Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam Makalah Alih Informasi ini dapat
ditarik kesimpulan, diantaranya:
1. High Alert Medication adalah obat yang harus diwaspadai karena
sering menyebabkan terjadi kesalahan / kesalahan serius (sentinel
event) dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang
tidak diinginkan (ROTD).
2. Yang termasuk dalam kelompok High Alert Medication diantaranya;
obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat, Rupa
Dan Ucapan Mirip/ NORUM atau Look Alike Sound Alike/ LASA);
elektrolit kensentrasi tinggi dan obat-obat sitostatika. Untuk sediaan
yang tergolong, dalam High Alert Medication pada setiap instansi
mempunyai ketentuan masing-masing. High Alert Medication di
Rumah Sakit biasanya mengikuti Formularium Rumah Sakit yang
bersangkutan dimana Formularium Rumah Sakit di susun mengacu
kepada Formularium Nasional. Formularium Rumah Sakit berisi daftar
obat yang disepakati staf medis, disusun oleh Tim Farmasi Dan Terapi
(TFT) yang di tetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
3. Pengelolaan High Alert Medication sama dengan pengelolaan sediaan
farmasi lainnya mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan,

pendistribusian,

pemusnahan,

penarikan

hingga

pengendalian. Hanya saja tata cara penyimpanan High Alert

21

Medication dikhususkan dan pendistribusiannya dilakukan double


check atau pengecekan ganda guna meminimalisasi kesalahan
mengingat obat High Alert memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan

atau

menimbulkan

adanya

komplikasi

atau

membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan


penggunaan.
2. Saran
Tim penyusun berharap pengetahuan mengenai High Alert
Medication tidak hanya diketahui oleh tenaga kefarmasian saja namun
oleh tenaga medis lainnya agar kedepannya pelayanan kesehatan di
Indonesia lebih terjamin mengingat belum semua rumah sakit di Indonesia
menerapkan kebijakan High Alert Medication.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di
Rumah Sakit. Indonesia: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

22

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit, http://binfar.kemkes.go.id (diakses
15/04/2015).
Rumah Sakit Dr. Iskak Tulungagung, 2014. Panduan High Alert Rumah Sakit
Dr. Iskak Tulungagung. Indonesia:RSDI.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang, 2013. Kebijakan Obat High
Alert. Indonesia:RSUD Jombang.

LAMPIRAN
Gambar 1. Penyimpanan Obat High Alert di RS Haji Surabaya

23

Gambar 2. Penyimpanan Obat High Alert di RSUD Jombang

Gambar 3. Penyimpanan Obat NORUM/LASA di RS Haji Surabaya

24

Gambar 4. Penyimpanan Obat High Alert Penyimpanan dalam Lemari Pendingin

Gambar 5.Penyimpanan Obat Sitostatika

25

Gambar 6. Penyimpanan Obat Narkotika

26

Вам также может понравиться