Вы находитесь на странице: 1из 11

MANAJEMEN AGROINDUSTRI

ANALISA STRUKTUR PASAR AGROINDUSTRI STRAWBERRY DAN


OLAHANNYA DI SERANG KECAMATAN PURBALINGGA KABUPATEN
BANYUMAS

Oleh:
Putri Azmi Millatie
NIM A1H013039

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroberi merupakan salah satu komoditas buah-buahan subtropis
yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman stroberi
termasuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, daya tariknya
terletak pada warna buah yang merah mencolok dan rasanya manis segar.
Buah stroberi mempunyai peluang pasar yang semakin luas, karena buah
subtropis ini tidak hanya dikonsumsi segar tetapi stroberi juga dapat diolah
menjadi sirup, selai, dodol, manisan, jus, dan bahan baku pembantu
pembuat es krim (Budiman dan Saraswati, 2006). Beberapa jenis olahan
tersebut tentunya sangat membantu dalam pengolahan strawberry yang
dilakukan secara tepat.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Pertanian
memiliki grand strategy dalam pengembangan agribisnis. Grand Strategy
tersebut adalah mengembangkan komoditas dan kegiatan agribisnis yang
sesuai dengan potensi lahan dan penduduk di suatu wilayah. Terkait
dengan grand strategy tersebut Pemerintah Kabupaten Purbalingga
menetapkan Desa Serang, Kecamatan Karangreja sebagai sentra produksi
strawberry sejak tahun 2003. Desa Serang terletak pada ketinggian 10001800 m di atas permukaan laut. Suhu rata-rata hariannya 22C, dengan
curah hujan ratarata 3.575 mm per tahun. Kondisi alam seperti ini sesuai
untuk pertumbuhan strawberry.
Strawberry Serang ini rata-rata dijual dalam keadaan segar dan pada
pengelola biasanya strawberry diolah menjadi aneka minuman dan
makanan seperti yang dilakukan di Hejo, Milk More, Mister Milk dan di
kawasan Universitas Jenderal Soedirman lainnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pasar
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar tidak harus dikaitkan dengan
suatu tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian sehari-hari. Suatu
pasar adalah di mana saja terjadi transaksi antara penjual dan pembeli.
Pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pembeli untuk
mengadakan transaksi di mana proses jual beli terbentuk. Pasar sebagai
suatu tempat yang menggambarkan pertemuan antara permintaan dan
penawaran.
Pada awalnya pengertian pasar terbatas pada tempat berlangsungnya
jual beli aneka jenis barang. Dalam pengertian yang lebih umum pasar
merupakan suatu wujud abstrak dari suatu mekanisme ketika pihak penjual
dan pembeli bertemu mengadakan kegiatan tukar-menukar.
Karakter yang paling penting adalah pembeli dan penjual yang
bertemu dan tercipta transaksi yang melibatkan harga dan kuantitas. Jadi,
pasar adalah suatu mekanisme pada saat penjual dan pembeli suatu
komoditas

mengadakan

interaksi

untuk

menentukan

harga

dan

kuantitasnya (permintaan & penawaran). Harga-harga mengkoordinir


segenap keputusan konsumen dan produsen di suatu pasar.
B. Struktur Pasar
Struktur pasar menggambarkan tingkat persaingan di suatu pasar
barang atau jasa tertentu. Suatu pasar terdiri dari seluruh perusahaan dan
individu yang ingin dan mampu untuk membeli serta menjual suatu produk
tertentu.
Pasar dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam yakni, pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar
monopolistik. Masing-masing bentuk pasar mempunyai konsekuensi yang
berbeda terhadap pembentukan harga dan output di pasar (Lincolin
Arsyad, 2000; Ari Sumarman, 1986).

Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar yang dicirikan oleh


jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jumlah dan nilai
transaksi dari setiap individu (pembeli dan penjual) sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah dan nilai output industri secara keseluruhan,
sehingga ndividu-individu tersebut tidak bisa mempengaruhi harga produk.
Dalam struktur pasar seperti ini para pembeli dan penjual secara individual
bertindak sebagai penerima harga (price takers). Dalam jangka panjang
tidak ada perusahaan yang menerima laba di atas normal (Arsyad, 2000;
Gaspersz, 1999).
Pasar monopoli adalah struktur pasar yang dicirikan oleh adanya
seorang produsen tunggal. Sebuah perusahaan monopoli bisa menentukan
harga produk dan jumlah outputnya. Monopoli sangat mungkin untuk
memperoleh laba di atas laba normal (super normal profit), bahkan dalam
jangka panjang sekalipun (Arsyad, 2000).
Struktur pasar atau industri oligopoli adalah pasar (industri) yang
terdiri dari hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan
memiliki kekuatan (cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar. Produk
dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan
mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri. Kondisi pasar
oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli (Arsyad, 2000).
Struktur pasar persaingan monopolistik hampir sama dengan
persaingan sempurna. Di dalam industri terdapat banyak perusahaan yang
bebas keluar-masuk. Namun produk yang dihasilkan tidak homogen,
melainkan terdiferensiasi. Perbedaan barang antara satu produk (merek)
dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar.
Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan
nonharga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin
saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli
yang relatif terbatas/kecil (Arsyad, 2000).
Struktur pasar dapat dipengaruhi oleh:
1. Karakteristik produk
2. Fungsi produksi

3. Para pembeli
4. Kebijakan pemerintah
Pengaruh karakteristik produk, karakteristik fisik suatu produk, bisa
mempengaruhi struktur persaingan dari pasar produk tersebut. Jika produk
lain merupakan produk pengganti (substitusi) yang baik dari suatu produk,
maka tingkat persaingan di pasar akan semakin ketat. Kemampuan saling
mengganti (substitutability) dari berbagai macam produk ini akan
meningkatkan

tingkat

persaingan

di

pasar

tersebut.

Rendahnya

perbandingan antara biaya distribusi dengan biaya total, cenderung


meningkatkan tingkat persaingan, dengan biaya distribusi yang rendah
jangkauan wilayah yang dapat dicapai oleh setiap produsen akan semakin
luas. Produk yang cepat rusak, tingkat persaingannya rendah (Arsyad,
2000).
Pengaruh fungsi produksi, sifat fungsi produksi, faktor penentu
struktur

pasar

paling

fundamental.

Industri-industri

yang

fungsi

produksinya menunjukkan keadaan increasing returns to scale (skala hasil


menaik), output-nya relatif besar dibandingkan dengan permintaan
totalnya, jumlah produsen lebih sedikit sehingga tingkat persaingannya
lebih ringan.
Daripada di dalam industri-industri yang fungsi produksinya bersifat
konstan (skala hasil konstan) atau decreasing returns to scale (skala hasil
menurun) dengan tingkat output yang relatif kecil dibandingkan dengan
permintaan total (Arsyad, 2000)
Pengaruh para pembeli, tingkat persaingan di pasar dipengaruhi oleh
para pembeli dan penjual. Jika hanya ada sedikit pembeli, maka tingkat
persaingan akan lebih rendah daripada jika pembelinya banyak. Keadaan
tersebut didefinisikan sebagai monopsoni (hanya ada satu pembeli) atau
oligopsoni (ada sedikit pembeli). Pendidikan dan mobilitas konsumen juga
mempengaruhi tingkat persaingan di pasar. Kesadaran konsumen terhadap,
perbedaan harga, produk, bersamaan dengan mobilitas geografis akan

meningkatkan persaingan, dengan hilangnya kendala-kendala tersebut


memungkinkan tumbuhnya pasar-pasar baru (Arsyad, 2000).
Kebijakan pemerintah dalam pengendalian dan penetapan harga serta
kebijakan pengembangan suatu komoditas pertanian, mempengaruhi
produksi komoditas tersebut. Kebijakan tersebut mempunyai pengaruh
yang langsung maupun tidak langsung terhadap mekanisme harga dan
struktur pasar (Tomek & Robinson, 1987).
Bagaimana pun juga mayoritas masyarakat yang masih bergerak di
pertanian sektor perkebunan tetap menjadi kepentingan utama dalam
pembangunan ekonomi, bila disadari penuh bahwa pembangunan pada
hakikatnya adalah pembangunan umat manusia yang harus memenuhi
kepentingan mayoritas umat manusia tersebut. Keterkaitan pertanian
dengan industri hanya bisa dilakukan melalui agroindustri. Ini pun harus
didukung oleh upaya konsolidasi pertanian yang kuat di tingkat on farm,
sehingga agroindustri akan terjaga kesinambungan usahanya karena
adanya input (bahan baku yang berasal dari on farm) yang terjamin mutu
dan kontinuitasnya. Produk agroindustri mempunyai nilai tambah (added
value) yang lebih besar dari produk pertanian non-processed.
C. Jenis-jenis Pasar
Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
a. Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli
dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang
diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran,
buah-buahan, dan pasar tradisional.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara
penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain
berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.
Jenis-jenis pasar menurut waktunya

a. Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari


dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan
sehari-hari.
b. Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu
sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan
lokasi pemukimannya masih berjauhan.
c. Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan
sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual
kembali (agen/grosir).
d. Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun
sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjualbelikan
a. Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barangbarang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan
faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin,
dan tanah.
Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya
a. Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya
penduduk setempat.
b. Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang
memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah
tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
c. Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang
mencakup satu negara contohnya pasar senen.
d. Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli
barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar
kopi di Santos (Brasil).
Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya

a. Pasar persaingan sempurna (terorganisir)


b. Pasar persaingan tidak sempurna
c. Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
d. Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan
oleh persaingan antara permintaan dan penawaran.
e. Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya
satu orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
f. Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan
menguasai penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
g. Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa
penjual dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut
mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan otomotif
Astra Indonesia.
h. Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya
dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
i. Pasar

duopsoni

adalah

pasar pembentukan

harga

barangnya

dikendalikan oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.


j. Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya
dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.

BAB III
PEMBAHASAN
Hasil analisis dari beberapa pustaka di atas dapat ditentukan,
struktur yang berlaku untuk pemasaran strawberry yaitu:
a) Strawberry dan olahannya termasuk dalam pasar dengan bentuk
persaingan sempurna karena penjual dan pembeli sama-sama
banyak. Contohnya saja seperti jus strawberry yang dapat ditemukan
di hampir semua restoran. Hal ini karena jumlah dan nilai transaksi
dari setiap individu (pembeli dan penjual) sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah dan nilai output industri secara
keseluruhan,

sehingga

ndividu-individu

tersebut

tidak

bisa

mempengaruhi harga produk.


b) Menurut jenis fisiknya pasar strawberry dan olahannya termasuk
pasar konkret yaitu pasar nyata dengan tempat pertemuan antara
pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang
yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Walaupun ada sebagian
kecil yang menjualnya dengan cara pemesanan online.
c) Menurut jenis waktuya pasar strawberry dan olahannya termasuk
pasar harian karena aktivitasnya berlangsung setiap hari.
d) Menurut jenis barang yang diperjualbelikan pasar strawberry dan
olahannya termasuk Pasar barang konsumsi yaitu pasar yang
memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur pasar
untuk strawberry dan olahannya termasuk dalam pasar persaingan
sempurna, pasar konkret, pasar harian, dan pasar barang konsumsi.
B. Saran
Akan lebih baik lagi jika pasar strawberry dan olahannya, terus
mendapatkan pasokan yang berlebih sehingga dapat diekspor ke luar
negeri.

DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin, Syaad. 2008. Struktur Pasar dan Karakteristik Industri
Turunan Kelapa Sawit serta Pengembangan Ekonomi
Wilayah Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.
Diunduh pada tanggal 21 September 2014 pukul 10.25 WIB
Pratama, Panji. 2008. Analisis Strategi Pemasaran Buah Stroberi VINS
BERRY PARK Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua-

Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Institut


Pertanian Bogor. Diunduh pada tanggal 23 September 2014
pukul 19.16 WIB

Вам также может понравиться