Вы находитесь на странице: 1из 6

Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata itu digabungkan
menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Manegere diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.
Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi
manajemen atau pengelolaan (Usman, 2006)2.
Pengertian manajemen cenderung menunjukan variasi. Ada dua mazhab dalam
mendefinisikan manajemen. Mazhab pertama menekankan optimasi dan koordinasi
pemanfaatkan sumber-sumberdaya dan tugas-tugas ke arah pencapaian tujuan.
Definisi ini seperti diformulasikan oleh Szilagyi (1981) : Management as process of
interacting resources and tasks toward the achievement of stated organizational
goals. Mazhab kedua menekankan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan
seperti didefiniskan oleh Stoner (1992) : Management is the process of planning,
organizing, leading and controlling the work of organization members and using all
available organizational resources to reach stated organizational goals 2.
Beberapa batasan tentang manajemen banyak dibuat para ahli, diantaranya adalah 2:
1.

Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan


menggunakan orang lain (Terry);

2.

Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain


(Follett);

3.

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan)
yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja (Evancevich);

4.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumbersumber
1

daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Stones);
5.

Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan


dan diawasi (Encyclopedia of sosial sciences);

6.

Manajemen adalah upaya mencapai tujuan yang diinginkan dengan menciptakan


lingkungan kerja yang menguntungkan (Koontz dan ODonnell).
Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan

Nasional. Subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun


berbagai upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan
informasi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengaturan hukum kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan yang setinggitingginya 2.
Tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah terselenggaranya fungsi-fungsi
administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem
informasi IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan yang meningkatkan derajat kesehatan yang setinggitingginya. Subsistem manajemen kesehatan terdiri dari 4 (empat) unsur utama yakni
administrasi kesehatan, informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
hukum kesehatan. Dengan demikian administrasi kesehatan merupakan salah satu
bagian dari manajemen kesehatan (Sistem Kesehatan Nasional, 2004) Manajemen
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen diadaptasi dari fungsi manajemen yang dikemukakan oleh
Terry dengan penambahan fungsi evaluating (Penilaian), sehingga fungsi-fungsi
manajemen Puskesmas adalah sebagai berikut 2:
a. Planning (Perencanaan);
b. Organizing (Pengorganisasian);
2

c. Actuating (Penggerakan Pelaksanaan);


d. Controlling (Pengawasan/Pembimbingan);
e. Evaluating (Penilaian).
Planning (Perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan
merumuskan

tujuan sampai dengan menetapkan

alternatif

kegiatan untuk

mencapainya. Tanpa ada fungsi perencanaan, tidak ada kejelasan kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan. Melalui fungsi perencanaan akan
ditetapkan tugas-tugas pokok dan dengan tugas-tugas ini pimpinan program akan
mempunyai pedoman dan menetapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
menjalankan tugas-tugas 2.
Organizing (pengorganisasian) adalah serangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber daya yang dimiliki dan memanfaatkannya secara efisien
untuk mencapai tujuan. Atas dasar pengertian tersebut, fungsi pengorganisasian juga
meliputi proses pengintegrasian semua sumber daya yang dimiliki2.
Actuating (directing, commanding, motivating, influencing) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses pembimbingan kepada staf agar mereka
mampu dan mau bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, dan dukungan sumber daya yang
tersedia. Kepemimpinan yang efektif, pengembangan motivasi, komunikasi, dan
pengarahan sangat membantu suksesnya pelaksanaan fungsi aktuasi 2.
Controlling (pengawasan dan pengendalian) adalah proses untuk mengamati
secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan
mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpanagan. Pelaksanaan fungsi manajemen
ini memerlukan perumusan standar kinerja (standard performance) 2.
Evaluating (Penilaian) adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau
tingkat keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan atau suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan
3

hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kriteria yang telah ditetapkan, dilanjutkan
dengan pengambilan kesimpulan serta memberikan saransaran yang dapat dilakukan
pada setiap tahap dari pelaksanaan program
Meskipun kelima fungsi manajemen tersebut terpisah satu sama lain, tetapi
sebagai suatu kesatuan proses, dimana kelimanya merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang berhubungan satu sama lain. Kelima fungsi ini sifatnya sekuensial,
artinya fungsi yang satu mendahului fungsi yang lainnya, dimana aktivitas manajerial
dimulai dengan planning dan berakhir pada evaluating. Jika perencanaan (planning)
telah disusun, kemudian struktur organisasi dirancang sedemikian rupa agar setiap
tugas dan hubungan antar unit kerja dalam organisasi dapat merealisasikan rencana
(organizing). Jika struktur organisasi telah dirancang, maka pimpinan memilih dan
menetapkan personalia dengan kualifikasi yang tepat untuk menempati posisi dalam
struktur organisasi dan mengerjakan berbagai tugas. Kemudian individu atau tim
yang bekerja dalam organisasi digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak atau
bekerja efektif untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan (actuating). Akhirnya
semua aktivitas atau operasi organisasi dikontrol untuk mengetahui sejauhmana hasil
yang dicapai sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan (controlling),
kemudian hasil yang dicapai dibandingkan dengan tolok ukur atau kriteria kinerja
yang telah ditetapkan, dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran-saran yang dapat
dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan program (evaluating 2).

Puskesmas
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
4

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).


Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab
atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Menurut

Kepmenkes

RI

No.

128/Menkes/SK/II/2004

puskesmas

merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
Manajemen Puskesmas
Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang
efisien dan efektif. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh
kegiatan

diatas

merupakan

satu

kesatuan

yang

saling

terkait

dan

berkesinambungan (Depkes RI, 2006).


1. Perencanaan Puskesmas
Arah perencanaan puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat 2010.
Dalam perencanaan puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal
sesuai kondisi kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan.
Pada dasarnya ada 3 langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu :
(a) identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan, (b)
identifikasi potensi

sumber daya masyarakat dan

provider, dan (c)

menetapkan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan masalah.


Hasil perencanaan puskesmas adalah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun
yang akan datang setelah dibahas bersama dengan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP). Setelah mendapat kejelasan dana alokasi kegiatan yang
tersedia selanjutnya puskesmas membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan
5

(RPK). Proses perencanaan dapat menggunakan instrumen Perencanaan


Tingkat Puskesmas (PTP) yang telah disesuaikan dengan kondisi setempat
atau dapat memanfaatkan instrument lainnya.
2. Penggerakkan Pelaksanaan
Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan penjabaran
lebih

rinci

dari

rencana

pelaksanaan

kegiatan.

Penyelenggaraan

penggerakan pelaksanaan puskesmas melalui instrumen lokakarya mini


puskesmas yang terdiri dari :
a. Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan pelaksanaan
kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan puskesmas
dengan melibatkan lintas program intern puskesmas.
b. Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan pelaksanaan
dan monitoring

kegiatan

puskesmas

dengan

melibatkan

lintas

sektoral, Badan
Penyantun Puskesmas atau badan sejenis dan mitra yang lain puskesmas
sebagai wujud tanggung jawab puskesmas perihal kegiatan.
3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
Instrumen yang telah dikembangkan di puskesmas adalah:

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti dan stratifikasi.

Вам также может понравиться