Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FARMAKOTERAPI I
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
ANGGOTA KELOMPOK:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
RENDIKA YUDISTHIRA
RISDA PAUJIAH
RIZQAH
SAUDA RIZHA ASTRIANI
SUCI LESTARI
SURYATI
YULIANITA PRATIWI INDAH LESTARI
dan
kerap
kali
menimbulkan
ketidak
mampuan
(disabilitas).
umur
dan
jenis
kelamin
menunjukkan
adanya
perbedaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinik ditandai
dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-
sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban. Seringkali berhubungan
dengan trauma atau mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh
beban tubuh, dan penyakit-penyakit sendi lainnya.
B. Etiologi
Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Hasil penelitian menunjukan
87% adalah kasus OA primer, dan 13% kasus OA sekunder. Menurut
klasifikasi rontgentography, 38% adalah jenis awal, 28,5% jenis patellofemoral
dan 23,2% jenis medio-patellofemoral. Klasifikasi radiologi itu terkait dengan
manifestasi klinis jika varus dan deformitas valgus lebih parah, penilaian X ray
juga akan menjadi lebih parah.
Ada beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini,
yaitu:
a. Usia lebih dari 40 tahun
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa
d. Genetik
e. Kegemukan den penyakit metabolic
f. Cedera sendi, pekerjaan, olahraga
g. Kelainan pertumbuhan
h. Kepadatan tulang, dan lain-lain.
C. Patofisiologi
Akibat peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul
matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dan kolagen) terjadi kerusakan fokal
tulang rawan sendi secara progresif dan pembentukan tulang baru pada dasar
lesi tulang rawan sendi serta tepi sendi (osteofit). Osteofit terbentuk sebagai
suatu proses perbaikan untuk membentuk kembali persendian, sehingga
dipandang sebagai kegagalan sendi yang progresif.
Pada awal OA, kandungan air pada kartilago meningkat, kemungkinan sebagai
akibat kerusakan jaringan kolagen yang tidak mampu untuk mendesak
proteoglikan dan selanjutnya memperoleh air. Seiring perkembangan OA,
kandungan proteoglikan kartilago menurun, kemungkinan melalui kerja
metallopproteinase.
Perubahan
dalam
komposisi
glikosaminoglikan
juga
terjadi
dengan
Trauma /instabilitas.
OA sekunder terutama terjadi akibat fraktur pada daerah sendi, setelah
menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang, adanya
hipermobilitas, instabilitas sendi, ketidaksejajaran dan ketidakserasian
permukaan sendi.
Faktor Genetik/Perkembangan
Adanya kelainan genetik dan kelainan perkembangan tubuh (displasia
epifisial, displasia asetabular, penyakit Legg-Calve-Perthes, dislokasi
terdapat osteofit
minim
3. Grade 2
: Minimal, osteofit sedikit pada tibia dan patella dan
permukaan
prediksi
osteoarthritis
adalah
sendi
karpometakarpal
I,
lutut,
pinggul,
tulang
belakang
serviks
dan
lumbar
dan
sendi
F. Pemeriksaan Penunjang
Pada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiografi pada sendi yang
terkena sudah cukup untuk memberikan suatu gambaran diagnostic.
toksisitas
dari
NSAIDs
adalah
dengan
cara
pada traktus
faktor
resiko
untuk
mendapatkan
efek
samping
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Osteoarthritis merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat yang secara klinik ditandai dengan nyeri, deformitas,
pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi
besar yang menanggung beban.
2. Seringkali berhubungan dengan trauma atau mikrotrauma yang berulangulang, obesitas, stress oleh beban tubuh, dan penyakit-penyakit sendi
lainnya.
3. Penanganan terapi farmakologi meliputi penurunan rasa nyeri yang timbul,
memeriksa gangguan yang timbul dan mengidentifikasi manifestasimanifestasi klinis dari ketidakstabilan sendi.
4. Obat-obatan yang dapat digunakan meliputi NSAID (Non-steroidinflammatory drugs), Inhibitor Siklooksigenase-2 (COX-2), Asetaminofen,
tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin C,
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA