Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
jawa timur
I. KONDISI UMUM
A. Kondisi Fisik Daerah
1. Keadaan Geografis
Provinsi Jawa Timur merupakan satu
provinsi di Pulau Jawa yang terletak pada
111,0 - 114,4 BT dan 7,12 - 8,48 LS.
Batas-batas wilayah Provinsi Jawa Timur,
di sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa (Pulau Kalimantan), sebelah timur
berbatasan dengan Selat Bali (Pulau Bali),
sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Indonesia, sebelah barat
berbatasan langsung dengan Provinsi
Jawa Tengah.
2. Iklim
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa
bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit.
Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari.
Seperti halnya provinsi lain di Indonesia, Provinsi Jawa Timur mempunyai perubahan
musim sebanyak 2 jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau (Juni-Oktober) dan
musim penghujan (Nopember-Mei). Berdasarkan data terakhir, suhu tertinggi di
Jawa Timur di bulan Oktober dan Nopember (35,50 C) dan terendah di bulan
Agustus (19,80 C) dengan kelembaban 39 - 97 %. Tekanan udara tertinggi di bulan
Agustus sebesar 1.012,0 milibar dan curah hujan terbanyak terjadi di bulan Februari.
3. Topografi
Provinsi Jawa Timur dapat dibedakan menjadi dataran tinggi, sedang, dan rendah.
Dataran tinggi merupakan daerah dengan ketinggian di atas 100 mdpl. Daerah ini
meliputi Kabupaten Trenggalek, Blitar, Malang, Bondowoso, Magetan, Kota Blitar,
Kota Malang dan Kota Batu. Dataran sedang mempunyai ketinggian antara 45-100 m
dpl yang meliputi daerah Kabupaten Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Lumajang,
Jember, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Bangkalan, Kota Kediri dan Kota Madiun.
Sedangkan 16 kabupaten dan 4 kota lainnya termasuk dataran rendah yang
mempunyai ketinggian di bawah 45 m dpl. Terdapat 5 daerah dengan wilayah
terluas yakni Kabupaten Banyuwangi, Malang, Jember, Sumenep dan Tuban.
289
4. Luas Wilayah
Luas wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 46.428 km2 atau 4.642.800 ha yang
terbagi ke dalam 29 kabupaten, 9 kota, dan 657 kecamatan dengan 8.497
desa/kelurahan (785 kelurahan dan 8484 desa).
5. Pulau dan Sungai
Secara umum Provinsi Jawa Timur dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
Jawa Timur daratan dengan proporsi lebih luas hampir mencakup 90% dari seluruh
luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan wilayah Kepulauan Madura yang hanya sekitar
10 % saja. Jawa Timur mempunyai 229 pulau terdiri dari 162 pulau bernama dan 67
pulau tak bernama dengan panjang pantai sekitar 2.833,85 km. Provinsi ini
mempunyai beberapa buah gunung berapi yang masih aktif antara lain : Gunung
Welirang, Gunung Arjuno, Gunung Semeru, Gunung Bromo. Beberapa sungai besar
yang ada di Jawa Timur antara lain Sungai Sampeyan, Sungai Tanggul, Sungai Setail
dll.
290
4. Penduduk
Jumlah penduduk di provinsi Jawa Timur pada tahun 2011 adalah 37.687.622 jiwa
(BPS, 2012). Kepadatan penduduk adalah 786 jiwa per km 2 dengan jumlah
penduduk terpadat adalah di Kota Surabaya (8.400 jiwa/km2)
5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Rata-rata pertumbuhan ekonomi makro Jawa Timur di dorong oleh 3 sektor utama,
yaitu sektor pertanian, sektor industri serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Tahun 2011 Jawa Timur mengalami pertumbuhan sebesar 7,22 % tetap diatas
pertumbuhan nasional sebesar 6,50 %. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 117. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Timur
Sektor
Pertanian
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel,
Restoran
Angkutan/Komunikasi
Bank/Keu/Perum
Jasa
Total
Laju Pertumbuhan
2011
Rupiah
(juta)
52.628.433
2010
Rupiah
(juta)
%
14,34
51.329.549
%
15,00
Tahun
2009
Rupiah
%
(juta)
2008
Rupiah
(juta)
50.208.897
48.315.112
15,60
2007
Rupiah
(juta)
%
15,81
48.852.112
%
16,82
8.228.632
2,24
7.757.320
2,27
7.104.817
2,21
6.645.090
2,17
6.079.018
2,09
92.171.191
25,12
86.900.779
25,39
83.299.893
25,88
81.033.881
26,52
77.651.261
26,74
4.932.084
1,34
4.642.082
1,36
4.361.516
1,36
4.246.147
1,39
4.122.313
1,42
11.994.826
3,27
10.992.600
3,21
10.307.884
3,20
9.887.404
3,24
9.626.437
3,31
116.645.214
31,78
106.229.113
31,04
96.983.867
30,13
90.911.382
29,75
84.119.330
28,97
27.946.280
7,62
25.076.426
7,33
22.781.528
7,08
20.164.064
6,60
18.503.298
6,37
20.186.109
5,50
18.659.490
5,45
17.395.394
5,40
16.519.146
5,41
15.288.323
5,26
32.251.631
8,79
30.693.407
8,97
29.417.374
9,14
27.816.462
9,10
26.162.221
9,01
366.984.401
100
342.280.766
100
321.861.169
100
305.538.687
100
290.404.312
100
6. Budaya
Jawa Timur memiliki falsafah hidup
yang tinggi nilainya yakni Noto Roso,
Among Roso, Mijil Tresno, Agawe
Karyo. Falsafah tersebut mengandung
makna sebagai berikut : Kita harus
mengatur perasaan diri sendiri
sebelum berbagi rasa dengan orang
lain,
sehingga
timbul
saling
menghormati dan timbul rasa kasih
yang manusiawi sebagai sendi dasar
terciptanya saling pengertian untuk
selanjutnya bersama - sama membangun bangsa ini. Falsafah ini sangat
dimungkinkan adanya perbedaan pendapat, tetapi tidak untuk dipertentangkan,
namun dicari titik temunya. Kepemimpinan yang akomodatif untuk mendapatkan
titik temu tersebut diutamakan agar pemikiran bisa berkembang dan tertampung
dalam kebijakan dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.
291
233632
17,16%
344742
25,33%
KAWASAN HUTAN
HUTAN TETAP
Jumlah
611,9
1.095,3
932,9
2.028,2
21,3
225,9
24,3
250,3
5,2
101,2
78,0
239,5
542,4
781,9
16,2
26,8
90,5
512,6
629,8
366,2
996,1
20,7
19,8
42,5
199,6
261,9
2.525,1
2.787,1
57,9
230,2
315,5
1.357,2
3.458,1
4.815
100,0
HL
210,5
273,0
123,4
81,2
-Hutan Sekunder
60,2
-Hutan Tanaman
A. Hutan
-Hutan Primer
B. Non Hutan
C. Tidak ada data
Total
HPT
HP
292
TOTAL
APL
HPK
KSAKPA
Jumlah
%
42,1
Jawa Timur
Fungsi
HK
Posisi DAS
Hilir
Hulu
Tengah
HK Total
HL
Hilir
Hulu
Tengah
HL Total
HP
HP Total
Kawasan
Hutan
Tota
Hilir
Hulu
Tengah
Hilir
Hulu
Tengah
TOTAL
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
Luas (ha)
80.190,93
114.359,28
35.698,09
230.248,30
41.016,08
234.708,36
39.780,86
315.505,30
100.568,60
459.773,73
251.110,37
811.452,70
221.775,61
808.841,37
326.589,32
1.357.206,30
% terhdap
fungsi
34,83
49,67
15,50
100,00
13,00
74,39
12,61
100,00
12,39
56,66
30,95
100,00
% terhdap
kawasan
5,91
8,43
2,63
16,96
3,02
17,29
2,93
23,25
7,41
33,88
18,50
59,79
16,34
59,60
24,06
100,00
Keberadaan kawasan hutan yang berada di hulu DAS mencapai 59,60 %, di tengah DAS
24,06 % dan di hilir DAS 16,34 %. Kondisi ini mengindikasikan bahwa hutan negara
yang ada di Provinsi Jawa Timur sebagian besar berada pada hulu DAS yang perlu
mendapatkan perhatian lebih karena posisinya tersebut. Kawasan hutan yang berada
di hulu DAS mengindikasikan bahwa kondisi kawasan tersebut akan banyak
mempengaruhi keadaan pada daerah tengah dan hilir DAS.
293
non kehutanan dengan skema pinjam pakai kawasan hutan mencapai luasan
1.797,2475 ha (0,13%) dari total luas kawasan hutan di Jawa Timur. Penggunaan
kawasan hutan dengan skema pinjam pakai ini sebagian besar untuk kegiatan
pertambangan bahan mineral seperti bahan bangunan, emas, serta batuan lainnya.
Kegiatan tukar menukar kawasan hutan di Jawa Timur sampai dengan tahun 2008 ini
tercatat sebanyak 5.036,75 ha (0,37 %) dari total luas kawasan hutan Jawa Timur
dengan jumlah pemohon 6 instansi.
Sungai Brantas
Sungai Sampean
294
URAIAN
SATUAN
Jati
Rimba
Tebangan A
Ha
914,00
429,00
Tebangan B D
Ha
2849,00
2.013,00
Tebangan E
Ha
36.730,00
4.872,00
JUMLAH
Ha
40.493,00
7.314,00
Tebangan A, yaitu proses pemanenan hasil hutan kayu berdasarkan etat baik luas maupun volume.
Tebangan B, yaitu proses pemanenan hasil hutan kayu untuk rehabilitasi (tebang tanam).
Tebangan C, yaitu proses pemanenan hasil hutan kayu untuk mengubah status hutan menjadi kawasan lain ->tukar menukar
Tebangan D, yaitu proses pemanenan tak terduga, disebabkan karena bencana alam, kebakaran, dll
Tebangan E, yaitu penjarangan atau proses pemanenan hasil hutan kayu untuk tindakan silvikultur guna mendapatkan tegakan
yang diharapkan pada akhir daur
295
Tabel 121. Produksi Hasil Hutan Non Kayu Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
URAIAN
Getah Pinus
Kopal (Getah Damar)
Daun Kayu Putih
Lak Cabang
Daun Murbei
Kokon
Kopi
Cengkeh
Kelapa
Madu
Rotan
SATUAN
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
Kg
Kg
Kg
Btr
Kg
Btg
VOLUME
34.175
221
14.891
289.012
1.144
466.282
708
176.344
550
-
C.
296
terdapat di kawasan konservasi Provinsi Jawa Timur adalah Banteng (Bos javanicus).
Banteng merupakan satwa langka (Endangered Species, IUCN 2001) dan menjadi
species prioritas urutan ke-12 kebijakan konservasi satwa mamalia Direktorat KKH.
Mengingat jumlah populasi banteng yang terus menurun, maka usaha
penyelamatan terhadap species ini mutlak diperlukan untuk menghindari
kepunahan. Adapun jenis-jenis fauna yang dilindungi berdasarkan PP RI No. 7 Tahun
1999 tanggal 27 Januari 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
diantaranya adalah banteng, landak, lutung, harimau jawa, penyu hijau, penyu
belimbing, dan lain-lain. Secara lebih rinci, jumlah fauna yang dilindungi UndangUndang yang berada di Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 122. Fauna yang Dilindungi Undang-Undang di Jawa Timur
No
Jenis Satwa
Satuan
Jumlah
Mamalia
jenis
11
Aves
jenis
12
Reptilia
jenis
12
Pisces
jenis
JUMLAH
jenis
35
D. Jasa lingkungan
Pengembangan jasa lingkungan mengacu pada 3 (tiga) prinsip yang saling terkait yaitu :
efisiensi, keadilan, dan kelestarian. Terdapat beberapa kunci keberhasilan pengelolaan
jasa lingkungan, termasuk pembayarannya yaitu : (1) Adanya proses partisipasi antar
pelaku dalam pengambilan keputusan, (2) Adanya transparansi dalam pembayaran, (3)
Adanya kejelasan atas hak dan kewajiban, (4) Adanya lembaga pengelola jasa
lingkungan. Terdapat 3 (tiga) jenis jasa lingkungan yang sedang dikembangkan di
Provinsi Jawa Timur, yaitu :
1. Jasa Penyedia Air
Sebagian besar kawasan konservasi di Provinsi Jawa Timur menghasilkan jasa
lingkungan berupa air yang dimanfaatkan secara komersial maupun non komersial.
Diantara kawasan tersebut yang menghasilkan jasa lingkungan berupa air adalah
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berdasarkan hasil inventarisasi di wilayah
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terdapat 45 potensi sumberdaya air yang
terdiri dari 25 sungai, 5 danau, 28 mata air dan 2 air terjun. Pemanfaatan air di
kawasan konservasi mengacu pada SE Dirjen PHKA No. SE 3/IV.Set/2008 tentang
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air di Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian
Alam dan Taman Buru.
297
Jenis Jasa
Lingkungan
Kabupaten/Kota
Pemanfaatan Komersial
1
TN. Bromo Tengger
Semeru
Lumajang, Malang,
Probolinggo, Pasuruan
1. Air
2. Jasa ketinggian
2
3
4
Situbondo
Jember, Banyuwangi
Banyuwangi
Wisata Alam
Wisata Alam
1. Wisata Alam
2. Air
TN. Baluran
TN. Meru Betiri
TN. Alas Purwo
Tahura R. Soerjo
Malang, Pasuruan,
Mojokerto, Jombang
Batu
1. Wisata Alam
2. Air
1. Wisata Alam
2. Air
3. Keanekaragaman
Hayati
Pemanfaatan NonKomersial
1
TN. Bromo Tengger
Semeru
2
TN. Baluran
Lumajang, Malang,
Probolinggo, Pasuruan
Situbondo
Air
Jember, Banyuwangi
Air
Banyuwangi
Air
Malang, Pasuruan,
Mojokerto, Jombang
Batu
Air
5
Tahura R. Soerjo
6
Air
Pengguna/Pengusaha
Perorangan, kelompok
masyarakat, koperasi,
BUMN/BUMD, Pemda,
Swasta
Perorangan, masyarakat,
swasta
Perorangan, masyarakat,
swasta
BBKSDA
Perorangan, kelompok
masyarakat
Perorangan, kelompok
masyarakat
Perorangan, kelompok
masyarakat
Perorangan, kelompok
masyarakat
Perorangan, kelompok
masyarakat
298
E. Lahan Kritis
Luas lahan kritis di Jawa Timur berdasarkan hasil inventarisasi pada tahun 2007 sebesar
780.956 ha dengan kategori kritis 533.841 ha dan kategori sangat kritis 247.115 ha. pada
tahun 2011, luas lahan kritis tersebut mengalami penurunan menjadi 608.913 ha
dengan kategori kritis 506.336 ha dan kategori sangat kritis 102.577 ha. Salah satu
upaya untuk menghijaukan lahan kritis tersebut dilakukan kegiatan rehabilitasi lahan di
dalam dan diluar kawasan hutan. Sejak tahun 2003 s.d. 2008 kawasan yang telah
direhabilitasi seluas ha, dimana seluas ha berada dalam kawasan dan ha diluar
kawasan hutan 288.495 ha. Melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan 1 miliar
pohon, pada tahun 2010 telah tertanam sebanyak 188.142.896 pohon, dan pada tahun
2011 telah tertanam sebanyak 187.667.123 pohon.
TN. Baluran
299
300
sudah diberikan kepada LMDH terus meningkat dari tahun 2002. Sampai saat ini
jumlah sharing yang diberikan mencapai Rp.127,759 milyar yang berasal dari hasil
sharing produksi kayu dan produksi non kayu (seperti getah pinus, kopi, cengkeh,
galian C, dan sebagainya). Dari sharing kayu sebesar Rp.63,45 milyar dan dari non
kayu sebesar Rp.64,28 milyar.
Pada saat ini kawasan hutan yang ada di Perum Perhutani selain sebagi penyedia
kayu juga dituntut untuk mampu mendukung penyediaan pangan bagi masyarakat.
Produksi Pangan dari hutan di perum Perhutani Unit II Jawa Timur mencapai
1.267.457 ton meliputi padi mencapai 855.421 ton, jagung 213.037 ton, kedelai
27.968 ton, kacang tanah 21.970 ton dan lainnya 94.733 ton.
3. Kelola Lingkungan
Perum Perhutani pernah kehilangan 410.153 ha tegakannya menjadi tanah kosong
akibat penjarahan pada tahun 1998. Dari luasan tersebut terdapat 53.525 ha lahan
yang sulit ditanami karena berbatu/jurang dan seluas 356.627,5 ha dapat ditanami.
Pengelolaan aspek lingkungan antara lain melalui rehabilitasi hutan lindung, pada
tahun 2004 Perhutani Unit II Jawa Timur telah merehabilitasi hutan lindung seluas
3.691 ha, tahun 2005 (2.029 ha), tahun 2006 (1.763 ha), Tahun 2007 (15.135 ha).
Pada tahun 2011 merehabilitasi 5.292 ha. Selain kegiatan rehabilitasi hutan
lindung, Perum Perhutani juga melakukan kegiatan penanaman rutin. Untuk
memenuhi kegiatan tersebut dibutuhkan penyediaan bibit dan benih, Untuk
mendapatkan tegakan berkualitas dan dengan riap yang tinggi, Perum Perhutani
menggunakan benih dan bibit unggul sebagai bahan tanaman terutama jenis jati
dan pinus. Penggunaan benih dan bibit dari luar Perum Perhutani melalui seleksi
yang ketat dan harus memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan.
Proses pemuliaan jati sudah dilakukan sejak lama. Tahun 1976, Perum Perhutani
melakukan pencarian dan seleksi pohon plus. Sampai tahun 1999 telah diperoleh
660 pohon plus sebagai materi genetik dasar program pemuliaan pohon. Penelitian
dan pengembangan terus dilakukan dibawah Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perum Perhutani Cepu. Saat ini Perum Perhutani telah menghasilkan benih jati
unggul dari Kebun Benih Klonal yaitu kebun benih yang dibangun dari pembiakan
vegetatif pohon plus. Kebun Benih Klonal terdapat di KPH Cepu dan KPH
Randublatung Jawa Tengah serta di KPH Padangan Jawa Timur. Perum Perhutani
juga mengembangkan bibit jati unggul. Produk jati unggul Perhutani diberi nama
JATI PLUS PERHUTANI . Jati Plus Perhutani adalah bibit yang dikembangkan dari
pohon plus melalui kultur jaringan dan diperbanyak melalui kebun pangkas. Benih
dan bibit jati unggul bukan hanya dipakai sendiri oleh Perum Perhutani tapi telah
dipasarkan dan mendapat sambutan luas di masyarakat karena telat teruji, adaptif
serta memiliki produktivitas tinggi. Untuk pemenuhan benih pinus unggul telah
dikembangkan Kebun Benih Semai di KPH Jember Jawa Timur. Pengadaan benih dan
bibit di Perum Perhutani merupakan bagian dari kegiatan reboisasi dan rehabilitasi
lahan yang ditekankan pada percepatan penanaman lahan kosong yang diakibatkan
penjarahan, kerusakan hutan dan gangguan keamanan hutan lainnya. Perum
301
Instansi
BPPHP Wil. VIII Surabaya
BPDAS Brantas
BPDAS Sampean
BBKSDA Jawa Timur
BB TN. BromoTengger
Semeru
Balai TN. Baluran
Balai TN. Alas Purwo
Balai TN. Meru Betiri
Dishutprov JawaTimur
IV
L
1
Jumlah
L
31
P
7
Total
38
2
1
5
4
37
18
110
40
26
9
33
19
18
7
55
27
3
1
11
10
2
7
57
26
172
78
29
10
44
30
86
36
216
108
1
2
1
-
54
37
44
7
8
7
13
41
30
4
5
5
67
79
78
12
13
12
100
79
92
90
15
302
60
21
Instansi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Luas (ha)
Jumlah
(org)
1.127.317,50
29.264,00
27.868,20
43.420,00
25.000,00
50.276,20
58.000,00
1.798
82
80
40
33
24
32
1.361.146,00
2.089
Rasio
1 : 626,98
1 : 356,88
1 : 348,35
1 : 1.085,50
1 : 757,58
1 : 2.094,84
1 : 1.812,50
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebenarnya jumlah SDM (polhut,
polmob, pamhut) yang bertugas menjaga keamanan hutan sangatlah kurang.
C.
Sumber : Dinas kehutanan Prov. Jatim, perum Perhutani Unit II Jatim, BBKSDA Jatim, BB TN dan BTN
Lingkup Jatim
303
Jenis Pendapatan
Realisasi (Rp)
2
3
2.000.611.857,00
874.478.750,00
7.000.000,00
7.626.933.966,00
Tabel 127. Rekapitulasi Jumlah Pengunjung dan Penerimaan Karcis Masuk OWA Tahun 2011
Jumlah
Pengunjung (orang)
1
TAHURA R. Soerjo
349.438
2
BBKSDA Jawa Timur
31.894
3
TN Baluran
33.707
4
TN Alas Purwo
101.881
5
TN Meru Betiri
4.106
6
TN Bromo Tengger Semeru
125.775
JUMLAH
646.801
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur
No
Kawasan
Penerimaan
(Rp)
874.435.000
312.232.000
75.122.750
280.669.500
21.375.750
728.133.250
2.291.968.250
304
Dinas
Alamat
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
305
24
25
26
27
28
29
30
Nama UPT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
306
Alamat
Jl. Bandara Juanda Surabaya - 61253
Tlp : (031) 8667239
fax : (031) 8671985
Jl. Raya Banyuwangi Situbondo Km.35
Wonorejo, Banyuputih Jawa Timur 68374
Tlp : (0333)461650
fax : (0333) 463864
Jl. Brawijaya No.20 Banyuwangi - 68417
Tlp/Fax : (0333) 410857, 428675
Jl. Sriwijaya 53 Kotak Pos 269 Jember - 68101
Tlp : (0331) 321530
fax : (0331) 335535
Jl. Raden Intan No. 6 Arjosari Malang, Jawa
Timur - 65126
Tlp : (0341) 491828
Fax : (0341)490885
Jl. Bandara Juanda Surabaya - 61253
Tlp : (031) 8673303
fax : (031) 8669936
Jl. Santawi No. 6A Bondowoso, Jawa Timur
Tlp : (0332) 421324
fax : (0332) 424174
Jl. Bandara Juanda Surabaya 100 No. 100 Po
Box 61, Surabaya - 61235
Tlp : (031)8662173
fax : (031) 8673687
KPH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Padangan
Bojonegoro
Parengan
Jatirogo
Tuban
Ngawi
Madiun
Saradan
Lawu DS
Nganjuk
Jombang
Mojokerto
Madura
Kediri
Blitar
Malang
Pasuruan
Probolinggo
LUAS
(Ha)
54,60
10,00
4,00
47,50
140,00
3.107,70
8,00
3.262,00
13,50
4,00
PRODUKSI
(Kg)
245,00
3,50
88.671,00
1.980.000,00
-
KET.
Belum Panen
Belum panen
Belum Panen
Belum Panen
Belum Panen
307
19
20
21
22
23
Jember
324,70
- Belum Panen
Bondowoso
10,00
1.000,00
Bwi. Selatan
Bwi. Utara
20,00
60.000,00
Bwi. Barat
JUMLAH
7.006,00
2.129.919,50
Sumber data : KPH Lingkup Perum Perhutani Unit II Jawa Timur Tahun 2007-2011
308