Вы находитесь на странице: 1из 44

VALIDASI METODE

ANALISIS MIKROBIOLOGI
Slamet Ibrahim, Marlia Singgih
Sekolah Farmasi-ITB

PENDAHULUAN
Prinsip Praktek Pengujian yang Baik
(Good Analytical Practices) :
a. Pengujian dilakukan untuk memenuhi
suatu tujuan tertentu atau kebutuhan
pengguna
b. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan metode, prosedur dan
peralatan yang telah teruji untuk
menjamin kesesuaian dan tujuan
pengujian
c. Pengujian dilakukan oleh personel yang
memiliki kualifikasi dan kompeten

d. Hasil pengujian harus ajeg atau


konsisten, tidak dipengaruhi oleh faktor
lokasi, personel dan peralatan
e. Laboratorium penguji harus mempunyai
prosedur jaminan dan pengendalian mutu
yang memadai
f. Laboratorium penguji harus diuji dan
dievaluasi oleh badan yang kompeten dan
tidak memihak (akreditasi)

Validasi Metode Analisis


Definisi :
Validasi Metode Analisis adalah proses
pembuktian atau konfirmasi pengujian
yang obyektif di Laboratorium, dan bahwa
metode itu memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan, yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya.

Validasi Metode Analisis (lanjutan)


Tujuan :
Mengevaluasi kinerja metode : kepekaan,
selektivitas, akurasi, presisi, dll., sekaligus
menguji kelemahan dan keterbatasan
metode
Menguji faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja metode dan
mengetahui besarnya pengaruh itu
terhadap hasil analisis
Melakukan verifikasi atau membuktikan
kinerja metode analisis baku yang
diadopsi/digunakan laboratorium

Validasi Metode Analisis (lanjutan)


Syarat :
Menggunakan instrumen dan peralatan
yang terkalibrasi
Dilaksanakan oleh pesonel yang
kompeten

Jenis Validasi Metode


Validasi primer dilakukan jika
laboratorium menggunakan metode
analisis baru hasil pengembangan , atau
metode yang di modifikasi terhadap suatu
metode standard.
Validasi sekunder dilakukan untuk
verifikasi, jika laboratorium menggunakan
atau mengadopsi metode standard yang
telah divalidasi.

Parameter Validasi metode


analisis mikrobiologi

Akurasi Kecermatan
Presisi (repeatability, reproducibility dan
intermediate precision) Keseksamaan
Sensitivitas Kepekaan
Selektivitas dan Spesifisitas
Linearitas
Rentang Hitung yang diterima
(acceptable) (batas atas dan batas
bawah dari rentang perhitungan)
Robustness (Ketangguhan) metode

Pedoman Validasi

The United States Pharmacopeia (USP)


27, 2004 or new edition
International Conference on
Harmonization, 1996
Method Validation of Microbiological
Methods, guidance note : C & B and ENV
002, Singapore Accreditation Council,
July 2002.
Feldsine, et.al., AOAC International
method Committee Guidelines for
Validation of Qualitative and Quantitative
Food Microbiological Official Method of
Analysis, Journal of AOAC International
Vol 85 No 5 2002

Water quality Guidance on Validation of


Microbiological Methods, Technical Report,
ISO/TR 13843 : 2000.
Procedure for The Estimation and
Expression of Measurement Uncertainty in
Chemical Analysis, Nordic Committee on
Food Analysis, NMKL, No.5, 1997.
APHA Standard methods for the
Examination of Water and Wastewater,
20th ed., 1998.

Metode analisis mikrobiologi


1. Metode analisis KUALITATIF
2. Metode analisis KUANTITATIF

Metode kualitatif
Metode analisis yang responsnya berupa
presence atau absence (ada atau tidak
ada) yang dideteksi baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap sejumlah
sampel

Metode kuantitatif
Metode analisis yang responsnya berupa
jumlah dari analit , baik yang diukur secara
langsung (misalnya : enumerasi mikroba)
maupun secara tidak langsung (misalnya :
Nilai Absorbans, intensitas warna,
impedansi, dll) terhadap sejumlah sampel.

Metode Analisis Mikrobiologi

Kualitatif :

9
9
9

Uji langsung terhadap mikroba indikator


Metode kultur untuk identifikasi makroskopik dan mikroskopik
Metode alternatif (Dye-reduction Test, Electrical Methods, ATP
Determination)
Metode Cepat deteksi mikroba spesifik dan toksinnya (metode
imunokimia, metode biologi molekuler)

Kuantitatif :

9
9
9
9
9
9

Angka Lempeng Total (Total Plate Count)


MPN (Most Probable Number)
Uji potensi antibiotik
Uji sterilitas
Uji koefisien fenol (uji desinfektan dan antiseptik)
Uji efektivitas pengawet

Identifikasi Mikroorganisme

Escherichia coli

Salmonella thypi

Identifikasi mikroba

Tahap Persiapan Validasi


Sebelum validasi dilakukan, hendaknya
laboratorium menyediakan atau menyiapkan
beberapa hal :
1. Mikroorganisme target atau acuan (lihat SR-02
:
persyaratan tambahan untuk akreditasi
laboratorium, Pengujian Kimia dan Biologi
SNI 17025, DP.01.16, Januari 2004)
2. Peralatan dan Instrumen ukur yang telah
dikalibrasi
3. Personel yang kompeten
4. Program Statistika untuk menghitung,
mengevaluasi dan menginterpretasikan hasil
pengujian

Parameter Validasi

Akurasi (Kecermatan)

Definisi :
Akurasi adalah kemampuan metode untuk
mengukur dan mendeteksi nilai aktual
atau nilai sebenarnya dari mikroorganisme
target dalam sampel
Akurasi merupakan ukuran ketepatan atau
kedekatan hasil pengujian dengan hasil
yang sebenarnya

Akurasi (Kecermatan) (lanjutan)


Perhitungan :
Rekoveri (Recovery) = Persen perolehan kembali
% Rek = H/A x 100
Galat Relatif : (H A)/A x 100
dimana H = hasil pengujian dengan metode
A = hasil sebenarnya dari
mikroorganisme
target
Rekoveri Relatif : H/B x 100
dimana H = hasil pengujian metode
B = hasil pengujian metode standard

Akurasi (Kecermatan) (lanjutan)


Cara pengujian :
Spiked-placebo Recovery Method
Standard Addition Method
Menggunakan 9 kali pengukuran ( 3 level
konsentrasi dengan 3 replikasi)

Contoh Perhitungan Akurasi dan


Rekoveri Metode
Jumlah angka lempeng total
Galur
Baku
I
II
III
IV
V
Rata-rata

Teoritis Metode uji


125
125
125
125
125
125

126
120
120
125

Metode
127
119
118
128

132
125

131
125

Perhitungan
% Rekoveri = Hsl.metode uji/hsl teoritis x 100%
= 125/125 x 100% = 100%
% Rekoveri relatif = Metode uji/metode baku x
100%
= 125/125 x 100% = 100%

Presisi (Keseksamaan)
Definisi
Presisi adalah tingkat kesesuaian antara
hasil pengujian individual dengan hasil
rata-rata pengujian berulang pada sampel
yang homogen dengan kondisi pengujian
yang sama
Presisi : keterulangan (repeatability),
ketertiruan (reproducibility), keseksamaan
antara (intermediate precision)

Presisi (Keseksamaan) (lanjutan)


Cara Perhitungan
Simpangan baku relatif (SBR = Relative
Standard Deviation=RSD) untuk
intermediate precision :

[(log ai log bi )/xi] 2


2p
ai dan bi : hasil pengujian i (1,2,3,n)
xi = rata-rata = 1/n (log ai
+ log bi)
P = jumlah sampel yang
diuji

Contoh Perhitungan Intermediate Precision


pada ALT (angka lempeng total)
No. ALT (cfu/mL)
a
b
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

logaritma
a
b

93
86
1,9685
0,000303
34
30
1,5315
98
73
1,9912
89
83
1,9494
116
104
2,0645
168
156 2,2253
62
56
0,000623
38
28
1,5798
330
300
2,5185
2300 2040
3,3617

(II/I)2
rata2 (I) selisih(II)

1,9345

1,9515

0,0340

1,4771
1,8633
1,9191
2,0170
2,1931
1,7924

1,5043 0,0544
0,001306
1,9273 0,1279
0,004404
1,9342 0,0303
0,000246
2,0407 0,0475
0,000540
2,2092 0,0322
0,000212
1,7482 1,7703 0,0442

1,4472
2,4771
3,3096

1,5135 0,1326
0,007679
2,4978 0,0414
0,000275
3,3357 0,00521 0,000244
= 0,015832

SBR = 0,015832/2 x 10 = 0,0281


KV = 100 x SBR = 2,81 %

Sensitifitas dan Spesifisitas


Definisi
Sensitifitas (Kepekaan) : Kemampuan
metode untuk mendeteksi/mengukur
mikroorganisme target dalam jumlah
sekecil mungkin
Spesifisitas (Kemenjenisan): Kemampuan
metode untuk mendeteksi/mengukur
mikroorganisme tertentu secara cermat
dan seksama dengan adanya
mikroorganisme asing atau bahan/matriks
lain

Sensitifitas dan Spesifisitas


(lanjutan)

Cara perhitungan
Sensitifitas : Fraksi koloni/kultur yang
positif pada uji konfirmasi terhadap
pengujian presumtif
Spesifisitas : Fraksi koloni/kultur yang
negatif pada uji konfirmasi terhadap
pengujian presumtif
Selektifitas : Logaritma fraksi koloni/kultur
yang positif pada uji konfirmasi terhadap
jumlah pengujian

Sensitifitas dan Spesifisitas (lanjutan)


Uji Presumtif
positif (+)
Uji Konfirmatif
Positif (+)
Negatif (-)
Jumlah uji
a+b+c+d =n

a
c
a+c

Jumlah

negatif (-)
b
d
b +d

Sensitifitas = a/(a+b)
Spesifisitas = d/(c+d)
Rasio positif palsu = c/(a+c)
Rasio negatif palsu = b/(b+d)
Efisiensi = (a+d)/n
Selektifitas absolut = RS = log (a/n)
Selektifitas apparent = F = log [(a+c)/n]

a+b
c+d

Contoh
Jumlah

Uji Presumtif
positif (+)

Uji Konfirmatif
Positif (+)
Negatif (-)
Jumlah uji
398

250(a)
20(c)
270

negatif (-)
8(b)
120(d)
128

258
140

Sensitifitas = a/(a+b) = 250/258 = 0,97


Spesifisitas = d/(c+d) = 120/140 = 0,86
Rasio positif palsu = c/(a+c) = 20/270 = 0,07
Rasio negatif palsu = b/(b+d) = 8/128 = 0,06
Efisiensi = (a+d)/n = 370/398 = 0,93
Selektifitas apparent = F = log [(a+c)/n] = log 270/398 =
0,1685

Rentang Hasil Pengujian


Rentang menunjukkan nilai terendah dan
tertinggi hasil pengujian yang dapat
ditentukan dengan cermat dan seksama
Batas terendah (Lower limit)
Hasil analisis / pengujian terendah yang
ditandai dengan galat analisis 20,0% dari
rata-rata (pengukuran minimal 3 kali)

Contoh
ALT (cfu/lempeng) Galat baku
relatif(%)
10
15
20
25
27
19,2
29
18,6
30
18,3

3,16
3,87
4,47
5,00

Galat
31,6
25,8
22,8
20,0

5,20
5,39
5,48

Batas tertinggi (Upper limit)


Hasil analisis /pengujian koloni tertinggi yang
masih dapat dihitung dengan cermat dan
seksama ditandai dengan galat analisis 15,0%
dari rata-rata (pengukuran minimal 3 kali)
2.LC HC-1
[ 2.LC HC ]1/2

1,96

Rentang hasil pengujian (lempeng agar)


Sampel makanan dan obat-obatan : 25-250
cfu/lempeng
Sampel air : 30-300 cfu/lempeng
Kapang (Aspergillus niger) : 8-80 koloni/lempeng

Linearity (Kelinieran)
(untuk penetapan potensi antibiotika)
Definisi
Keliniearan adalah kemampuan metode analisis
yang menunjukkan bahwa larutan sampel yang
berada dalam rentang konsentrasi memiliki
respon analit yang proporsional dengan
konsentrasi, secara langsung ataupun melalui
transformasi matematika
Cara pengujian
Kurva baku disiapkan dan dianalisis 3 kali
dengan konsentrasi antara 50 150% kadar
aktual (FDA), untuk penentuan kadar dalam
sampel, tiga larutan baku digunakan : 80, 100
dan 120% konsentrasi target

Linearity (Kelinieran) (lanjutan)


Parameter
Kurva baku, dengan persamaan garis
(regresi linear, logaritma atau polinomial)
Kepekaan analisis , F = y/ x untuk
setiap konsentrasi pada kurva baku
Simpangan baku residual garis regresi
Sy/x = [(y-)2/n-2]1/2
dimana y = respon analit
= dihitung dari persamaan garis
regresi

Linearity (Kelinieran) (lanjutan)


Koefisien variasi fungsi regresi
Vx0 = S y/x . 100%
, (Vx0 2%)
b.x
Koefisien korelasi ( r 0,999)

Linearity (Kelinieran) (lanjutan)


a. Menggunakan persamaan garis

Perhitungan Kadar

D = b log C + a
log Cs = Ds a/ b

Diameter
Hambat

dimana :

Cs = kons. analit dlm sampel

x
x
x

Ds = Diameter hambat
b. Menggunakan satu larutan baku dan
larutan blangko
log Cs = (Ds a)/(Db a) . log Cb
dimana :
Log Ci

Cb = kons. analit dlm lar.baku

Syarat sampel untuk uji validasi


Untuk metode analisis kualitatif, sampel yang
digunakan terdiri dari 3 macam sampel : sampel
yang tidak dikontaminasi, sampel yang sengaja
dikontaminasi pada jumlah yang mendekati
batas limit deteksi (Low Contamination Level),
sampel yang sengaja dikontaminasi pada jumlah
yang tinggi (High Contamination Level)
Low contamination level : 1-5 cfu/25 g sampel
sedangkan high contamination level : 10-50
cfu/25 g sampel

Untuk metode analisis kuantitatif, maka


sampel dibagi 4, yaitu : 1 sampel tanpa
diinokulasi, dan 3 sampel masing-masing
dengan low , medium dan high
contamination level.
Low : pada batas limit deteksi
Medium : kira-kira dengan jumlah 1 log
lebih tinggi
High : kira-kira dengan jumlah 2 log lebih
tinggi

Validasi Kit Pereaksi

Pertimbangan dalam memilih kit pereaksi


tidak semata mata dari aspek ekonomi,
tetapi termasuk :
Kemudahan penanganan sampel dan
pereaksi yang digunakan,
Cara penyimpanan dan stabilitas pereaksi
Tingkat toksisitas pereaksi
Kualitas hasil reaksi yang diberikan oleh
kit tersebut.

Tahapan dalam proses evaluasi kit


Tahap I : Seleksi awal , yaitu mencakup

evaluasi terhadap kurva standard , ada tidaknya


reduksi data, evaluasi terhadap sensitivitas
pereaksi,
Tahap II : Pemahaman prosedur penggunaan
kit , yaitu untuk mengevaluasi kemungkinan efek
matriks, perolehan kembali, reaksi silang , ada
tidaknya interferensi, kemudahan penanganan
sampel dan pereaksi
Tahap III : Pengembangan data validasi, yaitu
evaluasi terhadap rentang normal hasil reaksi,
uji pada kondisi abnormal, adanya stimulasi atau
supresi, dan uji terhadap rentang kontrol
kualitas.

Robustness (Ketangguhan) metode


Pengujian Ketangguhan sebenarnya harus
dilakukan pada saat fase pengembangan
metode dan tergantung pada faktor-faktor
yang berpengaruh pada pengujian
Jika pengujian sangat peka terhadap
perubahan dalam kondisi analisis,maka
kondisi pengujian hendaknya dikendalikan
atau dilakukan dengan penuh kehatihatian

Robustness (Ketangguhan) metode


(lanjutan)

Jenis keragaman kondisi pengujian yang


harus diperhatikan :
Stabilitas sampel
Pengaruh suhu inkubasi
Pengaruh waktu inkubasi
Kondisi aerobik atau anaerobik (untuk
pengujian mikroba tertentu)
Pengaruh jenis media (nutrisi), dll

Robustness (Ketangguhan) metode


(lanjutan)

Hasil pengujian dievaluasi secara


Statistika menggunakan ANOVA atau
Algoritma dari Yate

Вам также может понравиться