Вы находитесь на странице: 1из 1

Semburan Kilatan itu semakin terang

Tidak banyak yang mengetahui bahwasannya tokoh satu ini sudah memasuki
usia 63 Tahun hari ini, usia dimana kekasih sejatikanjeng nabi muhammad
kapundut (dalam hitungan hijriyah) dan memasuki gerbang kesejatian. Terlahir
di tahun 1953 dengan kultur keluarga agamis, ayah beliau seorang tokoh
Masyumi dan Muhammadiyah, Ibu beliau adalah pimpinan aisyiyah kecamatan
sumobito Jombang. Membuat seorang Muhammad Ainun Nadjib lanyah dalam
hal keagamaan. Di lain sisi kehidupan di sebuah desa membuat beliau tajam
berpikir mengenai kesejahteraan, regulasi dan distribusinya. Kedua orang tua
beliau adalah tokoh yang menjadi panutan satu desa di menturo, sumobito
jombang. Hal ini mengasah ainun kecil melihat, melakoni, merasakan bagaimana
orang tuanya berperan, setiap pagi, sang Ibu Chalimah selalu berjalan mengitari
desa untuk melihat apakah terdapat warga yang belum memiliki beras hari itu
dan ada yang belum memiliki uang untuk membayar sekolah anaknya.
Di usianya yang tidak lagi muda, mbah nun (panggilan saat ini) masih setia
mengawal simpul maiyah dimanapun berada hingga luar negri. Topo ngrame
(bertapa di keramaian) merupakan salah satu tips beliau agar selalu tenang saat
menghadapi jamaah, menghadirkan Allah, mengundang Rasulullah untuk selalu
hadir dalam setiap nafas dan langkahnya merupakan salah satu ajaran mbah
nun yang selalu ada di dalam komunitas maiyah. Semoga di usia beliau ini beliau
senantiasa kanugrahan sehat dzohir batin, sejahtera fisik phsikis, dan bahagian
dunia-akhirat. Sugeng ambal warso mbah nun, berkah dan kemuliaan kagem
panjenengan dan keluarga.

Вам также может понравиться