Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FLORA OKTAVIA
0910312030
PENDAHULUAN
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
LANJUTAN...
PATOGENESIS
Jenis Meningitis :
Viral
meningitis
Bakteri meningitis
Meningitis jamur
LANJUTAN...
Agen penyebab
Kerusakan neurologist
kepala berat
demam
mual (rasa sakit)
muntah (yang sakit)
umumnya merasa tidak sehat
GEJALA KLINIK
Pada neonatus, orang tua dan imunocompromised gejala tidak khas
Tanda / gejala meningitis bakteri kelompok umur
Kel. umur
Anak
Gejala
Panas
Letargi
Nyeri kepala
Mual / muntah
Gejala pernafasan
Foto fobia
Tanda
Kaku kuduk
Purpura/petechie
Kejang
ataxia
Def. Neurologisfokal
Gejala
Tanda
Kaku kuduk
Kesadaran
Def. Neurologisfokal
Kejang 40%
Dewasa
Panas
Nyeri kepala
Letargi
Mual / muntah
Foto fobia
Gejala pernafasan
Tua
Kaku kuduk
Panas
Kesadaran
Bingung / koma
Kejang
Nyeri kepala
Gejala pernafasan
status epileptikus
TANDA KLINIK
Jenis meningitis
Glukosa
protein
Sel
Bakteri akut
Rendah
tinggi
PMNs,
sering> 300/mm
Virus akut
Normal
mononuklear
<300/mm
Berkenaan dgn
penyakit TBC
Rendah
tinggi
mononuklear dan
PMNs, <300/mm
Jamur
Rendah
tinggi
<300/mm
Ganas
Rendah
tinggi
biasanya
mononuklear
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Tes darah
Computed tomography (CT scan) atau magnetic
resonance imaging (MRI scan) dari otak
Spinal tap
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Demam
Nyeri kepala yang hebat sekali, malaise umum
Muntah, photophobia
Kejang, defisit fokal neurologik (hemiparesis,
paresis saraf cranial)
Iritabilitas
Gangguan kesadaran
Tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk,
tanda Kernig, Laseque, Brudzinski
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
3. Kultur darah
Pemeriksaan ini diperlukan untuk menentukan
jenis bakteri yang menginfeksi meningen
sehingga dapat diberikan terapi dengan obat
yang sesuai oleh penyebabnya.
4. Pemeriksaan Radiologis
Dilakukan pemeriksaan roentgen dada dan
kepala. Bila perlu dilakukan CT scan kepala.
TUJUAN TERAPI
Menghilangkan infeksi dengan menurunkan
tanda-tanda dan gejala
Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang,
tuli, koma, dan kematian
Terapi Umum
- Istirahat mutlak, bila perlu diberikan
perawatan intensif
- Pemberian gizi tinggi kalori tinggi protein
- Posisi penderita dijaga agar tidak terjadi
dekubitus
- Keseimbangan cairan tubuh
- Perawatan kandung kemih dan defekasi
- Mengatasi gejala demam, kejang
Terapi khusus
Pemberian antibiotika harus tepat dan cepat. Sambil menunggu hasil biakan
sebaiknya diberikan antibiotika dengan spektrum luas. Antibiotika diberikan
selama 10-14 hari atau sekurang-kurangnya 7 hari setelah bebas demam.
Penisilin
Kloramfenikol
Gentamisin
dosis 4 x 1 gr/hari
DIAGNOSIS BANDING
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN :
Nama
: Tn. JM
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 35 tahun
Suku bangsa
: Minangkabau
Alamat
: Kiambang
Pekerjaan : Petani
KELUHAN UTAMA
Penurunan
kesadaran
Kejang ( - )
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
Keadaan umum : buruk
Kesadaran: soporous
Nadi/ irama
: 88x/menit, nadi teraba kuat,
teratur
Pernafasan
: 24x/menit, abdominothorakal,
teratur
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu
: 38,7 oC
Turgor kulit
: baik
Status internus
Kulit
: tidak ada kelainan
Kelenjar getah bening
Aksila
: tidak teraba pembesaran KGB
Inguinal
: tidak teraba pembesaran KGB
Rambut
: hitam, tidak mudah dicabut
Mata
: konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik
Thorak
Paru
:
Inspeksi
: simetris kiri dan kanan saat
statis dan dinamis
Palpasi
: fremitus sulit dinilai
Perkusi
: sonor di semua lapangan paru
Jantung :
Inspeksi
: ictus cordis tak terlihat
Palpasi
: ictus cordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi
: batas jantung dalam batas normal
Inspeksi
: tidak tampak membuncit
Palpasi
: hepar dan lien tak teraba
Perkusi
: timpani
Inspeksi
: deformitas (-)
Palpasi
: gibus (-)
Alat kelamin
: tidak diperiksa
Jantung :
Inspeksi
: ictus cordis tak terlihat
Palpasi
: ictus cordis teraba 1 jari
medial LMCS RIC V
Perkusi
: batas jantung dalam batas
normal
Abdomen
Inspeksi
: tidak tampak membuncit
Palpasi
: hepar dan lien tak teraba
Perkusi
: timpani
Inspeksi
: deformitas (-)
Palpasi
: gibus (-)
Alat kelamin
: tidak diperiksa
STATUS NEUROLOGIKUS
GCS 7 E1 M4 V2
Tanda Rangsangan Selaput Otak
Kaku kuduk
: (+)
Brudzinsky I
: (-)
Brudzinsky II
: (-)
Tanda Kernig
: (-)
N. I (Olfaktorius)
: sulit dinilai
N. II (Optikus)
: sulit dinilai
(Abdusen) :
N. V (Trigeminus)
N. VIII (Vestibularis)
N. XI (Asesorius)
: sulit dinilai
Refleks
RF:
Biseps
: ++/++
Triseps
: ++/++
KPR
: ++/++
APR
: ++/++
RP :
Babinsky
: -/-
Chaddok
: -/-
Oppenheim : -/-
Schaefer
: -/-
Gordon
: -/-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah :
Rutin
: Hb
: 12,6 gr/dl
Leukosit : 11.000 /mm3
Trombosit
: 243.000/mm3
Hematokrit : 37 %
Kimia darah
:
Na/K/Cl
: 135/4,5/103 mmol/L
Gula darah puasa
: 169 mg/dl
HDL
: 25 mg/dl
LDL
: 96,2 mg/dl
Trigliserida
Ureum
: 99 mg/dl
: 35 mg/dl
Kreatinin
Total protein
SGOT/SGPT
: 0,6 mg/dl
: 6,8 gr/dl
: 49/32 g/L
DIAGNOSIS :
Dianosis Topik
Diagnosis Etiologi
: Infeksi
Diagnosis Sekunder
: CAP
Diagnosis Banding
Meningitis viral
: Leptomeningen
PROGNOSIS :
Quo ad vitam
: dubia ad malam
Quo ad sanam
: dubia ad malam
Quo ad fungsionam
: dubia ad malam
TERAPI :
Umum
:
Elevasi kepala 30
O2 3L/menit
IVFD RL 12 jam/kolf
Pasang NGT, diet MC TKTP 6 x 300 Kkal
Pasang kateter urine, hitung balance cairan
Khusus
:
Ceftriaxone 2x2 gr IV
Ranitidin 2x50 mg IV
Paracetamol 4x500 mg PO
Dexametason 4x10 mg IV
ANJURAN PEMERIKSAAN
Lumbal Punksi
Kultur LCS
DISKUSI