Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tugas Kelompok VI
Bobot
: 4 SKS
Disusun oleh :
1.
2.
3.
Nopenius Zai
Selvin Erniat Zebua
Yustina Ndruru
Dosen Pengampu,
Dr. Sadieli Telaumbanua, M.Pd.,M.A.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
i
ii
BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
C.
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Latar belakang
...............................................................................................................1
Identifikasi
Masalah ...............................................................................................................3
Batasan Masalah
...............................................................................................................4
Rumusan
Masalah ...............................................................................................................4
Tujuan
Penelitian .............................................................................................................. 4
Manfaat
Penelitian .............................................................................................................. 4
Asumsi
Penelitian .............................................................................................................. 4
Keterbatasan
Penelitian .............................................................................................................. 5
Batasan
Operasional ........................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 6
Konsep Dasar
Kebiasaan Membaca ............................................................................................. 6
Konsep Umum
Kemampuan Membaca Pemahaman .................................................................... 8
Kebiasaan
Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman ...................... 9
Penelitian yang
Relevan ...............................................................................................................9
Kerangka
Berpikir ...............................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 12
Rancangan
Penelitian .............................................................................................................. 12
Variabel dan
Instrumen Penelitian ............................................................................................. 12
Populasi dan
Sampel ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15
ii
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), membaca
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dari keempat keterampilan berbahasa. Pada
kegiatan membaca, kita mengetahui sejumlah informasi yang sangat bermanfaat. Membaca
merupakan kegiatan yang kompleks.
Kegiatan membaca adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan terus
menerus. Membaca pemahaman merupakan membaca dengan penuh pengertian.
Memusatkan perhatian pada bacaan sehingga dapat diungkapkan kembali apa yang dibaca.
Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman yaitu : (1)
adanya minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi); (2) adanya keterampilan
membaca.
B. Saran
Dalam kesempatan ini, kami sangat menyarankan agar kegiatan membaca terus
ditingkatkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
terutama dalam teknologi percetakan, maka semakin banyak informasi yang tersimpan dalam
buku. Pada semua jenjang pendidikan, kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang
harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang
sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula
informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapapun yang
membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala sessuatu yang terjadi. Bila
peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang, bahkan yang akan datang.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh karena itu, siswa harus
melakukan atas dasar kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Apabila siswa membaca atas
dasar kebutuhan, maka akan mendapatkan suatu informasi yang ia inginkan. Namun
sebaliknya, jika siswa membaca atas dasar paksaan, maka informasi yang diperoleh tidak
akan maksimal (Tampubolon, 1987:228).
1
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mendasar dan sangat penting
dalam kehidupan manusia (Telaumbanua, 1995:8). Aceng dalam Tarigan (1989:3)
mengatakan nyaris tak ada manusia yang tidak mengalami membaca dalam hidupnya.
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukan kegiatan
memandang lambang-lambang yang tertulis semata. Melainkan kegiatan membaca
merupakan salah satu dari bagian keterampilan berbahasa selain keerampilan menyimak,
berbicara dan menulis. Borns 1985 dalam Tim Dosen Unimed (2001:32) Membaca sebagai
suatu proses merupakan semua kegiatan dalam teknik yang ditempuh oleh pembaca yang
mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu.
Seorang pembaca, tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang
dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai macam
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus berkembang. Melalui membaca
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum dapat
diaplikasikan. Membaca merupakan satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan
merupakan satu bagian atau komponen dan komunikasi tulisan.
Adapun kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam kurikulum di
sekolah mencakup 4 segi, yaitu :
1. Keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills)
2. Keterampilan berbicara (speaking skills)
3. Keterampilan membaca (reading skills)
4. Keterampilan menulis (writing skills)
Keempat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu
sama lain, dan saling berhubungan. Seorang bayi pada tahap awal, ia hanya dapat mendengar
dan menyimak apa yang dikatakan orang sekitarnya. Kemudian, karena sering mendengar
dan menyimak secara berangsur ia akan meniru suara atau kata-kata yang didengarnya
dengan belajar berbicara. Setelah memasuki usia sekolah, ia akan belajar membaca mulai dari
mendengar huruf sampai merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan
menjadi sebuah kalimat.
Keterampilan berbahasa berhubungan dengan proses-proses berpikir yang mendasari
bahasa. Sehingga ada sebuah ungkapan, Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Membaca
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja asalkan ada keinginan, semangat dan motivasi.
Jika hal ini terwujud, diharapkan membaca dapat menjadi bagian dari kehidupan yang tidak
dapat dipisahkan seperti sebuah slogan yang menyatakan Tiada hari tanpa membaca.
Hal ini membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui
bagaimana kebiasaan membaca dan pemahaman siswa di sekolah menengah tingkat pertama.
Penulis akan menuangkan dalam rangsangan yang berjudul Hubungan antara kebiasaan
membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
B. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Bagaimana kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli
3. Hal apa saja yang dapat menghambat kebiasaan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
4. Hal apa saja yang dapat menunjang kebiasan membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3
Gunungsitoli.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi penelitian pada hubungan
antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Gunungsitoli .
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Adakah hubungan antara
kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri
3 Gunungsitoli ?.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sangat penting karena merupakan sarana yang akan dicapai melalui
kegiatan yang akan dilakukan. Dengan adanya tujuan penelitian, maka sarana yang akan
diteliti akan jelas. Ali (1982:9) mengatakan, Tujuan penelitian besar pengaruhnya terhadap
komponen atau elemen penelitian lain, terutama metode, teknik, alat maupun generalisasi
yang dilaksanakan, karena tujuan penelitian ini pada dasarnya titik dan titik tuju yang akan
dicapai oleh seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah upaya hasil penelitian ini dapat
digunakan oleh guru dalam menyusun perangkat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
pada umumnya dan lebih khusus di SMP.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Adapun yang
menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Tidak ada korelasi antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli
H. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Adapun yang menjadi asumsi
dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Gunungsitoli telah mempelajari dan
melakukan aktifitas kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman,
kemampuan siswa membaca pemahaman berbeda-beda, dan hasil penelitian ini merupakan
gambaran kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
I.
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan antara lain :
1. Subjek dalam penelitian ini terbatas pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
2. Fariabel yang diteliti mencakup dua hal yaitu kebiasaan membaca dan kemampuan membaca
pemahaman.
J. Batasan Operasional
Untuk menghindari timbulnya perbedaan pengertian maka penelitian memberikan
batasan istilah yaitu :
1. Kebiasaan membaca adalah kegiatan yang kita lakukan secara berulang ulang dan terus
menerus tanpa memikirkan kegiatan kegerakannya.
2. Membaca pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail
yang yang penting dan seluruh pengertian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a) Bahan bacaan
Buku merupakan hal pertama dalam menulis racangan penelitian yang dapat
menunjang dan mendorong peneliti dalam menuangkan suatu pendapat. Karena tanpa buku
penelitian tidak akan pernah tercapai.
b) Ketersedian waktu
Ketersedian waktu merupakan hal yang terletak pada seorang guru dan siswa baik
secara perseorangan maupun perkelompok untuk membaca wacana yang terdapat dalam buku
teks. Kemudian guru harus kreatif melakukan tanya jawab, atau diskusi terhadap isi wacana,
baru siswa menjawab soal-soal latihan yang tersedia. Dan siswa dalam hal ini harus mampu
dan sanggup berkosentrasi penuh dalam membaca bahan teks yang akan dibaca.
c)
Pembaca
Seorang pembaca dapat memiliki kondisi yang kuata dan sehat serta mata yang tidak
kabur. Jika seorang pembaca tidak mendukung kesehatannya, maka apa yang dibacanya tidak
akan tercapai pada target yang diharapkan. Namun seorang pembaca juga memiliki ketelitian
membaca bacaan yang akan dibacanya. Sehingga pembaca dapat memahami maksud dan
tujuan yang akan dibacanya.
d)
b.
Siswa dapat memahami signifikasi atau makna yang mencakup, siswa mampu meramalkan
reaksi-reaksi yang kemungkinan timbul dari si pembaca, dan siswa mampu memahami ide
pokok yang ada dalam bacaan.
c.
Memahami pengertian yang sederhana yang mencakup, siswa mampu memahami pola
kalimat dan menafsirkan lambang atau tanda tulisan dalam bacaan, dan kemampuan siswa
dalam memahami kata-kata atas istilah-istilah secara leksikal maupun secara gramatikal yang
terdapat dalam suatu bacaan.
b. Tes subjektif (esai) meliputi kelebihan tes bentuk esai dan kelemahan tes bentuk esai.
C. Kebiasaan Membaca Berkaitan dengan Kemampuan Membaca Pemahaman
1. Minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi).
2. Keterampilan membaca
Dari uraian di atas, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa kebiasaan
membaca sangat berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman dimana tanpa minat
serta keterampilan dalam kebiasaan membaca, maka kemampuan membaca pemahaman tidak
akan berjalan dengan baik oleh karena itu kemampuan membaca pemahaman harus disertai
dengan minat serta keterampilan.
D. Penelitian yang Relevan
1. Mendrofa (2003) meneliti tentang hubungan membaca pemahaman wacana eksposisi siswa
kelas II dengan hasil yang ditemukan bahwa kemampuan membaca siswa masih kurang perlu
ditingkatkan dengan memperhatikan metode dan cara guru mengajar.
2. Gulo meneliti tentang kemampuan membaca pemahaman di SMA dan hasil yang ditemukan
adalah kemampuan membaca pemahaman kelas 1-2 berbeda.
Persamaan pada penelitian dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini samasama membahas tentang kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah :
a) Penelitian terdahulu memfokuskan pada membaca pemahaman eksposisi, sedangkan penulis
mengambil topik tentang kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman.
b) Penelitian terdahulu meneliti satu variabel, sedangkan penelitian ini meneliti dua variabel.
E. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan satu hal yang paling penting untuk dikembangkan oleh
seseorang. Dalam proses pembelajaran banyak cara yang dilakukan dseperti dalam
pembelajaran membaca pemahaman. Membaca merupakan hal yang amat penting bagi
kehidupan manusia, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu kompetensi
dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah mampu memahami isi dari suatu bacaan serta
dapat mengambil suatu kesimpulan yang terkadung dalam bacaan.
Salah satu kendala yang dihadapi siswa pada saat mengikuti proses belajar mengajar
adalah ketidakmampuan mereka dalam memahami suatu bacaan yang diberikan oleh bapak
ibu guru.
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki dalam
membaca pemahaman tentu guru harus menggunakan metode, seperti menyuruh siswa
membaca dalam kelas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Untuk rancangan ini digunakan metode deskripsi. Saifuddin (2005:6) mengatakan
bahwa Penelitian deskripsi melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu
menganalisis dan menyanjikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami
dan disimpulkan. Tujuan penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskripsi, gambar atau
lukisan secara sistematis, fuktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki (Majir, 2003:54).
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis menggunakan metode deskripsi dalam
usaha menggambarkan hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gunungsitoli.
B. Variabel dan Instrumen Penelitian
1. Variabel
Variabel penelitian ini mencakup variable bebas dan terikat adalah :
xy
Ket.
x = kebiasaan membaca
y = kemampuan membaca
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk uraian
tentang efektifitas cerita dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Adapun kisi-kisi yang perlu
diuji adalah :
Tabel 1
INDIKATOR PENILAIAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Mampu menemukan informasi dalam bacaan secara cepat dan tepat.
Mampu menemukan pelaku dalam cerita
Mampu menguraikan tujuan isi cerita
Mampu menyimpulkan isi bacaan dengan cara merangkai pokok-pokok isi
bacaan.
Mampu menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri
Jumlah
Bobot
20 %
10 %
20 %
30 %
20 %
100 %
Tabel 2
KEADAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GUNUNGSITOLI
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO
.
KELAS
JUMLAH
LAKI-LAKI
PEREMPUA
JUMLAH
TOTAL
1.
N
16
18
17
VIII-A
VIII-B
VIII-C
18
20
19
Jumlah
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 3 Gunungsitoli
34
38
36
108
2. Sampel
Sampel adalah bagian atau yang mewakili populasi yang diteliti. Menurut Arikunto
(1990:120) mengatakan, Apabila kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya bila jumlah subjeknya besar dapat
diambil diantara 1015% atau lebih.
Karena populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 orang, maka responden diambil
dari kelas VIII-A yang berjumlah 34 orang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun
alas an peneliti memilih kelas VIII-A adalah karena unggulan yang dapat mewakili seluruh
kelas VIII dan siswa ini sebagai responden.
DAFTAR PUSTAKA
Tampubolon, Bp. 1906, Kemampuan Membaca Teknik dan kemampuan Membaca Efektif, Bandung,
Angkasa
Tarigan, Aceng Ruhendi A. Harnes, 1998, Membaca dalam kehdupan, Bandung, Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. 1997. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung, Angkasa.
Arsip Blog
2013 (62)
o Maret (28)
PECINTA BUDAYA
Menulis berita
Aktor
Semantik
Semantik
Berita
Karangan
Jurnal Harian
Jenis-jenis membaca
HAKIKAT MENULIS
Aturan Sintaksis
o Januari (34)
Mengenai Saya
Nopenius Zai
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.