Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
4. Pendidikan
Pada dasarnya, ketika seseorang telah terlahir ke dunia ia telah dilengkapi berbagai
perangkat seperti panca indera dan akal untuk menyerap berbagai ilmu. Keluarga
mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan anakanaknya dalam menambah dan mengasah ilmu untuk menghadapi kehidupan
dewasanya.
5. Religius (Agama dan Keyakinan)
Fungsi keluarga dalam hal ini yakni membina norma/ajaran agama sebagai dasar
dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga, memberikan contoh konkret dalam
hidup sehari-hari dalam pengalaman dari ajaran agama, melengkapi dan menambah
proses kegiatan belajar anak tentang keagamaan yang tidak atau kurang
diperolehnya di sekolah dan masyarakat, dan membina rasa, sikap, dan praktik
kehidupan berkeluarga beragama sebagai fondasi menuju Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera.
6. Rekreasi
Keluarga merupakan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat mengurangi
ketegangan akibat berada di rumah maupun di luar rumah.
7. Perawatan Kesehatan
Keluarga masih merupakan unit utama dimana pencegahan dan pengobatan
penyakit dilakukan. Masih sangat ditemukan keterlibatan dan dukungan dalam
keluarga dimana tanpa hal ini proses rehabilitas akan susah dilakukan di dalam
keluarga.
Peran Ayah
1. Ayah sebagai sex partner
Ayah merupakan sex partner yang setia bagi istrinya. Sebagai sex partner, seorang
ayah harus dapat melaksanakan peran ini dengan diliputi oleh rasa cinta kasih
yang mendalam. Seorang ayah harus mampu mencintai istrinya dan jangan minta
dicintai oleh istrinya.
2. Ayah sebagai pencari nafkah
Tugas ayah sebagai pencari nafkah merupakan tugas yang sangat penting dalam
keluarga. Penghasilan yang cukup dalam keluarga mempunyai damapak yang baik
sekali dalam keluarga. Penghasilan yang kurang cukup menyebabkan kehidupan
keluarga yang kurang lancar. Lemah kuatnya ekonomi tergantung pada
penghasilan ayah. Sebab segala segi kehidupan dalam keluarga perlu biaya untuk
sandang, pangan, perumahan, pendidikan dan pengobatan. Untuk seorang ayah
harus mempunyai pekerjaan yang hasilnya dapat dipergunakan untuk mencukupi
kebutuhan keluarga.
1. Ayah sebagai pendidik
Peran ayah sebagai pendidik merupakan peran yang penting. Sebab peran ini
menyangkut perkembangan peran dan pertumbuhan pribadi anak. Ayah sebagai
pendidik terutama menyangkut pendidikan yang bersifat rasional. Pendidikan
mulai diperlukan sejak anak umur tiga tahun ke atas, yaitu saat anak mulai
mengembangkan ego dan super egonya. Kekuatan ego (aku) ini sangat diperlukan
untuk mengembangkan kemampuan realitas hidup yang terdiri dari segala jenis
persoalan yang
harus dipecahkan. Jika peran ini difokuskan pada keinginan orangtua ataupun
ayahnya maka tumbuh kembang anak terganggu baik fisik maupun
psikologinya. Dan akan merasa tertekan, jika hal ini berkelanjutan akan
menimbulkan dampak pada psikologi yang abnormal seperti depresi, sifat
yang agresif dan gangguan psikologi yang lain (Hurerah, 2007).
2. Ayah sebagai tokoh dan identifikasi anak
Ayah sebgai modal sangat diperlukan bagi anak-anak untuk identifikasi diri
dalam rangka membentuk super ego (aku ideal) yang kuat. Super ego
merupakan fungsi kepribadian yang memberikan pegangan hidup yang benar,
susila dan baik. Oleh karena itu seorang ayah harus memiliki pribadi yang
kuat. Pribadi ayah yang kuat akan memberikan makna bagi pembentukan
pribadi anak. Pribadi anak mulai terbentuk sejak anak itu mencari aku
dirinya. Aku ini akan terbentuk dengan baik jika ayah sebagai model dapat
memberikan kepuasaan bagi anak untuk identifikasi diri. Jika ayah
menunjukkan sifat yang keras dalam memberikan pengasuhan kepada anak
maka ketika dewasa anak akan membawa sifat yang sering dirasakan sewaktu
masa kecil (Shochib, 1998).
3. Ayah sebagai pembantu pengurus rumah tangga
Pengurusan rumah tangga merupakan tanggung jawab ibu sebagai istri.
Dalam perkembangan lebih lanjut maka ayah diperlukan sebagai pengelola
kerumahtanggaan. Sebab keluarga merupakan lembaga social
yang mengelola segala keperluan yang menyangkut banyak segi. Oleh karena itu
ayah sebagai kepala keluarga juga ikut bertanggung jawab dalam jalannya keluarga
sebagai lembaga social yang memerankan berbagai fungsi kehidupan menusia. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ayah mempunyai banyak peran (berperan
ganda). Agar dapat melaksanakan peran ganda ini maka seorang ayah dituntut untuk
bekerja keras,dan berpengetahuan yang memadai. Pengetahuan sangat diperlukan
karena persoalan-persoalan kehidupan makin lama makin sulit dan kompleks.
Peran ibu
Sebagai ibu dan pendidik
Peran ini dapat dipenuhi dengan baik, bila ibu mampu menciptakan iklim psikis
yang gembira, bahagia dan bebas sehingga suasana rumah tangga menjadi semarak
dan bisa memberikan rasa aman, bebas, hangat, menyenangkan serta penuh kasih
sayang. Dengan begitu anak-anak dan suami akan betah tinggal di rumah. Iklim
psikologis penuh kasih sayang, kesabaran, ketenangan, dan kehangatan itu
memberikan semacam vitamin psikologi yang merangsang pertumbuhan anak-anak
menuju pada kedewasaan.
2.Sebagai pengatur rumah tangga
Peran ini sangat berat. Dalam hal ini terdapat relasi-relasi formal dan semacam
pembangian kerja (devesion of labour) : dimana suami terutama sekali bertindak
sebagai pencari nafkah, dan istri berfungsi sebagai
pengurus rumah tangga, tetapi sering kali juga berperan sebagai pencari nafkah.
Dalam hal ini ibu harus mampu membagi waktu dan tenaga karena jika tidak ada
keseimbangan antara pekerjaan dengan peran sebagai ibu untuk anak-anak, inilah
yang mengakibatkan anak menjadi terlantar sehingga anak-anak merasa tidak
disayang dalam keluarga.
3. Sebagai partner hidup
Peran ini ditujukan bagi suami yang memerlukan kebijaksanaan, mampu berpikir
luas, dan sanggup mengikuti gerak langkah karir suaminya. Sehingga akan
terdapat kesamaan pandangan, perasaan, dan berinteraksi secara lancar dengan
mereka.
Peran anak
Peran anak dalam keluarga untuk melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingakat perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual
( Setiadi, 2008).
Menurut Mubarak, dkk (2009) terdapat dua peran yang mempengaruhi keluarga
yaitu peran formal dan informal.
1. Peran Formal
Peran formal keluarga adalah peran-peran keluarga terkait sejumlah perilaku yang
berkurang lebih bersifat hpmogen. Keluarga membagi peran secara merata kepada
para anggotanya seperti cara mansyarakat membagi peran-perannya menurut
pentingnya pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Peran dasar yang
membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain
sebagai provider atau penyedia, pengatur rumah tangga perawat anak baik
sehat maupun sakit, sosialisasi anak, rekreasi, memelihara hubungan
keluarga paternal dan maternal, peran tearupetik (memenuhi kebutuhan
afektif dari pasangan), dan peran sosial.
2. Peran Informal
Peran-peran informal bersifat implicit, biasanya tidak tampak,hanya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu atau untuk menjaga
keseimbangan dalam keluarga. Peran adaptif antara lain :
Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga terjadi kegiatan
mendorong, memuji, dan menerima konstribusi dari orang lain. Sehingga
ia dapat memukul orang lain dan membuat mereka merasa bahwa
pemikiran mereka penting dan bernilai untuk di dengarkan.
Pengharmonisan yaitu berperan menengahi perbedaan yang terdapat
diantara para anggota, penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan
pendapat.
Inisiator-inisiator yang mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau
cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok
Pendamai berarti jika terjadi dalam keluarga maka konflik dapat
diselesaikan dengan jalan musyawarah atau damai.
Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh orang tua dalam memnuhi
kebutuhan,baik material maupun non material anggota keluarganya
Perawatan keluarga adalah peran yang dijalankan terkait merawat anggota keluarga
jika ada yang sakit.
Penghubung keluarga adalah penghubung, biasanya ibu mengirim dan memonitori
komunikasi dalam keluarga.
Poinir keluarga adalah membawa keluarga pindah ke suatu wilayah asing mendapat
pengalaman baru.
Sahabat, penghibur, dan coordinator yang berarti mengorganisasikan dan
merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yang berfungsi mengangkat keakraban
dan memerangi kepedihan.
Pengikut dan sanksi, kecuali dalam beberapa hal, sanksi lebih pasif, sanksi hanya
mengamati dan tidak melibatkan dirinya.
2.2.5 Peran keluarga dibidang kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
keparawatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan keperawatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dan tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan (Setyowati, 2008).
Rehabilitasi
Proses pemulihan kondisi pasien menjadi lebih baik.
Pengembalian
Proses pengembaliaan ini di serahkan oleh perawat kepada keluarga yang
berkewajiban merawat pasien yang mengalami pemulihan.
Penyembuhan
Proses yang terjadi pada klien yang mngalami sakit menjadi sehat atau masi dalam
proses hamper sembuh (pemulihan.
2.1.7 Rawat Jalan
Rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani pasien
yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh
prosedur diagnostic dan teraupetik. Pada waktu yang akan datang, rawat jalan
merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Tujuan
pelayanan rawat jalan diantaranya adalah untuk memberikan konsultasi kepada
pasien yang memerlukan pendapat dari seorang dokter spesialis, dengan tindakan
pengobatan atau tidak. Selain itu juga untuk menyediakan pelayanan tindak lanjut
bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol
kondisi kesehatannya (Murdani, 2007).
anak dengan salah satu orang tua yang menderita skizofrenia 7-16%; bila kedua
orang tua menderita skizofrenia 40-68%; bagi kembar dua telur (heterozigot) 215%; bagi kembar satu telur (monozigot) 61-86%. Skizofrenia melibatkan lebih dari
satu gen, sebuah fenomena yang disebut quantitative trait loci.
Skizofrenia yang paling sering kita lihat mungkin disebabkan oleh beberapa gen
yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di seluruh kromosom. Ini juga
mengklarifikasi mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada orang-orang yang
mengalami gangguan ini (dari ringan sampai berat) dan mengapa resiko untuk
mengalami skizofrenia semakin tinggi dengan semakin banyaknya jumlah anggota
keluarga yang memiliki penyakit ini (Durand & Barlow, 2007).
2. Faktor Biokimia
Skizofrenia mungkin berasal dari ketidakseimbangan kimiawi otak yang disebut
neurotransmitter, yaitu kimiawi otak yang memumgkinkan neuron-neuron
berkomunikasi satu sama lain. Beberapa ahli mengatakan bahwa skizofrenia berasal
dari aktivitas neurotransmitter dopamine yang berlebihan di bagian-bagian tertentu
otak atau dikarenakan sensitivitas yang abnormal terhadap dopamine. Banyak ahli
yang berpendapat bahwa aktivitas dopamine yang berlebihan saja tidak cukup untuk
skizofrenia. Beberapa neurotransmitter lain seperti serotin dan neropinephirine
tampaknya juga memainkan peranan (Durand, 2007).
4. Tipe Undifferentiated
Tipe Undifferentiated merupakan tipe skizofrenia yang menampilkan perubahan pola
simptom-simptom yang cepat menyangkut semua indicator skizofrenia. Misalnya,
indikasi yang sangat ruwet, kebingungan (confusion), emosi yang tidak dapat dipegang
karena berubah-ubah, adanya delusi, referensi yang berubah-ubah atau salah, adanya
ketergugahan yang sangat besar, autism seperti mimpi, depresi, dan sewaktu-waktu juga
ada fase yang menunjukkan ketakutan.
5. Tipe Residual
Tipe ini merupakan kategori yang dianggap telah terlepas dari skizofrenia tetapi masih
memperlihatkan gejala-gejala residual atau sisa, seperti keyakinan-keyakinan negative,
atau mungkin masih memiliki ide-ide tidak wajar yang tidak sepenuhnya delusional.
Gejala-gejala residual itu dapat meliputi menarik diri secara sosial, pikiran-pikiran
ganjil,inaktivitas, dan efek datar.
2.4 Perawatan Skizofrenia
Selain perawatan di rumah sakit dan rawat jalan, ada cara alternatif perawatan yaitu dirawat
hanya pada siang hari atau malam hari saja di rumah sakit, selebihnya pasien berada di
rumah bersama dengan keluarga atau di sekolah maupun di tempat kerja bersama temantemannya. Selain itu, ada terapi residensial yaitu tempat semacam asrama bagi pasien
skizofrenia yang sudah relative tenang atau mencapai keadaan remisi tetapi masih
memerlukan rehabilitasi dan keterampilan lebih lanjut. Ada juga terapi holistik yang
memerlukan perhatian baik untuk fisiknya (makanan, istirahat, medikasi, dan latihan fisik),
mental emosional (psikoterapi dan konseling psikologi), dan bimbingan sosial dan keluarga
yang mendukung. Terapi
okupasional (kegiatan untuk mengisi waktu) dan terapi rehabilitasi atau vokasional
(melatih keterampilan kerja tertentu yang dapat digunakan pasien untuk mencari
nafkah) juga dapat diberikan pada pasien skizofrenia.
2.5 Pengobatan Skizofrenia
Gangguan jiwa skizofrenia merupakan salah satu penyakit yang cenderrung berlanjutan
(kronis menahun). Oleh karenanya terapi pada skizofrenia memerlukan waktu relative
lama, berbulan bahkan bertahun. Hal ini dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin
kekambuhan (relaps). Terapi yang komprehensif dan holistic atau terpadu dewasa ini
sudah dikembangkan sehingga penderita skizofrenia tidak lagi mengalami diskriminasi
bahkan metodenya lebih manusiawi daripada sebelumnya. Terapi yang dimaksud
meliputi terapi obat-obatan anti skizofrenia (psikofarmaka), psikoterapi, terpai
psikososial, dan terapi psikoreligius (Hawari,2001).
2.6 Peran Keluarga Dalam Pemulihan Pasien skizofrenia
Skizofrenia merupakan gangguan sindroma kompleks yang dapat menimbulkan efek
merusak pada kehidupan penderita maupun anggota keluarganya. Gangguan ini dapat
menganggu persepsi, pikiran, pembicaraan dan gerakan seseorang. Semua aspek
aktivitasnya terganggu, bahkan di kalangan masyarakat sering memandang rendah
mereka (Hawari, 2001)
Keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam diri kita (Rakhmat, 2005). Suasana
keluarga yang saling menghargai dan mempunyai dukungan positif dalam kreativitas
sehingga menimbulkan suasana yang positif. Mead (dalam Rakhmat,