Вы находитесь на странице: 1из 3

KERA SAKTI (SUN GO KONG)

Kalau kita mengamati film Kera Sakti (Sun Go Kong), sungguh sangat menyenangkan.
Melihat Go Kong yang sangat sakti mengacak-acak kayangan. Dihukum karena perbuatannya yang
kurang menyenangkan itu. Gayanya yang sok, merasa paling jago, tidak mau kalah adalah ciri khas dia.
Cerita Kera Sakti adalah cerita yang sangat melegenda di seluruh dunia, digemari baik dari negeri asal
cerita yaitu China maupun bukan. Kalau melihat komik dan video yang beredar, banyak sekali versi
cerita dan penokohannya. Tapi semua nya sama, bahwa Kera Sakti adalah Sun Go Kong berasal dari
batu dan sangat sakti, merupakan murid dari pendeta Tong (Tong Sam Cong), mempunyai adik
seperguruan Cu Pa Kay (Dewa Babi) dan Sa Ceng (Dewa Air).
Pendeta Tong adalah pendeta yang bijaksana yang ditugaskan oleh baginda ke negeri barat (mungkin
India atau perbatasannya) untuk mengambil kitab suci, yang konon dapat melindungi seluruh rakyat
dari marabahaya. Pada waktu itu dalam waktu dekat diramalkan akan terjadi bencana di negeri tempat
pendeta Tong bernaung. Pembuat bencana adalah para setan jahat (ada juga setan baik, namanya
Casper).
Perjalanan yang jauh dan banyak marabahaya sudah dipertimbangkan oleh raja dan juga pendeta Tong.
Para setan berusaha menggagalkan perjalanannya agar marabahaya tetap bisa terjadi. Konon tubuh suci
pendeta Tong adalah makanan yang akan membuat setan yang memakannya menjadi sangat-sangat
sakti. Karenanya pendeta Tong menjadi incaran para setan dan mereka berlomba-lomba untuk bisa
memakan tubuh pendeta Tong agar dapat menjadi raja setan.
Awal perjalanannya pendeta Tong seorang diri saja, tetapi oleh petunjuk dari Dewi Kwan Im, pendeta
Tong mengambil ke 3 murid yang melegenda tersebut. Tujuannya adalah sebagai penolong dikala
menghadapi kesulitan dalam perjalanan, juga sekaligus membuat para murid menjadi baik sesuai
dengan ajaran Buddha.
Go Kong murid tertua ditemukan saat masa hukuman oleh Syakamuni Buddha dijepit diantara 2buah
gunung hampir selesai (500tahun). Hukuman tersebut akibat dari perilakunya yang mengobrak-abrik
negeri kayangan dengan kesaktiannya.
Pada waktu Go Kong ditemukan oleh pendeta Tong, ia masih sangat liar, dan untuk mengatasi
keliarannya Go Kong diberikan mahkota baja yang tidak bisa dilepas, dan jika pendeta Tong membaca
mantra maka kesaktian Go Kong akan hilang dan dia kesakitan. Dengan demikian pendeta Tong dapat
mengatasi Go Kong yang sakti liar tersebut.
Go Kong adalah murid yang benar-benar pintar, banyak akal, sakti, ia selalu ingin jadi nomor 1, jika
ada yang melebihinya maka egonya langsung terganggu dan ia bisa bereaksi negatif seperti melabrak,
melawan dan biasanya ia yang menang.
Hatinya selalu gelisah dan senang sekali akan kemasyuran hidup (nama besar), dan selalu ingin
mempertahankan hal tersebut. Ia juga suka usil.
Murid ke 2 adalah CuPaKay, tampang babi berbadan manusia. Sebelumnya Ia adalah Panglima Perang
Pintu Barat Kerajaan Kayangan, yang karena suatu kesalahan dikirim ke bumi.
Sesuai dengan karaketer binatang babi, PaKay senang sekali akan hal yang berhubungan dengan
keduniawian. Pemuasan Panca Indera (mata, telinga, hidung, lidah dan sentuhan), perasaan nya sangat
halus jika berhubungan dengan lawan jenis.
Selera makannya luar biasa, porsi banyak dan maunya yang enak-enak.

Selera tidur nya tinggi juga. Kalo lagi cape bisa 18jam sehari (kaya KOALA aja, lihat aja di google
dech).
Senang melihat tari-tarian, pemandangan yang indah-indah, musik dll.
Senang juga terhadap wanita, terutama yang cantik-cantik (relative loh).
MATA tak pernah puas melihat, TELINGA tak pernah puas mendengar. LIDAH tak pernah puas
mengecap dan ANU nya juga ngak pernah puas, hehehehehehe......
Melihat, mendengar dan mengetahui hal-hal tersebut, PaKay bisa menatap dengan lidah terjulur
meneteskan air liur karena hasrat yang meluap-luap.
Namun pada dasarnya PaKay adalah makhluk yang baik, tidak suka mengganggu, ramah, suka
membuat orang senang, tidak menyakiti, yang dipentingkan olehnya adalah bagaimana caranya untuk
menyenangkan diri sendiri saja. Ia juga tidak perduli (iri hati) apakah yang lainnya lebih hebat darinya.
Namun sedikit usil hanya untuk merayu wanita.
Murid ke 3 adalah SaCeng (baca: tiga ribu, hehehehe..), dewa air yang mau membantu pendeta Tong
sebagai murid mecari kitab suci.
SaCeng berkarakter taat, patuh dan setia. Tetapi ia rada dodol alias bodoh. Ia mengikuti perintah
gurunya secara gamblang tanpa mencerna dan tahu maksud sebenarnya yang ada.
Sebelumnya pun demikian. Jika ia percaya akan sesuatu, apa saja dilabraknya demi kepercayaannya
itu. Maka pendeta Tong menasehati untuk banyak belajar dari berbagai macam sudut pandang agar
SaCeng menjadi pintar.
Akhir kata setelah menjalani 88.888 cobaan dan rintangan, pendeta Tong berhasil sampai ke negeri
barat dan mendapatkan kitab suci. Setiap rintangan yang berhasil diatasi maka bertambahlah
kebijaksanaan ke 3 muridnya tersebut. Pada saat sampai ke negeri barat, ke 3 muridnya berhasil
mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri mereka masing-masing dan menjadi bijaksana
sesuai dengan kewelasasihan dan ajaran pendeta Tong, guru mereka.
Sebenarnya Cerita Kera Sakti mencari Kitab Suci adalah cerita tentang perjalanan spiritual kehidupan
manusia, kamu dan saya. Kehidupan kita yang sedang mencari kebahagiaan, nirwana, surga atau
apapun istilahnya.
Pencarian kitab terdorong oleh rasa takut akan malapetaka/bahaya yang akan terjadi karena ketidak
adanya suatu pegangan hidup yang nyata, serta keinginan untuk bisa hidup damai dan sejahtera.
Ke tiga murid adalah karakter yang ada pada diri kita sendiri.
Seperti Karakter Sun Go Kong yang mewakili rasa bangga, benci. Orang yang gelisah dan selalu iri
hati untuk menjadi orang nomor satu. Kalo orang lain ngomong punya ayam, kita punya kambing. Kalo
yang lain punya kambing, kita punya kebo dst. Kepintarannya untuk memanipulasi sangat tinggi karena
memang ia pintar. Timbullah korupsi dan berbagai jenis kejahatan.
Ia dibenci oleh orang lain karena suka merugikan, menghancurkan, kejam dan mau menang sendiri.
Kurang bersahabat gitu loh, kalaupun bersahabat bisa memanipulasi sahabatnya. Hehehehehe.....
Cu Pa Kay mewakili keinginan duniawi yang kuat. Makan, Ngomong, Tidur. Paling mudah masuk
dalam jebakan. Dan paling banyak menderita secara perasaan. Hatinya lembut. Ia orang yang digemari
oleh orang lain. Mempesona, charming gitu loh. Lembut dan model tipe-tipe orang Sanguis Melankolis
gitu loh (lagi). Kurang senang komitmen, rakus.
SaCeng sang fanatik. Bego, dungu namun kebaikannya adalah taat, setia dan patuh.
Bisa aja melukai orang lain demi agama......., kepercayaan...... atau apapun yang dia percayai.
Kedunguan nya karena belum terbuka terhadap pengetahuan dan belum banyak belajar dari bergai hal

yang berbeda yang bisa memperkaya sudut pandangnya.


Itulah ke 3 karakter murid pendeta Tong dengan kelebihan dan kekurangannya.
Pendeta Tong sendiri mewakili Hati Suci yang ada di dalam diri kita masing-masing. Ada yang bilang
Holy Spirit, Tuhan, dan ada juga yang tidak menyebut apa-apa karena sifat Anata (kosong tidak
berinti). Semua boleh-boleh saja.
Setiap kita; punya ke3 karakter murid tersebut. Biasanya ada yang lebih dominan dari yang lainnya.
Bisa jadi semuanya sama dominannya. Dan kadarnya juga bermacam-macam, ada yang kuat, sedang
dan lemah. Tetapi semuanya bisa berubah atas arahan/asuhan/didikan pendeta Tong (bagi pencari sejati
selalu mendengar Suara Hati Nurani nya sendiri).
Ke 88.888 cobaan dapat diringkas menjadi 8 perangsang duniawi (Senang Susah, Pujian Celaan,
Untung Rugi dan NamaBaik NamaBuruk). Kalo salah kasih tahu ya....
Kalau mau dirunut dalam ajaran Buddha, maka Pencarian tsb., karena disadarinya sifat Dukka didalam
diri (bukan dari buku, melainkan diri sendiri yg mengalaminya) dan merasakan Dukka tsb., juga terjadi
pada semua orang. Kemudian merasakan Hukum Karma (hukum sebab akibat) yang melandasi Dukka
tsb yang juga dialami oleh sang diri. Sehingga timbul kemuakan terhadap kejahatan. Melihat hal
tersebut begitu nyata (ada yang baru seolah-oleh nyata dech itu boleh-boleh aja kan proses......) oleh
semua makhluk, maka muncul timbul perasaan senasib antara diri sendiri dan semua makhluk serta
menjadikan perasaan itu berubah menjadi rasa Cinta (Metta) terhadap orang lain dan diri sendiri juga.
Hal ini mendorong hidup ke arah Pencarian yang benar tersebut.
Demikian akhir dari Cerita Go Kong, yaitu cerita tentang kita-kita juga ya.
Dan sekarang saatnya memberi skor pada diri sendiri:
Saya nama.........................................
Karakter Sun Go Kong saya .............% (yg kuat apanya, yg lemah apanya)
Cu Pa Kay saya ..................%
Sa Ceng ..............................%+
Total
100 %
Hehehehehehe)23X
Semoga Berguna.

Вам также может понравиться