Вы находитесь на странице: 1из 76

Oleh:

Ngalimun, Drs., MPA.

Daftar Literatur
1. UU RI Nomor 17 Tahun 2003 ten tang

Keuangan Negara.
2. Aries Djaenuri: Hubungan Keuang an Pusat
Daerah Elemen-elemen Penting Hubungan
Keuangan Pusat Daerah, Penerbit Ghalia
Indonesia.
3. Bachrul Ulum,Keuangan Daerah Otonom di
Indonesia, Penerbit Universitas Indonesia.

lanjutan
4. Badrul Munir, Perencanaan Angga ran

Kinerja Memangkas Inefisiensi Anggaran


Daerah, Penerbit Samawa Center.
5. Mardiasmo, Otonomi & Manajemen
Keuangan Daerah, Penerbit Andi Yogyakarta.
6.MN. Azmy Achir, Masalah Pengurus an
Keuangan Negara, Penerbit CV Yulianti
Bandung.

lanjutan
7. M. Suparmoko, Keuangan Negara Dalam

Teori dan Praktek, Penerbit BPFE Yogyakarta.

I. KEUANGAN NEGARA

A. Pengertian Keuangan Negara:

Keuangan Negara adl semua hak dan semua kewajiban

yg dpt dinilai dg uang, demkn pula sgl sst baik yg brp


uang maupun barang yg dpt dijdkan milik neg, berhu
bungan dg pelaksanaan hak dan kewajiban dimaksud
(M. Hadi).

KN adl kumpulan maslh yg berkisar di sekeliling proses

pdptn dan belnj neg. scr tradisional dpat dianggap sbg


KN (Richard Musgrave).

KN adl semua hak dan kewjban neg yg dpt dinilai dg

uang, srt sgl sst baik brp uang maupun brp brg yg dpt
dijdkan milik neg berhubng dg pelksnaan hak dan
kewajiban tsb (UU RI No. 17 /2003).

B. Ada 4 Unsur Dlm KN yaitu:

1.
2.
3.
4.

Hak-hak Negara
Kewajiban-kewajiban Negara
Ruang Lingkup KN
Aspek Sosial Ekonomis.

1.Hak Negara

Menurut pasal 2 UU No 17 /2003 hak negara


untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman.

Hak Negara antara lain:


1. Mengeluarkan dan mengedarkan Uang,
2. Adakan pinjaman DN/LN
3. Adakan pinjaman paksa
4. Memungut pajak
5.Penarikan iuran dan pungutan lainnya.

2. Kewajiban Negara
Kewajiban Negara al:
1. Menyelenggarakan tugas-2 neg. demi
kepentingan masy. (lihat Pembukaan UUD
1945 dan ps 33 dan ps 34 UUD 1945).
2. Membayar atas hak-2 tagihan dr pihak
ketiga,

3. Ruang Lingkup KN
1. KN sbg kekayaan neg yg kepengurusannya
dipisahkan dan pengelolaannya bdsrk hkm
publik dan hkm perdata.
2. KN yg diurus langsung pemerintah (APBN dan
barang 2 milik neg.).
Mnrt psl 2 UU No. 17 /2003 Ruang lingkup KN yi:
1.Hak negara > pungut pajak, keluarkan dan
edarkan uang dan lakukan pinjaman;
2.Kewajiban neg > selenggarakan layanan
umum dan KN bayar tagihan pihak ketiga;

Lanjutan.
3. Penerimaan negara dan daerah;
4. Pengeluaran negara dan daerah;
5. Kekayaan neg /daerah yg dikelola sendiri/

pihak lain;
6. Kekayaan pihak lain yg dikelola pe merintah
dlm penyelenggaraan tugas pemerintah &
kepentingann umum;
7. Kekayaan pihak lain yg diperoleh dg
gunakan fasilitas pemerintah.

4. Aspek SosEk KN
1. Redistribusi pendptan (redistribution of

income) pajak dll.


2.Pengalihan dp sumber2 (realllocation of
income) seleksi tarif/pungutan thd brg yg
akan masuk / keluar Indonesia.
3.
Kestabilan
thd
kegiatan
ekonomi
(stabilitation) utamanya saat konjungtur
(perbedaan
kemampuan
konsumen
dg
kapasitas produsen).

II. Pengertian AKN

Administrasi Keuangan Negara adl:


segenap rangkaian kegiatan penataan
penyu sunan anggaran, penentuan
sumber
biaya,
cara
pemakaian,
pembukuan, dan pertanggungan jawab
atas pembiayaan dalam kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai
tujuan negara.
Dg demikian fokus AKN adl anggaran
negara.

Alasan-alasannya :
1. Apa yg hendak dipungut dan dibelanjakan

oleh Neg dlm 1 th dirumuskan dlm APBN hsl


ketetapan antara Presiden dan DPR,
2.
Pemerintah
(Presiden)
diberi
tugas
mengadminis trasikan seluruh Keuangan Negara,
3. Tugas pengawasan dlm pelaksanaan AKN oleh
pemerintah dilakukan oleh BPK dan dilaporkan
kpd DPR,
4. Tugas Presiden mengadministrasi KN terdiri
dua segi:

Lanjutan ...
a. Kekuasaan melaksanakan UU APBN
b. Pertanggunganjawab atas pelaksanaan APBN,
5. Kekuasaan atas keuangan negara dilakukan oleh

Presiden dan didelegasikan kpd:

a. Menteri Keuangan sbg pengelola fiskal dan


Wakil
Pemerintah dlm kepemilikan kekayaan
negara yg dipisahkan,

b. Menteri/ Pimpinan lembaga selaku Pengguna


Anggaran/ Barang,

Lanjutan ...
c. Diserahkan Gubernur/Bupati/Walikota
selaku kepala pemerintahan daerah utk
mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah
daerah
dlm
kepemi
likan
kekayaan daerah yg dipisahkan,

d.

Tdk termasuk kewenangan di bidang


moneter, yg meliputi mengeluarkan dan
mengedarkan uang, yg diatur dg undangundang.

Adm/Manajm KD ...
Manajemen KD adl fungsi Pemerintah Daerah

utk
mengelola
keuangan
mulai
dr
merencanakan, melaksanakan, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi berbagai
sumber keuangan sesuai dg kewenangannya
dlm rgk pelaksanaan azas desen tralisasi,
dekonsentrasi dan tugas pembantuan di
daerah yg diwujudkan dlm bentuk APBD
(Tjahya Supriyatna, 1992).

PENGERTIAN ANGGARAN
NEGARA
Budget adl st bentuk statement dp rencana

dan kebijaksanaan management yg dipakai


dlm st periode ttt sbg petunjuk atau blue
print dlm periode itu (Glenn A. Welsch).
Anggaran adl st rencana pekerjaan keuang
an yg pd satu fihak mengandung jml penge
luaran yg se-tinggi-2nya yg mungkin diper
lukan utk membiayai kepentingan neg pd st
masa depan, dan pd fihak lain perkiraan
pdptn (penerimaan) yg mungkin dpt diteri
ma pd masa tsb (M.Marsono).

Dari pendapat 2 di atas mk


anggaran
sbg

1. Gambaran kebij pemerintah yg tercermin


dlm angka2 baik penerimaan maupun
pengeluaran negara/ daerah;
2. mengandung renc kerja pemerintah slm 1
th mendatang, juga dikthui data pelksnaan
anggr sthn yg lalu;
3. dpt dikthui sektor2 yg dpt prioritas;
4. dpt dikthui maju mundurnya sasaran yg
dilksnkn pemerintah;
5. mrpk petunjuk bg pemerintah utk mlksnkn
kebij politik slm sthn mendtg.

Perkembangan Sistem
Anggaran:
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anggaran Tradisional Ciri2nya:


1. Sentralistis;
2. Berorientasi pd input;
3. Tak terkait dg perncnaan jgk panjang;
4. Line item dan incremental,
5. Batasan departemen yg kaku;
6. Menggunakan aturan klasik.

B. Pendekatan New Public


Management (NPM)
Terjadi pd pertengahan 1980, dan mengubah
peran pe merintah utamanya dlm hub
pemerintah dg masy.
Model NPM berfokus pd manajemen sek tor
publik dan berorientasi pd kinerja bukan
kebijakan. Perlu efisien si, pemangkasan
biaya, kompetisi tender.

Teknik Penganggaran Sektor


Publik:

1. Teknik Anggaran Kinerja (Performance


Budgeting)

Menekankan konsep value for money dan


pengawa san atas kinerja output. Adanya
prioritas penentuan tujuan , pendekatan
sistematik dan rasional.

Sistem anggaran ini


mencakup:
Penyusunan program dan tolok ukur kinerja
sbg instrumen mencapai tuj dan sasaran
program.
Implementasinya dimulai perumusan program
dan penyusunan struktur orgnss, penentuan
unit kerja serta penentuan indikator.

2. Tekn. Zero Based


Budgeting
(ZBB)

Dignkan utk perbaiki sistem anggaran


tradisional dan anggaran diasumsikan
mulai dari nol (Zero base).
Incremental dsrkan realiss anggaran th ini
utk ttpkan anggaran thn depan.
ZBB disusun bdsrkan kebthan saat ini.
Item yg tdk relevan dpt hilang dr struktur
anggaran dan muncul item baru.

3. PPBS
PPBS dsrnya teori sistem yg berorientasi pd

output dan tujuan dg teknan pd alokasi


sumber daya (yg terbatas). Sistem ini
mendsrkn pd program.
PPBS utuk membantu manajemen pemerintah
dlm membuat keputusan alokasi sumber daya
scr lebih baik.

Karakteristik PPBS
Karakteristiknya:
1. Komprehensif/Komparatif,
2. Terintegrasi dan lintas departemen,
3. Proses pengambilan keputusan yg rasional,
4. Berjangka panjang,
5. Spesifikasi tujuan dan urutan prioritas,
6. Analisis total cost and benefit,
7. Berorientasi pd input, output,dan outcome,
8. Adanya pengawasan kinerja.

4. Anggaran Berbasis
Kinerja
(ABK)

UU N0 . 17/2003 > Keuangan Negara


membuat ada perubahan mendsr dlm APBN,
yi :
1. Prinsip anggaran berimbang diganti dg
anggaran surplus/defisit,
2. Program budgeting (tujuan) menjadi
performance budgeting (kinerja),

lanjutan
3. Anggaran disusun atas dsr rencana 5 th

diganti scr rolling dg pendkatan Medium Term


Expenditure Framework
4. Dual Budget (rutin dan pemb) menjdi
unified budget (satu anggaran).
ABK adl sist penganggrn yg dpt memadukan

perenc kinerja dan anggr thnan shg dpt


dikethui keterkaitan antr dana yg tersdia dg
hsl (outcomes) yg diharapkan.

Dlm ABK diperlukan:


Indikator kinerja, standard biaya, dan evaluasi

kinerja dr setiap program dan jenis kegiatan


shg diharapkan ada efi siensi, efektivitas,
kredibilitas dan akuntabilitas.
Instrumen yg dipakai dlm pelksnaan ABK adl
Rencana Stratejik (Renstra). > lihat UU No. 25
th 2004 psl 7 ayat 1, PP No. 58 /2006 psl 31
ayat 1.

Prinsip2 Pengelolaan
Keuangan
Negara

1. Tertib,
2. Taat pd aturan,
3. Efisien,
4. Ekonomis,
5. Efektif,
6. Transparan
7. Bertanggungjawab,
8. Memperhatkan rasa keadilan dan
kepatutan

Prinsip Pengellaan KD yg
Baik
(Mardiasmo):
1. Akuntabilitas
2. Value for Money,
3. Kejujuran (probity),
4. Transparansi, dan
5. Pengendalian.

Fungsi Anggaran Sektor


Publik
1. Anggaran sbg alat Perencanaan,
2. Anggaran sbg
3. Anggaran sbg
4. Anggaran sbg
5. Anggaran sbg
komunikasi,
6. Anggaran sbg
7. Anggaran sbg

alat
alat
alat
alat

pengendalian,
kebijakan fiskal,
politik,
koordinasi dan

alat Penilaian Kinerja,


alat motivasi.

Siklus Anggaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penyusunan Anggaran Daerah,


Penetapan Anggaran Daerah,
Implementasi Anggaran Daerah,
Pemeriksaan Anggaran Daerah,
Pelaporan Anggaran,
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.

Dasar Penyusunan APBN yi GBHN, Propenas,


Renstra, Repeta.
Dasar Penyusunan APBD yi PP No.108/2000,
Propeda (Renstrada), Repetada.

1. Penyusunan APBD
1.1. Pelaku Kunci Penyusunan:

a. Eksekutif: Gubernur, Bupati/ Walikota,

Sekda, Tim Anggaran, SKPD, Bappeda, BPKD.

b. Legislatif: Panitia Anggaran, Komisi2


DPRD.

1.2. Tahapan Penyusunan


SKPD menyusun Renstra SKPD dg

berpedoman pd RPJMD. Pemda menyusun


RKPD dg gunakan renja SKPD utk sethn. Renja
SKPD mrpk jabaran renstra SKPD. RKPD
muatan kerangka otda, prioritas, pemb dan
kewjb daerah, renja yg terukur dan dananya
baik yg dilkkan pemda atau mendorong
partisipasi masy. Mei RKPD selesai dan
gunakan peraturan kep da.

2. Penetapan APBD
Tahap 1. Kepda sampaikan rancangan perda

APBD dan lampirannya kpd DPRD pd minggu


pertama Oktober th anggaran sblm nya dan jg
nota keuangannya. Kemudian dibahas oleh
DPRD. Jika disetujui mk RAPBD diajukan kpd
Mendagri untuk provinsi dan Gubernur utk
Kabupaten/Kota. Paling lama 30 hari.

lanjutan
Tahap 2. Evaluasi Raperda APBD dan

Rancangan Peraturan Kepda ttg APBD sblm


disahkan disampaikan kpd Menda gri atau
Gubernur.
Tahap 3. Setelah dievaluasi oleh Men dagri
atau Gubernur kmd Penetapan Perda APBD
dan Peraturan Kepda ttg Penjabaran APBD.

Lanjutan ...
Kemudian Perda dan Peraturan Penja baran

APBD ini disampaikan oleh Gubernur kepada


Mendagri; atau oleh Bupati / Walikota kepada
Gubernur.

3. Pelaksanaan APBD
1. Penyiapan DokumenPelaksanaan Anggaran

(DPA) SKPD.
2. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Daerah.
Semua pengelolaan hrs mela lui rekening kas
umum daerah. Meng intensifkan pemungutan
sesuai APBD.
3. Pelaksnaan Anggaran Belanja. Tiap
pengeluaran hrs didukung bukti yg lengkap
dan sah.

Lanjutan
4. Pelksnaan Angg Pembyaan Daerah bersl dr:

a. sisa lebih perhitungan th anggr sblmnya


(SiLPA), b. dana cada ngan, c. investasi, d.
pinjaman /obliga si daerah, e. piutang daerah.
SiLPA utk: menutup defisit anggaran,
mendanai pelksnaan kegiatan lanjutan atas
beban belanja langsung, menda nai kewajiban
lain yg blm selesai.

4. Pemeriksaan APBD
1. Itjen Kementrian ybs.,
2. Bawasda Propinsi,
3. Bawasda Kab/ Kota,
4. BPKP,
5. BPK.

5. Pelaporan APBD
Laporan Keuangan Pemda disusun utk

menyediakan informasi yg relevan ttg posisi


keuangan dan seluruh transaksi yg dilkkan
oleh Pemda slm satu periode pelaporan.

6. Pertanggungjawaban
Menurut PP No. 58/2005, Permendagri No.

13 /2006 yg diubah dg Permendagri No. 59/


2007 dan Permendagri No. 21 / 2011 Pemda
menyusun mekanisme dan prosedur
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yg
dittpkan dg Peraturan/ Keputusan Kepda ybs.

Anggaran Kinerja
Keunggulannya, yaitu:
1. Memungkinkan pendelegasian
wewenang dlm pengambln keptsan,
2. Merangsang partisipasi dan motivasi
unit kerja,
3. Membantu fgs percnaan dan memperta
jam pembuatan kptsan,
4. Memgknkan alokasi dana scr optimal
atas dasar efisiensi,
5. Menghindari pemborosan anggaran.

Kelemahan Anggaran
Kinerja
1. Tdk semua kegiatan dpt distndrisasi,
2. Tdk semua hsl kerja dpt diukur scr kuantitatif,
3. Tdk jelas siapa pengambil kptsan dan siapa
yg menanggung beban atas ke putusan.

Keunggulan Anggaran
Tradisional
1. Relatif mudah menelusuri dan meng atasi
rumitnya proses penyusunan anggaran
2. Prosedur dan bentuk anggaran yg sederhana
shg dpt mengurangi konflik diantara
partisipan
3. Tdk memerlukan pengetahuan yg ting gi utk
memahami program-2 baru.

Kelemahan Anggaran
Tradisional
1. Lebih berorientasi pd input dp output, krn kinerja dievaluasi
brdsrkan kemampuan membelanjakan bkn tujuan yg
hendak dicapai.
2. Sekat-2 antar anggaran sektor yg kaku berpeluang
menimbulkan konflik dan persaingan.
3. Proses anggaran terpisah utk pengeluaran rutin dan
penglran modal.
4. Sentralisasi penyiapan anggaran dan informasi
menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran shg timbul
budgetary slack (kekenduran anggaran)
5. Persetujuan yg terlambat, shg gagal memberikan
mekanisme pengendalian utk pengeluaran yg sesuai.

Penerimaan Pemerintah
1. Pajak, adl pembayaran iruran oleh rakyat
yg dpt dipaksakan dg tanpa balas jasa yg
scr langsung dpt ditunjuk.
2. Retribusi, adl st pembayaran dr rakyat
kpd pemerintah berhubung adanya balas
jasa yg lgsng diterima dg adanya
pembayaran retribusi tsb.
3. Keuntungan dari perusahaan-2 negara.
4. Denda dan perampasan yg dijalankan
pemerintah.
5. Pencetakan uang kertas.

Terusan penerimaan
negara
6. Sumbangan masyarakat atas jasa-jasa yg
diberikan oleh pemerintah, spt biaya lisensi.
7. Hasil dari undian negara.
8. Pinjaman baik Dlm Negeri maupun Luar
negeri.
9. Hadiah.

Pengeluaran negara
1. Adanya perang
2. Adanya kenaikan tingkat penghasilan masyarakat,
3. Adanya urbanisasi yg membarengi perkembangan
4.
5.
6.
7.

ekonomi,
Perkembangan demokrasi,
Semakin berkembangnya peranan pemerintah itu
sendiri,
Di neg berkembang peranan pemerintah dlm pemb
ekonomi semakin besar sbg penggeraknyaa.
Timbulnya program kesejahteraan masyarakat.

Struktur Pajak
1. Pajak Progresif, adl pajak dikenakan dg pro
sentase yg semakin tinggi dg semakin ting
ginya kemampuan membayar pajak (taxable
capacity).
2. Pajak Proporsional adl apabila pajak dikena kan
dg prosentase yg sebanding dg perkem bangan
pdptan stlh dikurangi dg kebutuhan-2 esensial.
3. Pajak Regresif adl pajak yg dikenakan dg
perkembangan yg kurang sebanding dg per
kembangan taxable capacity.

Keuangan Daerah
Dlm

era reformasi tlh terjd perubahan paradigma


pembangunan
dr
paradigma
pertumbuhan
menjadi
paradigma pemerataan. OKI keluar UU No. 22/1999 ttg
Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 /1999 ttg Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah.

Kmdn muncul UU No. 32 /2004 ttg Pemerintahan Daerah dan

UU No 33 / 2004 ttg Perimbangan Keuangan antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Utk pelaksanaan desentralisasi perlu biaya yg bersmbr

APBD. Sumber-2 pokok KD dr PAD dan Dana Perimbangan


(DP) yg terdiri dr DAU dan DAK. Besarnya DP berimplikasi pd
struktur dan proporsi pengeluaran pd APBN dan penerimaan
pd APBD.

Implikasinya
Perlu reformasi sektor publik diikuti refor masi

kelembagaan dan reformasi manaje men


sektor publik.
Kunci reformasi kelembagaan yaitu pem
berdayaan masy (stakeholder), Pemda
(eksekutif), dan DPRD (shareholder)
wewenang, tanggung jawab dan kesempa tan
yg luas.
Reformasi manajemen publik perlu:
1. sharing of power,
2. distribution of income, dan
3. kemandirian sistem manajemen di Daerah.

Kedua UU tsb membuka jalan


bagi daerah:
Utk melakukan pembaharuan sistem

Pengelolaan Keuangan Daerah dan Anggaran


Daerah (budgeting reform).
Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah:
transparansi, akuntabilitas, dan value for
money.
Budgeting reform adl perubahan dr traditional
budget ke performance budget.

Paradigma Anggaran
Daerah:
1. AD hrs bertumpu pd kepentingan publik
2. AD hrs dikelola dg hasil yg baik dan biaya
rendah
3. AD hrs transparan dan akuntabel
4. AD dikelola dg pendekatan kinerja
5. AD mampu menumbuhkan profesionalisme
kerja
6. AD dikelola dg prinsip value for money.

Elemen Penyusunan
APBD
1. Masyarakat
2. DPRD
3. Pemerintah Daerah.
Fungsi DPRD adl penentuan arah dan kebjkan
umum APBD dan juga peren canaan dan
pengawasan anggaran.
Ke 3 unsur tsb saling berhbungan shg disebut
model komunikasi kelembaga an.

Elemen Penyusunan
APBN
1. Rakyat
2. DPR
3. Pemerintah
Rakyat ajukan tuntutan dan kebutuh an, DPR

memiliki fungsi budget dan fungsi


pengawasan, Pemerintah ber hak
mengajukan rancangan APBN, mengesahkan
dan melaksanakan.

Sumber Penerimaan
Daerah
Menurut UU No. 32 / 2004 ps 155 sbb:
(1). Penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah didanai
dari dan atas beban APBD
(2). Penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah di
daerah didanai dari dan atas beban APBN.
APBD memuat penerimaan dan
pengeluaran daerah.

Sumber Penerimaan
Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan
3. Pinjaman Daerah
4. Lain-lain Penerimaan yg sah.
PAD terdiri dr hasil pajak daerah, hasil

retribusi daerah, hasil dari


daerah
yg
dipisahkan,
pendapatan daerah yg sah.

kekayaan
lain-lain

Hasil Pajak Daerah


Diperoleh dr kewjban pendduk menyerahkan sbgian
dr kekayaan kpd daerah disbbkan st keadaan,
kejadian atau perbuatan yg membrikan keddukan
ttt, ttp bukan sbg hukuman.
Persyaratan Pajak Daerah yaitu:
1. Tdk boleh bertentangan atau searah dg kebijkn
pemerintah pusat,
2. sederhana dan tdk banyak jenisnya,
3. Biaya adm mudah,
4. Tdk mencampuri sistem perpajakan pusat, serta
dpt dipaksakan.

Lanjutan pajak daerah


Pajak Kabupaten / Kota: Pajak hotel, pajak

reklame, pajak restoran, pajak parkir dll.


Pajak Provinsi: Pajak kendaraan bermotor, Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor, dll.

Hasil Retribusi Daerah


Mrpkan pemungutan uang sbg pembayaran

pemakaian atau karena memperoleh jasa


pekerjaan, usaha atau milik pemerintah, baik
yg berkepentingan atau krn jasa yg diberikan
pemda dan brdsrkan perda.
HRD terdiri dari retribusi jasa umum, retribusi
jasa usaha, retribusi perizinan tertentu.

Hasil Dari Kekayaan


Daerah
Hasil dari Kekayaan Daerah yg Dipisah kan
antara lain: bagian laba, deviden, hasil
penjualan saham milik daerah

Dana Perimbangan
Dana Perimbangan terdiri dari:
1. Dana Alokasi Umum (DAU), mrpkn dana yg
berasal dr APBN yg dialokasikan dg tujuan
pemeratan kemampuan keuangan antar daerah
utk membiayai kebthan pengeluarannya dlm
rangka pelksnaan desentralisasi.
2. Bagian Daerah dari penerimaan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan
penerimaan Sumber Daya Alam (SDA).
3. Dana Alokasi Khusus (DAK), dana yg berasal dr
APBN yg dialokasikan kpd daerah utk
membantu membiayai kebutuhan khusus.

Kebutuhan Khusus
adalah:
1. Kebutuhan yg tdk dpt diperkirakan secara
umum dengan menggunakan rumus alokasi
umum,
2. Kebutuhan yg mrpkn komitmen atau
prioritas potensi nasional.
Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan kpd
daerah ttt bdsrkn usulan daerah, digunakan
brdsrkn usulan daerah, dan brdsrkan kriteria
teknis kegiatan yg ditetapkan oleh menteri/
instansi teknis.

Pinjaman Daerah
Adl

semua transaksi yg mengakibatkan daerah


menerima dr pihak lain sejmlh uang atau manfaat
bernilai uang shg daerah tsb dibebani kewajiban utk
membayar kembali, tdk termasuk kredit jgk pendek
yg lazim terjadi dlm perdagangan.
Pinjaman jgk panjang diarahkan guna membiayai
pembangunan prasarana yg mrpk aset daerah dan
dpt menghslkan penerimaan utk pembayaran
kembali pinjaman, serta memberikan manfaat bagi
pelayanan masyarakat.
Pinjaman jgk pendek utk pengaturan arus kas dlm
pengelolaan kas daerah, dan hrs dilunasi dlm th
anggaran ybs.

Pinjaman Daerah
Yg perlu diperhatikan al:
1. Pinjaman daerah dilakukan dg persetujuan DPRD,
2. Daerah dilarang meminjam melampaui batas jml pinjaman
yg ditetapkan,
3. Daerah dilarang meminjam yg bersifat penjaminan atas
beban keuangan daerah,
4. Semua pembayaran atas pinjaman daerah menjd prioritas
dlm pengeluaran daerah,
5. Jika daerah tdk mampu membayar pinjaman daerah,
pemerintah pusat dpt memperhitungkan kwjban tsb dg
dana perimbangan daerah,
6. Agar setiap orang mengetahuinya, setiap pinjaman yg
dilkkan daerah diumumkan dlm lembaran daerah.

4.Lain-lain Pendapatan
Daerah
YgygSah
Pdpatan daerah
lain dan sah ber asal dr
sumber-sumber antara lain hasil penjualan
aset tetap daerah, jasa giro, dana darurat,
dana bencana, dan penerimaan sumbangan
dr pihak ketiga, atas dasar kesukarelaan dg
persetujuan DPRD.

Kekuasaan Pengelolaan
Keuangan
1. Presiden selakuNegara
kepala pemerintahan
memegang kekuasaan pengelola an keuangan
negara sbg bagian dr kekuasaan
pemerintahan (Psl 6 UU No. 17/2003).
Kekuasaan ini meliputi:
A. Kewenangan yg bersifat umum: Penetapan
arah, kebijakan umum, strategi, prioritas dlm
pengelolaan APBN.

Lanjutan ...
Kewenangan Presiden di bidang ini disebut

fungsi Chief Executive Officer / CEO atau


Fungsi Otorisator.
B. Kewenangan Khusus; seperti kebija kan
teknis yg berkaitan dg pengelola an APBN.

Lanjutan ...
Fungsi pemegang kekuasaan umum atas

pengelolaan keuangan negara dijalankan/


dikuasakan kepada:
1. Menkeu selaku Pengelola fiskal dan Wakil
pemerintah dlm kepemilikan kekayaan neg
yg dipisahkan,
2. Masing2 Menteri/Pimpinan Lemba ga,
selaku Pengguna Anggaran/ Pengguna barang.

Lanjutan ...
3. Gubernur/ Bupati/ Walikota selaku kepala

pemerintahan daerah utk mengelola


keuangan daerah dan mewakili pemerintah
daerah dlm kepemilikan kekayaan daerah yg
dipisahkan.

B. Menteri Keuangan
Sebagai Chief Financial Officer (CFO)

mempunyai tugas al: menyusun kebijakan


fiskal dan kerangka ekonomi makro,
menyusun RAPBN dan Rancangan Perubahan
APBN, mengesahkan dokumen pelaksanaan
anggaran, dll.
Sementara menteri/ pimpinan lembaga
berperan sbg Chief Operating.

C. Menteri/Pimpinan
Lembaga
Menteri/pimpinan lembaga sbg peng guna
anggaran/ barang, berkedudukan sbg Chief
Operational Officer (COO).
D. Gubernur/Bupati/Walikota
Selaku penglla keuangan daerah yg di

laksnkan oleh Kepala Satuan Kerja Pengelola


Keuangan Daerah (KSKPKD).

E. Pengguna Anggaran/
Kuasa
Pengguna
Anggran
Adl pejabat
pemegang kewenangan
penggunaan anggrn utk melksnkan tugas
pokok dan fungsi SKPD yg dipimpinnya.
Tugasnya al: menyusun Rencana Kerja
Anggaran /RKA - SKPD, menyusun Dokumen
Pelaksanaan Anggaran /DPA- SKPD, dst.

F. Kepala SKPD
Tugasnya adl menyusun anggaran SKPD,

menyusun DPA, melaksanakan anggaran


SKPD yg dipimpinnya, melaksanakan
pemungutan penerimaan bukan pajak, dst.
G. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Daerah
(PPTKD SKPD).

H. Bendahara
Adl setiap orang yg diberi tugas mene rima,

menyimpan, membayar dan atau


mengeluarkan uang/barang negara dan wajib
menyampaikan pertanggung jawaban kpd BPK.
I. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
J. Pejabat Penguji dan Perintah Membayar.
K. Pejabat Pemungut Penerimaan Negara,
L. Panitia Pengadaan Barang/Jasa.

Вам также может понравиться

  • GayaKepemimpinanDanBudayaOrganisasi
    GayaKepemimpinanDanBudayaOrganisasi
    Документ56 страниц
    GayaKepemimpinanDanBudayaOrganisasi
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • BPS Isi
    BPS Isi
    Документ14 страниц
    BPS Isi
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • PELAYANANPUBLIK
    PELAYANANPUBLIK
    Документ77 страниц
    PELAYANANPUBLIK
    Harmanto Yuandhi Wibowo
    100% (1)
  • Tugas Resume Kelompok 3
    Tugas Resume Kelompok 3
    Документ9 страниц
    Tugas Resume Kelompok 3
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Kalender Akademik
    Kalender Akademik
    Документ3 страницы
    Kalender Akademik
    Banyu علي تقويم Biru
    Оценок пока нет
  • Sup Lemen
    Sup Lemen
    Документ12 страниц
    Sup Lemen
    Jimmy Katon
    Оценок пока нет
  • SAING INDONESIA
    SAING INDONESIA
    Документ17 страниц
    SAING INDONESIA
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Efefe
    Efefe
    Документ2 страницы
    Efefe
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Per Pres 0102016
    Per Pres 0102016
    Документ10 страниц
    Per Pres 0102016
    Eko Ardianto
    Оценок пока нет
  • Unsur-Unsur Penataan Ruang
    Unsur-Unsur Penataan Ruang
    Документ60 страниц
    Unsur-Unsur Penataan Ruang
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Standar Pelayanan Mutu Edit Pusbina
    Standar Pelayanan Mutu Edit Pusbina
    Документ10 страниц
    Standar Pelayanan Mutu Edit Pusbina
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • 487
    487
    Документ14 страниц
    487
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Peter Principle Lecture
    Peter Principle Lecture
    Документ9 страниц
    Peter Principle Lecture
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    Документ19 страниц
    PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    Документ19 страниц
    PP No. 57 Tahun 2013 Tentang LAN
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • APPP
    APPP
    Документ2 страницы
    APPP
    JimmyKSH
    Оценок пока нет
  • Kalender Akademik
    Kalender Akademik
    Документ3 страницы
    Kalender Akademik
    Banyu علي تقويم Biru
    Оценок пока нет
  • Kurikulum P3AI 2014
    Kurikulum P3AI 2014
    Документ2 страницы
    Kurikulum P3AI 2014
    JimmyKSH
    Оценок пока нет