Вы находитесь на странице: 1из 3

IMUNISASI DPT ( Difteri, Pertusis, dan Tetanus)

A. Pengertian imunisasi DPT


Imunisasi DPT suatu kombinasi vaksin penangkal difteri, pertusis,dan tetanus.
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan
tetanus.
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat
menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Difteri disebabkan oleh C. diphteriae
sering timbul di negara dengankeadaan kesehatan lingkungan tidak baik dan jarang timbul di
negara-negara industri.
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan
batuk hebat yang menetap serta bunyi pernafasan yang melengking. Pertusis berlangsung
selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak
dapat bernafas, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius,
seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. Pertusis disebabkan oleh B. Pertusissis.
Tetanus adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta
kejang. Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat denga alat
yang tidak steril, atau menutupnya dengan bahan-bahan seperti abu, lumpur
sehingga terinfeksi dengan bakteri tetanus.
B. Tujuan imunisasi DPT
1. Mencegah penyakit difteri
Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang nyaris tanpa
disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, kerusakan
jantung dan kematian. Serta bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan kerusakan otak .
2. Mencegah terjadinya pertussis
Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab penyakit ini adalah
kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya berada di saluran pernafasan. Bila anakanak dalam keadaan daya tahan tubuhnya melemah, maka kuman tersebut mudah sekali
menyerang dan menimbulkan penyakit. Penularannya melalui cairan yang keluar dari hidung
yang tersembur keluar waktu batuk atau bersin. Perawatan dan pencegahan penyakit ini tidak
terlalu sulit. Bila anak tidak begitu menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar

agar dapat menghirup udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang ringanringan dan cukup bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan imunisasi DPT .
3. Mencegah Tetanus
Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi eksotoksin sangat
kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa pertumbuhan aktif dalam tubuh
manusia. Penyebab penyakit ini adalah clostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk
spora selama di luar tubuh manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila
dalam kondisi baik. Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan
merupakan tetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik yang dapat menyebabkan
ketegangan dan spasme otot.
C. Waktu Pemberian imunisasi DPT
Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11 bulan dan yang
selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul, 2003 :72). Imunisasi dasar vaksin
DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval
tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi
DPT III, kemudian saat masuk sekolah (5 6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12
tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT dikelas 2 dan 3 SD.
D. Cara Pemberian imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak
0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu.
E. Alat dan Bahan imunisasi DPT
Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya
Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es
Kapas alkohol
Sarung tangan
1.
2.
3.
4.
5.

F. Prosedur kerja imunisasi DPT


Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan dilakukan
Ambil vaksin DPT dengan spuit sesuai dengan program /anjuran, yaitu 0,5 ml
Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, meyangga kepala

bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi. Tangan kanan bayi melingkar ke belakang
tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat).

6. Lakukan desinfeksi 1/3 area tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan kapas
alkohol
7. Regangkan daerah yang akan diinjeksi
8. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum ke intramuskular di daerah femur
9. Lepaskan sarung tangan
10. Cuci tangan
11. Catat reaksi yang terjadi
G. Efek samping imunisasi DPT
1. Panas
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi
DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan
baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.
2. Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.
3. Peradangan
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan
peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena:
Telah tersentuh,
Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril,
Sterilisasi kurang lama,
Pencemaran oleh kuman.
H. Kontraindikasi imunisasi DPT
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, pernah menderita
kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunologik). Sakit batuk, pilek,
demam atau diare yang sifatnya ringan, bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak.
Dokter akan mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang
menderita sakit ringan.

Вам также может понравиться