Вы находитесь на странице: 1из 6
KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN _ iz Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 XS Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 Xe ny27 Surat Elektronik : yanmed@depkes.go.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list : buk3@yahoogroups.com KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK.02.03/1/3500/2014 TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN USULAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN MELALUI e-PLANNING TAHUN ANGGARAN 2016 DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Menimbang a. bahwa dalam rangka meningkatkan efektivitas, cfisiensi transparansi, dan akurasi dalam sistem perencanaan dan penganggaran di tingkat pemerintahan pusat maupun dacrah, maka diperlukan suatu prosedur pengajuan usulan perencanaan dan penganggaran b, bahwa proses penyusunan perencanaan dan penganggaran APBN harus memperhatikan program-program yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan pada umumnya dan Direktorat Jenderal Bina Upaya pada khususnya. c. bahwa proses penyusunan perencanaan dan penganggaran APBN harus berbasis pada working plan yang menitikberatkan pada peningkatan kinerja sehingga dapat menjadi daya ungkit bagi upaya pencapaian indikator kinerja di tingkat pemerintahan pusat d. bahwa sebuah perencanaan yang baik harus mengikuti sebuah siklus yang terdiri dari: perencanaan, penganggaran, implementasi, dan monitoring serta evaluasi. , bahwa berdasarkan butir a, b, c dan d tersebut perlu menetapkan Prosedur Pengajuan Usulan Perencanaan Dan Penganggaran Tahun Anggaran 2016 Melalui E-Planning Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Mengingat 1, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 __ tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Jalan H.R. Rasuna Said Blok XS Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 ‘Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 Surat Elektronik : yanmed@depkes.go..id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list: buk3@yahoogroups.com 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon 4438); a Nomor 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten /Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244); 9. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015; 10.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) 11.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayan Provinsi; 12.Surat Edaran Bersama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2 3) °, 5 Cae b, yu Menetapkan KESATU. KEDUA KETIGA KEEMPAT. KELIMA KEENAM DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Jalan H.R, Rasuna Said Blok XS Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 Surat Elektronik : yanmed@ idepkes.go.id, seyanmed @depkes.go.id, mailing list: buk3@; thoogroups.com 0442/M.PPN/11/2010, Nomor SE-696/MK/2010, Nomor 120/4693/SJ tentang Peningkatan Efektifitas Penyelenggaran Program dan Kegiatan Kementerian/Lembaga di Daerah serta Peningkatan Peran Aktif Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat; 13.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan. MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHA’ TENTANG PROSEDUR PENGAJUAN USULAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 MELALUI e- PLANNING DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN. Prosedur Pengajuan Usulan Perencanaan dan Penganggaran Tahun Anggaran 2016 melalui e-Planning Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. tker bersumber APBN Direktorat jak tahun anggaran 2011 si perencanaan elektronik, 1 Bina Upaya Kesehatan (e- Seluruh usulan perencanaan sé Jenderal Bina Upaya Kesehatan harus masuk melalui sistem aplik yaitu e-Planning Direktorat Jende Planning Ditjen BUK). Aplikasi e-Planning Ditjen BUK sudah terkoneksi dengan aplikasi -Monev, RS online, ASPAK, dan SIMAK BMN dalam sebuah portal bernama SIPERMON (Sistem Informasi, Perencanaan dan Monitoring) Ditjen BUK, yang dapat diakses melalui website http://sirs. buk.depkes.go.id/e-portal, Aplikasi e-Planning Ditjen BUK terdiri atas aplikasi e-Planning offline dan e-Planning online. Prosedur pengajuan usulan perencanaan dan penganggaran melalui e-Planning Ditjen BUK melalui 2 tahapan utama, yaitu a. proses penyusunan usulan perencanaan dan penganggaran (penyusunan —Rencana_—Anggaran_—-Biaya) dengan menggunakan aplikasi e-Planning offline, b. dan proses pengajuan usulan (upload) melalui aplikasi Planning online. Seluruh satker menyusun usulan Rencana Anggaran Biaya (RAB) menggunakan aplikasi e-Planning offline dengan memperhatikan cfisiensi dan efektivitas anggaran, serta kebutuhan satker yang sebenarnya. Hal ini juga berlaku bagi Satker Kantor Pusat dan KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN By Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 J ‘Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 Cr yw3/ Surat Elektronik : yanmed(@depkes.g0.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list : puk3@yahoogroups.com UPT Vertikal, diharuskan memasukkan seluruh jenis usulan perencanaan biayanya, baik belanja_pegawai, _belanja operasional, belanja tupoksi, belanja modal, belanja PHLN, maupun PNBP/BLU. Hal ini untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran perencanaan dan penganggaran di lingkungan Ditjen BUK. KETUJUH Satker Kantor Pusat dan UPT Vertikal Kemenkes (Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Loka, dan Poliklinik Kemenkes) selanjutnya dapat melakukan proses upload usulan e-Planning offline (RAB) secara mandiri beserta kelengkapan data-data dukung yang diperlukan, melalui e-Planning online. Data dukung yang dimaksud adalah: a. Surat usulan dari Kepala Satker sesuai dengan jumlah usulan yang diajukan dalam RAB e-Planning offline, yang telah ditandatangani dan stempel basah, b. TOR kegiatan dan RAB e-Planning offline yang telah ditandatangani Kepala Satker dan distempel basah KEDELAPAN Satker Rumah Sakit Daerah dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus terlebih dahulu menyampaikan usulan e-Planning offline dan data dukung yang diperlukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi untuk kemudian dilakukan_ pro: verifikasi, dan selanjutnya dapat dilakukan proses upload melalui e-Planning online. Data dukung yang dimaksud adalah: a. Surat usulan dari Kepala Satker sesuai dengan jumlah usulan yang diajukan dalam RAB e-Planning offline, yang telah ditandatangani dan stempel basah, b. TOR kegiatan dan RAB e-Planning offline yang telah ditandatangani Kepala Satker dan distempel, c. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi yang telah ditandatangan oleh Kepala Dinkes Provinsi dan distempel KESEMBILAN —:Proses pengajuan usulan Satker Unit Transfusi Darah, ada 2 (dua) ketentuan, yaitu: a. Satker Unit Transfusi Darah yang berada di bawah PMI mengajukan usulan perencanaan ke Kantor Pusat (Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar), sehingga sifat kegiatan adalah pengadaan Pusat. Rekapitulasi usulan perencanaan akan diajukan langsung oleh Direktorat BUK Dasar melalui aplikasi e-Planning. Apabila mendapatkan alokasi APBN maka proses pengadaan dilaksanakan di Pusat dilanjutkan distribusi melalui proses hibah b. Satker Unit Transfusi Darah yang berada di bawah rumah sakit dapat mengajukan usulan perencanaan kegiatannya melalui rumah sakit tersebut. Selanjutnya rumah sakit akan mengajukan usulan perencanaan dan penganggarannya sesuai dengan ketentuan pada Diktum Kedelapan. KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN < Jalan H.R, Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 Ss Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 nv27 Surat Elektronik ; yanmed@depkes.go id, seyanmed@depkes.g0.id, mailing list : Buk3@yahoogroups.com KESEPULUH Proses verifikasi data usulan perencanaan RSUD dan Dinkes Kab/Kota harus dilakukan oleh Dinkes Provinsi, dengan memperhatikan: a, Sinkronisasi program prioritas antara pusat dan daerah, b. adanya kesesuaian data usulan dengan data kondisi RSUD dan Dinkes Kab/Kota (misal: usulan alat_ harus memperhatikan ada tidaknya sarana prasarana lain yang menunjang operasional alat tersebut, usulan alat kesehatan di Dinkes Kab/Kota harus memperhatikan jumlah Puskesmas yang ada di wilayah satker tersebut), kesesuaian antara usulan dengan perkiraan harga di pasaran, diutamakan dengan memanfaatkan data dalam e- Katalog sebagai acuan harga. Apabila alat keschatan yang diusulkan tidak ada di dalam e-Katalog, maka harus mengacu pada harga distributor. KESEBELAS Terkait proses upload usulan, hal ini hanya dapat dilakukan apabila satker telah melakukan update informasi: a. Bagi satker Rumah Sakit (baik RS daerah maupun RS UPT Vertikal) 1. sudah melakukan update informasi RS online, 2. mengisi laporan e-Monev sampai dengan triwulan Ill TA. 2014, 3. mengisi data ASPAK terkait sarana, prasarana dan alat kesehatan, 4. mengisi data SIMAK BMN. b. Bagi satker Dinas Kesehatan Provinsi: 1. mengisi laporan e-Monev sampai dengan triwulan Ill TA.2014, 2, mengisi data SIMAK BMN, c. Bagi satker Dinas Keschatan Kab/Kota: 1. mengisi laporan e-Monev sampai dengan triwulan II TA, 2014, 2. mengisi data ASPAK terkait sarana, prasarana, dan alat keschatan untuk semua Puskesmas yang teregistrasi di wilayahnya, 3. mengisi data SIMAK BMN. d. Bagi satker Balai UPT Vertikal 1, mengisi laporan e-Monev sampai dengan triwulan Ill 7A.2014, 2, mengisi data SIMAK BMN. KEDUABELAS Aplikasi e-Planning online untuk pengusulan kegiatan TA, 2016 akan dibuka pada tanggal 14 November 2014 dan ditutup pada 31 Maret 2015 pukul 24.00 WIB. Di luar waktu tersebut usulan tidak akan diterima. KETIGABELAS Untuk menghindari kegagalan dalam proses upload, disarankan KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Jalan H.R. Rasuna Said Blok X5 Kavling 4-9 Kotak Pos 3097, 1196 Jakarta 12950 Xe, aS) Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 5261814, 5203872 27 492/ Surat Elektronik : yanmed@depkes.go.id, seyanmed@depkes.go.id, mailing list: buk3@yahoogroups.com. 3 untuk tidak melakukan proses tersebut mendekati tanggal penutupan (31 Maret 2015). KEEMPATBELAS : Waktu yang disediakan untuk mengajukan usulan e-planning TA. 2016 cukup lama, sehingga satker dapat leluasa membuat dan mengajukan usulan. Dengan demikian Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan tidak bertanggung jawab atas keterlambatan pengajuanusulan —perencanaan dan penganggaran melalui e-Planning Ditjen BUK TA. 2016 KELIMABELAS —:_ Seluruh Dinas Kesehatan Provinsi agar menginformasikan hal ini kepada seluruh satker di wilayah kerja masing-masing. KEENAMBELAS Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 4 November 204

Вам также может понравиться