Вы находитесь на странице: 1из 8

USAHA DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK DI KECAMATAN

TENAYAN RAYA PEKANBARU


JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan Strata Satu (S1)

YOLANDA MEILIZA
NIM : 0803045

Pembimbing I

Pembimbing II

YENI ERITA, M.Pd

ISWANDI, U M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013

EFFORT RECYCLE WASTE PLASTIC IN DISTRICT OF GREAT


TENAYAN OF PEKANBARU : GEOGRAPHY EDUCATION STKIP
WEST SUMATERA
1.

Yolanda Meiliza 2.Yeni Erita, M.Pd 3.Iswandi U, M.Si


ABSTRACT

This Research aim to to get information and data about Effort Recycle Waste
Plastic In District Of Great Tenayan of Pekanbaru. got Data use the following
indicator ; (1) Processing of plastic waste, (2) Area product marketing of recycle,
(3) Amount of managed plastic waste, (4) Earnings of labour, (5) yielded Type
product.
Research type the used is descriptive, meaning research method or resolving
procedure investigated depicting and defining objective situation of research at the
time of now pursuant to visible facts or as it is, Arikunto ( 2006). Research Subjek
is entrepreneur recycle plastic waste as especial informan and labour as additional
informan.
Technique data collecting pass/through observation, filling photograph and
enquette. Technique analyse data which is used in research is by data discount,
displayed by data, data interpretation and decision making.
Result of research show processing of plastic waste done/conducted in 5 phase
that is election, wash, draining, stitching and clip or matting. This matter is
done/conducted product to which in recycle with quality. Marketing
done/conducted directly sell goods result of recycle to society, advertisement of
diinternet, and exhibition. Target of marketing area among others Pekanbaru and
have to Java. Amount of waste the managed is 300 singk / month;moon. Amount
of the managed waste yielded from household plastic waste. Earnings of
month;moon labour at effort mean recycle of Rp. 500.000 / months.

Key Word : Recycle, Plastic Waste

PENDAHULUAN
Pertambahan jumlah penduduk,
perubahan pola konsumsi, dan gaya
hidup
masyarakat
telah
meningkatkan jumlah timbunan
sampah, jenis, dan keberagaman
karakteristik sampah. Meningkatnya
daya beli masyarakat terhadap
berbagai jenis bahan pokok dan hasil
teknologi serta meningkatnya usaha
atau
kegiatan
penunjang
pertumbuhan ekonomi suatu daerah
juga memberikan kontribusi yang
besar terhadap kuantitas dan kualitas
sampah
yang
dihasilkan.
Meningkatnya volume timbunan
sampah memerlukan pengolahan.
Pengolahan sampah yang tidak
mempergunakan metode dan teknik
pengolahan sampah yang ramah
lingkungan selain akan dapat
menimbulkan
dampak
negatif
terhadap kesehatan juga akan sangat
mengganggu
kelestarian
fungsi
lingkungan
baik
lingkungan
pemukiman, hutan, persawahan,
sungai dan lautan.
Sampah adalah sisa yang tidak
digunakan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep
buatan dan konsekuensi dari adanya
aktivitas manusia. Di dalam proses
alam tidak bergerak, sampah bagi
setiap orang memang memiliki
pengertian relatif berbeda dan
subjektif. Sampah bagi kalangan
tertentu cukup wajar mengingat
setiap orang memiliki standar hidup
dan kebutuhan tidak sama. Sampah
merupakan suatu bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber
hasil aktivitas manusia maupun alam
yang belum memiliki nilai ekonomis.
Limbah yang bersifat padat terdiri
atas zat organik dan zat anorganik
yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus
dikelola
agar
tidak

membahayakan lingkungan dan


melindungi investasi pembangunan.
Sampah umumnya dalam bentuk sisa
makanan (sampah dapur) daundaunan, ranting pohon, kertas/karton,
plastik, kain bekas, kaleng-kaleng,
debu
sisa
penyapuan,
dan
sebagainya.
Ditinjau dari kondisi di lapangan
menunjukan bahwa sampah yang
dapat diolah dalam bentuk mendaur
ulang adalah khususnya sampah
anorganik yaitu berjenis sampah
plastik. Sampah plastik merupakan
sampah
yang
sulit
terurai,
dibutuhkan waktu sangat lama agar
plastik dapat terurai oleh tanah
secara terdekomposisi atau terurai
dengan sempurna. Ini adalah waktu
yang sangat lama. Saat terurai,
partikel-partikel
plastik
akan
mencemari tanah dan air tanah. Jika
dibakar sampah plastik akan
menghasilkan asap beracun yang
berbahaya bagi kesehatan yaitu jika
proses
pembakarannya
tidak
sempurna, plastik akan mengurai di
udara sebagai dioksin. Senyawa ini
sangat berbahaya bila terhadap
manusia. Dampaknya antara lain
memicu penyakit kanker, hepatitis,
pembengkakan hati, gangguan sistem
saraf, karena menyumbat saluran air.
Pada umumnya sampah plastik
untuk daur ulang diolah kembali
menjadi barang semula. Beberapa
jenis plastik harus dicampur dengan
bahan baku untuk meningkatkan
kualitasnya. Jenis sampah plastik
yang laku di pasaran adalah: a)
Polietilena (PE); bahan plastik yang
tahan air, asam alkali, dan hampir
semua jenis cairan, contohnya plastik
pembungkus produk makanan dan
minuman tirai plastik, botol anti
pecah, penyekat kawat atau kabel. b)
High Density Polythylene (HDPE);
jenis ini yang resisten terhadap zat

cair, contohnya melamin (piring dan


gelas) berbagai macam kemasan
plastik,
tangki
bahan
bakar
kendaraan, kantong plastik, tempat
makan plastik dan pipa air. c)
Polipropilenia (PP); produk yang
terbuat dari fiber glass.
Syarat-syarat sampah plastik
yang bisa daur ulang adalah bentuk
sampah plastik disesuaikan dengan
kebutuhan industri, misalnya; bentuk
biji
untuk
industri
yang
memproduksi alat-alat tulis, bentuk
pellet, serbuk atau pecahan untuk
industri yang memerlukan kemasan
plastik dan memproduksi barangbarang dari plastik, sampah plastik
sudah homogen atau tidak tercampur
dengan sampah jenis lain, tidak
terkontaminasi dengan zat-zat kimia
yang dapat menurunkan kualitas
produk yang dihasilkan, diusahakan
tidak teroksidasi, yaitu sampah masih
dalam keadaan layak produksi dan
tidak mengandung zat-zat kimia
berbahaya.
Oleh karena itu sampah plastik
perlu penanganan khusus dalam
pengolahannya. Ditinjau dari proses
penangannya yaitu bisa berupa daur
ulang pada sampah plastik yang
masih bisa dimanfaatkan dan bernilai
ekonomis. Daur ulang adalah proses
untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang
berguna,
mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi,
mengurangi polusi, kerusakan lahan,
dan emisi gas rumah kaca. Jika
dibandingkan
dengan
proses
pembuatan barang baru.
Semakin tinggi tingkat urbanisasi
dan
pertumbuhan
ekonomi
masyarakat
membuat
jumlah
kebutuhan masyarakat meningkat,

sehingga bertambah pula buangan


atau limbah yang dihasilkan. Limbah
yang ditimbulkan dari aktifitas dan
konsumsi
masyarakat
dikenal
sebagai sampah domestik, dan telah
menjadi permasalahan lingkungan
yang
harus
ditangani
oleh
pemerintah dan masyarakat itu
sendiri. Jika tahun 2006 lalu
produksi sampah warga Pekanbaru
sebanyak 1.000 m3, pada tahun 2011
meningkat hampir dua kali lipat
yakni 1800 m3 sehari hal ini semakin
menjadi
sulit
karena
adanya
keterbatasan lahan untuk Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Melihat kondisi tersebut maka
diperlukan
pengolahan
untuk
mengatasi sampah.
Daur ulang merupakan proses
untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi barang baru dengan tujuan
mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu
yang
berguna,
mengurangi
penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan dan emisi
gas rumah kaca. Jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang
baru, daur ulang merupakan salah
satu strategi pengolahan sampah
padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan,
pengumpulan,
pemprosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk, material bekas
pakai, dan komponen utama dalam
manejemen sampah modern dan
bagian ketiga dalam proses hierarki
sampah 3R ( Rause, Reduce, and
Recycle).
Dari kegiatan daur ulang sampah
plastik tersebut merupakan suatu
fenomena yang menarik untuk dikaji
dan dideskripsikan. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis
tertarik melakukan penelitian dengan
judul Usaha Daur Ulang Limbah

Plastik di Kecamatan Tenayan


Raya Pekanbaru.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini tergolong
penelitian
deskriptif.
Menurut
Arikunto
(2006),
penelitian
deskriptif adalah metode penelitian
atau prosedur pemecahann yang
diselidiki yang menggambarkan dan
melukiskan
keadaan
objektif
penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya.
Tempat
penelitian
ini
dilaksanakan di Kecamatan Tenyan
Raya. Penelitian ini dilakukan pada
13 Februari 2013 dan berakhir 20
Februari.
Populasi penelitian disini adalah
pengusaha dan pekerja daur ulang
limbah plastik di Kecamatan
Tenayan Raya dengan jumlah
populasi 68 orang pekerja daur
ulang.
Sampel penelitian adalah diambil
meggunakan purposive sampling
dengan teknik total sampling di
mana berpedoman pada Arikunto
(2006) yang menyatakan apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian
populasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama, pada hasil penelitian
menunjukan
bahwa
tahap
pengolahan limbah plastik dalam
usaha daur ulang limbah plastik di
Kecamatan Tenayan Raya dilakukan
dalam
tahap awalnya
adalah
pengumpulan limbah plastik oleh
tenaga kerja dan dari berbagai
sumber limbah, pemilahan/pemilihan
jenis limbah plastik yang bisa diolah
dan di daur ulang, mencuci kemasan
plastik dengan menggunakan air dan

deterjen, mengeringkan kemasan


plastik dengan cara dijemur dan
dilap. Dalam pengolahan limbah
plastik ini yang dilakukan untuk
proses
pembuatan
produknya
menggunakan gunting, mesin jahit,
dan
jarum
yang
kemudian
menghasilkan produk-produk yang
bisa dipergunakan untuk bebagai
keperluan.
Menurut Tim Penulis P (2008),
pengolahan sampah plastik yang
benar adalah dengan cara mendaur
ulang sampah jenis kemasan yang
masih bagus dan bernilai ekonomis.
Pengolahan
limbah
melalui
pengembangan
limbah
terpadu
memang tidak mudah. Kontribusi
pemanfaatn sampah akan signifikan
dan dapat mengurangi pemerintah
dalam megelolah sampah.
Kedua,
dalam
melakukan
pemasaran hasil produksi usaha daur
ulang limbah plastik ini, berorientasi
pada pasar dalam negeri. Pemasaran
dilakukan dengan cara langsung
dijual
kepada
masyarakat,iklan
diinternet. Adapun daerah tujuan
pemasaran produk Dalang Collection
masih sekitar pulau Sumatera dan
Jawa antara lain Pekanbaru, Jakarta,
Batam, Jambi, Medan, Palembang,
dan masih ada beberapa kota lainnya.
Selain dijual di warung 3R milik ibu
Soffia Seffen, penjualan dibantu oleh
badan lingkungan hidup se-Sumatera
dan kementrian lingkungan hidup
regional Sumatera.
Menurut Kotler dalam Ayuni
(2006:49) menjelaskan pemasaran
adalah proses sosila dalam material
yang mana seseorang atau kelompok
memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan pertukaran produk dan
nilai. Selain itu Kotler juga
menyebutkan pemasaran adalah

kegiatan manusia yang dilakukan


dan hubungannya dengan pasar
Ketiga,limbah
plastik
yang
diolah pada usaha daur ulang Dalang
Collection di kota Pekanbaru
didapatkan dari berbagai sumber
tempat limbah yaitu warung-warung,
masyarakat, pemulung, dan lainnya.
Jenis limbah plastik yang diolah
adalah berbagai kemasan plastik
yang masih bisa digunakan untuk
didaur ulang kembali menjadi
produk yang bernilai guna dan
ekonomi. Jumlah limbah yang
dikelolah tiap bulannya rata-rata 300
kg/bulan.
Peningkatan jumlah penduduk
sangat berpengaruh pada volume
sampah. Sampah adalah masalah
klasik yang tak pernah habis untuk
dibahas.
Membuang
sampah
disembarang tempat sepertinya telah
menjadi budaya masyarakat kita. Di
tempat-tempat yang menjadi pusat
keramaian, sampah tak pelak
menjadi pemandangan tak sedap
yang bisa mengurangi kenyamanan.
Meski telah disediakn tempat
sampah, masyarakat cenderung lebih
suka membuang sampah sesuka hati.
Keempat, pendapatan yang
dihasilkan oleh tenaga kerja dari
hasil usaha daur ulang limbah plastik
di
kota
Pekanbaru
rata-rata
Rp.500.000/bulan.
Dengan
penghasilan tersebut para anggota
tenaga kerja daur ulang masih
merasa belum mencukupi untuk
kebutuhan sehari-hari dan biaya
pendidikan anaknya. Bahkan para
anggota tenaga kerja daur ulang
limbah plastik ada yang memiliki
kerja sampingan demi mencukupi
kebutuhan sehari-harinya.
Menurut Syamsuarman dalam
Imelda (2006) bahwa pendapatan itu
merupakan sebagai jumlah uang atau
barang yang diterima sebagai hasil

kerja
yang
dilakukan.
Jadi
pendapatan
adalah
jumlah
pendapatan atau penghasilan material
dari
seluruh
pekerjaan
yang
disumbangkan untuk memenuhi
kebutuhan
bersama
ataupun
perorangan.
Kelima, melihat banyaknya
kemasan plastik yang berakhir
ditempat sampah maka kemasankemasan plastik tersebut diolah
kembali menjadi barang-barang yang
memiliki nilai guna bagi konsumen.
Jenis produk yang banyak dihasilkan
adalah seperti tas, tempat sepatu,
baju, sendal, tempat pensil, tempat
aksesoris, tempat tisu, bentuk
anyaman, dan lain sebagainya.
Tergambar dari beberapa produk
hasil dari usaha daur ulang limbah
plastik Dalang Collection tersebut
bahwa
yang
memulai
ide
pembuataan produk tersebut adalah
dari pemilik serta pimpinan dari
usaha daur ulang limbah plastik yaitu
Ibu Soffia Seffen.
Menurut Mita Sirait (2009),
kemasan sampah plastik yang diolah
menjadi produk baru yang berbeda
dari fungsi asalnya sebagi kemasan.
Jenis kemasan plastik kadang
harganya lebih mahal daripada
produk yang berada di dalamnya
karena memang ditujukan untuk
membuat tampilan produk lebih
menarik. Selain itu ketebalan dan
kekuatan jenis plastik kemasannya
menjadi kebutuhan utama supaya
produk yang di dalamnya aman dan
tahan lama.
Kesimpulan
1. Pengolahan
limbah
plastik,
dilakukan dalam 5 tahapan yaitu
tahap pemilahan, pencucian,
pengeringan, pengguntingan, dan
penjahitan/penganyaman.

2. Tujuan daerah pemasaran adalah


sekitar pulau Sumatera dan Jawa.
Pemasaran dilakukan dengan
cara
langsung
dijual
kekonsumen, pedagangdan iklan
diinternet.
3. Jumlah limbah yang dikelola
hampir 300 kg/bulan, dan limbah
yang paling banyak merusak
pemandangan lingkungan yang
menjadi timbunan berasal dari
pasar.
4. Pendapatan tenaga kerja perbulan
pada usaha daur ulang rata-rata
Rp.
500.000/bulan.
Dengan
memiliki pekerjaan sampingan
yang
kadang-kadang
penghasilannya masih kurang
untuk kebutuhan sehari-hari dan
biaya sekolah anaknya.
5. Produk yang dihasilkan adalah
tas, tempat pensil, sandal, tempat
sepatu dan lainnya.
Saran
1. Diperlukannya upaya untuk
menambahcabang baru untuk
usaha daur ulang limbah plastik
bagi Dalang Collection dengan
cara menambah lokasi daerah
usaha daur ulang, menambah
anggota pekerja daur ulang dari
berbagai daerah, dan menambah
cabang baru bagi Bank Sampah
Dallang Collection.
2. Diharapkan kepada masyarakat
untuk dapat bekerjasama dalam
mengelolah
limbah
plastik
dengan
cara
memanfaatkan
limbah plastik yang masih bisa
dipakai, membiasakan mengolah
limbah plastik sendiri menjadi
barang yang berguna dan
mengupayakan
menjaga
lingkungan agar tidak tercemar
limbah.
3. Diharapkan
kepada
pihak
pemerintah
untuk
dapat

bekerjasama dan mendukung


usaha pengolahan limbah plastik
dengan cara ikut serta dalam
pengelolaan lingkungan bebas
limbah,
memberi
masukan
kepada masyarakat umum bahwa
limbah masih bisa bermanfaat
dan tidak selalu terbuang.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta
Basriyanto.
2007.
Memanen
Sampah.Yogyakarta:
Kanisius
Bintarto. 1997. Pengantar Geografi
Kota. Yogyakarta: Spring
Dores, Dedi. 2007. Sudi Deskriptif
Pengelolaan Sampah Medis
Rumah Sakit Daerah (RSUD)
Kabupaten Aceh Singkil
Tahun 2011
Dirgen PPM dalam PLP No. 28111/PD.03.04 LP tanggal 30
Oktober
1985
Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Berbasis
Masyarakat.
http://binaukm.com/2010/04/peluang
-usaha-daur-ulangplastik.akses23/10/2012
http://rumahclodi.wordpress.com/20
10/02/26/kenalibahayasampa
hplastik.akses23/10/2012
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/0
5/pengertianlimbahdanpolusi.
html.akses23/10/2012

Perpustakaan.litbang.depkes.go.id/ot
omasi/index.php?p=show_det
ail&id=21108
Sepriyanti, Harti. 2006. Pengelolaan
Limbah
Rumah
Tangga
(domestik) di Kelurahan
Pasar Ambacang Kecamatan
Kuranji Padang
Sirait, Mita. 2009. Sulap Sampah
Plastik Keras Jadi Jutaan
Rupiah. Yogyakarta: B-First
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006.
Metode
penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remajarosda Karya
Tim Penulis PS. 2008. Penanganan
dan Pengelolaan Sampah.
Depok: Swadaya
Ayuni, Vina Mulya. 2006. Kajian
Spasial Daur Ulang Sampah
Plastik di Pekanbaru
www.Bappeda.com.akses7/11/2012
www.digilibampl.net/detail/detail.ph
p?kode=2199&row=2&tp=pu
staka&ktg=makalah&kd_link
=.akses18/11/2012
www.Riau.com.akses7/11/2012

Вам также может понравиться