Вы находитесь на странице: 1из 5

Definisi

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin
cuci, pompa air dan penyedot debu.
Prinsip kerja
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro
magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan
tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat
memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang
dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum, yaitu:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang
dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi
sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok: \

Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.

Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan
fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin

Komponen-Komponen Motor Listrik


Komponen-komponen utama motor listrik antara lain sebagai berikut:
a.

Stator

Stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator terdiri dari rumah
dengan alur alur yang di buat dari pelat pelat yang di pejalkanberikut tutupnya.
b.

Rotor

Rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor motor induksi, yaitu
terdiri dari pelat pelat yang di pejalkan berbentuk silinder. Di sekeliling terdapat alur alur
kemudian di tempatkan batang batang kawat. Batang kawat tersebut biasanya di buat dari
tembaga, bagian bagian ini adalah bagian yang bergerak.
Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya adalah:
1.

Celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.

2.

Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung kumparan

motor.
3.

Bearing adalah bantalan AS motor.

4.

Badan motor adalah tempat lilitan stator.

5.

Slip Ring adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor (khusus

rotor lilit).
6.

Kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor beroprasi.

7.

Tutup motor (Body) adalah pelindung motor dari lingkungan.

Komponen Proteksi Motor Listrik


1.

Circuit Breaker (CB)

CB adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada
rangkaian instalasi motor yang di lengkapi dengan pengaman yang akan trip,
apabila terjadi hubung singkat. Biasanya CB yang digunakan untuk motor listrik
adlah CB magnetic.
2.

FUSE (Sekring)

Alat ini merupakan pengaman motor dari gangguan arus lebih apabila terjadi
hubung singkat pada rangkaian instalasi motor. Kawat fuse akan memutuskan
rangkaian apabila nilai arusnya melebihi batas kemampuan fuse itu sendiri.
3.

OVERLOAD

Alat ini berfungsi mengamankan motor dari kerusakan akibat adanya beban lebih
(overload). Proteksi ini akan bekerja membatasi arus pada motor listrik saat
beroperasi.
4.

GROUNDING (Sistem Pembumian)

Selain alat pengaman diatas pada motor listrik juga harus dipasang
pembumian, hal ini penting untuk menjaga keselamatan jiwa manusia dan
peralatan listrik terhadap bahaya sentuh jika terjadi arus bocor pada motor
tersebut.

2.2.5. Sistem Kontrol Motor Listrik


Sistem kontrol motor listrik adalah sistem yang berfungsi untuk mengkontrol
pada saat start ataupun pada saat stop, sistem kontrol motor bertujuan untuk
motor listik jika terjadi gangguan.
Komponen-komponen sistem kontrol motor listrik antara lain:
1.

PUSH BUTTON (Tombol Tekan)

Pada umumnya push button terdiri dari dua jenis kontak yaitu kontak NO dan NC.
Kontak NO dan NC akan bekerja apabila tombol ditekan, kontak NC akahn
membuka pad saat ditekan,n dan kontak NO akan menutup pada saat ditekan,
tombol tekan ini digunaklan untuk start dan stop pada system kontrol motor
listrik.

2.

TDR (Timer)

Timer igunakan pada instalasi motor untuk pengaturan waktu secara otomatis.
Koil timer akan bekerja setelah dialiri arus sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan (setting), maka akan menggerakkan kontak kontaknya.

3.

Indikator Lamp (Lampu Indikator)

Lampu indikator digunakan sebagai lampu tanda pada system control motor
untuk mengetahui apakah motor dalam keadaan beroperasi atau tidak

Merah menandakan motor tidak bekerja (standby) atau trip.

Hijau menandakan motor dalam keadaan bekerja (run).

4.

Kontaktor magnet

Kontaktor magnet biasanya juga disebut penghubung / switch dari rangakaian


listrik yang bekerja secara magnetik sehingga kontak kontak pada kontaktor
akan terhubung.
Bagian bagian dari kontaktor adalah :

Kontak tetap.

Kontak bantu koil (NO &NC).

Koil yang menimbulkan magnet

Permasalahan motor listrik


Hampir semua inti motor dibuat dari baja silikon atau baja gulung dingin yang
dihilangkan karbonnya, sifat-sifat listriknya tidak berubah dengan usia. Walau
begitu, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena umur
motor dan operasi yang tidak handal. Beberapa hal yang jarang diperhatikan
dalam perawatan diantaranya yaitu:
1.
Pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatnya gesekan
pada motor dan penggerak transmisi peralatan.
2.

Kehilangan resistansi pada motor, yang meningkat dengan kenaikan suhu.

3.
Kondisi ambien dapat juga memiliki pengaruh yang merusak pada kinerja
motor. Sebagai contoh, suhu ekstrim, kadar debu yang tinggi, atmosfir yang
korosif, dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi; tekanan
mekanis karena siklus pembebanan dapat mengakibatkan kesalahan
penggabungan.

Cara Merawat Motor Listrik


1. Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan rumahnya
(untuk mengurangi kehilangan karena gesekan) dan untuk kotoran/debu pada
saluran ventilasi motor (untuk menjamin pendinginan motor)
2. Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor tidak kelebihan
atau kekurangan beban. Perubahan pada beban motor dari pengujian terakhir
mengindikasikan suatu perubahan pada beban yang digerakkan, penyebabnya
yang harus diketahui.

3. Pemberian pelumas secara teratur. Fihak pembuat biasanya memberi


rekomendasi untuk cara dan waktu pelumasan motor. Pelumasan yang tidak
cukup dapat menimbulka masalah, seperti yang telah diterangkan diatas.
Pelumasan yang berlebihan dapat juga menimbulkan masalah, misalnya
minyak atau gemuk yang berlebihan dari bearing motor dapat masuk ke motor
dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau
mengakibatkan resiko kebakaran.
4. Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar dan peralatan
yang digerakkan. Sambungan yang tidak benar dapat mengakibatkan sumbu as
dan bearings lebih cepat aus, mengakibatkan kerusakan terhadap motor dan
peralatan yang digerakkan.
5. Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal dan
pemasangannya benar. Sambungan-sambungan pada motor dan starter harus
diperiksa untuk meyakinkan kebersihan dan kekencangnya.
6. Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran pendingin motor
bersih untuk membantu penghilangan panas untuk mengurangi kehilangan
yang berlebihan. Umur isolasi pada motor akan lebih lama: untuk setiap
kenaikan suhu operasi motor 10oC diatas suhu puncak yang direkomendasikan,
waktu pegulungan ulang akan lebih cepat, diperkirakan separuhnya.

YANG BELUM TINGGAL GAMBAR MOTOR LISTRIK DAN BAGIAN-BAGIANNYA


JENIS MOTOR LISTRIK 1 FASA, 2 FASA, 3 FASA
PERAWATAN BERKALA HARIAN MINGGUAN, BULANAN

Вам также может понравиться