Вы находитесь на странице: 1из 12

MATA KULIAH

TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL I

CITY BRANDING: CILEGON


disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Teori
Hubungan Internasional pada semester VI

Oleh:
Siti Bilkis

170210120035

Anindita P

170210120087

Fajar Rizqi

170210120013

Faris Latief
170210120083
Faris Mujahid
170210120105

Giffar Masabih
170210120053
Roro Galuh K
170210120127
Santika S

170210120071

Yoga M

170210120057
Sylvia Rheny
170210120137

DIKUMPULKAN TANGGAL 21 MEI 2015

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
GENAP 2015

I.

Profil Umum Cilegon


Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia.
Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota ini
dulunya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Serang, kemudian
ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 20 April
1999 ditetapkan sebagai kotamadya (sebutan kotamadya diganti dengan kota
sejak tahun 2001). Cilegon dikenal sebagai kota industri, dan menjadi pusat
industri di kawasan Banten bagian barat. Kota Cilegon dilintasi jalan negara
lintas Jakarta-Merak, dan dilalui jalur kereta api Jakarta-Merak. Kota Cilegon
terdiri atas 8 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah kelurahan.1
I.1.

Geografis
Berdasarkan letak geografisnya, Kota Cilegon berada dibagian paling ujung
sebelah Barat Pulau Jawa dan terletak pada posisi : 552'24" - 604'07"

Lintang Selatan (LS), 10554'05" - 10605'11" Bujur Timur (BT). 2


I.2. Pemerintahan
Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah
17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah
(Perda) No.15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan baru,
wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah
menjadi 8 (delapan) Kecamatan, yaitu:
1. Kecamatan Cilegon
2. Kecamatan Ciwandan
3. Kecamatan Pulomerak
4. Kecamatan Cibeber
5. Kecamatan Grogol
6. Kecamatan Purwakarta
7. Kecamatan Citangkil
8. Kecamatan Jombang
I.3. Penduduk dan Perekonomian
Dalam Kurun Waktu 15 Tahun Terakhir (1991-2005) Jumlah Penduduk
Kota Cilegon Bertumbuh Sebesar 47,18% (Dari 228.230 Jiwa Tahun 1991
Menjadi 335.913 Jiwa Tahun 2005). Perkembangan jumlah penduduk kota
Cilegon pada periode 2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% per tahun.
Dengan jumlah penduduk yang tinggi membuat Kota Cilegon menjadi kota
1 Iankmuin.2014. Sejarang Singkat Cilegon. Diakses dari
http://www.kotacilegon.com/2011/06/sejarah-kota-cilegon.html. Pada 19 Mei
2015 [23.10].
2 Ibid.

terbesar ke-4 di Provinsi Banten. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan


penduduk di kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi oleh peristiwa
migrasi masuk. Kegiatan pekerjaan yang banyak digeluti oleh Penduduk Kota
Cilegon pada tahun 2005 adalah kegiatan Perdagangan, Hotel dan Restoran
merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni sebesar
sejumlah 33.116 tenaga kerja. Selanjutnya Industri merupakan lapangan
pekerjaan kedua yang banyak digeluti oleh penduduk, yakni sekitar 24,68 %
atau sebesar 29.755 tenaga kerja. Keberhasilan Pembangunan Bidang
Perekonomian Dicerminkan Dari Perkembangan Indikator Pdrb(product
domestic regional bruto) Dan Lpe(Laju Pertumbuhan Ekonomi), Yang
Mengindikasikan Perbaikan, Penguatan Dan Kemapanan Daerah Dalam
Penguatan Struktur Perekonomian Daerah. Laju Pertumbuhan Ekonomi (Lpe)
Kota Cilegon Meningkat mencapai 3,8 Trilyun Pada Tahun 2006. Pada tahun
2009 PDRB Kota Cilegon mencapai Rp51 juta/kapita.3
I.4.
Walikota

* Drs. Nurman Suriadinata, Dari 29 Juli 1987 Sampai 01 April 1988


(Walikotatif).
* H. Nano Abdullah Dudaya, BA. Dari 01 April 1998 Sampai 20 Mei 1989
(Walikotatif).
* Drs. H. Dudi Achmadi, Dari 20 Mei 1989 Sampai 01 Mei 1992
(Walikotatif).
* Drs. Aan Hermana ASW, Dari 01 Mei 1992 Sampai 15 Oktober 1992
(Walikotatif).
* Drs. H. Makmun Suchari, Dari 15 Oktober 1992 Sampai 30 Juni 1997
(Walikotatif).
* Ir. H. Setia Hidayat, Dari 30 Juni 1997 Sampai 20 Juni 1998 PLH
(Walikotatif).
* Drs. H. Tb. Rifai Halir, Dari 20 Juni 1998 Sampai 27 April 1999
(Walikotatif).
* Drs. H. Tb. Rifai Halir, Dari 27 April 1999 Sampai 07 April 2000 (Pejabat
3 Humaira.2013.Profil Kota Cilegon. Diakses dari
http://www.cilegon.go.id/civ4/index.php/profil. Pada 19 Mei 2015[23.40]
4 Ibid.

Walikota).
* H. Tb. Aat Syafaat, S.Sos, M.Si, Dari 07 April 2000 Sampai 07 April 2005
(Walikota).
* H. Hidayat Djauhari, SH, M.Si, Dari 07 April 2005 Sampai 20 Juli 2005
(Penjabat

Walikota).

* H. Tb. Aat Syafaat, Dari S.Sos, M.Si 20 Juli 2005 Sampai 20 Juli 2010
(Walikota).
* H. Tb. Iman Ariyadi S.Ag, MM, M.S 20 Juli 2010 Sampai Sekarang
(Walikota).

II.

Tagline Cilegon
Cilegon Sendiri memiliki tagline bagi kotanya yaitu Akur Sedulur Jujur Adil
dan Makmur. Sedangkan pada realitanya banyak masyarakat yang menjadi
korban atas kemajuan industri di Cilegon, selogan tersebut baru sebatas
wacana saja, dan kami menilai pemerintah belum memberikan langkahlangkah kongkrit untuk hal itu. Miris memang melihat keadaan kota cilegon
saat ini. Dimana pabrik-pabrik bisa dikatakan gagal dalam menanggulangani
efek samping kegiatan dari polusi yang dihasilkan, upaya penghijauan yang
dilakukan juga belum maksimal.Sedangkan Pemerintah sebagai regulator
seharusnya memikirkan bentuk-bentuk mengenai dampak yang akan timbul
terlebih dahulu jangan hanya memikirkan keuntungan sesaat. Selain itu
Pemerintahan di Cilegon dipandang gagal dalam mensejahterakan rakyatnya
baik itu dibidang ekonomi dan pendidikan bahkan kesehatan, sehingga tagline
tersebut dianggap tidak sesuai dengan realita yang ada saat ini.
II.1.

Akur Sedulur
Kota Cilegon yang nyatanya saat ini banyak sekali pendatang dari luar,

tentu menimbulkan keragaman di dalamnya. Perbedaan nilai-nilai yang masuk


kedalam kota Cilegon membawa kota Cilegon menjadi kota yang memiliki
banyak sekali kebudayaan di dalamnya. Potongan kata dari slogan kota
Cilegon sendiri adalah Akur Sedulur. Akur Sedulur berarti wacana dan
konfigurasi kebhinekaan Indonesia yang perlu tetap indah terjalin dalam
wujud persatuan yang utuh, harmonis, saling mendukung, damai dengan

sesama, rasa saling menghargai dalam kehidupan yang kosmopolitan multi


etnis.5
Tentu dengan banyaknya pendatang di kota Cilegon ini menuai sikap yang pro
dan kontra, dimana banyak masyarakat yang menerimanya sebagai
penambahan nilai di dalamnya, namun juga ada yang menganggapnya sebagai
suatu fenomena penghapusan nilai-nilai tradisi mereka yang asli dari nenek
moyang mereka. Nilai-nilai baru yang muncul tentu akan dikhawatirkan dapat
menggeser nilai-nilai asli mereka. Dari hal ini saja dapat disimpulkan bahwa
tidak semua masyarakatnya dapat menerima adanya nilai-nilai baru yang
masuk, Walaupun mereka menetima, bukan berarti mereka dapat dengan
mudah menjadi satu dengan pendatang.
II.2.
Jujur
Salah satu kata slogan yang terdapat dalam Lambang Kota Cilegon
adalah Jujur. Jujur berarti esensi kehidupan yang hakiki adalah semata-mata
anugerah Allah SWT, oleh karena itu amanah harus dapat terpelihara dan
ditanamkan dengan kejujuran terhadap diri sendiri atau dengan sesama serta
kepada-Nya.6 Hal ini menjelaskan bahwa Pemerintah Cilegon berharap
seluruh masyarakatnya dapat memaknai suatu hal penting tentang kehidupan,
yaitu kehidupan yang dimiliki oleh setiap Individu semata-mata bukan milik
diri sendir apalagi Pemerintah, namun secara jelas ditekankan bahwa diri
setiap Individu adalah milik Allah SWT. Sehingga setiap individu memiliki
kewajiban sebagai seorang makhluk dan hamba untuk senantiasa menjalankan
segala perintah Allah SWT.
Dan salah satu kewajiban setiap hamba kepada Allah SWT adalah menjaga
segala bentuk amanah yang telah Allah berikan dalam bentuk dan sarana
apapun. Amanah yang Allah berikan tidak boleh dimaknai secara berlebihan
dan cenderung meanfaatkan untuk kepentingan dan kebutuhan pribadi. Setiap
orang yang mendapatkan amanah harus dapat memastikan bahwa amanah
yang dipegang dapat terpelihara dengan baik dan sesuai ketentuan Allah SWT.
Ketentuan yang paling utama dalam menjaga dan menjalankan amanah
ialah senantiasa mengedepankan aspek kejujuran. Karena setiap aktivitas
5 Pemerintah Cilegon. (year unpublished). Lambang Daerah. Diakses dari:
http://cilegon.go.id/civ4/index.php/pemerintahan/lambang-daerah pada 19 Mei [21:17]
6 Tersedia di http://cilegon.go.id/civ4/index.php/pemerintahan/lambang-daerah
[Diakses pada Tanggal 20 Mei 2015]

semua bermula dari hati, maka hati harus dapat terbungkus dengan Niat
yang tulus untuk beribadah kepada Allah. Kejujuran dapat menjadi sarana
untuk manusia dapat menjaga dirinya dari berbagai macam gangguan selama
menjalankan aktivitas. Paling tidak berawal dari kejujuran sendiri di dalam
hati, dan bahkan semakin baik ketika kejujuran dapat dipraktekkan sekaligus
dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari.
II.3.
Adil
Kembali membahas semboyan kota Cilegon yang berbunyi Akur
Sedulur Jujur Adil Makmur. Pada bagian ini kita akan membahas bagian
semboyan yang berupa Adil. Dan pertanyaan yang sama dimunculkan
kembali, benarkah?
Isu keadilan merupakan isu yang sangat meluas dan tidak dapat
disaklekkan pada suatu bidang kaji tertentu. Pengertian keadilan sendiri
menjadi polemik dalam menentukan indikator mengenai apa yang disebut adil
dan apa yang tidak. Dalam kota Cilegon sendiri beberapa ditemukan kasus
yang menyangkut keadilan sosial yang mana apabila dikaitkan dengan slogan
kota Cilegon dapat menjadi kontradiktif.
Salah satunya adalah kasus antara Apeng dan Aseng terkait
penggelapan uang perusahaan senilai jutaan rupiah. Apeng yang dilaporkan
kepada Kejari yang menahannya selama 7 hari. Apeng menilai bahwa dirinya
tidak mendapatkan keadilan dalam proses hukum terhadap dirinya
dikarenakan Kejari dia nilai tidak transparan dan tidak menanggapi usulan
proses hukum oleh dirinya dan pengacaranya, hal itu dia tengarai menyalahi
hak dia di mata hukum.
Kemudian juga banyak kasus kasus korupsi yang terjadi di tubuh
pemerintahan kota Cilegon. Salah satunya adalah kasus korupsi pembebasan
lahan Kubangsari yang menyeret Sekretaris Daerah kota Cilegon menjadi
tersangka. Pembebasan tersebut terkait dengan rencana akan dibangunnya
pelabuhan di Kubangsari oleh Pemkot Cilegon yang pada akhirnya hasilnya
nihil.
Kemudian polemik keadilan di tubuh pemerintahan Cilegon kembali
terlihat pada kasus pencabulan gadis di bawah umur yang menyeret beberapa
tersangka. Namun penahanan atas para tersangka ditangguhkan dan timbul
ketidakjelasan akan proses hukum yang akan dijalani oleh tersangka. Hal ini
tentusaja menuai kecaman keras dari pihak korban dan masyarakat Cilegon.
Beberapa kasus di atas meurupakan bentuk ketidak adilan yang terjadi

di kota Cilegon dan sekaligus mendustai amanat masyarakat Cilegon. Memang


tidak ada kota dengan tingkat keadilan yang sempurna. Namun dengan sebuah
kota yang menjadikan adil sebagai slogannya, namun masih terdapat
ketidakadilan terutama dalam tubuh pemerintahannya, tentu hal ini menjadi
perhatian lebih akan kebenaran dan keselarasan penimplementasian slogan
tersebut.
II.4.
Makmur
Kembali membahas semboyan kota Cilegon yang berbunyi Akur
Sedulur Jujur Adil Makmur. Pada bagian ini kita akan membahas bagian
semboyan yang berupa Makmur. Dan pertanyaan yang sama dimunculkan
kembali, benarkah?
Banyak aspek yang dapat ditinjau untuk melihat kemakmuran suatu
daerah. Salah satunya adalah dari aspek kemajuan infrastruktur dan kegiatan
perekonomian daerah. Kota Cilegon dikenal sebagai kota industri. Sebutan
lain bagi Kota Cilegon adalah Kota Baja mengingat kota ini merupakan
penghasil baja terbesar di Asia Tenggara karena sekitar 6 juta ton baja
dihasilkan tiap tahunnya di Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon. Di Kota
Cilegon terdapat berbagai macam objek vital negara antara lain Pelabuhan
Merak, Pelabuhan Cigading Habeam Centre, Kawasan Industri Krakatau
Steel, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri
Water Treatment Plant, (Rencana Lot) Pembangunan Jembatan Selat Sunda
dan (Rencana Lot) Kawasan Industri Berikat Selat Sunda. Dengan Cilegon
sebagai salah satu kawasan Industri hal yang diharapkan adalah banyaknya
lapangan kerja yang tersedia untuk masyarakat cilegon itu sendiri. Hal ini
dilihat dari tingkat partisipasi kerja masyarakat cilegon yaitu 60,23 % 7
Banyaknya lahan kosong di daerah cilegon menarik hati beberapa investor
untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan industri. Hal tersebut
dikarenakan banyaknya lapangan kerja yang akan terbentuk apabila dibukanya
kawasan industry. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat cilegon. Selain itu adanya peningkatan
kemakmuran juga dilihat dari upah minimum kabupaten cilegon yang paling
tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di provinsi banten yaitu Rp. 713.000
pada tahun 2005.8 Namun sayang nya sumber dan potensi kesejahteraan sosial
7 Sumber : Sakernas 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon

terkecil berada di kota Cilegon itu sendiri.9 Hal ini menunjukan masih
kurangnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan sosial yang berada di
daerah cilegon karena minimnya organisasi sosial yang mengawasi
permasalahan sosial tersebut.

III.

Branding kota Cilegon sebagai kota Industri


Sudah lama Cilegon dikenal sebagai kota industri, bahkan sudah sejak zaman
Soekarno, kota ini diimpikan dapat menjadi kawasan industri dan tujuan
investasi. Pemerintah Kota Cilegon berhasil menciptakan branding mengenai
Kota Cilegon sebagai suatu kota industri yang bahkan dapat menarik investor
asing untuk menanamkan modalnya di kota yang terletak di ujung barat Pulau
Jawa ini.
Bahkan saat ini, kita dapat dengan mudah menjumpai warga negara
Korea Selatan di wilayah Kota Cilegon. Hal ini sebabkan banyaknya
perusahaan asal Korea Selatan yang berinvestasi di wilayah Cilegon
mendirikan pabriknya dan membawa serta para pekerja asal negeri ginseng
ini.10 Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengabarkan puluhan
perusahaan asal Korea Selatan siap menanamkan modal di Cilegon yang
jumlahnya mencapai miliaran dollar Amerika pertahun (Harian Ekonomi
Neraca, 2013). Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan industri yang
pesat di kota ini.
Pemerintah Kota Cilegon berhasil membangun citra Kota Cilegon sebagai
kota yang memiliki iklim investasi yang kondusif dan juga stabil (Kompas,
2015). Dengan adanya citra yang baik sebagai suatu kawasan industri yang
nyaman bagi para investor, otomatis hal ini dapat menarik minat investor
untuk menanamkan modalnya di kawasan yang terkenal sebagai kawasan
industri baja terbesar di Asia Tenggara ini. Pemerintah Kota Cilegon juga

8 Admin ferdi (2011) Sosial Budaya Daerah, [Online] Datakesra. Available at:
http://datakesra.kemenkopmk.go.id/dataprov/banten/sosial-budaya-daerah
[Accessed at: 20 Mei 2015]
9 Ibid.
10 Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Korea Berminat Bangun Pabrik
Petrokimia di Cilegon, terdapat dalam:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5676/Korea-Berminat-Bangun-PabrikPetrokimia-di-Cilegon

membangun pusat pelayanan perizinan terpadu yang sudah berbasis internet


dan proses perizinan yang relatif mudah dan tidak memakan waktu lama
sehingga para investor dapat lebih dimudahkan dalam pengurusan izin
penanaman modal yang semula dapat memakan waktu hingga seminggu
lamamnya dan harus mendatangi langsung sejumlah Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKDP).11
Selain itu pemerintah

juga

turut

membenahi

infrastruktur

dengan

meningkatkan anggaran pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur


(Kompas, 2015). Kelengkapan fasilitas dari publik juga menjadi hal yang
ditonjolkan. Fasilitas penunjang seperti air, listrik juga di pelihara. Dengan
letak geografis yang juga strategis, yang dekat dengan pelabuhan serta
memiliki laut yang dalam serta ombak yang tenang sehingga memungkinkan
kapal besar milik perusahaan asing dapat bersandar. Citra Kota Cilegon
sebagai kawasan industri yang kondusif memberikan dorongan bagi para
investor untuk dapat menanamkan modalnya di kota ini.
IV.

Daya Investasi & Personifikasi


Silakan mengamati pusat perbelanjaan, jalan, dan terlebih lagi pabrik
di Kota Cilegon, Banten. Warga Korea Selatan akan mudah dijumpai. Tenaga
kerja asing yang datang berduyun-duyun itu menjadi indikator pesatnya
pertumbuhan industri di "Kota Baja" . Restoran dengan menu masakan Korea
bermunculan. Rumah sewaan di Cilegon diserbu warga Korea Selatan (Korsel)
untuk dikontrak. Pabrik berinvestasi dari Korsel yang berdiri megah di
kawasan industri terang benderang pada malam hari. Mayoritas di antara
pekerja asing seolah membentuk Korsel kecil di kota yang terletak di ujung
barat Pulau Jawa itu. Sesuai data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon, saat
ini terdapat 328 tenaga kerja asing di kota itu dan warga Korsel mencapai 70
persen dari jumlah itu atau 234 orang. Daya tarik Cilegon bagi investor asing
bak lampu yang memikat laron.
Kota itu dilengkapi infrastruktur pendukung, mulai dari pelabuhan di
jalur pelayaran internasional, jalan tol, hingga langsung ke kawasan industri
dan Bandara Soekarno-Hatta, serta stasiun kereta. Asal-usul Cilegon sebagai
kota industri dapat ditelusuri dari masa pemerintahan Presiden Soekarno.

11 Dwi Bayu Radius (2015), Geliat Investasi di Ujung Jawa, terdapat dalam:
http://lipsus.kompas.com/kotacerdas/read/2015/04/28/165000526/Geliat.Investas
i.di.Ujung.Jawa

Sejak dulu, pelabuhan tersedia dan jaringan rel menghubungkan hingga


sebelah timur Jawa. Soekarno memiliki visi jauh ke depan menjadikan
Cilegon sebagai kawasan industri dan tujuan investasi. Visi itu terwujud.
Warga Korsel dan investasinya baru sebagian saja. Cilegon juga menarik
investor dari Jepang, Singapura, Turki, dan Jerman. Iklim investasi yang
kondusif dan pusat pelayanan perizinan terpadu yang diselenggarakan
Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon turut memicu pertumbuhan industri di
kawasan itu. Menurut Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Cilegon Luhut Malau, investasi di
Cilegon memang didominasi Korsel. "Iklim investasi stabil, tidak banyak
unjuk rasa, dan pasar yang kondusif membuat investor asing memilih
Cilegon," tuturnya.12
Merujuk kepada artikel yang menggambarkan mengenai kondisi kota Cilegon
ditinjau dari aspek ekonomi, maka kita akan menemui bahwa industri menjadi
komoditas dan primadona penggerak roda perekonomian kota ini. Lokasi yang
strategis, faktor historis dan iklim investasi yang cenderung kondusif
menjadikan Cilegon sebagai kota industri yang terus bertumbuh untuk
menciptakan berbagai keuntungan maupun profit. Potensi ini kemudian
menarik para pekerja asing untuk datang dan mencari penghasilan di kota ini,
begitu pula para investor yang menanamkan modalnya di Cilegon. Kota ini
seakan-akan

seperti

gula

yang

mengundang

semut-semut

untuk

mengerubunginya. Kota ini memiliki potensi yang menjanjikan dari sektor


industri dan investasi.
Cilegon, sebuah kota di provinsi Banten telah lama menjadi kota yang
kaya dengan berbagai sumber daya alamnya, terutama dari pariwisata
pesisirnya dan juga perindustriannya dengan perusahaan terbesarnya yaitu
Krakatau Steel yang menyuplai dan mengekspor baja keseluruh dunia.
Personifikasi Cilegon sebagai sebuah kota mutiara dan juga pionir dalam
industri baja dipersonifikasikan sebagai Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten
Wanita yang pertama dan juga Gubernur Wanita pertama di Indonesia.
Personifikasi ini sesuai dengan keindahan yang diperlihatkan kota Cilegon
melalui perandaian seorang wanita yang diperankan oleh Ratu Atut dan juga
12 KOMPAS.COM Geliat Ekonomi di Ujung Jawa
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/28/165000526/Geliat.Investasi.
di.Ujung.Jawa.

kokoh dan kuat sebagai simbol dari kota industry yang mandiri seperti yang
dicontohkan Ratu Atut untuk memimpin Banten. Walaupun begitu Cilegon
tidak selalu sempurna dan juga menghadapi beberapa halangan dalam
perkembangannya sebagaimana Ratu Atut menghadapi kasus korupsi yang
dipidanakan kepadanya oleh KPK, yang kemudian membuatnya turun dari
kursi kepemerintahan pada tahun 2014.
V.

Kesimpulan
Kota Cilegon adalah sebuah kota di Provinsi Banten, Indonesia.
Cilegon berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Kota
Cilegon yang nyatanya saat ini banyak sekali pendatang dari luar, tentu
menimbulkan keragaman di dalamnya. Akur Sedulur berarti wacana dan
konfigurasi kebhinekaan Indonesia yang perlu tetap indah terjalin dalam
wujud persatuan yang utuh, harmonis, saling mendukung, damai dengan
sesama, rasa saling menghargai dalam kehidupan yang kosmopolitan multi
etnis. Selain itu, terdapat slogan lain dari Kota Cilegon ini, yakni; Adil.
Namun nampaknya slogan ini kurang tepat disandingkan pada kondisi kota ini
di saat saat ini, pasalnya beberapa kasus korupsi yang terjadi di kota tersebut
tidak diproses dengan yang seharusnya. Meskipun demikian, Kota Cilegon
telah menjadi icon tersendiri di mata internasional, khususnya Negara Korea
Selatan. Hal ini terbukti dengan banyaknya tenaga kerja yang terhitung di kota
tersebut memang lumayan jumlahnya.
Kota Cilegon ditinjau dari aspek ekonomi, maka kita akan menemui
bahwa industri menjadi komoditas dan primadona penggerak roda
perekonomian kota ini. Lokasi yang strategis, faktor historis dan iklim
investasi yang cenderung kondusif menjadikan Cilegon sebagai kota industri
yang terus bertumbuh untuk menciptakan berbagai keuntungan maupun profit.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Bayu Radius. 2015. Geliat Investasi di Ujung Jawa. Diakses dari:
http://lipsus.kompas.com/kotacerdas/read/2015/04/28/165000526/Geliat.Inves
tasi.di.Ujung.Jawa

Ferdi.

2011. Sosial Budaya Daerah, [Online] Datakesra. Diakses dari:


http://datakesra.kemenkopmk.go.id/dataprov/banten/sosial-budaya-daerah
[Accessed at: 20 Mei 2015]
Humaira.
2013.
Profil
Kota
Cilegon.
Diakses
dari
http://www.cilegon.go.id/civ4/index.php/profil. Pada 19 Mei 2015[23.40]
Iankmuin.
2014.
Sejarang
Singkat
Cilegon.
Diakses
dari
http://www.kotacilegon.com/2011/06/sejarah-kota-cilegon.html. Pada 19 Mei
2015 [23.10].
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Korea Berminat Bangun Pabrik
Petrokimia
di
Cilegon.
Diakses
dari:
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5676/Korea-Berminat-Bangun-PabrikPetrokimia-di-Cilegon
Pemerintah Cilegon. (year unpublished). Lambang Daerah. Diakses dari:
http://cilegon.go.id/civ4/index.php/pemerintahan/lambang-daerah pada 19 Mei
[21:17]
Sakernas. 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon

Вам также может понравиться