
b. Memberikan solusi sebanyak 24 siswa 38 siswa atau sekitar 63,16%
(Lampiran)
c. Memberikan jawaban tepat 29 siswa dari 38 siswa atau sekitar 76,32%
(Lampiran)
3. Nilai ratarata kelompok yang dicapai siswa adalah 82,65
28
atau
29
30
31
Nama Siswa
Jumlah
Rata rata
2155
56,71
2413
63,50
Tabel 4
Rekap Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa
Jumlah dan Prosentase Siswa Kelas 9G SMP 5 Semarang
dalam Diskusi Kelompok
Indikator
1
2
3
Data Primer
Jumlah
%
Siswa
Siklus I
Jumlah
%
Siswa
Memberikan
masukan
Memberikan solusi
Memberikan
jawaban tepat
.
23
60
27
71,05
18
45
24
63,16
23
60
29
76,32
32
Tabel 5
Rekap Nilai Rata Rata Kelas IX G Smp 5 Semarang
( Individu dan Kelompok )
No.
Nama Siswa
Jumlah
Rata rata
3021
79,50
3140
82,63
2. Pembahasan siklus II
Hasil tersebut menunjukkan adanya perkembangan atau peningkatan yang
signifikan terhadap kemampuan siswa yaitu :
1. Nilai rata rata hasil tes dari 56,71 (pre tes) menjadi 63,50 (pos tes) dan 83,82
2. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah adalah :
a. Memberikan masukan dari 23 siswa (60 %) menjadi 27 siswa (71,05 %) dan
33 siswa (86,84 %)
b. Memberikan solusi dari 18 siswa (45 %) menjadi 24 siswa (3,16 %) dan 29
siswa (76,32 %)
c. Memberikan jawaban tepat dari 23 siswa (60 %) menjadi 29 siswa ( 6,32 %)
35 siswa 92,10 %)
3. Nilai rata - rata individu 79,50 menjadi nilai rata rata kelompok 82,65 dan
85,08
Untuk mengetahui lebih detail tingkat perkembangannya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini
33
Tabel 6
Rekap Nilai Ratarata Kelas 9 G SMP 5 Semarang
( Pre tes, Pos tes Siklus I, Pos tes Siklus II )
No
Nama Siswa
Pre Tes
Jumlah
Rata Rata
2155
56,71
II
2413
63,5
3185
83,82
Dari tabel diatas jelas bahwa nilai rata rata Pre tes, Pos tes siklus I dan Pos
tes siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu dari 56,71 menjadi 63,5 dan
akhirnya 83,82.
Tabel 7
Rekap Hasil Pengamatan Partisipasi Siswa
Jumlah dan Prosentase Siswa Kelas 9G SMP 5 Semarang
dalam Diskusi Kelompok dan Kelas
No
1
2
3
Indikator
Data Primer
Jumlah
%
Siswa
Siklus I
Jumlah
%
Siswa
Siklus II
Jumlah
%
Siswa
Memberikan
masukan
Memberikan solusi
Memberikan
jawaban tepat
23
60
27
71,05
33
86,84
18
45
24
63,16
29
76,32
23
60
29
76,32
35
92,1
34
3. Baru setelah siklus kedua dilaksanakan siswa sudah memahami dan berani
mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi kelas. Siswa mampu memberikan
masukan, solusi, dan menjawab pertanyaan dengan tepat baik secara lisan
maupun tulisan . Hal ini berdampak positif pada nilai ratarata pos tes siklus
kedua yang cukup tinggi meskipun masih ada 3 siswa dari 38 siswa atau sekitar
7,89% yang belum mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal ( SKBM ).
Tabel 8
Rekap Nilai Rata Rata Kelas 9 G SMP 5 Semarang
( Individu, Kelompok dan Kelas )
No
Nama Siswa
Individu
Kelompok
Kelas
Siklus I
Siklus II
35
Jumlah
Rata Rata
3021
79,5
3140
82,63
3233
85,08
Dari tabel diats dapat diketahui bahwa ketepatan jawaban tiaptiap siswa
yang diberikan dalam penilaian baik secara individu, kelompok maupun kelas .
Nilai rata rata Individu (79,5 ) meningkat menjadi (82,63)
kelompok
materi
yang dibahas dalam diskusi kelompok maupum diskuis kelas. Hal ini
Internasional
dilakukan oleh siswa secara bersamasama dimana tiap siswa memberikan masukan,
solusi dan jawaban yang tepat kedalam kelompoknya masingmasing dalam diskusi
kelompok dan setiap kelompok memberikan masukan masukan, solusi dan jawaban
dalam diskusi kelas. Akhirnya perumusan jawaban atas masalah yang dibahas dalam
diskusi dirumuskan secara bersamasama oleh seluruh siswa dalam diskusi kelas.
36
(SKBM) yang telah ditetapkan sebelumnya . Mengingat nilai yang diberikan sangat
kompleks dan waktu yang disediakan sangat terbatas.
Dari hasil pengamatan tersebut maka kerjasama dan partisipasi antara
peneliti, Kepala Sekolah dan guru untuk merancang tindakan kelas guna
meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar pada materi
pokok Perdagangan Internasional. Dalam upaya peningkatan itu disepakati model
pembelajaran inkuiri pada materi pokok Perdagangan Internasional dengan
menggunakan alat bantu yang disiapkan oleh guru itu sendiri.
Pada awal pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat Bantu mengajar yang tepat akan terlihat
aktifitas siswa meningkat. Kegiatan pembelajaran tersebut menantang dan
meningkatkan motivasi siswa untuk berpartisipassi secara aktif sesuai dengan model
pembelajaran inkuiri.
Dengan bekerja secara kelompok mendorong siswa yang sebelumnya pasif
akan menjadi akatif. Hal itu terlihat dari antusias kerja masing- masing anggota
kelompok dalam memberikan masukan, solusi dan jawaban dalam diskusi kelompok
maupun diskusi kelas, kepada kelompok masing masing untuk menentukan
jawaban yang palimg tepat sehingga terjadilah persainmgan antar kelompok untuk
menjadi yang terbaik.
37
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah diadakan Penelitian Tindakan Kelas dan dilaksanakannya tindakan
kelas ini sesuai dengan apa yang direncanakan dapat disimpulkan bahwa dengan
penggunaan model pembelajaran inkuiri maka kemampuan siswa kelas IX G SMP
5 Semarang dalam memecahkan masalah pada materi pokok Perdagangan
Internasional mengalami peningkatan baik secara kwantitas maupun kwalitas. Hal
ini terjadi karena model pembelajaran inkuiri disesuaikan dengan cara pembelajaran
yang diinginkan oleh siswa. Yaitu bahwa suasana pembelajaran yang mandiri dan
terdukung tanpa tekanan dan siswa berusaha mencari sendiri pemecahan masalah
yang diberikan oleh guru baik secara individu maupun kelompok.
Guru dituntut untuk memberikan bimbingan dan penduan secara bersungguh
sungguh kepada para siswanya. Model Pembelajaran inkuiri menuntut siswa untuk
dapat berinteraksi secara positif antar
maupun diluar kelompoknya, sehingga dapat tercipta suasana yang hidup dalam
38
dihadapi tanpa tekanan atau perintah guru. Disamping itu keberhasilannya juga
dipengaruhi oleh beberapa tindakan guru antara lain :
1. Mengkondisikan siswa pada posisis yang selalu terjalinnya interaksi positif antara
siswa satu dengan siswa yang lain, antara siswa dengan guru, antara guru dengan
guru yang lain
B. Saran Saran
39
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Lampiran : 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SMP/MTs
: SMP 5 Semarang
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IX/1
Standar Kompetensi : 4.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah seelesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
2. Mengidentifikasi manfaat perdagangan internasional
3. Mengidentifikasi hambatan perdagangan internasional
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktor faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
2. Manfaat dan hambatan perdagangan internasional
C. METODE PEMBELAJARAN
42
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
43
2. Bentuk Instrumen
a. Tes Uraian Singkat
b. Tes Pilihan Ganda
c. Lembar Pengamatan
Semarang, September 2006
Mengetahui
Kepala Sekolah
Suharto, S.Pd, MM
Sugiyat,S.Pd
NIP 130799730
NIP 130797897
44
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SMP/MTs
: SMP 5 Semarang
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IX/1
Standar Kompetensi : 4.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah seelesai melakukan kegiatan pembelajaran siswa dapat :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
2. Mengidentifikasi manfaat perdagangan internasional
3. Mengidentifikasi hambatan perdagangan internasional
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktor faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional
2. Manfaat dan hambatan perdagangan internasional
45
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
2. Siklus Kedua
a. Pendahuluan ( 20 menit )
-. Apersepsi : -. Mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya
-. Guru memberikan pre-tes
-. Motivasi
46
a. Tes lesan
b. Tes tertulis
c. Pengamatan
2. Bentuk Instrumen
a. Tes Uraian Singkat
b. Tes Pilihan Ganda
c. Lembar Pengamatan
Semarang, September 2006
Mengetahui
Kepala Sekolah
Suharto, S.Pd, MM
Sugiyat,S.Pd
NIP 130799730
NIP 130797897
47
Lampiran :3
SOAL PRE - TES
A. Berilah tanda silang pada abjad jawaban yang anda anggap paling tepat !
1. Perdagangan antarnegara terjadi karena ....
a. setiap Negara menghasilkan barang yang sama
b. setiap Negara menghasilkan barang yang tidak sama
c. mempunyai kebudayaan yang sama
d. tingkat teknologinya sama
2. Untuk mencukupi kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan di negaranya sendiri
dengan cara ... .
a. mengimpor barang dari Negara lain c. memproduksi barang dari Negara sendiri
b. mengekspor barang dari Negara lain d. mengkonsumsi barang dari Negara lain
3. Yang bukan penyebab terjadinya perdagangan Internasional adalah ....
a. perbedaan agama
c. perbnedaan kebudayaan
d. perbedaan teknologi
4. Hubungan ekonomi antar Negara yang diwujudkan dalam pertukaran barang dan
jasa disebut perdagangan ....
a. nasional
c. internasional
b. regional
d. bilateral
b. mengurangi impor
48
c. importer
b. pedagang
d. pengusaha
8. Orang atau badan yang kegiatannya menjual barang dari dalam negeri ke Negara
lain disebut ....
a. eksportir
c. distributor
b. importer
d. agen
9. Yang dimaksud dengan neraca perdagangan adalah daftar yang memuat ....
a. jumlah penerimaan dan pambayaran luar negeri
b. jumlah ekspor dan impor satu tahun
c. jumlah ekspor dikurangi impor
d. jumlah ekspor lebih banyak dari impor
10. Ekspor adalah kegiatan ....
a. memasukkan barang dari luar negeri
c. mengendalikan devisa
b. diversivikasi ekspor
12. Apabila nilai atau jumlah ekspor sama dengan nilai atau jumlah impor disebut ....
neraca ....
a. perdagangan aktif
c. perdangan seimbang
b. perdagangan pasif
d. perdagangan surplus
13. Hasil ekspor yang paling banyak mendatangakan devisa untuk Indonesia adalah ..
hasil ....
a. Industri
b. perikanan
d. hasil kerajinan
49
15. Negara- negara pengimpor barang dari Indonesia yang banyak, mendatangkan
devisa yaitu ....
a. Jepag
c. Inggris
b. Amerika
d. Belanda
Kunci Jawaban :
1. B
6 C
11 B
2 A
12 C
3 A
8 A
13 C
4 C
9 A
14 A
5 B
10 B
15 A
50
Lampiran : 4
Lembar Diskusi Kelompok 1 dan 5
MASALAH YANG DIBAHAS DALAM DISKUSI
1. Mengapa perbedaan sumber daya alam menjadi penyebab terjadinya perdagangan
Internasional?
2. Jelaskan faktor faktor lainnya !
3. Jelaskan manfaat perdagangan Internasional !
4. Mengapa peperangan menjadi salah satu hambatan perdagangan internasional ?
5. Jelaskan hambatan perdagangan internasional lainnya !
51
52
Lampiran 5
SOAL POS - TES
A. Berilah tanda silang pada abjad jawaban yang anda anggap paling tepat !
1. Perdagangan antarnegara terjadi karena ....
a. setiap Negara menghasilkan barang yang sama
b. setiap Negara menghasilkan barang yang tidak sama
c. mempunyai kebudayaan yang sama
d. tingkat teknologinya sama
2. Untuk mencukupi kebutuhan yang tidak dapat dihasilkan di negaranya sendiri
dengan cara ... .
a. mengimpor barang dari Negara lain c. memproduksi barang dari Negara sendiri
b. mengekspor barang dari Negara lain d. mengkonsumsi barang dari Negara lain
3. Yang bukan penyebab terjadinya perdagangan Internasional adalah ....
a. perbedaan agama
c. perbnedaan kebudayaan
d. perbedaan teknologi
4. Hubungan ekonomi antar Negara yang diwujudkan dalam pertukaran barang dan
jasa disebut perdagangan ....
a. nasional
c. internasional
b. regional
d. bilateral
b. mengurangi impor
53
c. importer
b. pedagang
d. pengusaha
8. Orang atau badan yang kegiatannya menjual barang dari dalam negeri ke Negara
lain disebut ....
a. eksportir
c. distributor
b. importer
d. agen
9. Yang dimaksud dengan neraca perdagangan adalah daftar yang memuat ....
a. jumlah penerimaan dan pambayaran luar negeri
b. jumlah ekspor dan impor satu tahun
c. jumlah ekspor dikurangi impor
d. jumlah ekspor lebih banyak dari impor
10. Ekspor adalah kegiatan ....
a. memasukkan barang dari luar negeri
c. mengendalikan devisa
b. diversivikasi ekspor
12. Apabila nilai atau jumlah ekspor sama dengan nilai atau jumlah impor disebut ....
neraca ....
a. perdagangan aktif
c. perdangan seimbang
b. perdagangan pasif
d. perdagangan surplus
13. Hasil ekspor yang paling banyak mendatangakan devisa untuk Indonesia adalah ..
hasil ....
a. Industri
b. perikanan
d. hasil kerajinan
15. Negara- negara pengimpor barang dari Indonesia yang banyak, mendatangkan
devisa yaitu ....
54
a. Jepag
c. Inggris
b. Amerika
d. Belanda
Kunci Jawaban :
1. B
6 C
11 B
2 A
12 C
3 A
8 A
13 C
4 C
9 A
14 A
5 B
10 B
15 A
55
Lampiran : 6
LEMBAR JAWABAN PRE TES
1. a
c d
6. a
11. a
2. a
c d
7. a
12.. a
3. a
c d
8. a
13. a
4. a
c d
9. a
14. a
5. a
c d
10. a
c d
15. a
c d
6. a
11. a
2. a
c d
7. a
12.. a
3. a
c d
8. a
13. a
4. a
c d
9. a
14. a
56
5. a
c d
10. a
c d
15. a
Lampiran 14
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini
merupakan karya sendiri, tidak terdapat pendapat atau karya atau hasil penelitian
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang,
November 2006
Sugiyat, S.Pd
NIP 130797897
57
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
58
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
59
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
60
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
61
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
62
Lampiran 13
SAMPEL JAWABAN INDIVIDU
63