Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JAMBEE
oleh-oleh di Kota Jambi. Usaha ini telah berdiri sejak dodoln 2005
dan sekarang memiliki 5 orang karyawan. Informasi lain yang
didapatkan bahwa tempat industri ini mempunyai hari kerja, yaitu
setiap 3 kali seminggu dengan lama kerja 8 jam kerja, mulai dari
pukul 08.00 sampai pukul 17.00 dengan jam istirahat selama 1 jam.
B.Proses Kerja
1. Pengupasan
Pertama kupas ubi jalar hingga bersih dari kulitnya
kemudian ubi jalar yang telah dikupas dipotong menjadi
bagian yang lebih kecil untuk memudahkan pengerjaan pada
saat diparut. Ubi jalar yang digunakan pada 1 kali pengolahan
biasanya mencapai 70 kilogram.
2. Pencucian
Ubi jalar yang telah dikupas dan dipotong kecil-kecil
dicuci menggunakan air bersih hingga 2-3 kali. Kemudian ubi
jalar yang sudah bersih dimasukkan kedalam baskom besar
bersih yang telah disediakan.
3. Pemarutan
Ubi jalar yang telah dicuci bersih diparut satu persatu
menggunakan mesin pemarut yang telah dicuci bersih
terlebih dahulu. Ubi jalar yang telah terparut ditampung
didalam baskom besar yang bersih.
4. Penghalusan
Ubi jalar yang telah diparut dimasukkan kedalam mesin
penghalus (blender) yang sudah bersih sampai sekitar nya.
Kemudian tambahkan air untuk memudahkan pengadukan.
Penghalusan ini dilakukan sekitar 15 menit sampai ubi jalar
halus seperti bubur cair.
5. Pengadukan
mesin
pengaduk
kemudian
akan
dilakukan
6. Pengemasan
Proses selanjutnya adalah pengemasan dodol ubi jalar.
Dodol yang telah jadi di dinginkan terlebih dahulu selama 4
jam. Kemudian dodol dipotong sesuai ukuran kemudian
dimasukkan kedalam plastik kemasan dimana untuk kemasan
plastik berisi 75 gr dan kemasan kotak berisi 200 gr. Setelah
dikemas barulah dodol ubi jalar siap untuk dipasarkan.
baik
terhadap
kesehatan,
yaitu
dapat
pembakaran
tempat
memungkinkan
akan
sulit
pembuatan
kepada
para
untuk
keluar
dari
dodol.
Akibatnya,
pekerja
mengalami
gangguan pernapasan.
d. Proses pembuatan dodol ini meggunakan mesin parut
yang mengeluarkan suara yang cukup besar yang
menimbulkan bising, sehingga memungkinkan para
pekerja mengalami gangguan pendengaran jika dalam
waktu lama atau terus menerus mendengarkan suara
bising tersebut.
e. Alat pelindung diri pada proses pembuatan dodol ini
masih dianggap kurang. Pekerja tidak menggunakan
alat pelindung diri yang lengkap pada saat pembuatan
dodol. Pekerja hanya menggunakan penutup kepala
pada saat pemarutan ubi jalar, dan pemakaian sepatu
boot saat pencucian kuali pemasak dodol, padahal
masih banyak alat pelindung diri yang harus dipakai
seperti masker, apron, sarung tangan, serta sepatu
boot. Alat pelindung diri saat pengemasan dodol
dianggap sudah cukup baik.
2. Pengamatan Lainnya
a. Pada tempat industri ini tidak terdapat tempat sampah
yang memadai yaitu hanya berupa karung bekas yang
kondisinya
kurang
memenuhi
syarat
dan
tidak
kotor
berwarna
hitam
akibat
asap
yang
menyebabkan
tempat
industri
ini
kondisi
kurang
pencahayaan
baik.
Hal
itu
pada
juga
D.
Upaya
Potensial
dan
Saran
Pencegahan
terhadap
Risiko
1. Upaya Pencegahan
Pekerja pada tempat industri dodol ubi jalar milik Bapak
Rio Jatmiko ini mendapatkan alat pelindung diri seperti
penutup kepala, masker, apron, dan sarung tangan. Hal ini
disampaikan oleh Bapak Rio Jatmiko sebagai pemilik untuk
hal
itu
terbukti
dengan
adanya
sertifikat
keamanan pangan.
2. Saran Untuk Pencegahan
Banyak saran yang harus disampaikan kepada pemilik
tempat industri dodol ubi jalar milik Bapak Rio Jatmiko ini, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a Perlu dilakukan rekonstruksi bangunan tempat industri ,
yaitu
berupa
pembuatan
ventilasi
yang
cukup
dan
dibuat
ruangan
khusus
untuk
setiap
proses
10
11
12