Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BERTULANG UNTUK
BANGUNAN SEDERHANA
FATHI BASEWED
DIAN SESTINING AYU
EDI KURNIADI
REFERENSI
RSNI3-2002
Desain Beton Bertulang (Chu Kia Wang, Charles G
Salmon diterjemahkan Binsar Hariandja)
Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo)
Reinforced Concrete Structures (R. Park and T. Paulay)
Desain Struktur Beton Bertulang (Edward G Nawy,
diterjemahkan oleh Bambang Suryoatmodjo
Desain Struktur Beton Bertulang, Seri 1 4 (Gideon
Kusuma dan kawan-kawan)
BETON
Unsur-unsur penyusun beton
Semen
Agregat halus (pasir)
Agregat kasar (batu pecah)
Air
Bahan tambah yang lain
MODULUS ELASTISITAS
Modulus elastisitas beton berubah-ubah sesuai
kekuatan
Modulus elastisitas tergantung dari
Umur beton
Sifat agregat dan semen
Kecepatan pembebanan
Jenis dan ukuran benda uji
BAJA TULANGAN
Baja tulangan dapat terdiri dari
Batang tulangan (tulangan polos atau berulir/deform)
Anyaman kawat yang dilas
Tulangan berulir atau deform memiliki bentuk ulir yang
bermacam-macam seperti gambar berikut. Adapun
fungsi ulir adalah untuk menambah lekatan antara beton
dengan baja
b2
b2
h2
h2
h1
h1
b1
b1
h2
b1.h1. 12 .h1 b 2 .h 2 . h1 12 .h 2
x
b1.h1 b 2 .h 2
h1
b2
b1
8D.
4D.
6D.
x
B
x
C
BALOK PERSEGI
Pada beban yang lebih besar lagi, nilai regangan dan tegangan
meningkat dan cenderung tidak lagi sebanding antar keduanya.
Tegangan beton membentuk kurva non linier
Pada gambar berikut terlihat distribusi tegangan regangan yang
timbul pada atau dekat pembebanan ultimit. Apabila kapasitas batas
kekuatan beton terlampaui dan tulangan baja mencapai luluh, balok
akan hancur.
2.
3.
c=0,003
c
d
Garis
netral
As
b
y
s< y
PEMBATASAN TULANGAN
Untuk mengantisipasi terjadinya keruntuhan struktur
secara tiba-tiba maka diusahakan penampang tidak
berada dalam keadaan overreinforced
Batas maksimum rasio penulangan
maksimum = 0,75. b
b = {(0,85.fc.1)/fy}.{600/(600+fy)}
kekuatan bahan,
pengerjaan,
ketidaktepatan ukuran,
pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
0,80
0,75
Geser pd komp str penahan gempa dng kuat geser nominal lbh kecil
dari gy geser yg timbul 0,55
Geser pada diafragme tdk boleh melebihi faktor reduksi faktor
reduksi minimum utk geser yang digunakan pd komp vertikal sistem
pemikul beban lateral
Geser pada hub balok-kolom, geser pada balok perangkai yang
diberi tul diagonal
0,80
0,85
50 mm
40 mm
40 mm
20 mm
Balok, kolom
Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral
40 mm
20 mm
15 mm
BALOK TERLENTUR
Jenis-jenis balok menurut cara analisa
dan desain
Balok bertulangan tunggal
Balok bertulangan ganda
Balok T
Jenis-jenis balok lain, misal balok segitiga
0,85.fc
a=1.c
Garis
netral
.a
Cc=0,85.fc.a.b
z
As
s
b
Ts = As.fs
fy
600 f y
Asb = b.b.d
2.
3.
As
b.d
m
E s .
0,85.1. f 'c
2
m
m
k u m
2
2
c = ku.d
a = 1.c
MR = .Mn
.b.d 2
0,85.f'c
2k
b. Hitung rasio tulangan
f y
0,85.f'c
c. Hitung luas tulangan
As = .b.d
As
n
A tul
b
r
d
R n . f y 1
1,7. f 'c
d3
Mu
r. .R n
0,85.fc
Cs = As.fs
a=1.c
Garis
netral
.a
Cc=0,85.fc.a.b
z
As
s
b
Ts = As.fs
= lebar balok
= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik
= tinggi dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan
= luas tulangan tarik
= luas tulangan tekan
= tinggi serat tekan terluar ke garis netral
= tinggi blok tegangan tekan ekivalen
= tegangan tarik baja
= tegangan tekan baja
= Kuat tekan beton
= regangan beton
= regangan tarik baja
= regangan tekan baja
= resultan gaya tekan baja tulangan
= resultan gaya tekan beton
= resultan gaya tarik baja tulangan
= modulus elastisitas baja
Cs = As.fs
Ts = As.fs
fs
fs
fy
fy
y
Diagram tegangan regangan yang
telah diidealisasi
Cs = As.fy
Ts = As.fy
Dengan adanya kondisi leleh dan tidak leleh dari tulangan tekan
maupun tulangan tarik, maka ada 4 kemungkinan terjadinya kondisi
ultimit pada balok dengan tulangan ganda, yaitu
1.
Tulangan tarik dan tekan sudah leleh
2.
Tulangan tarik leleh sedangkan tulangan tekan belum
3.
Tulangan tarik maupun tulangan tekan belum leleh
4.
Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah lele
c d'
a 1
s ' 0,003
0,003
c
a
dc
1d'a
s 0,003
0,003
c
a
KONDISI 1
Tulangan tarik dan tulangan tekan sudah leleh, sehingga
persamaan kesetimbangan gaya statis menjadi
0,85.fc.a.b + As.fy = As.fy
(A A ' )f
a
KONDISI 2
Tulangan tarik sudah leleh sedangkan tulangan tekan belum leleh, sehingga
persamaan keseimbangan gaya statis menjadi
0,85.fc.a.b + As.fs = As.fy
a 1.d'
.E s A s .f y
a
a 1.d'
A s .f y
a
2A
Dengan
A = 0,85.fc.b
B = As.600 As.fy
C = -As.600.1.d
Bila asumsi kondisi 2 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fs.(d - d)
Bila asumsi salah harus dilakukan asumsi ulang untuk
kondisi yang sesuai. Tetapi keadaan salah asumsi yang
kedua jarang sekali terjadi, jadi biasanya maksimal
kesalahan asumsi hanya terjadi satu kali
KONDISI 3
Tulangan tarik belum leleh dan tulangan tekan juga belum leleh, sehingga
persamaan keseimbangan gaya statis menjadi
0,85.fc.a.b + As.fs = As.fs
a 1.d'
.d a
.E s A s .0,003 1
.E s
a
a
a 1.d'
1.d a
0.85.f c '.a.b A s '.600
A s .600.
a
a
Dengan
A = 0,85.fc.b
2A
B = As.600 As.600
C = -600.1.(Asd + As.d)
Bila asumsi kondisi 3 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fs.(d - d)
Bila asumsi salah harus dilakukan asumsi ulang untuk
kondisi 4 yang merupakan kondisi terakhir (untuk
masuk ke kondisi 4 ini adalah hal yang jarang terjadi)
KONDISI 4
Tulangan tarik belum leleh sedangkan tulangan tekan sudah leleh, sehingga
persamaan keseimbangan gaya statis menjadi
0,85.fc.a.b + As.fy = As.fs
1.d a
.E s
a
1.d a
0.85.f c '.a.b A s '.f y A s .600.
a
Dengan
A = 0,85.fc.b
2A
B = As.fy + As.600
C = -600.1.(Asd + As.d)
Bila asumsi kondisi 4 benar maka bisa dilanjutkan
dengan perhitungan berikut ini
Mn = 0,85.fc.a.b(d - .a) + As.fy.(d - d)
Bila asumsi salah maka kemungkinan besar ada
kesalahan perhitungan pada kondisi-kondisi yang
ditinjau
MR = .Mn
Dengan untuk lentur balok sebesar 0,80,
maka
MR = 0,8.Mn
0,85.f'c .1 600
' 0,5.
f
600
f
y
y
As As = ( - ).b.d
Hitung tinggi blok tekan beton dengan menganggap tulangan tekan sudah
leleh
A A '
0,85.f'c .b
c d'
s ' 0,003.
c
f s s .E s
CARA 3
Pada peraturan disebutkan bahwa jumlah tulangan tekan paling tidak
setengah dari jumlah tulangan tarik. Prosedur yang dipakai sedemikian
sehingga menjadi setengah dari jumlah tulangan tarik adalah dengan
formula yang dihitung dengan menggunakan rumus ABC untuk
menghitung rasio tulangan dengan parameter sebagai berikut
B B 4AC
2A
2
bd 2 .f y
4.0,85.f'c
B bd.f y .(d'2d)
Mu
0,4
CARA 2
Minimum compression steel adalah cara perhitungan yang menghasilkan
tulangan tekan
Kalikan dengan bd
As = I.bd + 0,75.As
(A s A s ' ).f y
0,85.f'c .b
0,85.f'c .1 600
0,75.
.
'
fy
600 f y
0,85.f'c .b