Вы находитесь на странице: 1из 28

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. P

Umur

: 37 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Rawamagun Jakarta

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Menikah

Pekerjaan

: Pekerja bangunan

MRS

: 7 Juni 2014

Keluhan Utama
Nyeri pinggang kiri sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli saraf RSIJ dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1 minggu lalu,
nyeri pinggang yang hebat timbul secara tiba-tiba setelah mengangkat benda berat, pasien
mengaku nyerinya seperti tertusuk (sakit sekali) dan nyeri pinggang tersebut dirasakan terusmenerus, Nyeri terasa seperti kaku dan dipelintir kemudian menjalar ke bokong kiri sampai
kaki kiri., nyeri terasa bertambah sakit pada waktu malam (pasien sulit miring ke kanan atau
ke kiri), juga bertambah sakit bila beraktivitas. Sehari sebelum berobat pasien memenggil
tukang dipijat tetapi setelah dipijatpun nyeri pinggangnya tidak membaik. Pasien mengatakan
tidak bisa tidur dan sulit berjalan sejak timbul nyeri. Pasien juga mengeluh saat beranjak dari
tempat tidur terasa nyeri sekali.
Tidak ada keluhan kesemutan, baal, ataupun nyeri di anggota badan lainnya. BAB dan
BAK normal seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi disangkal

Riwayat DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang mengalami seperti ini. Hipertensi disangkal. DM disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien minum obat anti nyeri untuk mengurangi nyeri tetapi nyeri tidak berkurang.
Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal

: kesadaran menurun (-), pusing (-), nyeri kepala (-), pandangan


kabur (-), muntah (-)

Sistem Kardiovaskuler

: nyeri dada (-), berdebar-debar (-), sesak (-)

Sistem Respirasi

: batuk (-), pilek (-), sesak napas (-), mengi (-)

Sistem Gastrointestinal

: mual (-), muntah (-), diare (-)

Sistem Muskuloskeletal

: nyeri di daerah ekstremitas atas (-/-), bawah (-/+)

Sistem Integumentari

: luka lecet (-), gatal-gatal (-), kemerahan (-), perubahan warna


kulit (-)

Sistem Urogenital

: poliuri (-), anuria (-), retensio urin (-)

PEMERIKSAAN FISIK
I.

II.

Status Sistemik
BB
TB
Tekanan Darah

: 67 kg
: 162 cm
: 120/80

Keadaan umum
Status gizi
Paru-paru
Jantung
Hati
Limpa

: tampak sakit sedang


: baik
: vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)
: BJ I & II normal regular, murmur (-), gallop (-)
: tidak ada pembesaran
: tidak ada pembesaran

Status Neurologik
Kesadaran
Kuantitatif
Kualitatif
Orientasi

Nadi
Pernapasan
Suhu

: 86 x/menit
: 22 x/menit
: 36,3oC

: compos mentis
: GCS (E 4, V 5, M 6) = 15
: tingkah laku aktif
: (tempat, waktu, orang, lingkungan sekitar) baik
2

Jalan pikiran
Daya ingat kejadian
Kemampuan bicara
Cara berjalan
Kepala

: logis, kecerdasan baik


: (baru) baik, (lama) baik
: lancar, sikap tubuh baik
: belum dapat berjalan, gerakan abnormal (-)
: bentuk normocephal, simetris (+), ukuran normal, pulsasi

Leher

(-), nyeri tekan (-), bising (-)


: sikap tenang, gerakan normal, kaku kuduk (-), bentuk
vertebra normal, nyeri tekan vertebra (+), pulsasi (-), bising
karotis (-/-), bising subklavia (-/-)
Tes Lhermitte tidak dilakukan
Tes Naffziger tidak dilakukan
Tes Valsava tidak dilakukan
Tes Brudzinski I (-)

SARAF OTAK
N.I (Olfaktorius)
Daya pembau

Kanan
Baik

Kiri
baik

N.II (Optikus)
Daya penglihatan
Pengenalan warna
Medan penglihatan
Refleks cahaya

Kanan
Baik
Baik
Baik
+

Kiri
Baik
Baik
Baik
+

Fundus okuli
Papil
Retina
Arteri/vena perdarahan

N.III (Okulomotorius)
Ptosis
Medial
Gerak mata ke Atas
Bawah
Ukuran pupil

Kanan
N
N
N
2 mm

Kiri
N
N
N
2 mm

Reflex cahaya langsung


Reflex cahaya konsensual
Reflex akomodatif
Strabismus divergen
Diplopia

Bentuk pupil

Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Kanan Kiri
+
+
+
+
Tidak dilakukan
-

Isokor

N.IV (Troklearis)
Gerak mata ke lateral bawah
Strabismus konvergen
Diplopia

Kanan
N
-

Kiri
N
-

N.VI (Abdusen)
Gerak mata ke lateral
Strabismus konvergen
Diplopia

Kanan
N
-

Kiri
N
-

N.V (Trigeminus)
Menggigit
Membuka mulut

Kanan
N
N

Kiri
N
N

Reflex kornea
Reflex bersin

Kanan Kiri
+
+
Baik
3

Sensibilitas muka

Atas
Bawah
Tengah

N.VII (Fasialis)
Kerutan kulit dahi
Kedipan mata
Lipatan naso-labial
Sudut mulut
Mengerutkan dahi
Mengerutkan alis
Menutup mata
Meringis
Mengembungkan pipi

N
N
N

Kanan
N
N
N
N
N
N
N
N
N

N.VIII (Akustikus)
Mendengar suara berbisik
Mendengar detik arloji

N
N
N

Kiri
N
N
N
N
N
N
N
N
N

Kanan
N
N

Refleks maseter
Reflex zigomatikus
Trismus

Baik
Tidak dilakukan
-

Tiks fasialis
Lakrimasi
Daya kecap lidah 2/3 depan
Reflex visuo-palpebral
Reflex glabella
Reflex aurikulo palpebral
Tanda Myerson
Tanda Chovstek
Bersiul

Kanan
Kiri
Tdl
Tdl
Tdl
Tdl
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tdl
Tdl
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Baik

Kiri
N
N

Kanan
Kiri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan

Tes Schwabah
Tes Weber
Tes Rinne

N.IX (Glosofaringeus)
Arkus farings
Daya kecap lidah 1/3 belakang
Reflex muntah

Kanan Kiri
Simetris
Tdl
N

Kanan

N.X (Vagus)
Arkus farings
Nadi

Kanan Kiri
Simetris
reguler

Bersuara
Menelan

N.XI (Aksesorius)
Memalingkan kepala
Sikap bahu

Kanan Kiri
N
N

Mengangkat bahu
Trofi otot bahu

N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah
Tremor lidah
Menjulurkan lidah

Kanan Kiri
N
Baik

Kekuatan lidah
Trofi otot lidah
Fasikulasi lidah

Sengau
Tersedak

Kiri
-

Kanan

Kiri
Baik
Baik

Kanan

Kiri
N
Eutrofi

Kanan
Kiri
Baik
Eutrofi
-

BADAN
Trofi otot punggung
Nyeri membungkukkan badan
Kolumna vertebralis:
Bentuk

Eutropi
+

Trofi otot dada


Palpasi dinding perut
Gerakan

Eutropi
NT (-)
N

N
4

Nyeri tekan
Sensibilitas

+
N

Alat kelamin

Reflex dinding perut

+/+

Reflex kremaster

Tdl

Tdl

ANGGOTA GERAK ATAS

Inspeksi
Palpasi

Kanan
-

Drop hand
Pitchers hand
Warna kulit

Sianosis (-)

Nyeri tekan

Gerakan
Kekuatan
Tonus
Trofi
Sensibilitas:
Nyeri
Termis
Taktil
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi

Reflex fisiologis
Perluasan refleks
Reflex silang
Reflex patologis

Lengan atas
Kanan
Kiri
Bebas
Bebas
5
5
N
N
Eutropi
Eutropi
+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

Kiri
-

Claw hand
Kontraktur

Kanan
-

Kiri
-

Lengan bawah
Kanan
Kiri
Bebas
Bebas
5
5
N
N
Eutropi
Eutropi
+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

Biseps
Triseps
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
++
++
++
++
Kanan (-)

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

Tangan
Kanan
Kiri
Bebas
Bebas
5
5
N
N
Eutropi
Eutropi
+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

Radius
Ulna
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
++
++
++
++
Kiri (-)

ANGGOTA GERAK BAWAH


Inspeksi
Palpasi

Gerakan
Kekuatan
Tonus

Drop foot
Edema

Kanan
-

Tungkai atas
Kanan
Kiri
Bebas
Bebas
5
5
N
N

Kiri
-

Kontraktur
Warna kulit

Tungkai bawah
Kanan
Kiri
Bebas
Bebas
5
5
N
N

Kanan
Kiri
Sianosis (-)
Kaki
Kanan
Bebas
5
N

Kiri
Bebas
5
N
5

Trofi
Sensibilitas:
Nyeri
Termis
Taktil
Diskriminasi
Posisi
Vibrasi

Eutropi

Eutropi

Eutropi

Eutropi

Eutropi

Eutropi

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

+
Tdl
+
Tdl
N
Tdl

Patella
Reflex fisiologis
Perluasan reflex
Reflex silang

Reflex patologis
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaeffer

Kanan
++
-

Kanan
-

Achilles
Kiri
++
-

Kiri
-

Kanan
++
-

Kiri
++
-

Gonda
Bing
Rossolimo
Mendel-Bechterew

Kanan
-

Kiri
-

Tes Brudzinski II
Tes Guillain
Tes Edelmann
Tes Kernig
Klonus paha
Klonus kaki

Kanan
Tdl
-

Kiri
Tdl
-

Pemeriksaan Tambahan Lain


Tes Laseque
Tes Lasegue silang
Tes OConnel
Tes Patrick
Tes Kontra Patrick
Tes Gaenslen
Tes Hoffman

Kanan
-

Kiri
+
+

Tdl
Tdl
Tdl

Tdl
Tdl
Tdl

KOORDINASI, LANGKAH, DAN KESEIMBANGAN


Cara berjalanan
Ataksia
Rebound fenomen
Dismetri
Tes
telunjukhidung
Tes
hidungtelunjuk-hidung

Tdl
Sulit dinilai
Tdl
N

Tes Romberg
Disdiadokhokinesis
Nistagmus
Tes
telunjuktelunjuk

Sulit dinilai
Tdl
N

GERAKAN ABNORMAL
6

Tremor
Atetose
Mioklonik

Khorea
Balismus

FUNGSI VEGETATIF
Miksi
Inkontinensia urin
Retensio urin
Poliuria
Anuria

Defekasi
Inkontinensia alvi
Retensio alvi
Ereksi

Tdl

RESUME
Seorang laki-laki , 37 tahun datang ke poli saraf RSIJ dengan keluhan nyeri pinggang
sejak 1 minggu lalu, nyeri pinggang yang hebat timbul secara tiba-tiba setelah mengangkat
benda berat, pasien mengaku nyerinya seperti tertusuk (sakit sekali) dan nyeri pinggang
tersebut dirasakan terus-menerus, Nyeri terasa seperti kaku dan dipelintir kemudian menjalar
ke bokong kiri sampai kaki kiri., nyeri terasa bertambah sakit pada waktu malam (pasien sulit
miring ke kanan atau ke kiri), juga bertambah sakit bila beraktivitas.
Status generalis:
Kesadaran: compos mentis, GCS (E 4, V 5, M 6) = 15, tingkah laku aktif, Tekanan Darah:
120/80, Nadi: 86 x/menit, Pernapasan: 22 x/menit, Suhu: 36,3 oC.
Status internus: dalam batas normal
Status neurologi: tes Lasegue + (sinistra), tes Lasegue silang +.
Radiologi
Foto Rontgen (tanggal 21 Feb 2014)
-

Alignment vertebra lumbosakral normal

Tak tampak listesis atau kompresi

Tak tampak osteofit

Pedicle dan discus intervertebralis normal

Foramen intervertebralis normal

Densitas tulang normal

Curve lurus

Pelvis dan coxae normal

Kesan: curve vertebra lumbalis lurus (muscle spasme)


7

DIAGNOSIS

Diagnosis klinik

: Iskhialgia sinistra,

Diagnosis topik

: Vertebra lumbosakral L4-L5

Diagnosis etiologi

: Susp. HNP

PLANNING
Pemeriksaan Penunjang
-

Cek Lab: fungsi hati, ginjal

Foto rontgen : lumbo-sakral antero-posterior (AP), lateral, oblik

Myelografi

CT scan atau MRI

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Edukasi
Bed rest total
Fisioterapi
Medikamentosa
Celecoxib 100 mg 2x1

TINJAUAN PUSTAKA
LOW BACK PAIN
DEFINISI
Nyeri pinggang bawah atau low back pain merupakan rasa nyeri, ngilu, pegal yang
terjadi di daerah pinggang bagian bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah diagnosis tapi
hanya gejala akibat dari penyebab yang sangat beragam.
Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Acute low back pain
Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara
beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute
low back pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau
terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak
jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih
serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh sendiri. Sampai
saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang acute terfokus pada istirahat dan pemakaian
analgesik.
B. Chronic low back pain
Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau
kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada
waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis,
rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus intervertebralis dan tumor.
Disamping hal tersebut diatas terdapat juga klasifikasi patologi yang klasik yang juga dapat
dikaitkan LBP. Klasifikasi tersebut adalah :
9

Trauma

Infeksi

Neoplasma

Degenerasi

Kongenital

Osteogenik

Miogenik

Neurogenik

Vaskulogenik

Penyakit organ dalam (viseral disease)

EPIDEMIOLOGI
Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara.
Besarnya masalah yang diakibatkan oleh nyeri pinggang dapat dilihat dari ilustrasi data
berikut. Pada usia kurang dari 45 tahun, nyeri pinggang menjadi penyebab kemangkiran yang
paling sering, penyebab tersering kedua kunjungan kedokter, urutan kelima masuk rumah
sakit dan masuk 3 besar tindakan pembedahan. Pada usia antara 19-45 tahun, yaitu periode
usia yang paling produktif, nyeri pinggang menjadi penyebab disabilitas yang paling tinggi.
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP
merupakan keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju prevalensi orang
terkena LBP adalah sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika, keluhan LBP meningkat
sebanyak 68 % antara thn 1971-1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha
apapun untuk mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun
mempunyai prevalensi yang tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
ANATOMI
Struktur utama dari tulang punggung adalah vertebrae, discus invertebralis, ligamen
antara spina, spinal cord, saraf, otot punggung, organ-organ dalam disekitar pelvis, abdomen
dan kulit yang menutupi daerah punggung.
Columna vertebralis (tulang punggung) terdiri atas :
1. Vertebrae cervicales
2. Vertebrae thoracalis

7 buah
12 buah
10

3. Vertebrae lumbales
4. Vertebrae sacrales
5. Vertebrae coccygeus

5 buah
5 buah
4-5 buah

Vertebra cervicales, thoracalis dan lumbalis termasuk golongan true vertebrae.


Pada vertebrae juga terdapat otot-otot yang terdiri atas :
1. Musculus trapezius
2. Muskulus latissimus dorsi
3. Muskulus rhomboideus mayor
4. Muskulus rhomboideus minor
5. Muskulus levator scapulae
6. Muskulus serratus posterior superior
7. Muskulus serratus posterior inferior
8. Muskulus sacrospinalis
9. Muskulus erector spinae
10. Muskulus transversospinalis
11. Muskulus interspinalis
Otot-otot tersebut yang menghubungkan bagian punggung ke arah ekstrremitas
maupun yang terdapat pada bagian punggung itu sendiri.Otot pada punggung memiliki fungsi
sebagai pelindung dari columna spinalis, pelvis dan ekstremitas. Otot punggung yang
mengalami luka mungkin dapat menyebabkan terjadinya low back pain.

11

PENYEBAB
Penyebab nyeri pinggang bawah bermacam-macam dan multifaktor. Di antaranya dapat
disebut :
1) KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang penting.
Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah adalah :
a. Spondilolisis dan spondilolistesis
Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae itu (in
utero) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenya sendiri. Pada
spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri (biasanya L5) tergeser ke depan.
Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan,
namun (oleh karena timbulnya kelinan-kelainan degeneratif) sesudah berumur 35
12

tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang ini berkurang / hilang
bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau
berjalan. Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehingga
timbul nyeri radikuler.
b. Spina Bifida
Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi oleh kulit yang
berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu ada tersembunyi suatu
spina bifida okulta. Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus
spinosus di daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka pada
tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum. Keadaan ini akan
menimbulkan suatu lumbo-sakral sarain yang oleh si penderita dirasakan sebagai
nyeri pinggang.
c. Stenosis kanalis vertebralis
Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakit telah ada
sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun.
Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan
sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk
menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.
d. Spondylosis lumbal
Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discus
intervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.
e. Spondylitis
Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang. Ini merupakan
penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutama mengenai orang muda
dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi
dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang.
2) TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS
Trauma dan gngguan mekanis merupakan penyebab utam nyeri pinggang bawah.
Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau sudah lama tidak
melakukan kegiatan ini dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Cara bekerja
di pabrik atau di kantor dengan sikap yang salah lama-lama nenyebabkan nyeri pinggang
bawah yang kronis.
Patah tulang, pada orang yang umurnya sudah agak lanjut sering oleh karena trauma
kecil saja dapat menimbulkan fraktur kompresi pada korpus vertebra. Hal ini banyak
ditemukan pada kaum wanita terutam yang sudah sering melahirkan. Dalam hal ini tidak
jarang osteoporosis menjadi sebab dasar daripada fraktur kompresi. Fraktur pada salah
13

satu prosesus transversus terutama ditemukan pada orang-orang lebih muda yang
melakukan kegiatan olahraga yang terlalu dipaksakan.
Pada penderita dengan obesitas mungkin perut yang besar dapat menggangu
keseimbangan statik dan kinetik dari tulang belakang sehingga timbul nyeri pinggang.
Ketegangan mental terutama ketegangan dalam bidang seksual atau frustasi seksual
dapat ditransfer kepada daerah lumbal sehingga timbul kontraksi otot-otot paraspinal
secara terus menerus sehingga timbul rasa nyeri pinggang. Analog dengan tension
headache maka nyeri pinggang semacam ini dapat dinamakan tension backache.
Tidak jarang seorang pemuda mengeluh tentang nyeri pinggang, yang timbul karena
adanya anggapan yang salah yaitu bahwa karena seringnya melakukan onani di waktu
yang lampau lantas kini sumsum balakangnya telah menjadi kering dan nyeri.
3) RADANG (INFLAMASI)

Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritis rematoid
merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.
Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosa atau
bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebra dan
persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal dan menyebar di
daerah pnggang disertai kekakuan (stiffness) dan kelainan ini bersifat progresif.
4) TUMOR (NEOPLASMA)

Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapat
mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai pada tumor
vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas
daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialah osteoma osteoid, yang
menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malam hari. Tumor ini biasanya sebesar
biji kacang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina vertebra. Hemangioma adalah contoh
tumor benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawah.
Meningioma adalah tumor intradural dan ekstramedular yang jinak, namun bila ia
tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan.
5) GANGGUAN METABOLIK
Osteoporosis akibat gangguan metabolik yang merupakan penyebab banyak keluhan
nyeri pada pinggang dapat disebabkan oleh kekurangan protein atau oleh gangguan
hormonal (menopause, penyakit cushing). Sering oleh karena trauma ringan timbul
fraktur kompresi atau seluruh panjang kolum vertebra berkurang karena kolaps korpus
vertebra.penderita menjadi bongkok dan pendek dengan nyeri difus di daerah pinggang.
6) PSIKIS
14

Banyak gangguan psikis yang dapat memberikan gejala nyeri pinggang bawah,
misalnya ansietas dapat menyebabkan tegang otot yang mengakibatkan rasa nyeri,
misalnya dikuduk atau di pinggang; rasa nyeri ini dapat pula kemudian menambah
meningkatnya keadaan anksietas dan diikuti oleh meningkatnya tegang otot dan rasa
nyeri. Kelainan histeria, kadang-kadang juga mempunyai gejala nyeri pinggang bawah.
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok sigaret,
pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk,
duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Pada laki-laki risiko nyeri
pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus
meningkat. Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan
osteoporosis.
LOKASI
Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah daerah lumbal bawah, biasanya disertai
penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral
atau posterior paha, tungkai, dan kaki.
DIAGNOSA
1. ANAMNESA
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam menganamnesa pasien dengan
kemungkinan diagnosa Low Back Pain.
1) Apakah terasa nyeri ?
2) Dimana terasa nyeri ?
3) Sudah berapa lama merasakan nyeri ?
4) Bagaimana kuantitas nyerinya? (berat atau ringan)
5) Apa yang membuat nyeri terasa lebih berat atau terasa lebih ringan?
6) Adakah keluhan lain?
7) Apakah dulu anda ada menderita penyakit tertentu?
8) Bagaimana keadaan kehidupan pribadi anda?
9) Bagaimana keadaan kehidupan sosial anda?
2. PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik secara komprehensif pada pasien dengan nyeri pinggang meliputi
evaluasi sistem neurologi dan muskuloskeltal. Pemeriksaan neurologi meliputi
evaluasi sensasi tubuh bawah, kekuatan dan refleks-refleks
1) Motorik
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :
a. Berjalan dengan menggunakan tumit.
15

b. Berjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.


c. Jongkok dan gerakan bertahan (seperti mendorong tembok)
2) Sensorik
a. Nyeri dalam otot.
b. Rasa gerak.
3) Refleks
Refleks yang harus di periksa adalah refleks di daerah Achilles dan Patella, respon
dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lokasi terjadinya lesi pada
saraf spinal.
4) Test-Test
a. Test Lassegue
Pada tes ini, pertama telapak kaki pasien (dalam posisi 0) didorong ke arah
muka kemudian setelah itu tungkai pasien diangkat sejauh 40 dan sejauh 90.

b. Test Patrick
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan di pinggang dan pada sendi sakro
iliaka. Tindakan yang dilakukan adalah fleksi, abduksi, eksorotasi dan
ekstensi.

16

c. Test Kebalikan Patrick (Kontra Patrick)


Dilakukan gerakan gabungan dinamakan fleksi, abduksi, endorotasi, dan
ekstensi meregangkan sendi sakroiliaka. Test Kebalikan Patrick positif
menunjukkan kepada sumber nyeri di sakroiliaka.
PENUNJANG
FOTO
1. Plain
X-ray adalah gambaran radiologi yang mengevaluasi tulang, sendi, dan luka
degeneratif pada spinal. Gambaran X-ray sekarang sudah jarang dilakukan, sebab
sudah banyak peralatan lain yang dapat meminimalisir waktu penyinaran sehingga
efek radiasi dapat dikurangi. X-ray merupakan tes yang sederhana, dan sangat
membantu untuk menunjukan keabnormalan pada tulang. Seringkali X-ray
merupakan penunjang diagnosis pertama untuk mengevaluasi nyeri punggung, dan
biasanya dilakukan sebelum melakukan tes penunjang lain seperti MRI atau CT scan.
Foto X-ray dilakukan pada posisi anteroposterior (AP), lateral, dan bila perlu oblique
kanan dan kiri.

17

2. Myelografi
Myelografi adalah pemeriksan X-ray pada spinal cord dan canalis spinal. Myelografi
merupakan tindakan infasif, yaitu cairan yang berwarna medium disuntikan ke kanalis
spinalis, sehingga struktur bagian dalamnya dapat terlihat pada layar fluoroskopi dan
gambar X-ray. Myelogram digunakan untuk diagnosa pada penyakit yang
berhubungan dengan diskus intervertebralis, tumor spinalis, atau untuk abses spinal.

3. Computed Tornografi Scan (CT- scan) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
18

CT-scan merupakan tes yang tidak berbahaya dan dapat digunakan untuk pemeriksaan
pada otak, bahu, abdomen, pelvis, spinal, dan ekstemitas. Gambar CT-scan seperti
gambaran X-ray 3 dimensi.
MRI dapat menunjukkan gambaran tulang belakang yang lebih jelas daripada CTscan. Selain itu MRI menjadi pilihan karena tidak mempunyai efek radiasi. MRI dapat
menunjukkan gambaran tulang secara sebagian sesuai dengan yang dikehendaki. MRI
dapat memperlihatkan diskus intervertebralis, nerves, dan jaringan lainnya pada
punggung.

4. Electro Miography (EMG) / Nreve Conduction Study (NCS)

EMG / NCS merupakan tes yang aman dan non invasif yang digunakan untuk
pemeriksaan saraf pada lengan dan kaki.
19

EMG / NCS dapat memberikan informasi tentang :


1) Adanya kerusakan pada saraf
2) Lama terjadinya kerusakan saraf (akut atau kronik)
3) Lokasi terjadinya kerusakan saraf (bagian proksimalis atau distal)
4) Tingkat keparahan dari kerusakan saraf
5) Memantau proses penyembyhan dari kerusakan saraf
Hasil dari EMG dan MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi fisik pasien
dimana mungkin perlu dilakukan tindakan selanjutnya yaitu pambedahan.
PENGOBATAN
Obat
1. Obat-obat analgesik
Obat-obat analgesik umumya dibagi menjadi dua golongan besar :
- Analgetik narkotik
Obat-obat golongan ini terutama bekerja pada susunan saraf digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit yang berasal dari organ viseral. Obat golongan ini hampir
tidak digunakan untuk pengobatan LBP karena bahaya terjadinya adiksi pada
-

penggunaan jangka panjang. Contohnya : Morfin, heroin, dll.


Analgetik antipiretik
Sangat bermanfat untuk menghilangkan rasa nyeri mempunyai khasiat anti piretik,
dan beberapa diantaranya juga berkhasiat antiinflamasi. Kelompok obat-obat ini
dibagi menjadi 4 golongan :
a. Golongan salisilat
Merupakan analgesik yang paling tua, selain khasiat analgesik juga mempunyai
khasiat antipiretik, antiinflamasi, dan antitrombotik. Contohnya : Aspirin
Dosis Aspirin : Sebagai anlgesik 600 900 mg, diberikan 4 x sehari
Sebagai antiinflamasi 750 1500 mg, diberikan 4 x sehari
Kontraindikasi: Penderita tukak lambung, Risiko terjadinya pendarahan,

Gangguan faal ginjal, Hipersensitifitas


Efek samping : Gangguan saluran cerna, Anemia defisiensi besi, Serangan

asma bronkial
b. Golongan Paraaminofenol
Paracetamol dianggap sebagai analgesik-antipiretik yang paling aman untuk
menghilangkan rasa nyeri tanpa disertai inflamasi.
Dosis terapi : 600 900 mg, diberikan 4 x sehari
c. Golongan pirazolon
Dipiron mempunyai aceptabilitas yang sangat baik oleh penderita, lebih kuat dari
pada paracetamol, dan efek sampingnya sangat jarang.
Dosis terapi : 0, 5 1 gram, diberikan 3 x sehari
d. Golongan asam organik yang lain
Derivat asam fenamat
20

Yang termasuk golongan ini misalnya asam mefenamt, asam flufenamat, dan
Na- meclofenamat.Golongan obat ini sering menimbulkan efek samping
terutama diare.Dosis asam mefenamat sehari yaitu 4500 mg, sedangkan

dosis Na-meclofenamat sehari adalah 3-4 kali 100 mg.


Derivat asam propionat
Golongan obat ini merupakan obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang
relatif baru, yang juga mempunyai khasiat anal getik dam anti piretik. Contoh

obat golongan ini misalnya ibuprofen, naproksen, ketoprofen, indoprofen dll.


Derifat asam asetat
Sebagai contoh golonagn obat ini ialah Na Diklofenak. Selain mempunyai
efek anti inflamasi yang kuat, juga mempunyai efek analgesik dan antipiretik.

Dosis terapinya 100-150 mg 1 kali sehari.


Derifat Oksikam
Salah satu contohnya adalah Piroxicam, dosis terapi 20 mg 1 kali sehari.

Fisioterapi
a. Terapi Panas
Terapi menggunakan kantong dingin kantong panas. Dengan menaruh sebuah
kantong dingin di tempat daerah punggung yang terasa nyeri atau sakit selama 5-10
menit. Jika selama 2 hari atau 48 jam rasa nyeri masih terasa gunakan heating pad
(kantong hangat).
b. Elektro Stimulus
- Acupunture
Menggunakan jarum untuk memproduksi rangsangan yang ringan tetapi cara ini
tidak terlalu efisien karena ditakutkan risiko komplikasi akibat ketidaksterilan
-

jarum yang digunakan sehingga menyebabkan infeksi.


Ultra Sound
Untuk menghangatkan

21

Radiofrequency Lesioning
Dengan menggunakan impuls listrik untuk merangsang saraf
Spinal Endoscopy
Dengan memasukkan endoskopi pada kanalis spinalis untuk memindahkan atau
menghilangkan jaringan scar.
Percutaneous Electrical Nerve Stimulation (PENS)
Elektro Thermal Disc Decompression
Trans Cutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)
Menggunakan alat dengan tegangan kecil.

c. Traction
Helaan atau tarikan pada badan (punggung) untuk kontraksi otot.

22

d. Pemijatan atau massage


Dengan terapi ini bisa menghangatkan, merileksi otot belakang dan melancarkan
perdarahan.
Latihan Low Back Pain dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Lying supine hamstring stretch

b. Knee to chest stretch

23

c. Pelvic Tilt

d. Sitting leg stretch

24

e. Hip and quadriceps stretch

Alat Bantu
1. Back corsets.
25

Penggunaan penahan pada punggung sangat membantu untuk mengatasi Low Back
Pain yang dapat membungkus punggung dan perut.

2. Tongkat Jalan
Operasi
Tipe operasi yang dilakukan oleh dokter bedah tergantung pada tulang belakang/punggung
pasien. Biasanya prosedurnya menyangkut pada LAMINECTOMY yang mana menghendaki
bagian yang dinagkat dari vertebral arch untuk memperoleh kepastian apa penyebab dari LBP
pasien. Jika disc menonjol atau bermasalah, para ahli bedah akan melakukan bagian
laminectomy untuk mencari tahu vertebral kanal, mengidentisir ruptered disc (disc yang
buruk), dan mengambil atau memindahkan bagian yang baik dari disc yang bergenerasi,
khususnya kepingan atau potongan yang menindih saraf.
Ahli bedah mungkin mempertimbangkan prosedur kedua yaitu SPINAL FUSION,
jika si pasien merasa membutuhkan keseimbangan di bagian spinenya. Spinal fusion
merupakan operasi dengan menggabungkan vertebral dengan bone grafts. Kadang graft
tersebut dikombinasikan dengan metal plate atau dengan alat yang lain.
Ada juga sebagian herniated disc (disc yang menonjol) yang dapat diobati dengan teknik
PERCUTANEOUS DISCECTOMY, yang mana discnya diperbaiki menembus atau melewati
kulit tanpa membedah dengan menggunakan X-ray sebagai pemandu. Ada juga cara lain
26

yaitu CHEMONEUCLOLYSIS, cara ini menggunakan penyuntikan enzim-enzim ke dalam


disc. Cara ini sudah jarang digunakan.
Larangan
a.
b.
c.
d.
e.

Berdiri terlalu lama tanpa diselingi gerakan seperti jongkok.


Membawa beban yang berat.
Duduk terlalu lama.
Memakai sepatu hak tinggi.
Menulis sambil membungkuk terlalu lama.
f. Tidur tanpa menggunakan alas di permukaan yang keras atau menggunakan kasur
yang terlalu empuk.
Anjuran
a.
b.
c.
d.

Posisikan kepala dititik tertinggi, bahu ditaruh sedikit kebelakang.


Duduk tegak 90 derajat.
Gunakanlah sepatu yang nyaman.
Jika ingin duduk dengan jangka wqktu yang lama, istirahatkan kaki di lantai atau apa

saja yang mnurut anda nyaman.


e. Jika mempunyai masalah dengan tidur, taruhlah bantal di bawah lutut atau jika tidur
menyamping, letakkanlah bantal diantara kedua lutut.
f. Hindari berat badan yang berlebihan.
g. Ketika memerlukan berdiri dalam waktu lama salah satu kaki diletakkan diatas supaya
sudut ferguson tidak terlalu besar (sudut ferguson adalah sudut kemiringan sakrum
dengan garis horisontal).

DAFTAR PUSTAKA
Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta. EGC. 2013
Lumbantobing, S.M. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta, 2006.
Mardjono, Mahar dan Priguna Sidharta. Neurologi Klinis Dasar. PT Dian Rakyat. Jakarta,
2010
27

Nursamsu, Handono Kalim. Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Pinggang. Malang.


Lab./SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Brawijaya. 2004.
Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Divisi Radiodiagnosis, Departemen Radiologi, FK UI,
RSCM. Jakarta, 2005.
Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. PT Dian Rakyat. Jakarta, 2009.
Snell, Richard. S. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. EGC. Jakarta.

28

Вам также может понравиться

  • Kelainan Refraksi
    Kelainan Refraksi
    Документ26 страниц
    Kelainan Refraksi
    fentyertanti
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus 2
    Laporan Kasus 2
    Документ26 страниц
    Laporan Kasus 2
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Refreshing Vertigo
    Refreshing Vertigo
    Документ22 страницы
    Refreshing Vertigo
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Meningitis TB
    Meningitis TB
    Документ25 страниц
    Meningitis TB
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Mata Merah Visus Normal
    Mata Merah Visus Normal
    Документ39 страниц
    Mata Merah Visus Normal
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Trauma Okuli
    Trauma Okuli
    Документ45 страниц
    Trauma Okuli
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Anatomi Dan Fisiologi Otak
    Anatomi Dan Fisiologi Otak
    Документ6 страниц
    Anatomi Dan Fisiologi Otak
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus HNP
    Laporan Kasus HNP
    Документ42 страницы
    Laporan Kasus HNP
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Reye's Syndrome
    Reye's Syndrome
    Документ6 страниц
    Reye's Syndrome
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Epi Lepsi
    Epi Lepsi
    Документ12 страниц
    Epi Lepsi
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Lapkas Paraplegia Inferior
    Lapkas Paraplegia Inferior
    Документ12 страниц
    Lapkas Paraplegia Inferior
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Referat Thalassemia
    Referat Thalassemia
    Документ27 страниц
    Referat Thalassemia
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Lapkas Hiperbilirubinemia (NH) - Selena
    Lapkas Hiperbilirubinemia (NH) - Selena
    Документ25 страниц
    Lapkas Hiperbilirubinemia (NH) - Selena
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Referat Endometriosis
    Referat Endometriosis
    Документ14 страниц
    Referat Endometriosis
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Laporan
    Laporan
    Документ19 страниц
    Laporan
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Referat Sindrom Nefrotik
    Referat Sindrom Nefrotik
    Документ24 страницы
    Referat Sindrom Nefrotik
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Riwayat Pelahiran
    Riwayat Pelahiran
    Документ30 страниц
    Riwayat Pelahiran
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Acne Vulgaris Referat
    Acne Vulgaris Referat
    Документ26 страниц
    Acne Vulgaris Referat
    pdahliana
    100% (1)
  • Anatomi Dan Fisiologi
    Anatomi Dan Fisiologi
    Документ27 страниц
    Anatomi Dan Fisiologi
    Admi Shafwah
    Оценок пока нет
  • Lapkas MIOMA - Doc 2003
    Lapkas MIOMA - Doc 2003
    Документ26 страниц
    Lapkas MIOMA - Doc 2003
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Referat Reaksi Kusta
    Referat Reaksi Kusta
    Документ24 страницы
    Referat Reaksi Kusta
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Obat Anestesi
    Obat Anestesi
    Документ19 страниц
    Obat Anestesi
    Bunga Erlita Rosalia
    Оценок пока нет
  • Penyuluhan Varicella
    Penyuluhan Varicella
    Документ10 страниц
    Penyuluhan Varicella
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Anestesi Um
    Anestesi Um
    Документ33 страницы
    Anestesi Um
    Riski Dohartua
    Оценок пока нет
  • Lapkas Osteomyelitis Rachel
    Lapkas Osteomyelitis Rachel
    Документ6 страниц
    Lapkas Osteomyelitis Rachel
    ovirizki
    Оценок пока нет
  • BBLR
    BBLR
    Документ25 страниц
    BBLR
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Osteo Sarko M
    Osteo Sarko M
    Документ33 страницы
    Osteo Sarko M
    Selena Septianri
    Оценок пока нет
  • Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    Документ6 страниц
    Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
    JeffRy SinyOe
    Оценок пока нет
  • EDH
    EDH
    Документ13 страниц
    EDH
    Selena Septianri
    Оценок пока нет