Вы находитесь на странице: 1из 6

KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Source : http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/konsep-belajar-danpembelajaran.html
A. Pengertian belajar dan Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Menurut Skinner ( 1985 ) memberikan definisi belajar adalah Learning is a process
of progressive behavior adaption. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu proses
adaptasi perilaku yang bersifat progresif.
Menurut Mc. Beach ( Lih Bugelski 1956 ) memberikan definisi mengenai belajar.
Learning is a change performance as a result of practice. Ini berarti bahwa bahwa
belajar membawa perubahan dalam performance, dan perubahan itu sebagai akibat dari
latihan ( practice ).
Menurut Morgan, dkk ( 1984 ) memberikan definisi mengenai belajar Learning can
be defined as any relatively permanent change in behavior which accurs as a result of
practice or experience. Yaitu bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena
latihan ( practice )atau karena pengalaman ( experience ).
Dalam bukunya Walker Conditioning and instrumental learning ( 1967 ). Belajar
adalah perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Perubahan orang dapat
memperoleh, baik kebiasaan kebiasaan yang buruk maupun kebiasaan yang baik.
C.T. Morgan dalam introduction to psychology ( 1961 ). Belajar adalah suatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat / hasil dari pengalaman
yang lalu.
Sementara itu, Darsono (2000: 14) mengemukakan bahwa belajar diartikan sebagai
perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antara individu dengan yang
lain, di antara individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi
dalam proses belajar. Perubahan tingkah laku seseorang terjadi akibat interaksi dengan
orang lain. Proses belajar pada anak sangat dipengaruhi dari pihak keluarga, pergaulan
sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
Menurut Sujana (1988: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang
baru berkat pengalaman dan latihan.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Ibrahim dan Syaodih, 1996 :3).
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap
semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan,
proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu yang dipelajari.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran terdapat sejumlah tujuan yang
hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari
komponen-komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, berintegrasi satu sama
lainnya. Oleh karenanya jika salah satu komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses
dalam pembelajaran akan menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian
tujuan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. (Wikipedia.com)
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat
berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran
hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)
seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak,
yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi
antara guru dengan peserta didik.
Instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979:3)

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Pengajaran


mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22). Dengan
demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan Mengajar
(oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang
searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah kegiatan
sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru
untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa
yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku
dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang melibatkan beberapa komponen :
a. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelola, katalisator, dan peran lainnya yang
memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
c. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif, psikomotorik, afektif) yang diinginkan
terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
e. Metode
Cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi
yang dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan.
f. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
g. Evaluasi
Cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
B. Tujuan Belajar dan Pembelajaran
1. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah
melakukan tugas belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan,keterampilan dan sikapsikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. tujuan belajar adalah suatu
deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsungnya proses belajar Komponen tujuan belajar
Tujuan belajar terdiri dari tiga komponen yaitu: Tingkah laku terminal, kondisikondisi tes, standar perilaku.
Tingkah laku terminal adalah komponen tujuan belajar yang menentukan tingkah
laku siswa setelah belajar. tingkah laku itu merupakan bagian tujuan yang menunjuk pada
hasil yang diharapkan dalam belajar.kondisi-kondisi tes, komponen ini menentukan situasi
dimana siswa dituntut untuk mempertunjukkan tingkah laku terminal. kondisi-kondisi
tersebut perlu disiapkan oleh guru, karena sering terjadi ulangan/ ujian yang diberikan oleh
guru tidak sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
Ada tiga kondisi yang dapat mempengaruhi perilaku saat tes. pertama, alat dan
sumber yang harus digunakan oleh siswa dalam upaya mempersiapkan diri untuk
menempuh suatu tes, misalnya buku sumber. kedua, tantangan yanng disediakan
terhadap siswa, misalnya pembatasan waktu untuk mengerjakan tes. ketiga, cara
menyajikan informasi, misalnya dengan tulisan atau dengan rekaman dll. tujuan-tujuan
belajar yang lengkap seharusnya memuat kondisi-kondisi di mana perilaku akan diuji.
Ukuran-ukuran perilaku,komponen ini merupakan suatu pernyataan tentang
ukuran yang digunakan untuk membuat pertimbangan mengenai perilaku siswa. suatu
ukuran menentukan tingkat minimal perilaku yang dapat diterima sebagai bukti, bahwa
siswa telah mencapai tujuan, misalnya: siswa telah dapat memecah suatu masalah dalam
waktu 10 menit. Ukuran-ukuran perilaku tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku
yang harus dikerjakan sebagai lambang tertentu, atau ketepatan tingkah laku, atau jumlah
kesalahan, atau kedapatan melakukan tindakan, atau kesesuainya dengan teori tertentu.
2. Tujuan Pembelajaran
Yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah
kebutuhan siswa,mata ajaran, dan guru itu sendiri. berdasarkan kebutuhan siswa
dapat ditetapkan apa yan hendak dicapai dan dikembangkan dan diapresiasikan.
berdasarkan mata ajaran yang ada dalam petunjuk kurikulum dapat ditentukan hasil-hasil
pendidikan yang diinginkan. guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa dan
dia harus mampu menulis dan memilih tujuan pendidikan yang bermakna dan dapat
diukur.
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya: dalam situasi bermain
peran.

b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati.
c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki, misalnya pada peta pulau
jawa, siswa dapat mewarnai dan memberi label pada sekurang-kurangnya tiga gunung
utama
C. Ciri-ciri belajar
Adapun ciri-ciri belajar adalah sbb:
a. Adanya kemampuan baru atau adanya perubahan tingkah laku bersipat pengetahuan
(kognitif) keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (apektif)
b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan mantap atau dapat disimpan.
c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. Perubahan terjadi
akibat interaksi dengan lingkungan
d. Perubahan tidak semata-mata oleh pertumbuhan pisik/dewasa, tidak karena kelelahan,
penyakit ataupun pengaruh obat-obatan
D. Hakekat Teori-teori belajar dan pembelajaran
Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan agar proses belajar dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
Faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :
1. Intern yaitu yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri sebagai penyaji materi ajar.
Diantaranya adalah : Persiapan mental, kesesuaian tugas dan tanggung jawab,
penguasaan bahan pembelajaran, kondisi fisik dan psikis, motivasi kerja
2. Ekstern yaitu yang berasal dari luar luar diri guru
Diantaranya, keluarga, lingkungan pergaulan, masyarakat
E. Fungsi / Peran Teori
1. Menurut Gage & Berliner (2005: 6-8) psikologi belajar memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk:
menjelaskan, memprediksikan, mengontrol fenomena (dalam kegiatan belajar mengajar), dan
dalam pengertiannya sebagai ilmu terapan juga memiliki fungsi merekomendasikan.
2. Teori belajar berfungsi memberikan pemahaman mengenai sifat dan keterkaitan berbagai aspek
dalam belajar dan pembelajaran. Dalam hal ini teori belajar mengkaji konsep mengenai aspek
perilaku manusia yang terlibat dalam belajar dan pembelajaran, serta lingkungan yang terkait.
Sebagaimana

dijelaskan

bahwa

perilaku

murid

terkait

dengan

konsep-konsep

tentang

pengamatan dan aktifitas psikis (intelegensi, berfikir,motivasi), gaya belajar, individual defferencies,
dan pola perkembangan individu. Sedangkan perilaku guru terkait dengan pengelolaan
pembelajaran kelas, metode, pendekatan, dan model mengajar. Lebih lanjut, aspek lingkungan
yang terkait dan berperan dalam aktifitas belajar-pembelajaran yakni lingkungan sosial dan
instrumental.
3. Di samping fungsi pemahaman, teori belajar berfungsi memberikan prediksi-prediksi berkenaan
saling terlibatnya aspek-aspek dalam belajar-pembelajaran. Terjadinya perubahan dalam satu

aspek akan berpengaruh pada aspek lainnya. Misalnya, tingkat intelegensi dan motivasi individu
dapat dipergunakan untuk memprediksikan prestasi belajar yang akan dicapai. Selanjutnya,
keadaan fisik dan kondisi psikologis anak dapat memprediksikan kemungkinan kesulitan yang
akan ditemui dalam proses belajarnya. Dengan demikian, guru dapat melakukan upaya-upaya
pemberian bantuannya.
4. Fungsi pengendalian atau mengontrol terkait dengan manipulasi yang mungkin dibuat. Tentu kita
memahami bahwa pengetahuan anak tentang lingkungan tempat tinggal diperoleh dari mata
pelajaran Pengetahuan Sosial (PS). Bilamana ada di antara topik-topik tertentu tidak diajarkan,
maka mereka tidak memiliki pengetahuan tentang topik-topik itu. Guru dapat merekayasa
sekelompok anak yang diberi perlakuan tertentu (pembelajaran PS), sedangkan sekelompok yang
lain tidak, sehingga dapat diketahui perbedaan hasilnya. Dengan demikian, pengetahuan murid
mengenai pengetahuan sosial dikontrol dengan pembelajaran PS.
5. Fungsi teori belajar rekomendatif. Sebagai ilmu terapan, teori belajar tidak hanya memberikan
wawasan konseptual terkait dengan fenomena belajar-pembelajaran, tetapi menyediakan
sejumlah rekomendasi untuk praktik pembelajaran. Meskipun rekomendasi tersebut berupa
rambu-rambu umum, tidak secara akurat berkonsekuensi dengan masalah yang dihadapi guru.
Rekomendasi tidak secara langsung ditujukan pada kasus per kasus masalah pembelajaran,
tetapi saran dan pertimbangan rekomendatif yang diajukan diharapkan tetap dapat dijadikan
pedoman bagi guru untuk mengambil keputusan instruksionalnya.

Вам также может понравиться