Вы находитесь на странице: 1из 5

http://jaringnews.

com/politikperistiwa/umum/52873/ditlantas-polda-baliantisipasi-kecelakaan-di-jalur-rawanbencana
Ditlantas Polda Bali Antisipasi Kecelakaan
di Jalur Rawan Bencana
Sri Lestari

Direktur Lantas Polda Bali, Kombes Polisi Beno Louhenapessy (Sri Lestari/ Jaringnews)

Hingga Oktober 2013 terdata ada sekitar 1.854 kasus kecelakaan yang terjadi di wilayah
hukum Polda Bali tersebut.
DENPASAR, Jaringnews.com - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Bali melakukan antisipasi
kecelakaan lalu lintas di jalur rawan atau yang sering disebut jalur tengkorak di jalur GilimanukKarangasem. Hingga Oktober 2013 terdata ada sekitar 1.854 kasus kecelakaan yang terjadi di

wilayah hukum Polda Bali tersebut.


Kasus kecelakaan hingga Oktober 2013 sebanyak 1.854 kasus. Daerah Rawan kecelakaan masih
tidak lepas di wilayah Denpasar-Gilimanuk ada beberapa titik yang menjadi kerawanan. Dan
Denpasar-Karangasem juga ada beberapa titik serta wilayah pantura (Pantai utara di Kabupaten
Buleleng). Ini yang masih menjadi fokus, kata Direktur Lantas Polda Bali, Kombes Polisi Beno
Louhenapessy, Denpasar, Selasa(10/12).
Untuk jalur Denpasar-Gilimanuk menuju arah Bali Barat terdapat 3 titik rawan kecelakaan
diantaranya di jalan Bypass Kediri Grogak Tabanan, Jalan Perean Baturiti Tabanan dan jalan BajraPantai Soka Tabanan. Sementara untuk Karangasem arah Bali Timur, juga terdapat 3 titik rawan
diantaranya di jalan Amlapura-Yeh Malet Karangasem, jalan Amlapura-Kubu karangasem km 37-42
dan jalan Amlapura km 20-25.
Ketika titik-titik ini menginfokan kepada kita, itu kita mulai anatomikan, kira-kira kapan sering terjadi,
ini antara lain penyempitan-penyempitan fokus kegiatan operasinya. Personil sudah disiagakan
untuk antisipasi dan penanganan cepat kecelakaan, tambahnya.
Data Polda Bali Januari-Oktober 2013, wilayah Bali memiliki 6.776,14 km panjang jalan terdapat
jumlah kendaraan 2.708.042 unit. Dari jumlah tersebut lebih banyak didominasi oleh sepeda motor
dengan jumlah 2.349.517. Tertib berlalu lintas diharapkan dipatuhi oleh semua pengguna jalan.

http://www.jasaraharja.co.id/layanan/lingkup-jaminan

UU No 34 Tahun 1964 Jo PP No 18 Tahun 1965 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
menjelaskan bahwa korban yang berhak atas santunan adalah setiap orang yang berada di luar
angkutan lalu lintas jalan yang menjadi korban akibat kecelakaan dari penggunaan alat angkutan
lalu lintas jalan serta setiap orang atau mereka yang berada di dalam suatu kendaraan bermotor
dan ditabrak, dimana pengemudi kendaraan bermotor yang penyebab kecelakaan, termasuk dalam
hal ini para penumpang kendaraanbermotor dan sepeda motor pribadi. Bagi pengemudi yang
mengalami kecelakaan merupakan penyebab terjadinya tabrakan dua atau lebih kendaraan
bermotor, maka baik pengemudi maupun penumpang kendaraan tersebut tidak dijamin dalam UU
No 34/1964 jo PP no 18/1965 termasuk korban pejalan kaki atau pengemudi/penumpang
kendaraan bermotor yang dengan sengaja menerobos palang pintu kereta api yang sedang
difungsikan.

Nilai Santunan Kecelakaan Penumpang


Nilai santunan yang dibayarkan bagi korban kecelakaan lalulintas jalan telah diatur berdasarkan
keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: KEP.36/ PMK.010/2008 tanggal 26 Pebruari 2008. Nilai
santunan untuk korban yang meninggal dunia sebesar Rp. 25 juta, korban yang mengalami cacat
tetapp maksimum sebesar Rp. 25 juta, korban yang memerlukan biaya perawatan maksimum
sebesar Rp. 10 juta dan bagi korban yang tidak memiliki ahli waris diberikan biaya penguburan
sebesar Rp. 2 juta.

Вам также может понравиться