Вы находитесь на странице: 1из 71

Penanganan Bahan Kimia yang Baik

Safe Handling of Chemicals

Merck Millipore Team


2011/12

Tujuan Pelatihan Modul Penanganan Bahan


Kimia
 Mengerti bagaimana penanganan bahan kimia secara
praktis dan umum.
 Mengikuti aturan penanganan yang telah tersedia di LDKB.
 Mengenali segala pengertian yang penting dalam
penanganan bahan kimia.
 Mampu membuat prosedur penanganan bahan kimia dan
tumpahan bahan kimia.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Isi Modul

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Pemakaian Bahan Kimia


 Jenis dan jumlah bahan kimia yang dipakai pada industri sangat
banyak.
 Bahan kimia dipergunakan sebagai bahan baku, bahan pembantu
proses industri, perawatan, dan lain-lain.
 Bahan-bahan kimia tersebut digolongkan menjadi bahan-bahan
berbahaya (hazardous materials) dan bahan-bahan tidak
berbahaya (non-hazardous materials).
 Banyak kecelakaan yang disebabkan oleh pemakaian bahan kimia.
 Para pihak yang terkait dengan pemakaian bahan kimia perlu
mengetahui karakteristik bahan-bahan kimia.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Budaya Safety
 Penanganan bahan kimia dalam lingkup perilaku
personil membutuhkan pelaksanaan minimum
berikut ini
bahwa setiap personil mengikuti dan mematuhi
segala aturan dan regulasi
bahwa setiap personil memakai APD yang
sesuai dengan kesadaran sendiri
bahwa setiap personil mengikuti segala
tindakan yang dipilih untuk segala proses
pengerjaan
bahwa setiap personil merasakan tanggung
jawab untuk dirinya dan orang lain

tanpa harus diperingatkan kembali oleh


seseorang.
5

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Isi Modul

Pendahuluan

1a

Definisi dan Karakteristik B3

Penanganan Bahan Kimia

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Apa definisi dari B3?


 Bahan-bahan yang dapat:
Menyebabkan kerusakan fisik dan fasilitas.
Membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia.
Mencemarkan, merusak dan membahayakan lingkungan.

 Karakteristik bahaya (berdasarkan PP 74/2001):


Mudah meledak (explosive)
Mudah menyala (flammable)
Reaktif (reactive),
Mengoksidasi (oxidizer),
Beracun (toxic),
Infeksius (infectious), Radioaktif (Radioactive), Korosif (Corrosive), dan
Mengiritasi (Irritant)

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Apa yang menentukan bahaya suatu bahan?


 SIFAT/KARAKTERISTIK BAHAN:
sifat-sifat bahaya bahan.
 KOSENTRASI:
toksisitas, lethal, kosentrasi uap di udara, ....
 JUMLAH:
toksisitas, ...

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Bahaya: Konsentrasi
Hidrogen Sulfida

0.13 ppm

: paling sedikit nampak bau.

4.60 ppm

: mudah diketahui, bau terasa.

10 ppm

: mata mulai teriritasi.

100 ppm

: terbatuk-batuk, mata teriritasi, indera penciuman hilang,


setelah 2 -15 menit.

700 1000

: cepat pingsan, nafas berhenti dan meninggal.

1000 2000

: pingsan seketika dengan nafas cepat berhenti dan


meninggal, kematian mungkin terjadi walaupun korban
dibawa ke udara segar segera.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Bahaya: Jumlah
Banyaknya bahan yang berpotensi bahaya/kecelakaan besar [www.ilo.org]

CHLORINE

25 ton

AMMONIA

500 ton

ACETYLENE (ETHYNE)
HYDROGEN

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


10

50 ton
50 ton

Isi Modul

Pendahuluan

1b

11

Peraturan Perundangan

Penanganan Bahan Kimia

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Peraturan Perundangan
 Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
 Peraturan Pemerintah No. 18 jo 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.
 Kep. Men. Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
 SNI 19-0232-2005 tentang Nilai Ambang Batas Udara di Tempat Kerja.
 Keputusan Dir. Jend. Perhubungan Darat No. 725 Tahun 2004 tentang
Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Jalan.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


12

Isi Modul

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

2a

13

Simbol dan Label

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Petunjuk Penandaan

Label produk

Label-label tanda
bahaya

Petunjuk penanganan

Petunjuk kemasan (Nomor-UN)

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


14

Label Kemasan
Lot-Number

Expired date

Quantitas satu kemasan


R/S-Phrases

Order Number

Rumus Kimia

Item Name

Karakteristik Bahaya
Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
15

Data Transport

Simbol dan Label Bahaya


Standar Europa
Merck

Standar PBB United Nation

Standar Globally Harmonized System (GHS)

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


16

Label Bahaya
Kelas 1

Kelas 5.1

Bahan mudah meledak

Bahan Pengoksidasi

Kelas 2

Kelas 5.2

Gas

Peroksida Organik

Kelas 3

Kelas 6.1

Cairan mudah menyala

Bahan beracun

Kelas 4.1

Kelas 7

Padatan mudah menyala

Material Radioaktif

Kelas 4.2

Kelas 8

Bahan spontan meledak

Bahan korosif

Kelas 4.3

Kelas 9

Bahan reaktif dengan air

Bahan berbahaya lainnya

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


17

Simbol Bahaya
C Korosif

O Mengoksidasi

E Mudah meledak

T+ Sangat beracun
T

F+ Sangat mudah
menyala
F

Mudah menyala

Berbahaya bagi
lingkungan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


18

Beracun

Xi Mengiritasi
Xn Berbahaya

Piktogram GHS
Korosif

Mengoksidasi

Mudah meledak

Beracun

Mudah menyala

Mengiritasi atau
Berbahaya

Gas

Berbahaya bagi
kesehatan

Berbahaya bagi
lingkungan
Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
19

Label Produk Merck - Baru


Piktogram

Informasi Produsen &


Produk
20

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Perkataan Sinyal

Pernyataan Bahaya &


Pencegahan

Isi Modul

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

2b

21

Sumber Bahaya

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Sumber Bahaya
Berbahaya secara fisik
Berbahaya secara biologi
Berbahaya secara kimia
Orang
Orang sebagai sumber bahaya

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


22

Berbahaya secara fisik Mudah Meledak


Bahan padatan atau cairan yang
mampu oleh bereaksi kimia contoh
- api
- goncangan
- gesekan Memproduksi gas-gas pada
temperatur dan tekanan tertentu
dan pada kecepatan tertentu yang
dapat menyebabkan bahaya bagi
sekelilingnya.
Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
23

Berbahaya secara fisik Mudah Meledak


Classification

Division 1.1

Division 1.2

Division 1.3

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard
Statement

Danger

Danger

Danger

Unstable
Explosive

Explosive;
mass
explosion
hazard

Explosive;
severe
projection
hazard

Division 1.4

Category 5

Category 6

No symbol

No symbol

No symbol

Danger

No Signal
word

May mass
explode in
fire

No hazard
statement

Warning
Fire or
projection
hazard

For Category 5 and Category 6: Applies to substances, mixtures and articles subject to some regulatory
purposes (e.g. Transport)
24

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Gas

Gas terpampatkan, bertekanan, cair


dan terlarut adalah bahan yang:
a) pada 50C memiliki tekanan uap
lebih dari 300 kPa (3 bar); atau
b) Adalah gas seutuhnya pada 20C
pada tekanan standar
101.3 kPa
c) Aerosol
Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
25

Berbahaya secara fisik Gas


A tabung silinder gas berbahaya
sekali bila terbakar atau rusak dan
akan terbang layaknya misil.
Tabung silinder gas dan aerosol
dapat terbang dalam ratusan meter,
membahayakan bagian-bagian
gedung, tempat penyimpanan dan
konteiner lainnya bila meledak.
Bauran gas sangat cepat dan tidak
terkontrol. Potensi bahaya yang perlu
dijadikan bahan pertimbangan adalah
resiko meledak dan beracun.
Penanganan
26
Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Gas


A tabung silinder gas berbahaya
sekali bila terbakar atau rusak dan
akan terbang layaknya misil.
Tabung silinder gas dan aerosol
dapat terbang dalam ratusan meter,
membahayakan bagian-bagian
gedung, tempat penyimpanan dan
konteiner lainnya bila meledak.
Bauran gas sangat cepat dan tidak
terkontrol. Potensi bahaya yang perlu
dijadikan bahan pertimbangan adalah
resiko meledak dan beracun.
27
Penanganan
Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Gas


Compressed
gas

Liquefied
gas

Refrigerated
liquefied gas

Dissolved
gas

Warning

Warning

Warning

Warning

Contains gas
under
pressure;
may explode
if heated

Contains
refrigerated
gas; may
cause
cryogenic
burns or
injury

Contains
gas under
pressure;
may
explode if
heated

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard
Statement

28

Contains gas
under
pressure; may
explode if
heated

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Aerosol

Classification

Category 1

Category 2

Danger

Warning

Extremely
flammable
aerosols

Flammable
aerosols

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard
Statement

29

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Gas Oksidator

Classification

Category 1

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard
Statement

30

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Danger

May cause or
intesify fire;
oxidizer

Berbahaya secara fisik Cairan Mudah


Terbakar

Cairan-cairan yang:
Mempunyai temperatur 50 C
dan tekanan uap tidak lebih dari
300 kPa (3 bar) dan tidak
membentuk gas seutuhnya pada
20 C dan pada tekanan standar
101.3 kPa; dan
mempunyai flash-point tidak lebih
dari 55 C (GHS 61 C).
31
Penanganan
Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Bagaimana Prinsip Terjadinya Api?

Oxygen
O2
+

Energi


Bahan yang
mudah terbakar
+

HILANGKAN satu api tidak terjadi!


Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
32

Sumber Api

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


33

Mari kita buktikan...

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Page 34

Titik Nyala / Flash point

Flash point merupakan temperatur


minimum pada saat cairan organik
membentuk sebuah konsentrasi yang
cukup dalam bentuk uap dan bercampur
udara. Dan, ketika diberi api terbuka,
campuran tersebut akan menyala.
Tekanan atmosfir
Ditentukan melalui pengetasan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


35

Temperature
measuring device
Ignition source

Heating
Cup
Flammable
liquid

Titik Nyala / Flashpoint


Material

Liquids which have a flash point


lower than 23C and a boiling
point (or, in the case of a boiling
range, the initial boiling point)
lower than or equal to 35C.

Flash point

Ethyl ether
n-Hexane
Petroleum ether
Ethyl acetate
Toluene
Ethanol
Xylene
Acetic Acid
Diesel oil
H224: Extremely flammable liquid and vapour
H225: Highly flammable liquid and vapour
H226: Flammable liquid and vapour

36

H224

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

< - 20 C
< - 20 C
< - 20 C
- 4 C
6 C
12 C
30 C
40 C
55 C

Danger
H225
Liquids which have a flash point
lower than 23C and a boiling
point (or, in the case of a boiling
range, the initial boiling point)
higher than35C.

Danger
H226
Liquids which have a flash point
between 23and 60C

Warning

Mari kita buktikan...

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


37

Berbahaya secara fisik Cairan Mudah


Terbakar
Classification

Category 1

Category 2

Category 3

GHS
Pictogram

38

Category 4

No symbol

Signal Word

Danger

Danger

Warning

Warning

Hazard
Statement

Extremely
flammable
liquid and
vapour

Highly
flammable
liquid and
vapour

Flammable
liquid and
vapour

Combustible
liquid

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Padatan Mudah


Terbakar
Padatan yang mudah terbakar adalah
padatan yang mampu meledak dan
menyala melalui gesekan.
Padatan-padatan yang mampu
meledak adalah bahan-bahan dalam
bentuk serbuk, granul, atau pasta.
Bahaya tidak hanya datang dari api
tapi juga bahaya beracun yang
dihasilkannya.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


39

Berbahaya secara fisik Padatan Mudah


Terbakar
Classification

Category 1

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard Statement

40

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Danger
Catches fire
spontaneously if
exposed to air

Berbahaya secara fisik Padatan Spontan


Terbakar
Bahan yang spontan meledak/menyala
berbahaya jika kontak dengan udara,
bahkan dalam kuantitas yang sangat kecil,
akan menyala dalam waktu yang singkat.
Hindari kontak dengan sinar matahari,
gesekan yang menyebabkan temperatur
bahan ini naik.
Penyimpanan di tempat terbuka tidak
direkomendasikan.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


41

Berbahaya secara fisik Padatan Spontan


Terbakar
Classification

Category 1

Category 2

Danger

Warning

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard Statement

42

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Self-heating; may
catch fire

Self-heating in
large quantities;
may catch fire

Berbahaya secara fisik Padatan Terbakar


apabila kontak dengan air
Berbahaya bila basah/lembab!
Bahan ini akan membentuk gas yang
sifatnya mudah meledak atau mudah
terbakar.
Reaksinya sangat eksotermis
dibanding reaksi penyalaan sendiri
pada gas.
APAR harus dipilih dengan tepat.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


43

Berbahaya secara fisik Padatan Terbakar


apabila kontak dengan air
Classification

Category 1

Category 2

Category 3

Signal Word

Danger

Danger

Warning

Hazard Statement

In contact with
water releases
flammable gases
which may ignite
spontaneously

In contact with
water releases
flammable gases

In contact with
water releases
flammable gases

GHS Pictogram

44

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Oksidator

Pengoksidasi ini akan menaikkan


intensitas api, akan bereaksi
dengan material-material yang
disimpan, dan dapat
menyebabkan nyala secara
spontan.
Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011
45

Berbahaya secara fisik Oksidator


Classification

Category 1

Category 2

Category 3

GHS Pictogram

Danger

Danger

May cause fire


or explosion;
strong oxidizer

May intesify
fire; oxidizer

Signal Word

Hazard
Statement

46

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Warning

May intesify
fire; oxidizer

Berbahaya secara fisik Peroksida Organik


Peroksida organik adalah bahanbahan organik yang mengandung
struktur bivalent -O-O-.
Peroksida organik akan berbahaya
pada temperatur normal atau yang
dinaikkan dengan cara dipanaskan,
kontak dengan bahan-bahan
pengotor (seperti asam, senyawa
metal berat, amina), gesekan dan
tumbukan.

47
Penanganan
Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Peroksida Organik

Classification

Type A

Type B

Type C and D

Type E and F

Type G

There are no label


elements
allocated to this
hazard category

GHS Pictogram

Signal Word

Danger

Danger

Danger

Warning

Hazard
Statement

Heating may
cause an
explosion

Heating may
cause a fire or
explosion

Heating may
cause a fire

Heating may
cause a fire

48

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Korosif terhadap


logam
Asam Kuat (Contoh: H2SO4, HNO3)
Asam Hydrofluoric (HF) merupakan bahan kimia yang berbahaya, baik bersifat
korosif maupun iritasi. Terbakar akan bahan ini akan sembuh lama.
Basa Kuat (Contoh: NH4OH, NaOH, KOH)
Sodium (NaOH) dan Potassium hydroxide (KOH) sangat berbahaya bagi kulit
(akan terbakar) dan mata (buta).

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


49

Berbahaya secara fisik Korosif terhadap


logam
Classification

Category 1

GHS Pictogram

Signal Word

Hazard
Statement

50

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Warning

May be
corrosive to
metals

Berbahaya secara fisik Toksisitas Akut


Bahan-bahan ini sangat berbahaya
apabila terhirup, tertelan atau kontak
melalui kulit dan selaput mata.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


51

Berbahaya secara fisik Toksisitas Akut


Dosis Lethal

LD50 = letal dosis 50


Dosis zat tersebut yang dapat membunuh
50 % populasi makhluk hidup!

52
Pen
anga

Berbahaya secara fisik Toksisitas Akut


Dosis Lethal

Very toxic / Sangat beracun = LD50 dibawah 25mg/kg

Toxic = LD50 lebih besar dari 25 mg/kg tetapi kurang dari 200 mg/kg

Harmful = LD50 lebih dari 200 mg/kg tetapi kurang dari 2000 mg/kg

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


53

Berbahaya secara fisik Toksisitas Akut

54

Exposure rate

Category 1

Category 2

Category 3

Category 4

Category 5

Oral (mg/kg
bodyweight)

50

300

2000

5000

Dermal (mg/kg
bodyweight)

50

200

1000

2000

Gases (ppmV)

100

500

2500

5000

Vapours (mg/l)

0.5

2.0

10

20

Dust and Mist


(mg/l)

0.05

0.5

1.0

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

greater
than
Category 4

Berbahaya secara fisik Toksisitas Akut


Category 1

Category 2

Category 3

Category 4

No
symbol

Symbol

55

Category 5

Signal word

Danger

Danger

Danger

Warning

Warning

Hazard
Statement:
--Oral

Fatal if
swallowed

Fatal if
swallowed

Toxic if
swallowed

Harmful if
swallowed

May be
harmful if
swallowed

--Dermal

Fatal in
contact with
skin

Fatal in contact
with skin

Toxic in
contact with
skin

Harmful in
contact with skin

May be
harmful in
contact with
skin

--Inhalation

Fatal if
inhaled

Fatal if inhaled

Toxic if
inhaled

Harmful if
inhaled

May be
harmful if
inhaled

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Mengkorosi atau


Mengiritasi Mata
Beriritasi pada mata (contoh: Benzyl bromide)
 Bisa memicu kepada kebutaan.
 Asam Osmic (OsO4) menyebabkan mata berair, diikuti dengan terbakar, dan
makin parah pada kebutaan.
Beriritasi pada kulit (contoh: Toluene, Ethanol)
 Memicu kerusakan kulit, seperti terbakar, kulit kering, kulit kasar.

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011


56

Berbahaya secara fisik Mengkorosi atau


Mengiritasi Mata
Category 1

1A

1B

1C

Category 2

No
symbol

Symbol

57

Category 3

Signal word

Danger

Danger

Danger

Warning

Warning

Hazard
Statement

Causes
severe skin
burns and
eye damage

Causes severe
skin burns and
eye damage

Causes
severe skin
burns and
eye damage

Causes skin
irritation

Causes mild
skin irritation

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Berbahaya secara fisik Orang sebagai


sumber bahaya
Kelelahan
Dalam tekanan

Dalam masa pemulihan

Kurang sehat
Jenuh

Kurang supervisi

Instruksi yang salah

Kurang pelatihan

Salah dalam penempatan kerja


Penanganan
58
Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Isi Modul

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

2c

59

Pernyataan Bahaya dan Pencegahan

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Pernyataan Bahaya
Pernyataan bahaya adalah sebuah frasa yang tersusun
dalam bentuk kelas dan kategori bahaya yang menjelaskan
tentang bahaya produk-produk, termasuk tingkat bahaya.
Grup Pernyataan Bahaya
2 Bahaya fisik
3 Bahaya Kesehatan
4 Bahaya Lingkungan
H = Hazard/Bahaya

H300 Fatal jika tertelan.

No. Sekuens dalam Grup


60

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Pernyataan Pencegahan
Pernyataan
pencegahan
sebuah
yang menjelaskan
A precautionary
statement isadalah
a phrase
(and/orfrasa
pictogram)
which describes
pengukuran-pengukuran
pencegahan
yang
yang
recommended measures that
should be taken
to direkomendasikan
minimize or prevent adverse
harus
untuktomeminimalkan
atau mencegah
effects diambil/dilakukan
resulting from exposures
a hazardous product,
or improper segala
storage or
handling
of a hazardous
product.
bentuk efek
berkelanjutan
yang timbul yang berujung pada paparan dari
produk-produk bahaya, atau penyimpanan dan penanganan yang belum
Grup Pernyataan Pencegahan
sesuai.
1 Umum
2 Pencegahan
3 Respon
4 Penyimpanan
5 Pembuangan
P = Precautionary/Pencegahan

P380 Evacuate area.

No. Sekuens dalam Grup


61

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Mari kita lihat di Poster Keselamatan dari Merck

62

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Isi Modul

63

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia


Langkah-langkah Penanganan

 Segera memberikan tanda


bahaya kepada personil lainnya
di daerah kejadian dan kepada
atasan.
 Isolasi daerah kejadian. Evakuasi
personil yang tidak
berkepentingan segera mungkin,
jika diperlukan.
 Hentikan aktivitas yang dapat
menjadi sumber api dan nonaktifkan peralatan listrik.
 Bahan kimia yang tumpah harus
segera ditangani dan
dibersihkan.
64

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia


Langkah-langkah Penanganan

 Personil yang akan menangani


tumpahan harus sudah
mendapatkan training dan
terproteksi dengan baik.
 Cari dan pakai APD yang sesuai
(goggles, pelindung muka, sarung
tangan, dsb.)
 Taburkan penyerap tumpahan yang
tidak bereaksi ke sekeliling dan ke
tengah tumpahan.
 Setelah terserap, masukkan ke
dalam drum dan beri label.
 Tangani sebagai limbah B3.
65

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia


Video

Mari kita saksikan!


66

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Isi Modul

67

Pendahuluan

Penanganan Bahan Kimia

Penanganan Tumpahan Bahan Kimia

Kesimpulan

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Kesimpulan
 Bahan kimia dapat berbahaya menurut karakteristik,
kosentrasi dan jumlahnya.
 Sebelum menangani bahan kimia, personil harus
memahami dalam mengindetifikasi bahaya bahan kimia.
 Ikuti pernyataan pencegahan dalam penanganan bahan
kimia, dan pahami potensi bahaya dari pernyataan bahaya.
 Dalam menangani tumpahan, personil membutuhkan
langkah-langkah penanganan yang konkrit. Personil yang
menangani tumpahan merupakan personil yang telah
terlatih dan terproteksi APD dengan baik.

68

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Referensi
 Merck KGaA, Fundamentals of Laboratory Safety, GIT
Verlag GmbH, 2001
 Robert J. Alaimo, Handbook of Chemical Health and
Safety, American Chemical Society, New York, 2001
 Andre Pecot, Philippe Grenouillet, Safety in the
Chemistry and Biochemistry Laboratory, VCH, 1995
 Kttermann: The Steel Laboratory System, The Ideal
Stand Alone Solutions: The Solo range. Quick and Easy,
2002
 Occupational Health and Safety, Good Laboratory
Practice, 2006
69

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Terima kasih

Safety harus menjadi prioritas


tertinggi dalam setiap aktivitas!!

70

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Pertanyaan?

71

Penanganan Bahan Kimia | Hans Arnaldo | 2011

Вам также может понравиться