Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pemanfaatan zeolit asal Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya untuk menurunkan
konsentrasi air raksa (Hg) dari percontoh air sungai yang tercemar limbah dari pengolahan bijih emas
metode almalgamasi. Percontoh air sungai yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Sungai Citambal,
Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, sedangkan percontoh zeolit sebagai material penyerap diambil
dari daerah Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Zeolit yang digunakan dalam
percobaan berukuran -10 + 14 mesh, 14 + 20 mesh, - 20 + 35 mesh, dan kolom percobaan berupa tabung
dengan diameter 10 cm dan panjang 90 cm. Zeolit dengan masing-masing ukuran dimasukkan ke dalam
tabung percobaan dengan tinggi zeolit pada kolom percobaan 20 cm. Pada bagian atas dan bawah kolom zeolit
diletakkan pasir Galunggung masing-masing 10 cm. Sementara itu percontoh air sungai yang tercemar limbah
Hg dengan konsentrasi 0,0088 mg/l dialirkan melalui bagian atas kolom yang berisi zeolit, sedangkan air yang
keluar dari kran outlet ditampung untuk dilakukan analisis kimia. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa
terjadi penurunan konsentrasi Hg sebesar 4,55 % - 45,45 %. Penyerapan optimal (45,45 %) adalah zeolit dengan
ukuran -20 + 35 mesh yang diaktivasi pada temperatur 400o C. Konsentrasi Hg turun dari 0,0088 mg/l menjadi
0,0048 mg/l, lebih kecil dari 0,0050 mg/l sebagai syarat air untuk pengairan.
Kata kunci : zeolit, aktivasi, air limbah, pengolahan emas
ABSTRACT
A Zeolite utilization research has been done at Cipatujah, regency of Tasikmalaya. The purpose of the research
is to decrease the concentration Hg in waste polluted river water sampel from ore gold processing using
almalgamation method. River water percontoh that was used in this research was taken from Citambal River,
Cineam subregency, Tasikmalaya Regency, while zeolite percontoh as absorption materials was taken from
Sindangkerta, Cipatujah subregency Tasikmalaya Regency. Zeolite used on the experiment measured -10 + 14
mesh, -14 + 20 mesh, -20 + 35 mesh, and the experiment columns were tubes with diameter 10 cm and heigth
90 cm. Each size of zeolite was put into the experiment tube with the heigh of zeolite in each experiment column
was 20 cm. Above and bottom part of zeolite column was 10 cm high of Galunggung sand was put above below
eac zeolit column. Meanwhile, waste polluted river water percontoh with Hg concentration of 0,0088 mg/l
was flowed above the zeolite column, while water came out from outlet tap was kept for chemistry analysis.
The Result of the analysis shows that is the concentration of Hg decrease as much as 4,55 % -45,45 %, where
optimal absorption (45,45 %) of zeolite of size -20 + 35 mesh which was activated in temperature 400o C. The
concentration of Hg decrease from 0,0088 mg/l to 0,0048 mg/l, smaller than 0,0050 mg/l so it fulfils the water
standard for irigation.
Keywords : zeolite, activation, waste water, gold processing
155
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
PENDAHULUAN
Zeolit terdiri sekelompok mineral aluminasilikat
terhidrasi, merupakan produk gunung berapi baik
dalam batuan beku atau sedimen (Yuliantie, 1991),
mengandung kation alkali atau alkali tanah dalam
kerangka tiga dimensinya dan tidak terbatas dengan
rongga-rongga. Zeolit secara umum berwarna
kehijauan bila basah, berwarna pucat bila kering,
bertekstur kristalin, kompak namun agak lunak.
Di Jawa Barat bagian selatan terdapat potensi
sumberdaya bahan galian mineral yang hingga kini
penanganan dan pemanfaatannya belum dikelola
secara maksimal, salah satu bahan galian mineral
tersebut adalah zeolit. Zeolit dapat digunakan sebagai
penyaring, pengayak molekuler, penyerap, penukar
kation, mempunyai toleransi yang tinggi terhadap
unsur lain, menyerap air dan katalis. Kegunaan
zeolit untuk menyerap katalis sebetulnya lebih cocok
menggunakan zeolit buatan (sintetis) karena sifat
katalis yang dimilikinya, dan sifat ini sangat jarang
terdapat pada zeolit alam. Berdasarkan sifat-sifat
tersebut, maka zeolit sering disebut sebagai bahan
galian atau mineral multiguna.
Zeolit alam umumnya terdapat dalam batuan
tufa bersama mineral lainnya, seperti felspar dan
kuarsa. Perbandingan Si dan Al yang bervariasi
menghasilkan banyak jenis zeolit yang terdapat di
alam. Beberapa jenis zeolit yang terdapat di alam
adalah klinoptilolit, mordenit, heulandit, ohabasit,
dll. (Suganal, 1989). Menurut Sutopo (1991),
kation-kation alkali yang dimiliki zeolit merupakan
sumber kation yang mudah dipertukarkan melalui
penyerapan. Hasil penelitian penyerapan logamlogam berat menggunakan zeolit (Sutopo, 1991)
diketahui bahwa zeolit mampu menurunkan kadar
besi (Fe) dari 1,466 mg/l menjadi 0,120 mg/l,
mangan (Mn) dari 2,220 mg/l menjadi 0,060 mg/l,
tembaga (Cu) dari 0,430 mg/l menjadi 0,030 mg/l,
dan seng (Zn) dari 0,180 mg/l menjadi 0,110 mg/l.
Percobaan dengan memanfaatkan zeolit sebagai
penyerap (absorben) air raksa (Hg) yang terdapat
dalam air hal ini dimungkinkan, karena zeolit
mempunyai sifat sebagai penyerap dan mempunyai
struktur yang berongga-rongga. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 82 Tahun 2001 perairan yang
mengandung air raksa untuk bahan baku air minum
(kelas I) maksimum 0,0010 mg/l, bila angkanya
melebihi angka tersebut akan mengganggu kesehatan
pengkonsumsinya.
156
Kecamatan
di Kabupaten Tasikmalaya
1. Kadipaten
2. Pagerageung
3. Ciawi
4. Sukaresik
5. Jamanis
6. Sukahening
7. Rajapolah
8. Cisayong
9. Cigalontang
10. Sariwangi
11. Leuwisari
12. Padakembang
13. Sukaratu
14. Singaparna
15. Salawu
16. Mangunreja
17. Sukarame
18. Manonjaya
19. Cineam
20. Taraju
21. Puspahiang
22. Tanjungjaya
23. Sukaraja
24. Gunungtanjung
25. Karangjaya
26. Bojonggambir
27. Sodonghilir
28. Parungponteng
29. Jatiwaras
30. Salopa
31. Culamega
32. Bantarkalong
33. Bojongasih
34. Cibalong
35. Cikatomas
36. Cipatujah
37. Karangnunggal
38. Cikalong
39. Pancatengah
157
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
Keterangan
Breksi Gunungapi
Galunggung
Qvg Hasil Gunungapi Muda
QTvs Hasil Gunungapi Tua
Tmph Formasi Halang
Qvb
Tmkl
Batugamping Kalipucung
Tomj
Formasi Jampang
Sungai
Jalan
Peta Indeks
158
KETERANGAN
159
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
160
Gambar 6. Peta Geologi Gunung Galunggung dan sekitarnya (Sumber : Pusat Survei Geologi).
Gambar 7. Pasir Galunggung, Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya (Gambar Foto diambil di Sukaratu, tahun 2009)
161
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
Gambar 8. Penambangan bijih emas di pinggir Sungai Citambal (Foto diambil di Cineam, tahun 2009)
Kegiatan Pertambangan
Penambangan bijih emas skala kecil di Desa
Karanglayung, Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya,
dilakukan
dengan
membuat
terowongan (adit) dan sumuran (shaft). Kegiatan
penambangan diawali dengan menggali lubang
tambang secara mendatar (terowongan) dan secara
vertikal (sumuran), kemudian penggalian diteruskan
dengan mengikuti arah urat kuarsa yang mengandung
emas. Penggalian batuan/bijih emas menggunakan
peralatan sederhana seperti cangkul, palu, dan pahat.
Lokasi (titik) awal pembuatan lubang tambang
berdasarkan perkiraan keberadaa cebakan bijih
emas yang dianggap potensial untuk ditambang,
dengan harapan segera mendapatkan bijih emas
tanpa memperhitungkan keadaan lingkungan,
misal penambangan dekat sungai (Gambar 8). Bijih
emas yang didapat kemudian diolah dengan cara
amalgamasi menggunakan alat Gelundung, sebagai
tenaga penggerak Gelundung dapat digunakan
kincir air maupun dinamo (genset). Gelundung yang
digerakkan dengan kincir air, berpotensi mencemari
air sungai (Gambar 9).
TINJAUAN PUSTAKA
Adanya kegiatan penambangan dan pengolahan
bahan galian (mineral) dapat berakibat timbulnya
masalah kualitas lingkungan hidup, yaitu perubahan
fisika, kimia, dan biologi lingkungan. Pencemaran
air merupakan salah satu percontoh kerusakan yang
terjadi pada lingkungan hidup.
162
Gambar 9. Pengolahan bijih emas menggunakan gelundung yang digerakkan dengan kincir air
(Foto diambil di Cineam, tahun 2009)
Tabel 1.
Kandungan (%)
SiO2
66,38
Al2O3
12,49
Fe2O3
1,48
TiO2
CaO
1,86
MgO
0,85
K2O
1,84
Na2O
2,02
H2O-
3,78
HD
9,29
163
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
Struktur dalam ini bersifat sangat lekat air
(hydrophilic), biasanya penuh dengan air. Bila air
ini dikeluarkan baik dengan pemanasan atau dengan
evakuasi, zeolit yang telah mengalami dehidrasi
menjadi adsorben air yang baik sekali. Dengan
mengetahui daya penyerapan zeolit terhadap air
tercemar Hg, diharapkan dapat dipergunakan
sebagai salah satu cara untuk mengurangi adanya
pencemaran lingkungan.
METODOLOGI
Rangkaian kegiatan percobaan meliputi pengambilan
percontoh zeolit, air, dan pasir dari lapangan; serta
preparasi, analisis kimia, pengaktifan dan percobaan
penyerapan percontoh zeolit di laboratorium.
Percontoh zeolit dari lapangan berupa bongkah
berukuran 10 - 20 cm dan dipecah dengan palu
hingga berukuran <3 cm, kemudian digunakan
sebagai umpan (feed) alat penggerus batuan. Alat
penggerus yang digunakan adalah ballmill dengan
media gerus bola-bola keramik, proses penggerusan
dilakukan selama 6 jam. Produk penggerusan ini
kemudian disaring dengan saringan getar (vibrating
screen), hasilnya dipisahkan dalam beberapa fraksi
ukuran -10+14mesh, -14+20 mesh, dan -20+35
mesh.
Aktivasi zeolit dilakukan terhadap setiap fraksi
secara fisik dengan pemanasan pada temperatur
200, 300, 400, dan 500o C selama 4 jam. Percobaan
penyerapan dilakukan dengan memakai percontoh
zeolit dan pasir Galunggung kedalam kolom (tabung)
fiber glass dalam posisi tegak (Gambar 10).
Material pasir Galunggung terutama terbentuk
akibat banjir lahar letusan Gunung Galunggung
pada tahun 1982. Pasir ini tersebar luas di sebelah
tenggara G. Galunggung, terutama sepanjang daerah
aliran S. Cikunir, S. Cibanjaran, S. Ciloseh dan S.
Cimampang dengan ketebalan bervariasi antara 1,5
7 m. Pasir Galunggung ini berwarna kehitaman,
butirannya masih lepas sehingga mudah sekali
digali, pada umumnya bercampur dengan abu halus,
dan bermutu baik sebagai pasir beton, (Gambar 7).
Percontoh air sungai tercemar dilewatkan secara
lambat dari atas kolom. Air yang keluar melalui kran
diatur (rata-rata satu liter dalam waktu 60 menit)
ditampung dengan beker glas 2.000 ml. Air tersebut
selanjutnya dianalisis kimia untuk mengetahui
konsentrasi Hg nya.
164
influen
90 cm
Pasir
Pasir
10cm
10 cm
20 cm
Zeolit
Pasir
Pasir
10cm
Kran effluent
10 cm
10 cm
Gambar 10. Kolom percobaan penyerapan menggunakan
Zeolit
Tabel 2. Hasil Analisis Sifat Fisik & Kimia Air Sungai Citambal.
No.
Parameter
Satuan
Konsentrasi
5,24
1.
pH
2.
TDS
mg/l
1.025
3.
TSS
mg/l
18
4.
Kesadahan
mg/l
156,22
5.
Kalsium (Ca)
mg/l
36,6
6.
Magnesium (Mg)
mg/l
4,30
7.
Natrium (Na)
mg/l
155,30
8.
Kalium (K)
mg/l
18,56
Logam Berat
1.
mg/l
0,0088
2.
Besi (Fe)
mg/l
0,360
3.
Seng (Zn)
mg/l
0,650
4.
Mangan (Mg)
mg/l
1,150
5.
Timbal (Pb)
mg/l
0,040
6.
Tembaga (Cu)
mg/l
0,088
7.
Kadmium (Cd)
mg/l
0,008
8.
Kromium (Cr)
mg/l
0,005
9.
Arsen (As)
mg/l
0,022
Temperatur 300o C
Temperatur 400o C
Temperatur 500o C
- 10 + 14
0,0084 mg/l
4,55 %
0,0079 mg/l
10,23 %
- 14 + 20
0,0073 mg/l
17,05 %
0,0068 mg/l
22,73 %
- 20 + 35
0,0063 mg/l
28,41 %
0,0057 mg/l
35,23 %
165
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
166
Kelas
Parameter
Satuan
I
II
III
IV
6-9
6-9
6-9
5-9
mg/l
0,3000
(-)
(-)
(-)
mg/l
0,1000
(-)
(-)
(-)
mg/l
0,0200
0,0200
0,0200
0,2000
mg/l
0,0100
0,0100
0,0100
0,0100
mg/l
0,0500
0,0500
0,0500
2,0000
mg/l
0,0300
0,0300
0,0300
1,0000
mg/l
0,0500
0,0500
0,0500
1,0000
mg/l
0,0500
1,0000
1,0000
1,0000
mg/l
0,0010
0,0020
0,0020
0,0050
pH
Besi (Fe)
Mangan (Mn)
Tembaga (Cu)
Kadmium (Cd)
Seng (Zn)
Timbal (Pb)
Kromium (Cr)
Arsen (As)
Air raksa (Hg)
167
Pemanfaatan Zeolit Sebagai Penyerap Hg Dari Air Sungai Citambal Kecamatan Cineam, Kabupaten
Tasikmalaya Yang Tercemar Pengolahan Emas Dengan Metode Amalgamasi
(Widodo)
SIMPULAN
ACUAN
1.
2.
3.
168