Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi
lewat prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang
menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c.
Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang
dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas dan
osteosit, osteoklas mengikis tulang.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.
berespon terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang.
Perubahan tesebut membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan.
Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang relative menjadi
lemah dan rapuh. Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga
memberi tambahan kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)
Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tulang Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh
dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan
ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat
epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi.
Misalnya pada tulang humerus dan femur.
Gambar 1.2 Struktur
tulang panjang
2. Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat
pada tulang-tulang
karpalia di tangan dan
tarsalia di kaki.
Fungsinya pendukung
seperti tampak pada
pergelangan tangan.
Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari
tulang yang padat.
3. Tulang Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta
scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan
permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis.
Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
4. Tulang Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang
kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
5. Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan
didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).
Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.
Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat
untuk menyangga struktur tubuh.
Kerangka dibagi menjadi :
1.
Kerangka aksial
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu
Kranium dan Tulang Muka ( TENGKORAK )
Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang parietal (2), temporal (2),frontal,
Terdiri dari ileum, iskium, pubis yang bersatu disebut tulang koksae. Tulang koksae
bersama sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang. Ekstremitas bawah terdiri dari
femur, patella, tibia, fibula, tarsus, metatarsus.
B. Cartilago (tulang
rawan)
Tulang rawan terdiri
dari serat-serat yang
dilekatkan pada gelatin
kuat, tetapi fleksible dan
tidak bervasculer.
Nutrisi melaui proses
difusi gel perekat
sampai ke kartilago
yang berada pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan
sinovial), jumlah serabut collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous,
hyaline, elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki
kekuatan meregang. Fibrus cartilage menyusun discus intervertebralis articular (hyaline)
cartilage halus, putih, mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari
tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan
terdapat pada telinga bagian luar.
C. Ligamen
(simplay)
Ligamen adalah
suatu susunan
serabut yang terdiri
dari jaringan ikat
keadaannya kenyal
dan fleksibel.
Ligament
mempertemukan
kedua ujung tulang
dan
mempertahankan stabilitas. Contoh ligamen medial, lateral, collateral dari lutut yang
mempertahankan diolateral dari sendi lutut serta ligament cruciate anterior dan posterior
di dalam kapsul lutut yang mempertahankan posisi anteriorposterior yang stabil.
Ligament pada daerah tertentu melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan
struktur. Contoh ligament ovarium yang melalui ujung tuba ke peritoneum.
D. Tendon
Tendon adalah ikatan
jaringan fibrous yang
padat yang merupakan
ujung dari otot yang
menempel pada tulang.
Tendon merupakan
ujung dari otot dan
menempel kepada
tulang. Tendon
merupakan ekstensi dari
serabut fibrous yang
bersambungan dengan aperiosteum. Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat
yang menyelubungi tendon tertentu terutama pada pergelangan tangan dan tumit.
Selubung ini bersambungn dengan membrane sinovial yang menjamin pelumasan
sehinggga mudah bergerak.
E. Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan
penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian
disebut fascia dalam.
F. Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas
bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot.
Bursae dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan
bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara
prosesus olekranon dan kulit.
G. Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia
atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain
melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan
pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut
tendon. Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan
berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis, amfiartrosis,
diarthroses.
Secara structural dan fungsional klasifikasi sendi dibedakan atas:
1.
Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara
tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang
satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. contohnya sutura
pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis
(permukaan sendi dihubungkan oleh membran).
2.
Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis
Sendi dengan gerakan sedikit, dan
permukaan persendian- persendiannya
dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut ujungujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat
sedikit bergerak.
Ada dua tipe kartilago :
Sinkondrosis
Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin
Simfisis
Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan
hialin yang menyelimuti permukaan sendi.
Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang
pubis), sendi antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang
rawan primer yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.
3.
Sendi
Sinovial/
diarthroses
Sendi tubuh yang
dapat digerakkan.
Sendi ini memiliki
rongga sendi dan
permukaan sendi
dilapisi tulang
rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang
terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang
membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan membungkus tendon-tendo
yang melintasi sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Caiaran sinovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak
berwarana. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan
sinovial bertindak pula juga sebagi sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
Tulang rawan memegang peranana penting, dalam membagi organ tubuh. Tulang rawan
sendi terdi dari substansi dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang
dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan
sendi sangat hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan
kerusakan sewaktu sendi menerima beban berat. Perubahan susunan kolagen dan
pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah.
Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi sinovial
yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos,
dan sendi pelana / sendi timbal balik.Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu
gerakan meluncur, gerkan bersudut / anguler, dan gerakan rotasi.
Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi,
adduksi, abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi,
inversion, eversio, protaksio.
aktivitas untuk memutar pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.
5.
Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-sendi tulang
karpalia di pergelangan tangan
H. Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan terutama
adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam
sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada
pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit
polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan
peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik. Jenis sel yang kedua dalam
sel penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast,
kondrosit, osteoblas. Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari
substansi dasar dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang
tersendiri.
Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin. Seratserat elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament, dinding
pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.
I.
Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot
menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk
mempertahankan temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil.
Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot
dikelompokkan dalam :
Otot jantung.
Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.
Otot rangka dinamai menurut bentuknya seperti deltoid, menurut jurusan serabutnya
seperti rektus abdominis, menurut kedudukan ototnya seperti pektoralis mayor, menurut
fungsinya seperti fleksor dan ekstensor. Otot rangka ada yang berukuran panjang, lebar,
rata, membentuk gumpalan masas. Otot rangka berkontraksi bila ada rangsang. Energi
kontaraksi otot diperoleh melalui pemecahan ATP dan kegiatan calsium.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Widya Medika
Drs. Syaifuddin, B. AC. 1992. Anatomi fisiologi untuk siswa perawat. Jakarta: Buku
Kodokteran EGC
Dudek, Ronald W. 2001. Intisari histologi. Jakarta: Hipokrates
Noor, Zairin. Helmi. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskletal. Jakarta: Salemba
Medika