Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
- Pasien menyangkal adanya riwayat darah tinggi, tetapi pasien mengaku jika merasa
sakit kepala, dengan meminum caltopril 12,5 mg, keluhan sakit kepala dirasakan
berkurang.
- Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit jantung
- Pasien menyangkal adanya riwayat kencing manis
- Pasien menyangkal adanya riwayat trauma
- Pasien menyangkal adanya riwayat kejang
- Pasien menyangkal adanya riwayat demam lama
- Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit paru
- Pasien menyangkal adanya riwayat alergi
- Pasien menyangkal adanya riwayat penggunaan obat-obatan dalam jangka lama
Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala seperti pasien.
- Riwayat keganasan, darah tinggi, kencing manis, kolesterol, dan kelainan jantung
pada keluarga disangkal.
Riwayat Kebiasaan / Pola Hidup
- Pasien merokok hanya saat sedang ingin saja, yang mana rata-rata dalam 1 bulan
hanya 1-2 batang saja pasien menghisap rokok
- Pasien menyangkal adanya konsumsi alkohol atau mengkonsumi obat- obatan
terlarang
- Pola makan
- Pola olahraga
: jarang berolahraga
I.
: 82 x/menit
Pernapasan
: 20x /menit
Suhu
: 36,5C
- Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/- Pupil : 3mm / 3mm, isokor
- Refleks cahaya langsung, tidak langsung ++/++
Telinga:
- Aurikula normal, serumen -/-, hiperemis -/ Hidung
- Bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada luka dan perdarahan.
Mulut :
- Bibir deviasi ke kanan, lidah deviasi ke kanan, bibir, gusi, lidah, dan
faring berwarna merah muda; papil lidah (+); hipertrofi gusi (-) cheilosis(-);
uvula di tengah; pharinx hiperemis (-); tonsil T1/T1
Leher
jantung
paru
Abdomen
- Akral hangat, bentuk normal, tidak terdapat deformitas, cyanosis, bekas luka
maupun benjolan. Capillary refill time < 2 detik.
b) Status Neurologis
: (-)
Laseque
: (-)
Kernique
: (-)
Brudzinski I
: (-)
Brudzinski II
: (-)
Brudzinski III
: (-)
Brudzinski IV
: (-)
Saraf kranialis:
- Nerve I (Olfactorius) :
Tidak ada kelainan
- Nerve II (Opticus) :
: Normal.
V2
: Normal.
V3
: Normal.
Motorik :
Menggigit
: Baik.
Membuka rahang
: Baik
: Baik
Meringis
: Baik
Rinne Test
: Normal
Webber Test
- Nerve X (Vagus)
Tidak terdapat disfonia maupun disfagia.
Refleks muntah : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Arkus faring : Simetris.
Letak uvula : Di tengah.
- Nerve XI (Asesorius)
Mengangkat bahu
: Baik
Pemeriksaan Motorik
- Kekuatan Motorik:
3333
5555
2222
5555
- Tonus :
Lokasi
Kanan
kiri
Ekstremitas atas
Normotonus
normotonus
Ekstremitas bawah
Normotonus
normotonus
- Refleks fisiologis:
Ekstremitas Atas
Biceps
: +2 / +2
Triceps
: +2 / +2
Ekstremitas Bawah
Patella
: +2/ +2
Achilles
: +2 / +2
- Refleks patologis:
Ekstremitas Atas
Hoffman
:-/-
Trommer
:-/-
Ekstremitas Bawah
Babinski
:-/-
Schaefer
:-/-
Chaddock
:-/-
Oppenheim
:-/-
Gordon
:-/-
Patella
:-/-
Achilles
:-/-
Klonus
- Pemeriksaan sensorik:
Ekstremitas Atas
Raba : Hipoestesia/Normoestesia
Nyeri : Hipoalgesia/Normoalgesia.
Suhu : Tidak diperiksa.
Propioseptif
: Normal.
: Normal.
: Normal.
Berkeringat
: Normal.
Fungsi Luhur
Memori
: Baik.
Kognitif
: Baik.
5
Bahasa
: Baik.
- Pemeriksaan Koordinasi
Disdiadokokinesia : abnormal
Tes telunjuk hidung: menggunakan tangan kiri, baik
II.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium 29/04/2015
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Kimia Klinik
GDS
Satuan
g/dl
u/l
&
/ul
297
Kimia Klinik
GDS
13,3
15.200
40
314.000
Nilai rujukan
13 - 16
50.000 10.000
40 48
150.000 400.000
125
Kimia Klinik
SGOT
SGPT
Cholesterol total
Trigliserida
Renal Fungsi Test
Ureum
Creatinine
Asam Urat
GDS
Elektrolit
Natrium
Kalium
Chlorida
25.1
20.7
193
73
Nilai rujukan
< 30
< 40
< 200
< 200
U/L
U/L
mg/dl
mg/dl
Satuan
31
0.9
4.1
114
10 50
0.5 1.5
3.4 7.0
< 200
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
143
3.0
109
135 145
3.8 5.0
98 - 106
mmol/l
mmol/l
mmol/l
III.
RESUME
o Pasien laki-laki 51 tahun datang dengan keluhan pusing sejak 1 jam SMRS
o Keluhan di ikuti dengan hemiparese extrimitas dextra atas dan bawah
o Penurunan kesadaran negative
o Mual muntah negative
o Refleks fisiologis baik dan tidak ditemukan adanya refleks patologis
o Riwayat hipertensi positif
o Parese N. VII sentral dextra
o Parese N. XII sentral dextra
o Dari pemeriksaan CT Scan ; Lacunar Infark Pada Subcortex Parietal kiri
IV.
DIAGNOSIS
DiagnosisKlinis
:Hemiparesedextra,PareseN.VIIsentraldextra,
PareseN.XIIsentraldextra,Hipertensi,DMtipeII
V.
DiagnosisTopis
:Hemispheresinistra
DiagnosisEtiologi
:Hipertensi+DMtipeII
DIAGNOSISBANDING
o CVDHemoragik
VI.
TATALAKSANA
Medikamentosa
i. Antibiotika
ii. Neuroprotektor
iii. Antiplatelet
iv. Antidiabetic
v. Antihipertensi
Nonmedikamentosa
:Inj.Ceftriaxone1x1gr
:Inj.Citicolin3x500mg
:Aspirin1x100mg
:Metformin3x500mg
:Captopril2x25mg
:Fisioterapi
VII.
KESIMPULAN
Faktorresiko
o Hipertensi
o DiabetesMelitus
o Riwayatmerokok
Edukasi
o Makanmakananrendahgaram
o Hindarimakananberlemak
o Berolahragaringansetiaphari
o Kontrolsecarateratur
VIII.
PROGNOSIS
QuoadVitam
:adBonam
QuoadFunctionam
:DubiaadBonam
QuoadSanactionam
:DubiaadBonam
10
PEMBAHASAN
1.
Definisi stroke
Definisi stroke menurut WHO (2006) adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi
serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24
jam, atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyakit selain daripada
gangguan vascular
2.
Klasifikasi stroke
o Berdasarkan kelainan patologi
1.
2.
1. TIA (Transient Iskemik Attack) atau serangan stroke sementara, gejala defisit
neurologi hanya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. RIND (Reversible Iskemic Neurological Deficits), kelainan atau gejala neurologis
menghilang antara lebih dari 24 jam sampai 3 minggu.
3. Stroke progresif atau stroke in evolution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara
bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat.
4. Stroke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang
menetap dan sudah tidak berkembang lagi.
o Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
1.
Sistem karotis
2.
Sistem vertebrobasiler
3.
a.
Faktor Mayor
Hipertensi
Penyakit jantung
Arteriosclerosis
Diabetes Melitus
Polisitemia
11
Pernah stroke
b.
Faktor Minor
Dislipidemia
Hematokrit tinggi
Merokok
Obesitas
Hiperuricemia
Kurang olahraga
Fibrinogen tinggi
4.
pemeriksaan
Gejala
TIA (-)
mendahului
Aktifitas
waktu -
onset
Waktu
Nyeri
kepala
bangun tidur
dan Jarang
muntah
Penurunan
kesadaran
Jarang
Sering
waktu
onset
Hipertensi
Rangsangan
meningen
Defisit neurologic Sering
fokal
Gejala
tinggi
intracranial/
papiludem
Darah dalam cairan Tidak ada
serebrospinal
Foto kepala
Ada
dijumpai
pergeseran
glandula
12
pinealis
areaMassa
CT-Scan kepala
Terdapat
Angiografi
hipodensitas
hiperdensitas
Dapat
dijumpaiDapat dijumpai aneurisma, AVM, masssa
gambaran
intracranial
dengan
area
penyumbatan,
penyempitan
dan
vaskulitis
o Penurunan
kesadaran
o Sakit kepala
Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada
Penurunan kesadaran(+), sakit kepala (-), refleks patologi (-)
Penurunan kesadaran (-), Sakit kepala (+), refleks patologi (-)
Tiga di atas digolongkan Stroke PIS
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) --> Stroke infark
Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) --> Stroke infark
13
A.
Dasar diagnosa
a.
Stroke karena adanya defisti neurologi yang mendadak berupa hemiparese dextra,
parese N VII sentral dextra, parese N XII sentral dextra, refleks patologi (-)
c.
Stroke infark karena terjadinya mendadak, terjadi saat istirahat, tekanan darah tinggi,
tidak disertai sakit kepala, tidak disertai penurunan kesadaran
d.
Stroke hemoragik karena terjadinya mendadak, namun tidak disertai dengan sakit
kepala maupun penurunan kesadaran sesuai dengan Algoritma Gajah Mada.
B.
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Duus, Peter. 2006. Diagnosis Topik Neurologi Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.
Jakarta: EGC.
2.
3. LY, Hung, Wang PY, Wang Y, Chia LG. Clinical distinction between acute
hemorrhagic and acute ischemic stroke by Siriraj stroke score [online]. Tersedia
pada: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7780882. Diunduh pada: 1 Mei 2015
4. Snell, Richard S. 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran .
Jakarta : EGC.
15