BAB 1

PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG
Mencari pekerjaan sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit.
Banyak sekali calon pekerja yang mempunyai keinginan untuk bekerja di
instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat ini
sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin
banyak. Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah
pengangguran itu sangat merugikan karena manusia mempunyai
kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu
membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang tersebut sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu
jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi
meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi
ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu
usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Salah satu usaha yang dikembangkan yaitu handycraft. Mengapa
memilih usaha ini, dikarenakan jaman yang semakin berkembang ini
menuntut segala sesuatu yang serba instan. Sehingga dibutuhkan suatu
kepraktisan dalam sistem packaging. Contohnya berbagai macam box
seperti kotak kado, kotak hantaran dan kotak tisu, tatakan gelas, figura
dan lain sebagainya.
Kemudian dari hasil survey kami, menyatakan bahwa untuk
membuat handycraft membutuhkan kreativitas yang tinggi dan selalu
berinovasi agar menghasilkan suatu produk yang mampu bersaing
dengan produk lain.

II.

TUJUAN
1.
2.
3.
4.

Mengembangkan bakat dalam bidang wirausaha

Membuka ruang bagi tumbuhnya semangat wirausaha
Membuka lapangan pekerjaan baru
Menumbuhkan kreatifitas untuk mengasah kemampuan dalam
berkreasi

BAB 2
PEMBAHASAN
I.

KISAH PERJALANAN SUKSES BERWIRA USAHA

Radityo Asep Panasamma merupakan salah satu pengusaha
sukses yang menggeluti wirausaha dalam bidang kerajinan yang
berdomisili di daerah Colomadu, tepatnya di jalan Blewah 8 no.11
Karangasem, Colomadu, Karanganyar. Bermula dari usaha coba-coba
yang ditawarkan dari seorang kenalan yang merupakan salah satu staf
distributor dari buyer Eropa dengan mencoba membuat satu pesanan
sebagaimana yang

berstandart konsumen Eropa.

Dengan berbekal

kemampuan berwirausaha yang siturunkan dari kedua orang tuanya

beliau mampu mengelola usaha kecil yang bermula dari keinginan untuk

mmenuhi keinginan relasinya, hingga berkembang menjadi usaha ekspor

impor yang sukses dan menghasilkan income yang melebihi standar
sebagai enterpreneur pemula.
Beliau dilahirkan di Solo pada 23 September 1973. Dan masa
kecilnya di habiskan di desa Keprabon tempat dimana beliau dilahirkan.
Pendidikan dasarnya dikenyam di SDN Bromantakan 56 Surakarta,
kemudian dilanjutkan di SMPN 1 Surakarta, SMAN 1 Surakarta, dan
pendidikan terakhirnya di Universitas Merdeka Malang dengan
pendidikan Strata 1 jurusan Accounting.
Pada tahun 1998, setelah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi,
kemudian beliau menjadi seorang karyawan di Quality Hotel yang juga
berada di Solo. Sehubungan dengan adanya krisis ekonomi pada tahun
1998, beliau hanya bertahan satu tahun bekerja sebagai karyawan hotel
dan mencoba peruntungannya sebagai pengusaha konter handphone di
Boyolali. Setelah merasakan hasil dari usaha konternya beliau terus
menekuni profesi barunya itu. Namun, pada tahun 2000 di tawari oleh
salah satu relasinya untuk melayani permintaan konsumen dari Eropa
dalam bidang interior dan aksesoris khususnya handycraft. Dengan
modal seadanya, beliau menyanggupi permintaan tersebut. Tetapi, beliau
hanya mendistribusikan handycraft dari para pengrajin yang sudah ada.
Seiring waktu, beliau melihat bagaiman para pengrajin itu bekerja,,
beliau mencoba-coba untuk memodifikasi produk yang dihasilkan
pengrajin.
Seiring adanya permintaan konsumen yang bermacam-macam
dan menuntut beliau untuk mengasah kreativitasnya, kini produk
handycraft yang dihasilkan bukan hanya box kado saja tetapi juga
berkembang pada mirror dan kaca alumunium.
Karena kecintaan beliau pada hal yang etnik dan berbau natural,
ini menjadi ciri khas dari produk yang dihasilkan. Sehingga, setiap
permintaan yang konsumen yang berhjubungan dengan etnik dan natural
sangat diterima. Berbau natural bisa dilayani
Pelayanan ang ada diperluas juga hingga sistem packaging,
seperti packaging kue muffin, souvenir pernikahan hingga packaging
seserahan pernikahan.

Bahan-bahan yang digunakan pun memanfaatkan bahan alami

seperti eceng gondok, kerang, kayu, karton, kertas bekas, serbuk kayu
(MDF), batok kelapa, lidi, dll. Itu semua merupakan bahan-bahan yang
biasanya dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Namun, di tangan
beliau bahan-bahan tersebut dapat berubah menjadi sesuatu yang mnarik
dan bernilai tinggi.
Untuk pelayanan bagi para konsumen, beliau menyerahkan dan
memberikan kebebasan pada konsumen untuk menyalurkan ide dan
kreativitasnya. Dengan kata lain desain, bahan, ukuran dll disesuaikan
dengan permintaan dan kemampuan konsumen.
Sehubungan dengan permintaan melayani konsumen Eropa pada
tahun 2000 pangsa pasar beliau belum menyentuh pasar Indonesia atau
lokal. Sehingga, dengan adanya kontrak dengan konsumen Eropa
tersebut beliau hanya melayani permintaan konsumen saja.
Pada tahun 2008 saat dunia mulai mengalami krisis Eropa,
keadaan buyer juga drop, sehingga kerjasama dengan konsumen Eropa
pun terhenti karena kondisi di Eropa. Kemdian beliau mencoba melirik
usaha domistik Indonesia dan menyesuaikan kualitas barang dengan daya
beli masyarakat lokal.
Ketika memulai usaha domestik, saat itu ulai maraknya jejaring
sosial, sehingga beliau mencoba memanfaatkan hal itu dengan online
shop, seperti membuat web khusus untuk jammak craft ini.
Bapak satu anak ini ternyata tidak hanya berfokus pada kerajinan
kotak saja, namun usahanya melebar hingga desain interior. Beliau
memang menyukai segala hal yang bersifat etnik serta natural. Hal inilah
yang menjadikan ciri khas dari produk yang dihasilkan.
II.

PENGELOLAAN USAHA
Bapak Radityo mulai mengelola usaha handycraft ini pada tahun
2000 bermula dengan melayani pembuatan

kerajinan sesuai desain

,ukuran dan material yang telah ditentukan oleh pemesan di Eropa.Ketika

pada tahun 2008 perusahaan pemesan tersebut bangkrut, beliau baru
melirik pasar lokal Indonesia. Beliau memulai dengan mempekerjakan 1
orang karyawan menggunakan modal usaha yang telah ia kumpulkan
sejak menjadi pemasok barang di Eropa pada tahun 2000 hingga 2008,

dalam hal ini pihak pengusaha tidak dapat menyebutkan nilai nominal
modal usaha tersebut. Sedangkan bidang marketing usaha barunya ini
dikelola oleh sang istri. Kemudian ia mematok harga dan kualitas
barangnya sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia.Setelah
beberapa tahun ,karena semakin banyak order yang didapat, beliau mulai
mempekerjakan 5 orang karyawan dengan sistem description job, yatu
sistem pembuatan jadwal tugas yang harus dilakukan pada setiap order
yang diterima.
Pada setiap order,pak Radityo memasang waktu tunggu
pemesanan selama dua minggu. Pada saat proses pengerjaan, Pak
Radityo menggunakan mesin pemotong untuk memotong kardus agar
ukuran produknya bisa standard,sedangkan pada proses pengkoveran
produk masih dikerjakan secara manual oleh para karyawan. Apabila
barang pesanan sudah jadi beliau akan mengantarkan langsung barang
pesanan ke rumah pemesan jika pemesan tersebut masih tinggal di
daerah sekitar Solo,jika pelanggan berada di luar kota atau luar pulau,
beliau mengirimkan barang menggunakan jasa pengiriman paket. Sistem
pembayaran atas barang yang telah dikirimkan, beliau menggunakan
fasilitas transfer uang, dan e-banking. Di waktu mendatang,beliau
berencana membuka showroom di rumahnya serta akan meningkatkan
kualitas sistem marketing usahanya.
III.

BAURAN PEMASARAN YANG DIJALANKAN

Untuk memasarkan produk kita perlu memilih tempat yang
strategis. Dalam hal ini Bapak Radityo melayani pesanan dari pembeli di
rumahnya yang beralamat di Jln. Blewah 8 No. 11 Karangasem,
Karanganyar. Harga yang ditetapkan pada produk yang ditawarkan Pak
Radityo yaitu berdasarkan tingkat kesulitan dalam proses pengerjaan,
sebagai contoh untuk kotak kado ia memasang range harga senilai Rp.
20.000,- hingga Rp. 150.000,- , untuk souvenir pernikahan berupaalas
gelas beliau memasang range harga Rp.3000.- hingga Rp.10.000,-.
Ketika memproduksi barang dan penamaan tempat (toko) perlu adanya
keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang, maka kemungkinan

banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk

mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini kelancaran komunikasi
menjadi hal yang paling penting. Beliau mempromosikan produknya
melaui toko online , bekerjasama dengan pihak reseller , dan dengan
penyebaran informasi dari mulut ke mulut oleh rekan-rekannya.
Kemudian

setelah beberapa tahun menekuni usaha ini, respon yang

diterima dari pelanggan sangat baik dan mereka puas dengan kualitas
barang yang diproduksi. Karena usaha ini bergelut dibidang kerajinan
dan kesenian maka Pak Radityo tidak menggunakan kekuatan politik
untuk mengembangkan usahanya.

IV.

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PENGELOLAAN UKM

1. Kelemahan
a. Inovasi
Dengan adanya pesaing yang bergerak di bidang yang
sama, dan seiring perkembangan jaman, kita sebagai
produsen yang bertugas melayani konsumen sangat perlu
untuk mengembangkan ide-ide baru agar tidak tertinggal dan
mampu bersaing dengan produsen lain.
b. Krisis Kepercayaan
Penggunaan via online dalam bentuk online shop
menuntut kita sebagai produsen untuk bersabar dalam
menjaga kepercayaan konsumen terhadap usaha yang kita
buat. Karena usaha via online itu rawan penipuan sehingga
kita perlu menjaga agar konsumen percaya.
c. Kurangnya Tenaga kerja
Tenaga kerja yang ada sekarang masih belum mencukupi
semua bidang, sehingga dalam menghadapi permintaan
konsumen yang dalam jumlah tinggi sering mengalami
kewalahan. Hal itu, dianggap tidak efisien dan sangat
dibutuhkan tambahan tenaga kerja.

2. Kelebihan
a. Dapat mengurangi pengangguran

Dalam usaha rumahan seperti ini, tidak cukup dengan

hanya mengandalkan tenaga sedikit terutama dalam hal
kerajinan tentu diperlukan keterampilan khusus dan tenaga
kerja yang tidak sedikit untuk saling berinteraksi.
b. Dapat mengurangi limbah
Usaha ini bercirikan etnik dan natural, atau dapat
diartikan memanfaatkan bahan-bahan yang berasal dari alam,
seperti eceng gondok yang biasanya hanya menjadi pengotor
kolam, rawa atau yang lain, kini eceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk kerajinan box kado, bingkai mirror, kursi
dll. Selain itu, pemanfaatan kertas bekas yang diolah kembali
menjadi bubur kertas dan dijadikan sebagai cover box, dll.
Kerang-kerang yang berserakan di tepi pantai pun juga dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan,dll.
c. Menambah devisa negara
Dengan adanya ekspor yang dilakukan dengan konsumen
Eropa tadi, secara otomatis akan menambah pemasukan
untuk negara melalui pajak ekspor atau bea cukai yang
dikenakan pada barang yang diekspor.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat
Di zaman yang semakin berkembang ini banyak tuntutan
serba instan termasuk dalam packaging. Sehingga, usaha ini
membantu masyarakat agar lebih praktis dalam

sistem

packaging.
V.

KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MENGELOLA BISNIS

1. Kejenuhan konsumen
Permintaan setiap konsumen itu tidak sama, bahkan bermacammacam. Terkadang permintaan itu bisa di luar kemampuan yang
sudah ada, sehingga menuntut untuk lebih meningkatkan kreativitas
dan inovasi agar permintaan konsumen terpenuhi.
2. Harus stand by 24 jam
Usaha dengan online shop memang menuntut untuk terus update
tanpa henti. Karena segala hal via online dapat diakses kapan saja
dan dimana saja, sehingga permintaan itu harus dilayani secepat
mungkin agar konsumen tidak kecewa menunggu konfirmasi.

VI.

STRATEGI DI DALAM MENGATASI KRISIS

Dalam setiap usaha pasti ada pasang surut dalam kinerjanya,sehingga
dibutuhkan suatu penangkal dalam menghadapi suatu tantangan ataupun
hambatan, diantaranya:
1. Meminimalisasi biaya-biaya yang mengakibatkan ekonomi biaya
tinggi,maksudnya dalam biaya produksi dan penjualan dibuat
seminimal mungkin tetapi tidak merugikan produsen dalam
usahanya.
2. Memperluas angka pasar, maksudnya dalam bidang pemasaran ,
hasil produksi, kualitas barang yang juga menuntut kemampuan
kita dalam berinovasi harus lebih ditingkatkan jadi masyarakat
tahu apa yang kita jual dalam usaha tersebut.
3. Di dalam bisnis, Bisnis selalu memerlukan bantuan, terlebih
usaha kecil. Penting untuk membentuk aliansi dengan orangorang yang dapat membantu, dan yang dapat kita bantu. Agar
berhasil dalam bisnis, harus memiliki ketrampilan networking
yang bagus dan selalu jeli melihat peluang yang ditawarkan
kontak Anda.

VII.

KIAT-KIAT SUKSES
a. Sikap dan perilaku disiplin, adalah modal dasar keberhasilan seseorang
dalam berwirausaha. Kemauan yang kuat akan mendorong diri Anda
untuk menebus harga kesuksesan - melakukan apa yang tidak disukai
orang lain, menempuh perjalanan panjang, bertarung dan menjadi
pemenang.
b. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya
tidak lepas dari perusahannya atau bisnisnya. Untuk berhasil, Anda harus
mau bertanya, ingin tau, tertarik dan membuka pada pengetahuan baru.
Kemauan untuk belajar menjadi hal yang penting seiring dengan
pesatnya perkembangan teknologi dan menjalankan bisnis.
c. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
8

d.

Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang

baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya.

e. Inovatif, yaitu merupakan proses mengubah peluang menjadi gagasan

dan ide yang dapat dijual.
f. Mandiri dan realistis, artinya bahwa keberhasilan seorang wirausaha
datangnya dari diri sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang
lain. Kita memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar efektif, kita harus
mengenali kelebihan dan berkonsentrasi pada hal tersebut. Untuk
merubah kelemahan menjadi kekurangan.

BAB 3
PENUTUP
I.

KESIMPULAN
Dari study lapangan ke sebuah perusahaan penghasil handycraft, berikut
yang dapat kami simpulkan :
Dalam memulai berwirausaha kita harus mempunyai kemampuan
terutama untuk memahami lika-liku berusaha.
Untuk dapat bersaing dengan produsen lain kita harus mampu
mempunyai ciri khas sendiri pada produk ynag kita hasilkan.
Dengan banyaknya pesaing, selain kita punya ciri khas kita juga
perlu mengembangkan kreativitas dan terus memperbarui ide.
Untuk meningkatkan kualitas produk maka kita pelu berinovasi
dengan lebih baik lagi.
Mampu mengelola perusahaan secara profesional.
Mampu menjaga kepercayaan dan public opinion agar tetap
terjaga dengan baik.

II.

SARAN
Dalam memulai suatu usaha kita harus berani menerima resiko,
mengatur pengelolaan usaha harus secara cermat dan baik.

Selalu

melihat perkembangan model di pasaran dan tidak berhenti berinovasi.

Tidak lupa juga kita harus selalu terbuka dan sabar dalam menerima
kritik atau saran dari konsumen.

LAMPIRAN

10

11

12

13