Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SADARI
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Pokok Pembahsan
4. Sub Pokok Bahasan
5. Sasaran
6. Waktu dan Tempat
7. Metode
8. Media
9. Sumber
10. Kegiatan Penyuluhan
No
1
Waktu
5 menit
pertama
Kegiatan Penyuluhan
Membuka
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Menyakan kabar
Memberitahukan tujuan dan
maksud kedatangan
Keluraga Tn. Z
Klien menjawab
salam
Klien mengerti
tujuan dan maksud
penyuluhan yang
kan dibahas
25 menit
kedua
Inti Materi
Menjelaskan pengertian
sadari
Tujuan sadari, cara
melakukan dan
penatalaksanaan sadari
Menyakan pada klien dari
Klien mendengar
dan mengamati
dengan baik
penyuluhan yang
diberikan
Klien sudah
mengerti dan
sudah mengerti
mampu
mempraktikannya.
20 menit
Penutup
terakhir
Klien bertanya
tanda-tanda tidak
normal
Klien sudah
tonjolan
yang
mungkin
menyebabkan
kanker
payudara
(Suryaningsih, 2009).
Sedangkan menurut Smeltzer (2005) SADARI adalah pemeriksaan
payudara sendiri antara hari ke 5 dan ke 10 dari siklus menstruasi,
dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1. Dan menurut
Maulani (2009), Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah bagian
penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi anda dari resiko
kanker payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari pemeriksaan payudara setiap wanita. Pemeriksaan
payudara sendiri dilakukan setiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi
instrumen penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara (Varney,
2007).
Deteksi dini kanker payudara adalah program pemeriksaan untuk
mengenali kanker payudara sewaktu masih berukuran kecil, dan sebelum
kanker tersebut mempunyai kesempatan untuk menyebar (Dixon dan
Leonard, 2006). Kanker payudara dapat ditemukan secara dini dengan
pemeriksaan SADARI, pemeriksaan klinik dan pemeriksaan mamografi.
Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30% (Saryono dan
Pramitasari, 2009).
2. Tujuan Sadari
Pemeriksaan payudara sendiri (sadari) bertujuan untuk mendeteksi
adanya kelainan pada payudara baik struktur, bentuk maupun tekstur.
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
3. Pokok pembahasan
4. Sub pokok bahasan
5.
6.
7.
8.
9.
Sasaran
Waktu
Metode
Media
Materi
No
1
Waktu
10 menit
Kegiatan Penyuluhan
Membuka
pertama Memberi salam
Keluraga Tn. Z
Menjawab salam
Mendengar dengan
25 menit
kedua
memahami penjelasan
Inti Materi
Menjelaskan semua tentang Ibu mendengarkan
bahaya merokok
Tips untuk berenti merokok
20 menit
terakhir
seksama dan
Penutup
Memberi waktu untuk
bertanya
Menjawab pertanyaan
dengan bahasa sederhana
dan mudah dimengerti
Menutup dan memberi
salam
penyuluhan yang
disampaikan
Menanyakan kembali
tanda-tanda bahaya
merokok bagi
kesehatan keluarga
Ibu mendengar dan
mengerti
Ibu menjawab salam
Bahaya Merokok
a. Pengertian Merokok
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik
menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok
yang tengah dibakar adalah 900 0C untuk ujung rokok yang dibakar dan 30 0C
untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok. Asap rokok yang diisap
atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen yang lekas menguap
berbentuk gas dan komponen yang yang bersama gas terkondensasi menjadi
partikel. Dengan demikian, asap rokok yang diisap dapat berupa gas sejumlah
85% dan sisanya berupa partikel (Sitepoe, 2000).
Beberapa bahan kimia yang terdapat di dalam rokok dan mampu
memberikan efek yang mengganggu kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbon
monoksida dan berbagai logam berat seseorang akan terganggu kesehatan bila
merokok secara terus menerus. Hal ini disebabkan adanya nikotin di dalam asap
rokok yang diisap. Nikotin bersifat adiktif sehingga bias menyebabkan seseorang
menghisap rokok secara terus-menerus. sebagai contoh, seseorang yang
menghisap rokok sebanyak sepuluh kali isapan dan menghabiskan 20 batang
rokok sehari, berarti jumlah isapan rokok per tahun mencapai 70.000 kali. Nikotin
bersifat toksis terhadap jaringan syaraf juga menyebabkan tekanan darah sistolik
dan diastolik. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa,
pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh darah koroner
bertambah dan vasokontriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan
kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolestrol LDL dan meningkatkan
agresi sel pembekuan darah (Sitepoe, 2000).
b. Efek Merokok
Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu
jenis penyakit. Faktor yang mempengaruhi tinggi risiko terkena kanker paru
adalah usia perokok, usia perokok itu mulai merokok dan jumlah rokok yang
diisap dalam satu hari. Risiko terkena kanker paru meningkat 3.62 kali lipat
dengan peningkatan usia perokok sebanyak 10 tahun. Risiko terkena kanker paru
meningkat 2.82 kali lipat dengan peningkatan jumlah rokok yang diisap dalam
sehari. Risiko terkena kanker paru menurun 0.332 kali lipat dengan peningkatan
usia sebanyak 10 tahun perokok mulai merokok (Situmeang, 2001).
Asap rokok juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan terhadap perokok
pasif yaitu orang yang berada berdekatan dengan perokok yang turut mengisap
asap rokok (Sidestream smoke). Seorang perempuan yang mempunyai suami yang
mengisap rokok mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengidap kanker paru
berbanding dengan perempuan yang tidak mempunyai suami yang merokok
(Taufik, 2000).
: Zulfadli
Usia
: 31 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Sopir
Suku/Bangsa
: Aceh
Pekerjaan
Pendidikan
NO
H.D.K
Lilis Suryani
29 th Istri
IRT
SMA
Sehat
Islam
Irta Kausari
10 th Anak
Pelajar
SD
Sehat
Islam
Tam Likha
4 th
Pelajar
TK
Sehat
Islam
Siti Khanza
5 bln Anak
Sehat
Islam
Nama
L/
P
Usia
Anak
K.
Kesehatan
Agama
Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur
1) Tn. Z tidak pernah tidur siang, tidur malam 6 jam/hari
2) Ny. L tidak pernah tidur siang, tidur malam 7 jam/hari
3) Nn. I tidak pernah tidur siang, tidur malam 7 jam/hari
4) Tn. T tidur siang kadang-kadang, tidur malam 8 jam/hari
5) Nn. S tidur siang kadang-kadang, tiudr malam 9 jam/hari
b. Kebiasaan Makan
Semua anggota keluarga makan 3 x sehari dengan makanan pokok nasi,
ikan, sesuai kemampuan keluarga ( tahu, tempe, daging dan telur ) kadangkadang.
c. Pola Eleminasi
4
1
c.
d.
e.
f.
g.
h.
5
2
Keharmonisan Keluarga
Pemeriksaan Fisik
a. Tn. Z
Kepala
= Mesochepal, rambut hitam
Wajah
= Oval
Mata
= Simetris
Hidung
= Bersih
Telinga
= Bersih
Mulut dan Gigi = Tidak ada gigi yang berlubang
Leher
= Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Ny. L
Kepala
= Mesochepal, rambut hitam
Wajah
= Oval
Mata
= Simetris
Hidung
= Bersih
Telinga
= Bersih
Mulut dan Gigi = Tidak ada caries
TD
= 120/80 mmHg
c. Nn. I
Kepala
= Mesochepal, rambut hitam dan lurus
Wajah
= Oval
Mata
= Simetris
Hidung
= Bersih
Telinga
= Bersih
Mulut dan Gigi = Tidak ada gigi yang berlubang
d. Tn. T
Kepala
= Mesochepal, rambut ikal berwarna hitam
Wajah
= Oval
Mata
= Simetris
Hidung
= Bersih
Telinga
= Bersih
Mulut dan Gigi = Tidak ada gigi yang berlubang
e. Nn. S
Kepala
= Mesochepal, rambut hitam
Wajah
= Oval
Mata
= Simetris
Hidung
= Bersih
Telinga
= Bersih
Mulut dan Gigi = Bersih
Analisa Data
Kriteria
Perhitungan
Skor
Sifat Masalah
2/3 x 1
2/3
Kemungkinan
diubah
1/2 x 2
Potensi
Masalah
2/3 x 1
2/3
Pembenaran
Ancaman kesehatan, karena dapat
menimbulkan penyakit keluarga
Masalah sebenarnya dapat diubah tapi
secara bertahap (sebagian) sesuai
dengan pemahaman keluarga
Masalah dapat dicegah dengan penkes
Kriteria
Perhitungan
Skor
Sifat Masalah
2/3 x 1
2/3
Kemungkinan
diubah
1/2 x 1
1/2
Potensi
Masalah
2x1
2/3
2/2 x 1
Pembenaran
Ancaman kesehatan, karena dapat
menimbulkan penyakit dalam keluarga
Masalah sebenarnya dapat diubah tapi
secara bertahap (sebagian) sesuai
dengan pemahaman keluarga
Masalah dapat dicegah dengan penkes
Masalah harus segera ditangani agar
tidak berbahaya bagi keleuarga