Вы находитесь на странице: 1из 3

Penatalaksaanaan

1. Non-Operatif
Pasien bisa memodifikasi aktifitas sehingga mereka lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk duduk dan mengurangi waktu untuk berdiri dan berjalan, modifikasi
aktifitas umumnya adalah sebagai berikut:
Istirahat dalam waktu pendek (seperti satu atau dua hari bedrest)
Menghindari berdiri dan berjalan pada waktu yang lama.
Menghindari kegiatan yang berat
Menghindari aktifitas yang membutuhkan bantuan seperti membungkuk.
Jika modifikasi aktifitas dapat mengurangi sakit pasien dan gejala lainnya. Sehingga
ini dapat diterima untuk mengurangi dan mengendalikan kondisi pasien selama
dibutuhhkan. Menggunakan cold packs dan bantalan pemanas untuk melawan rasa
sakit, atau dapat menggunakan ibuprofen dan acetaminophen, setelah berjalan atau
aktifitas berat.
Untuk pasien dengan nyeri yang berat, khususnya pada bagian kaki, injeksi steroid
epidural mungkin merupakan opsi pengobatan yang rasional.
2. Operatif
Banyak pasien yang dapat mengendalikan gejala-gejala mereka dengan pengobatan
non-operatif seperti yang diatas. Sedangkan operatif mungkin hanya dibutuhkan jika
sakit pada pasien tidak dapat hilang dan mereka tidak dapat beraktifitas dengan
seharusnya.
Tindakan operatif bisanya dibagi dalam dua tahap, tapi dilakukan dalam satu tidakan
operasi, yaitu:
a. Decompression Surgery ( Laminectomy)
b. Spine Fusion with pidicle screw instrumentation.
Laminectomy berbeda dengan microdiscectomy yang mempunyai sayatannya lebih
panjang dan lebih banyak otot yang dibuka. Laminectomy di rancang untuk
menghilangkan sebagian kecil dari lempengan tulang yang berada di atas dan bawah
akar saraf, untuk memberikan akar saraf lebih banyak ruang sehingga tidak terjadi
peyempitan untuk sembuh lebih baik dan cepat.

Gambar 1. Cross Section of Lamina

Pidiclew screw, biasanya digunakan sebagai tambhan untuk spinal fusion surgery,
sekrup ditempatkan di dua atau tiga segmen tulang belakang berturut-turu (misalnya
pada segmen lumbar 4 dan 5) dan kemudian tongkat pendek digunkan untuk
menghubungkan sekrup.

Gambar 2. Pedicle Screw Insertion


Setelah graft tulang tumbuh, sekrup dan batang tidak lagi dibutuhkan untuk stabilitas
dan dapat digunakan secara aman dengan operasi berikutnya, namun sebagian besar
ahli bedah tidak merekomendasikan untuk dilakukan kecuali sekrup dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien. (5% sampai 10% kasus)

Gambar 3. X-ray of Pedicle Screws in Place (lateral view)

Prognosis
Pasien dengan fraktur akut dan pergeseran tulang yang minimal kemungkinan akan
kembali normal apabila fraktur tersebut membaik. Pasien dengan perubahan vertebra
yang progresif dan degenerative kemungkinan akan mengalami gejala yang bersifat
intermiten. Resiko terjadinya spondilolistesis degenerative meningkat seiring dengan
bertambahnya usia, dan pergeseran vertebra yang progresif terjadi pada 30% pasien .
Bila pergeseran verterbra semakin progresif , foramen neural akan semakin dekat dan
menyebabkan penekanan pada saraf atau siantica hal ini akan membutuhkan
pembedahan dekompresi.

Вам также может понравиться