Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1.1 Pendahuluan
Amenorea adalah masalah ginekologi yang sering dihadapi dalam praktek
kedokteran. Angka kejadian amenorea patologi berkisar antara 3 4%
populasi wanita usia masa reproduksi. Diagnosa amenorea ditegakkan bila
seorang wanita tidak mengalami haid : (1) pada usia 13 tahun dan tidak
menunjukkan adanya bukti perkembangan pubertas ; (2) pada usia 15 tahun
namun memperlihatkan adanya bukti perkembangan pubertas atau (3)
selama waktu yang setara dengan 3 siklus haid atau selama 6 bulan. Perlu
difahami bahwa amenorea adalah satu keadaan fisiologis pada gadis
prapubertas, wanita pada kehamilan dan masa laktasi serta pada usia
menopause.
1.2 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul AMENOREA, mahasiswa dapat mengerti dan
memahami apa yang dimaksud dengan AMENOREA , penyebab , patofisiologi
berikut penatalaksanaannya.
Sasaran Belajar
Setelah mempelajari modul AMENOREA
menyebutkan dan menjelaskan:
1.3 Skenario
Seorang wanita usia 38 tahun, datang ke dokter dengan keluhan tidak
datang haid selama 5 bulan. Pasien tidak merasa hamil oleh karena setiap
bulan dia melakukan pemeriksaan tes urine dan tidak pernah positif. Terakhir
pemeriksaan dilakukan minggu yang lalu. Pasien sudah memiliki 5 anak
semua persalinan berlangsung secara normal kecuali persalinan terakhir
yang berlangsung di tempat bidan praktek kira-kira 9 bulan yang lalu dimana
terjadi perdarahan pasca persalinan sangat banyak dan menyebabkan
pasien sampai tidak sadar nemun tidak sampai di rujuk ke rumah sakit. Sejak
persalinan terakhir itu pasien sering mengeluh pusing, mudah lelah, sesak
nafas bila berjalan sedikit jauh. Keadaan umum terlihat sehat meskipun agak
sehat.
1.4 Kata Sulit dan Kata Kunci
Kata sulit : ( - )
Kata kunci :
Wanita 38 tahun
Tidak haid selama 5 bulan
Merasa tidak hamil, tes urine: Pasien sudah memiliki 5 anak
Semua persalinan normal kecuali persalinan terkahir
9 bulan yang lalu terjadi perdarahan pasca persalinan sampai pasien tidak
sadar
Sejak persalinan terakhir sering mengeluh pusing, mudah lelah, sesak
nafas bila berjalan sedikit jauh
Keadaan umum terlihat sehat meskipun agak sehat
1.6 Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
11.
12.
DD 2
DD 3
BAB II
PEMBAHASAN
Nama: Nia Fitriyani
NIM: 2013730167
1. Jelaskan anatomi system reproduksi?
ANATOMI REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : organ
reproduksi wanita bagian dalam (Interna) yang terletak di dalam rongga
pelvis, dan organ reproduksi wanita bagian luar (eksterna) yang terletak di
perineum.
Organ bagian Eksterna :
Labia mayor
Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis.
Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia
minor, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayor memiliki
panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada
ujung bawah. Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan
introitus vagina (lubang vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan
pervagina, kedua labia mayor terletak berdekatan di garis tengah menutupi
struktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak dan mengalami
cedera pada vagina atau perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus
vagina terbuka. Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya
memiliki pigmen lebih gelap dari pada jaringan sekitarnya dan ditutupi
rambut yang kasar (sama dengan rambut di mons pubis) dan semakin
menipis kea rah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia mayor
licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Bagian ini mengandung suplai
kelenjar sebasea dan banyak kelenjar keringat serta banyak mengandung
pembuluh darah.
Labia minor
Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan
kulit yang panjang, sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah
bawah dari bawah klitoris dab menyatu dengan fourchette. Sementara
bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan
medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah.
Pembuluh darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan
dan memungkinkan labia minor membengkak, bila ada stimulus emosional
dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor juga melumasi vulva. Suplai saraf
5
yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan antara kedua
labia minor disebut vestibulum.
Klitoris
Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang
terletak di bawah arkus pubis. Ujung badan klitoris dinamakan glans dan
lebih sensitive daripada badannya.
Preputium klitoris
Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dan kiri terpisah menjadi
bagian medial dan lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan
membentuk prepusium, penutup yang berbentuk seperti kait. Bagian medial
menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk frenulum. Terkadang
prepusium menutupi klitoris. Akibatnya, daerah ini terlihat seperti sebagai
suatu muara, yaitu sebagai meatus uretra.
Vestibulum
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak
antara labia minora, klitoris, dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua
muara uretra, kelenjar parauretra (vetibulum minus atau Skene), vagina, dan
kelenjar paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin).
Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh
bahan kimia (deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas,
rabas, friksi (celana jins yang ketat).
Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang
terletak pada arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini
memproduksi sejumlah kecil lender yang berfungsi sebagai pelumas.
Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia
mayor masing-masing satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa
duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran pengeluaran drain setiap
kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen dan labia minor.
Hymen
Hymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat
elastic, tetapi kuat, dan terletak di sekitar introitus vagina. Hymen ini bersifat
elastik sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah robek. Terkadang
hymen menutupi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup
secara abnormal dan menghalangi aliran cairan menstruasi, pemasangan
6
Organ genitalia interna pada wanita meliputi ovarium, tuba fallopii, uterus,
dan vagina. berikut organ genitalia interna pada wanita:
Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang
tuba fallopii. Dua ligament mengikat ovarium pada tempatnya, yaitu bagian
mesovarium ligament lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi
dinding pelvis lateral setinggi Krista iliaka anterosuperior, dan ligamentum
ovarii proprium, yang mengikat ovarium ke uterus. pada palpasi overium
dapat digerakkan.
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria.
Ukuran dan bentuk setiap ovarium menyerupai sebuah almon berukuran
besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat menjadi dua kali lipat untuk
sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat
dan sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah
maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang
membuat permukaan nodular menjadi kasar. Dua fungsi dari ovarium adalah
7
untuk ovulasi dan memproduksi hormone. Saat lahir ovarium wanita normal
mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif). Diantara interval
selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum
matur dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempat utama
produksi hormon seks steroid (estrogen, progesterone, dan adrogen) dalam
jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi
wanita normal.
Tuba Fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. tuba ini memanjang
ke arah lateral, mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk
mengelilingi setiap ovarium. Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan
diameter 0,6 cm. Setiap tuba mempunyai lapisan peritoneum bagian luar,
lapisan otot tipis di bagian tengah, dan lapisan mukosa di bagian dalam.
Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar, ebberapa diantaranya bersilia
dan beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan mukosa paling tipis
saat menstruasi. Setiap tuba dan lapisan mukosanya menyatu dengan
mukosa uterus dan vagina.
Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii,
diantaranya :
- Infundibulum
Merupakan bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti
terompet dikelilingi oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper
erektil saat ovulasi.
- Ampula
Ampula ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma
dan ovum bersatu dan fertilisasi terjadi di ampula.
- Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
- Intersitital
Bagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan
mempunyai lumen berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum
ovum yang dibuahi dapat melewati lumen ini, ovum tersebut harus
melepaskan sel-sel granulose yang membungkusnya.
8
Dinding uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan
sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.
Endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah adalah
suatu lapisan membrane mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan
permukaan padat, lapisan tengah jaringan ikat yang berongga, dan lapisan
dalam padat yang menghubungkan endometrium dengan miometrium.
Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat
dan lapisan tengah yang berongga tanggal. Segera setelah aliran menstruasi
berkahir, tebal endometrium 0,5 mm. Mendekati akhir siklus endometrium,
sesaat sebelum menstruasi mulai lagi, tebal endometrium menjadi 5 mm.
Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot
polos yang membentang ke tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik).
Miometrium paling tebal di fundus, semakin menipis ke arah istmus, dan
paling tipis di serviks. Serabut longitudinal membentuk lapisan luar
miometrium yang paling banyak ditemukan di fundus, sehingga lapisan ini
cocok untuk mendorong bayi pada persalinan. Pada lapisan miometrium
tengah yang tebal, terjadi kontraksi yang memicu kerja hemostatis.
Sedangkan pada lapisan dalam, kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi
darah menstruasi dari tuba fallopii selama menstruasi. Kerja sfingter di
sekitar ostium serviks interna membantu mepertahankan isi uterus selama
hamil. Cedera pada sfingter ini dapat memperlemah ostium interna dan
menyebabkan ostium interna serviks inkompeten. Miometrium bekerja
sebagau suatu kesatuan yang utuh. Struktur miometrium yang memberi
kekuatan dan elastisitas merupakan contoh adaptasi dari fungsi :
- Untuk menjadi lebih tipis, tertarik ke atas, membuka serviks, dan
mendorong janin ke luar uterus, fundus harus berkontraksi dengan
dorongan paling besar.
10
11
hipofisis, dan ovarium, melainkan ada pengaruh pula dari glandula tireoidea,
korteks adrenal, dan kelenjar-kelenjar endokrin lain. Dewasa ini ternyata
prostaglandin dan serotonin mempunyai peranan pula dalam ovulasi dengan
mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis. Pula ditemukan pengaruh ACTH
terhada korteks adrenal dikaitkan dengan sistem renin angiotensin di
ovarium pada ovulasi.
Dalam sistem endokrin beberapa susunan saraf pusat tertentu seperti
glandula pinealis, glandula amigdalae, dan hipokampus mempunyai
hubungan neural dan humoral dengan hipotalamus dan hipofisis. Di dalam
hipotalamus sendiri terdapat releasing hormones dalam jumlah yang sedikit
sekali. Zat-zat ini ialah polipeptida yang kecil sekali, terdiri atas sejumlah
asam amino tertentu.
Dikenal:
1 FSH dikeluarkan oleh hipofisis yang dirangsang oleh FSHRH (Follicle
stimulating hormone releasing hormone).
2 LH dikeluarkan oleh hipofisis yang dirangsang oleh LH-RH (Luteinizing
hormone-releasing hormone).
3 PIH (Prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.
4 Beberapa RH untuk somatotropin, TSH (thyroid stimulating hormone),
dan ACTH (adenocorticotrophic hormone).
Pada tiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis yang
menimbulkan beberapa folikel primer yang dapat berkembang dalam
ovarium. Umumnya satu folikel, kadang-kadang juga lebih dari satu,
berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini
menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofisis dapat
mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH. Seperti telah
diuraikan, produksi kedua hormon gonadotropin (FSH & LH) adalah dibawah
pengaruh RH yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH
ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap
hipotalamus. Pula oleh pengaruh dari luar, seperti cahaya, bau-bauan
melalui bulbus olfaktorius, dan hal-hal psikologik.
Bila penyaluran RH normal berjalan baik, maka produksi gonadotropingonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin
lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor follikuli yang
mengandung
estrogen.
Estrogen
mempunyai
pengaruh
terhadap
13
Nama:
Qurottaayun
Sabrina
NIM: 2013730173
14
15
Hari ke 10 - 14
Dengan bertambahnya ukuran folikel, terjadi akumulasi cairan diantara
sel granulosa dan menyebabkan terbentuknya anthrum, sehingga folikel
primer berubah bentuk menjadi folikel dgraaf, disini oosit menempati posisi
excenteric dan dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa dan disebut
sebagai cumulus oophorus .
Dengan semakin matangnya folikel, kadar estrogen menjadi semakin
bertambah (terutama dari jenis estradiol) dan mencapai puncaknya 18 jam
sebelum ovulasi. Dengan semakin meningkatnya kadar estrogen, produksi
FSH dan LH menurun ( umpan balik negatif ) untuk mencegah hiperstimulasi
ovarium
dan
maturasi
folikel
lainnya.
B. Fase Ovulasi
Hari ke 14
Ovulasi terjadi dengan pembesaran folikel yang cepat dan diikuti
protrusi permukaan kortek ovarium dan pecahnya folikel menyebabkan
keluarnya oosit dan cumulus oophorus yang melekat dengannya.
Pada sejumlah wanita Kadang-kadang proses ovulasi ini menimbulkan
rasa sakit sekitar fossa iliaka yang dikenal dengan nama mittelschmerz.
Peningkatan kadar estradiol pada akhir mid-cycle diperkirakan akibat LH
16
surge dan penurunan kadar FSH akan menyebabkan peristiwa umpan balik
positif. Sesaat sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol secara tibatiba dan peningkatan produksi progesteron.
C. Fase Luteal
Hari 15-28
Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel granulosa
mengalami luteinisasi dan membentuk corpus luteum. Corpus luteum
merupakan sumber utama dari hormon steroid seksual, estrogen dan
progesteron yang dikeluarkan oleh ovarium pada fase pasca ovulasi (fase
luteal) .
Terbentuknya corpus luteum akan menyebabkan sekresi progesteron
terus meningkat dan terjadi pula kenaikan kadar estradiol berikutnya.
Sabrina
NIM: 2013730173
4 Definisi, Etiologi, Faktor yang mempengaruhi serta klasifikasi
Definisi
Amenorrhea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan
berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorrhea primer dan
amenorrhea sekunder. Kita berbicara tentang amenorrhea primer apabila
seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah mendapat haid,
sedang pada amenorrhea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi
kemudian tidak dapat lagi (Wiknjosastro,2008).
Amenorrhea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi secara abnormal
yang diiringi penurunan berat badan akibat diet penurunan berat badan dan
nafsu makan tidak sehebat pada anoreksianervosa dan tidak disertai
problem psikologik (Kumala, 2005).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AMENORRHEA
1 Faktor Internal
a Organ Reproduksi
Faktor yang mempengaruhi amenorrhea adalah vagina tidak
tumbuh dan berkembang dengan baru, rahim yang tidak tumbuh,
indung telur yang tumbuh. Tidak jarang ditemukan kelainan lebih
kompleks pada rahim atau rahim tidak tumbuh dengan sempurna.
Kelainan ini disebut ogenesis genitalis bersifat permanen artinya
wanita tersebut tidak akan mendapatkan haid selama-lamanya
(Pardede, 2002).
b Hormonal
Alat reproduksi wanita merupakan alat akhir (endogen) yang
dipengaruhi oleh sistem hormonal yang komplek. Rangsangan yang
datang dari luar masuk dipusat panca indra diteruskan melalui
Striaeterminalis menuju pusat yang disebut Puberitas Inhibitor
dengan hambatan tersebut tidak terjadi rangsangan terhadap
hypotalamus, yang akan memberikan rangsangan pada Hipofise
Pars Posterior sebagai Mother of Glad (Pusat kelenjar-kelenjar).
18
Amenorrhea primer
19
AMENOREA PRIMER
Tidak adanya menstruasi pada wanita yang telah berusia 16 tahun dengan
angka kejadian : 1 2%.
Evaluasi ditujukan terutama pada ada atau tidaknya uterus,vagina dan
perkembangan
payudara.
Etiologi:
1
2
3
4
20
Empty Sella
Sheehan Syndrome (apopleksia hipofisisi, nekrosis hipofisis pasca
salin)
Penyebab :
Kelainan ovarium intrinsik
Mosaikisme genetik
Proses autoimune (miastenia gravis)
Kemoterapi
Radiasi
Infeksi
SINDROMA ASHERMAN
Gambaran: sinekia intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan
endometrium normal dan peluruhannya
Penyebab: kuretase uterus berlebihan atau proses tuberculosis
Nama: Sandra Natasha
Mahendra
NIM: 2013730174
5. Jelaskan organ-organ yang berperan pada menstruasi?
Kelenjar Gonad
Kelenjar gonad adalah kelenjar endokrin yang terletak di dalam organ
kelamin baik wanita ataupun pria yang fungsinya adalah memproduksi selsel kelamin dan mengeluarkan hormon-hormon yang mengendalikan
karakteristik seksual sekunder.
22
gangguan genetik,
kekurangan gizi,
perdarahan,
anoreksia & bulimia operasi,
tumor otak,
infeksi dan peradangan,
radiasi, dll.
KELENJAR HIPOFISIS
24
Hormon
Prinsip kerja
25
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan
sel
dan
anabolisme
protein
Mengontrol
sekresi
hormone oleh
kelenjar tiroid
Hormon
Adrenokortikotropik(AC
TH)
Mengontrol
sekresi
beberapa
hormone oleh
korteks
adrenal
Follicle
Stimulating a. Pada
Hormon (FSH)
wanita
:
merangsang
perkembanga
n folikel pada
ovarium dan
sekresi
estrogen
b. Pada
testis
:
menstimulasi
testis untuk
mengstimula
si sperma
Luteinizing
(LH)
hormone a. Pada
Wanita
:
bersama
dengan
estrogen
menstimulasi
ovulasi
dan
pembentukan
progesterone
26
oleh
korpus
luteum
b. Pada pria :
menstimulasi
sel
sel
interstitial
pada
testis
untuk
berkembang
dan
menghasilkan
testoteron
6
Prolaktin
Membantu
kelahiran dan
memelihara
sekresi susu
oleh kelenjar
susu
(fitonline2000@yahoo.com)
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi
27
Hormon ADH
Menurunkan
volume
urine
dan
meningkatkan tekanan
darah dengan cara
menyempitkan
pembuluh darah
Hormon
Prinsip kerja
Melanocyte
stimulating
hormon (MSH)
Mempengaruhi
warna kulit individu
VAGINA
28
Semua wanita menghasilkan asam asetat, tapi sepertiga dari itu juga
menghasilkan rangkaian pendek asam aliphatic. Rangkaian pendek asam
aliphatic, yang termasuk asetik, propionic, isovaleric, isobutryc, propanoic,
dan asam butanoic. Semua asam tersebut merupakan tingkat tajam dari zat
kimia yang dihasilkan oleh spesies primata yang lain sebagai sinyal
peraba/penciuman seksual. Walau tidak ada satupun yang pernah
membuktikan peranan asam-asam tersebut dalam aturan hubungan pada
manusia, beberapa peneliti lebih menganggap ini sebagai copullins dan
pheromones pada manusia.
29
30
AMENORRHEA PRIMER
Tidak adanya peristiwa menstruasi (haid) atau haid berhenti
KEGAGALAN GONAD 35%
Hipogonadisme Hipergonadotropik ditandai dengan gonad yang
tampak bergaris-garis (larik larik jaringan fibrosis pada ovarium).
Tidak terjadi sintesis steroid ovarium akibat tidak adanya folikel
ovarium
Perkembangan payudara tidak terjadi akibat rendahnya kadar estradiol
sirkulasi
Penyebab : Sindroma Turner ( 45XO) adalah penyebab paling umum
adanya amenorea primer (50%)
Pengobatan : kontrasepsi oral untuk mengembangkan payudara dan
mencegah osteoporosis. Bila pada kariotiping terdapat kromosom Y
maka harus dilakukan eksisi gonad untuk mencegah keganasan (angka
kejadian keganasan 25%)
31
Hymen Imperforatus
32
Hematometra
Penyebab :
yang berlawanan
fenotipe wanita).
menyebakan tidak
33
AMENORRHEA SEKUNDER
Tidak datang haid selama > 6 bulan atau selama 3 siklus menstruasi pada
wanita yang sebelumnya telah mendapatkan siklus menstruasi secara
teratur
Prevalensi:
3
5%
wanita
DISFUNGSI HIPOTALAMUS (35%)
Penyebab : Stress, penurunan berat badan, olahraga, obat penurun frekuensi
dan denyut GnRH secara berkelanjutan
Pengobatan :
Kontrasepsi
hipoestrogenisme hebat.
Oral
untukm
pasien
yang
mengalami
Pengobatan :
Syndrome hormonal
Kemoterapi
Radiasi
Infeksi
Pengobatan :
Tidak ada
Estrogen replacement therapy?
Karoitiping (jika terjadi pada usia < 30 tahun)
SINDROMA ASHERMAN
Gambaran: sinekia intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan
endometrium normal dan peluruhannya
Penyebab: kuretase uterus berlebihan atau proses tuberkulosis
Pengobatan : lisis histeroskopik perlekatan uterus yang terjadi dan stimulasi
endometrium dengan pemberian estrogen
35
40
41
Nama: Rani
Rahmadiyanti
NIM: 2013730168
7. Jelaskan perubahan anatomi dan fisiologi pada kehamilan?
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagaian besar
sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
Kebanyakan perubahan ini merupakan respons terhadap janin. Satu hal yang
menabjubkan adalah bahwa hamil hampir semua perubahan ini akan
kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
menyusui selesai.
Sistem Reproduksi
Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi
hasil konsepsi ( janin, plasenta, amnion ) sampai persalinan. Uterus
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan
cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam
beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus
mempunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama
kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu
menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir
kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau
lebih dengan berat rata-rata 1100 g.
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot,
sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan
hal itu terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot
luar. Kerja sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus.
Daerah korpus pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi sering
42
serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrane
basalis. Di antara molekul-molekul kolagen itu, berkatalasi glikosaminoglikan
dan proteoglikan, terutama dermatan sulfat, asam hialuronat, dan heparin
sulfat. Juga ditemukan fibronektin dan elastin di antara serabutn kolagen.
Rasio tertinggi elastin terhadap kolagen terdapat di ostium interna. Baik
elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai dari ostium
interna
Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan.
Bersiifat seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin didalam
uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Serviks didominasi
jaringan ikat fibrosa. komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular
terutama mengandung kolagen dengan elastin dan proteoglikan dan bagian
sel yang mengandung otot dan fibroblas, epitel, serta pembuluh darah. Rasio
relatif jaringan ikat terhadap otot tidak sama sepanjang serviks yang
semakin ke distal rasio ini semakin besar.
Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks ter
bungkus rapat dan tidak beraturan, selama kehamilan, kolagen secara aktif
di sintesis dan secara terus menerus diremodel oleh kolagenase, yang di
sekresi oleh sel sel serviks dan neutrofil. Kolagen didegradasi oleh
kolagenase inraseluler yang menyingkirkan struktur pro kolagen yang tidak
sempurna untuk mencegah pembentukan kolagen yang lemah, dan
kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan melemahkan matriks
kolagen agar persalinan dapat berlangsung.
Pada akhir trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi
kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen
secara keseluruhan. Dengan sel sel otot polos dan jaringan elastis, serabut
kolagen bersatu dengan arah paralel terhadap sesamanya sehingga serviks
menjadi lunak dibanding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu
mempertahankan kehamilan.
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut
dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari
keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar ( dispersi ) dan ter
remodel menjadi serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio dekorin
terhadap kolagen.
Karena serabut ter dispersi, konsentrasi air meningkat seperti juga
hal nya asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuronat disekresi
oleh fibroblas dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap molekul air.
Penurunan konsentrasi kolagen lebih lanjut ini secara klinis terbukti dengan
44
Sistem Kardiovaskuler
Pada minggu ke 5 cardiac output meningkat untuk mengurangi resistensi
vaskular sistemik. Selain itu juga terjadi peningkatan denyut jantung. Antara
mingu ke 10-20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga terjadi
peningkatan preload. Kapasistas vaskuler meningkat untuk memenuhi
kebutuhan.
Peningkatan
estrogen
dan
progesteron
menyebabkan
vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskuler perifer.
Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk
memfasilitasi perubahan cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak
berubah. Bersamaan dengan perubahan posisi diagfragma, apeks akan
bergerak ke anterior dan ke kiri.
Sejak pertengahan kehamilan perbesaran uterus akan menekan VCI dan
aorta bawah ketika berada dalam posisi tertelentang untuk mengurangi
darah balik vena ke jantung. Akibatnya penurunan preload dan cardiac
output menyebabkan terjadinya hipotensi arterial (sindrom hipotensi supine)
pada keadaan yang cukup berat mengakibatkan ibu akan kehilangan
kesadaran. Penekanan aorta ini juga akan mengurangi aliran darah
uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi terlentang membuat
fungsi ginjal menurun dibanding posisi miring karna itu dianjurkan untuk
miring.
SISTEM HEMATOLOGI
Volume darah meningkat mulai minggu ke 6-8 kehamilan. Dipengaruhi
oleh aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur RAA.
Penambahan volume berupa plasma dan eritrosit.
48
:2013730152
8.Jelaskan adakah hubungan Umur ibu & jumlah anak dengan Perdarahan
pasca persalinan serta Apakah ada hubungan antara Perdarahan dengan
Amenore?
51
53
Menurut BKKBN (2007) bahwa jika ingin memiliki kesehatan reproduksi yang
prima seyogyanya harus menghindari 4 terlalu dimana dua diantaranya
adalah menyangkut dengan usia ibu. T yang pertama yaitu terlalu muda
artinya hamil pada usia kurang dari 20 tahun. Adapun risiko yang mungkin
terjadi jika hamil di bawah 20 tahun antara lain keguguran, preeklampsia
(tekanan darah tiggi, oedema, proteinuria), eklampsia (keracunan
kehamilan), timbulnya kesulitan persalinan karena sistem reproduksi belum
sempurna, bayi lahir sebelum waktunya, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
fistula vesikovaginal (merembesnya air seni ke vagina), fistula retrovaginal
(keluarnya gas dan tinja dari vagina) dan kanker leher rahim. T yang kedua
adalah terlalu tua artinya hamil di atas usia 35 tahun. Risiko yang mungkin
terjadi jika hamil pada usia terlalu tua ini antara lain adalah terjadinya
keguguran, preeklampsia, eklampsia, timbulnya kesulitan pada persalinan,
perdarahan, BBLR dan cacat bawaan (Suryani, 2008).
B.Paritas
54
frekuensi
< 20 tahun
20- 35 tahun
>35 tahun
total
408
439
463
1310
presentas
e
31,15
33,51
35,34
100 %
55
Perdarahan
partum
Ya
Tidak
total
post Frekuensi
63
1247
1310
Presentase
4,81
95,19
100 %
2. Analisis Bivariat.
Tabel 4.6.3.3
Hubungan usia terhadap perdarahan postpartum di RSUDMardi
Waluyo Kota BlitarTahun 2013.
Usia
<20
20-35
>35
Total
Perdarahan
Ya
Tidak
14(1.07%)
394(30.08%)
18(1.37%)
421(32.14%)
31(2.37%)
432(32.97%)
63(4.81%)
1247(95.19%
)
Total
408
439
463
1310
%
31.15
33.51
35.34
100
Yang
pada
57
Nama:
Aryaputra
Harishal
NIM: 2013730147
9. Jelaskan Penyakit Penyerta Pasca Perdarahan Persalinan!
Perdarahan Persalinan disebut juga Hemoragic postpartum, pada
scenario pasien mengalami hemoragic postpartum dan semenjak persalinan
tersebut pasien mengeluh pusing, mudah lelah, sesak nafas bila berjalan
sedikit jauh dan terlihat agak pucat. Ini adalah beberapa gejala anemia yang
mungkin terjadi akibat perdarahan persalinan atau juga pasien sudah
menderita anemia sebelum persalinan yang menyebabkan persalinan pasien
mengalami hemoragic postpartum, dan anemia tersebut belum di obati
sampai saat ini sehingga menimbulkan gejala-gejala tersebut.
Beberapa Faktor yang menyebabkan Hemoragic Postparum
1.Usia
Wanita yang melahirkan anak pada usia lebih dari 35 tahun merupakan
faktor predisposisi terjadinya perdarahan post partum yang dapat
mengakibatkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia diatas 35
tahun fungsi reproduksi seorang wanita sudah mengalami penurunan
dibandingkan fungsi reproduksi normal.
2. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan penurunan
nilaihemoglobin di bawah nilai normal, dikatakan anemia jika kadar
hemoglobin kurang dari 11g/dL. Kekurangan hemoglobin dalam darah dapat
menyebabkan komplikasi lebih serius bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas. Oksigen yang kurang pada uterus akan menyebabkan
otot-otot uterus tidak berkontraksi dengan adekuat sehingga dapat timbul
atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan post partum.
3. Riwayat persalinan
Riwayat persalinan di masa lampau sangat berhubungan dengan hasil
kehamilan dan persalinan berikutnya. Bila riwayat persalinan yang lalu buruk
petugas harus waspada terhadap terjadinya komplikasi dalam persalinan
yang akan berlangsung. Riwayat persalinan buruk ini dapat berupa abortus,
kematian janin, eklampsi dan preeklampsi, sectio caesarea, persalinan sulit
atau lama, janin besar, infeksi dan pernah mengalami perdarahan ante
partum dan post partum.
58
4. Bayi makrosomia
Bayi besar adalah bayi lahir yang beratnya lebih dari 4000 gram.
Menurut kepustakaan bayi yang besar baru dapat menimbulkan dytosia
kalau beratnya melebihi 4500 gram. Kesukaran yang ditimbulkan dalam
persalinan adalah karena besarnya kepala atau besarnya bahu. Karena
regangan dinding rahim oleh anak yang sangat besar dapat menimbulkan
inertia dan kemungkinan perdarahan postpartum lebih besar.
5. Kehamilan ganda
Kehamilan ganda dapat menyebabkan uterus terlalu meregang, dengan
overdistensi tersebut dapat menyebabkan uterus atonik atau perdarahan
yang berasal dari letak plasenta akibat ketidakmampuan uterus berkontraksi
dengan baik.
59
Nama:
Fayyadh
Rafhani
NIM: 2013730167
10. Jelaskan mengenai DD pada skenario!
DD 1
SINDROM SHEEHAN
Definisi
Merupakan suatu kondisi yang menyerang wanita yang sebelumnya
mengalami perdarahan massif/berat (sampai mengancam nyawanya) saat
melahirkan atau paska melahirkan. Perdarahan yang banyak mengakibatkan
penurunan kadar oksigen pada organ dan jaringan. Disebut juga post-partum
hipo-pituitarisme karena terjadi post-partum iskemik nekrosis hipofisis akibat
insufisiensi hipofisis sekunder karena kehilangan darah pasca-partum secara
berlebihan
Pertama kali dijelaskan oleh Sheehan pada tahun 1937. Studi Sheehan
berdasarkan temuan otopsi dari pasien meninggal akibat perdarahan uterus
segera setelah temuan pengiriman dan hypopituitarism pada pasien yang
selamat meskipun telah mengalami perdarahan masif selama pengiriman.
Etiologi
Pada Sindrom Sheehan, terjadi kerusakan pada kelenjar hipofisis yang
terletak di dalam otak, sehingga menyebabkan berkurangnya produksi
hormon yang dihasilkannya (hipo-pituitarisme). Sindrom Sheehan selalu
disebabkan perdarahan karena kehamilan (walaupun ada perdarahan karena
60
sumber lain). Hal ini diduga karena, saat hamil kelenjar hipofisis ini
membesar, sehingga lebih mudah rusak karena pengaruh perdarahan.
Kerusakan hipofisis menyebabkan sejumlah gejala, beberapa di antaranya
mungkin tidak muncul selama beberapa tahun, sampai stressor terjadi.
Epidemiologi
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dengan kelainan darah
hebat selama atau paska melahirkan, hipovolemia, dan hipotennsi saat
melahirkan
SS merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas di
negara-negara berkembang meskipun jarang terjadi di negara maju dimana
perawatan kebidanan telah diperbaiki. SS masih merupakan masalah umum
di negara berkembang, terutama di daerah pedesaan. Mengingat durasi
penyakit, keterlambatan biasanya terjadi dalam diagnosis dan pengobatan
penyakit.
Patogenesis
Hipopituitarisme merupakan komplikasi radiasi pada kepala dan leher.
Kerusakan kelenjar hipofise total oleh trauma, tumor atau lesi vaskuler
menghilangkan semua stimuli yang normalnya diterima oleh tiroid, kelenjar
gonad, dan kelenjar adrenal. Sindroma Sheehan merupakan suatu komplikasi
yang jarang terjadi, dimana terjadi kerusakan sebagian kelenjar hipofisis.
Meskipun patogenesis SS tidak jelas, cukup jelas bahwa peristiwa
mendasar dari infark hipofisis anterior karena menurunnya pasokan darah.
Mengenai penyebab infark masih belum jelas apakah disebabkan
vasospasme, trombosis atau kompresi pembuluh darah. Volume hipofisis
meningkat dua kali lipat selama kehamilan. Pembesaran kelenjar hipofisis
dapat menekan pembuluh darah yang mendukung. Ada kecenderungan pada
ibu hamil perempuan dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.
Kelenjar hipofisis tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi,
sehingga terbentuk jaringan parut yang nekrosis. Kehadiran 50% dari
kelenjar pituitari sudah cukup untuk pemeliharaan fungsi normal. Sebagian
atau semua kasus hypopituitarism berkembang dengan nekrosis dari 70%
sampai 90% dari kelenjar. Hal yang diyakini bahwa fungsi yang diubah oleh
SS yang paling sering adalah sekresi prolaktin dan GH. Namun, sekresi
hormon lain juga mungkin akan terpengaruh.
SS dapat bersifat akut atau kronis. Bentuk akut biasanya jarang.
Diagnosis SS biasanya dibuat beberapa bulan hingga tahunan setelah
61
Anamnesis
Ditemukan adanya riwayat pendarahan hebat saat atau setelah
proses persalinan.
Tidak menstruasi selama minimal 3 bulan berturut-turut atau
menstruasi tetapi jumlahnya sedikit dan siklus tidak teratur
Perubahan fisik akibat hormonal seperti rontoknya rambut di bawah
ketiak dan di kemaluan, produksi ASI berkurang
Tanda-tanda anemia seperti badan lemas, pucat, pusing, dan
mudah lelah
62
II
Pem. Fisis
Tes Dehidrasi
Pemeriksaan Penunjang
1 Kimia darah
63
Namun kekurangan dari tes ini yaitu sangat dipengaruhi diet tertentu dan
konsumsi obat-obatan. Konsumsi vitamin B kompleks dan vitamin lainnya
akan membuat warna urin semakin pekat.
Terapi
Pengobatan Sindrom Sheehan adalah terapi sulih hormon (hormone
replacement therapy=HRT). Sedangkan obat-obatan bisa diberikan oleh
dokter berupa: Kortikosteroid. Obat ini antara lain hidrokortison atau
prednisone 25mg/hari, pemberian ACTH guna menggantikan hormon anak
ginjal (adrenal) yang tidak diproduksi akibat kekurangan produksi ACTH oleh
hipofisis anterior. Levo-tiroxin 0,1-0,2 mg/hari (Levoxyl, Synthroid, dan lainlain). Obat ini membantu meningkatkan hormon tiroid karena rendahnya
kadar TSH.
Pemberian hormone Estrogen juga diperlukan. Estrogen tanpa
kombinasi dengan progesteron dipakai jika rahim sudah diangkat. Jika rahim
masih ada maka dipakai kombinasi dengan progesteron.
Pemberian Hormon pertumbuhan (GH). Dalam penelitian pada kasuskasus hipo-pituitarisme, pemberian hormon pertumbuhan dapat membantu
menormalkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol serta memperbaiki
kualitas hidup secara keseluruhannya. Pemberian hormon-hormon ini akan
selalu dipantau supaya pemberiannya adekuat dan tidak berlebihan.
Biasanya, kadar hormon diperiksa setiap beberapa minggu atau bulan pada
awal pengobatan HRT, selanjutnya setahun sekali.
Nama:
Syifa
Ramadhani
NIM: 2013730182
65
11. DD 2
Tumor Hipofisis
Definisi
Hipofisis merupakan sebuah nama kelenjar yang berada di otak kecil. Meski
bentuknya hanya sebesar kacang tanah, fungsinya sangat vital karena
mempengaruhi kerja tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kelenjar
hipofisis medula kelenjar yang sangat penting bagi tubuh manusia, kelenjar
ini mengatur fungsi dari kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium dan testis,
kontrol laktasi, kontraksi uterine sewaktu melahirkan dan tumbuh kembang
yang linear, dan mengatur osmolalitas dan volume dari cairan intravascular
dengan memelihara resorpsi cairan di ginjal.
Selain itu, hipofisis juga menghasilkan hormon prolaktin yang sangat
berperan dalam proses ovulasi pada wanita dan pematangan sperma pada
pria yang akhirnya memengaruhi kesuburan orang tersebut. Produksi
hormon prolaktin yang berlebih, misalnya, dapat menyebabkan seorang
wanita mengalami gangguan menstruasi yang bisa berupa oligomenorea
(siklus haid lebih panjang),amenorea (tidak menstruasi) dan air susu keluar
dari payudara (galaktorea) ketika tidak hamil atau menyusui.
Tumor pada kelenjar ini akan memberikan gejala oleh karena adanya efek
masa atau gangguan produksi hormon pada penderitanya. Sebagian besar
tumor hipofisis (adenomas) tidak menyebar di luar tengkorak
(nonmetastatic) dan biasanya masih terbatas pada kelenjar pituitari atau di
dekatnya jaringan otak.
Bila membesar sampai ukuran beberapa sentimeter, dapat terjadi gangguan
kesehatan serius, misalnya kebutaan. lni mengingat letak tumor yang
berimpitan dengan saraf optik. Menyerang usia produktif yang dapat
menyebabkan kemandulan pada pria dan wanita, sakit kepala
berkepanjangan, pandangan mata kabur, dan keringat berlebih.
Epidemiologi
Sekitar 10% dari seluruh tumor intrakranial merupakan tumor hipofisis,
terutama terdapat pada usia 20-50 tahun, dengan insiden yang ditemukan
seimbang pada laki-laki dan wanita. Tumor hipofisis terutama timbul pada
lobus anterior hipofisis, sedangkan pada lobus posterior (neurohipofisis)
66
jarang terjadi.
Etiologi
Dugaan penyebab tumor Hipofisis, diantaranya:
*) Perubahan DNA
Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian besar diduga tumor
hipofisis hasil dari perubahan pada DNA dari satu sel, menyebabkan
pertumbuhan sel yang tidak terkendali.
*) Hasil Penyebaran Kanker
Tumor hipofisis didapat dari hasil penyebaran (metastasis) dari kanker situs
lain. Kanker payudara pada wanita dan kanker paru-paru pada pria
merupakan kanker yang paling umum untuk menyebar ke kelenjar pituitari.
Penyebab
yang
secara
(hipopituitarisme primer):
primer
mempengaruhi
kelenjar
hipofisa
Tumor hipofisa
Berkurangnya aliran darah ke hipofisa (akibat perdarahan hebat, bekuan
darah, anemia)
Infeksi dan peradangan
Sarkoidosis atau amiloidosis
Terapi radiasi
67
Tumor hipotalamus
Peradangan hipotalamus
Cedera kepala
Kerusakan pada hipofisa, pembuluh darah maupun sarafnya akibat
pembedahan pada kepala
Pada panhipopituitarisme, pembentukan seluruh hormon hipofisa
berkurang atau terhenti sama sekali. Panhipopituitarisme terjadi jika
seluruh kelenjar hipofisa mengalami kerusakan.
Gejala
Gejala hipopituitarisme bervariasi tergantung kepada jenis hormon apa yang
kurang. Pada beberapa kasus, kelenjar pituitary hanya mengalami
penurunan produksi hanya dari satu jenis hormon. Namun lebih sering terjadi
penurunan produksi beberapa hormon dalam waktu bersamaan
(panhipopituitarisme). Gejala-gejalanya biasanya timbul secara bertahap dan
tidak disadari selama beberapa waktu, tetapi kadang terjadi secara
mendadak dan dramatis.
Produsi hormon pertumbuhan (Growth Hormone), LH (Lutenizing Hormone),
dan FSH (Follicle Stimulating Hormone) biasanya menurun lebih dulu
sebelum penurunan TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dan ACTH
(Adrenocorticotropic Hormone).
Bisa terjadi kekurangan satu, beberapa atau semua hormon hipofisa anterior.
Kekurangan
TSH
(Thyroid
Stimulating
Hormone)
hipotiroidisme, yang menimbulkan gejala, antara lain:
menyebabkan
kebingungan
tidak tahan terhadap cuaca dingin
penambahan berat badan
sembelit
kulit kering
69
Penatalaksanaan
a. Operasi
- Operasi secara mikroskopik transsphenoidal, dengan indikasi adanya visual
loss dan
hypopituitarism yang progressif
- Pada pasien dengan gangguan fungsi tiroid atau ACTH, operasi ditanguhkan
2-3 mg
sampai pasien mendapat terapi tiroid atau terapi pengganti
hidrocortison.
- Pada pasien dengan visual loss yang akut atau adenoma yang berhubungan
dengan perdarahan atau abcess maka operasi segera perlu dipikirkan
70
Diah
12.DD 3
Amenorrhea hypothalamus
72
DEFINISI
Amenorrhea
hypothalamus
fungsional
adalah
suatu
kondisi
karakteristik yang ditandai ketidak adanya menstruasi oleh karena supresi
pada axis hipothalamik pituitary-ovarium tanpa adanya kelainan anatomi
atau penyakit organik yang mendasari. Remaja atau wanita muda datang
dengan keluhan amenore selama 6 bulan atau lebih.
Tiga tipe utama dari amenore hipotalamus fungsional adalah yang
berhubungan dengan stress, penurunan berat badan ataupun exercise. Hal
ini bisa terjadi pada wanita yang berat badannya kurang ataupun pada yang
berat badannya normal. Amenore hipothalamus fungsional ditandai oleh
adanya penekanan pulsatility dari gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
Perubahan fisiologis yang meliputi berupa aktifitas yang berlebihan dari
sumbu hypothalamus hipofisis-adrenal (dengan peningkatan sekresi
kortikotropin-releasing hormone, hormone adrenocorticotropin, kortisol, dan
opioid endogen) dan gangguan pada sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid
(termasuk tingkat rendah ke normal dari thyrotropin, peningkatan tingkat
baliknya triiodothyronine, dan tingkat rendah triiodothyronine), menunjukan
sebuah pola euthyroid sick seperti yang tampak pada penyakit kronis dan
kelaparan. Sebuah defisit energi (yang dapat terjadi secara independen dari
berat badan) tampak menjadi faktor penting dari amenore hipotalamus baik
yang disebabkan karena kehilangan berat badan maupun karena exercise.
Leptin tampaknya memainkan peran penting dalam regulasi disfungsi
hipotalamus, dan menambah leptin mengakibatkan terjadinya GnRH
pulsatility dan menstruasi.
Amenore hipotalamus mencerminkan suatu keadaan dari defisiensi
estrogen, yang mungkin mempengaruhi puncak kepadatan tulang pada
wanita muda. Exercise menunjukkan manfaat pada tulang rangka tapi tidak
berarti jika terjadi amenore. Istilah female athlete triad mengacu pada
ketersediaan energi yang rendah (dengan atau tanpa gangguan makan),
amenore, dan osteoporosis.
ETIOLOGI
Amenorrhea hypothalamus fungsional dapat disebabkan karena faktor stress,
penurunan berat badan, olah raga, obat penurun frekuensi dan denyut GnRH
secara berkelanjutan.
DIAGNOSIS
Anamnesis
73
Pemeriksaan
fisik
harus
mengeluarkan
tanda-tanda
dari
hiperandrogenisme (misalnya hirsutisme dan jerawatan) yang paling sering
mengarah ke sindroma ovarium polikistik, tetapi alternatif lain dapat
mengindikasikan adanya onset akhir dari hiperplasia adrenal atau tumor
yang mensekresi androgen, terutama jika terdapat tanda-tanda virilisasi
(misalnya pola kebotakan laki-laki, clitoromegali, dan perubahan suara).
Tanda-tanda muntah juga harus diperhatikan, termasuk gusi lecet,
kehilangan enamel gigi, dan pembengkakan parotis. Pemeriksaan eksternal
ginekologi dapat menunjukkan adanya mukosa vagina yang tipis dan
74
MRI dari otak bukan pemeriksaan yang rutin diperlukan pada pasien
yang diduga amenore hipotalamus. Namun hal ini diindikasikan jika ada
pasien yang memiliki riwayat sakit kepala hebat atau sakit kepala yang
persisten, muntah terus menerus yang bukan disebabkan oleh karena
rangsangan dari diri sendiri, hipotiroidisme sentral, hiperprolaktinemia atau
galaktore, atau perubahan pada rasa haus,buang air kecil, atau penglihatan.
PENGOBATAN
kontrak tertulis harus dilakukan antara atlit dan klinisi yang memberikan
kriteria ambang batas berat dan hemodinamik (misalnya denyut jantung dan
tekanan darah) yang dapat diterima untuk pelatihan lanjutan dan kompetisi.
Pengalaman klinis menunjukkan bahwa pendekatan multidisiplin, termasuk
keterlibatan aktif dokter perawatan primer (internist, dokter anak, atau
spesialis dalam masalah-masalah kesehatan remaja dan dewasa), ahli gizi
dan ahli psikoterapi dapat membantu, meskipun data tentang kemanjuran
jangka panjang dari pendekatan ini masih kurang.
- Pendekatan Psikososial
Sebuah observasi yang tidak terkontrol dari wanita muda dengan amenore
hipotalamus telah mengidentifikasi beberapa gambaran umum antara lain:
kesempurnaan, anamnesis yang dilaporkan tentang pengalaman masa
kanak-kanak yang merugikan, paparan peristiwa yang menyebabkan stres,
kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan sosial, dan perubahan pola
makan. Strategi mengurangi stres dapat menyebabkan kembalinya
menstruasi.
- Pengobatan Infertilitas
Bagi wanita dengan amenore hipotalamus yang ingin hamil, induksi ovulasi
dengan GnRH pulsatil atau injeksi gonadotropin adalah pilihan
pengobatannya. Defisiensi estrogen pada wanita dengan amenore
hipotalamus sering memiliki respon yang rendah pada induksi ovulasi
dengan clomiphene citrate.
-Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral untuk pasien yang mengalami hipoestrogenisme hebat.
76
PREVENTIF
Jika tidak ada penyebab amenore lain yang teridentifikasi, pasien harus
diberikan edukasi tentang efek dari latihan yang berlebihan dan penurunan
berat badan terhadap siklus haid dan risiko yang berkaitan dengan
kehilangan kepadatan massa tulang. Dokumentasi dari fraktur stres akan
menjamin penghentian sementara dalam latihan, tapi pengurangan harus
dianjurkan dalam berbagai hal, karena pengurangan latihan dan asupan
kalori yang adekuat akan menghasilkan kembalinya mens. Konsultasi dengan
ahli gizi dan kesehatan mental harus dilakukan, dan asupan gizi, tingkat
latihan dan ada atau tidaknya periode menstruasi harus diikuti dari waktu ke
waktu. Pil kontrasepsi tidak boleh diberikan untuk tujuan memperbaiki
kepadatan massa tulang.
77