Вы находитесь на странице: 1из 20

Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Jumat, 01 Maret 2013


HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 3 GUNUNGSITOLI

Tugas Kelompok VI
Bobot
: 4 SKS

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN


KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 3
GUNUNGSITOLI

Tugas Rancangan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi


syarat ujian semester pada Mata kuliah Penelitian
Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun oleh :
1.
2.
3.

Nopenius Zai
Selvin Erniat Zebua
Yustina Ndruru

Dosen Pengampu,
Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,M.A.

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
T.A. 2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat-Nya
kepada kami sehingga rancangan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan ini
berisikan tentang, Hubungan Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli. Disusun untuk mendukung
kegiatan pembelajaran dalam menyelenggarakan pendidikan seoptimal mungkin.
Dalam penyusunan rancangan ini, kami menyadari banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penataannya. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman maupun dari
Bapak Pengasuh mata kuliah ini.
Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
manapun yang telah membantu kami dalam penyusunan rancangan skripsi ini, juga
bimbingan dan arahan serta kepercayaan dalam menyelesaikan rancangan ini.
Akhir kata, semoga rancangan skripsi yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................

i
ii

BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
C.

PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Latar belakang
...............................................................................................................1
Identifikasi
Masalah ...............................................................................................................3
Batasan Masalah
...............................................................................................................4
Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
Tujuan
Penelitian .............................................................................................................. 4
Manfaat
Penelitian .............................................................................................................. 4
Asumsi
Penelitian .............................................................................................................. 4
Keterbatasan
Penelitian .............................................................................................................. 5
Batasan
Operasional ........................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 6
Konsep Dasar
Kebiasaan Membaca ............................................................................................. 6
Konsep Umum
Kemampuan Membaca Pemahaman .................................................................... 8
Kebiasaan
Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman ...................... 9
Penelitian yang
Relevan ...............................................................................................................9
Kerangka
Berpikir ...............................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 12
Rancangan
Penelitian .............................................................................................................. 12
Variabel dan
Instrumen Penelitian ............................................................................................. 12
Populasi dan
Sampel ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

ii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), membaca
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dari keempat keterampilan berbahasa. Pada
kegiatan membaca, kita mengetahui sejumlah informasi yang sangat bermanfaat. Membaca
merupakan kegiatan yang kompleks.
Kegiatan membaca adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus
menerus. Membaca pemahaman merupakan membaca dengan penuh pengertian.
Memusatkan perhatian pada bacaan sehingga dapat diungkapkan kembali apa yang dibaca.
Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman yaitu : (1)
adanya minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi); (2) adanya keterampilan
membaca.
B. Saran
Dalam kesempatan ini, kami sangat menyarankan agar kegiatan membaca terus
ditingkatkan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
terutama dalam teknologi percetakan, maka semakin banyak informasi yang tersimpan dalam
buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang
harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang
sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula
informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapapun yang
membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sessuatu yang terjadi. Bila
peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, siswa harus
melakukan atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Apabila siswa membaca atas
dasar kebutuhan, maka akan mendapatkan suatu informasi yang ia inginkan. Namun
sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang diperoleh tidak
akan maksimal (Tampubolon, 1987:228).
1
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mendasar dan sangat penting
dalam kehidupan manusia (Telaumbanua, 1995:8). Aceng dalam Tarigan (1989:3)
mengatakan nyaris tak ada manusia yang tidak mengalami membaca dalam hidupnya.
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukan kegiatan
memandang lambang-lambang yang tertulis semata. Melainkan kegiatan membaca
merupakan salah satu dari bagian keterampilan berbahasa selain keerampilan menyimak,
berbicara dan menulis. Borns 1985 dalam Tim Dosen Unimed (2001:32) Membaca sebagai
suatu proses merupakan semua kegiatan dalam teknik yang ditempuh oleh pembaca yang
mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu.
Seorang pembaca, tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang
dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berkembang. Melalui membaca
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum dapat

diaplikasikan. Membaca merupakan satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan
merupakan satu bagian atau komponen dan komunikasi tulisan.
Adapun kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam kurikulum di
sekolah mencakup 4 segi, yaitu :
1. Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)
2. Keterampilan berbicara (speaking skills)
3. Keterampilan membaca (reading skills)
4. Keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu
sama lain, dan saling berhubungan. Seorang bayi pada tahap awal, ia hanya dapat mendengar
dan menyimak apa yang dikatakan orang sekitarnya. Kemudian, karena sering mendengar
dan menyimak secara berangsur ia akan meniru suara atau kata-kata yang didengarnya
dengan belajar berbicara. Setelah memasuki usia sekolah, ia akan belajar membaca mulai dari
mendengar huruf sampai merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan
menjadi sebuah kalimat.
Keterampilan berbahasa berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari
bahasa. Sehingga ada sebuah ungkapan, Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Membaca
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat dan motivasi.
Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak
dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang menyatakan Tiada hari tanpa membaca.
Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui
bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di sekolah menengah tingkat pertama.
Penulis akan menuangkan dalam rangsangan yang berjudul Hubungan antara kebiasaan

membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
B. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Bagaimana kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli
3. Hal apa saja yang dapat menghambat kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
4. Hal apa saja yang dapat menunjang kebiasan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi penelitian pada hubungan
antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Gunungsitoli .
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Adakah hubungan antara
kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri
3 Gunungsitoli ?.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sangat penting karena merupakan sarana yang akan dicapai melalui
kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya tujuan penelitian, maka sarana yang akan
diteliti akan jelas. Ali (1982:9) mengatakan, Tujuan penelitian besar pengaruhnya terhadap

komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode, teknik, alat maupun generalisasi
yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian ini pada dasarnya titik dan titik tuju yang akan
dicapai oleh seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah upaya hasil penelitian ini dapat
digunakan oleh guru dalam menyusun perangkat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
pada umumnya dan lebih khusus di SMP.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Adapun yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Tidak ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli
H. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Adapun yang menjadi asumsi
dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Gunungsitoli telah mempelajari dan
melakukan aktifitas kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman,
kemampuan siswa membaca pemahaman berbeda-beda, dan hasil penelitian ini merupakan
gambaran kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.

I.

Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan antara lain :

1. Subjek dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Fariabel yang diteliti mencakup dua hal yaitu kebiasaan membaca dan kemampuan membaca
pemahaman.
J. Batasan Operasional
Untuk menghindari timbulnya perbedaan pengertian maka penelitian memberikan
batasan istilah yaitu :
1. Kebiasaan membaca adalah kegiatan yang kita lakukan secara berulang ulang dan terus
menerus tanpa memikirkan kegiatan kegerakannya.
2. Membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail
yang yang penting dan seluruh pengertian.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kebiasaan Membaca


1. Pengertian membaca
Kegiatan membaca merupakan salah satu dari bagian ketrampilan menyimak,
berbicara dan menulis. Burns dalam Tim Dosen Unimed (2001:32) Membaca sebagai suatu
proses kegiatan dan kritik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui
tahap-tahap tertentu.
Sri Pujiastuti dalam Nurhady Rockhan (1990:191) Mengatakan Membaca adalah
suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan, informasi ataupun masalah dari
pembaca.
Henry Guntur Tarigan (1979:7) mengatakan Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media katakata atau bahasa tulis. Soedarso (1988:4) mengatakan Membaca
adalah aktifitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berpisahpisah.
6
Sejalan dengan itu Kridalaksana (1993:135) mengatakan Membaca adalah ketrampilan
mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk lambang-lambang grafis dan perubahannya
menjadi wacana bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca ialah kebiasaan membaca
yang telah mendarah daging pada diri seseorang dari segi kemasyarakatan. Kebiasaan
membaca ialah kegiatan membaca yang membudaya dalam masyarakat.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kebiasaan membaca.

a) Bahan bacaan
Buku merupakan hal pertama dalam menulis racangan penelitian yang dapat
menunjang dan mendorong peneliti dalam menuangkan suatu pendapat. Karena tanpa buku
penelitian tidak akan pernah tercapai.
b) Ketersedian waktu
Ketersedian waktu merupakan hal yang terletak pada seorang guru dan siswa baik
secara perseorangan maupun perkelompok untuk membaca wacana yang terdapat dalam buku
teks. Kemudian guru harus kreatif melakukan tanya jawab, atau diskusi terhadap isi wacana,
baru siswa menjawab soal-soal latihan yang tersedia. Dan siswa dalam hal ini harus mampu
dan sanggup berkosentrasi penuh dalam membaca bahan teks yang akan dibaca.
c)

Pembaca
Seorang pembaca dapat memiliki kondisi yang kuata dan sehat serta mata yang tidak
kabur. Jika seorang pembaca tidak mendukung kesehatannya, maka apa yang dibacanya tidak
akan tercapai pada target yang diharapkan. Namun seorang pembaca juga memiliki ketelitian
membaca bacaan yang akan dibacanya. Sehingga pembaca dapat memahami maksud dan
tujuan yang akan dibacanya.

3. Prinsip kebiasaan membaca


a) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah diketahui oleh
tokoh.
b) Membaca untuk mengetahui mengapa hal ini merupakan topik yang baik dan menarik.
c)

Membaca untuk mengelompokkan untuk mengklasifikasikan.

d)

Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.

B. Konsep Umum Kemampuan Membaca Pemahaman


1. Pengertian

Soedarso (1996:58) megatakan bahwa Membaca pemahaman adalah kemampuan


membaca untuk mengetahui ide pokok, detail yang penting dan seluruh pengertian,
selanjutnya Burhan dalam Gulo (2003) mengatakan membaca pemahaman adalah membaca
dengan penuh pengertian, memusatkan perhatian pada bacaan sehingga dapat diungkapkan
kembali apa yang dibaca.
Sejalan dengan itu Bond, dkk dalam Harnas (1989:42) menyimpulkan Membaca
pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan
penafsiran yang menandai terhadap makna-makna yang terkandung dalam lambang tulis.
2. Membaca pemahaman di SMP
Membaca pemahaman di SMP mencakup aspek-aspek berikut :
a.

Siswa dapat mengevaluasi isi dan bentuk-bentuk bacaan.

b.

Siswa dapat memahami signifikasi atau makna yang mencakup, siswa mampu meramalkan
reaksi-reaksi yang kemungkinan timbul dari si pembaca, dan siswa mampu memahami ide
pokok yang ada dalam bacaan.

c.

Memahami pengertian yang sederhana yang mencakup, siswa mampu memahami pola
kalimat dan menafsirkan lambang atau tanda tulisan dalam bacaan, dan kemampuan siswa
dalam memahami kata-kata atas istilah-istilah secara leksikal maupun secara gramatikal yang
terdapat dalam suatu bacaan.

3. Penilaian kemampuan membaca pemahaman


Penilaian merupakan tolok ukur dari seorang peneliti untuk mengukur tingkat
kemampuan dari anak didik dalam membaca pemahaman tingkatnya melalui pengukuran
dengan menyelenggarakan tes bacaan, tingkat kemampuan membaca tercermin pada tingkat
pemahaman terhadap isi bacaan baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Bentuk tes kemampuan membaca :
a.

Tes objektif meliputi kelebihan dan kelemahan.

b. Tes subjektif (esai) meliputi kelebihan tes bentuk esai dan kelemahan tes bentuk esai.
C. Kebiasaan Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman
1. Minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi).
2. Keterampilan membaca
Dari uraian di atas, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa kebiasaan
membaca sangat berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman dimana tanpa minat
serta keterampilan dalam kebiasaan membaca, maka kemampuan membaca pemahaman tidak
akan berjalan dengan baik oleh karena itu kemampuan membaca pemahaman harus disertai
dengan minat serta keterampilan.
D. Penelitian yang Relevan
1. Mendrofa (2003) meneliti tentang hubungan membaca pemahaman wacana eksposisi siswa
kelas II dengan hasil yang ditemukan bahwa kemampuan membaca siswa masih kurang perlu
ditingkatkan dengan memperhatikan metode dan cara guru mengajar.
2. Gulo meneliti tentang kemampuan membaca pemahaman di SMA dan hasil yang ditemukan
adalah kemampuan membaca pemahaman kelas 1-2 berbeda.
Persamaan pada penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini samasama membahas tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :
a) Penelitian terdahulu memfokuskan pada membaca pemahaman eksposisi, sedangkan penulis
mengambil topik tentang kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman.
b) Penelitian terdahulu meneliti satu variabel, sedangkan penelitian ini meneliti dua variabel.
E. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan satu hal yang paling penting untuk dikembangkan oleh
seseorang. Dalam proses pembelajaran banyak cara yang dilakukan dseperti dalam

pembelajaran membaca pemahaman. Membaca merupakan hal yang amat penting bagi
kehidupan manusia, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu kompetensi
dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah mampu memahami isi dari suatu bacaan serta
dapat mengambil suatu kesimpulan yang terkadung dalam bacaan.
Salah satu kendala yang dihadapi siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar
adalah ketidakmampuan mereka dalam memahami suatu bacaan yang diberikan oleh bapak
ibu guru.
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam
membaca pemahaman tentu guru harus menggunakan metode, seperti menyuruh siswa
membaca dalam kelas.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Untuk rancangan ini digunakan metode deskripsi. Saifuddin (2005:6) mengatakan
bahwa Penelitian deskripsi melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu
menganalisis dan menyanjikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami
dan disimpulkan. Tujuan penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambar atau
lukisan secara sistematis, fuktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki (Majir, 2003:54).
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis menggunakan metode deskripsi dalam
usaha menggambarkan hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
B. Variabel dan Instrumen Penelitian
1. Variabel
Variabel penelitian ini mencakup variable bebas dan terikat adalah :
xy
Ket.

x = kebiasaan membaca
y = kemampuan membaca

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk uraian
tentang efektifitas cerita dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun kisi-kisi yang perlu
diuji adalah :
Tabel 1
INDIKATOR PENILAIAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Indikator
Mampu menemukan informasi dalam bacaan secara cepat dan tepat.
Mampu menemukan pelaku dalam cerita
Mampu menguraikan tujuan isi cerita
Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok isi
bacaan.
Mampu menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri
Jumlah

Bobot
20 %
10 %
20 %
30 %
20 %
100 %

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan aspek-aspek yang hendak diteliti. Hal ini didukung oleh
pendapat Arikunto (2002:100) menyatakan Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah siswa
kelas VIII Semester II SMP Negeri 3 Gunungsitoli yang berjumlah 108 orang dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel 2
KEADAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO
.

KELAS

JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUA

JUMLAH
TOTAL

1.

N
16
18
17

VIII-A
VIII-B
VIII-C

18
20
19
Jumlah
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Gunungsitoli

34
38
36
108

2. Sampel
Sampel adalah bagian atau yang mewakili populasi yang diteliti. Menurut Arikunto
(1990:120) mengatakan, Apabila kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya bila jumlah subjeknya besar dapat
diambil diantara 1015% atau lebih.
Karena populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka responden diambil
dari kelas VIII-A yang berjumlah 34 orang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun
alas an peneliti memilih kelas VIII-A adalah karena unggulan yang dapat mewakili seluruh
kelas VIII dan siswa ini sebagai responden.

DAFTAR PUSTAKA

Borus, Sanggup, 1998. Membaca. Medan, IKIP Medan.


Norhadi, 1987, Membaca Cepat dan Efektif, Bandung, Sinar Baru.
Soedarso, 1988, Sistem Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa.
Sri Ningsih, Dkk., 2007, bahasa Indonesia untuk Mahasiswa, Yogyakarta, Andi.

Tampubolon, Bp. 1906, Kemampuan Membaca Teknik dan kemampuan Membaca Efektif, Bandung,
Angkasa
Tarigan, Aceng Ruhendi A. Harnes, 1998, Membaca dalam kehdupan, Bandung, Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1997. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa.

Diposkan oleh Nopenius Zai di 06.26


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2013 (62)

o Maret (28)

PECINTA BUDAYA

UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDDIDIKAN

NILAI NILAI MORAL DALAM CERITA L A O W O M A R ...

Morfen dan fonem

MENULIS SLOGAN DAN POSTER

Menulis berita

Aktor

MENGEMBANGKAN POKOK PERMASALAHAN

Mendeskripsikan Bagaimana Mengenal Naskah Drama Pe...

Semantik

Semantik

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN


DAN P...

KEPEMIMPINAN KUNCI KEBERHASILAN KEPALA SEKOLAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI

Berita

Karangan

Jurnal Harian

Jenis-jenis membaca

<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...

<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...

<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...

<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN


KEMAMPUA...

HAKIKAT MENULIS

FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN PEMBERDAYAANNYA

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false ...

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG


BAIK D...

Aturan Sintaksis

o Januari (34)

Mengenai Saya
Nopenius Zai
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

Вам также может понравиться