Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gedung
Dalam merencanakan Pondasi Rumah berlantai 1 atau 2 pada dasarnya tidak sulit. Dengan
catatan apabila tanah dasarnya memiliki kekuatan dukung yang memadai. Tanah dasarnya
bukan merupakan tanah rawa atau tanah gambut.
Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi rumah yang akan dipakai
kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi (yaitu berat dari Bangunan
Rumah itu sendiri).
Berat Bangunan ini sendiri ada 2 macam, yaitu Beban Mati dan Beban Hidup. Beban
Mati maksudnya adalah Beban Material Bangunan itu sendiri, misalnya berat Beton, berat
Batu Bata, berat Kayu (kuda-kuda atap, kusen), berat Keramik, dan sebagainya. Sedangkan
Beban Hidup maksudnya adalah Beban Tambahan yang nantinya timbul pada saat suatu
Bangunan telah dihuni, misalnya berat Perabot Furniture, berat Manusia, juga Gaya Gerak
yang bisa ditimbulkan oleh angin.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, Beban Hidup dan
Beban Mati suatu bangunan, didapat data sebagai berikut:
- Rumah tinggal = 200 kg/m2 (beban hidup)
- Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kg/m2 (beban hidup)
- Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3 (beban mati)
- Berat jenis pasangan bata = 1700 kg/m3 (beban mati)
- Berat jenis kayu = 1000 kg/m3 (beban mati).
Rumus Perhitungan Berat Bangunan (Bb) adalah:
Bb = (Luas Bangunan x Beban Hidup) + (Volume beton x Berat Jenis Beton) + (Volume Bata
x Berat Jenis bata) + (Volume Kayu x Berat Jenis Kayu) + dst...
Misalnya, dari perhitungan tersebut diperoleh angka 100 ton, dan jumlah kolom atau
tiangnya 20 buah, maka secara kasar (perhitungan sederhana) masing-masing kolom
menahan beban 5 ton. Dengan demikian kita bisa menentukan model dan ukuran pondasi
yang akan dipakai. Jika digunakan Pondasi Tapak beton, maka perlu diketahui Kekuatan
Daya Dukung Tanah nya.
Contoh Perhitungan Disain (Design) Pondasi untuk Bangunan:
Data:
Misalkan, Pondasi Tapak ini duduk pada tanah keras yang memiliki Daya Dukung = 0,5
kg/cm2.
Beban yang dipikul satu kolom di atas pondasi adalah 5 ton = 5000 kg (sudah ditambahkan
Faktor Keamanan).
Perhitungan:
Maka diperlukan Pondasi Tapak dengan ukuran Luas Tapak (A):
A = Beban : Daya Dukung Tanah
= 5000 kg : 0,5 kg/cm2
= 10000 cm2 = 1 m2
Untuk ukuran 1 m2, Tapak Pondasi dapat dibuat berbentuk persegi dengan ukuran 1 m x 1
m, atau bentuk persegi panjang dengan ukuran 0,8 m x 1,25 m.
Kubus
Kubus
Balok
Balok
Silinder
Silinder
hari.
4. Umur Pengujian Kuat Tekan Beton yang menggunakan Bahan Tambahan jenis
Mempercepat Waktu Pengikatan atau menggunakan Jenis Semen Tipe III pengujian
juga dilakukan pada umur 3 hari, serta 14 dan 28 hari (untuk kuat lentur).
berapa Nilai Kuat Tekan Beton (Mutu Beton) yang dipakai/berlaku (X) dari kelima
Benda Uji tersebut.
Benda Uji
Gaya (kg)
95.000
176,79
537,37
92.000
176,79
520,40
95.000
176,79
537,37
90.000
176,79
509,09
93.000
176,79
526,06
Penyelesaian:
a). Hitung Kuat Tekan Rata-rata (Xrt) semua Benda Uji
Xrt = (537,37 + 520,40 + 537,37 + 509,09 + 526,06) : 5 = 526,06 kg/cm2
b). Hitung Penyimpangan (Selisih) Kuat Tekan dari masing-masing Benda Uji
(Xi) terhadap Kuat Tekan Rata-rata (Xrt)
Benda Uji 1 : (X1 - Xrt) = 537,37 - 526,06 = 11,31 kg/cm2
Benda Uji 2 : (X2 - Xrt) = 520,40 - 526,06 = -5,66 kg/cm2
Benda Uji 3 : (X3 - Xrt) = 537,37 - 526,06 = 11,31 kg/cm2
Benda Uji 4 : (X4 - Xrt) = 509,09 - 526,06 = -16,97 kg/cm2
Benda Uji 5 : (X5 - Xrt) = 526,06 - 526,06 = 0,00 kg/cm2
127,99
32,00
127,99
287,97
00,00
6. Untuk beton dengan tingkat keawetan yang tinggi, reaksi pasir terhadap
Alkali harus Negatif.
7. Pasir Laut tidak boleh digunakan sebagai Agregat Halus untuk semua
Mutu Beton, kecuali dengan petunjuk dari Lembaga Pemerintahan Bahan
Bangunan yang diakui.
8. Agreagat halus yang digunakan untuk Plesteran dan Spesi Terapan harus
memenuhi persyaratan pasir pasangan.
9. Masih berada dalam Syarat Batas Gradasi Pasir yang Baik menurut SNI,
Dikalsium silikat
Trikalsium aluminat
Tetrakalsium aluminofe
Gipsum
Untuk melengkapi Daftar Berat Jenis Material Bangunan yang telah saya posting
sebelumnya, disini saya posting Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen
Bangunan, yang saya ambil dari Sumber: Peraturan Pembebanan Indonesia,
1983.
(Catatan: Sebagai perbandingan dan untuk Melengkapi data Referensi kita).
A. Bahan Bangunan
No.
Nama Material
Berat Jenis
Baja
Batu alam
Besi tuang
Beton bertulang
10
11
12
7850 Kg/m3
2600 Kg/m3
1500 Kg/m3
Kg/m3
7250 Kg/m3
2400 Kg/m3
1700 Kg/m3
2200 Kg/m3
13
2200 Kg/m3
14
1450 Kg/m3
15
16
1800 Kg/m3
17
1850 Kg/m3
18
1700 Kg/m3
19
2000 Kg/m3
20
B. Komponen Bangunan
No.
Nama Material
Kg/m2
250
Tebal 20 cm 200
Kg/m2
Tebal 10 cm 120
Kg/m2
Berat Jenis
21
Kg/m2
14
Kg/m2
11
Kg/m2
Kg/m2
Tebal 15 cm 300
Kg/m2
Tebal 10 cm 200
Kg/m2
200 kg/m2
40
Kg/m2
10
50
Kg/m2
11
40
Kg/m2
12
10
Kg/m2
Kg/m2
13
24
Kg/m2
Gambar yang akan kita rubah disini adalah berupa garis-garis bukan foto
pemandangan karena jenis ini bisa saja di konversi namun hasilnya hanya
berupa garis tidak beraturan.
Hasil perubahan file gambar ini dapat digunakan untuk mempermudah dan
mempercepat proses penggambaran bagi drafter atau arsitek. Yaitu dengan
mengambil Foto (image), kemudian mengconvertnya dalam bentuk File
AutoCad, kemudian file tersebut bisa digunkan.
Langkah-langkah Cara konversi file Gambar menjadi file berformat CAD
sebagai berikut:
1. Pertama kita siapkan terlebih dahulu file Gambar yang akan di rubah,
2. Download Software Program
Konverter Img2cad disini http://www.img2cad.com/
3. Setelah download berhasil, kemudian install di komputer anda, tinggal
mengikuti instruksi saja sampai proses Instalasi selesai,
4. Setelah Instalasi software tersebut selesai, jalankan software tersebut,
5. Saatnya proses konversi, klik AddFile untuk memilih gambar,
6. Pilih jenis output hasil konversi, untuk autocad centang extension .DXF
7. Pilih lokasi output file, disini letak file CAD hasil konversi nantinya,
8. Klik Convert untuk menjalankan proses perubahan file.
Software image2cad ini ada yang gratis dan berbayar, untuk yang versi gratis
hanya bisa melakukan maksimal 3 file dalam satu kali konversi namun masih
lumayan untuk latihan dan coba-coba. sedangkan yang berbayar harganya
pada website tertera $99 atau jika dikonversikan dalam bentuk rupiah senilai
lebih kurang Rp.950.000,00.
Agar lebih jelas bagaimana urutan merubah file image to CAD dapat
disaksikan pada video berikut ini yang menjelaskan setiap langkah dari mulai
pembuatan foto gambar, proses konversi sampai dengan melihat hasil file
melalui software autocad.
Input image formats: BMP, JPG, TIF, GIF, PNG, PCX, TGA, RLE, JPE, J2K,
JAS, JBG, MNG and more.
Output vector formats: DXF, HPGL, EMF, WMF and others.
Pada tutorial video diatas menggunakan contoh gambar peta dengan latar belakang
gambar putih polos sehingga bisa didapatkan hasil terbaik dalam proses konversi.
Menu dan fasilitas lainya dapat dicoba-coba sendiri pada software image2cad
tersebut.