Вы находитесь на странице: 1из 32

KOMPRESOR

Athia Hasna
Nindya Prastuti
Prasetyo Kinanta
Purnomo
Ukas Riyupi

Klasifikasi Kompresor
Operasi Kompresor
Kinerja Kompresor
Menghitung Daya Kompresor
Problem Solving

Alat mekanik yang berfungsi untuk


KOMPRESOR

menaikkan

tekanan,

menaikkan

kecepatan dan mengatasi gesekan

Kompresor

Kenaikan tekanan (P)


tinggi

Blower

Kenaikan tekanan (P)


rendah

Fan

Kenaikan tekanan (P)


sangat rendah

Komponen Utama dalam Kompresor


1. Kerangka (Frame)
Fungsi utama adalah untuk
mendukung seluruh beban dan
berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros
engkol, silinder dan tempat
penampungan
minyak
pelumas.

2. Poros Engkol (Crank


Shaft)
Berfungsi mengubah
gerak
berputar
(rotasi)
menjadi gerak lurus bolak
balik (translasi).

3. Batang Penghubung
(Connecting Rod)
Berfungsi
meneruskan
gaya dari poros engkol ke
batang torak melalui kepala
silang. batang penghubung
harus kuat dan tahan
bengkok sehingga mampu
menahan beban pada saat
kompresi.

4. Kepala Silang (Cross Head)


Berfungsi meneruskan
gaya dari batang penghubung
ke batang torak. Kepala silang
dapat
meluncur
pada
bantalan luncurnya.

5. Silinder (Cylinder)
Berfungsi sebagai
tempat kedudukan liner
silinder
dan
water
jacket

6. Liner Silinder (Cylinder Liner)


Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat
melakukan proses ekspansi, pemasukan, kompresi, dan
pengeluaran.
7. Front and Rear Cylinder Cover
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan
bagian crank end/rear cover yang berfungsi untuk menahan
gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air
sebagai pendingin

9. Cincin Torak (Piston Rings)


Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara
permukaan torak dengan dinding liner silinder.
10. Batang Torak (Piston Rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke
torak.
11. Cincin Penahan Gas (Packing Rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah
(clearance) antara bagian yang bergerak (batang torak)
dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini
terdiri dari beberapa ring segment.
12. Ring Oil Scraper
Berfungsi mencegah kebocoran minyak pelumas pada
frame

13. Torak (Piston)


Sebagai
elemen
yang
menghandel
gas/udara pada proses
pemasukan
(suction), 14. Katup Kompresor (Compressor Valve)
Berfungsi
untuk
mengatur
kompresi (compression)
pemasukan dan pengeluaran gas/udara,
dan
pengeluaran
kedalam atau keluar silinder. Katup ini
(discharge).
dapat bekerja membuka dan menutup
sendiri akibat adanya perbedaan tekanan
yang terjadi antara bagian dalam dengan
bagian luar silinder.

1. Klasifikasi Kompresor

Jenis Kompresor
POSITIVE DISPLACEMENT
Jika suatu gas / udara di dalam sebuah
ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka
gas / udara tersebut akan mengalami kompresi

DINAMIC
Volume ruangnya tetap tapi diberikan
enegi kecepatan,kemudian pada saat yang
sama kecepatan tersebut diubah menjadi
tekanan.Hal ini bisa terjadi karena udara
pada ruang yang volumenya tetap
mengalami tekanan.

2. Operasi Kompresor
Operasi
Kompresor
Reciprocating

Putar/ Rotary

Sentrifugal

Axial

Kompresor Reciprocating

Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda dengan


karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan
pada kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas
kompresor proporsional langsung terhadap kecepatan.
Keluarannya, seperti denyutan.

Kompresor Putar/ Rotary

Kompresor rotary mempunyai


rotor dalam satu tempat dengan
piston dan memberikan pengeluaran
kontinyu bebas denyutan.
Kompresor
beroperasi
pada
kecepatan tinggi dan umumnya
menghasilkan hasil keluaran yang
lebih tinggi dibandingkan kompresor
reciprocating.
Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak,
ringan
dan
mudah
perawatannya, sehingga kompresor
ini sangat popular di industri.

Kompresor Sentrifugal

Kompresor udara sentrifugal merupakan kompresor


dinamis yang bekerja kontinyu menggunakan impeller yang
berputar pada kecepatan yang sangat tinggi, energi
kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh
impeller dan volute pengeluaran atau diffusers.

Kompresor Axial

Memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu system udara


alir dan cocok sebagai penghantar udara yang besar. Pada
komporesor aliran aksial, udara mendapatkan percepatan oleh
sudut yang terdapat pada rotor alirannya ke arah aksial.

3. Kinerja Kompresor

PRINSIP KERJA KOMPRESOR


Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang
sudah terorganisir dengan baik. Prinsip kerja
kompresor merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja
dengan maksimal. Prinsip kerja dari sebuah
kompresor biasanya terbagi menjadi empat prinsip
utama, yaitu:

1)

Staging

2)

Intercooling

3)

Compressor Displacement and Volumetric Efficiency

4)

Specific Energy Consumption

1.

Staging

Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin


kompresor menjadi tinggi dan meningkat sesuai dengan
tekanan yang terdapat dalam kompresor tersebut. Sistem
ini lebih dikenal dengan nama polytopic compression.
Seiring dengan peningkatan dari suhu kompresor, Jumlah
tekanan yang terdapat pada kompresor juga meningkat.
Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan
suhu tekanan udara serta meningkatkan efisiensi tekanan
udara.
Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor mampu
mengendalikan suhu dari kompresor untuk melanjutkan
proses berikutnya.

.
.

2. Intercooling (Pengendali Panas)

Merupakan salah satu langkah penting dalam proses


kompresi udara yang lebih dikenal dengan intercooler.

Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan


tekanan udara yang terdapat dalam tabung kompresor,
sehingga mampu digunakan untuk keperluan lainya.

Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor


ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu
ruangan, dengan perbedaan suhu berkisar antara
10Fahrenheit (sekitar -12Celcius) sampai dengan
15Fahrenheit (sekitar -9Celcius)

3. Compressor Displacement and Volumetric Efficiency

Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah


tekanan udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan
kompresor namun, kapasitas kompresor sesungguhnya dapat
mengalami penurunan kapasitas.

Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada


intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor,
kebocoran, dan ekspansi volume udara.

Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric efficiency adalah


rasio
antara
kapasitas
kompresor
dengan
compressor
displacement.

4. Specific Energy Consumption

Specific energy consumption pada kompresor adalah


tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk melakukan
kompresi udara dalam setiap unit kapasitas kompresor.

Biasanya specific energy consumption pada kompresor ini


dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.

4. Menghitung Daya Kompresor


Menaikkan

Tekanan :

Isentropis :

Wp

n R T1

P2

P1

Energi mekanis untuk kenaikan tekanan tergantung rasio


kompresi

rc

P2
P1

Gas : tergantung rasio kompresi

Cairan : tergantung kenaikan tekanan

Politropis (adiabatis ireversibel) :


diganti (koefisien politropis)

Untuk menghemat energi :


Rasio kompresi dibatasi dibawah 4 atau 5 agar kenaikan
suhu tak terlalu tinggi

Dapat dibuktikan secara teoritis bahwa kebutuhan energi


total akan minimum jika rasio kompresi masing masing stage
(tingkat) sama

Tekanan awal

: Po

Tekanan akhir

: Pm

Jumlah stage

: m

Pm
Rasio kompresi tiap stage = rc =
Po
Tekanan keluar stage 1 = Po . rc
Tekanan keluar stage 2 = Po . rc2
Tekanan keluar stage i = Po. rci

1
m

Menaikkan

Wv

Wv

Kecepatan :

1
1
2
2
m 2
m 1
n = jumlah mol gas ; M = berat molekul gas
2
2
1
1 = kecepatan awal ; 2 = kecepatan akhir
2
2
n M 2 1
2

Kecepatan dapat dicari dengan :

A . V

n RT
A. P

n RT
P

A = Luas tampang saluran

Mengatasi

Gesekan :

Gesekan (friksi) terjadi pada saluran aliran gas akibat adanya


gerak relatif antara gas dan saluran.
Friksi bisa dinyatakan dengan friction head :

F
f

f Le 2

2gD
faktorfriksi


f Re ,
D

Le = Panjang ekivalen saluran


D = Diameter saluran

= Kecepatan aliran gas

Menurut definisi , friction head adalah


energi tiap satuan berat fluida
Energi untuk mengatasi friksi dinyatakan dalam Power (P)
P = F (berat gas lewat tiap waktu)
P = FQg
= rapat massa gas ; Q = debit aliran gas ; g = percepatan gravitasi

Rumus tersebut berlaku jika perubahan tekanan dan


suhu gas sepanjang saluran relatif tak begitu besar

5. Problem Solving
1. Udara ditekan dari 1 atm, 300 K menjadi 20 atm dengan
kompresor multi-stage yang dilengkapi intercooler dan
aftercooler yang mengembalikan suhu gas ke 300 K. Ingin
diperkirakan kebutuhan energi mekanis teoritis tiap mol
udara.
Analisis :
Rasio kompresi = 20 atm/1 atm = 20
Terlalu besar, jadi perlu dipakai multistage.
Jika dipakai 3 stages (m = 3) :
20
rc

1
3

2,7144

cal
; Cv
mol . K
udara diatomicgas

P1 = Po.(rc) = 2,7144 atm


P2 = Po.(rc)2 = 7,3680 atm
P3 = 20 atm
W1
W2
W3

P1
n R To
1
Po

P2
n R To
1
P1

P3
n R To
1
P2

W total

Cp

Cv
1 mol

1,4 ;

cal
mol . K

8,314

2882,29 Joule

2882,29 Joule

2882,29 Joule

Cp

8646,89 Joule

Joule
mol . K

mol
mol
mol

mol

Ternyata energi minimum dicapai jika kerja tiap stage sama.


Jika dipakai 1 stage (langsung) :
W

n R To
1

P3

Po

11816 ,06 Joule

mol

( lebih besar)

2. Ingin dicari kebutuhan energi mekanis secara teoritis


untuk mengalirkan udara (1 atm, 3000C) sebanyak 2 m3/s
melalui pipa lurus horizontal berdiameter 30 cm, panjang
200m.
Analisis :
Rapat massa udara :

m
RT
M

PV

Kecepatan udara :

m
V

PM
RT

1 atm

28,8

L.atm

0,082
mol.K

0,0012 g
cm 3

mol

300 K

1
L
1000 cm 3

debit

2
D
4
m3
2
3
cm
s

100 3
3

m
2
2
30 cm
4
2830,856 cm
s

Bilangan Reynolds :
Re

g
cm

2830
,
856
30 cm
cm 3
s
g
0,0002
cm . s
509554,080
0,0012

Anggap :
F

0,0002
D

f L 2
2g D

0,012 10000 cm 2830,856

1,6027.10 4 cm

dari grafik diperoleh :

cm
30 cm
2
s
1,6027.10 2 m

0,012

cm 2
s2

2 1000

F Q g

3
g
m3
m
1 kg
watt
6 cm
1,6027.10 m 0,0012

10

10

1
s
cm 3
s2
m 3 1000 g
m2
kg 2
s
32
3846,6 watt
2

Вам также может понравиться