Вы находитесь на странице: 1из 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PERCOBAAN V
PENENTUAN TITIK BEKU

Nama Mahasiswa
: Anggia Putri Gustami
NIM
: M0311007
Hari / Tanggal Praktikum : Kamis, 10 November 2011
Kelompok
: 1 (satu)
Asisten Pembimbing
: Dwi Ayu Novianti

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011

PERCOBAAN 5
PENURUNAN TITIK BEKU
I.

Tujuan

Mahasiswa dapat menentukan penurunan titik beku larutan


urea dan larutan NaCl.

II.

Dasar Teori
The behavior of solutions is qualitatively similiar to
that of pure solvent but is quantitatively different. Pure
water boils at 100,00 C and freezes at 0,0 C, for instance,
but a 1,00 m (molal) solution of NaCl in water boils at 101,0
C and freezes at -3,7 C.
The higher boiling point and lower freezing point
observed for solution compared to a pure solvent are
examples of colligative properties properties that depend
on the amount of dissolved solute but not on its chemical
identity. The word colligative means bound together in a
collections and it used because a collections of solute
particle is responsible for the observed effects.
Other
colligative properties are lower vapor pressure for solution
compared with the pure solvent and osmosis, the migration
of solvent and other small molecules through a
semipermiable membrane. (Mc Murry, Fay.2010)

1.
2.
3.
4.

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang


tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi sematamata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut
(konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah
dengan sedikit zat terlarut , maka akan didapat suatu larutan
yang mengalami:
Penurunan tekanan uap jenuh
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah
partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah
partikel
dalam
larutan
elektrolit,
walaupun
konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan
elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non
elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat
koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non
elektrolit
dan
sifat
koligatif
larutan
elektrolit.
(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimiasmk/kelas_x/sifat-koligatif-larutan/)

Penelitian mengenai sifat koligatif larutan memiliki


peranan penting seperti:
1. Penentuan bobot molekul / massa relatif senyawa (Mr)
2. Pengembangan teori larutan
3. Dengan adanya penambahan zat tertentu ini digunakan
untuk menurunkan titik bekunya sehingga larutan tidak
segera membeku ataupun pada peningkatan titik didih
agar larutan / zat tidak cepat meleleh. Dalam dunia
farmasetika hal ini digunakan seperti pada basis salep /
unguentum dan suppositoria.
Titik beku larutan adalah suhu pada saat larutan
membeku pada tekanan atmosfer. Penurunan titik beku ini
dipengaruhi tekanan uap zat dan tekanan atmosfernya.
Dalam keadaan setimbang antara padatan dan zat cairnya,
tekanan uap zat padatnya sama dengan tekanan uap zat
cairnya.
R T 02
Kb=
H b n1

.(Saroyo,1982)

Menurut Brady yang disebut titik beku adalah suhu di mana


garis kesetimbangan padat cair akan berpotongan pada
garis 1 atm. (Brady,1987).
Garis BD pada gambar
disebut garis beku. Garis
beku merupakan transisi
fase cair padat. Setiap
titik
pada
garis
itu
menyatakan
suhu
dan
tekanan di mana air dapat
membeku (es mencair).
Pada tekanan 1 atm (760
mmHg), air membeku pada
0C ; pada 4,58 mmHg, air
membeku pada 0,0098 C. (Perhatikan
bahwa tekanan
http://1.bp.blogspot.com/permukaan berpengaruh besar pada
titik didih, tetapi sangat
Q4kL1yXin1I/TjwpuujcF5I/AAAAAAA
kecil pengaruhnya pada titik beku.
Garis BD nyaris vertikal
ABKY/4aE2t3mBEsg/s1600/Diagra
terhadap sumbu suhu.
m%2BP%2B-%2BT%2Bpelarut
Melalui percobaan telah
diketahui bahwa larutan
%2BH2O.JPG
dari zat zat yang sukar menguap mempunyai titi didih lebih
tinggi dan titik beku lebuh rendah dari pelarutnya. Selisih

antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut


penurunan titik beku

Tf

=freezing point deppresion)

T f =T f pelarut T f larutan

Tf larutan
= titik beku larutan
Tf pelarut
= titik beku pelarut
Tf
= penurunan titik beku
Kenaikan titik didih maupun penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat pelarut, tetapi hanya pada
konsentrasi partikel dalam larutan. Untuk larutan encer,
penurunan titik beku (Tf) sebanding dengan kemolalan
larutan.
T f =K f m
T f =K f n

1000
P

1000
T f =K f
Mr
P

Tf = penurunan titik beku


m
= molalitas larutan
Kf
= tetapan penurunan titik beku molal
Gt = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
P
= massa pelarut (gram)
Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak
mudah menguap dan dapat mengalami disosiasi (larutan
elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan,
kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan,
dipengaruhi oleh derajat disosiasi larutan. Perbandingan
antara harga sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan
elektrolit dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari
suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama
disebut faktor vant Hoff dan dinyatakan dengan lambang i.
Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin
besar dan ion ion semakin bebas. Akibatnya harga i
semakin mendekati harga teoritis. Harga i dari elektrolit tipe
kovalen ternyata lebih bervariasi, bergantung pada kekuatan
elektrolit itu. Elektrolit lemah mempunyai harga i mendekati
satu sedangkan elektrolit kuat mempunyai harga i yang

mendekati harga teoritisnya. Hubungan i dengan persen


ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai berikut
i=1+ ( n1 )
Dengan = derajat ionisasi elektrolit, untuk larutan
elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1,
sedangkan untuk elektrolit lemah, harganya berada di antara
0 dan 1 (0 < < 1). Atas dasar kemampuan ini, maka
larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam
perumusan sifat koligatifnya.n = jumlah ion yang dapat
dihasilkan oleh 1 satuan rumus senyawa elektrolit. Misalnya
NaCl : n = 2; K2SO4 : n = 3.
Oleh karena pertambahan sifat koligatif larutan
elektrolit sebanding dengan pertambahan jumlah partikel
dalam larutan, maka rumus sifat koligatif larutan elektrolit
menjadi :

T f =K f mi

1000
T f =K f
{ 1+(n1) }
Mr
P
( Michael Purba,2006)

III.

Alat dan Bahan


A. Alat :

a.
dari :

Seperangkat alat penentuan titik beku, yang terdiri

Panci penangas
Gelas ukur
Gelas beker
Tabung reaksi
Termometer
Stopwatch
Pengaduk kaca
Penjepit tabung
Neraca analit

1 buah
1 buah
2 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
reaksi1 buah
1 buah

Gambar Alat yang digunakan

Termometer
raksa

Gelas
ukur

Penjepit tabung
reaksi

Gelas
beker

Stopwatc
h

Tabung
reaksi

Pengaduk
kaca

Seperangkat alat penentuan


titik beku

Aquades 5 ml

b.

Dimasukkan ke dalam

Bahan :

IV.

Gelas ukur
Urea
1,85 gram
NaCl Dipindahkan1,75
gram
dalam
Aquades
45 ml
Tabung reaksi
Es batu
secukupnya
ke dalam
GaramDimasukkan
dapur (p.a)
secukupnya

Langkah
Kerja
Panci
penangas
A. Aquades
Ditambahkan dengan

Es batu + garam
Dibiarkan hingga

Aquades beku
Suhu diukur setiap 30 detik hingga menjadi

cairan

Neraca
analit

B. Bahan
Aquades

Bahan
Urea 0,6 gram
Dimasukkan ke dalam dan diambil 10 ml Urea 1,25 gram
NaCl 0,585 gram
Gelas ukur
NaCl 1,17 gram

Dipindahkan ke dalam
Dimasukkan ke dalam

Gelas beker yang berbeda

Neraca analit

Masing masing diambil 5 ml dan dipindahkan ke dalam

Tabung reaksi yang berbeda

Dimasukkan ke dalam

Panci penangas
Ditambahkan dengan

Es batu + garam
Dibiarkan hingga

Larutan beku
Suhu diukur setiap 30 detik hingga menjadi

cairan

V.

Hasil Percobaan dan Pembahasan


A. Data Percobaan
No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24

Suhu (C)
Urea
Urea
NaCl
0,6 gr 1,25
1,17
gr
gr
-4
-2
-5
-3
-2
-3
-2
-1
-2
0
-1
-2
0
2
-1
1
3
4
3
4
5
7
6
-

t (s)

Aquade
s 5ml

NaCl
0,585
gr
-4
-3
-2
-1
0
1
3
-

0
30
60
90
120
150
180
210
240
270

2
2
3
3
3
3
4
4
4
4

300

330

360

390

420

450

480

510

540

570

600

630

660

690

10

.
25
.

720

11

B. Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan agar mahasiswa
dapat menentukan penurunan titik beku larutan urea dan
larutan NaCl. Alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan ini antara lain adalah seperangkat alat
penentuan titik beku yang terdiri dari panci penangas 1
buah, gelas ukur 1 buah, gelas beker 2 buah, tabung
reaksi 5 buah, termometer 1 buah, stopwatch 1 buah,
pengaduk kaca 1 buah, penjepit kayu 1 buah, dan neraca
analit 1 buah. Masing masing alat mempunyai fungsi
yang berbeda beda. Panci penangas diguakan sebagai
tempat untuk meletakkan tabung reaksi di antara
campuran es batu dengan garam dapur. Gelas ukur
digunakan untuk mengukur volume aquades yang
digunakan dan mengukur volume larutan yang akan
digunakan. Gelas beker digunakan untuk melarutkan
bahan dengan aquades. Tabung reaksi digunakan sebagai
tempat larutan yang akan dicari titik bekunya.
Termometer digunakan untuk mengukur perubahan suhu
yang terjadi setiap 30 detik. Stopwatch digunakan untuk
mengukur waktu yang digunakan larutan dari keadaan
membeku sampai mencair kembali. Pengaduk digunakan
untuk mengaduk bahan yang digunakan dengan aquades
hingga tercampur. Penjepit kayu digunakan untuk
mengambil tabung reaksi saat diukur suhunya agar tidak
terpengaruh oleh suhu tangan dan neraca analit
digunakan untuk mengukur massa bahan yang akan
digunakan. Bahan bahan yang digunakan antara lain
urea 1,85 gram, NaCl 1,75 gram, aquades 45 ml, es batu
secukupnya, garam dapur (p.a) secukupnya.
Langkah langkah yang dilakukan dalam
percobaan ini adalah bahan bahan seperti CO(NH 2)2
(urea) dan NaCl ditimbang dengan menggunakan neraca
analait. Urea yang digunakan sebanyak 0,6 gram dan
1,25 gram sedang NaCl yang digunakan sebanyak 1,17
gram dan 0,585 gram. Kemudian masing masing bahan

dimasukkan ke dalam gelas beker yang berbeda untuk


dilarutkan menggunakan aquades yang telah diukur
volumenya sebanyak 10 ml. Masing masing larutan
diambil 5 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berbeda. Masing masing tabung reaksi
dimasukkan ke dalam panci penangas yang telah diisi
oleh campuran es batu dan garam dapur secukupnya.
Larutan dalam tabung reaksi yang telah dimasukkan ke
dalam panci penangas ditunggu hingga beku. Setelah
larutan beku, suhu masing masing larutan diukur
menggunakan termometer setiap selang 30 detik hingga
larutan yang beku berubah menjadi cairan kembali.
Berdasarkan
percobaan
yang
dilakukan
didapatkan suhu awal (Tf) dari masing masing bahan.
Aquades memiliki Tf = 2C. Menurut dasar teori pelarut
murni (aquades) dalam keadaan standar (tekanan 1 atm)
memiliki titik beku 0C, namun hasil pengamatan yang
diperoleh tidak sama dengan yang ada pada dasar teori.
Hal ini dapat diakibatkan dalam mengamati suhu tidak
pada saat air benar benar membeku. Kemudian dari
beberapa suhu yang diperoleh, suhu yang paling sering
muncul (konstan) dijadikan sebagai Tf. Aquades memiliki
Tf = 8 C, urea 0,6 gram memiliki Tf = 0 C, urea 1,25
gram memiliki Tf = -2 C, NaCl 1,17 gram memiliki Tf =
-2 C, sedangkan NaCl 0,585 gram memiliki Tf = -4 C
(diambil suhu pada saat t=0 karena tidak didapatkan
suhu yang konstan). Penurunan titik beku (Tf) dapat
diketahui dengan diketahuinya Tf dan Tf dengan
menggunakan rumus Tf = Tf - Tf. Hasil yang didapat
antara lain Tf aquades = -6 C ; Tf urea 0,6 gram = 2 C
; Tf urea 1,25 gram = 4 C ; Tf NaCl 1,17 gram = 4 C
dan Tf NaCl 0,585 gram = 6 C. Perhitungan tersebut
merupakan perhitungan berdasarkan hasil pengamatan.
Perhitungan

yang

berdasarkan

adalah dengan menggunakan rumus

dengan

teori

1000
T f =K f
Mr
P

Untuk larutan elektrolit (dalam hal ini NaCl) menggunakan


rumus

1000
T f =K f
{ 1+(n1) }
Mr
P

karena

NaCl

tergolong elektrolit kuat maka

dianggap 1. Volume

pelarut yang digunakan adalah sebesar 10 ml, karena


massa jenis air sama dengan 1 gr/cm 3 maka massa air
(pelarut) sama dengan volumenya yaitu menjadi 10 gram.
Massa relatif (Mr) dari urea adalah 60 sedangkan NaCl
adalah 58,5.

Tf

yang diperoleh antara lain urea 1,25

gram = 0,465 C ; urea 0,6 gram = 1,86 C ; NaCl 1,17


gram = 7,44 C ; dan NaCl ,585 gram = 3,72 C.
Tf

yang

diperoleh

berdasarkan

hasil

pengamatan dengan yang berdasarkan teori memiliki


perbedaan. Hal ini mengindikasikan bahwa ada ketidak
validan antara hasil pengamatan dengan dasar teori. Hal
ini besar kemungkinan disebabkan oleh percobaan yang
kurang sempurna pada :

VI.

1. Pembekuan larutan yang belum sempurna atau dapat


dikatakan larutan belum membeku sepenuhnya
2. Kekurang telitian dalam membaca skala pada
termometer setiap selang waktunya.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Titik beku larutan selalu lebih rendah dibandingkan
dengan titik beku pelarut murni
2. penurunan titik beku larutan yang mengandung zat
terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami
disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan
banyaknya partikel zat terlarut.
3. Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah
menguap dan dapat mengalami disosiasi (larutan
elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan,
kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan,
dipengaruhi oleh derajat disosiasi larutan.
4. Titik beku pelarut murni (aquades) = 2. Penurunan titik
beku berdasarkan teori, larutan urea 1,25 gram = 3,875
C ; urea 0,6 gram = 1,86 C ; NaCl 1,17 gram = 7,44 C ;
dan NaCl ,585 gram = 3,72 C sedangkan yang
berdasarkan hasil pengamatan adalah aquades = -6 C ;

urea 0,6 gram = 2 C ; urea 1,25 gram = 4 C ; NaCl 1,17


gram = 4 C dan NaCl 0,585 gram = 6 C.

Daftar Pustaka
Brady,
James
E.
Kimia
Universitas
(Terjemahan).1987.Tangerang : Binarupa Aksara.

Jilid

Daniel, Farington and friends.Experimental Phsycal


Seventh Edition.1970.Tokyo : Mc Graw Hill Ltd.

Chemistry

Petrucci,
Ralph
H.Kimia
Dasar
(Terjemahan).1992.Jakarta : Erlangga.

Edisi

Jilid

Musinah, Siti dkk.Ilmu Kimia Jilid 2.2008.Jakarta : Dinkes RI.


Purba, Michael.Kimia untuk SMA Kelas XII.2006.Jakarta : Erlangga
Pringgomulyo, Saroyo.KIMIA UMUM Untuk Bagian Kimia Industri
Sekolah
Teknologi
Menengah
dan
STM
Pembangunan.1982.Jakarta : Depdikbud Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Mc Murry, Fay.General Chemistry.2010.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/sifatkoligatif-larutan/
(http://1.bp.blogspot.com/Q4kL1yXin1I/TjwpuujcF5I/AAAAAAAABKY/4
aE2t3mBEsg/s1600/Diagram%2BP%2B-%2BT%2Bpelarut
%2BH2O.JPG

Surakarta,
November 2011
Praktikan,

15

Anggia
Gustami

Putri

M0311007

Lampiran
A. Berdasarkan hasil pengamatan
Zat Terlarut
No

Rumus
Co(NH2)

Titik Beku (C)

Massa
(gr)

Molalita
s
(molal)

Air

Larutan

0,6

1,25

2,083

-2

0,585
1,17

1
2

2
2

-2
-4

Co(NH2)
2

3
4

NaCl
NaCl

T f =T f pelarut T f larutan
T f =T f T f

Aquades

T f =T f T f

T f =2 C8 C
T f =6 C

Urea 0,6 gram


T f =T f T f

T f =2 C0 C
T f =2 C

T f =2 C(2 C)

Urea 1,25 gram


T f =T f T f

T f =4 C

T f =2 C(2 C)

NaCl 0,585 gram

T f =4 C

T f =T f T f

T f =2 C(4 ) C

NaCl 1,17 gram


T f =T f T f

T f =6 C

T f larutan=T f pelarut T f

B. Berdasarkan teori

Zat Terlarut
No

Rumus
Co(NH2)

Titik Beku (C)

Massa
(gr)

Molalita
s
(molal)

Air

Larutan

0,6

1,14

1,25

2,083

-1,875

0,585
1,17

1
2

2
2

Co(NH2)
2

3
4

NaCl
NaCl

1000
T f =K f
Mr
P
1000
T f =K f
{ 1+(n1) }
Mr
P
larutan elektrolit

-5,44
-1,72
Urea 0,6 gram

1000
T f =K f
Mr
P
T f =1,86

0,6 1000

60
10

T f =1,86

Urea 1,25 gram

1000
T f =K f
Mr
P
T f =1,86

1,25 1000

60
10

T f =3,875

NaCl 1,17 gram

1000
T f =K f
{ 1+ ( n1 ) }
Mr
P

T f =1,86

1,17 1000

{1+ ( 21 ) 1 }
58,5
10

T f =7,44

NaCl 0,585 gram

1000
T f =K f
{ 1+(n1) }
Mr
P
T f =1,86

0,585 1000

{1+ ( 21 ) 1 }
58,5
10

T f =3,72

T f larutan=T f pelarut T f

Вам также может понравиться

  • Soal UTS PKN Kelas 2 Semester 2
    Soal UTS PKN Kelas 2 Semester 2
    Документ2 страницы
    Soal UTS PKN Kelas 2 Semester 2
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi Dan Label Pada Bahan Kimia
    Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi Dan Label Pada Bahan Kimia
    Документ1 страница
    Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi Dan Label Pada Bahan Kimia
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Buku Rukmana
    Buku Rukmana
    Документ4 страницы
    Buku Rukmana
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Fun Day
    Fun Day
    Документ1 страница
    Fun Day
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • WWWWW
    WWWWW
    Документ2 страницы
    WWWWW
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • PENDAHULUAN2
    PENDAHULUAN2
    Документ13 страниц
    PENDAHULUAN2
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Bunga Matahari Oleh
    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Bunga Matahari Oleh
    Документ6 страниц
    Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Bunga Matahari Oleh
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam K
    Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam K
    Документ2 страницы
    Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam K
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Bisnis Kelapa
    Bisnis Kelapa
    Документ7 страниц
    Bisnis Kelapa
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Makalah Kelompok 1 (PKN) Editan Dadi
    Makalah Kelompok 1 (PKN) Editan Dadi
    Документ12 страниц
    Makalah Kelompok 1 (PKN) Editan Dadi
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • SMM HHHHH
    SMM HHHHH
    Документ7 страниц
    SMM HHHHH
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Etanol
    Etanol
    Документ1 страница
    Etanol
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • B Indo
    B Indo
    Документ13 страниц
    B Indo
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Isbd MN
    Isbd MN
    Документ3 страницы
    Isbd MN
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Lingkungan Sosial
    Lingkungan Sosial
    Документ1 страница
    Lingkungan Sosial
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Reaksi Penyabunan
    Reaksi Penyabunan
    Документ10 страниц
    Reaksi Penyabunan
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Solo
    Solo
    Документ6 страниц
    Solo
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Berita
    Berita
    Документ3 страницы
    Berita
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Glis Erol
    Glis Erol
    Документ2 страницы
    Glis Erol
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Kalori
    Kalori
    Документ4 страницы
    Kalori
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Lingkungan Sosial
    Lingkungan Sosial
    Документ1 страница
    Lingkungan Sosial
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • KADAR KLORIDA
    KADAR KLORIDA
    Документ8 страниц
    KADAR KLORIDA
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Antara Bahasa Indonesia Dan Bahasa
    Antara Bahasa Indonesia Dan Bahasa
    Документ4 страницы
    Antara Bahasa Indonesia Dan Bahasa
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    Документ9 страниц
    Hukum Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Destilasi
    Destilasi
    Документ2 страницы
    Destilasi
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Bahan Bakar Minyak
    Bahan Bakar Minyak
    Документ8 страниц
    Bahan Bakar Minyak
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Di Indonesia
    Di Indonesia
    Документ1 страница
    Di Indonesia
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • GC
    GC
    Документ10 страниц
    GC
    aexmoo
    Оценок пока нет
  • Prinsip Kerja HPLC
    Prinsip Kerja HPLC
    Документ8 страниц
    Prinsip Kerja HPLC
    aexmoo
    Оценок пока нет