Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
id
Artikel Penelitian
Abstrak
Penyakit kecacingan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis, termasuk
Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit ini, salah satunya yaitu memakan
sayuran mentah yang tidak dicuci bersih seperti selada atau kol yang sering dijadikan lalapan. Daun selada berposisi
duduk sehingga dapat kontak langsung dengan tanah. Keadaan ini memungkinkan STH (Soil Transmitted Helminth)
yang berada ditanah akan mudah menempel pada daun selada. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya STH pada selada yang dijual di pasar tradisional dan modern di Kota Padang.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak Bulan SeptemberDesember 2013. Penelitian ini berjenis deskriptif menggunakan metode sedimentasi. Hasil yang peneliti dapatkan dari
penelitian ini adalah ditemukan STH positif pada 32 dari 44 sayuran selada dari pasar tradisional di Kota Padang
dengan persentase 73%. Tiga dari 5 sayuran selada dari pasar modern di Kota Padang dinyatakan positif dengan
persentase 40%. Jenis STH terbanyak yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah telur Ascaris sp (79%), larva
Trichostrongylus orientalis (16%) dan telur cacing tambang (5%). Jadi, Terdapat kontaminasi STH pada selada yang
dijual di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota Padang.
Kata kunci: Soil Transmitted Helminth, sayuran selada, pasar tradisional, pasar modern
Abstract
Worm disease is still a health problem in the tropics, including Indonesia. Many factors contribute to the high
incidence of this disease, one of which is eating unwashed raw vegetables such as lettuce or cabbage cleaner is often
used as vegetables. Lettuce sitting position so that it can direct contact with the ground. This situation allows STH (
Soil Transmitted Helminths ) that are ground will easily stick to the leaves selada. Purposes of researchers conducted
this study was to determine the presence or absence of STH on lettuce sold in traditional markets and modern in the
city of Padang. This research was conducted in the Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, University of
Andalas since Month from September to December 2013. This study was descriptive using sedimentation method.
Researchers get results of this study were found positive on STH 32 of 44 lettuce from traditional markets in the city of
Padang with a percentage of 73%. Three of 5 lettuce of the modern market in Padang tested positive with a
percentage of 40%. Most types of STH that researchers have found in this study are the eggs of Ascaris sp (79%),
Trichostrongylus orientalis larvae (16%) and hookworm eggs (5%). So, There STH contamination on lettuce sold in
traditional markets and modern markets in Padang.
Keywords: Soil Transmitted helminths, lettuce, traditional markets, modern market
Affiliasi penulis : Fakultas Kedokteran Universita Andalas
Korespondensi :Verdira Asihka, email: averdira@yahoo.com,
Telp: 085274717223
PENDAHULUAN
Penyakit kecacingan sampai saat ini masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah
482
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Terdapat beberapa
Faktor
(Ancylostoma
duodenale
mempengaruhi
angka
survei
11
awal
dengan
cara
Necator
dan
yang
lain
483
didapatkan
suatu
kesimpulan
bahwa
terdapat
sehingga
secara
tempat
protein
dapat
dan
bangsa.
darah
yang
pada
akhirnya
BAB,
membuat
petani
BAB
ditengah
Asia
Timur.
Berdasarkan
laporan
hasil
survei
10
tanah,
didapatkan
adalah
kedua
angka
setelah
kecacingan
Nusa
nasional
Tenggara
Barat
(83,6%).
2002
kecacingan
- 2009 angka
berbeda-beda
Indonesia dan
petama.
kejadian penyakit
di
setiap
daerah
di
10
Tingginya
angka
kejadian
penyakit
ini
di
Kota
Wonosari
Gunung
Kidul
Yogyakarta.
12
supermarket.
13
10
http://jurnal.fk.unand.ac.id
METODE
Penelitian
ini
dilakukan
di
Laboratorium
Hasil pemeriksaan
Frekuensi
40
60
Jumlah
100
pipet
tetes,
centrifuge,
rak
tabung,
Kota Padang
Jenis
Frekuensi
Telur Ascaris sp
30
79
Larva Trichostrongylus
16
orientalis
38
100
Jumlah
HASIL
hasil
penelitian
tentang
sebanyak 6 (16%).
Padang
Jenis
Frekuensi
Telur Ascaris sp
100
Padang
Larva Trichostrongylus
100
Hasil pemeriksaan
Frekuensi
32
73
12
27
Jumlah
44
100
orientalis
Jumlah
484
http://jurnal.fk.unand.ac.id
terhadap
maupun
Trichostrongylus
orientalis
seperti
yang
desinfektan
kimiawi
serta
terhadap
PEMBAHASAN
Ascaris
sp
yang
ditemukan
pada
masih
Berdasarkan
tabel
2,
ternyata
dapat
kran
yang
lembar
pada
lingkungan
yang
perlembar,
atau
matang
dengan
dicuci
optimum
mengalir,
tumbuh
menggunakan
air
14
485
http://jurnal.fk.unand.ac.id
sehingga
dapat
tetap
bertahan
meskipun
15
KESIMPULAN
Berdasarkan
486
penelitian
ini,
penulis
dapat
yaitu
cacing tambang.
Ancylostoma
braziliense,
ini
dapat
berlangsung
berkat
telur
cacing
tambang
dan
larva
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI. Pedoman Umum Program
suhu
dingin
begitu
Trichostrongylus oriental.
15
juga
dengan
2004.
2.
larva
Ismid
3.
Direktorat
Jendral
Pemberantasan
cacingan
siswa
Kecamatan
sekolah
Medan
dasar
di
Balewang.Tesis.
2008.
4.
Antara.
Cacingan,
Sumatera
Barat
HYPERLINK
http://www.antaranews.com/berita/2795
30/cacingan-sumatera-barat-nomor-
Sungkar
13
PK,
ditemukan.
Sjarifuddin
IS,
16
satu-tingkat-nasional. 2011.
5.
http://jurnal.fk.unand.ac.id
6.
Angkola
Timur
Kabupaten
Selatan
Tahun
2012.
tapanuli
Jurnal
Ilmu
8.
9.
warung
makan
Wonosari
Gunungkidul
lesehan
Yogyakarta
7.
oleracea)
71.
melongena)
30.
Universitas
2012.
10. Sunardjono
Bertanam
di
SumateraUtara.
Pasar
Tesis.
Bertanam
30
Dijual
jenis
11. Pracaya.
H.
yang
(Brassica
sayur
Penurunan
Jumlah
telur
487