Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
oleh pemakai yang dituju, yang ditunjukkan adanya asosiasi antara peristiwa
(event) dengan return, harga atau volume saham di pasar modal (Suwardjono,
2005).
Menurut Nezz dkk (dalam Ghozali dan Chariri, 2007) jika perusahaan
secara sukarela mengungkapkan informasi lingkungan yang bernuansa positif,
maka tindakannya ini dapat mengurangi risiko berkurangnya kemakmuran yang
mungkin dihadapi perusahaan di masa mendatang. Hal ini menunjukan sinyal
positif bagi investor untuk menanamkan sahamnya.
http://eprints.undip.ac.id/28081/1/skripsi..2(r).pdf
Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis
karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran
baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang
bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya.
Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh
investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan
investasi.
Menurut Jogiyanto (2000: 392), informasi yang dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan
keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar.
Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah
menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan
dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal
buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.
Menurut Sharpe (1997: 211) dan Ivana (2005:16), pengumuman informasi
akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di
masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan
perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui
perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara
publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial
politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi
pasar.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang
relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor
memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan
sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan
preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan
secara terbuka dan transparan.
Teori Sinyal
Menurut Wolk, et al. (2001) teori sinyal menjelaskan alasan perusahaan menyajikan informasi untuk
pasar modal. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen
perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Teori sinyal
mengemukakan tentang bagaimana seharusnya perusahaan memberikan sinyal-sinyal pada pengguna
laporan keuangan.
Menurut Jamaan (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal
dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik
daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer
untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa
mereka menerapkan kebijakanakuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas
karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu
pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate.
Menurut Maria Immaculatta (2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang
diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk
mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan. Informasi yang berupa
pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi
keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang
yang dimiliki.
Teori signal juga dapat membantu pihak perusahaan (agent), pemilik (prinsipal), dan pihak luar
perusahaan mengurangi asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi
laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-pihak yang berkepentingan meyakini keandalan informasi
keuangan yang disampaikan pihak perusahaan (agent), perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang
bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan (Jamaan, 2008).
yang
besar
akan
membuat
insentif
yang
mendorong
mereka
mengambil laveragge tinggi. Hal ini tidak akan dapat diikuti oleh perusahaaan yang lebih kecil,
karena mereka akan lebih rentan mengalami kebangkrutan. Hal ini akan menciptakan separating
equilibrium yaitu dimana perusahaan yang memiliki nilai perusahan yang lebih tinggi akan
menggunakan lebih banyak hutang dan perusahaan yang memiliki nilai yang lebih rendah akan
lebih banyak menggunakan equity.
Teori ini akan mengungkapkan bahwa investor dapat membedakan antara perusahaan
yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang memiliki nilai rendah dengan mengobservasi
kepemilikan struktur pemodalannya serta menandai valuasi tinggi untuk perusahaan yang hightly
levered. Ekuilibrium stabil karena perusahaan bernilai rendah tidak dapat meniru perusahaan
yang lebih tinggi.
Kelebihan teori ini adalah kemampuan menjelaskan mengapa terjadi peningkatan harga
saham sebagai tanggapan terhadap peningkatan financialleverage. Kelemahan dari model ini
adalah ketidakmampuan dalam menjelaskan hubungan kebalikan antara profitabilitas
dan laveragge. Kelemahan lain adalah tidak dapat menjelaskan mengapa perusahaan yang
memiliki potensi pertumbuhan dan nilai intangible asset tinggi harus menggunakan lebih banyak
hutang dari pada perusahaan yang mature (tangible asset tinngi) yang tidak menggunakan
hutang, akan tetapi didalam teori diperlukan untuk mengurangi efek dari ketidaksimetrisan
informasi.
http://lookingforems.blogspot.com/2012/03/signaling-teori-teori-akuntansipositif.html
Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa
informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa informasi yang
menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain dan
informasi lainnya. Ketika digunakan dalam praktek pengungkapan perusahaan,
signalling theory secara umum menguntungkan bagi perusahaan untuk
mengungkapkan praktek corporate governance yang baik, sehingga dapat
menciptakan kualitas perusahaan yang baik dalam pasar (Subramaniam, et al.,
2009). Salah satu bentuk sinyal tentang kualitas perusahaan tersebut adalah
pembentukan komite, yang memberikan informasi bahwa perusahaan tersebut
lebih baik dalam segi pengawasan dibandingkan dengan perusahaan lain.
Menurut signalling theory, walaupun belum ada peraturan yang memandatkan
mengenai pembentukan RMC sebagai komite yang secara khusus berperan dalam
1. Graham, Scott B. Smart, dan William L. Megginson (2010:493) Model sinyal dividen
membahas
ketidak
sempurnaan
pasar
yang
membuat
kebijakan
pembayaran
yang
3. Gallagher and Andrew (2007:469) Teori signaling dividen didasarkan pada premis bahwa
manajemen tahu lebih banyak tentang keuangan masa depan perusahaan dibandingkan pemegang
saham, sehingga dividen memberi sinyal prospek perusahaan di masa depan. Penurunan dividen
merupakan sinyal yang diharapkan. Manajer yang percaya teori sinyal akan sadar keputusan dividen
dapat mengirimkan pesan kepada investor.
4. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2009:444) Teori sinyal adalah teori yang mengatakan
bahwa
investor
manajemen.
menganggap
perubahan
dividen
sebagai
sinyal
dari
perkiraan
pendapatan
5. Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2008:517) Sinyal adalah sebuah tindakan yang diambil
oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana
manajemen memandang prospek perusahaan.