Вы находитесь на странице: 1из 12

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN ANDONG


(Cordyline fruticosa [L] A. Cheval)
Eva Marliana
Laboratorium Kimia Organik F-MIPA UNMUL
Jl. Barong Tongkok No.4 Tel. (0541) 749152 Fax (0541) 749140 Samarinda 75123

ABSTRACT. Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) is one of plant that


used like tradition medicine to cure several of illness, such as diarrhoea,
dysentery, inflammation of the eyes and tuberculosis. Andong Leaf (Cordyline
fruticosa [L] A. Cheval) were extracted with ethanol then concentrated by using
rotary evaporator. Then, phytochemical test and antioxidant activity Test.
Antioxidant activity test using scavenging 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH)
radical method, where the absorbance is measured on = 517 nm by
spectrophotometer. On the phytochemical test, discovered that Ethanol Extract
Andong Leaf (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) contain of flavonoid, phenolic,
steroid and saponin. Based on result of Antioxidant activity test with DPPH
radical scavenging method. Antioxidant Activity from Ethanol Extract Andong
Leaf has value of EC50 about 283,821,02 g/ml.
Keywords: Antioxidant Activity, Cordyline fruticosa [L] A. Cheval, Ethanol,
radical and DPPH.

PENDAHULUAN
Perubahan pola hidup masyarakat berdampak pada munculnya berbagai penyakit
degeneratif. Beberapa penyakit degeneratif berhubungan erat dengan radikal bebas
diantaranya kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah, pikun, katarak dan penurunan
fungsi kognitif. Proses penuaan dini juga berhubungan dengan radikal bebas. Antioksidan
dipercaya mampu untuk mencegah beberapa penyakit ini. Antioksidan merupakan
senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena berfungsi sebagai penangkap
radikal bebas yang banyak terbentuk dalam tubuh (Hernani dan Rahardjo, 2006).
Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi resiko
terhadap penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung koroner (Prakash, 2001).
Kebanyakan sumber antioksidan alami adalah tanaman dan umumnya merupakan
senyawa fenolik yang tersebar di seluruh bagian tanaman baik di kayu, biji, daun, buah,
akar, bunga maupun serbuk sari (Sarastani dkk, 2002). Salah satu contoh senyawa
fenolik yang bersifat antioksidan adalah flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai
antioksidan dan telah banyak diteliti akhir akhir ini. Flavonoid memiliki kemampuan
untuk merubah atau mereduksi radikal bebas dan juga sebagai anti radikal bebas
(Giorgio, 2000).

FMIPA Universitas Mulawarman

71

Eva Marliana

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

Beragam tanaman di Indonesia digunakan sebagai obat tradisional. Masyarakat


Indonesia umumnya menggunakan tanaman sebagai obat tradisional yang diwariskan
secara turun menurun. Salah satu tanaman yang banyak digunakan sebagai obat
tradisional adalah tanaman Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval). Bagian tanaman
Andong yang berkhasiat sebagai obat adalah bunga, akar dan daun. Akar tanaman
Andong berkhasiat untuk mengobati air kemih berdarah, wasir berdarah, nyeri lambung
dan ulu hati. Daun tumbuhan Andong banyak sekali digunakan sebagai obat sakit kepala,
diare, disentri, TBC paru, asma, sakit kulit, inflamasi mata, sakit punggung, rematik dan
encok (Wijayakusuma, 1994).
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Bogoriani dkk
(2007) melakukan penelitian isolasi dan identifikasi senyawa sitotoksik dari daun
Andong Hijau (Cordyline terminalis Kunth), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa
isolat sitotoksik dengan nilai LC50 = 41,64 daun Andong Hijau (Cordyline terminalis
Kunth) positif mengandung saponin. Bogoriani (2008) juga telah melakukan isolasi dan
identifikasi glikosida steroid dari daun Andong Hijau (Cordyline terminalis Kunth).
Mimaki (1996) menemukan beberapa glikosida steroid dari famili Liliaceae yang
mempunyai aktivitas biologi sebagai antitumor. Penggunaan senyawa antioksidan juga
anti radikal saat ini semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman
masyarakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung, tumor, kanker, serta gejala penuaan dini. Masalah-masalah ini berkaitan dengan
kemampuan antioksidan untuk bekerja sebagai penghambat reaksi oksidasi oleh radikal
bebas reaktif yang menjadi salah satu pencetus penyakit penyakit tersebut (Tahir dkk,
2003).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang
terkandung pada daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) dan mengetahui
besarnya aktivitas antioksidan (%AA) ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa
[L] A. Cheval) terhadap radikal DPPH yang dinyatakan dalam EC50. Salah satu metode
untuk menentukan aktivitas antioksidan penangkap radikal adalah metode DPPH (2,2diphenyl-1-picrylhidrazyl). Metode DPPH memberikan informasi reaktivitas senyawa
yang diuji dengan suatu radikal. DPPH memberikan serapan kuat pada panjang
gelombang 517 nm dengan warna violet gelap. Penangkap radikal bebas menyebabkan
elektron menjadi berpasangan yang kemudian menyebabkan penghilangan warna yang
sebanding dengan jumlah elektron yang diambil (Sunarni, 2005).

BAHAN DAN METODE


Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah sampel daun tanaman Andong (Cordyline fruticosa
[L] A. Cheval) yang terdapat di daerah Sangasanga Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur. Etanol, DPPH (Sigma Chemical Co.St. Louis, USA), aquadest, FeCl3, Pereaksi
Liebermann Buchard, serbuk Mg, HCl pekat, pereaksi dragendorff, vitamin C (asam
askorbat) Merck dan kertas saring whatman. Alat yang digunakan adalah botol maserasi,
corong kaca, desikator, hot plate, gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer, gelas kimia,
spektrofotometer UV-Vis (Genesys), kuvet gelas, oven (Memmert), timbangan digital
(Ohauss), sendok pengaduk, pipet volume, pipet tetes, pipet mikro, inkubator (Heraus),

72

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

tabung reaksi dan rak tabung, seperangkat alat rotari evaporator model RV06-ML 1-B
dengan pompa vakum (IKA).
Metode
Persiapan sampel
Sampel berupa daun tanaman Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) yang
telah terkumpul lalu dibersihkan dan dikeringanginkan pada suhu ruang tanpa terkena
sinar matahari langsung, setelah kering sampel kemudian dihaluskan.
Ekstraksi
Sampel yang telah halus diekstraksi dengan metode maserasi yaitu dengan cara
merendam sampel dengan pelarut etanol. Hasil ekstraksi kemudian dipekatkan
menggunakan rotari evaporator pada suhu 50 0C sehingga diperoleh ekstrak kasar etanol.
Uji Fitokimia
Ekstrak kasar 10 mg dilarutkan dengan 20 ml etanol dibagi dalam 6 tabung reaksi.
Dilakukan uji fitokimia alkaloid dengan penambahan pereaksi dragendorff,
triterpenoid/steroid dengan penambahan pereaksi Liebermann Buchard, flavonoid dengan
penambahan serbuk Mg dan HCl pekat, fenolik dengan penambahan larutan FeCl3 dan
saponin dengan cara penambahan air panas dan dikocok kuat.
Uji Antioksidan
Uji peredaman pereaksi DPPH seperti yang dideskripsikan oleh Yen dan Chien
(1995) dalam (Karamac, 2002), disiapkan lima buah tabung reaksi berisi 2 ml ekstrak
yang dilarutkan dalam metanol dengan konsentrasi bervariasi (tabung A), lima tabung
berisi 2 ml ekstrak yang dilarutkan dalam metanol dengan konsentrasi bervariasi (tabung
B). Variasi konsentrasi ekstrak pada tabung A dan B adalah 100, 200, 300, 400 dan 500
ppm. Lalu kelima tabung A ditambahkan 1 ml metanol dan tabung B ditambahkan
dengan 1 ml DPPH 0,5 mM dalam metanol, kemudian seluruh tabung A dan tabung B
diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37 0C selama 30 menit dan diukur menggunakan
spektrofotometer namun sebelumnya dilakukan optimasi pada alat untuk mencari panjang
gelombang () optimum dengan absorbansi maksimum. Diulangi prosedur di atas dengan
mengganti ekstrak dengan vitamin C sebagai kontrol positif, dimana konsentrasi vitamin
C adalah 1, 2, 4, 8 dan 16 ppm. Disiapkan sebuah tabung berisi 2 ml metanol sebagai
kontrol negatif (tabung C) dan langsung diukur setelah penambahan 1 ml DPPH.
Besarnya persentase peredaman DPPH ditentukan berdasarkan persamaan:
[A A A ] 100
% AA = 100 B

A kontrol negatif

Keterangan :
%AA : Persentase aktivitas antioksidan
AA
: Absorbansi blanko (berisi 2 ml ekstrak yang dilarutkan dalam metanol +
1 ml metanol)
AB
: Absorbansi sampel (berisi 2 ml ekstrak yang dilarutkan dalam metanol + 1 ml
DPPH)
Akontrol negatif = Absorbansi kontrol negatif (berisi 2 ml metanol + 1 ml DPPH)
FMIPA Universitas Mulawarman

73

Eva Marliana

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

Teknik Analisis Data


Berdasarkan data yang diperoleh dalam uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol
daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) dibuat persamaan antara konsentrasi
ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) dan persentase
peredaman radikal DPPH (%AA). Kemudian ditentukan nilai EC50 dari aktivitas
antioksidan dari ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval).
Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier sederhana.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil uji fitokimia dari ekstrak etanol daun Andong, diketahui jenis
senyawa metabolit sekunder seperti dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia dari ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L]
A. Cheval).
Senyawa Metabolit
Sekunder
Alkaloid
Saponin
Steroid
Triterpenoid
Flavonoid
Fenolik
Keterangan: =
+ =

Ekstrak Etanol Daun Andong


Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3

+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+

Tidak terdeteksi senyawa metabolit sekunder


Terdeteksi mengandung senyawa metabolit sekunder

Kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak etanol daun Andong
dengan metode peredaman radikal DPPH. Data persentase peredaman radikal DPPH
(%AA) dari ekstrak etanol daun Andong diperlihatkan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Persen peredaman radikal DPPH (%AA) dari ekstrak etanol daun Andong
(Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) pada berbagai konsentrasi.
Sampel ekstrak
etanol daun Andong
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Rata rata

100
30,47%
30,25%
30,19%
30,30%

Konsentrasi (ppm)
200
300
400
40,37%
51,19%
62,47%
40,67%
52,49%
63,30%
40,41%
53,35%
62,79%
40,48%
52,34%
62,85%

500
74,52%
74,26%
72,46%
73,75%

Data persentase peredaman radikal DPPH pada vitamin C sebagai kontrol positif
diperlihatkan dalam Tabel 3.

74

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

Tabel 3 Persen peredaman radikal DPPH (%AA) pada vitamin C.


Kontrol Positif
(vitamin C)
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Rata rata

1
4,01%
6,16%
5,63%
5,27%

Konsentrasi (ppm)
2
4
12,83%
26,30%
13,61%
29,46%
13,27%
30,33%
13,24%
28,70%

8
58,46%
58,85%
58,33%
58,55%

16
96,23%
96,72%
96,46%
96,47%

Berdasarkan persentase peredaman radikal, maka diketahui aktivitas antioksidan


dan nilai EC50 pada ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval)
dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana, dimana persen peredaman
radikal DPPH (%AA) dinyatakan dalam meanSE yang diperlihatkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa
[L] A. Cheval) dengan uji peredaman radikal DPPH dan nilai EC50.

Sampel daun
Andong
Ekstrak daun
Andong

100
(g/ml)
30,30
0,09

Nilai mean SE
Persen Peredaman Radikal DPPH
200
300
400
(g/ml)
(g/ml)
(g/ml)
40,48
0,09

52,34
0,63

62,85
0,24

500
(g/ml)

EC50 DPPH
(g/ml)

96,47
0,65

283,82
1,02

Aktivitas antioksidan dan nilai EC50 pada vitamin C diperlihatkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol pada vitamin C dengan uji peredaman
radikal DPPH dan nilai EC50.
Kontrol
Positif
Vitamin C

Nilai meanSE
Persen Peredaman Radikal DPPH
1
(g/ml)

2
(g/ml)

4
(g/ml)

8
(g/ml)

16
(g/ml)

EC50 DPPH
(g/ml)

5,27
0,65

13,24
0,23

28,70
1,22

58,55
0,16

96,47
0,14

7,77 0,06

Untuk mengetahui besarnya persentase peredaman radikal DPPH (AA%) dari


ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) maka dilakukan uji
aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal DPPH seperti yang
dideskripsikan oleh Yen dan Chien (1995) dalam (Karamac, 2002). Metode DPPH
merupakan metode yang mudah, cepat dan murah untuk menetapkan aktivitas
antioksidan. Senyawa 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH) adalah sebuah molekul yang
mengandung senyawa radikal bebas yang stabil. Keberadaan sebuah antioksidan yang
dapat menyumbangkan elektron kepada DPPH, menghasilkan warna kuning yang
merupakan ciri spesifik dari reaksi radikal DPPH (Vaya dan Aviram, 2001). Radikal
FMIPA Universitas Mulawarman

75

Eva Marliana

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

DPPH mempunyai absorbansi yang kuat pada panjang gelombang 517 nm dengan warna
ungu yang khas. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan, DPPH tersebut akan
tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning. Hasil perubahan warna dari ungu
menjadi kuning sebanding dengan jumlah elekton yang ditangkap. Perubahan yang
terjadi pada reaksi radikal DPPH tersebut dapat diukur dengan spektrofotometri sinar
tampak (Reynertson, 2007).
Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 517 nm. Kemudian
dilakukan hal yang sama untuk mengukur absorbansi vitamin C (kontrol positif). Variasi
konsentrasi ekstrak pada tabung A dan B adalah 100, 200, 300, 400 dan 500 ppm
sedangkan pada vitamin C 1, 2, 4, 8 dan 16 ppm. Dilakukan pengulangan tiga kali untuk
masing-masing pengukuran lalu diperoleh persentase peredaman radikal DPPH disajikan
dalam tabel 2 (untuk uji pada ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A.
Cheval) dan tabel 3 (untuk uji pada vitamin C sebagai kontrol positif). Digunakan rumus
berikut untuk mengukur persen peredaman radikal DPPH (%AA).

A Sampel A Blanko 100


% AA = 100

A kontrol negatif

Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal


DPPH pada ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) diperoleh
nilai AA% adalah sebesar 30,30% (100 ppm); 40,48% (200 ppm); 52,34% (300 ppm);
62,85% (400 ppm) dan 73,75% (500 ppm). Sedangkan pada vitamin C sebagai kontrol
positif diperoleh nilai AA% adalah sebesar 5,27% (1 ppm); 13,24% (2 ppm); 28,70% (4
ppm); 58,55% (8 ppm) dan 96,47% (16 ppm). Terlihat bahwa vitamin C sebagai kontrol
positif memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai EC50 sebesar 7,77 ppm sedangkan
pada ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) didapatkan nilai
EC50 sebesar 283,82 ppm.
Berdasarkan hasil analisa data, maka dapat dilihat grafik hubungan antara
konsentrasi ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) dengan
persen peredaman radikal DPPH (%AA) ditunjukkan dalam Gambar 1. Pada penelitian
ini diperoleh nilai EC50 sebesar 283,82 1,02 g/ml untuk ekstrak etanol daun Andong
(Cordyline fruticosa [L] A. Cheval) dan nilai EC50 sebesar 7,77 0,06 g/ml untuk
vitamin C sebagai kontrol positif. EC50 adalah konsentrasi yang diperlukan antioksidan
untuk menangkap 50% radikal bebas. Sedangkan grafik hubungan antara konsentrasi
vitamin C dengan persen peredaman radikal DPPH (%AA) dalam Gambar 2.
Senyawa DPPH bereaksi dengan senyawa antioksidan melalui pengambilan atom
hidrogen dari senyawa antioksidan untuk mendapatkan pasangan elektron (Pokorni dalam
Cholisoh, 2008) Senyawa yang bereaksi sebagai penangkap radikal akan mereduksi
DPPH yang dapat diamati dengan adanya perubahan warna DPPH dari ungu menjadi
kuning ketika elektron ganjil dari radikal DPPH telah berpasangan dengan hidrogen dari
senyawa penangkap radikal bebas yang akan membentuk DPPH-H tereduksi (Molyneux
dalam Cholisoh, 2008). Reaksi antara senyawa antioksidan (flavonoid) dengan radikal
DPPH ditunjukkan dalam Gambar 3.

76

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

Gambar 1. Grafik hubungan antara konsentrasi dengan % AA dari ekstrak etanol daun
Andong (Cordyline fruticosa [L] A. Cheval)

Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi dengan % AA dari vitamin C

FMIPA Universitas Mulawarman

77

Eva Marliana

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

N (C6H5)2

N (C6H5)2

N H
NO2

O2N

NO2

O2N

+ Fl-O

+ Fl-OH

NO2

NO2

Radikal DPPH (ungu)

DPPH stabil (kuning)

Gambar 3 Reaksi antara antioksidan (flavonoid) dengan radikal DPPH (Windono, 2001)
Reaksi di atas terus berlanjut sehingga R yang berasal dari senyawa antioksi dan
akan berubah menjadi senyawa yang stabil. Sebagai contoh bila senyawa yang bersifat
antioksidan adalah HO-R-OH maka mekanisme reaksi secara keseluruhan akan menjadi :
(DPPH) + HO-R-OH
HO-R-O + DPPH

DPPH H + HO-R-O
DPPH H + O=R=O
(Produk non-radikal) (Shahidi, 1997)

Antioksidan fenolik biasanya digunakan untuk mencegah kerusakan akibat reaksi


oksidasi pada makanan, kosmetik, farmasi dan plastik. Fungsi polifenol sebagai
penangkap dan pengikat radikal bebas dari rusaknya ion ion logam. Senyawa ini
mempunyai aktivitas biologis sebagai penangkap radikal bebas sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai obat untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas
seperti penyakit kanker (Hernani dan Rahardjo, 2006). Reaksi peredaman radikal
DPPH oleh polifenol seperti dalam Gambar 4.
H O
O
O
DPPH

HO
FE-OH

DPPH-H

DPPH DPPH-H

H O

O
senyawa Polifenol yang terstabilkan

Gambar 4 Peredaman radikal DPPH oleh polifenol (Cholisoh, 2008)


78

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

Adanya gugus hidroksil menyebabkan senyawa fenolik mampu menangkap radikal


bebas. Fenolik mengamankan sel dari serangan senyawa oksigen reaktif seperti oksigen
singlet, superoksida, radikal peroksil, radikal hidroksil dan peroksinitrit (Sirait, 2007).
Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi
oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim. Senyawa flavonoid dapat bertindak
sebagai antioksidan dan merupakan donor hidrogen. Aktivitas antioksidasi yang juga
dimiliki oleh komponen aktif flavonoid tertentu digunakan untuk menghambat
pendarahan. Aktivitas antioksidasinya mungkin dapat menjelaskan mengapa flavonoid
tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secara tradisional untuk
mengobati gangguan fungsi hati (Robinson, 1995).
Flavonoid memiliki kemampuan sebagai antioksidan karena mampu mentransfer
sebuah elektron ke senyawa radikal bebas, dimana R merupakan senyawa radikal bebas,
Fl-OH merupakan senyawa flavonoid sedangkan Fl-OH merupakan radikal flavonoid
(Kandaswami dan Midelton, 1997). Reaksi peredaman radikal bebas oleh senyawa
flavonoid seperti dalam Gambar 5.

OH
R

RH

OH

OH

Fl-OH

Fl-OH

O
R

RH

O
O

OH

Fl-OH

Fl-O

Gambar 5 Peredaman radikal bebas oleh flavonoid

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Kandungan senyawa metabolit sekunder dari ekstrak etanol daun Andong (Cordyline
fruticosa [L] A. Cheval) adalah flavonoid, fenolik, saponin dan steroid. Berdasarkan hasil
uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun Andong (Cordyline fruticosa [L] A.
Cheval) dengan metode peredaman radikal DPPH, diperoleh aktivitas antioksidan (%AA)
untuk masing masing konsentrasi adalah sebesar 30,30% (100 ppm); 40,48% (200
ppm); 52,34% (300 ppm); 62,85% (400 ppm); 73,75% (500 ppm). Besarnya aktivitas
FMIPA Universitas Mulawarman

79

Eva Marliana

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

antioksidan (%AA) ekstrak etanol daun Andong yang dinyatakan dalam EC50 adalah
sebesar 283,82 1,02 g/ml.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji aktivitas antioksidan dari daun
Andong pada berbagai fraksi, untuk mengetahui pada fraksi mana yang paling kuat
aktivitas antioksidannya.

DAFTAR PUSTAKA
Bogoriani, N. W, Santi, S. R dan Asih, I. A. 2007. Isolasi Senyawa Sitotoksik dari Daun
Andong (Cordyline terminalis Kunth), Jurnal Jurusan Kimia FMIPA. Vol 1. 1-6.
Universitas Udayana, Bali.
Bogoriani, N. W. 2008. Isolasi dan Identifikasi Glikosida Steroid dari Daun Andong
(Cordyline terminalis Kunth), Jurnal Jurusan Kimia FMIPA. Vol 2. 40-44.
Universitas Udayana, Bali.
Cholisoh, Z. 2008. Aktivitas Penangkap Radikal Ekstrak Etanol 70% Biji Jengkol
(Archidendron jiringa), Jurnal Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Giorgi, P. 2000. Flavonoid and Antioxidant, Journal National Product. Vol 63. 10351045.
Hernani dan Rahardjo, M. 2006. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta : Penebar
Swadaya.
Kandaswami, C and Middleton, E. 1997. Flavonoids as antioxidant, In F. Shahidi (Ed).
Natural Antioxidant Chemistry, Health Effects and Applications. Champaign
Illions : AOCS Press.
Karamac, M. 2002. Antioxidant and Antiradical Activity of Ferulates, Czech J. Food
Sci. Vol 23. 64-68.
Mimaki, Y. 1996. Steroidal Glikosida from the Liliaceae Plants and their Biological
Activities, Saponins Used Traditional and Modern Medicine. 207-208.
Prakash, A. 2001. Antioxidant Activity, Medallion Laboratories : Analithycal Progres
Vol 19 No. 2.
Reynertson, K.A. 2007. Phytochemical Analysis of Bioactive Constituens from Edible
Myrtaceae Fruit, Dissertation, The City University of New York, New York.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung : ITB.
Sarastani, D, Suwarna, T, Apriyanto, A. 2002. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi
Ekstrak Biji Atung, Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol. XIII. No. 2. 149156.
Shahidi, F. 1997. Measurement of Lipid Oxidation and Evaluation of Antioxidant
Activity. Di dalam Shahidi, F. (ed). Natural Antioxidants. AOAC Press :
Champaign, Illinois.
Sirait, M. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: ITB Press.
Sunarni, T. 2005. Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa
Kecambah Dari Biji Tanaman Familia Papilionaceae, Jurnal Farmasi Indonesia 2
(2). 53-61.
80

FMIPA Universitas Mulawarman

Mulawarman Scientifie, Volume 11, Nomor 1, April 2012

ISSN 1412-498X

Tahir, I, Wijaya, K, Widianingsih, D. 2003. Terapan Analisis Hansch untuk Aktivitas


Antioksidan Senyawa Turunan Flavon/Flavonol. Makalah Seminar Khemometri
Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Vaya and Aviram. 2001. Nutritional antioxidant : mechanism of action, analyses of
activities and medical applications, Curr. Med. Chem-Imm, Endoc. & Metab,
Agents.
Wijayakusuma, H. 1994. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta : Kartini.
Windono, T. 2001. Uji Peredam Radikal Bebas Terhadap 1,1-Diphenyl-2-picrylhidrazil
(DPPH) dari Ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur (vitis vinifera) Probolinggo
biru dan Bali, Artikel Hasil Penelitian Vol I no.1: Fakultas Farmasi UNAIR,
Surabaya.

FMIPA Universitas Mulawarman

81

Eva Marliana

82

Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Andong

FMIPA Universitas Mulawarman

Вам также может понравиться