Вы находитесь на странице: 1из 4

Tinjauan Umum Pasar Modal dan Regulasinya

Pasar Modal dalam perekonomian modern ini merupakan sebuah investasi yang
sangat menarik dan diminati oleh banyak orang dalam hal menginvestasikan uangnya
dibandingkan menginvestasikannya di bank. Hal ini terjadi karena investasi di pasar
modal memberikan keuntungan yang lebih besar daripada hanya mengharapkan bunga
yang diperoleh dari investasi di bank.
Melihat kebutuhan yang besar pada bidang pasar modal, divisi Capties BLS
2013 mengadakan Internal Discussion pada hari rabu tanggal dengan tema Tinjauan
Umum Pasar Modal dan Regulasinya dimana pemimpin diskusi tersebut adalah
Melyza Ulfah, Manajer Capties. Diskusi ini bertujuan untuk memperkenalkan pasar
modal secara menyeluruh kepada kalangan masyarakat yang masih belum paham
mengenai pasar modal itu sendiri dan diharapkan setelah mengetahui tentang pasar
modal, masyarakat mulai menginvestasikan modal yang mereka miliki ke dalam bentuk
instrument yang ada di pasar modal.
Pasar Modal
Sebagai perkenalan kita harus mengetahui bahwa pasar modal itu merupakan
tempat bertemunya penawaran umum antara investor dengan perusahaan publik, yang
dilakukan dengan investasi jangka menengah (pembagian dividen) dan jangka panjang
(dana diperdagangkan lagi) dan yang diperdagangkan di pasar modal disebut sekuritas.
Sekuritas(efek/derivatif) yang dimaksud merupakan objek perdagangan, dapat berupa
saham maupun obligasi.
Tempat bertemunya investor dengan perusahaan publik ini adalah di Bursa Efek
Indonesia (gabungan dari Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek Surabaya). Di bursa
efek yang diperdagangkan adalah efek. Namun, berbeda dengan pasar pada umumnya
akses ke bursa efek terbatas hanya kepada anggota bursa yang dapat melakukan
transaksi tersebut. Jadi jika Anda tertarik untuk berinvestasi di pasar modal, harus
menjadi anggota bursa terlebih dahulu. Menjadi anggota bursa hampir sama saat Anda
ingin menjadi nasabah di bank.
Instrumen atau alat di pasar modal yang diperdagangkan dibagi empat, yaitu
efek ekuitas, efek hutang, efek derivatif, dan efek lainnya. Efek ekuitas adalah efek
yang bersifat penyertaan yaitu saham. Saham ini memberikan hak kepada pemegangnya

untuk menjadi pemegang saham. Saham dibagi atas common stock & preferred stock.
Efek Hutang adalah efek yang penerbitnya mengeluarkan surat hutang dengan
kewajiban menebus di masa depan. Diberikan dalam bentuk kupon dan bunga (disebut
obligasi), biasanya sertifikat obligasi. Efek Derivatif adalah efek turunan dari efek
utama yang juga bersifat penyertaan / utang. Contohnya: waran, right (obligasi),
option, futures. Dan terkahir efek lainnya adalah efek yang tidak termasuk penyertaan,
utang maupun derivatif Contoh: Reksa Dana (Kontrak Investasi Kolektif), EBA, dll.
Anda bisa menginvestasikan di salah satu atau lebih dari jenis efek yang telah
disebutkan diatas.
Sebagai investor, Anda harus mengetahui empat indikator dalam pasar modal yang
sehat atau lancar perputaran uangnya, sehingga nantinya modal yang Anda investasikan
tidak menjadi sia-sia. Keempat hal tersebut terdiri dari efisien, dimana pasar modal
harus memiliki kemampuan untuk mengakomodasi transaksi sebanyak mungkin dalam
waktu singkat. Kedua adalah fairness dimana transaksi berlangsung tanpa pemihakan
(netral) dan atas dasar penyebaran informasi yang merata. Ketiga adalah likuid dimana
kemampuan pasar untuk menampung semua kebutuhan penjual dan pembeli setiap saat
transaksi (transaksi berlipat-lipat)/multiple transaction. Dan terakhir adalah transparan
dimana pasar modal mampu menyediakan setiap informasi seketika (realtime) kepada
semua pelaku pasar modal, kapan saja. Bentuk nyata wujud pada pasar modal
memenuhi empat indikator dapat dilihat pada kapitalisasi pasar saham, nilai & volume
transaksi rata-rata harian, frekuensi transaksi rata-rata harian, dan IHSG (Indeks Harga
Saham Gabungan) yang merupakan keseluruhan nilai harga saham perusahanperusahaan terbuka.
Regulasi Pasar Modal
Pasar Modal diatur dalam UU 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, PERPPU 4 Tahun
2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, PP 12 tahun 2004 jo. PP 45 tahun
1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, PP 46 tahun 1995
tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal, KeputusanMenteri Keuangan,
Peraturan BAPEPAM-LK dan regulasi terkait lainnya, misal UU 40 tahun 2007, dan
yang terbaru adalah UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Produk Pasar Modal


Didalam Bursa Efek Indonesia yang tadi telah dijelaskan adalah bertransaksi
efek. Mengenai efek itu sendiri, menurut UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) Pasal 1
nomor 5, dijelaskan bahwa efek disebut surat berharga, yaitu surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang. Unit Penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari Efek. Pengertian
efek ini dalam cakupan luas. Macam-macam efek yaitu: Exchange Trade Fund (ETF),
Real Estate Investment Trusts (REIT), Indeks, Efek Beragun Aset, dll.
Dalam bursa efek yang sering diperdagangkan adalah saham. Pengertain saham
itu sendiri adalah tanda penyertaan / kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan. Biasanya porsi kepemilikan saham dari investor adalah sebesar penyertaan
modal. Karakteristik dari saham itu sendiri adalah memperoleh dividen, memiliki hak
suara dalam RUPS (ultimate control), dimungkinkan untuk punya HMETD/ Right
Issue, dan adanya Potensial Capital Gain/Capital Loss.
Dan obligasi adalah bukti pengakuan hutang / pinjaman uang dari masyarakat
(publik), pemegang obligasi disebut Kreditur. Obligasi bersifat terbatas jangka waktu
nya, yang terbagi ke dalam tiga term, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Karakteristik yang dimiliki dari Obligasi itu sendiri adalah sangat
mudah dialihkan, nama pemilik tidak tercantum dalam sertifikat obligasi(umumnya),
setiap sertifikat obligasi disertai dengan kupon bunga yang dilepaskan saat pembayaran
hutang dan bunga, dan didahulukan pembayaran dibanding pemegang saham.
BAPEPAM-LK
Di dalam kegiatan bertransaksi di pasar modal tentu saja dibutuhkan pihak yang
melindungi pihak terkait pasar modal. Para pihak di pasar modal itu terdiri dari investor
yang dapat berupa badan usaha / individu pemilik dana yang mengivestasikan dananya
di pasar modal dengan tujuan memperoleh keuntungan, bursa efek, LPP (Lembaga
Penyimpanan & Penyelesaian)/KSEI, LKP (Lembaga Kliring dan Penjaminan) / KPEI,
Perusahaan Terbuka, Perusahaan Efek, Wakil Perusahaan Efek, Penasihat Investasi.
Profesi Penunjang Pasar Modal & Lembaga Penunjang.
Kegiatan yang dilakukan oleh pasar modal ini mendapat pengawasan,
pembinaan, dan penegakan hukum oleh Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan) yang diamanatkan dalam UUPM. Bapepam memiliki

kedudukan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan, dimana
sekarang setelah berlaku UU No. 21 tahun 2011 tentang OJK yang bertugas adalah
lembaga OJK.
Tugas-tugas dari Bapepam-LK adalah melindungi kepentingan pemodal di pasar
modal, melakukan penegakan peraturan (law enforcement), dan menjamin kecukupan,
keterbukaan, dan distribusi informasi Perusahaan Publik.
Bapepam-LK memiliki wewenang untuk membentuk pengaturan sendiri yang
berlaku dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang pasar modal, contoh
pengaturannya adalah peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambil alihan
Perusahaan Terbuka.
Organisasi yang memiliki kewenangan untuk membentuk pengaturan sendiri atau
disebut Self Regulatory Organization ini juga dimiliki oleh lembaga lain di pasar modal,
misalnya BEI (Bursa Efek Indonesia) , KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), dan
KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia).
Otoritas Jasa Keuangan
Dengan adanya UU No 21 tahun 2011 tentang OJK dan pasal 34 UU No. 23
tahun 1999 jo. UU No. 6 tahun 2009 tentang BI maka fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan dan pengawasan di bidang Pasar Modal dan Lembaga Keuangan lainnya
beralih dari Menkeu dan BAPEPAM-LK beralih menjadi OJK. Bapepam-LK
dimasukkan ke dalam Dewan Komisioner OJK dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
Modal. Perubahan ini mulai diberlakukan sejak 31 Desember 2012.
Tidak ada peraturan pasar modal dan lembaga keuangan yang akan berubah
pasca peralihan Bapepam-LK ke OJK. OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan
dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor Industri Keuangan Non-Bank.
Sekarang ini adalah masa transisi dari Bapepam-LK menuju OJK sehingga
Bapepam-LK masih berperan dan OJK masih terus diperkenalkan kepada masyarakat
luas yang nantinya setelah masa ini diharapkan fungsi dari Bapepam-LK sepenuhnya
beralih ke OJK.

Вам также может понравиться