Вы находитесь на странице: 1из 102

Bagian 6

Desain Penelitian Kualitatif


Apa yang akan kamu pelajari

Bagaimana mendefinisikan karakteristik dari desain penelitian kualitatif.


Bagaimana cara menggunakan prosedur dalam desain penelitian kualitatif, termasuk

wawancara, grup fokus, observasi, dan stimulasi pengulangan


Bagaimana cara menjelaskan desain penelitian kualitatif, termasuk penelitian
etnografi, penelitian fenomenologikal, studi kasus, dan pertanyaan naratif.

Pada bagian 5, kita mendiskusikan berbagai macam jenis dari metodelogi penelitian
kuantitatif. Pada bagian ini, kita akan menjelaskan hal yang berlawanan, yaitu metode
penelitian kualitatif, karakteristiknya, prosedur, dan jenisnya. Tidak ada satupun jenis
metodologi yang lebih baik dari satu dan lainnya, desain yang dipilih itu berkaitan dengan
pertanyaan penelitian. Jika anda menemukan desain penelitian kualitatif adalah desain yang
terbaik untuk menjawab pertanyaan penelitian anda, jadi, penelitian kualitatif adalah
metode yang harus digunakan.
Informasi dari bagian ini terkait dengan desain penelitian adalah sebuah overview dari
beberapa jenis dari metode. Untuk informasi lanjut, silahkan mencari di sumber online
untuk sumber tambahan dan situs web yang ada di akhir setiap bagian.

Karakteristik dari Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif dikarakteristikkan dari intensif, observasi jangka panjang atau
partisipasi dari setting dunia nyata. Marshall dan Rossman (2006) menjelaskan penelitian
kualitatif sebagai pendekatan yang luas untuk menjelaskan fenomena sosial.
Pendekatan Penelitian Kualitatif : Tanyakan pertanyaan seperti bagaimana atau
mengapa untuk mengeksplorasi topik penelitian dari perspektif deskriptif partisipan
untuk mengarahkan kepada hasil dan kesimpulan.

Sebagai hal yang berlawanan seperti penggunaan kontrol ketat saintifik di dalam setting
lab. dalam penelitian kuantitatif, penelitian kualitif mencoba untuk mengerti dunia melalui
mata dari partisipan yang memiliki dunia itu. Dengan begitu, penelitian kualitatid
mengambil tempat di tempat yang naturalm setting dunia nyata dimana seorang individual
secara hidup bekerja, bermain, atau berinteraksi dengan yang lain.
Dengan penelititan kualitatif, pertenyaan biasanya muncul daripada sebuah hipotesis
penelitian. Dengan penelitian kualitatif, kita tidak mencari jawaban ya atau tidak, tetapi
jawaban yang lebih detail, lebih disengaja, dan lebih bermakna. Penelitian kualitatif dimulai
dengan pertanyaan penelitian bagaimana atau mengapa.
Pertanyaan Penelitian: Termasuk pertanyaan deskriptif dan eksplorasi bagaimana dan
kenapa ketika mmenggunakan pendekatan penelitian kualitatif
Para peneleiti mencoba untuk menggali lebih dalam atau hanya mengambil permukaan
nilai dari data numerik dalam pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ingin pergi ke
tahapan berikutnya dan bertanya bagaimana atau kenapa.
Secara keseluruhan, pendekatan penelitian kualitatif mengambil bagian lebih dari
pendekatan induktif ke pemecahan masalah. Seperti yang didiskusikan di bagian 1,
pendekatan induktif biasanya mirip dengan setting penelitian aplikasi.
Pemikiran Induktif: Bagian terbawah atas dari pemecahan masalah dalam kesimpulan
baru berdasarkan dari informasi dari observasi individual atau pengalaman.
Dengan

pendekatan

kualitatif,

peneliti

adalah

instrumen

penelitian

dan

akan

mengumpulkan observasi deskriptif atau bukti untuk menjawab pertanyaan penelitian dan
menentukan teori baru sebagai dasar fondasi dari bawah atas. Kerja pemikiran deduktif
bekerja dari atas bawah dan biasnaya digunakan dalam penelitian dasar di dalam
pendekatan penelitian kuantitatif.
Pemikiran Deduktif: Bentuk atas-bawah dari pemecahan masalah di dalam sebuah
konklusi baru adalah berdasarkan teori.

Perbedaan dalam bagaimana kesimpulan didasarkan hanya salah satu perbedaan diantara
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Walaupun penelitian kualitatif mungkin tidak muncul dalam cara seperti kontrol ketat
saintifik yang hanya muncul pada penelitian kuantitatif, standart dan ekspektasi dari
penelitian masih tetap tinggi. Lihat lebih dekat dalam perbedaan diantara penelitian
kuantitatif dan kualitatif mungkin dapat menyediakan pemahaman yang lebih baik dari
keunikan dari setiap desain. Tabel 6.1 memberikan perbandingan dari pendekatan penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Sekali lagi, kita menekankan bahwa tidak ada satupun metode
penelitian yang lebih baik daripada penelitian yang lainnya; hal ini semua bergantung dari
pertanyaan penelitian anda.
Tabel 6.1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Karakteristik
Tujuan

Penelitian Kualitatif
Memahami
menjelaskan;

Penelitian Kuantitatif
dan Deskripsi, mencoba untuk
dengan menghitung,

membuat

analisa yang dalam dari sebuah


kejadian
Teknik

tertentu

kesimpulan

atau inferensial

fenomena
Interview, observasi, studi Deskripsi,

korelasi,

atau

kasus, partisipasi observer, eksperimental


Alat yang digunakan

Peran Peneliti

atau etnografi
Proses, kategori ditentukan Perhitungan

standart,

dari proses

produk, kategori ditentukan

Partisipan-observer

dari awal
Objektif, desain penelitian

mencoba untuk menilai bias kontrol, pembuangan dari


dan
peran
Interpretasi dari hasil

kritik
dari

menentukan bias
sebuah

bias

terhadap hasil
Menilai penemuan untuk Membuat
tren dan hubungan

interferensi,

mengeneralisasikan

dimulai

kembali ke populasi luas


dari Deduktif, dimulai dari teori

Jenis Pendekatan

Induktif,

Partisipan/Subjek

observasi
Pengacakan bukanlah suatu Pengacakan adalah sebuah
masalah, pemilihan subjek kebutuhan
yang bertujuan

untuk

meningkatkan

validitas

eksternal
Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami, menjelaskan, dan menganalisa
dari sebuah kejadian atau fenomena. Peneliti tidak tertarik dalam menghitung variabel
tetapi lebih kepada pemahaman kenapa atau mengapa sesuatu itu terjadi. Untuk
mendapatkan analisa yang mendalam, peneliti menggunakan teknik spesifik yang menjadi
keunikan dalam penelitian kualitatif. Teknik ini adalah interview, observasi langsung, grup
fokus, dan stimulasi pengulangan. Teknik yang digunakan mungkin mirip dengan
metodologi kualitatif atau kuantitatif; bagaimanapun, bagaimana sebuah teknik digunakan
dan alat yang digunakan untuk setiap metodelogi berbeda-beda. Alat yang digunakan pada
penelitian kualitatif lebih mengarah kepada proses, dimana penelitian kuantitatif lebih
mengarah kepada produk. Lebih mengarah kepada proses artinya fokus utama ada pada
bagaimana anda bisa datang kesini, yang berlawanan dengan lebih mengarah kepada
produk, yang hanya berfokus pada hasil akhir.
Sebagai hasil dari penelitian kualitatif yang berfokus kepada proses dan menggunakan
semua data deskriptif yang dikumpulkan dari peneliti, bias adalah inheren. Peneliti harus
mengidentifikasi potensial bias yang hadir saat melakukan interview atau mengobservasi
partisipan. Karena peneliti memiliki beberapa set pertanyaan penelitian untuk ditanyakan,
peneliti akan menjadi bias inheren dalam antisipasi jawaban ke pertanyaan penelitian dan
mem-frase

pertanyaan

itu

sendiri.

Bagaimanapun,

penelitian

kualitatif

akan

mengidentifikasi ke atas depan, dan, melalui koleksi data dan fase analisis, akan
meminimalisasi dari bias. Dengna penelitian kuantitatif, kontrol peneliti terhadap bias ada
diluar outset dari studi. Seperti contoh, hal ini dilakukan dengan cara memilih secara acak
partisipan; tugas yang acak; menggunakan pendekatan blind atau double-blind; atau

melekatkan ke pengobatan spesifik kepada subjek. Aspek yang terkandung di dalam


penelitian kuantitatif secara hati-hati dikeluarkan, dan peneliti memikirkan bagaimana
desain studi akan berdampak pada keluaran dari studi. Pada penelitian kualitatif, peneliti
tidak peduli dengan kontrol dari lingkungan dalam bagaimana partisipan akan bertindak,
Walaupun, peneliti akan peduli dengan apa yang akan terjadi di dalam lingkungan dan
kenapa hal itu terjadi. Sekali lagi, penelitian kualitatif lebih peduli dengan proses dan
bagaimana hal itu terjadi.
Karena peneliti menanyakan pertanyaan penelitian yang spesifik tentang beberapa grup dari
individual atau satu orang, sampel biasanya diturunkan sesuai dengan tujuan. Pada
penelitian kuantitatif, kita lebih senang untuk memiliki sampel acak dan infer kembali
untuk ke populasi yang lebih besar. Hal ini tidak terjadi pada penelitian kualitatif. Kita
hanya tertarik menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan grup spesifik atau
orang yang sedang diinvestigasi. Tidak ada asumsi bahwa hasil akan digeneralisasikan ke
populasi yang lebih besar seperti pada penelitian kuantitatif. Faktanya, penelitian kualitatif
tidak tertarik pada generalisasi; menjawab pertanyaan terkait dengan individual di dalam
konteks sosial spesifik adalah fokus utama dan tujuan dari penelitian kualitatif.
Bagaimana pertanyaan penelitian dijawab dengan cara yang sangat berbeda dalam
penelitian kualitatif berbanding dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
kita menggunakan alat, variabel performa yang dapat dinilai, atay kategori yang ditentukan
lebih awal untuk menghitung variabel. Dengan cara ini, kita dapat menilai atau
menggunakan nilai numerik untuk variabel yang sedang di nilsi. Dengan peneltian
kualitatif, kita menggunakan interview jenis pertanyaan terbuka, jurnal, observasi berbasis
catatan, dan pengumpulan dokumen. Data tidak dinilai tetapi di analisa sebagai sebuah teks.
Peneliti akan menghabiskan waktu yang banyak untuk membaca dan membaca ulang
transkrip wawancara, catatan, dan dokumen lain seperti biografi utnuk menemukan tema
yang sama di dalam data. Peneliti mencari topik yang sama secara bersamaan dan
mengurangi topik menjadi kategori, menunjukkan adanya hubungan antar data, atau data
yang sudah dilihat berkali-kali. Peneliti biasanya melihat data beberapa kali untuk

meyakinkan bahwa data sudah sangat akurat direpresentasikan. Kita mendiskusikan analisis
data untuk desain penelitian kualitatif secara detail pada bagian 11.
Kepercayaan Integritas dari data kualitatif
Untuk mempertahankan integritas dari data, peneliti kualitatif menggunakan berbagai
macam tenik untuk meyakinkan kepercayaan. Teknik ini termasuk keterlibatan yang
berkepanjangan, pengecekan anggota, dan triangulasi.
Keterlibatan yang Berkepanjangan: Hal ini mengacu kepada waktu dari peneliti
mendesain setting dari desain penelitian. Asumsi awal adalah semakin lama peneliti
terlibat, semakin baik data yang dihasilkan.
Keterlibatan yang Berkepanjangan: Penggunaan desain ke dalam setting penelitian
untuk membuat peneliti kualitatif dapat sebuah kesempatan untuk membangun rapport dan
kepercayaan.
Semakin nyaman partisipan merespon peneliti, sebakin bagus derajat kepercayaan yang
terbangun. Peneliti kualitatif biasanya mewawancara partisipan berkali-kali daripada sekali
saja. Semakin nyaman partisipan dan percaya dengan pewawancara, semakin percaya
partisipan ketika mereka merespon pertanyaan yang ada. Hal yang mirip, dalam setting
observasional, beberapa kali sesi dibutuhkan selama peneliti mengobservasi setting untuk
membuat partisipan merasa nyaman. Oleh karena itu, semakin lama peneliti terlibat di
dalam setting, semakin valid atau akurat data yang akan didapat.
Wawancara sesama. Wawancara sesama adalah sumber lain untuk meyakinkan
kepercayaan dari data. Peneliti akan mengidentifikasi satu atau dua sesama atau kolega
untuk mendiskusikan data.
Wawancara sesama: Menggunakan individual yang belum pernah dilibatkan dengan
pengoleksian data kualitatif untuk menunjang sudut pandang berbeda/alternatif pada data.
Wawancara sesama dapat menawarkan perspektif atau memainkan advokatnya setan,
dapat membantu pemberi informasi untuk jujur. Membolehkan responden utnuk melihat

kembali transkrip akan membantu penguatan dari kepercayaan terhadap data. Metode
kepercayaan ini akan dilaporkan di dalam bagian analisis data dari manuskrip.
Triangulasi. Cara lain peneliti untuk menyediakan kepercayaan dari data melalui
triangulasi. Pengumpulan data dengan berbagai cara dapat membuat peneliti memverifikasi
akurasi dari data.
Triangulasi: Menggunakan berbagai metode dalam pengumpulan data yang dapat
menghitung semua variabel penelitian.
Sebagai contoh, peneliti mengoleksi data melalui interview, jurnal, dan observasi. Dengan
menyediakan berbagai cara untuk mengakses data dapat membangun kepercayaan dari
data. Data dari berbagai sumber dapat digunakan untuk menyokong, elaborasi, atau
menerangkan pertanyaan penelitian. Kita merujuk tidak hanya berbagai cara tetapi juga
berbagai kasus atau berbagai sumber informasi. Terkadang peneliti menggunakan data
kuantitatif sebagai metode triangulasi. Sebagai contoh triangulasi digunakan diantara jurnal
penelitian yang dipublikasi sebagai artikel, lihat penelitian untuk latihan. Dalam bagian 7,
kita akan mendiskusikan metode penelitian gabungan, yang akan menggunakan kedua
pendekatan, quantitatif dan kualitatif.
Penelitian Untuk Latihan
Contoh dari Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif

Kharbanda, Stockwell, Fox, dan Rickert (2009) mengevaluasi efektivitas dari pesan
teks pengingat untuk imunisasi pada pasien. Para peneliti menggunakan grup fokus
untuk menentukan preferensi dan keterbukaan dalam penerimaan pengingat dari
imunisasi via pesan teks.
Robinson, Farmer, Elliot, dan Elyes menuliskan Dari hati promosi kesehatan ke
pencegahan penyakit kronis, dimana dapat didapatkan dari Pencegahan Penyakit
Kronis
Smith, Johnson, Beaudoin, Monsen, menulis Asesmen kualitatif dari partisipasi.

Prosedur di Penelitian Kualitatif


Sekarang kita memiliki dasar yang bagus tentang apa itu penelitian kualitatif, sekarang mari
kita lihat beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Walaupun banyak
perbedaan metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kualitatif, kita melihat

kembali 4 tipe yang biasa digunakan di dalam kesehatan dan performa manusia : interview,
grup fokus, observasi langsung, dan stimulasi pemanggilan kembali.
Interview
Interview adalah salah satu prosedur yang paling populer untuk mendapatkan data
kualitatif. Walaupun interview adalah prosedur yang paling populer, hal ini adalah hal yang
sulit untuk dilakukan, Walaupun duduk dan memberikan pertanyaan kepada partisipan
sepertinya terlihat mudah, faktanya, prosedur ini adalah prosedur yang sangat kompleks!
Pertama-tama kita akan mendiskusikan perbedaan jenis dari interview dan selanjutnya
bagaimana cara utnuk mempersiapkan proses interview.
Interview terstruktur: Interview terstruktur adalah interview yang sangat resmi.
Sebelum interview dimulai, peneliti akan memilki pertanyaan-pertanyaan awal dan
pertanyaan follow up. Walaupun hal ini akan mempermudah peneliti selama interview, hal
ini membatasi peneliti untuk menanyakan pertanyaan follow up yang mungkin tidak
termasuk di dalam naskah awal. Inten dari interview terstruktur adalah memiliki
pertanyaan-pertanyaan umum dan pertanyaan follow up untuk setiap partisipan.
Interview

semistruktur. Interview semistruktur tidaklah se formal seperti interview

terstruktur. Peneliti mempersiapkan beberapa jenis pertanyaan untuk semua partisipan,


bagaimanapun, peneliti memiliki fleksibilitas untuk mengikuti secara berbedam tergantung
dengan responnya.
Interview semistruktur: Termasuk pertanyaan yang telah ditentukan jika peneliti ingin
menggunakan sebagai sebuah petunjuk, tetapi peneliti dapat menjadi fleksibel dengan
naskah pertanyaan selama interview.
Mirip dengan penelitian terstruktur, peneliti akan memiliki pertanyaan yang telah
dirumuskan dan pertanyaan follow-up, tetapi hal ini digunakan sebagai pertentangan
terhadap verbatim. Interview semistruktur membolehkan peneliti untuk digress dari
petunjuk selama interview. Karena peneliti memiliki naskah, pertanyaan sudah disiapkan,
tetapi peneliti membutuhkan persiapan untuk bekerja diluar naskah apabila diperlukan.

Interview tidak terstruktur. Dalam interview tidak terstruktur, peneliti mungkin memiliki
satu atau dua pertanyaan sebagai pembuka dari interview, tetapi pertanyaan asli dan arah
dari interview itu tergantung dari respon dari partisipan itu sendiri.
Interview tidak terstruktur: Termasuk beberapa pertanyaan terbatas dari pertanyaan awal
dari peneliti mungkin menggunakan sebuah referensi, tetapi peneliti harus bergantung
kepada respon partisipan untuk memberikan petunjuk kearah mana interview tersebut.
Seperti yang dapat dilihat, jumlah pengalaman dan kepercayaan diri sangat dibutuhkan
untuk mensukseskan interview tidak terstruktur. Peneliti tidak hanya harus memiliki
pengetahuan mengenai isi tetapi harus memiliki skil di dalam seni interview untuk
mengarahkan isi interview.
Persiapan dari Proses Interview. Apakah penggunaan format interview terstruktur,
semistruktur, ataupun tidak terstruktur, anda harus siap dalam proses interview. Jika anda
memiliki naskah, anda harus melihat kembali pertananyaan sehingga anda dapat dengan
nyaman menanyakan pertanyaan.Jika anda memiliki naskah yang terbatas atau tidak ada
naskah, anda harus mempersiapkan interview langsung. Ketika anda berfikir untuk
mempersiapkan interview, anda harus memikirkan lokasi dan lingkungan sekitar dari
interview itu sendiri. Lokasi dan lingkungan sekitar harus cocok dan di lokasi dimana
pastisipan merasa nyaman. Ketepatan dan kecocokan tempat harus dijadikan pertimbangan
utama untuk partisipan. Anda sebagai peneliti membutuhkan penjelajahan ke beberapa
tempat untuk menemukannya, tetapi hal penting adalah partisipan berada di lingkungan
yang membuatnya nyaman.
Anda harus mempersiapkan perekam suara atau video untuk interview, seperti notebook
untuk merekam observasi selama interview itu sendiri. Anda tidak mungkin dapat
mengingatkan segala hal yang dikatakan selama interview, jadi alat perekam suara adalah
hal yang dibutuhkan; lalu anda dapat mengulang kembali dan mendengarkan transkrip dari
interview untuk data analisis. Jika anda dapat merekam video interview, anda tidak hanya
akan mendapatkan respon partisipan terhadap interview, anda juga mendapatkan
komunikasi fisik yang berada selama respon. Perasaan gugup dan ekspresi wajah dapat

digunakan sebagai interpretasi dari data. Sebagai pelaku interview, anda harus membawa
notebook untuk menulis komentar selama interview, tetapi anda harus meminimalisasi hal
ini juga. Fokus anda berada pada partisipan interview, dan terkadang aksi anda untuk
menulis dapat membuat partisipan menjadi tidak nyaman. Selama interview, partisipan
harus mendapatkan rasa bahwa anda mendengarkan kepada respon dari partisipan.
Multitasking akan membatasi kemampuan untuk melihat respon dari partisipan dan atau
memfollow up pertanyaan lainnya. Ketika perekam suara atau video ideal, catat dalam
benak anda bahwa beberapa partisipan mungkin tidak nyaman dengan hal ini. Pastikan
anda mengkomunikasikan tentang alat perekam sebelum interview. Jika partisipan tidak
nyaman, yakinkan partisipan bahwa rekaman anda hanya ditujukan untuk tujuan
wawancara.
Tergantung dari kebiasaan wawancara, anda mungkin perlu mengatur batas waktu. Hal ini
khususnya saat akan dimulai interview, anda dapat membatasi waktu dari interview. Hal ini
dapat meyakinkan perhatian dari partisipan. Juga, termasuk interview follow up di dalam
studi dapat membantu anda membangun hubungan dengan partisipan, dimana dapat
berguna untuk keterlibatan jangka panjang. Poin terbesar untuk memperkuat hal ini adalah
proses interview adalah sebuah skill. Dimana anda menggunakan interview terstruktur,
semistruktur, maupun tidak terstruktur dalam metodologi penelitian anda, anda harus
berlatih untuk skill dan teknik menginterview. Berlatih adalah sebuah keharusan. Untuk
poin tambahan

perlu dipertimbangkan sebelum melakukan interview, lihat check list

interview.
Tip: Ceklis Interview
Ada beberapa hal yang perlu anda ingat selama proses interview:

Pilih lokasi yang anda kenal, dan nyaman untuk partisipan


Bawa perekam suara maupun video selama sesi berjalan
Tes alat perekam setiap sesi
Bawa teknologi cadangan apabila terjadi kerusakan alat
Bawa notebook untuk interview
Mintalah partisipan untuk mematikan seluruh perangkat listrik yang ia miliki
selama sesi wawancara

Jelaskan harapan anda untuk interview ini pada sesi pembukaan dari wawancara

Tujuan interview
Lama interview
Persetujuan penggunaan alat perekam
Jenis pertanyaan yang akan diajukan
Apakah ada pertanyaan dari partisipan

Dengarkan dengan intens partisipan selama interview

Termasuk tanda
Overview dari interview
Waktu yang ditujukan untuk partisipan dapat melihat transkrip
Jadwalkan follow up apabila diperlukan

Adakah pertanyaan dari partisipan

Grup Fokus
Interview sangat menguntungkan khususnya ketika anda mengerti cara melakukan
interview follow up dengan partisipan. Jika, bagaimanapun, anda hanya memiliki satu
kesempatan untuk menginterview kepada beberapa partisipan, grup fokus adalah prosedur
yang bagus untuk digunakan.
Grup Fokus : melibatkan banyak orang untuk mendiskusikan pertanyaan spesifik yang
ditanyakan oleh peneliti atau moderator
Biasanya ukuran yang bagus untuk grup fokus diantara enam dan 10 orang. Persiapannya
mirip dengan interview perlu dipikirkan dengan grup fokus. Grup fokus memperbolehkan
seluruh partisipan untuk diinterview secara bersamaan, dimana dapat menghemat waktu,
tidak seperti meninterview partisipan satu per satu. Memperbolehkan partisipan untuk
mendengar respon dari yang lain dapat menguntungkan dan membantu menentukan tema
dari pertanyaan penelitian. Sebaliknya, hasil dari respon mendengar, beberapa partisipan
mungkin merasa tidak nyaman membagikan isi pikiran mereka. Penyulit pada grup fokus
dalah meyakinkan seluruh partisipan untuk mengekspresikan pandangan mereka.
Moderator memainkan peran vital untuk membuat seluruh suara partisipan terdengar. Pada
awal mula sesi grup fokus, moderator harus mengidentifikasi tujuan dari grup fokus dan
meminta seluruh partisipan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing. Petunjuk
jelas harus diidentifikasi di awal dengan seluruh partisipan. Contoh dari hal ini termasuk:

menghargai sudut pandang orang lain, cara berbicara, menghargai privasi. Sebagai
tambahan untuk moderator, orang lain mungkin perlu membantu kerja moderator.
Tantangan launnya pada grup fokus berada pada logistik pengumpulan data. Jika rekam
video tidak tersedia, perekam suara harus tersedia untuk moderator atau peneliti dengan
cara mengidentifikasi individual yang merespon pertanyaan. Dari rekam suara, orang mana
yang merespon pertanyaan tidak dapat dijadikan sebuah bukti. Saat peneliti mentranskrip
grup fokus, catatan dari asisten dapat membantu untuk mengidentifikasi partisipan mana
yang merespon pertanyaan tersebut. Seperti contoh desain grup fokus, lihat penelitian untuk
latihan. Interview grup fokus membutuhkan skill. Individual yang tertarik menggunakan
grup fokus sebagai cara untuk mendapatkan data mirip seperti Krueger dan Casey. Untuk
lebih detail deskripsi dari grup fokus, lihat Tip : Sumber daya untuk melakukan Grup
Fokus.
Observasi Langsung
Data dikoleksi selama interview dan hasil grup fokus dari responden partisipan terhadap
beberapa pertanyaan; data dikoleksi dengan observasi langsung adalah hasil dari persepsi
peneliti terhadap aksi dari partisipan. Agaknya daripada mengandalkan persepsi partisipan,
peneliti lebih bergantung dengan persepsi peneliti sendiri terhadap pertanyaan penelitian.
Observasi langsung : pengunmpulan data melalui mata dari seorang peneliti kualitatif
Dalam observasi langsung, peneliti mengambil peran yang berbeda: observasi partisipan
atau hanya mengobservasi. Apa yang peneliti butuhkan atau ingin diketahui akan mendikte
metode yang paling benar dari observasi. Pada kedua instansi, peneliti akan mengambil
catatan naratif yang akan mendeskripsikan apa yang ia observasi. Catatan ini sangatlah
detail dan mencoba menyediakan deksripsi dari setting dan hubungan dengan setting yang
ada. Untuk menyediakan deskripsi yang lebih akurat, peneliti mungkin menggunakan alat
perekam suara untuk merekam seluruh observasi. Catatan dan perekam suara digunakan
sebagai data untuk membantu dalam menjawab pertanyaan penelitian
Pemanggilan ulang yang distimulasi

Pemanggilan ulang yang distimulai dibangun oleh Benjamin Bloom pada tahun 1963 di
Universitas Chicago. Digunakan dalam forum edukasi, Bloom merekam kuliah untuk
membantu mahasiswa mengingat hal-hal berbeda dalam kuliahnya. Bloom menemukan
bahwa 95% dari mahasiswanya dapat mengingat kembali poin-poin dalam kuliahnya 2 hari
kemudian
Pemanggilan ulang yang distimulasi: perekam suara tau video dari sebuah acara dan diputar
ulang dengan partisipan untuk mengulang informasi atau menimbulkan emosi untuk tujuan
pemahaman di masa yang akan datang.
Tipe dari prosedur ini sangatlah membantu khususnya ketika mencoba untuk meminta
partisipan untuk mengingat sebuah perbuatan. Seperti contoh pemanggilan ulang yang
distimulasi digunakan pada studi penelitian, lihat penelitian untuk latihan.
Tipe dari Desain Penelitian Kualitatif
Sekarang anda memiliki basis pengertian dari empat cara pengumpulan data di penelitian
kualitatif, mari kita berdiskusi beberapa tipe dari desain penelitan kualitatif. Banyak tipe
dari desain penelitan kualitatif yang ada; kita akan mendiskusikan 4 tipe yang digunakan
pada kesehatan dan performa area manusia. Dengan setiap deskripsi, contoh bagaimana
desain penelitian kualitatif digunakan dalam kesehatan dan performa manusia di
ilustrasikan bagaiaman penelitian digunakan di dalam praktik sehari-hari. Empat tipe dari
desain penelitian kualitatif, seperti : penelitian etnografik, penelitian fenomologikal,
penelitian studi kasus, dan penelitian permintaan narasi.
Penelitian Etnografik
Penelitian etnografik berfikus pada arti sosiologik melalui observari tertutup dari fenomena
sosiokultural. Definisi populer dari etnografi ditemukan oleh Hammersley dan Atkinson:
kita melihat istilah ini seperti mengarah kepada beberapa metode atau set dari metode.
Dari bentuk karakteristik yang melibatkan partisipasi dari etnografer, secara terangterangan atau tertutup, di dalam kehidupan manusia untuk beberapa periode tertentu,
melihat hal itu terjadi, mendengarkan kepada apa yang dikatakan, bertanya pertanyaandalam kenyataan, pengoleksian data bagaimanapun ada data yang tersedia dari isu yang

menjadi fokus dari penelitian. Biasanya, Johnson, menjelaskan etnografi seperti Laporan
deskriptif dari kehidupan sosial dan kultur di dalam sistem sosial berdasarkan dari
observasi yang detail dari apa yang orang lakukan.
Penelitian Etnografik: Melibatkan observasi langsung oleh observer partisipan untuk
mengerti lebih baik fenomena sosiokultural
Penelitian etnografik terjadi secara natural dengan grup kultural setiap periode tertentu.
Grup kultural dapat menjadi grup apa saja yang didefinisikan dengan jawaban yang
berguna untuk menjawab pertanyaan terkait dengan beberapa kultur dan pemahamannya
terhadap peran dari beberapa penyakit di dalam kultur tersebut. Sebagai contoh, Chang dan
Wang menginvestigasi bagaimana pasien dan penyedia kesehatan memberikan pelayan
kesehatan terintegrasi secara holistik ke dalam pengalaman rehabilitasi mereka. Rehabilitasi
unit di Taiwan adalah tempat dari penelitian ini. Peneliti menggunakan observasi partisipan
dari 9 pasien yang berada di dalam klinik. Sebagai tambahan, petugas medis dan pemberi
pelayanan kesehatan di observasi juga. Observasi dilakukan sekitar periode 4 bulan.
Peneliti mengikuti kultur dari partisipan. Selama periode 4 bulan, pasien lain di sentra
kesehatan mulai berdatangan menjadi sukarelawan dalam penelitian. Selama observasi 4
bulan, total 21 pasien dan para pemberi pelayanan kesehatan dan staf medis di observasi
dan di interview. Peneliti menemukan bahwa penyembuhan spiritual dan obat tradisional
cina digunakan kepada pasien dan pemberi pelayanan kesehatan untuk membantu
pengobatan selama perawatan. Terapi ini digunakan kepada pasien dan pemberi pelayanan
kesehatan walaupun mereka awas terhadap oposisi dari staf medis. Peneliti menyimpulkan
bahwa, walaupun ada tahanan dari staf medis, pemberi pelayanan kesehatan dan pasien
menggunakan opsi medis yang hoilistik sebagai pilihan dalam pengobatan mereka.
Penelitian Fenomenologik
Penenilitian Fenomenologik berurusan dengan bagaimana pengalaman individu terhadap
suatu fenomena atau realitas subjek dari suatu kejadian.
Penelitian Fenomelogik : Menggunakan interview untuk memahami lebih lanjut persepsi
individual dari sebuah fenomena atau kejadian.

Tujuan dari penelitian fenomologikal untuk memahami pengalaman hidup dari individu
yang dipelajari. Pemahaman lanjut dari perasaan dan emosi dari individual adalah hal yang
sangat penting dan set dari penelitian fenomelogik berbeda dengan tipe lain dari penelitian
kualitatif
Penekanan ditempatkan dalam pemahaman dari fenomena yang terjadi melalui sudut
pandang dari partisipan. Harus di ingat bahwa penelitian kualitatif melibatkan evaluasi
deskriptif untuk memahami kenapa dan mengapa. Apakah ada cara lain untuk mengerti
situasi lalu bertanya kepada mereka yang hidup melalui fenomena atau kejadian itu?
Brunelle, Cousineau, dan Brochu memeriksa opini remaja mengenai kejahatan dan
penggunaan obat-obatan. Dengan total 62 orang yang di interview dalam jangka waktu 6
tahun dan dimana laki-laki dan perempuan ditanyakan untuk memberikan gambaran sketsa
biografis dari cerita kehidupannya sehari-hari, penggunaan obat-obatan, dan perilaku
kejahatan. Tujuannya adalah memahami sudut pandang anak remaja mengenai penggunaan
obat-obatan dan perilaku kejahatan. Brunelle dkk menyimpulkan dari penelitian mereka
bahwa menunjukkan bagaimana mendapatkan pemahaman secara keseluruhan dari
lintasan remaja, satu harus pergi menuju analisa faktual tradisional dari kejadian yang ada
didalam kehidupan mereka. Fokus utama adalah sekuel kronologi dari kejadian, saat
mempertimbangkan persepsi dan emosi yang diekspresikan dari remaja terkait kejadian
faktual. Untuk melakukannya, harus ada yang memberikan remaja kebebasan untuk
berbicara. Penelitian fenomelogik adalah contoh sempurna dari penalaran induktif, dimana
seorang individu merasakan pengalaman dari partisipan itu sendiri yang mana mereka
dikumpulkan untuk membantu dalam penyelesaian masalah dan menggambarkan
kesimpulan secara keseluruhan.
Penelitian Studi Kasus
Studi Kasus digunakan ketika peneliti ingin memeriksa satu fenomena yang terkait dengan
waktu atau aktivitas. Fenomena tunggal atau kasus yang dibutuhkan tidak perlu melibatkan
seseorang; hal itu dapat terjadi pada organisasi, insiden, atau komunitas.

Studi Kasus : di dalam pemeriksaan yang dalam atau kasus, seperti pada orang, organisasi,
insiden, atau komunitas yang melibatkan berbagai metodologi pengoleksian data untuk
memahami kasus.
Alasan studi kasus digunakan biasanya dikarenakan situasi yang unik, dan mungkin hal
yang musthail untuk mendapatkan subjek yang cukup. Tipe penelitian ini digunakan di
hukum, bisnis, kedokteran, dan sosial sains. Dengan kesehatan dan performa manusia,
marketing olahraga, latihan atlet, dan psokologi olahraga menggunakan penelitian jenis ini.
Perkumpulan professional dibidang kesehatan biasanya menggunakan format studi kasus
untuk menjelaskan kasus yang unik. Tujuan dari studi kasus adalah kemampuan untuk
memahami pertanyaan penelitian dan tidak fokus kepada penemuan yang luar. Untuk
contoh dari penelitian menggunakan studi kasus, silahkan lihat penelitan untuk latihan.
Penelitian penyelidikan narasi
Penelitian penyelidikan narasi mencoba untuk mengerti sikap melalui material anekdot
yang besar. Istilah lain digunakan untuk penyelidikan narasi adalah storytelling.
Penelitian penyelidikan narasi: Bentuk dari storytelling melibatkan koleksi dari informasi
anekdot yang dianalisasi melalui sudut pandang peneliti atau mereka yang berpartisipasi
Pendekatan penelitian ini dapat mengambil banyak bentuk; peneliti dapat menganalisa
narasi, atau narasi disediakan oleh partisipan yang menceritakan cerita sesuai dengan sudut
pandang mereka. Penelitian kualitatif fokus kepada deskripsi alamiah dari pemahaman
mengenai bagaimana dan kenapa; melalui penelitian penyelidikan narasi, konteks dan arti
tersebut dijelaskan dari mereka yang sudah mengalami hal tersebut.
Ricky dan Hawe menggunakan penyelidikan narasi sebagai cara untuk memeriksa isu di
sekitar dan bagaimana cara untuk mengurangi depresi post natal dan mempromosikan
kesehatan fisik kepada beberapa ibu. Catatan harian disimpan oleh petugas pengembangan
komunitas yang memfasilitasi program intervensi kepada komunitas untuk kesehatan ibu
dan setelah kelahiran bayi. Riley dan Hawe memeriksa bagaimana interpretasi dari CDO
mungkin akan berubah dengan seiringnya waktu, dengan pengalaman baru, dan dengan
interaksi sosial yang baru dan bervariasi. Jadi, integrasi dari waktu dan konteks dalam

pembangunan makna adalah karakteristik utama dari narasi. Penjelasan dapat dilihat di
penelitian untuk latihan; analisa narasi dua cerita dari partisipan disediakan pada tabel
publikasi.
Penelitian untuk Latihan
Contoh dari penelitian menggunakan studi kasus

Johnston menggunakan pendekatan studi kasus untuk memeriksa proyek edukasi


berbasis kepercayaan. Total dari empat tempat di observasi selama dua setengah
tahun. Peneliti berlaku sebagai peserta observer dan juga mewawancarai juru

kunci pada tempat tersebut.


Ricci, Cerullo, Blanc, McMahon, Buoncritiani, Stone, dan Fu menggunakan
desain studi kasus untuk memeriksa dislokasi talocrural dengan fraktur fibula
weber tipe c pada divisi 1 pemain sepakbola. Peneliti mempresentasikan latar
belakang dari kasus dimana mereka mendeskripsikan penyebab cedera, diagnosa,
dan tatalaksana. Peneliti juga menyediakan rasionalitas mengapa cedera dianggap
unik dengan latar belakang olahraga. Kebanyakan jenis dislokasi disebabkan oleh
fraktur fibula yang terjadi pada kecelakaan kendaraan bermotor.

Ringkasan
Penelitian Kualitatif dikarakteristikkan dengan observas intensif, jangka panjang atau
partisipasi di dalam setting dunia nyata. Walaupun sangat berbeda dari penelitian
kuantitatif, penelitian kualitatif masih memiliki metodologi untuk meyakinkan bahwa data
yang tersedia dapat dipercaya dan reliabel. Cara terbaik untuk mendeskripsikan penelitian
kualitatif bisa dengan cara membandingkan dan menunjukkan perbedaan yang jelas dengan
penelitian yang lain, yaitu, penelitian kualitatif. Ada perbedaan yang unik seperti tujuan,
teknik, alat yang digunakan, tugas dari peneliti, interpretasi hasil, tipe dari pemikiran, dan
seleksi dari partisipan. Walaupun perbedaan yang jelas hadir diantara kedua jenis
penelitian, kedua desain memiliki tujuan untuk menyediakan jawaban bagi pertanyaan
penelitian. Penelitian kuantitatif menujukan isu ini melalui validitas isu internal dan
eksternal; dimana penelitian kualitatif, istilah kepercayaan diterapkan untuk menjaga

akurasi dan kebenaran dari penelitian. Teknik ditujukan untuk meyakinkan kepercayaan
dari data kualitatif termasuk tanya jawab, pengecekan anggota, dan keterlibatan jangka
panjang. Terakhir, triangulasi ditujukan kepada pengumpulan data melalui banyak
metdodologi penelitian yang semuanya menilai variabel penelitian yang sama. Teknik yang
di diskusikan pada bagian ini termasuk interview, grup fokus, stimulasi pemanggilan ulang,
dan observasi langsung.
Beberapa jenis penelitian kualitatif hadir, termasuk penelitian etnografik, penelitian
fenomenologik, penelitian studi kasus, dan penelitian analisa narasi. Setiap jenis dari
penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti berdasarkan pertanyaan penelitian. Etnografi
merujuk kepada penelitian yang berfokus kepada arti sociologikal melalui observasi ketat
dari fenomena sosial. Penelitian fenomenologik bertujuan kepada bagaimana seorang
individu mengalami fenomena, atau realita subjek dari sebuah kejadian. Penelitian studi
kasus digunakan ketika peneliti ingin memeriksa ikatan fenomena tunggal oleh waktu atau
aktivitas. Akhirnya, penelitian analisa narasi ditujukan untuk mengerti tingkah laku melalui
materi anekdot yang besar atau storytelling. Area dari penelitian kualitatif sangatlah luas.
Untuk pemahaman yang lebih dalam mengenai jenis penelitian ini, pembaca disarankan
untuk mencari sumber online.
Pertanyaan review
1. Apa perbedaan antara pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif?
2. Bagaimana istilah kepercayaan dalam penelitian kualitatif ekuivalen dengan
validitas internal dalam penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana anda menyediakan support untuk kepercayaan untuk meningkatkan
kualitas dari penelitian kualitatif?
4. Indikasikan bagaimana anda dapat menggunakan setiap prosedur pengoleksian data
untuk desain penelitian kualitatif. Apakah ada prosedur yang lebih baik untuk
menjawab pertanyaan penelitian anda? Jelaskan.

Bagian 7
Metode Gabungan dan Desain Aksi Penelitian
Apa yang akan anda pelajari

Bagaimana mengidentifikasi desain penelitian metode gabungan


Bagaimana mengidentifikasi fungsi dari metodelogi penelitian kualitatif dan

kuantitatif
Bagaimana menentukan 4 tipe dari desain penelitian metode gabungan
Bagaimana menjelaskan manfaat dan tantangan pada penelitian dengan metode

gabungan
Bagaimana cara menentukan dan mengidentifikasi konsep aksi penelitian dan

desainnya
Bagaimana cara menjelaskan contoh aksi penelitian

Dalam dua bab terakhir kami sajikan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif (Bab Lima
dan Enam, masing-masing). Dalam bab ini, kita membahas bagaimana menggabungkan
desain penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat bermanfaat bagi penelitian Anda. Informasi
juga hadir pada desain penelitian lain yang umum digunakan, terutama di bidang
pendidikan, yang disebut aksi penelitian. Kami berharap bahwa ketiga bagian akan
memberikan anda gambaran jenis desain yang digunakan dalam area konten anda. Namun,
ketika memutuskan metodologi penelitian, itu semua tentang pertanyaan penelitian! Kami
mulai memperkenalkan Anda untuk desain penelitian metode campuran , dan kemudian kita
membahas penelitian aksi.

Sekilas desain penelitian metode campuran seperti yang diindikasikan oleh Creswell,
Tashakkori, .Jensen, dan Shapley (2003), popularitas dan kepentingan dalam paradigma
metode gabungan telah meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Kedua penelitian kualitatif dan quanutative memiliki banyak kritik. Para peneliti sering
mendukung salah satu atau paradigma lainnya. Namun, Anda harus mampu

mengidentifikasi apa yang menurut anda menarik dan apa yang pertanyaan yang anda coba
untuk jawab.
Jika menjawab pertanyaan ini memang masalah yang paling penting, maka argumen tidak
harus orientasi terhadap penelitian, kualitatif atau kuantitatif, melainkan bagaimana dan apa
adalah desain penelitian yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda.
Model proses ilmiah untuk pemecahan masalah adalah mirip untuk semua jenis desain
penelitian. Menurut proses ilmiah yang kita bahas dalam Bab Satu, peneliti harus
mengidentifikasi area topik yang menarik dan mengembangkan pertanyaan penelitian;
penelitian penelitian saat ini; mengidentifikasi hipotesis penelitian; merancang desain
penelitian yang sesuai; mengumpulkan dan menganalisis data; dan akhirnya merumuskan
temuan dan kesimpulan. Terlepas dari jenis data yang dikumpulkan, langkah-langkah dalam
model ini selalu sama. Silakan lihat daftar berikut dan Gambar 1.1 untuk review dari
metode ilmiah.
Langkah-langkah dalam metode ilmiah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Identifikasi masalah
Penelitian daerah (kajian literatur)
Mengidentifikasi hipotesis atau pertanyaan penelitian
Desain desain penelitian yang sesuai (metode penelitian)
Kumpulkan data
Menganalisis data (hasil)
Merumuskan temuan dan kesimpulan

Terlepas dari jenis data yang dikumpulkan, langkah-langkah dalam metode ilmiah tetap
sama. Di sinilah metode penelitian gabungan yang benar-benar dapat diterapkan. Metode
penelitian gabungan bukanlah satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan penelitian; itu
adalah cara lain untuk melihat pertanyaan, dan jika pertanyaan itu panggilan untuk itu,
desain penelitian metode gabungan harus dipertimbangkan. Sebelum kita membahas
metodologi campuran metode penelitian, mari kita tinjau fitur penelitian kualitatif dan
kuantitatif.

Fitur kualitatif dan Metodologi kuantitatif


Para peneliti tahu bahwa penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki karakteristik berbeda.
Karakteristik perbedaan ini meliputi tidak hanya dalam setiap bagian dari proses ilmiah dari
pertanyaan penelitian dengan metode pengumpulan data dan analisis; dan interpretasi data,
tetapi dalam pandangan dunia yang berbeda dari peneliti.
Pendekatan penelitian kualitatif: mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti "bagaimana"
atau "mengapa" untuk menjelajahi daerah topik penelitian dari perspektif deskriptif peserta
untuk mengarah kepada pendekatan hasil dan kesimpulan penelitian kuantitatif:
mengandalkan data numerik untuk mengarah kepada hasil dan kesimpulan
Dalam Bab Enam, kami mempresentasikan karakteristik kedua pendekatan penelitian; lihat
Tabel 6.1 untuk outliine karakteristik ini.
Dengan penelitian kualitatif, proses ini sama pentingnya dengan produk; kita tidak secara
acak memilih subjek kami, dan peneliti mengambil peran lebih aktif dalam lingkungan
penelitian. Bahkan, peneliti dianggap sebagai instrumen penelitian. Dengan penelitian
kuantitatif, kami berusaha untuk mengendalikan desain penelitian, menggunakan
pengukuran yang lebih standar, dan berusaha untuk menggeneralisasi kembali ke populasi
yang lebih besar. Pengumpulan data untuk kedua jenis penelitian sangat berbeda juga.
Dengan penelitian kuantitatif, kita menggunakan variabel terukur biasanya diperoleh dari
beberapa jenis tes kinerja atau persediaan kertas dan pensil, yang memiliki bukti validitas
dan reliabilitas. Dengan penelitian kualitatif, kami mengumpulkan catatan dari pengamatan
sebagai pengamat atau peserta, menggunakan teknik journal, laporan insiden kritis, atau
wawancara (satu-satu atau kelompok fokus).
Penelitian kualitatif melibatkan menganalisis dan mengumpulkan data pada saat yang sama.
Informasi disajikan dalam bentuk matriks, dan kategori dan tema yang dibuat. Banyak
putaran mungkin diperlukan untuk meninjau data. Kutipan yang berguna digunakan untuk
mendukung tema atau kategori yang membantu untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Dengan analisis kuantitatif, prosedur statistik yang digunakan, dan statistik inferensial

diterapkan untuk menguji hipotesis. Bab Sebelas, dua belas, dan tigabelas menjelaskan
bagaimana menganalisis dan menginterpretasikan data, terlepas dari metodologi.
Salah satu denominator umum dari kedua penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah bahwa
peneliti mencoba untuk meyakinkan audiens bahwa temuan penelitian yang akurat dan
dapat dipercaya. Perbedaan antara kedua metodologi terletak pada bagaimana yang dicapai.
Penelitian kuantitatif membahas masalah ini melalui validitas internal dan eksternal dari
desain penelitian. Dapat peneliti secara acak memilih? Secara acak? Apakah variabel asing
telah dikendalikan? Penelitian kualitatif menjamin ini melalui aspek dari kepercayaan.
Bagaimana peneliti membujuk audiens bahwa temuan penelitian layak diperhatikan?
Penelitian kualitatif menggunakan alat seperti triangulasi, keterlibatan berkepanjangan, peer
debriefing, dan memeriksa anggota sebagai cara untuk memberikan kepercayaan. Meskipun
kedua jenis desain menangani pertanyaan berbeda berkaitan dengan akurasi dan
kredibilitas, mereka berdua mengatasi masalah ini dan berusaha untuk memastikan bahwa
hasil yang otentik. Kedua jenis desain penelitian mungkin tidak bekerja dengan sempurna
untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Dengan demikian, cara lain untuk menjawab
pertanyaan penelitian adalah melalui desain penelitian campuran metode.
Pendekatan penelitian metode gabungan: mencakup aspek kualitatif dan kuantitatif untuk
menghasilkan hasil dan kesimpulan

Kerangka Desain Penelitian Metode Gabungan


Creswen dan Piano Clark (2007) mengemukakan kerangka untuk desain penelitian. Dengan
desain penelitian, tiga bidang perlu ditangani. Daerah cepat klaim pengetahuan yang dibuat
oleh peneliti. Area kedua adalah strategi penyelidikan, yang meliputi pendekatan
metodologi penelitian. Area ketiga adalah metode pengumpulan data. Meskipun kerangka
terkait dengan semua jenis metodologi, tujuan kali ini berasal dari perspektif metode
gabungan.

Perspektif teoritis untuk Penelitian Metode gabungan


Daerah pertama dari kerangka desain penelitian adalah klaim pengetahuan di mana peneliti
akan mendekati penelitian. Klaim pengetahuan mengacu pada perspektif teoritis yang ada
di balik desain penelitian. Creswell (2003) mengidentifikasi empat perspektif teoritis:
postpositivism, konstruktivisme, advokasi / partisipasi dan pragmatisme. Perspektif
pertama, postpositivism, mendasari penelitian yang paling kuantitatif. Jenis klaim
pengetahuan alamat metode ilmiah karena menggunakan penalaran deduktif, pengamatan
yang cermat, dan pengukuran. Kedua perspektif, konstruktivisme, bergantung pada
pandangan peserta dan upaya untuk memahami dunia di mana mereka tinggal. pengetahuan
tipe ini lebih berkaitan erat dengan penelitian kualitatif menggunakan pertanyaan terbuka
dan penalaran induktif. Perspektif ketiga, advokasi / partisipatif, biasanya terkait dengan
agenda yang bisa jadi politik atau sosial. Peneliti biasanya mencoba untuk mengubah
kehidupan peserta. Mirip dengan constructivism, pendekatan kualitatif digunakan dengan
pertanyaan terbuka dan penalaran induktif dalam klaim pengetahuan advokasi / partisipatif.
Perspektif keempat, pragmatisme, melibatkan terutama aplikasi. Peneliti yang bersangkutan
lebih banyak dengan apa yang berhasil dan: apa pendekatan yang terbaik akan sesuai
dengan situasi yang / atau memecahkan masalah. Penelitian metode gabungan bekerja
dengan baik dengan klaim pengetahuan ini, karena peneliti tidak berkomitmen untuk satu
sistem atau filsafat melainkan untuk alat apa yang akan bekerja terbaik untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan yang mendasari penelitian.

Jenis Metode dan Pengumpulan Data untuk Penelitian Metode gabungan


Daerah kedua dan ketiga dari kerangka desain penelitian adalah strategi penyelidikan dan
pengumpulan data. Strategi penyelidikan termasuk pendekatan metodologi penelitian.
Pendekatan metodologi penelitian akan menentukan metode untuk pengumpulan data.
Strategi penyelidikan, dari perspektif metode gabungan, melibatkan empat jenis metode:
triangulasi, tertanam, jelas, dan metode eksplorasi (Creswell & Piano Clark, 2007). Kami
fokus pada dasar bentuk dari desain. Kami mendorong Anda untuk merujuk ke Creswell

dan Piano Clark (2007) untuk pemahaman lebih lanjut mengenai pendekatan yang lebih
rinci desain metode gabungan ini. Selain itu, metode kualitatif dan kuantitatif tertentu
pengumpulan data dapat ditemukan dalam Bab Lima dan Enam.
Desain Triangulasi. Metode triangulasi mungkin jenis yang paling umum dari metode
desain gabungan. Dengan metode triangulasi, peneliti mencoba untuk mengumpulkan data
baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Peneliti kemudian menggunakan kedua jenis
analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Penelitian metode campuran Desain Triangulasi: menggunakan beberapa metode
pengumpulan data bahwa semua mengukur variabel penelitian yang sama
Metode terjadi berturut-turut; Oleh karena itu, pengumpulan data kualitatif dapat
diselesaikan terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan teknik kuantitatif atau
sebaliknya. Gambar 7. l menunjukkan contoh grafis metode triangulasi.
Desain Penjelasan. Sebuah campuran metode desain penelitian explanatory adalah
berurutan di setting dunia nyata. Lebih khusus, metode penelitian kuantitatif digunakan
pertama dan kemudian metode penelitian kualitatif yang digunakan. Seri kedua
pengumpulan data, yang kualitatif, digunakan untuk membantu menjelaskan temuan awal
dari komponen kuantitatif penelitian.
Jelas metode gabungan desain penelitian: meliputi urutan pengumpulan data kuantitatif dan
data kualitatif kemudian untuk lebih memahami aspek kuantitatif awal penelitian
Desain Tertanam. Desain tertanam metode campuran memungkinkan untuk pengumpulan
data kuantitatif dan kualitatif terjadi pada saat yang sama atau bersamaan, Namun, salah
satu metode dapat didahulukan atas yang lain, atau mereka dapat mengklaim prioritas yang
sama.
Penelitian metode campuran desain Tertanam: menggunakan data yang dikumpulkan secara
bersamaan menggunakan kedua pendekatan kuantitatif dan kualitatif
Gambar 7.3 mengilustrasikan contoh desain tertanam metode campuran. Di sisi kiri,
metodologi kuantitatif diberikan prioritas, dan di sisi kanan, metode kualitatif diberikan

prioritas. Selain itu, contoh tertanam metode gabungan desain yang digunakan oleh peneliti
disajikan dalam Penelitian untuk Praktek.
Desain eksplorasi. penelitian akhir desain metode gabungan disebut sebagai desain
eksplorasi. Di sini, peneliti pertama akan menggunakan pengumpulan data kualitatif dan
kemudian mengumpulkan data kuantitatif. Seperti namanya, peneliti berupaya untuk
menjelajahi konstruksi baru atau teori. Mirip dengan desain jelas, proses ini berurutan.
desain penelitian Eksplorasi metode gabungan: melibatkan pengumpulan data kualitatif
pertama dan kemudian data kuantitatif untuk lebih memahami konstruk baru atau teori
Penelitian Untuk Praktek
Contoh Dari Penjelasan Desain Metode gabungan
Contoh-contoh berikut dari Evans dan Hardy, yang pertama kali meneliti program
intervensi penetapan tujuan dari perspektif kuantitatif dan ditindaklanjuti dengan studi
menggunakan pendekatan kualitatif untuk lebih memahami temuan awal. Berikut ini
dirangkum dari dua artikel yang dipublikasikan terdaftar:
Evans, L., & Hardy, L. (2002a). Rehabilitasi cedera: Sebuah studi intervensi penetapan
tujuan. Penelitian Quarterly (atau Latihan dan Olahraga, 73 (3), 31 O 319.
Evans, L. & Hardy, L. (2002b). Rehabilitasi cedera: Sebuah studi tindak lanjut
kualitatif. Penelitian Quorterly untuk Latihan dan Olahraga, 73 (3), 320-329.
Evans dan Hardy (2002a; 2002b) menggunakan sebuah penjelasan desain metode
gabungan ketika mereka memeriksa program intervensi penetapan tujuan pada kepatuhan
rehabilitasi, self-efficacy, dan tanggapan psikologis pada atlet terluka.
Evans dan Hardy (2002a) pertama kali digunakan metode kuantitatif, khususnya studi
intervensi terkontrol, untuk menilai kepatuhan, self-efficacy, dan tanggapan psikologis di
tiga kelompok, intervensi kelompok penetapan tujuan, kelompok kontrol dukungan
sosial, dan kelompok kontrol. Mereka mengukur konstruksi berikut kuantitatif:
kepatuhan rehabilitasi; efek yang dirasakan dan kemanjuran pengobatan; dan tanggapan
psikologis cedera. Dari analisis kuantitatif, penetapan tujuan didukung untuk digunakan
dalam rehabilitasi cedera.

Evans dan Hardy (2002b) melakukan penelitian kualitatif tindak lanjut untuk
memberikan pemahaman yang lebih dalam data kuantitatif. Tiga atlet dari kelompok
dengan intervensi dipilih untuk diwawancarai menggunakan format semiterstruktur. Dari
wawancara kualitatif, informasi lebih lanjut yang diperoleh ditujukan variabel individu
dan variabel situasional seperti dukungan dari pelatih, ketidakmampuan untuk melatih,
dukungan terapis, dan lambatnya kemajuan. Evans dan Hardy (2002b) berkomentar
bahwa studi lanjutan kualitatif hadir memberi informasi yang telah memberikan
kontribusi terhadap makna dan interpretabilitas studi intervensi penetapan kuantitatif.
Secara khusus, ia menyediakan konteks untuk temuan yang dihasilkan dari studi
intervensi dalam kaitannya dengan kepatuhan dan menimbulkan beberapa pertanyaan
menarik tentang mekanisme yang mendasari efek yang dilaporkan (hal. 328). Follow up
Bagian studi kualitatif berurutan ini ditambahkan ke dalam arti temuan kuantitatif awal.
PENELITIAN UNTUK PRAKTEK
Contoh dari Desain metode gabungan tertanam
Contoh berikut adalah dari Harvey dan rekan, yang digunakan kepada kedua pendekatan
penelitian kualitatif dan kuantitatif; Namun, metodologi kualitatif mengambil prioritas di
atas metode kuantitatif. Berikut ini dirangkum dari artikel yang diterbitkan:
Harvey, WJ, Reid, G., Bloom, GA, Staples, K Grizenko, N., Mbekou, V., Stepanian, T. &
Joober, R. (2009). Kegiatan pengalaman fisik anak laki-laki dengan dan tanpa ADHD.
Aktivitas Fisik yang Diadaptasi, Triwulanan, 26, 131-150.
Sebuah studi oleh Harvey et al. (2009) memasukkan desain metode gabungan tertanam di
mana metode kualitatif mengambil prioritas di atas bagian kuantitatif. Para peneliti
memeriksa aktivitas pengalaman fisik anak laki-laki dengan dan tanpa gangguan attentiondeficit hyperactivity disorder (ADHD). Untuk bagian kuantitatif, mereka menggunakan uji
Gross motor Development- 2 (TGMD-2, Ulrich, 2000), dan untuk bagian penelitian
kualitatif, para peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Melalui analisis
tertanam, para peneliti menemukan perbedaan yang berkaitan dengan penilaian

keterampilan. Anak laki-laki dengan ADHD yang tidak sama mahirnya dengan anak lakilaki tanpa ADHD. Menariknya, wawancara dengan anak laki-laki dengan ADHD
menunjukkan bahwa mereka menganggap diri mereka sebagai penggerak yang mahir dan
pembelajar. Ini memberikan contoh yang sangat baik tentang bagaimana kedua data
kuantitatif dan kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam pertanyaan
penelitian.
Harvey et al. (2009) juga menunjukkan bahwa penelitian di masa depan harus menyediakan
lebih luas penelitian metode campuran, seperti menyediakan program tugas intervensi
khusus untuk anak-anak dengan ADHD untuk meningkatkan keahlian dan juga untuk
menyertakan bentuk-bentuk pengumpulan data kualitatif untuk lebih menjawab penelitian
pertanyaan.
Pengumpulan data kualitatif awal digunakan untuk membantu dalam mengembangkan
ukuran kuantitatif. Hal ini digunakan terutama ketika peneliti sedang mengembangkan
instrumen pengujian baru atau kuesioner. Data kualitatif dapat membantu untuk
mengembangkan item kualitatif. Gambar 7.4. menunjukkan representasi grafis dari
eksplorasi desain metode gabungan.
Keuntungan dari Penelitian Metode Gabungan
Menggunakan desain penelitian metode gabungan memiliki kelebihan dan tantangan. Salah
satu keuntungan yang paling penting berkaitan dengan menciptakan kemitraan, lebih
khusus dengan profesor dan masyarakat. Anda mungkin bekerja dengan dua profesor
seperti mengembangkan proposal penelitian anda. Peneliti kualitatif dan kuantitatif
mungkin tidak pernah mempertimbangkan manfaat bekerjasama. Alih-alih menetap di satu
kamp penelitian, pendekatan yang lebih konstruktif mungkin untuk bekerja sama dalam
hal penelitian pertanyaan yang mungkin penggunaan kedua jenis metodologi.
Hal yang menguntungkan kedua: desain metode gabungan dapat menjawab pertanyaanpertanyaan penelitian yang metodologi lain saja tidak bisa. Metode gabungan penelitian
yang memungkinkan peneliti untuk mungkin mengkonfirmasi hypothesis kuantitatif sambil
menjelajahi lebih mendalam proses dimana hubungan itu terjadi.

Sebuah contoh yang baik dari ini adalah penelitian oleh Evans dan Hardy (2002a; 2002b).
Wawancara tindak lanjut semi terstruktur kualitatif memungkinkan para peneliti untuk
mendapatkan makna yang lebih dalam dari hasil kuantitatif. Dengan pemikiran ini,
penelitian metode gabungan bisa memberikan kesimpulan yang lebih baik dan lebih kuat
berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Penelitian metode gabungan dapat membantu
untuk mengimbangi satu metode di atas yang lain. Selain itu, metode menggabungkan
memungkinkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan metodologi.
Akhirnya, penelitian metode gabungan dapat membantu untuk memberikan kesempatan
yang mewakili keragaman yang lebih besar dari pandangan yang berbeda. Satu pertanyaan
yang selalu muncul ketika membahas metode gabungan penelitian adalah "Bagaimana jika
hasil kualitatif dan kuantitatif menyebabkan temuan yang berbeda?" Jawabannya mungkin
bahwa temuan berbeda dapat menyebabkan pengkajian ulang terhadap teori atau kerangka
(Tashakkori & Teddlie, 2003). Proses penelitian hanya itu, sebuah proses yang terus
berlanjut dan penelitian diperiksa ulang dari perspektif yang berbeda untuk lebih
memahami pertanyaan penelitian.

Tantangan Penelitian Metode Gabungan


Seperti halnya metode penelitian, penelitian metode gabungan dilengkapi dengan
tantangan. Waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menerapkan desain dapat
membosankan dan panjang. Selain itu, struktur pendanaan kadang-kadang lebih siap untuk
mendanai untuk desain satu metode. Beberapa struktur pendanaan memungkinkan
fleksibilitas peneliti dalam jadwal dan lamanya proyek yang diperlukan untuk benar-benar
memfasilitasi perluasan pendekatan metode gabungan. Tantangan lain yang penting adalah
bahwa profesor harus memiliki pikiran yang terbuka berkenaan dengan metode penelitian
gabungan. Meskipun metode penelitian gabungan dapat membuat kolaborasi besar,
keinginan untuk berkolaborasi membutuhkan dukungan yang besar. Oleh karena itu, kami
menekankan perlunya dorongan dan dukungan dalam hal desain penelitian metode
gabungan, serta kolaborasi antara mahasiswa dan fakultas untuk memiliki proses penelitian

yang sukses. Peneliti perlu menyeimbangkan memahami luasnya penelitian dengan


menghargai bahwa keahlian mereka, apakah kuantitatif atau kualitatif, adalah penting.
Sekarang bahwa Anda memiliki pemahaman yang lebih baik dari metode gabungan
penelitian, kita akan oper dan mendiskusikan penelitian aksi.

Penelitian aksi
Penelitian aksi adalah jenis penelitian yang biasanya digunakan di arena pendidikan.
Penelitian aksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana individu secara kolektif
bekerja sama untuk memecahkan masalah.
Penelitian aksi: biasanya terjadi dalam pengaturan terapan dan mengarah ke hasil dan
kesimpulan yang dimaksudkan untuk secara langsung mendapatkan manfaat saat praktik
Penelitian aksi dilakukan oleh guru atau praktisi dengan maksud untuk menginformasikan
atau mengubah praktik-nya. Meskipun penelitian aksi digunakan terutama di bidang
pendidikan, hal ini dapat digunakan dalam promosi kesehatan dan manajemen olahraga.
Seperti metode gabungan penelitian, penelitian aksi jauh lebih luas daripada apa yang akan
kami berikan dalam bab ini. Pembaca didorong untuk meninjau sumber-sumber online
untuk lebih penjelasan mendalam tentang penelitian aksi. Sebelum kita memberikan contoh
penelitian aksi di bidang kesehatan dan kinerja manusia, pertama-tama kita membahas
beberapa konsep penelitian aksi.

Konsep Penelitian Aksi


Sagor (2005) memberikan tiga pertanyaan dimanapeneliti harus meminta untuk
menentukan apakah penelitian aksi harus digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
Anda. Pertanyaan pertama bertanya:?. "Apakah fokus pada apa yang terjadi dengan profesi
Anda 'Pertanyaan ini mungkin tampak mudah untuk menjawab, namun Anda harus
mempertimbangkan apakah Anda ingin meningkatkan atau mengevaluasi profesi Anda
sendiri Dengan kata lain, seni apa ? motif untuk melakukan penelitian ini ini mengarah ke

pertanyaan kedua, yang bertanya: "Apakah Anda memiliki kekuatan untuk menyesuaikan
aksi di masa depan berdasarkan hasil Anda?" Jika Anda ingin untuk mengevaluasi dan
memperbaiki pengajaran atau kemampuan untuk bekerja dengan klien dan menggunakan
ini informasi untuk mengubah praktek Anda saat ini, maka penelitian aksi sangat tepat.
Pertanyaan terakhir: "? Apakah perbaikan mungkin" Karena Anda mengambil waktu untuk
secara aktif meneliti profesi anda sendiri dan mengevaluasi diri, anda harus bertanya
apakah sebenarnya perbaikan mungkin . Jika karena alasan tertentu hal ini tidak terjadi,
Anda harus bertanya pada diri sendiri sebagai peneliti dan praktisi apakah penelitian aksi
adalah jalan yang benar untuk digunakan.

Tip: Cara menentukan apakah penelitian aksi adalah hal yang tepat untuk Jawab
Pertanyaan Penelitian Anda
Menurut Sagor (2005), Anda harus bertanya pada diri sendiri tiga pertanyaan untuk menentukan
apakah penelitian aksi yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda.
1. Apakah fokus pada apa yang terjadi dengan profesi Anda?
2. Apakah Anda memiliki kekuatan untuk menyesuaikan aksi di masa depan berdasarkan
hasil Anda?
3. Apakah perbaikan mungkin dilakukan?

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK


CONTOH PENELITIAN KESEHATAN DALAM KESEHATAN DAN KINERJA

MANUSIA
Kami menyajikan dua artikel penelitian Di bidang kesehatan dan kinerja manusia: satu yang
berkaitan dengan pendidikan jasmani dan satu terkait dengan olahraga pemasaran. Walaupun kita
membahas penelitian aksi sebagai jenis metode penelitian, penelitian aksi mungkin paling
terlihat seperti memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan metode penelitian yang telah kita
bahas.
Gubacs-Coliins, K. (2007). Menerapkan pendekatan taktis melalui penelitian aksi. Eduction
Jasmani dan Olahraga Pedagogi, 12 (2), 105-126.
Vail, S. E. (2007). Pengembangan masyarakat dan partisipasi olahraga. Jurnal Manajemen
Olahraga, 21, 571-596.
Gubecs-Colllns (2007)
Gubacs-Coilins (2007) menggunakan pendekatan penelitian aksi dengan metode kualitatif yang
termasuk journal, wawancara, dan observasi.
Gubacs-Collins (2007) menyelidiki persepsi jurusan pendidikan jasmani dan guru mengenai
implementasi pendekatan permainan taktis dalam unit tenis. Jika kita kembali ke pertanyaan
Sagor tentang menentukan apakah penelitian aksi sesuai, Letus melihat apakah penelitian aksi
sesuai untuk penelitian ini:
Apa fokus pada apa yang terjadi dengan profesi Anda? Gubacs-Collins (2007) menyatakan
bahwa tujuan utama adalah untuk menentukan apakah menerapkan pendekatan permainan taktis
untuk unit tenis akan sesuai. Gubacs-Collins (2007) mencatat bahwa "Saya memilih penelitian
aksi yang secara sistematis dapat menyelidiki pengalaman mengajar saya sendiri terkait dengan
pelaksanaan pendekatan taktis dalam pendidikan pengajaran pendidikan jasmani kelas tenis saya
(PETE,. Penelitian ini difokuskan pada jurusan pendidikan jasmani." Dan persepsi saya, sebagai
guru mereka, mengenai komponen dan efektivitas pendekatan permainan taktis "(hal. 110).
respon Gubacs-Collins 'jelas

bahwa dia tertarik pada pengalaman mengajar sendiri dan

memperbaiki mengajarnya dengan menerapkan strategi baru, taktis permainan mendekati, ke


kelas tenisnya.
Apakah Anda memiliki kekuatan untuk menyesuaikan aksi di masa depan berdasarkan hasil
Anda? peningkatan kinerja mungkin? Berdasarkan respon Gubacs-Conins ', dia akan memiliki

kekuatan untuk menggunakan hasil nya untuk meningkatkan dan menginformasikan


mengajarnya.
Bahkan, Gubacs-Collins menulis, "fokus saya juga berubah dari kekhawatiran tentang
kemampuan teknis untuk kekhawatiran tentang menggabungkan pemahaman siswa dan
pembelajaran teknis. Sebagai hasil dari penelitian ini, saya setuju dengan Calderhead (1989)
bahwa penelitian aksi bisa meyakinkan guru untuk mengubah keyakinan mereka tentang praktek
mengajar mereka sendiri, kurikulum, atau aspek lain dari lingkungan pengajaran "(hal. 120).
Sekali lagi, Gubacs-Collins mengidentifikasi bahwa dia berwenang untuk aksi di masa depan
dengan mengubah fokusnya dalam mengajarnya.
Vail (2007)
Sebaliknya, Vail (2007) menggunakan pendekatan penelitian aksi dengan desain metode
gabungan di mana data kuantitatif dikumpulkan, seperti jumlah peserta baru dan jumlah program
yang ditawarkan, bersama dengan metode kualitatif termasuk wawancara (face-to-face dan
telepon) dan observasi. Pengumpulan data berurutan di mana ia diwawancarai dan mengamati
peserta pertama selama program. Data hasil dikumpulkan dalam bentuk kuantitatif. Meskipun
tidak ditunjukkan, Vail tampaknya menganggap data kualitatif sebagai prioritas.
Vail (2007) menyelidiki masyarakat, pengembangan dan partisipasi olahraga. Secara khusus,
peneliti memeriksa apakah model Gedung Tenis Masyarakat (BTC) akan meningkatkan
partisipasi tenis, dengan menggunakan organisasi Tenis Kanada sebagai organisasinya. Jika kita
kembali ke pertanyaan lagi, Anda dapat dengan jelas melihat bahwa pertanyaan penelitian ini
dapat dijawab megah dengan metode penelitian aksi.
Apakah fokus pada aksi profesional Anda? Fokus utama Vail adalah untuk menentukan apakah
model tertentu bisa membantu meningkatkan partisipasi dalam olahraga, tenis.
Apakah Anda memiliki kekuatan untuk menyesuaikan aksi di masa depan berdasarkan hasil
Anda? Dan, adalah perbaikan mungkin? Kedua pertanyaan dijawab tegas oleh pernyataan
berikut oleh Vail: "Setelah meninjau temuan penelitian ini, Tenis Kanada berkomitmen untuk
dukungan yang berkelanjutan dan pengembangan strategi BTC bahan promosi dan pendidikan
telah diproduksi, dan lokakarya pelatihan nasional dan regional.. ., dirancang dan dilaksanakan
antara tahun 2004 dan 2006 "(hal. 594).

Meskipun Anda harus menggunakan langkah yang sama dalam metode ilmiah untuk
menjawab pertanyaan penelitian, Sagor (2005) memberikan penjelasan rinci tentang siklus
aksi pertandingan ulang. Gambar 7.5 adalah ilustrasi visual dari siklus penelitian aksi.
Keempat tahapan yang disajikan Sagor sangat, mirip dengan langkah-langkah ilmiah untuk
memecahkan masalah. Di sini, bagaimanapun, peneliti atau praktisi mencoba untuk segera
menggunakan informasi tersebut untuk mengubah praktek sendiri.
Untuk lebih memahami penelitian aksi, kita lihat beberapa penelitian untuk Praktek contoh
di bidang kesehatan dan kinerja manusia. Seperti yang Anda lihat, penelitian aksi adalah
alat penelitian yang kuat yang memungkinkan praktisi untuk menginformasikan perubahan
segera. Daerah kesehatan dan kinerja manusia sangat bisa mendapatkan keuntungan dari
jenis penelitian.

Ringkasan
Penelitian metode gabungan menggabungkan kedua fitur penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Meskipun penelitian kualitatif dan kuantitatif memiliki karakteristik yang
berbeda seperti tujuan, alat yang digunakan, peran penelitian, interpretasi hasil, dan jenis
penalaran, menggabungkan dua metode topik penelitian menyediakan dasar penelitian
dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai pertanyaan penelitian. Selain itu, tujuan
umum dari kedua penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah bahwa peneliti mencoba untuk
meyakinkan audien bahwa temuan yang akurat dan dapat dipercaya. Meskipun kedua jenis
desain dapat menangani pertanyaan yang berbeda berkaitan dengan akurasi dan kredibilitas,
mereka berdua mengatasi masalah ini dan berusaha untuk memastikan bahwa hasil yang
otentik. Creswell dan Plano Clark (2007) mengidentifikasi empat klaim pengetahuan yang
mengacu pada perspektif teoritis yang ada di balik desain penelitian: postpositivism,
konstruktivisme, advokasi / partisipatif, dan pragmatisme.

Postpositivism mendasari penelitian yang paling kuantitatif, sedangkan konstruktivisme


dan advokasi / alamat partisipatif penelitian yang paling kualitatif. Pragmatisme,
bagaimanapun, yang bersangkutan lebih dengan apa yang berhasil dan menganggap yang
pendekatan yang terbaik akan sesuai dengan situasi atau memecahkan masalah. Pendekatan
penelitian metode gabungan bekerja dengan baik menggunakan klaim pengetahuan ini.
Empat jenis metode gabungan desain yang disajikan, triangulasi, jelas, emmbedded, dan
eksplorasi. Penelitian oleh Evans dan Hardy (2002a; 2002b) adalah contoh yang sangat
baik menggunakan penjelasan metode gabungan desain untuk memberikan makna yang
lebih dalam penetapan tujuan dalam rehabilitasi cedera. Angka 7.1-7,4 memberikan contoh
yang baik tentang bagaimana untuk menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif
dalam desain metode gabungan. Tertanam metode gabungan desain mengumpulkan data
kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Harvey et al. (2009) menggunakan pendekatan
ini ketika memeriksa perbedaan anak laki-laki dengan dan tanpa ADHD berkaitan dengan
pengalaman aktivitas fisik.
Keuntungan dan tantangan untuk campuran metode penelitian juga disajikan.
Keuntungan dari penelitian metode gabungan seperti membuat kemitraan, menjawab
pertanyaan penelitian yang metodologi lain bisa tidak sendirian, dan memberikan
kesimpulan yang lebih baik dan lebih kuat berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Namun,
dengan keuntungan datang hambatan. Hambatan ini termasuk fakta bahwa struktur
pendanaan biasanya menangani satu jenis desain (baik kualitatif maupun kuantitatif),
menjaga pikiran yang terbuka antara rekan-rekan, dan meningkatkan kolaborasi antar
fakultas.
Penelitian aksi adalah jenis penelitian biasanya digunakan di arena pendidikan. Hal ini
dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana individu secara kolektif bekerja sama
untuk memecahkan masalah. Sagor (2005) memberikan tiga pertanyaan yang harus
ditanyakan oleh peneliti untuk menentukan apakah penelitian aksi sesuai: (1) Apakah fokus
pada apa yang terjadi dengan profesi Anda? (2) Apakah Anda memiliki kekuatan untuk
menyesuaikan aksi di masa depan berdasarkan hasil Anda? dan Apakah perbaikan

mungkin? (3) Dua contoh spesifik diberikan pada bagaimana penelitian aksi telah
digunakan dalam kesehatan dan kinerja manusia. Kedua studi (Gubacs-Collins, 2007; Vail,
2007) dimasukkan desain penelitian yang berbeda (masing-masing, kualitatif dan metode
campuran), tetapi diidentifikasi sebagai penelitian aksi berdasarkan pada tiga pertanyaan
oleh Sagor (2005). Kedua studi yang sedang berusaha untuk fokus secara khusus pada
bidang profesional mereka. Lebih lanjut, kedua peneliti sedang berusaha untuk
memberdayakan perubahan dan perbaikan yang diamati berdasarkan desain penelitian aksi
mereka.
Pertanyaan Review:
1. Seperti apa desain penelitian metode gabungan terlihat di bidang anda?
2. Dari keempat teori perspektif yang dipresentasikan, bagian mana yang mendekati
dengan desain penelitian metode gabungan? Mengapa?
3. Dari keempat tipe desain penelitian metode gabungan yang dipresentasikan, desain
mana yang paling tepat buat topik penelitian anda? Jelaskan potensial dari desain
penelitian ketika mengilustrasikan pemahaman dari desain penelitian metode
gabungan yang anda terapkan dalam contoh anda
4. Bandingkan tahap-tahap penelitian aksi dengan tahap pada metode sains
5. Penelitian aksi biasanya digunakan dalam edukasi; bagaimanapun, penelitian ini
dapat digunakan di setting lain. Sebutkan contoh dalam profesi anda dimana
penelitian aksi dapat digunakan untuk menguntungkan praktik anda?

Bagian 8
Etik dalam Penelitian
Apa yang akan anda pelajari
Bagaimana konteks historis dari penggunaan subyek manusia mempengaruhi undangundang federal yang membimbing kita hari ini

Bagaimana fungsi kelembagaan dewan review dan membantu memastikan penelitian


yang dilakukan dengan cara yang etis
Bagaimana informed consent dikembangkan dan mengapa aspek tersebut harus ditangani
lebih awal dalam proses penelitian
Bagaimana pelanggaran etika lainnya berperan dalam proses penelitian

Kami telah menghabiskan sejumlah besar waktu berdiskusi tentang berbagai jenis desain
penelitian. Bab Lima didedikasikan untuk desain penelitian kuantitatif, di mana disajikan
informasi tentang penelitian deskriptif, penelitian eksperimental, dan penelitian korelasi.
Dalam Bab Enam, kami fokus pada desain penelitian kualitatif, di mana kita menyoroti
karakteristik dan prosedur penelitian kualitatif dan jenis spesifik desain penelitian, seperti
penelitian etnografi dan fenomenologis. Akhirnya pada Bab Tujuh, kita bahas
menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif, yang dikenal sebagai penelitian
metode gabungan, dan juga disajikan pada penelitian aksi. Bab-bab ini dirancang untuk
menyajikan kepada Anda berbagai desain penelitian yang dapat membantu Anda dalam
menjawab pertanyaan penelitian Anda sendiri atau hipotesis.
Ketika mempertimbangkan salah satu jenis desain, sebelum mengembangkan proposal
penelitian Anda (Bab Sembilan) Anda juga perlu mempertimbangkan segi etis yang ada
bersama dengan penelitian. Bab ini membahas isu-isu etis yang terlibat dengan penelitian,
termasuk mengurus subyek manusia dan kelembagaan proses review.

Etika Dalam Penelitian


Pertimbangkan skenario berikut. Anda mengumpulkan data pada subjek dan melihat
peralatan yang Anda gunakan yang tidak dikalibrasi dengan benar. Ini adalah waktu
terakhir Anda dan Anda berada di batas waktu yang ketat. Anda bertanya pada diri sendiri,
apakah saya perlu untuk menguji ulang subjek? Jawabannya mungkin tampak sangat jelas
sekarang; tentu saja Anda akan melakukannya. Data yang telah dikumpulkan bisa sangat

akurat dan bisa merusak kredibilitas validitas internal Anda sehingga Anda harus tes ulang
subjek. Bagi banyak peneliti, jelas; Namun, beberapa orang mungkin ragu-ragu ketika
membuat keputusan ini. Mereka siap untuk menganalisis data mereka, dan mereka pada
waktu yang ketat. Mereka ingin maju. Mereka meyakinkan diri bahwa data yang mereka
kumpulkan dari peserta "sejalan" dengan periode pengumpulan data masa lalu.
Keputusan untuk tidak menguji subjek bisa sangat menggoda. Namun, apakah hal yang
benar untuk dilakukan? Sekarang perhatikan seorang peneliti yang meminta individu untuk
berpartisipasi dalam penelitian tanpa knmvledge atau persetujuan mereka. Apakah ini adil
atau etis? Etika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan studi perilaku benar dan salah.
Apa yang etis atau kadang-kadang disebut sebagai moral yang didefinisikan oleh kelompok
tertentu.
Etika: kewajiban moral yang melibatkan prinsip-prinsip benar dan salah dalam perilaku
Pada dasarnya, ketika mempertimbangkan masalah etika dalam penelitian, kami mengacu
pada asosiasi tertentu, seperti American Psychological Association (APA), Departemen
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), National Institutes of Health (NIH), Asosiasi
Medis Dunia (NMA) . Asosiasi ini adalah sumber daya yang besar untuk memahami etika,
pedoman dalam penelitian dan mengidentifikasi perilaku yang benar dan salah; lihat Tip
untuk informasi lebih lanjut.
Meskipun perbedaan antara benar atau salah ketika melakukan penelitian mungkin tampak
jelas bagi para peneliti, mengejutkan, perilaku tidak etis yang cukup yang terjadi dan
subyek manusia langka untuk menjamin prinsip-prinsip yang mengatur untuk penelitian
subyek manusia (Faden & Beauchamp, 1986: Osman 2001). Oleh karena itu, diskusi
tentang konteks historis penelitian subyek manusia penting untuk lebih memahami unsurunsur etika penting yang terlibat dengan penelitian subyek manusia. Harap dicatat bahwa
kami berfokus pada penelitian subyek manusia, karena sebagian besar penelitian kinerja
kesehatan dan manusia berkutat pada subyek manusia. Silakan lihat Tip jika Anda tertarik
untuk belajar lebih lanjut tentang menggunakan hewan dalam penelitian.

Tip: Sumber Daya untuk Melindungi Partisipasi Manusia dalam Penelitian

The American Psychological Association (APA) menyediakan sumber daya melalui


Kantor Etika mereka, serta melalui sumber daya penelitian.

Kode Etik Perilaku dan tambahan Sumber Etika yang tersedia secara online melalui
Kantor Etika mereka (www.apa.org/ethics).

Perilaku yang bertanggung jawab Penelitian (RCR) diringkas online:. "Perilaku


yang bertanggung jawab penelitian (RCR) meliputi sebagian besar kegiatan
profesional yang merupakan bagian tak terpisahkan dari karir penelitian
Sebagaimana didefinisikan oleh badan-badan federal, RCR meliputi sembilan
bidang berikut: (1) Ilmu Collaborative; (2) Konflik Kepentingan dan Komitmen; (3)
Akuisisi Data, Manajemen, Berbagi, dan Kepemilikan; (4) Perlindungan Penelitian
Manusia; (5) Lab. Animal Welfare, (6) Mentoring; (7) sebaya ulasan (8) Praktek
Publikasi dan Karangan Bertanggung Jawab, dan (9) Penelitian Pelanggaran ".

Sumber daya yang disediakan melalui kantor Penelitian Ekstramural (ORE) untuk
National Institutes of Health (NIH) dan Amerika Serikat Departemen Kesehatan:.
dan Layanan Kemanusiaan (HHS).

Penelitian Melibatkan Subyek Manusia melalui ORE merangkum situs Web sebagai
:"Situs ini menyediakan, di satu tempat, HHS dan NIH persyaratan dan sumber daya
masyarakat luar sekolah yang terlibat dalam penelitian subyek manusia dalam peran
mereka sebagai: Pelamar / Penerima, offerors / Kontraktor, Peer Reviewer, Pejabat
Kelembagaan". (Www nih.gov/grants / kebijakan / hs).

Selain itu, Dinas Penelitian Manusia Perlindungan (OHRP) melalui Departemen


Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) memberikan banyak informasi

Konteks sejarah dari Subjek Penelitian Manusia

Meskipun isu-isu hak dan perilaku yang salah harus jelas ketika melakukan penelitian ini
tidak selalu terjadi. Banyak contoh historis melibatkan praktik tidak etis peneliti untuk
mengumpulkan data dari subyek manusia. selama Perang Dunia II, peneliti Nazi Jerman
menggunakan tahanan di kamp konsentrasi, dan subyek manusia hidup lainnya, untuk
penelitian tanpa persetujuan mereka. Dokter Jerman diadili untuk eksperimen medis
mereka di Sidang Kejahatan Perang Nuremberg. Uji coba ini menyebabkan perkembangan
dari Kode Nuremberg tahun 1947. The Nuremberg Code adalah seperangkat sepuluh
prinsip yang mengatur perilaku etis penelitian pada subyek manusia. Periode ini
diidentifikasi sebagai dasar untuk keselamatan metodis subyek manusia dalam penelitian.
Berikut ini adalah sepuluh prinsip kode ini:
Kode Nuremberg
1. persetujuan sukarela dari subjek manusia benar-benar eesential. Ini berarti bahwa
orang yang terlibat harus memiliki kapasitas hukum untuk memberikan persetujuan;
harus jadi terletak sebagaimana dapat menjalankan kekuasaan gratis pilihan, tanpa
intervensi dari unsur kekuatan, penipuan, penipuan, paksaan, lebih luas, atau bentuk
lain yang tersembunyi dari kendala atau pemaksaan; dan harus memiliki
pengetahuan yang cukup dan pemahaman unsur-unsur pokok yang terlibat untuk
memungkinkan dia untuk membuat pemahaman dan keputusan tercerahkan. Elemen
terakhir ini mengharuskan sebelum penerimaan keputusan afirmatif oleh subjek
eksperimen ada harus diketahui kepadanya sifat, durasi, dan tujuan percobaan:
metode dan sarana yang harus dilakukan; semua ketidaknyamanan dan bahaya yang
wajar yang diharapkan; dan efek terhadap kesehatan atau orang yang mungkin dapat
berasal dari partisipasi dalam percobaan. Tugas dan tanggung jawab untuk
memastikan kualitas persetujuan bersandar pada masing-masing individu yang
memulai, mengarahkan atau terlibat dalam percobaan. Ini adalah tugas dan
tanggung jawab pribadi yang tidak dapat didelegasikan ke yang lain dengan
impunitas.

2. Percobaan harus seperti untuk menghasilkan hasil yang bermanfaat untuk kebaikan
masyarakat, unprocurable dengan metode lain atau sarana studi, dan tidak acak dan
tidak perlu secara natural.
3. Penelitian harus didesain dan berdasarkan hasil eksperimen hewan dan pengetahuan
tentang sejarah alam dari penyakit atau masalah lainnya yang diteliti bahwa hasil
yang diharapkan akan membenarkan kinerja percobaan.
4. Percobaan harus dilakukan sehingga dapat untuk menghindari semua penderitaan
fisik dan mental yang tidak perlu dan cedera.
5. Tidak ada eksperimen harus dilakukan di mana ada alasan apriori untuk percaya
bahwa kematian atau menonaktifkan cedera akan terjadi; kecuali, mungkin, dalam
percobaan tersebut di mana dokter eksperimental juga berfungsi sebagai subjek.
6. tingkat risiko yang akan diambil tidak boleh melebihi ditentukan oleh kepentingan
kemanusiaan dari masalah yang akan dipecahkan oleh percobaan.
7. persiapan yang tepat harus dibuat dan fasilitas yang memadai disediakan untuk
melindungi subjek eksperimental terhadap bahkan kemungkinan terpencil cedera,
cacat, atau kematian.
8. Penelitian harus dilakukan hanya dengan persom berkualitas ilmiah. Tingkat
tertinggi keterampilan dan perawatan harus diminta melalui semua tahapan ol
percobaan dari mereka yang melakukan atau terlibat dalam percobaan.
9. Selama percobaan subjek manusia harus bebas untuk membawa percobaan berakhir
jika ia telah mencapai keadaan fisik atau mental di mana kelanjutan dari percobaan
tampaknya dia berada di, mungkin.
10. Selama masa percobaan, ilmuwan yang bertanggung jawab harus siap untuk
mengakhiri percobaan pada tahap apapun, jika ia memiliki kemungkinan penyebab
untuk percaya, dalam pelaksanaan itikad baik, keterampilan yang unggul dan
penilaian yang cermat diperlukan kepadanya bahwa kelanjutan dari percobaan

kemungkinan akan mengakibatkan cedera, cacat atau meninggal dengan subjek


eksperimental [Nuremberg Code. 1949].

Sayangnya, perilaku tidak etis berlanjut setelah Kode Nuremberg pada tahun 1932, Dinas
Kesehatan AS mendukung proyek penelitian yang merupakan contoh perilaku tidak etis
dikenal sebagai Tuskegee Syphilis Study. Pada tahun 1939, ada obat yang tersedia untuk
sifilis. Pemerintah memulai studi di Macon County, Alabama, di mana para peneliti mulai
meneliti efek jangka panjang dari sifilis yang tidak diobati. Macon County dikenal
memiliki tingkat tertinggi Sifilis, yang merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Selain itu, daerah itu miskin, daerah semibuta huruf. Salah satu asumsi dari peneliti adalah bahwa Afrika Amerika merespon secara
berbeda terhadap penyakit dibandingkan kelompok ras lainnya. Para peneliti mulai
mengikuti efek jangka panjang penyakit sifilis pada Amerika Afrika sampai kematian
mereka karena penyakit sifilis yang tidak diobati. Subyek diberikan pemeriksaan fisik gratis
dan pengobatan untuk masalah kesehatan kecil untuk merekrut orang-orang yang
didiagnosis dengan penyakit sifilis. Selama perlakuan tersebut, subjek tidak pernah diberi
tahu mengetahui penelitian atau diberi kesempatan untuk informed consent untuk
berpartisipasi di dalamnya. Pada tahun 1940, ketika penisilin ditemukan, pengobatan masih
dirahasiakan, dan penelitian berlangsung selama kurang lebih 40 tahun. Penelitian itu
terkenal pada tahun 1972. Pada tahun 1974, Amerika Serikat setuju untuk membayar biaya
ganti rugi kepada korban dan ahli waris dari korban penelitian. Tidak sampai tahun 1997,
Presiden Bill Clinton meminta maaf untuk penelitian ini.
Penelitian tidak etis lainnya terus dilakukan pada 1950-an dan 1960-an. Seringkali, anakanak dengan keterbelakangan mental atau orang dewasa yang lebih tua dengan penyakit
kronis yang digunakan sebagai peserta manusia tanpa bentuk persetujuan. Beecher (1966;
dicetak ulang 200l) didokumentasikan 22 studi di mana perilaku tidak etis hadir.

Ketika kita bergerak melalui waktu pengembangan kebijakan untuk pengobatan etis,
subyek manusia, penelitian ini memainkan peran penting dalam keputusan pembuatan
kebijakan AS. Lihat Gambar 8.1 untuk jadwal visual.
Pada tahun 1964, Helsinki Deklarasi oleh World Medical Association (WMA) disahkan.
Deklarasi ini menyediakan panduan etika untuk penelitian medis yang melibatkan subyek
manusia. Kebijakan telah diubah selama bertahun-tahun, dan revisi terbaru adalah pada
tahun 2008. Untuk informasi lebih lanjut tentang Deklarasi helsinki, lihat situs Web WMA
dan sumber daya yang sebelumnya dikutip dalam Tip: Sumber Daya untuk Melindungi
Peserta Manusia dalam Penelitian.
Pada tahun 1974, Amerika Serikat membentuk Komisi Nasional Perlindungan Subyek
Manusia Biomedis dan Behavioral Research and dewan review kelembagaan yang
diperlukan (IRBs) di lembaga yang menerima Departemen Pendidikan Kesehatan dan
Kesejahteraan dukungan untuk penelitian subyek manusia. Pada tahun 1979, Laporan
Belmont diterbitkan oleh Komisi Nasional Perlindungan Pada Subyek Manusia Biomedis
dan Behavioral Research. The Belmont Report atas tiga prinsip etis: menghormati orang,
kebaikan, keadilan. Menghormati orang berbicara secara khusus untuk memberikan inform
consent untuk berpartisipasi dalam penelitian. Kebaikan mewajibkan peneliti untuk
melindungi orang dari bahaya dan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko
individuals. Keadilan mengacu pada mengobati subjek yang cukup.
Pada tahun 1981, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) diberlakukan
Judul 45, yang didirikan aturan federal dan regulasi yang mengatur penelitian yang
melibatkan subyek manusia; Revisi terbaru dari dokumen terjadi pada bulan Juni 2005.
Pada tahun 2000, HHS mendirikan Kantor Perlindungan Penelitian Manusia (OHRP).
Kantor bertanggung jawab untuk pengembangan, koordinasi, dan ofpolicies relatif terhadap
perlindungan ofhuman subjek dalam pemantauan penelitian.
Untuk informasi lebih lanjut tentang OHRP, lihat situs Web dan sumber daya yang
sebelumnya dikutip dalam Tip: Sumber Daya untuk Melindungi Peserta Manusia dalam
Penelitian. Melalui ini melihat sejarah singkat pada masalah etika, mengenai subyek

manusia, kami berharap Anda akan sepenuhnya menghargai kebermaknaan dan pentingnya
kebijakan dan prosedur yang berada di tempat untuk melindungi subyek manusia. Mari kita
sekarang membahas daerah-daerah tersebut, dimulai dengan dewan kelembagaan review.
Dewan Kelembagaan Review
Dewan tinjauan kelembagaan (IRBs) adalah komite yang ada dalam setiap yang
melengkapi penelitian. Dewan review kelembagaan dapat ditemukan di yayasan rumah
sakit hibah, dan lembaga pendidikan.
Dewan review kelembagaan: memeriksa risiko dan manfaat studi penelitian yang diusulkan
untuk melindungi subyek manusia dan mematuhi peraturan federal
Nama lain mungkin ada, seperti dewan studi manusia, di institusi Anda; Namun, tujuan dari
panitia ini adalah sama. Para IRBs ditetapkan oleh peraturan federal di lembaga penelitian
untuk melindungi subyek manusia dari pelanggaran melalui review sebelumnya dari
proposal penelitian. Jika Anda sedang melakukan penelitian Anda sendiri, Anda akan lebih
dari mungkin perlu meminta persetujuan dari proposal penelitian Anda melalui
kelembagaan dewan peninjau Anda. Tergantung pada lembaga, kebijakan dan prosedur
tentang bagaimana mengajukan permohonan persetujuan dari studi penelitian berbeda.
Kami menyediakan informasi dari lembaga kami di Penelitian untuk Praktek catatan di
bagian ini dan mendorong Anda untuk menelusuri sumber daya yang tersedia. Kami
sarankan Anda melihat IRB situs Web lembaga Anda sendiri untuk sumber daya dan
bimbingan melalui proses review.
Dewan kelembagaan review biasanya terdiri dari berbagai individu yang memiliki
perspektif yang berbeda ketika meninjau proposal penelitian. Dari lembaga tinggi
perspektif pendidikan, fakultas yang terlibat dalam penelitian dan mereka yang tidak
terlibat dalam penelitian dapat duduk di dalam badan tersebut. Selain itu, pengacara,
pendeta, dokter, dan para pemimpin lingkungan mungkin terlibat dalam panitia. Ada
banyak perspektif yang berbeda. Namun, hal ini memungkinkan komite untuk memberikan
review yang lebih komprehensif dari proposal. Selain keanggotaan komite, jenis dari
review dipertimbangkan.

Review yang dipercepat dan secara penuh adalah jenis yang paling umum dari ulasan
dalam pendidikan tinggi. Review yang dipercepat atau dibebaskan mungkin tidak
memerlukan pertemuan komite penuh, tetapi individu yang dipilih dari panitia dapat
meninjau proposal untuk mempertimbangkan manfaatnya. Dalam kebanyakan kasus, jenis
proposal penelitian tidak dianggap sebagai invasif atau berpotensi berbahaya sebagai usulan
yang mungkin memerlukan review penuh.
Ulasan dipercepat: menggunakan proposal penelitian dengan metode yang invasif secara
fisik, kognitif, maupun emosional dan di mana sampel dari populasi umum
Contoh proposal yang masuk melalui proses dipercepat meliputi penelitian menggunakan
metode survei. Seringkali jenis penelitian yang berusaha untuk menggambarkan keadaan
saat ini urusan sampel tertentu. Tidak ada bahaya atau resiko tertentu biasanya terkait
dengan jenis penelitian. Penelitian yang lebih invasif atau mungkin melibatkan populasi
tertentu (seperti anak-anak, individual yang cacat, atau orang tua) mungkin memerlukan
ulasan lengkap panitia IRB. Di sini, panitia akan bertemu untuk mendiskusikan risiko
bahaya potensial yang mungkin terjadi dan mengevaluasi bagaimana peneliti telah
memastikan minimalisasi risiko tersebut kepada peserta. Sebagai contoh, jika peneliti
mencoba untuk meneliti bagaimana hormon imunosupresan spesifik dapat dipengaruhi oleh
intensitas latihan yang berbeda dengan review lengkap mungkin diperlukan. Hal ini
terutama berlaku jika peneliti perlu mengambil darah melalui venipuncture. Pertanyaan
yang mungkin dipertimbangkan termasuk: Apakah individu yang mengambil darah dilatih?
Apakah tindakan pencegahan kesehatan universal yang diambil? Apa jenis tindakan
pencegahan yang diambil selama pelatihan? Semua pertanyaan ini harus jelas dibahas
dalam proposal, dan akhirnya, panitia menginginkan agar langkah-langkah keamanan yang
paling komprehensif sedang memastikan untuk keselamatan subjek. Ketika Anda berpikir
untuk penelitian Anda, perlu diingat risiko dan manfaat melakukan penelitian tersebut.
Selain itu, isu-isu spesifik lainnya yang badan IRB akan meninjau termasuk hak privasi
atau partisipasi dari subjek, hak untuk kerahasiaan atau anonimitas, dan hak untuk
mengharapkan tanggung jawab eksperimen.

Anonimitas: ketidakmampuan untuk menghubungkan informasi riset apa pun kembali ke


responden individu
Sebagai contoh, kode dapat digunakan sebagai pengganti dari nama subjek; Namun, kode
tidak dapat dikaitkan dengan nama apapun.
Kerahasiaan: kemampuan peneliti untuk menghubungkan informasi penelitian kembali ke
responden individu; tidak ada orang lain dapat mengakses informasi
Data rahasia mungkin melibatkan memiliki data terkunci dalam lemari arsip yang hanya
dapat diakses oleh Anda. Sebelum Anda sampai ke tahap keempat mengembangkan
metodologi penelitian Anda, pikirkan tentang risiko dan manfaat dari ide-ide yang
diusulkan Anda; lihat Tip yang: Pertanyaan Mengenai Melakukan Penelitian Menggunakan
Subyek Manusia. Sebagai bagian dari protokol penelitian, IRB juga meneliti informed
consent untuk memberi tahu efek kepada semua subjek saat melakukan penelitian.
Komponen tertentu harus disertakan pada formulir informed consent.

Informed Consent
Persetujuan informasi merupakan elemen kunci dalam perlindungan subjek manusia.
Subjek harus diberikan informasi yang memadai dan dapat memberikan persetujuan tertulis
secara sukarela sebelum berpartisipasi. Memahami unsur informed consent akan membantu
Anda menjaga aspek tersebut dalam pikiran ketika Anda usulkan penelitian Anda.
Tip: Pertanyaan Mengenai Melaksanakan Penelitian Menggunakan Subyek Manusia
Jika Anda berada di kelembagaan dewan review di lembaga Anda, apa yang Beberapa
konsiderasi yang akan Anda pertimbangkan sebelum menyetujui penelitian yang diusulkan?

Apa resiko yang terlibat dengan melakukan penelitian ini?

Apa manfaat melakukan penelitian ini?

Jika ada resiko yang terlibat, akan risiko akan sebanding dengan potensi manfaat
penelitian; adalah pengetahuan yang diperoleh dalam jumlah yang signifikan lebih
besar daripada risiko?

Kami mendorong Anda untuk meninjau informasi ini ketika Anda siap untuk menempatkan
bentuk informed consent Anda bersama-sama untuk studi penelitian Anda. Kantor
Penelitian Perlindungan Manusia (OHRP), yang sebelumnya diusulkan sebagai sumber
daya, memiliki Persyaratan Umum Informed Consent; Tip yang: Sumber untuk Persyaratan
Umum Informed Consent menunjukkan di mana untuk mengakses informasi ini. Silakan
juga berkonsultasi dengan sumber daya online untuk rincian lebih lanjut tentang peraturan
informed consent.

Tip: Sumber untuk Persyaratan Umum Informed Consent


Kantor Penelitian Perlindungan Manusia (OHRP) memberikan informasi spesifik tentang
peraturan Judul 45, Bagian 46 (www.hhs.gov/ohrp), dan bagian 46,116 dari peraturan ini
daftar Persyaratan Umum Informed Consent (www.hhs. gov / ohrp / humansubjects]
bimbingan / 45cfr46.htm).

Sebelum kita terus membahas beberapa elemen tertentu dari suatu informed consent, Anda
harus berpikir tentang penipuan. Biasanya, beberapa tingkat penipuan selalu hadir dalam
penelitian, tetapi kuncinya adalah untuk tidak aktif menipu orang-orang yang berpartisipasi.
Penipuan akan terjadi ketika pengetahuan tersebut dapat mempengaruhi mereka untuk
merespon dengan cara tertentu berdasarkan pengetahuan itu; Namun, pengetahuan yang
dihilangkan tidak harus mempengaruhi keputusan untuk berpartisipasi.

Penipuan karena kelalaian: informasi tentang bagaimana hasilnya akan ditafsirkan yang
tidak dibagi dengan subyek manusia; kurangnya informasi ini tidak mempengaruhi
keputusan peserta untuk berpartisipasi dalam studi

Misalnya, ketika pertanyaan-pertanyaan pada survei yang menanyakan tentang olahraga


dan kebiasaan makan, tujuan dari penelitian ini akan tampak jelas; Anda tidak perlu berbagi
persis hubungan atau perbedaan yang Anda cari dalam penelitian. Selalu ada batasan
kejujuran ketika menanggapi kuesioner. Setiap pikiran tambahan dengan subjek tentang
bagaimana mereka harus merespon lebih lanjut akan mempengaruhi hasil. Dalam contoh
lain, ketika dua kelompok, eksperimen dan kontrol, terlibat, peringatan penelitian yang
"mungkin" termasuk atau melibatkan alat-alat yang digunakan. Hal ini memungkinkan
subyek untuk sepenuhnya menyadari semua prosedur yang mungkin atau harapan, tanpa
sepenuhnya memahami di mana kelompok mereka ditempatkan, Efek berada di kedua
kelompok dapat mempengaruhi hasil. Jenis penipuan karena kelalaian merupakan upaya
untuk meminimalkan potensi ancaman terhadap kualitas penelitian. Penipuan melewati
batas ketika penipuan menjadi aktif.
Penipuan Aktif: sengaja menyembunyikan informasi penting atau pengetahuan dari subyek
manusia yang berpotensi mengakibatkan keengganan subyek untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini
Secara umum, penipuan aktif menyebabkan kemarahan dan kebencian, yang tidak dapat
diterima ketika melakukan penelitian dengan menggunakan manusia. Selain memikirkan
penipuan oleh kelalaian, unsur-unsur tertentu dari kebutuhan informed consent
dipertimbangkan; tersebut disajikan dalam daftar berikut. Secara keseluruhan, pastikan
bahwa bentuk dapat dibaca dan dimengerti.

Elemen dari Informed Consent

1. Partisipasi harus secara sukarela, dan tidak ada paksaan terlibat; persetujuan untuk
berpartisipasi harus diberikan oleh subjek tanpa kekuatan apapun.
2. Prosedur harus dijelaskan, dan semua harapan oleh subyek harus dijelaskan dengan
tepat.
3. Berikan penjelasan berbagai potensi risiko harus disampaikan kepada subjek, serta
seperti manfaat yang wajar dan potensi. Ketika resiko yang terlibat, memberikan
informasi tambahan, seperti setiap perawatan yang tersedia jika cedera atau distress
terjadi selama penelitian.
4. Pernyataan yang menunjukkan apakah data akan anonim atau tingkat kerahasiaan;
menunjukkan siapa yang akan melihat hasil individual dari subjek.
5. Informasi kontak harus disertakan untuk tujuan dari penjelasan; semua subjek
memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan pada setiap saat selama keterlibatan
penelitian mereka; ini biasanya inclucles informasi kontak untuk pertanyaan
penyidik tor utama tentang penelitian itu sendiri dan juga informasi kontak untuk
individu kontak IRB, yang dapat menjawab pertanyaan tentang hak-hak subyek '.
6. Harus menyertakan pernyataan yang menunjukkan subjek dapat menolak atau
menarik pada setiap titik tanpa konsekuensi negatif.
7. Pernyataan Otorisasi biasanya termasuk yang menegaskan poin-poin penting dari
informed consent, namun tanpa titik dapat pelepasan tanggung jawab atas kelalaian
diberikan ketika berpartisipasi dalam studi penelitian.

Sebelum Anda mulai mengembangkan bentuk informasi persetujuan Anda sendiri untuk
penelitian Anda, periksa terlebih dahulu apakah institusi Anda memiliki format atau
"boilerplate" untuk digunakan. Ingat bahwa dalam beberapa kasus, Anda tidak perlu
menjadi begitu spesifik dengan rincian desain penelitian Anda. Sebagai contoh, jika Anda
menggunakan teknik survei, penjelasan singkat tentang tujuan, bersama-sama dengan
meyakinkan anonimitas atau kerahasiaan dan privasi, dengan informasi yang memadai.

Selain itu, jika Anda menggunakan subyek yang lebih muda usianya dari delapan belas
tahun, Anda akan perlu juga mendapatkan persetujuan orang tua atau wali. Untuk disingkat
bentuk informed consent yang digunakan untuk proyek kelas, silakan lihat Penelitian untuk
Praktek.

Etika lainnya
etika
Meskipun melindungi hak-hak subyek atau peserta adalah yang terpenting dalam penelitian
Anda, masalah etika lainnya harus dipertimbangkan. Ini termasuk plagiarisme,
pengumpulan data, penyimpanan data, dan fabrikasi data atau pemalsuan.

Plagiarisme. Plagiarisme selalu merupakan hal yang tidak nyaman untuk didiskusikan:
Namun, ini adalah masalah yang penting.
Plagiarisme: menggunakan karya orang lain dan mengidentifikasi itu sebagai milik Anda
Plagiarisme dapat dilihat pada spektrum. Tindakan yang paling mengerikan dari
plagiarisme adalah dengan sadar dan rela menggunakan karya orang lain dan
mengidentifikasikannya sebagai karya Anda sendiri. Sebuah tindakan yang tidak baik
seperti gagal untuk mengutip dalam tinjauan pustaka dengan benar. Namun, jenis
plagiarisme ini sama seriusnya. Mengakses karya orang lain dan menyebut karya mereka
sebagai Anda sendiri sangatlah tidak adil untuk individu yang bekerja keras pada dokumen
asli, dan tidak benar-benar mewakili pekerjaan Anda sendiri. Akibat fatal bisa saja terjadi.
Untuk mahasiswa, ini termasuk gagal naik kelas untuk dikeluarkan dari sekolah. Fakultas
juga telah memberikan hukuman yang serius, seperti yang dilarang melakukan penelitian
dan diskors. Jika Anda berpikir Anda mungkin menjiplak, seperti dalam tinjauan literatur.
Banyak sumber daya yang tersedia, bahkan mungkin di institusi Anda sendiri, yang dapat

membantu Anda dalam cara mengutip atau parafrase benar. Pusat pembelajaran akademik
dan perpustakaan adalah sumber daya yang sangat baik ketika Anda sangat prihatin tentang
menjiplak. Saran terbaik adalah untuk mencari bantuan ketika Anda berpikir mungkin akan
menyeberangi garis. Juga lihat Tip yang: Plagiarisme dan Parafrase.
Pengumpulan Data. Contoh lain dari perilaku yang tidak etis sering terjadi selama
pengumpulan data. Pertimbangkan pengumpulan data yang dilakukan tidak etis; jelas
peneliti akan perlu untuk mengumpulkan data lagi pada subjek. Isu-isu seperti kendala
waktu dan biaya kadang-kadang menjadi penilaian tersendiri bagi peneliti.
Memastikan kalibrasi peralatan yang tepat, serta konsistensi dalam bagaimana Anda
mengumpulkan data Anda, penting untuk kedua internal dan validitas eksternal penelitian
Anda. Jika Anda mencoba untuk menggeneralisasi hasil untuk populasi yang lebih besar,
prosedur pengumpulan data Anda harus sehat dan akurat.

Tip: Plagiarisme dan Parafrase


Plagiarisme dapat dilihat pada spektrum. Kadang-kadang plagiarisme terjadi ketika siswa
mencoba untuk parafrase, namun berikut masih dianggap plagiat:

Menghapus beberapa kata dari kalimat

Mengganti beberapa kata dengan sinonim

Membolak balik struktur kalimat, seperti menempatkan awal kalimat di akhir

Ini hanya beberapa contoh, tapi kebanyakan hal diatas disalahartikan sebagai
parafrase oleh orang-orang yang umum.

Penyimpanan Data. Bagaimana data disimpan dan kerangka waktu menyimpan data Anda
juga isu-isu penting ketika melakukan penelitian. Sebuah kerangka waktu yang khas untuk
menyimpan data Anda adalah sekitar tiga tahun. Jika pertanyaan muncul mengenai data

mentah yang dikumpulkan langsung dari subjek, Anda dapat dengan mudah mengakses
data Anda.
Penyimpanan data harus mencakup hard copy semua materi bentuk informed consent, data
individu, dan salinan digital dari semua data, termasuk analisis statistik.
Data Fabrikasi atau Pemalsuan. Thomas, Nelson, dan Silverman (2005) menyebutnya
sebagai "mengolah data Anda." Jelas, membuat data Anda sendiri atau tidak termasuk data
yang mungkin tidak berarti akan tidak pantas, sayangnya, seperti halnya dengan masalah
etika seputar pengumpulan data, individu membuat keputusan yang buruk. Data Anda
adalah data Anda. Anda tidak harus berusaha untuk mengubah data Anda dengan cara
apapun

atau

tidak

melaporkan

data

karena

tidak

"signifikan."

Jika

Anda

mempertimbangkan isu-isu yang dapat mengancam validitas internal, kebutuhan untuk


bahkan mempertimbangkan ini bisa diperkecil.

Ringkasan
Etika mencakup kewajiban moral yang terlibat dalam prinsip benar dan salah dalam
perilaku. Ketika mempertimbangkan masalah etika dalam penelitian, kita biasanya
mengidentifikasi dengan asosiasi tertentu seperti Asosiasi Psikologi Medis Dunia
mengemulasikan praktik dalam penelitian yang sesuai dan aman. Karena sebagian besar
data yang anda kumpulkan menggunakan subjek manusia, kami menekankan perlunya
untuk melindungi mereka. Selain itu, banyak contoh sejarah yang ada menggunakan praktik
yang tidak etis untuk mengumpulkan data, dan kami uraikan beberapa hal agar anda
mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari konteks sejarah dari hak asasi manusia.
Langkah-langkah untuk menjamin keselamatan subjek dan meminimalisasi bahaya; lebih
khusus, proses aplikasi untuk melakukan penelitian dengan dewan peninjau institusi Anda.
Seiring dengan keselamatan subjek, kami juga menyajikan masalah etik yang penting
seputar proses penelitian.
Hal ini juga termasuk plagiarisme, masalah dengan pengumpulan data dan penyimpanan
data, dan data fabrikasi atau pemalsuan. Meskipun melindungi subyek manusia merupakan

masalah etika penting ketika pengumpulan data, masalah plagiarisme juga penting untuk
diidentifikasi dan dipertimbangkan ketika Anda mengumpulkan data.
Pertanyaan Review
1. Jelaskan kebermaknaan memahami konteks sejarah penelitian subyek manusia.
2. Apakah tujuan kelembagaan dewan review?
3. Mengacu pada sampel informasi formulir persetujuan, identifikasi aspek dari bentuk
yang berhubungan dengan tiga prinsip Laporan Belmont.
4. Diskusikan komponen penting dari informed consent
5. Walaupun informed consent merupakan isu utama dalam penelitian subjek manusia,
apa faktor-faktor lain yang penting ketika melakukan penelitian?

Bagian 9
Mengembangkan Proposal Penelitian Anda
Apa yang Anda akan Pelajari
Bagaimana teknik pengambilan sampel nonrandom yang berbeda dari teknik random
sampling
Bagaimana membuat sebuah pengantar
Bagaimana menulis sebuah pernyataan yang tepat dan sejalan dengan pertanyaan
penelitian Anda
Bagaimana penentuan dalam keterbatasan penelitian dapat mempengaruhi perkembangan
metode penelitian.
Pertanyaan bagaimana, siapa. apa, dan kapan untuk membantu mengembangkan metode
penelitian Anda

Dalam Bab Lima sampai tujuh, kita sajikan berbagai desain penelitian yang digunakan
dalam kesehatan dan kinerja manusia. Desain penelitian ini termasuk desain penelitian
kuantitatif dibahas dalam Bab Lima; desain penelitian kualitatif dibahas dalam Bab Enam;
dan desain penelitian metode gabungan, termasuk penelitian aksi, yang disajikan dalam
Bab Tujuh. Ketika Anda mempertimbangkan penelitian Anda sendiri, Anda sekarang harus
memiliki pemahaman yang lebih baik dari jenis desain penelitian yang terbaik akan
menjawab pertanyaan penelitian Anda.
Pada titik ini, Anda sudah siap untuk mengembangkan desain penelitian dan metodologi
sambil mengingat pertimbangan etis yang disajikan dalam Bab Delapan. Berbagai jenis

teknik pengambilan sampel dapat digunakan pertimbangan untuk pertanyaan penelitian


Anda, Anda perlu tahu dari mana Anda ingin mendapatkan jawaban Anda, jadi bagaimana
Anda memilih peserta dalam penelitian Anda sangatlah penting. Selanjutnya, kami akan
menunjukkan cara untuk mengembangkan proposal untuk studi Anda, termasuk
Pendahuluan; Pernyataan darimasalah; mengidentifikasi dalam penentuan dan keterbatasan
penelitian Anda; mendefinisikan istilah khusus yang berhubungan dengan studi Anda; dan
mengembangkan metodologi Anda.
Kami berharap bahwa bab-bab sebelumnya berkaitan dengan konsep penelitian, masalah
etika, dan desain penelitian akan membantu Anda membuat koneksi yang diperlukan untuk
mengembangkan metodologi.

Sampling
Ketika Anda mulai mempertimbangkan proposal penelitian Anda, isu penting adalah siapa
sampel Anda dan bagaimana Anda akan mengakses sampel tersebut? Banyak konsep yang
berbeda yang penting dalam prosedur sampling. Pertama, dengan penelitian kuantitatif,
sebagian besar waktu kita habiskan untuk men-generalisasi hasil agar kembali ke populasi
yang lebih besar. Skenario yang ideal akan di mana peneliti dapat mengidentifikasi populasi
target yang sepenuhnya dapat diakses.
Populasi sasaran: satu set nyata atau hipotetis dari orang, peristiwa, atau benda yang kita
ingin generalisasi hasilnya
Sebuah contoh dari populasi target sepert siswa-atlet Divisi III. Populasi ini mungkin tidak
sepenuhnya dapat diakses mengingat fakta bahwa siswa-atlet Divisi III mencakup berbagai
macam individu di negara. Ini adalah sebuah populasi yang tidak dapat diakses. Populasi
eksperimental yang diakses akan ideal. Hal yang terdaftar inilah yang diketahui sebagai
orang atau objek dari populasi sasaran.
Pertanyaan yang dapat anda tanyakan pada diri sendiri meliputi: Apakah sampel mewakili
populasi yang lebih besar? Apakah populasi eksperimental yang dapat diakses mirip dengan

populasi sasaran? Hal ini dapat menjadi sebuah lompatan inferensial yang besar. Tetapi jika
kita menggunakan prosedur pengambilan sampel yang benar, Anda akan meminimalkan
masalah ini. Biasanya kita akan melihat populasi eksperimental diakses hanya sebagai
"penduduk," yang merupakan daftar semua subjek mungkin untuk dipelajari. Sampel
didefinisikan sebagai subset dari populasi.
Sampel: bagian dari orang-orang, peristiwa, atau benda-benda yang berasal dari populasi
sasaran
Akhirnya, unit sampel adalah salah satu elemen atau subjek dalam daftar. Karena kita
sedang membahas pengambilan sampel untuk penelitian kuantitatif, asumsi adalah bahwa
kita ingin menggunakan statistik inferensial untuk menjawab pertanyaan penelitian kami.
Informasi lebih lanjut tentang menggunakan statistik inferensial termasuk dalam Bab
sepuluh dan sebelas. Dengan statistik inferensial, kita perlu mendefinisikan populasi, secara
acak, pilih peserta, menggunakan statistik komputer untuk menjawab pertanyaan penelitian,
dan kemudian menawarkan kesimpulan dan temuan. Langkah pertama adalah
mengidentifikasi populasi dan kemudian secara acak memilih dari populasi itu. Keinginan
sebenarnya adalah untuk secara acak memilih dari populasi.
Random sampling: sebuah metode untuk memilih peserta di mana semua peserta memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih

Beberapa cara di mana random sampling dapat terjadi antara lain: (1) simple random
sampling dan assignment, (2) stratified random sampling, atau (3) cluster sampling.

Simple Random Sampling dan Assignment


Simple random sampling mengacu baik menggunakan program yang dihasilkan komputer
atau tabel nomor acak untuk secara acak memilih sampel.

Simple random sampling: metode acak untuk memastikan bahwa semua peserta dalam
populasi target memiliki kesempatan yang sama kemungkinan untuk terpilih untuk sampel
penelitian
Metode pengambilan sampel dimulai dengan mengidentifikasi populasi target yang Anda
ingin menggeneralisasi hasil. Gunakan nomor acak generator untuk secara acak memilih
nomor yang dikehendaki individu untuk sampel Anda. Sebagai contoh menggunakan tabel
nomor acak, lihat Penelitian contoh untuk Praktek.
Assignment secara acak beroperasi di bawah prinsip yang sama seperti pemilihan acak.
Pilihan acak digunakan untuk memperoleh subjek untuk studi Anda, dan assignment acak
terjadi setelah subjek Anda telah setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian Anda.
Assignment Acak: penentuan kelompok yang digunakan dalam desain eksperimen yang
benar di mana semua subjek memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih untuk masingmasing kelompok
Sebuah tabel nomor acak juga dapat digunakan untuk menentukan siapa yang dalam
pengobatan dan kelompok kontrol.
Stratified Random Sampling
Dalam beberapa kasus, peneliti harus meniru subkelompok dari populasi sampel. Peneliti
ingin memiliki persentase yang sama dari masing-masing subgrup yang ada di dalam
sampel seperti yang ada di populasi. Dalam semua kasus sampling, Anda ingin meyakinkan
bahwa representasi sampel adalah yang baik bagi masyarakat. Jika sampel Anda tidak
mencerminkan kembali ke populasi target Anda, itu akan ia sulit untuk menggeneralisasi
hasil Anda.
Ketika peneliti ingin mengidentifikasi demografi tertentu dalam sampel mereka seperti
jenis kelamin, etnis, besar, atau status sosial ekonomi, sampling acak bertingkat harus
digunakan dalam desain penelitian.
Stratified random sampling: menentukan karakteristik penting dari populasi target untuk
memastikan bahwa persentase yang sama terwakili dalam sampel

Simple random sampling juga digunakan di sini. Namun, pertama-tama Anda harus
menentukan persentase dari masing-masing sub-kelompok yang berbeda dalam populasi.
Kemudian, pilih persentase yang sama dari masing-masing kelompok untuk sampel. Untuk
contoh stratified random sampling, lihat Penelitian untuk Praktek.

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK MENGGUNAKAN Stratified Random Sampling

Berikut adalah contoh dengan seks. Katakanlah Anda memiliki populasi dengan 60
persen perempuan dan 40 persen laki-laki karyawan (total populasi = 1.000). Anda
memutuskan Anda ingin sampel 10 persen dari populasi. Anda akan
mengidentifikasi semua karyawan wanita dan secara acak memilih 60 perempuan
dan kemudian mengidentifikasi semua karyawan laki-laki dan secara acak memilih
40 laki-laki. Dengan cara ini, sampel Anda akan menjadi representasi yang lebih
baik dari populasi dari sekedar simple random sampling. Pendekatan simple random
sampling mungkin tidak menghasilkan sampel dengan proporsi yang sama dari lakilaki dan perempuan seperti dalam populasi.

Perhatikan contoh yang lebih kompleks: populasi jurusan di mana 300 adalah
jurusan terapi fisik, 700 didefinisikan sebagai tenaga kesehatan, dan 500
diidentifikasi sebagai lainnya. Dalam persentase, ini sama dengan: 20 persen terapi
fisik, 47 persen tenaga kesehatan, 33 persen lainnya. Sebagai peneliti, Anda ingin
secara acak memilih 10 persen sampel bertingkat, dengan menggunakan ukuran
sampel dari 150. Berdasarkan persentase, Anda akan perlu untuk secara acak
memilih 30 jurusan fisik terapi, 70 tenaga kesehatan, dan 50 lainnya. Tiga puluh
jurusan terapi fisik setara dengan 20 persen dari jurusan terapi fisik dalam populasi;
ini adalah sama untuk "tenaga kesehatan" dan kategori "lainnya".

Cluster Sampling
Dalam Cluster Sampling, unit utama sampling tidak individu. Sebaliknya, sebuah unit
adalah kelompok subjek.
Cluster sampling: menentukan unit sampling dan kemudian mengumpulkan data pada unit
yang sebagai sampel
Untuk menggunakan cluster sampling Anda perlu menentukan populasi sasaran dan
mengidentifikasi unit sampling untuk mengumpulkan data dari yang bertentangan dengan
individu. Anda akan menggunakan prosedur simple random sampling untuk memilih unit
sampling yang terdiri dari banyak subjek. Untuk contoh cluster sampling, lihat contoh
Penelitian untuk Praktek.

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK MENGGUNAKAN CLUSTER SAMPLING

Jika Anda ingin sampel program terapi fisik di Amerika Serikat, pertama kali akan
mendapatkan daftar semua program. Kedua, Anda akan mengidentifikasi program
sebagai unit sampling dan secara acak memilih sampel. Terakhir, Anda kemudian
akan menguji semua subjek dalam setiap program yang dipilih.

Anda ingin menentukan perilaku diluar kelas anak ketiga, keempat, dan kelima
nilai. Jika Anda memiliki sebuah kota yang agak besar, Anda bisa mengelompokkan
sampel. Hal ini akan memungkinkan peneliti untuk fokus pada kelas kelas bukannya
mencoba untuk mengakses seluruh penduduk tingkat ketiga, keempat, dan kelima,
yang mungkin sangat tidak realistis.

Meskipun prosedur random sampling yang lebih baik, peneliti sering menggunakan sampel
nonrandom. Nonrandom atau nonprobability sampling yang sering digunakan oleh para

peneliti saat keadaan sulit bahkan tidak mungkin untuk menggunakan prosedur random
sampling.
Sampel Non random: prosedur di mana semua peserta tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk terpilih
Sampel nonrandom dapat mencakup (1) sampel Convenience, (2) kelompok utuh, (3)
sampel sistematis, atau (4) Volunteer Sampling. Ketika prosedur random sampling yang
digunakan, maka setiap unit sampel memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih untuk
berpartisipasi dalam studi penelitian. Dengan demikian, ketika prosedur nonrandom
sampling yang digunakan, beberapa unit sampel lebih mungkin daripada yang lain untuk
dipilih atau partisipasi dalam studi penelitian.

Convenience dan Sampling Utuh


Para peneliti sering menggunakan peserta karena akses atau Convenience.
Convenience sampling: termasuk peserta yang sudah tersedia dan dapat diakses untuk
berpartisipasi dalam studi penelitian
Pertanyaan dengan sampel Convenience adalah apakah peneliti akan menemukan hasil
yang sama telah mereka menggunakan sampel lain. Apakah hubungan antara peneliti dan
sampel memiliki pengaruh pada hasil penelitian?
Sampel utuh sangat mirip dengan convenience sampling, kecuali bahwa ketika sampel
dipilih datang sebagai seluruh kelompok. Sebagai contoh, seorang peneliti dapat
menggunakan seluruh kelas atau tim dari sekolahnya.
Sampel utuh: termasuk kelompok peserta yang sudah dikelompokkan bersama karena
alasan lain dan semua berpartisipasi bersama-sama dalam studi penelitian Hal ini dianggap
sebagai metode yang buruk karena tidak ada random untuk sampel.

Sampling sistematis

Dalam sampel sistematis, peserta dipilih dari populasi sasaran menggunakan beberapa
sistem atau pola.
Sampling sistematik: pemilihan sampel menggunakan sistem terorganisir di mana semua
peserta tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih
Misalnya, melalui buku telepon dan dipilih setiap orang kelima belas dalam daftar
merupakan bentuk sampling sistematik. Apa yang salah dengan pendekatan ini? Karena
individu terdaftar menurut abjad, bias besar terjadi bagaimana individu yang dipilih. Bias
untuk yang tercantum dalam buku telepon dapat mencakup prasangka etnis dengan daftar
abjad dari buku telepon; proses sistematis memilih setiap orang kelima belas berarti bahwa
semua individu tidak memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih.

Volunteer Sampling
Volunteer Sampling salah satu yang paling umum digunakan prosedur nonrandom
sampling.
Volunteer Sampling: termasuk mereka peserta yang memilih untuk berpartisipasi dalam
studi penelitian

Kebanyakan studi penelitian tidak dapat diselesaikan tanpa menggunakan Volunteer


Sampling. Namun, potensi bias Volunteer Sampling disajikan Tip tersebut.

Tip: Potensi Bias dari Sampel Volunteer

Apakah karakteristik relawan yang sesuai dengan karakteristik individu dalam


populasi target dari mana Anda ingin menarik kesimpulan?

motif Apa individu harus dalam menyetujui untuk berpartisipasi dalam studi
penelitian?

Keterbatasan utama Volunteer Sampling adalah bahwa peneliti hanya dapat menarik
kesimpulan dengan karakteristik kelompok yang sama dengan Volunteer Sampling.

Menulis Pendahuluan
Pengenalan sebuah artikel jurnal yang berisi sebuah pemikiran untuk menyelesaikan studi
penelitian. Selain itu, Anda juga menyajikan literatur yang paling relevan di area topik
penelitian. Pendahuluan harus mengarah pada kessenjangan yang ada dalam literatur, yang
akan memberikan alasan untuk studi penelitian saat ini. Pendahuluan harus membuat para
pembaca berfikir mengapa proposal penelitian Anda adalah penting untuk dipelajari.
Dengan demikian, banyak konten pendahulan yang anda tulis harus datang dari ringkasan
literatur review anda. Setelah menjelaskan kesenjangan yang ada dalam literatur, Anda
menyajikan hipotesis substantif atau pernyataan dari masalah Anda. Untuk keterangan lebih
lanjut dan ide-ide untuk membantu menulis Pendahuluan Anda, lihat Tip

Tip: Menulis Pendahuluan


Pendahuluan perlu membuat kasus untuk penelitian Anda saat ini. Dengan demikian; Anda
harus

Pertama menyajikan pengantar ke daerah topik untuk memperkenalkan pembaca


dengan bidang topik Anda.

Tinjau artikel penelitian yang paling relevan di daerah penelitian. Jika berlaku, Anda
mungkin perlu untuk meninjau secara rinci penelitian yang studi Anda didasarkan.
Hal ini harus berupa penelitian kritis Anda yang Anda gunakan untuk menulis
tinjauan pustaka. Secara umum, Anda membuat kasus untuk mengapa penelitian
Anda sedang dilakukan.

Pada akhir Pendahuluan, menyajikan pernyataan tentang masalah anda dan juga
memberikan pernyataan tentang apa yang Anda harapkan untuk ditemukan. Hal ini
disebut hipotesis substantif. Jika Anda menggunakan metode kualitatif untuk desain
Anda, Identifikasipertanyaan penelitian atau pertanyaan yang akan Anda jawab
melalui proses kualitatif.

Pernyataan Masalah
Pernyataan masalah (SOP) adalah pernyataan yang mengidentifikasi tujuan penelitian
Anda. SOP ini termasuk dalam paragraf terakhir dari Pengantar dalam penelitian.
Pernyataan

masalah:

identifikasi

tujuan

dari

penelitian

yang

diusulkan

dan

mengkomunikasikan jenis desain penelitian, variabel penelitian yang diperiksa, dan tingkat
peserta
Pernyataan ini harus singkat tetapi juga menggambarkan desain penelitian. Dalam isi SOP,
Anda harus menyertakan metode penelitian, peserta atau subjek yang akan digunakan, dan
variabel yang akan diukur. Mungkin cara terbaik untuk memahami apa yang masuk ke
dalam SOP adalah untuk mempertimbangkan beberapa contoh; lihat Penelitian untuk
Praktek.
SOP harus menunjukkan kepada pembaca apa yang peneliti tujukan untuk melakukan studi
tersebut. Selanjutnya, SOP harus pendek dan ringkas, tidak lebih dari dua sampai tiga
kalimat. Akhirnya. SOP harus mengomunikasikan metode yang akan digunakan, namanama umum variabel penelitian, dan secara umum penduduk diselidiki. Dalam setiap
contoh yang diberikan dalam penelitian untuk Praktek, Anda harus dapat menentukan jenis
desain penelitian yang akan digunakan, peserta, dan variabel penelitian yang akan diukur.

Delimitasi dan Keterbatasan


Komponen berikutnya mengembangkan desain penelitian adalah untuk mengetahui
delimitasi dan keterbatasan dalam penelitian Anda. Delimitasi adalah pilihan yang dibuat
peneliti mengenai studinya.

Delimitasi:. aspek desain penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti


Keterbatasan, bagaimanapun, adalah aspek dari penelitian yang berada di luar kendali
peneliti.
Keterbatasan: aspek desain penelitian yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti
Kedua dalam penentuan dan keterbatasan berkaitan langsung dengan masalah validitas
internal dan eksternal. Dalam Bab Satu dan lima, kami mempresentasikan masalah validitas
internal dan eksternal. Bila hasil penelitian ini dapat langsung dihubungkan dengan desain
studi, validitas internal dapat dikendalikan. Generalisasi dari desain penelitian terkait
dengan validitas eksternal. Ketika Anda mulai mengembangkan prosedur untuk penelitian
Anda, Anda perlu mempertimbangkan baik validitas internal dan eksternal.
Pilihan yang Anda buat, atau dalam penentuan Anda, tentang desain penelitian harus
memperkuat validitas internal atau meminimalkan ancaman terhadap validitas internal. Saat
Anda mengidentifikasi keterbatasan Anda, atau isu-isu yang tidak dapat dikendalikan, Anda
akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang bagaimana hasilnya akan digeneralisasikan
untuk populasi tertentu.
Penelitian Untuk Praktek Contoh Penyataan dari Masalah

Pernyataan Masalah untuk Desain Korelasi:

Studi ini akan dirancang untuk menentukan hubungan antara kecemasan negara dan
kinerja golf dewasa, pegolf pemula.

Tujuan dari peneliti akan meneliti hubungan antara kelincahan dan langkah-langkah
antropometri fleksi lutut dan ekstensi untuk pasien rehabilitasi cedera lutut.

Pernyataan Masalah untuk Desain Quasi-Eksperimental:

Perbedaan nilai rata-rata (IPK) atlet sekolah tinggi ketika di musim dan di luar
musim akan diselidiki dalam penelitian ini. Tujuan dari peneliti adalah untuk

menentukan apakah perbedaan skor depresi ada di antara luasan terbakar (minimal,
sedang, dan berat) untuk klien rehabilitasi luka bakar.

Pernyataan Masalah untuk Desain Eksperimental Benar:

Tujuan dari peneliti dalam merancang penelitian ini adalah untuk menentukan
apakah perbedaan dalam pekerjaan fisiologis dan faktor mekanik ada di memanjat
tangga. Pekerjaan fisiologis akan diukur dengan konsumsi oksigen dan denyut
jantung. Faktor mekanis yang dipilih untuk penelitian ini akan gerak sendi di
pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Pertunjukan pada tiga mesin komersial
pemanjat tangga akan dievaluasi.

Pernyataan Masalah untuk Desain Kualitatif:

"Penelitian ini dirancang untuk menentukan praktik dan persepsi siswa-atlet


perguruan tinggi tentang spesialisasi atau diversifikasi proses olahraga mereka"
(Hensch, 2005, hal. 107).

Delimitasi.
Delimitasi penentuan adalah kesempatan bagi peneliti untuk menunjukkan pembatasan
dilakukan pada penelitian ini. Dalam penentuan dapat dianggap sebagai deskripsi ruang
lingkup penelitian. Subyek dan variabel penelitian diselidiki perlu dibatasi; aspek-aspek
tersebut adalah ofdelimitations fokus utama. Aspek-aspek lain yang dibangun sebagai Anda
membuat keputusan tentang desain penelitian dan metodologi. Untuk contoh, silakan lihat
Penelitian untuk Praktek.

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK CONTOH Delimitasi

Berikut adalah beberapa contoh delimitasi dari berbagai desain penelitian:

Kepuasan pelanggan akan dipisahkan dengan tanggapan terhadap survei yang


dikembangkan untuk penelitian ini.

Hanya subjek perempuan yang telah melakukan olahraga aerobik lima hari atau
lebih per minggu untuk lima menit per hari akan dipilih untuk penelitian.

Penilaian iklim motivasi yang dirasakan telah dibatasi dengan nilai dari dimensi
Iklim yang melibatkan tugas Iklim dan keterlibatan ego dari Persepsi Iklim Motivasi
di Kuesioner Olahragayang ke 2 (PMCSQ-2, Newton, Duda, & Yin, 2000).

Peserta dibatasi untuk peserta olahraga laki-laki muda dan perempuan yang
menghadiri kamp olahraga dalam New England

Tim olahraga yang dibatasi untuk basket, hoki lapangan, sepak bola, lacrosse, sepak
bola, softball, dan tim voli.

Keterbatasan.
Keterbatasan penelitian mengatasi aspek studi yang Anda tidak dapat kontrol. Aspek-aspek
penelitian dapat berupa ketidakmampuan untuk mengontrol atau di luar kemampuan Anda
untuk mengontrol. Di sini, Anda harus meninjau studi Anda dan mengidentifikasi elemenelemen yang akan cocok di keterbatasan. Jika Anda memiliki banyak keterbatasan, maka
desain penelitian mungkin memiliki masalah. Sebuah pertanyaan Anda harus bertanya pada
diri sendiri pada saat ini adalah: Mengapa melakukan penelitian jika Anda tidak dapat
menarik kesimpulan dari hasil? Atau, jika Anda memiliki terlalu sedikit, Anda mungkin
tidak berpikir melalui desain penelitian. Jika Anda memiliki jumlah yang masuk akal
keterbatasan, Anda tahu aspek yang mungkin berdampak pada studi Anda, tetapi
melampaui lingkup proyek.
Dengan kata lain, ini hanyalah kelemahan yang Anda harus hadapi dalam studi penelitian.
Anda tidak akan pernah bisa mengendalikan segala sesuatu, tetapi Anda harus mampu

mengidentifikasi kekurangan yang berkaitan dengan studi Anda dan merasa nyaman bahwa
ini yang diminimalkan. Untuk beberapa contoh umum keterbatasan studi dan pertanyaan
yang bisa Anda tanyakan pada diri Anda, lihat Tip yang: Keterbatasan antara Desain
Penelitian.

Tip: Keterbatasan antara Desain Penelitian


Keterbatasan Anda akan menjadi unik untuk studi Anda; Namun, berikut adalah beberapa
contoh umum:

Kejujuran; usaha, dan tingkat keterampilan para peserta semua keterbatasan


penelitian Anda.

Pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda untuk membantu mengenali
keterbatasan:

Apakah peserta menyelesaikan survei, wawancara, dan kuesioner dengan jujur?

Apakah mereka cukup termotivasi untuk melakukan yang terbaik?

Apakah mereka memiliki verbal, fisik, atau keterampilan mental yang diperlukan
untuk menyelesaikan apa yang ingin mereka lakukan?

Validitas dan reliabilitas dari alat uji keterbatasan studi Anda.

Pertanyaan yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda untuk membantu mengenali
keterbatasan:

Apakah survei atau kuesioner memiliki validitas dan reliabilitas yang dibutuhkan
untuk memenuhi syarat sebagai pengukuran dapat diterima?

Ketika partisipasi didasarkan pada relawan, seleksi mandiri dapat menjadi batasan
penelitian Anda. Contoh yang tutup membantu Anda mengenali keterbatasan:

Sebagai contoh, sebuah studi pada kecemasan dapat menarik orang yang sangat
percaya diri, sedangkan individu yang sangat cemas akan suka tidak membiarkan
ada yang tahu mereka cemas.

Pelatih yang memiliki tim yang berjuang mungkin memilih untuk tidak terlibat
dalam studi tentang kohesi.

kekuatan lain yang berada di luar fokus penelitian juga keterbatasan. Pertanyaan
yang dapat Anda tanyakan pada diri Anda untuk membantu mengenali keterbatasan:

Dapatkah interaksi antara peserta dan pelatih, orang tua, guru, atau orang lain
mempengaruhi hasil?

Bagaimana kinerja masa lalu (menang / kalah) mempengaruhi tanggapan dari


peserta?

Hipotesis substantif atau Pertanyaan Penelitian


Apa yang dimaksud dengan hipotesis substantif? Hipotesis substantif meliputi apa yang
anda fikirkan mengenai hasil data yang akan anda koleksi dan analisa.
Hipotesis Substantif: tebakan terbaik tentang hasil penelitian
Jika Anda berharap bahwa kondisi eksperimental harus meningkatkan kinerja, tempat ini
adalah di mana Anda bisa membuat pernyataan itu. Literatur yang telah Anda disajikan
dalam Pendahuluan harus mengarah pada hipotesis substantif ini, dan hipotesis substantif
harus mengarah ke bagian Metode. Sebuah pertanyaan penelitian yang digunakan Jika
Anda menggunakan metode kualitatif atau jika Anda tidak dapat dengan jelas
mengidentifikasi apa hasil yang diharapkan akan untuk studi penelitian Anda. Untuk
contoh, silakan lihat Penelitian untuk Praktek: Contoh Hipotesis Substantif dan Pertanyaan
Penelitian.

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK CONTOH HIPOTESIS SUBSTANTIF DAN


PERTANYAAN PENELITIAN

Berikut adalah beberapa contoh hipotesis substantif dan pertanyaan penelitian yang
akan dimasukkan pada akhir sebuah bagian Pengenalan proposal penelitian:

Pernyataan Masalah untuk Desain Korelasi:

tingkat kecemasan yang lebih rendah negara akan dikaitkan dengan peningkatan
kinerja golf di kalangan orang dewasa, pegolf pemula.

Ketika pasien yang berada dalam rehabilitasi untuk cedera lutut memiliki nilai
kelincahan yang lebih baik, fleksi lutut lebih dan ekstensi akan tampak jelas.

Pernyataan Masalah untuk Desain Quasi-Eksperimental:

Kelas titik rata-rata (IPK) atlet SMA akan lebih tinggi di musim dibandingkan diluar
musim.

Depresi akan diperiksa untuk menentukan perbedaan antara mereka yang memiliki
minimal, sedang, dan berat luka bakar.

Pernyataan Masalah untuk Desain Eksperimental Benar:

Perbedaan tingkat tenaga yang dirasakan (Borg, 1998) antara fisik. laki-laki aktif
yang menelan 400 mg kafein dan mereka yang mengambil plasebo.

Perbedaan dalam penyakit menular seksual (PMS) pengetahuan antara siswa yang
menerima pendidikan seks dan mereka yang tidak.

Penelitian Pertanyaan untuk Desain Kualitatif:

"Apa yang akan menjadi [yang] keyakinan NCAA mahasiswa-atlet tentang perlunya
spesialisasi olahraga partisipasi atletik perguruan tinggi di masa depan?" (Hensch,
2005, hal. 113).

"Pada beberapa titik dalam karir atletik, mahasiswa NCAA-atlet mungkin membuat
keputusan tentang olahraga di mana untuk berpartisipasi dan kapan. Bagaimana

[yang] keputusan atletik dibuat? Siapa yang membantu siswa-atlet dengan proses
pembuatan keputusan akhir? "(Hensch, 2005, hal. 113).

Mengembangkan Metode Anda


Metode Bagian dari proposal adalah bagian yang menyediakan pembaca dengan informasi
tentang bagaimana Anda berencana untuk melakukan studi Anda. Kami akan menggunakan
analogi resep untuk mengembangkan bagian Metode yang berkualitas. Ketika Anda
memanggang sesuatu, seperti kue, Anda perlu mengikuti resep untuk kue untuk tahu
bagaimana cara membuatnya.
Bagian pertama dari resep biasanya meliputi daftar bahan-bahan yang akan Anda butuhkan.
Daftar bahan diikuti dengan langkah-demi-langkah proses bagaimana untuk mencampur
bahan bersama-sama untuk membuat adonan kue. Setelah Anda memiliki adonan kue, Anda
diberikan petunjuk bagaimana untuk tempat untuk lembar kue, berapa suhu untuk
memanggang kue, dan berapa lama untuk memanggang kue. Semua langkah-langkah
penting untuk keberhasilan cookie yang baik. Jika Anda lupa satu langkah, cookie mungkin
tidak enak rasanya. Sama seperti resep, peneliti cepat harus menyediakan semua bahan,
seperti peserta, alat ukur, dan protokol.
Maka peneliti memberikan petunjuk untuk bagaimana mencampur semuanya bersamasama, yang akan menjadi prosedur. Pada bagian berikutnya, kami menyajikan bahan
pertama: peserta, instrumen, atau aparat. Kemudian kita membahas proceduresi atau
bagaimana menggabungkan semua bahan untuk membuat desain penelitian yang sukses.
Selain itu, kami mendorong Anda untuk tidak hanya berkonsultasi Metode bagian utama
dari artikel jurnal penelitian, tetapi juga menggunakan manual APA sebagai sumber daya;
lihat Tip yang: Sumber Daya APA.

Tip: Sumber Daya APA

Kami mendorong Anda untuk merujuk pada Manual APA, edisi 6, khususnya Bab Dua,
struktur naskah dan konten.
American Psychological Association (2010). Panduan publikasi American Psychological
Assotiation (6 ed) Washington, DC: Author.

Peserta atau Bagian Subyek


Bagian pertama dari bagian Metode biasanya para peserta atau subyek bagian. Di sini Anda
ingin memberikan karakteristik khusus dari peserta. Ini adalah Metode "yang" Anda. Siapa
peserta Anda, dan mengapa peserta tersebut dipilih? Apa yang membuat mereka cocok
untuk studi? Anda mungkin perlu untuk mengidentifikasi karakteristik seperti usia, jenis
kelamin, status pelatihan, dan status pendidikan. Ini akan benar-benar tergantung pada
pertanyaan penelitian atau hipotesis. Apakah Anda melakukan studi kasus? Jika demikian,
maka Anda akan menjelaskan secara rinci karakteristik subjek atau kasus. Jika Anda
menguji, wawancara, atau mengamati beberapa orang, Anda akan perlu untuk
menggambarkan karakteristik mereka sebagai kelompok. Anda dapat memberikan nomor
Anda dan berharap untuk digunakan. Pada bagian ini, Anda juga akan mengidentifikasi
bahwa Anda akan memiliki pelajaran atau peserta menandatangani informed consent
sebelum pengumpulan data, terlepas dari jenis tersebut. Dalam Bab Delapan, kami
menyajikan informasi tentang perlindungan subyek manusia dan penggunaan dewan review
kelembagaan. Ini mungkin merupakan persyaratan untuk studi penelitian Anda akan tampil
di institusi Anda. Pada saat ini, Anda juga dapat mengidentifikasi salah satu subjek dalam
penentuan / peserta yang dipertimbangkan. Ini mungkin termasuk demografis tertentu, usia,
tingkat kebugaran, tingkat pendidikan, atau status sosial ekonomi. Anda akan
mengidentifikasi masalah ini di sini, di bagian subjek.

Pada bagian peserta, Anda juga akan mengidentifikasi rencana insentif anda untuk
memberikan materi terhadap subyek. Apakah Anda memiliki gambar untuk hadiah
sertifikat untuk mendorong partisipasi atau kepatuhan selama penelitian? Dapatkah Anda
menyediakan hadiah uang? Hal ini mungkin tidak sangat realistis, terutama sebagai
mahasiswa.
Sebuah pilihan yang lebih realistis mungkin untuk memberikan hasil penelitian mereka jika
mereka tertarik, atau untuk menyediakan dengan beberapa informasi tentang hasil. Sebagai
contoh, mungkin Anda sedang memeriksa diet tertentu dan busur itu dapat mempengaruhi
semua latihan aerobik akut. Karena Anda akan perlu untuk melakukan analisis diet pada
makanan harian subjek, Anda dapat menawarkan untuk meninjau buku harian makanan dan
mendiskusikan informasi gizi yang disediakan. Meskipun ini mungkin tampak memakan
waktu, mungkin membantu dalam menjaga subjek Anda melalui tingkat penelitian.

Pengukuran atau Bagian Aparatur


Bagian lain yang umum di bagian Metode adalah bagian pengukuran atau alat . Ini adalah
subseksi yang menggambarkan komponen pengukuran studi Anda. Pada bagian ini, Anda
menggambarkan data yang Anda akan mengumpulkan dalam studi Anda. Subbagian umum
yang menggambarkan pengukuran adalah: instrumen pengukuran, pengembangan
kuesioner, atau peralatan / aparat. Bagian ini tidak selalu bagaimana data dikumpulkan,
yaitu, prosedur, melainkan "apa" yang dikumpulkan. Pikirkan tentang variabel penelitian
dan definisi operasional apa untuk setiap variabel Anda.
Definisi Operasional: pernyataan tentang bagaimana variabel penelitian akan diukur dalam
konteks studi penelitian khusus
Misalnya, Anda akan menunjukkan bahwa motivasi iklim yang dirasakan akan diukur
dengan Persepsi Motivasi Iklim di Sport Questionnaire-2 (PMCSQ-2; Newton et al., 2000).
Anda kemudian akan menggambarkan kuesioner itu sendiri sebagai alat ukur, bukan fakta
bahwa Anda akan memberikan kuesioner sebelum latihan.

Untuk desain penelitian kualitatif, Anda mungkin memiliki bagian yang menjelaskan
pengaturan di mana Anda akan mewawancarai atau mengamati peserta. Misalnya, jika
Anda tertarik pada kepercayaan guru tahun pertama di sekolah dasar, Anda dapat
menggambarkan pengaturan tertentu atau, dalam hal ini, lingkungan sekolah dasar. Apakah
sekolah pinggiran, perkotaan, atau pedesaan? Bagaimana siswa terdaftar di sekolah THC?
Berapa banyak guru / ruang kelas di sekolah? Apa yang dimaksud dengan hari-hari biasa
seperti untuk tingkat guru atau kelas tertentu? Karakteristik busur ini penting untuk
deskripsi keseluruhan pengaturan atau lingkungan di whi'ch guru bekerja. Potonganpotongan ini dapat membantu Anda ketika Anda mulai menafsirkan data.
Anda hanya akan menggunakan subbagian yang relevan dengan studi Anda. Beberapa dari
Anda mungkin memiliki lebih banyak subbagian dari yang lain, tetapi akan tergantung pada
apa yang Anda ingin tahu. Untuk bagian instrumen pengukuran, peneliti akan mencakup
bagian ini jika ia menggunakan beberapa bentuk instrumen pengukuran standar. Ketika
menjelaskan instrumen standar, Anda harus mempertimbangkan banyak bagian di dalam
desktripsi tersebut. Pertama, menentukan konstruk bahwa skala mencoba untuk mengukur,
termasuk numbcr item pada skala THC. Jelaskan bagaimana item diformat. Apakah
tanggapan item yang berdasarkan pada peringkat, Likert, atau skala kategoris? Selanjutnya,
menjelaskan apakah skala THC dibagi menjadi sub-skala, atau ada skor total? Selain itu,
Anda juga harus mengidentifikasi bagaimana mencetak gol. Apakah sub-skala mencapai
atau menyimpulkan? Atau sub-skala rata-rata? Apakah penulis THC skala mengidentifikasi
rentang untuk skor THC? Apakah thcre norma untuk membandingkan skor? Selanjutnya,
Anda harus memberikan beberapa keterangan yang tentang bukti validitas dan reliabilitas
skala. Kami akan mencoba membahas secara rinci jenis-jenis yang berbeda yang lebih
besar dari reliabilitas dan validitas. Untuk bagian ini di Metode, Anda ingin memberikan
sinopsis singkat dari bukti validitas dan reliabilitas dari alat ukur. Anda juga dapat
menyertakan contoh beberapa pertanyaan dari skala. Anda mungkin watnt menunjukkan
contoh dari masing-masing sub-skala, sehingga pembaca dapat memiliki gagasan tentang
apa jenis pertanyaan yang diajukan.

Jika Anda mengembangkan kuesioner, Anda perlu memberikan langkah-demi-langkah


pendekatan untuk pengembangan kuesioner. Jika Anda melihat kembali Bab Lima, kita
bahas secara rinci langkah-langkah untuk kuesioner pembangunan. Di sini, Anda akan ingin
menjelaskan langkah-langkah yang Anda gunakan untuk mengembangkan kuesioner Anda
siap untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Anda dapat mendiskusikan isu-isu yang
sebagai tujuan kuesioner. Apa kuesioner yang dirancang untuk menggambarkan atau
mengukur? Jika kuesioner memiliki subbagian, jelaskan setiap subbagian. Jelaskan jenis
item yang digunakan. Jika perlu, menjelaskan jenis pertanyaan yang digunakan secara
terpisah untuk masing-masing dari berbagai bagian. Bila Anda menggambarkan jenis
pertanyaan atau item, Anda harus yakin bahwa Anda menyertakan deskripsi format respon
(peringkat, Likert, kategoris) dan scoring (jika sesuai). Akhirnya, Anda juga harus
menjelaskan prosedur yang akan mengikuti untuk menetapkan keabsahan kuesioner. Ini
dapat mencakup sebuah panel peninjau ahli untuk validitas isi (lebih dalam Bab 10) dan uji
coba. Dengan uji coba, jika Anda perlu untuk membuat perubahan pada kuesioner, Anda
akan mencatat perubahan tersebut di sini. Apakah Anda mengambil pertanyaan karena tidak
jelas? Apakah Anda mengulang pertanyaan karena kata-kata sebelumnya ambigu? Isu-isu
ini harus diidentifikasi di sini di bagian pengembangan kuesioner.
Jika Anda menggunakan alat atau peralatan, Anda mungkin perlu satu bagian yang
mengidentifikasi peralatan atau alat yang akan Anda gunakan. Pada bagian ini, Anda perlu
mengidentifikasi berbagai potongan peralatan yang digunakan, dan untuk masing-masing
bagian, menggambarkan jumlah produsen, model, dan jika perlu, protokol.
Ketikan mempertimbangkan jenis pengukuran subseksi yang diperlukan di bagian metode,
pertimbangkan judul yang sesuai dengan desain penelitian Anda. Jika Anda hanya memiliki
satu instrumen pengukuran, Anda akan ingin nama bagian dengan alat dari tes atau
pengukuran instrumen. Bila Anda memiliki beberapa instrumen pengukuran, Anda
mungkin ingin nama suatu bagian yang lebih umum dan kemudian memiliki bagian yang
menjelaskan masing-masing instrumen. Informasi yang diberikan di sini harus merupakan
refleksi dari apa yang Anda masukkan di dalam penentuan dan keterbatasan Anda
mengidentifikasi masalah sebelumnya.

Bagian prosedur
Prosedur subseksi ini adalah ringkasan dari setiap langkah proyek penelitian Anda. Ini
adalah bagian "saat" dan "bagaimana" cara dari Metode. Ingat, jika Anda berpikir tentang
bagian Metode anda sebagai resep, para peserta dan instrumen pengukuran subbagian
adalah bahan, dan bagian prosedur adalah petunjuk. Pastikan bahwa bagian prosedur Anda
menjelaskan bagaimana Anda akan mendapatkan izin untuk melakukan penelitian. Lihat
Tip: Cara Mendapatkan Izin Melakukan studi untuk beberapa pertanyaan yang dapat
bertanya pada diri sendiri tentang mendapatkan izin untuk studi penelitian Anda.
Langkah ini harus dipikirkan dengan sangat detail. Siapa yang harus Anda tanyakan
sebelum Anda menghubungi para peserta? Seringkali, langkah pertama Anda adalah untuk
menulis satu atau lebih dari individu-individu surat meminta izin. Jika Anda melakukannya,
maka negara ini dalam prosedur atau peserta bagian, dan menambahkan surat itu sebagai
Lampiran proposal Anda. Seringkali, orang yang Anda perlu menghubungi tergantung pada
pengaturan di mana Anda melakukan penelitian Anda. Sekolah, perusahaan, dan berbagai
organisasi masing-masing memiliki kebijakan dan prosedur individual. Anda perlu
melakukan apa yang diperlukan bagi Anda untuk mendapatkan akses ke para peserta.

Tip: Cara Mendapatkan Izin Melakukan Studi

Untuk menggunakan atlet SMA: Apakah Anda perlu izin dari pengawas sekolah,
kepala sekolah tinggi, direktur atletik, pelatih, orang tua, atau beberapa kombinasi
dari individu-individu?

Untuk menggunakan mahasiswa: Apakah Anda perlu menghubungi dekan


kemahasiswaan, ketua departemen, direktur atletik, profesor, pelatih, atau beberapa
kombinasi dari individu-individu?

Untuk menggunakan kelompok, individu dari perusahaan, fasilitas tertentu, atau


pengaturan khusus lainnya: Apakah Anda perlu izin dari CEO, direktur perusahaan,
direktur, atau orang yang bertanggung jawab personil?

Selanjutnya, sekarang bahwa Anda memiliki izin untuk mendapatkan akses ke peserta,
Anda menggambarkan proses yang akan Anda gunakan untuk mendapatkan seseorang
untuk menjadi sukarelawan untuk berpartisipasi dalam studi penelitian Anda. Anda juga
mungkin perlu mengirim surat kepada calon peserta, atau akan Anda memasang poster, atau
pergi ke latihan tim? Untuk penelitian survei, terutama jika survei online, pastikan bahwa
Anda

termasuk

prosedur

untuk

menindaklanjuti

nonrespondents.

Ketika

Anda

menyelesaikan bagian prosedur Anda, ingat bahwa Anda harus menulis secara ilmiah, jadi
jelas dan ringkas, pada saat yang sama memberikan cukup detail yang pembaca akan
mampu mereplikasi studi Anda. Untuk lebih pertimbangan saat menulis prosedur Anda,
lihat Tip: Cara Menulis Prosedur Anda.

Tip: Cara Menulis Prosedur Anda

Menyediakan langkah-demi-langkah deskripsi yang disajikan dalam urutan yang


logis.

Pastikan bahwa Anda memberikan keterangan yang cukup untuk memungkinkan


replikasi.

Membaca ulang bagian seluruh Metode Anda dan tanyakan pada diri sendiri:
Apakah logis, sistematis, dan dapat diulang?

Memiliki teman mahasiswa atau penasihat yang membaca bagian Metode Anda, dan
meminta orang ini pertanyaan-pertanyaan berikut: Dapatkah Anda mengikuti apa
yang diusulkan untuk studi penelitian saat ini?

Analisis Bagian Data


Analisis atau analisis data statistik bagian Anda menjelaskan bagaimana Anda akan
menganalisis data yang Anda kumpulkan. Jika Anda menggunakan analisis data kuantitatif,
maka Anda dapat menghubungi bagian ini bagian analisis statistik. Pada bagian analisis
statistik, Anda menggambarkan aspek-aspek seperti variabel penelitian yang diukur,
variabel independen dan dependen, atau prediktor dan kriteria variabel.
Untuk variabel independen, pastikan untuk menggambarkan tingkat variabel independen
dan bagaimana kelompok didefinisikan secara operasional. Prosedur analisis statistik atau
data yang akan digunakan untuk menganalisis data Anda harus menjadi bagian terakhir dari
metode Anda.

Ringkasan
Dalam bab ini, kita membahas bagian utama dari proposal penelitian. Pertama, kami
memperkenalkan konsep-konsep kunci yang terkait dengan pengambilan sampel. Memilih
sampel Anda merupakan komponen penting untuk design penelitian, a. Pemilihan sampel
Anda akan tergantung pada jenis desain dan kemampuan, untuk subjek akses. Selanjutnya,
kita bahas menulis Pendahuluan Anda. Pembukaan adalah bagian dari proposal penelitian
yang akan memberikan alasan dan pertahanan mengapa studi, harus diselesaikan. Pada
akhir Pendahuluan, peneliti biasanya mengidentifikasi pernyataan mereka tentang masalah
atau hipotesis substantif atau penelitian mereka. Dalam penentuan dan keterbatasan
diidentifikasi. Dalam penentuan adalah pilihan peneliti membuat berkaitan dengan studi
nya. Keterbatasan adalah aspek tersebut yang studi yang peneliti tidak dapat
mengendalikan. Contoh disediakan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari
masing-masing. Akhirnya, kami membahas perkembangan bagian Metode. Peneliti bisa
memikirkan bagian ini sebagai proses penelitian langkah-demi-langkah. Metode harus
dapat direplikasi. Metode bagian dari bagian sering termasuk peserta atau subyek bagian,
bagian instrumen, prosedur, dan analisis data.
Pertanyaan ulasan

Apa saja jenis sampling nonrandom? Memberikan penjelasan mengapa metode ini
sampling dianggap nonrandom.

Apa perbedaan antara seleksi acak dan tugas acak?

Komponen apa yang harus dimasukkan dalam Pendahuluan Anda?

Apa perbedaan antara dalam penentuan dan keterbatasan?

Apa saja komponen penting dari pengembangan bagian Metode Anda?

MENJELAJAHI PENGUKURAN DAN ANALISIS


Apa yang datang setelah mengembangkan desain penelitian dan metodologi? Pengumpulan
dan analisis data adalah langkah berikutnya dalam proses penelitian. Kami telah membahas
banyak hal sejauh ini dan bekerja dengan cara kami melalui langkah-langkah metode
ilmiah. Anda sekarang memiliki banyak alat dan sumber daya untuk memahami konsepkonsep penelitian, menulis review literatur, dan desain penelitian studi Anda. Sekarang, kita
perlu membahas secara mendalam bagaimana Anda akan menganalisis data Anda.
Sebelum kita membahas analisis data, bagaimanapun, Bab Sepuluh akan mencakup konsep
penting pengukuran: validitas, reliabilitas, dan objektivitas. Istilah-istilah ini pertama kali
dibahas dalam Bab Dua. Bila Anda memilih tes atau mengukur untuk membantu dalam
menjawab pertanyaan penelitian Anda, Anda perlu memastikan bahwa ukuran tersebut
valid dan dapat diandalkan. Juga, Anda ingin memastikan bahwa Anda sebagai peneliti
dapatseobjektif mungkin. Apakah Anda memiliki orang lain di tim penelitian Anda? Jika
demikian, apakah semua pengumpulan data secara konsisten? Ini adalah konsep penting
untuk memahami dan menerapkan ketika Anda mulai mengumpulkan data.

Setelah kita membahas validitas, reliabilitas, dan objektivitas, kita beralih ke pertama
menyajikan data kuantitatif prosedur analisis. Pertama-tama kita akan membahas konsep
pengujian hipotesis (Bab Sebelas) dan analisis statistik inferensial kemudian akan dibahas,
t-tes, korelasi, dan chi-square (Bab Dua Belas). Selanjutnya, kita akan menyajikan langkahlangkah untuk menganalisis data kualitatif (Bab Tiga Belas). Meskipun langkah-langkah
yang berbeda, memiliki paparan kedua jenis analisis adalah penting.
Ingat, ini adalah soal pertanyaan penelitian Anda! Anda mungkin menemukan bahwa
penelitian kualitatif dapat menjadi cara yang lebih baik untuk menjawab pertanyaan Anda.
Atau, mungkin Anda akan perlu untuk memasukkan pendekatan metode gabungan dan
menggunakan kedua jenis penelitian. Bagian ini akan memberikan Anda dengan sumber
daya yang diperlukan untuk mempertimbangkan kedua jenis analisis. semoga sukses

APA YANG AKAN ANDA PELAJARI

Bagaimana para peneliti dapat memberikan bukti untuk validitas, reliabilitas, dan
tes objektivitas dan pengukuran

Bagaimana tes validitas dan reliabilitas dan pengukuran mempengaruhi desain


penelitian dan metodologi

Bagaimana objektivitas mempengaruhi pengumpulan data

Bagaimana validitas tidak bisa ada tanpa reabilitas, namun reabilitas bisa ada tanpa
validitas

Sekarang Anda mulai berpikir tentang pengembangan proposal penelitian di Bab Sembilan,
kita akan terus mempertimbangkan aspek-aspek penting untuk desain penelitian yang
berkualitas. Pernyataan masalah sangat penting, karena mempengaruhi keputusan masa
depan metodologi Anda. Dengan melihat pernyataan masalah, pembaca harus mampu
mengidentifikasi desain penelitian dan analisis, serta tingkat dari peserta. Lihat kembali
beberapa contoh dalam Bab Sembilan dan meneliti bagaimana mereka ditulis secara

berbeda untuk korelasi dan desain penelitian eksperimental. Bab Sembilan lanjut
menjelaskan bagaimana memperbaiki proposal penelitian Anda dengan memikirkan peserta
yang diusulkan dan metode sampling dan keterbatasan dan dalam penentuan, yang
semuanya membawa Anda ke metode Anda dan menjawab siapa, bagaimana, dan kapan
desain penelitian dan usulan.
Desain penelitian yang solid didasarkan pada tinjauan literatur dan pemahaman tentang
desain penelitian dari Bab Lima sampai tujuh; Namun, kita perlu memeriksa lebih lanjut
variabel penelitian dalam hal validitas, reliabilitas, dan objektivitas. Anda bahkan mungkin
perlu untuk kembali ke dalam penentuan dan keterbatasan; revisi atau penambahan dapat
dibenarkan setelah belajar lebih banyak tentang validitas, reliabilitas, dan konsep
objektivitas. Konsep-konsep ini mengacu pada pengukuran dalam desain penelitian Anda.
Dengan demikian, bagaimana Anda mengusulkan untuk mengukur variabel penting.
Misalnya, jika salah satu variabel penelitian adalah tingkat aktivitas fisik, ini bisa diukur
melalui kuesioner laporan diri, pengamatan, atau dengan memakai pedometer atau monitor
denyut jantung. Bagaimana valid dan reliabel adalah langkah-langkah untuk tingkat
peserta? Pengukuran harus memiliki beberapa tingkat bukti validitas dan reliabilitas
sehingga data yang dikumpulkan ketika dianalisis menghasilkan hasil penelitian yang
berkualitas. Hasil penelitian yang berkualitas memungkinkan Anda untuk menggambar
kesimpulan dan memungkinkan praktisi untuk menggunakan penelitian dalam profesi
mereka.
Konsep Validitas
Validitas dari sebuah pengukuran menunjukkan bahwa variabel yang seharusnya diukur
yang diukur dengan tepat. Ambil contoh tingkat aktivitas fisik; apakah item kuesioner
mengukur apa yang mereka maksudkan untuk mengukur? Jika ya, maka kuesioner aktivitas
fisik berlaku.

Validitas: ketika tes mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur

Sekali lagi, perhatikan validitas yang mengacu pada kualitas dari tes dan pengukuran itu
sendiri, yang bertentangan dengan validitas internal dan validitas eksternal, yang mengacu
pada rancangan penelitian itu sendiri. Bab Dua telah mengeksplorasi istilah-istilah ini untuk
membantu memastikan bahwa Anda mengembangkan desain penelitian yang berkualitas
dengan menyeimbangkan ancaman terhadap validitas internal dan eksternal agar kita fokus
pada penelitian berkualitas sehubungan dengan menggunakan pengukuran yang valid
dalam penelitian Anda.
Dukungan untuk bukti validitas dilakukan melalui korelasi dan menghitung koefisien
korelasi. Menghitung koefisien korelasi dibahas dalam Bab Dua Belas; Namun, dengan
cara review, konsep korelasi memungkinkan Anda untuk menguji hubungan antara dua
variabel yang diukur. Bab Lima membahas desain penelitian korelasi, yang meneliti
hubungan antara dua variabel, atau bagaimana satu variabel (X; variabel prediktor)
mempengaruhi variabel lain (Y; variabel kriteria). Jika dua variabel yang diukur yang
seharusnya untuk mengukur konstruk yang sama berkorelasi, mereka harus berhubungan
satu sama lain dan karena itu memiliki koefisien korelasi yang kuat. Sebuah hubungan yang
lebih kuat berarti bukti validitas kuat, dan karena itu, bahwa tes ini mengukur apa yang
dimaksudkan untuk mengukur. Memberikan bukti ini untuk validitas tes atau pengukuran
dapat dilakukan melalui berbagai cara. Melihat flowchart validitas pada Gambar 10.1, Anda
akan melihat ada tiga bidang utama isi validitas yang berhubungan, kriteria yang terkait,
dan membangun yang terkait. Bidang validitas yang sesuai untuk berbagai jenis tes dan
pengukuran. Tergantung pada sifat dari variabel penelitian kami, berbagai jenis bukti
validitas yang lebih tepat daripada jenis lain dari validitas. Tidak semua jenis validitas akan
berlaku untuk semua variabel penelitian.

Konten terkait Validitas


Sebelum kita mulai membahas validitas yang berhubungan dengan konten, mari kita bahas
beberapa terminologi. Ketika membangun bukti validitas yang berhubungan dengan konten
untuk variabel penelitian tertentu, peneliti biasanya akan mengidentifikasi kategori atau

faktor yang mewakili bagaimana variabel penelitian akan diukur. Ketika variabel penelitian
tidak mudah diamati dan perlu didefinisikan, maka variabel penelitian dikenal sebagai
konstruk. Sebagai contoh, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu konstruksi. Jika
kepemimpinan adalah variabel penelitian, hal ini tidak mudah diukur tanpa atau faktor
untuk mewakili variabel tersebut. Singkatnya, membangun mengacu pada faktor teoritis
yang tidak dapat diamati secara langsung; dapat indirecdy diamati berdasarkan definisi
yang diusulkan tersebut, serta karakteristik yang sesuai yang sudah dibuat untuk membantu
pengukurannya.
Jika kita berpikir tentang kepemimpinan selama satu menit, kita dapat mendefinisikan
dalam beberapa cara. Selain itu, mengingat konteks tertentu, kepemimpinan dapat
didefinisikan secara berbeda. Dalam konteks olahraga, kita dapat memeriksa gaya
kepemimpinan pelatih atau pemain. Jenis gaya kepemimpinan mungkin sangat berbeda dari
gaya kepemimpinan administrator. Jika Anda sedang mengembangkan cara baru untuk
mengukur kepemimpinan pelatih, Anda mungkin memiliki kategori yang berbeda di mana
Anda mengukur kepemimpinan. Misalnya, kepemimpinan dapat dibagi menjadi
kepemimpinan otoriter atau demokratis.
Jika Anda sedang memeriksa gaya kepemimpinan seorang administrator atletik,
bagaimanapun, dapat mengidentifikasi organisasi dan komunikasi sebagai dua faktor atau
kategori yang mendefinisikan kepemimpinan.
Pertimbangkan contoh lain: promosi kesehatan. Mendefinisikan promosi kesehatan akan
tergantung pada sejumlah faktor atau kategori. Banyak kategori meliputi promosi
kesehatan, seperti mengelola stres, makan sehat, dan gaya hidup aktif.
Jika Anda sedang mengembangkan sebuah kuesioner baru untuk orang dewasa usia kuliah
tentang promosi kesehatan, ini mungkin tiga faktor atau kategori yang akan
mengidentifikasi dalam kuesioner Anda. Sebagai peneliti, Anda akan menentukan kategori
ini atau faktor promosi kesehatan pada orang dewasa usia kuliah.
-Konten yang berhubungan dengan validitas menggunakan ahli di bidang tertentu yang
menarik dan secara tradisional tidak melibatkan analisis statistik.

Validitas yang berhubungan konten: sebuah proses review ahli untuk menentukan
kelayakan kategori atau faktor dan kelengkapan. item kuesioner sesuai dengan kategori atau
faktor-faktor dalam domain kognitif atau afektif

Proses review ahli biasanya mengikuti Metode Delphi (putaran review sampai tercapai
kesepakatan di antara para ahli) sampai kesepakatan 80 persen di antara para ahli konten
tercapai. Setelah setiap putaran, umpan balik diringkas dan dikirim kembali untuk review
lain. Saat memberikan validitas isi antara kuesioner, para ahli meneliti kejelasan domain,
relevansi konten, dan keterwakilan konten.
Kejelasan domain melibatkan menentukan apakah kategori benar dalam mewakili konstruk
dan apakah item koresponding yang sesuai sesuai untuk kategori terkait. Dalam contoh
kuesioner gaya kepemimpinan yang diusulkan di daerah yang berbeda, perawatan
kesehatan, para ahli di bidang kesehatan akan diminta untuk menentukan apakah mengukur
otoriter, partisipatif, dan gaya kepemimpinan delegatif merupakan faktor yang tepat
sehubungan dengan gaya kepemimpinan dalam perawatan kesehatan . Definisi dari tiga
gaya kepemimpinan akan disediakan bersama dengan item ke panel ahli di bidang
perawatan kesehatan. Para ahli akan mengomentari apakah gaya ini cocok untuk mengukur
gaya kepemimpinan dalam perawatan kesehatan. Relevansi isi barang diperiksa
sehubungan dengan membuat penilaian tentang signifikansi mereka dan apakah konsep
penting dari faktor-faktor yang diwakili dalam item kuesioner yang diajukan. Apakah item
ini yang diusulkan untuk mengukur gaya kepemimpinan otoriter selaras dengan definisi?
Apakah item mengukur apa yang hendak diukur? Konten keterwakilan selanjutnya
digunakan untuk menentukan apakah item secara keseluruhan merupakan faktor. Apakah
enam item yang diusulkan untuk gaya kepemimpinan otoriter sepenuhnya mencakup
faktor? Bisa jadi ada atau item tambahan yang diperlukan untuk lebih merupakan faktor
itu?
Melalui proses validitas yang berhubungan dengan isi meminta para ahli untuk dapat
mengambil tampilan yang berbeda ketika tes dan pengukuran dalam domain psikomotorik.

Wajah atau validitas logis juga dilakukan oleh para ahli di bidang studi yang cocok, namun
itu dilakukan dalam suasana yang diterapkan. Perhatikan contoh curl-up dari tes kebugaran.
Curl-up mengukur kekuatan otot perut dan daya tahan. Ketika seseorang melakukan ikalup, seorang ahli mengawasi otot perut dapat melihat aktivasi otot. Proses ini "logis":
sebagai ikal seseorang sampai, otot-otot perut akan terlibat, dan prosesnya adalah valid.
Secara keseluruhan, ini masuk akal dan dapat diambil nilainya di "wajah". Akibatnya,
wajah atau validitas logis adalah kontroversial dalam penelitian. Tidak seperti pengukuran
validitas lain, wajah atau validitas logis tidak obyektif didukung.
Wajah atau validitas logis: melibatkan proses review ahli dalam pengaturan yang diterapkan
untuk mendukung tes atau pengukuran dalam domain fisik

Validitas terkait Kriteria


Langkah-langkah validitas terkait kriteria seperti menghitung dua variabel untuk
menggambarkan hubungan antara tes atau pengukuran untuk memberikan dukungan
validitas variabel penelitian yang diusulkan.
Validitas yang terkait Kriteria: melibatkan tes baru atau pengukuran dan memeriksa
hubungannya dengan variabel atau tes lainnya

Semakin besar hubungan, dukungan validitas lebih disediakan antara tes atau pengukuran.
Analisis korelasi digunakan untuk menghitung koefisien korelasi, koefisien validitas atau
dalam hal ini, untuk menentukan tingkat hubungan. Koefisien validitas diinterpretasikan
dengan menggunakan nilai-nilai cutoff untuk tingkat yang sangat baik, baik, adil, dan tidak
dapat diterima validitas; lihat Tabel 10.1 untuk menafsirkan koefisien validitas. Seperti
disebutkan sebelumnya, Bab Dua Belas membahas proses untuk menghitung korelasi dan

koefisien validitas secara rinci. Validitas yang terkait kriteria termasuk bersamaan dan
prediktif validitas, serta konvergen dan diskriminan sah.
Validitas konkuren. Semua bentuk validitas yang terkait kriteria mengikuti tes baru atau
pengukuran dan membandingkannya dengan variabel lain yang sesuai dengan sifat tes baru
yang validasi. Dua langkah-langkah dalam validitas bersamaan diambil di dekat dan
digunakan untuk menggambarkan bahwa tes baru mengukur apa yang dimaksudkan untuk
mengukur. Jika tes baru (variabel X) diusulkan untuk mengukur ketahanan kardiovaskular
dan dipasangkan dengan uji (variabel Y) lain untuk mengukur ketahanan kardiovaskular,
koefisien validitas harus tinggi. Semakin tinggi validitas, koefisien, semakin besar
dukungan untuk validitas-kriteria terkait dengan tes atau pengukuran. Peringkat validitas
subyektif dan uji validitas sebelumnya (PVTV) adalah ukuran umum validitas konkuren.

Validitas konkuren: melibatkan dua langkah yang diambil secara dekat untuk memberikan
dukungan untuk tes baru atau pengukuran; contoh termasuk Peringkat validitas subjektif
dan validitas uji validasi sebelumnya

Peringkat validitas subyektif dan PVTV dapat digunakan dalam setiap domain penelitian;
Namun, mereka lebih sering terlihat dalam domain fisik. Validitas Peringkat subyektif
membandingkan tes baru dengan rating subjektif oleh seorang individu yang tepat. Contoh
dalam domain fisik mungkin termasuk tes baru untuk menilai tingkat kebugaran (X = test
baru) dibandingkan dengan persepsi kebugaran instruktur kesehatan tingkat kebugaran (Y =
Peringkat subjektif). Tes kebugaran baru diberikan, dan skor tingkat kebugaran dicatat dan
dibandingkan dengan persepsi tingkat kebugaran yang disediakan oleh instruktur kebugaran
kesehatan. Skor kebugaran tinggi pada tes baru juga akan menjadi kebugaran individu
seperti dinilai oleh pendapat ahli dari instruktur kebugaran kesehatan. Sebagai salah satu
nilai naik, skor lainnya naik, menggambarkan korelasi dan validitas dukungan positif yang
kuat untuk tes kebugaran baru.

Validitas Peringkat Subyektif: melibatkan membandingkan uji tujuan baru dengan penilaian
subjektif oleh individu yang terlatih di bidang pengujian baru

Sebelumnya validitas uji validasi (PVT membandingkan dua tes objektif untuk memberikan
dukungan validitas PVTV, yang paling umum di antara validitas yang terkait kriteria,
membandingkan tes baru dengan hasil tes validasi. Tes validasi sebelumnya yang dipilih
biasanya standar emas yang bidang studi tersebut.
Anda mungkin bertanya: Jika ada standar emas, lalu mengapa ada kebutuhan untuk tes baru
pula? Seringkali standar emas tidak layak atau diakses oleh peneliti. Akibatnya, tes cepat
dan lebih praktis terus dikembangkan. Sebagai contoh, berat air adalah standar emas untuk
menentukan persen lemak tubuh; Namun, banyak metode lain, seperti pengujian lipatan
kulit, tersedia untuk memperkirakan komposisi tubuh secara keseluruhan. Demikian pula,
mendiagnosis diabetes dapat dilakukan melalui metode yang berbeda, seperti tes toleransi
glukosa oral, sedangkan standar emas adalah untuk memeriksa kadar gula darah setelah
malam puasa pada setidaknya dua hari yang berbeda.
Untuk memberikan bukti validitas menggunakan PVTV, peneliti harus mengidentifikasi
konstruk standar emas dan berkorelasi ke tes baru yang ia dikembangkan. Jika kedua tes (X
= tes baru; Y = standar emas) yang mengukur konstruk yang sama, seperti daya tahan
kardiovaskuler, maka tes berikutnya harus berkorelasi dengan baik dengan standar emas.
Untuk ketahanan kardiovaskular, konsumsi oksigen maksimum (MaxVO2 test) uji dapat
digunakan sebagai standar emas. Tes baru peneliti, mungkin tes langkah baru, akan menjadi
ujian baru. Skor pada tes langkah baru harus berkorelasi dengan uji MaxV02 (standar
emas). Jika mereka berdua mengukur hal yang sama, koefisien validitas akan meningkat
dan memberikan dukungan untuk validitas tes, menyimpulkan bahwa tes langkah baru
dalam mengukur ketahanan kardiovaskular.
Uji validitas sebelumnya validasi: melibatkan membandingkan tes baru dengan ukuran
standar emas di bidang pengujian

Kedua Peringkat subjektif validitas dan PVTV adalah contoh dari analisis penggunaan
validitas korelasi bersamaan untuk menggambarkan hubungan antara tes baru dan variabel
kriteria lain yang terkait. Semakin kuat hubungan, semakin besar dukungan untuk tes baru
atau pengukuran.
Validitas prediktif. Memberikan dukungan validitas prediktif melalui langkah-langkah
mengambil korelasi satu langkah lebih lanjut dengan menggunakan analisis regresi. Dua
variabel yang diukur; Namun, jika variabel kriteria (Y) dapat diprediksi berdasarkan tes
atau pengukuran, maka dukungan disediakan. Ambil cara baru untuk memperkirakan
persen lemak tubuh dan mengukur satu set individu dan memprediksi berapa persen lemak
tubuh mereka akan jika Anda melakukannya dengan acuan berat air. Ketika memberikan
dukungan untuk validitas, orang akan perlu juga mengukur persen lemak tubuh melalui
berat air. Jika prediksi Anda (berdasarkan tes baru) dengan benar memperkirakan persen
lemak tubuh melalui berat air, maka tes baru memiliki validitas prediktif. Langkah-langkah
berikutnya dari persen lemak tubuh hanya akan perlu dilakukan tes baru, karena tes
ditunjukkan untuk mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur.
Validitas prediktif dapat terjadi dengan memprediksi kinerja sekarang dan masa depan.
Menggunakan contoh memprediksi persen lemak tubuh di bawah berat air dari tes baru
memprediksi kinerja hadir. Kedua tindakan yang diambil dalam jarak dekat. Variabel
kriteria dalam memprediksi kinerja masa depan tidak dapat diukur sampai waktu telah
berlalu antara pengukuran tes baru.
Misalnya, tes sukses pekerjaan baru memprediksi bagaimanaperingkat karyawan akan
diukur sampai enam bulan pada pekerjaan. Setelah enam bulan ketika peringkat pengawas
mengumpulkan peringkat pada karyawan mereka diperkirakan dengan benar, maka uji
keberhasilan kerja baru adalah prediktor yang baik dari keberhasilan karyawan pada
pekerjaan baru. Jika tes setiap pengukuran klaim untuk memprediksi kinerja masa depan,
validitas prediktif harus diselidiki.

Validitas prediktif: melibatkan kebenaran memprediksi variabel kriteria dari tes baru, yang
dapat mencakup masalah memprediksi kinerja sekarang dan masa depan

Validitas Konvergen dan diskriminan. Validitas konvergen sangat mirip dengan validitas
yang bersamaan dalam variabel terkait yang digunakan untuk memberikan dukungan untuk
tes baru. Namun, validitas konvergen, membandingkan tes baru dengan tes lain mengukur
faktor yang sama yang dalam teori berhubungan satu sama lain. Jika dua faktor yang terkait
dalam teori, korelasi yang tinggi harus dilihat, memberikan tingkat yang lebih besar dari
validitas untuk tes baru. Sebagai contoh, tingkat yang lebih tinggi depresi berhubungan
dengan tingkat yang lebih besar dari penggunaan narkoba dan alkohol. Jika kuesioner
menilai depresi sebenarnya diamati terkait dengan tingkat yang lebih tinggi dari obat dan
penggunaan alkohol, ada validitas konvergen antara faktor.
Secara tradisional, ketika validitas konvergen diperiksa, validitas diskriminan juga
diperiksa. Validitas diskriminan adalah kebalikan dari validitas konvergen. Validitas
diskriminan mengambil tes baru dan menghubungkannya dengan tes lain untuk mengukur
faktor teoritis yang berbeda. Hasil dari dua tes tidak boleh berkorelasi. Rendah atau tidak
ada korelasi perlu ada untuk memberikan dukungan untuk validitas diskriminan. Sebagai
contoh, ketika meneliti tes baru harga diri, Anda bisa menghubungkan skor diri ke nilai
pada lokus kuesioner kontrol, yang secara tradisional tidak terkait satu sama lain dalam
penelitian.
Anda mungkin memiliki waktu sulit berpikir apa faktor teoritis Anda bisa memasangkan
dengan variabel Anda yang tidak berhubungan. Seringkali banyak faktor teoritis yang tidak
langsung berhubungan dengan faktor-faktor lain. Validitas diskriminan juga dapat didukung
melalui memeriksa perbedaan antara kelompok. Alih-alih menemukan faktor lain, Anda
dapat menemukan dua atau lebih kelompok yang berbeda dengan tes baru. Hasil tes baru
harus dapat membedakan antara dan di antara kelompok-kelompok. Misalnya, anak-anak
dalam kelompok referensi dengan gangguan kejiwaan dan anak-anak dalam kelompok non
direferensikan harus dapat diklasifikasikan dengan benar menggunakan checklist perilaku

baru. Validitas diskriminan didukung ketika checklist perilaku baru dapat membedakan
antara kelompok anak-anak. Menggunakan perbedaan kelompok kadang-kadang disebut
sebagai kelompok berbeda validitas dan kelompok yang dikenal validitas.
Satu-satunya perbedaan antara kedua jenis validitas adalah validitas kelompok berbeda
membandingkan

dua

kelompok,

sedangkan

validitas

kelompok

yang

dikenal

membandingkan tiga atau lebih kelompok. Mereka semua di bawah judul validitas
diskriminan.

Validitas Convergent: melibatkan perbandingan dua tes yang mengukur faktor teoritis yang
sama atau terkait
Validitas Diskriminan: melibatkan membandingkan dua tes yang tidak mengukur faktor
teoritis yang sama; faktor tidakberhubungan

Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah istilah yang luas; pada kenyataannya, semua contoh yang
disajikan sejauh ini bisa jatuh di bawah validitas konstruk. Ketika memberikan dukungan
validitas untuk tes dan pengukuran, variabel yang diusulkan sedang diperiksa adalah
konstruksi.
Konstruksi merupakan faktor yang perlu dioperasionalkan; pada kenyataannya, semua
variabel penelitian dioperasionalkan. Di sini, kami menerapkan validitas konstruk dengan
struktur internal tes memberikan bukti pendukung yang mengukur apa yang dimaksudkan
untuk mengukur. Sebuah membangun mengacu pada faktor teoritis yang tidak dapat
diamati.
Konstruksi dapat diamati sesuai dengan definisi yang diusulkan dari konstruk, serta
karakteristik yang sesuai yang digariskan untuk membantu mengukur konstruk. Misalnya,
motivasi intrinsik atau ekstrinsik tidak dapat diamati.

Anda mungkin berpikir, ya, itu bisa. Motivasi hanya dapat diukur setelah Anda memeriksa
bagaimana hal itu didefinisikan, sehingga Anda tahu apa karakteristik yang diperlukan
untuk mengamati motivasi intrinsik atau ekstrinsik. Asumsi oleh peneliti adalah bahwa cek
validitas yang berhubungan dengan konten sudah terjadi, dan faktor definisi dan item yang
didukung. Konten yang berhubungan dengan validitas melibatkan proses review oleh
sebuah panel ahli dengan sedikit analisis statistik atau tidak ada.
Validitas konstruk menggunakan prosedur statistik yang lebih canggih untuk memeriksa tes
struktur internal setelah proses review oleh ahli. Pada titik ini, kuesioner akan diberikan
kepada sampel target dan hasil yang dikumpulkan untuk analisis. Analisis faktor
eksploratori (EFA) meneliti bagaimana setiap "beban" item untuk semua faktor. "Muatan"
mengacu pada bagaimana item terkait dengan faktor kategori yang diusulkan, juga disebut
sebagai faktor beban. Pembebanan Faktor mirip dengan koefisien korelasi yang
ditunjukkan di sebelah kiri pada Gambar 10.2, panah berasal dari semua item untuk kedua
faktor , karena itu adalah "eksplorasi" di alam. Item yang dikembangkan untuk motivasi
intrinsik harus memuat tinggi saat memuat rendah untuk motivasi ekstrinsik. Masalah hadir
jika banyak item yang tinggi pada keduanya, beban rendah pada kedua, atau beban tinggi
pada salah faktor. Menurut karakteristik ini, item yang dievaluasi dan direvisi secara tepat.
Setelah item direvisi, kuesioner idealnya akan diberikan kepada sampel baru, dan yang
dikonfirmasi, faktor analisis (CFA) akan dijalankan. Contoh pada sisi kanan di Gambar
10.2 menggambarkan bagaimana hanya item yang diusulkan untuk faktor pengujian;.
sehingga alasan untuk penamaan faktor analisis konfirmatori menggunakan pedoman yang
sama seperti di EFA, semuanya harus memuat secara tinggi karena mereka sedang diuji
untuk menjadi faktor yang diusulkan. Jika ada masalah lanjutan atau barang-barang yang
tidak memuat tinggi, mempertanyakan perkembangan kuesioner secara keseluruhan dapat
dibenarkan.
Idealnya, pada saat ini dalam pengembangan kuesioner, GFA harus digunakan untuk
memberikan dukungan di masa depan untuk kualitas kuesioner yang diperiksa oleh para
peneliti. Jika Anda mengembangkan kuesioner Anda sendiri, EFA atau CFA tidak
dibenarkan pada saat ini dalam pengembangan proposal Anda. Jika EFA atau CFA telah

dilakukan pada kuesioner yang diterbitkan dalam penelitian yang diusulkan Anda, maka ini
akan meningkatkan kualitas desain penelitian Anda.
validitas

terkait

konstruk:

melibatkan

memeriksa

struktur

internal

tes

untuk

menggambarkan melalui analisis faktor eksploratori dan konfirmatori bahwa item tes tepat
mengukur faktor yang diukur
Tidak semua langkah-langkah validitas diperlukan atau sesuai untuk variabel penelitian
Anda. Bahkan ketika bukti validitas disediakan, koefisien validitas mungkin tidak
memenuhi "baik" atau nilai-nilai cutoff "baik" ditunjukkan pada Tabel 10.1. Banyak faktor
yang mempengaruhi koefisien validitas, yang harus diperhitungkan ketika Anda melihat
variabel penelitian yang diusulkan Anda. Pertama, Anda harus bertanya pada diri sendiri,
apa yang Anda ukur? Seperti disebutkan, jenis variabel varian penelitian yang berbeda jenis
validitasnya. Misalnya, menyediakan validitas konstruk untuk tes curl-up tidak tepat,
sedangkan EFA dan CFA akan bermanfaat ketika mengembangkan kuesioner gaya
kepemimpinan di bidang perawatan kesehatan. Pemeriksaan tidak hanya berdasarkan
kesesuaian, tetapi juga proses pengumpulan data untuk memperoleh data untuk menentukan
koefisien validitas yang penting dalam mempengaruhi interpretasi validitas. Sampel diuji
dan karakteristik mereka berperan dalam data yang dikumpulkan. Sampel harus menjadi
representasi yang baik dari populasi yang ditargetkan untuk pengukuran tersebut. Misalnya,
ketika memberikan dukungan validitas untuk mengukur aktivitas fisik untuk orang dewasa
yang lebih tua, berbagai kemampuan fisik adalah mungkin. Dengan demikian, sampel diuji
dapat mempengaruhi koefisien validitas. Jika sampel diuji pejalan kaki avid, hal ini tidak
mewakili karakteristik dari semua orang dewasa yang lebih tua. Ketika berpikir tentang
mengukur aktivitas fisik pada orang dewasa yang lebih tua atau tingkat usia, kita harus
memiliki beberapa penilaian untuk memastikan pengukuran apa yang Anda dimaksudkan
untuk mengukur juga untuk memperhitungkan beberapa faktor. Kadang-kadang tes
"baterai" lebih cocok untuk mengukur aktivitas fisik, karena satu tes saja mungkin memiliki
dukungan validitas yang rendah untuk mengukur tingkat aktivitas fisik.
Akhirnya, konsistensi dalam administrasi perlu diperhitungkan selama proses pengumpulan
data yang sebenarnya. Hal ini dikenal sebagai objektivitas, yang dibahas pada akhir bab ini.

Singkatnya, Anda memerlukan konsistensi selama pengumpulan data; hasilnya valid bila
ada keseragaman administrasi. Untuk contoh bukti validitas antara tes diterbitkan dan
pengukuran, silakan lihat Penelitian untuk Praktek: Contoh Pengujian dengan Pengukuran
Validitas yang Dikutip.
PENELITIAN UNTUK PRAKTEK CONTOH TES DENGAN PENGUKURAN
VALIDITAS YANG DIKUTIP
Isi Validitas atau validitas logis tes PACER FitnessGram itu, "Sebuah fitur menarik dari
PACER adalah kadar (logis) validitas tinggi, PACER bersifat progresif, uji multitahapan
latihan maksimal yang erat mensimulasikan penilaian, kecepatan kenaikan tes treadmill
yang digunakan dalam laboratorium untuk langsung mengukur VO2max "(Cureton &
Plowman, 2008, hlm. 9-9),
Validitas Concurrent - Sebelumnya Uji Validitas tes PACER divalidasi oleh FitnessGram.
"Validitas konkuren uji PACER telah didirikan di berbagai studi dengan menghubungkan
VO2max pada akhir tes atau (kecepatan berjalan) tahap uji tertinggi dicapai dengan
VO2max langsung diukur di atas treadmill" (Cureton & Plowman, 2008, p . 9-9).
Validitas prediktif dari Persediaan Postpartum Prediktor Depression di Revisi (PDPI-R).
"Kesimpulannya, versi lengkap dari PDPI-R memungkinkan [kita] untuk memprediksi
secara akurat 83,4 persen kasus dengan PPD dengan PPV dari 0,18, NPV dari 0,98, dan
MR atau 24,2 persen .., hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PDPI-R adalah instrumen
yang berguna dan mudah-administer untuk menilai faktor risiko PPD "(Oppo et al., 2009,
hal. 246).
konvergen dan diskriminan (Grup divergen dan Grup dikenal) Questionnaire Validitas
Kinerja Keterampilan (PQS). "Validitas dari PSQ juga didukung oleh hasil konvergen dan
analisis divergen. Seperti yang diharapkan, korelasi moderat signifikan yang ditemukan
antara PSQ tiga faktor dan dua subyek dari VMI (VMI dan FMA), sehingga mendukung
validitas konvergen yang PSQ itu. Dari dua evaluasi mengukur konstruksi yang sama, baik
VMI dan subyek FMA menilai respon keterampilan motorik yang juga diukur dalam PSQ
yang Namun, tidak ada korelasi yang signifikan atau korelasi rendah yang ditemukan antara

faktor PSQ dan subtes VSP, lagi seperti yang diharapkan VSP.. dan PSQ menilai konstruksi
berbeda sebagai langkah VSP kapasitas Mentai dan mengukur kemampuan kinerja PSQ.
hasil ini mendukung validitas yang berbeda dari PSQ "(Bart, Rosenberg, Rat.zon, & Larus
2010, p, 54).
Membangun Validitas dari Questionnaire Mengingat Makan (MEQ). "Dua dari tiga item
menilai sensitivitas afektif yang dimuat kuat pada subskala kesadaran dan item ketiga
dijatuhkan karena faktor beban yang rendah " (Frarnson etah, 2009, hal. 1442).
Framson al. (2009) juga melaporkan bahwa dua item dimuat pada faktor yang salah, satu
dirancang untuk faktor makan eksternal, dan satu dirancang untuk faktor gangguan;,
Namun, keduanya dimuat pada faktor respons emosional. Framson et al. (2009)
menyimpulkan, "Pengelompokan barang-barang tersebut dengan makan emosional
mungkin mencerminkan karakteristik unik dari sampel penelitian atau respon perilaku
umum untuk stres emosional".

Konsep reliabilitas
Reliabilitas dari pengukuran menunjukkan bahwa pengukuran bersifat konsisten.
Konsistensi dapat diperoleh tanpa validitas. Satu dapat menggunakan pengukuran tertentu
untuk menilai gerakan dan konsisten akan mendapatkan hasil yang sama; Namun, pada
kenyataannya pengukuran digunakan untuk menilai frekuensi, gerakan. Inilah sebabnya
mengapa kita membahas validitas sebelum memperkenalkan reliabilitas; memiliki validitas
sangat penting. Anda tidak dapat memiliki validitas tanpa reliabilitas; Namun, Anda dapat
memiliki reliabilitas tanpa validitas.

Konsistensi adalah kata kunci dengan reliabilitas, serta objektivitas. Reabilitas sering
digunakan bergantian dengan objektivitas; keduanya merujuk pada konsistensi. Kami
membedakan istilah dalam teks. Reliabilitas adalah konsistensi pengukuran itu sendiri;
objektivitas adalah konsistensi dari cara di mana pengukuran diberikan.
Reliabilitas dapat dipahami lebih baik jika Anda berpikir tentang hal ini dalam hal berikut:
(l) konsistensi dalam dirinya sendiri (2) konsistensi dari waktu ke waktu (stabilitas); dan (3)
tes kesetaraan konsistensi itu sendiri, serta administrator, yang membawa kita tepat ke
objektivitas. Bidang reliabilitas yang lebih digambarkan dalam Gambar 10.3, yang
menggambarkan kerusakan reliabilitas dan objektivitas.
Reliabilitas: konsistensi tes itu sendiri sehubungan dengan stabilitas internal, stabilitas dari
waktu ke waktu, dan ekivalensi stabilitas
Mirip dengan validitas, dukungan untuk reliabilitas dilakukan melalui perhitungan
koefisien korelasi. Sekali lagi, korelasi memungkinkan Anda untuk menguji hubungan
antara dua variabel yang diukur. Dalam kebanyakan kasus, dua variabel yang diukur dalam
reliabilitas berada dalam tes itu sendiri, dengan demikian, ketika Anda menghubungkan
mereka, mereka harus berhubungan satu sama lain. Sebuah hubungan yang lebih kuat
berarti tes memiliki reliabilitas tinggi serta konsistensi .. Berbagai faktor dapat memainkan
peran dalam mengapa koefisien korelasi yang lebih rendah, atau dalam hal ini koefisien
reliabilitas, mungkin dapat diterima.
Namun demikian, ada nilai-nilai reliabilitas cutoff, yang ditunjukkan pada Tabel 10.2. Tabel
menggambarkan nilai-nilai koefisien reliabilitas yang dianggap sangat baik, baik, adil, dan
tingkat yang tidak dapat diterima oleh reliabilitas. Selain faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi koefisien reliabilitas, metode yang berbeda dari reliabilitas yang sesuai
untuk berbagai jenis tes dan pengukuran.
Reliabilitas Alfa
Daerah pertama reliabilitas adalah konsistensi dalam dirinya sendiri. Dalam daerah ini, kita
akan fokus pada reliabilitas Alfa, yang mengacu pada konsistensi internal antara barangbarang atau elemen dari tes atau pengukuran. Biasanya, bukti reliabilitas Alfa disediakan

untuk kuesioner. Karena kita menggunakan contoh kuesioner motivasi ekstrinsik dengan
CFA, kita akan mengambil barang-barang dikonfirmasi pada faktor motivasi ekstrinsik dan
berkorelasi setiap item dengan item motivasi ekstrinsik lainnya. Jika Anda melihat
koefisien reliabilitas pada Tabel 10.3 untuk lima item pada faktor ekstrinsik, apa yang
mungkin merupakan keputusan yang tepat? Apakah barang-barang ini menggambarkan
unidimensionality? Karena barang-barang tersebut menilai faktor yang sama, setiap item
harus shnilar dengan dimensi atau faktor. Satu Alfa koefisien reliabilitas untuk masingmasing kategori atau faktor akan dihitung dan dibandingkan dengan nilai-nilai cutoff pada
Tabel 10.2. Untuk tujuan kita, kami ingin Anda untuk memahami konsep reliabilitas Alfa
dan bagaimana ia digunakan dalam bidang yang Anda minati, dan tidak begitu peduli
dengan cara menghitung koefisien.
Reliabilitas Alfa: melibatkan memeriksa setiap item dibandingkan dengan item lain untuk
menilai unidimensionality mereka faktor yang diusulkan pada kuesioner afektif

Reliabilitas Test-Retest
Wilayah kedua reliabilitas adalah konsistensi atau tes stabilitas atau pengukuran dari waktu
ke waktu. Reliabilitas test-retest adalah salah satu langkah reliabilitas paling populer yang
melibatkan pemberian tes satu hari dan kemudian mengelola tes lagi pada hari yang lain.
Idealnya, pengujian administrator yang sama digunakan, serta peserta yang sama. Memiliki
kontinuitas meningkatkan kontrol dan mengurangi variabel asing yang bisa menjelaskan
hasil. Selain itu, tergantung pada sifat dari variabel, minimal empat minggu antara
administrasi dianjurkan.
Skor diambil pada pemberian pertama (variabel X) yang berkorelasi dengan nilai pada
variabel skor pemberian kedua. Mengkorelasikan hasil dari tes atau pengukuran yang sama
harus berhubungan. Dalam situasi yang sempurna, nilai dari kedua akan sangat mirip, jika
tidak sama. Anda mungkin berpikir, tentu saja Anda akan menemukan korelasi; Namun,
beberapa faktor mungkin memainkan peran dalam tes fisik, seperti maturitas. Ingat, dalam
Bab Dua ketika kita membahas ancaman validitas internal, kami membahas konsep

maturitas. Maturitas mengacu pada perubahan yang mungkin terjadi karena berlalunya
waktu.

Beberapa

contoh

maturitas

mungkin

termasuk

perkembangan

motorik,

perkembangan psikologis, dan bahkan kelaparan atau kelelahan. Dalam tes pengetahuan
atau kadang-kadang bahkan pretest fisik, efek pembelajaran terjadi dan mempengaruhi
interpretasi koefisien reliabilitas test-retest.
reliabilitas

Test-retest:

melibatkan

memeriksa

tes

stabilitas

sehari-hari

dengan

menghubungkan hari 1 skor dengan hari 2 skor untuk menggambarkan konsistensi skor

Reliabilitas Bentuk Paralel


Daerah terakhir reliabilitas adalah konsistensi tes setara. Secara umum, penelitian yang
melibatkan pra dan pasca pengujian dengan versi yang berbeda dari pretest dan posttest
akan menggunakan bentuk paralel atau bentuk-bentuk alternatif. Dalam penelitian yang
berkualitas, Anda ingin hasil post test lebih tinggi atau lebih baik untuk menggambarkan
bahwa intervensi atau program berhasil. Hasil harus dikaitkan dengan intervensi atau
program dan tidak tes itu sendiri. Hal ini juga terlihat dalam domain fisik, saat pretest dan
posttests diberikan. Karena peserta sudah terkena tes di pretest, ini dapat mempengaruhi
hasil mereka pada posttest. Dengan demikian, bentuk-bentuk yang dikembangkan yang
dapat digunakan secara bergantian, dan hasil dapat dikaitkan dengan validitas pengukuran
yang bertentangan dengan tes itu sendiri. Jika Anda merujuk kembali ke Bab 2, konsepkonsep ini terkait dengan ancaman validitas internal.

Reliabilitas Bentuk paralel: melibatkan memeriksa bentuk alternatif dari tes yang serupa
dalam konten, kesulitan, dan kemampuan untuk membedakan kelompok untuk
menggambarkan konsistensi tes yang sebanding
Saran yang sama kami berikan mengenai validitas berlaku untuk reliabilitas yang tidak
semua tindakan reliabilitas yang diperlukan atau sesuai untuk variabel penelitian Anda.
Juga, koefisien reliabilitas Anda mungkin tidak memenuhi nilai-nilai cutoff "sangat baik"

atau "baik" menurut Tabel 10.2. Banyak faktor yang mempengaruhi koefisien reliabilitas,
yang harus diperhitungkan ketika Anda melihat variabel penelitian yang diusulkan Anda.
Pertama, Anda harus bertanya, apa yang Anda mengukur? Seperti disebutkan, jenis variabel
penelitian menjamin berbagai jenis reliabilitas.
Misalnya, memberikan reliabilitas Alfa pada tes fisik yang tidak sesuai, sedangkan
perhitungan koefisien reliabilitas Alfa untuk item pada skala motivasi akan bermanfaat.
Selain itu, penelitian laboratorium harus memiliki reliabilitas yang lebih tinggi, sedangkan
penelitian survei atau desain penelitian dengan menggunakan pengukuran afektif biasanya
akan memiliki reliabilitas yang lebih rendah, dan ini harus diperhitungkan ketika
menentukan kualitas tes dan pengukuran.
Peninjauan proses pengumpulan data untuk memperoleh hasil yang esensial dalam
mempengaruhi interpretasi reliabilitas. Sampel diuji dan karakteristik mereka berperan
dalam data yang dikumpulkan. Anak-anak dan pemula akan memiliki tingkat reliabilitas
yang lebih rendah karena berbagai maturitas dan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tingkat akuisisi dari satu tes untuk tes lain. Sebagai contoh, beberapa siswa
mungkin secara fisik lebih lebih berkembang dari siswa lain, dan karena itu hasil
korelasional tidak memenuhi nilai "sangat baik" atau nilai-nilai cutoff "baik". Untuk contoh
bukti reliabilitas antara tes yang dipublikasikan dan pengukuran, silahkan pergi penelitian
untuk Praktek: Contoh Tes Dengan Pengukuran Reliabilitas yang Dikutip.

PENELITIAN UNTUK PRAKTEK CONTOH TES PENGUKURAN RELIABILITAS


DENGAN PUSTAKA
Reliabilitas Alfa Persediaan Revisi Penilaian Spontanitas
Reliabilitas Test- retest dari subtansi menggunakan Skala Risiko Profil (SURPS). "Sebuah
subkelompok peserta penelitian (N = 64) berpartisipasi dalam studi dua kali dalam waktu
dua bulan memungkinkan pemeriksaan tes-tes ulang reliabilitas dari SURPS.. Rata-rata
interval waktu antara tes adalah 47,4 hari lebih dua-bulan, koefisien korelasi menunjukkan

bahwa reliabilitas antara waktu 1 gersang waktu 2 scoces subskala yang baik "Woicik,
Steward, & Conrod, 2009, hal. 1048).
Bentuk Reliabilitas Paralel dari Kuesioner Pengetahuan akan Penyakit Jantung. "Kedua
versi paralel yang tepat digunakan dalam mode sebelum dan sesudah ketika menilai baik
intervensi pendidikan dalam kemajuan peserta pada kursus pendidikan pasien. Kedua
kuisioner paralel telah terbukti menjadi ukuran setara pengetahuan CVD, dan bukti-bukti
pendukung reliabilitas dan validitas dari skala telah terbukti sampel ini "John et al., 2009,
hal. 141).

Konsep objektivitas
Objektivitas mengacu pada konsistensi uji administrator selama pengumpulan data.
Konsistensi adalah aspek umum di antara reliabilitas dan objektivitas Seperti yang
disebutkan, kita membedakan istilah untuk menekankan fakta yang berfokus pada
pengujian dan pengukuran itu sendiri, sedangkan objektivitas adalah proses pengumpulan
data tes dan pengukuran. Seperti diilustrasikan dalam Gambar 10.3, objektivitas dapat
dibagi menjadi dua wilayah: (1) konsistensi dari waktu ke waktu (stabilitas) (2) konsistensi
kesetaraan antara administrator.
Objektivitas: konsistensi administrator uji selama pengumpulan data terhadap stabilitas dari
waktu ke waktu dan stabilitas ekivalensi

Menghitung koefisien korelasi memungkinkan Anda untuk menguji hubungan antara


administrator (variabel X) dan baik administrator yang sama atau administrator lain
(variabel Y). Jika keduanya menilai hal yang sama, hasilnya harus berhubungan satu sama
lain. Sebuah hubungan yang lebih kuat berarti objektivitas yang lebih tinggi dan uji
administrator untuk menjaga konsistensi. Tergantung pada daerah objektivitas, stabilitas
atau kesetaraan, metode yang berbeda dari objektivitas dihitung di antara tes dan
pengukuran.

Objektivitas Intra-Rater
Daerah pertama objektivitas adalah tes konsistensi administrator dari waktu ke waktu.
Stabilitas dengan diri sendiri harus ditetapkan, yang dikenal sebagai reliabilitas
administrator tes, reliabilitas intra-rater, atau objektivitas intra-rater. Mempertahankan
tingkat keseragaman antara administrator atau scoring sangat penting untuk penelitian
kualitas. Hasil peserta harus dikaitkan dengan kinerja mereka, bukan untuk kehadiran Anda.
Seperti contoh, ketika pemberian tes fisik, akankah ada dorongan kata-kata yang diberikan
atau umpan balik korektif? Satu kelompok dapat mencetak secara signifikan lebih tinggi
jika Anda memberikan mereka dengan dorongan yang bertentangan dengan kelompok lain
yang tidak memberikan dorongan apapun.

Objektivitas Intra-rater: melibatkan pengujian dari pemeriksaan sehari-hari stabilitas


administrator yang sama untuk menggambarkan konsistensi prosedur pengumpulan data

Objektivitas Inter-Rater
Objektivitas area kedua adalah konsistensi dari tes ekuivalen administrator. Kesetaraan
antara yang lain sangat penting untuk memberikan hasil penelitian yang berkualitas.
Adanya satu administrator di atas yang lain seharusnya tidak mempengaruhi hasil atau
kinerja peserta. Jika tes fisik yang sama sedang diberikan kepada sekelompok pasien
rehalibitasi jantung, kehadiran kedua terapis tidak seharusnya mempengaruhi hasil
pengujian kardiovaskular.

Objektivitas Antar-penilai: membutuhkan pemeriksaan konsistensi dari dua atau lebih tes
administrator yang berbeda untuk menggambarkan keseragaman antara prosedur
pengumpulan data

Apakah salah satu administrator atau beberapa uji administrator yang digunakan,
objektivitas harus diperhitungkan, dan langkah-langkah harus di tempat untuk memastikan
konsistensi. Untuk beberapa poin untuk merenungkan, lihat Tip: Meningkatkan
Objektivitas.

Tip: Meningkatkan Objektivitas


Berikut adalah beberapa poin yang perlu diingat selama proses pengumpulan data:
-

Tahu tes dan mempersiapkan diri, serta peserta.

Mengembangkan prosedur pengujian:

Putuskan apakah Anda dapat menguji secara individu atau sebagai sebuah
kelompok.

Tentukan siapa yang akan menjadi penguji.

Tentukan urutan prosedur pengujian untuk meminimalkan kelelahan.

mengidentifikasi persyaratan scoring dan mengembangkan lembar scoring


atau lembaran.

Putuskan apa yang akan Anda lakukan jika peserta membuat kesalahan
(misalnya, biak-up dengan bentuk yang salah).

Tentukan bagaimana motivasi dan umpan balik akan diberikan.

Mengembangkan arah yang mudah dipahami, dan menentukan: administrasi,


instruksi, penilaian dan kebijakan terhadap kinerja yang salah, petunjuk /
teknik untuk meningkatkan skor.

Siapkan peserta dengan mengatakan kepada mereka terlebih dahulu apa tes
melibatkan; Praktek altow; menjelaskan teknik yang akan meningkatkan

nilai; pastikan peserta mengetahui prosedur pretest (misalnya, jenis pakaian,


zat untuk menghindari pengujian belore. petunjuk medis).

Ringkasan
Singkatnya, validitas, reliabilitas, dan objektivitas harus dipertimbangkan ketika
menentukan bagaimana Anda akan mengoperasionalkan variabel penelitian Anda.
Bagaimana Anda akan mengukur variabel penelitian Anda? Bagaimana valid dan reliabel
adalah langkah-langkah untuk tingkat peserta? Ini adalah beberapa pertanyaan yang kami
mulai dengan, dan kami harap Anda melihat pentingnya perlu tepat menjawab mereka
untuk menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas. Anda harus memiliki validitas antara
variabel penelitian Anda. Anda harus mulai dengan validitas untuk memastikan bahwa
Anda mengukur apa yang Anda dimaksudkan untuk mengukur. Anda tidak dapat memiliki
validitas tanpa reliabilitas, namun Anda dapat memiliki reliabilitas tanpa validitas. Jika
definisi operasional Anda adalah sebuah tes atau pengukuran, silakan tentukan sifat
psikometrik untuk menentukan apakah telah terjadi setidaknya satu pengukuran validitas
dan pengukuran reliabilitas dicatat. Penelitian berkualitas diperlukan; jika tidak, orang lain
akan mempertanyakan hasil dan tidak dapat menerapkan temuan Anda untuk praktisi.
Anda tidak perlu menggunakan semua jenis validitas dan reliabilitas yang dibahas dalam
bab ini untuk menunjukkan bukti tes dan pengukuran. Faktor-faktor yang berbeda perlu
dipertimbangkan untuk menentukan kelayakan yang validitas atau reliabilitas, jenis dapat
Anda gunakan. Jika Anda perlu meninjau validitas dan reliabilitas, konsep atau ingin lebih
banyak contoh, kami sarankan Anda melihat ke sumber daya online. Selain Penelitian untuk
Praktek contoh dalam bab ini, kami sarankan meninjau Bacaan lebih lanjut dan Sumber
daya yang tersedia untuk Anda secara online. Artikel jurnal penelitian dapat memberikan
contoh-contoh tambahan untuk menghubungkan konsep kadang-kadang sulit dan abstrak
dalam praktek. Contoh selalu membantu dengan pemahaman konsep. Jika artikel yang
diberikan tidak dalam bidang yang Anda minati, kami mendorong Anda untuk menemukan

satu sendiri Sebelum Anda bergerak maju untuk menganalisis data, pastikan Anda merasa
nyaman dengan konsep validitas, reliabilitas, dan objektivitas.

Pertanyaan ulasan
1. Apa yang akan proses review ahli lakukan untuk mengembangkan kuesioner yang
bertentangan dengan proses review tes fisik?
2. Bagaimana konvergen dan divergen validitas digunakan untuk memberikan
dukungan untuk validitas tes yang diusulkan atau pengukuran dalam bidang yang
Anda minati?
3. Kapan seorang peneliti harus menunjukkan bukti reliabilitas bentuk paralel? Kapan
akan tepat peneliti menggunakan bentuk paralel dalam desain penelitian?
4. Apa yang dapat disimpulkan tentang tes dengan reliabilitas yang baik dan validitas
dapat diterima?
5. Apa perbedaan objektivitas antara intra-rater dan antar-penilai? berikan contoh
untuk menggambarkan perbedaan antara objektivitas intra-rater dan antar-rater.

Вам также может понравиться