Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar Belakang
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua
dan yang paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia
lainnya. Analisis gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat
tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang
dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar
analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus dari senyawa
yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil),
sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya. Berat unsur atau gugus yang
dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa atau berat atom
penyusunnya.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan.
Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling
meluas
penggunaannya
untuk
memisahkan
analit
dari
pengganggu-
pengganggunya.
Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang
didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses
pemisahan analit dari zat zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang
telah
diendapkan
ini
disaring
dan
dikeringkan
serta
ditimbang
dan
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa ?
2. Bagaimana menentukan kadar besi dalam suatu sampel secara gravimetri ?
3. Bagaimana menentukan kadar sulfat dalam sampel sebagai gravimetri ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa.
2. Untuk menentukan kadar besi dalam suatu sampel secara gravimetri
3. Untuk menentukan kadar sulfat dalam sampel sebagai gravimetri.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat
atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen
dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera
merupakan
teknik
yang
secara
luas
digunakan
untuk
yang
diketahui
berdasarkan
pada
perubahan
berat.
Analisis
kandungan air didalam uranium oksida dengan metoda gravimetri (ASTM C696) menggunakan alat microprocessor oven. Air terserap secara fisika oleh
suatu bahan padat danbukan membentuk ikatan kimia dalam suatu bahan
dapat dilepaskan lagi dengan cara membentuk uap. Pelepasan air ini sangat
tergantung pada suhu dan waktu (Okdayani, 2010).
Sulfat
di
dalam
senyawa
ketika
dibakar
akan
Batubara
organik
dengan
terbentuk sulfur
terdapat
kandungan sulfur
dioksida
yang
dapat
titik
akhirnya
(end
point)
menggunakan
elektroda
ion
penimbangan
yang
menggunakan
neraca
yang
terkalibrasi
dapat
membantu
mempercepat
pembentukan
endapan
atau
spektrofotometri
spektrofotometer
inframerah,
UV-Vis
dengan
dan
luas
metode
permukaan
adsorpsi
menggunakan
metilen
biru.
B. Pembahasan
atau
berbagai
macam
cara
lainya.
Pada
menyangkut
pengubahan
unsur
atau
radikal
yang
akan
pemisahan molekul air dan BaCl 2 pada saat dipanaskan dan dipijarkan.
Reaksi yang terjadi yaitu :
BaCl2.XH2O pemijaran BaCl2(s) + XH2O(g)
Jadi, berat sampel yang berkurang itu disebabkan karena BaCl 2 sudah tidak
terhidrat oleh molekul air dan molekul H2O memisah dalam bentuk uap/gas.
Setelah didapatkan berat BaCl2 yang tidak terhidrat kemudian kita mengukur
jumlah zatnya (mol) dan kita hubungkan dengan jumlah zat (mol)
BaCl2 yang terhidrat oleh molekul air. Dari hasil perhitungan didapatkan
jumlah molekul air yang menghidrat BaCl2 adalah 1,67 mol.
Pada percobaan kedua, sampel yang digunakan adalah garam besi (II)
sulfat yang dipanaskan dalam gelas kimia dengan campuran HCl .Percobaan
ini dilakukan proses pemanasan dan pemijaran. Setelah pemanasan dan
pemijaran, Fe(OH)3 akan membentuk oksida besi yang apabila garam besi
tersebut masih dalam bentuk ferro, maka perlu terlebih dahulu diubah
menjadi bentuk ferri seluruhnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
bantuan zat pengoksid, misalnya dipanaskan dengan asam nitrat kemudian
diendapan sebagai hidroksidanya dengan penambahan larutan ammonium
sulfat. Dari hasil perlakuan yang dilakukan diperoleh hasil persen besi (%Fe)
adalah 8,1%.
Selanjutnya penentuan
percobaan
ini
kadar
sulfat
dilakukan pencampuran
sebagai
barium
antara garam
sulfat, pada
sulfat
yang
diperoleh dari percobaan ini adalah 44,445 gram sehingga diperoleh hasil
persentase dari sulfat.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Syamsul., Rahmiati., Yoskasih. 2009. Verifikasi Metoda Gravimetri untuk
Penentukan
Thorium. Pusat
Teknologi
Bahan
Bakar
Nuklir