Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Luka bakar merupakan cedera
yang cukup sering dihadapi oleh
masyarakat. Luka bakar bisa terjadi
karena disengaja maupun tidak
disengaja akibat kecerobohan manusia
itu sendiri yang mengakibatkan
munculnya masalah adanya luka bakar,
sehingga membutuhkan penanganan,
perawatan dan pengobatan dengan
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
eksperimental
Subyek Pra Perlakuan Post
R - I O
R - - O
Keterangan :
R : Random (acak)
I : Intervensi (pemberian getah pisang
(Musa Paradisiaca Linn)
O : Observasi penyembuhan luka
bakar derajat II dangkal
HASIL PENELITIAN
DATA UMUM
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-1
No Kelompok
Skor
Hari ke-1
1 Dosis 0,5g 5
2 Dosis 1g 5
3 Dosis 2g 5
4 Kontrol 5
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari pertamadengan dosis
0,5 gramuntuk nilai skor penyembuhan
luka 5, sedangkan kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang 1 gram adalah 5, dan untuk
kelompok tikus putih yang diberi
perlakuan getah batang pisang 2 gram
adalah 5. Pada kelompok kontrol tanpa
diberi getah batang pisang skor
penyembuhan luka adalah 5
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-2
No Kelompok
Skor
Hari ke-2
1 Dosis 0,5g 7,8
2 Dosis 1g 7,8
3 Dosis 2g 8,6
4 Kontrol 6,6
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari kedua dengan dosis
0,5 gram untuk nilai skor penyembuhan
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
JURNAL SKRIPSI S1
KEPERAWATAN STIKes Bhakti Mulia
Pare Kediri
7 ABDURROHMAN
NIM : 074 100
033
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-7
No Kelompok
Skor
Hari ke-7
1 Dosis 0,5g 19,6
2 Dosis 1g 19,6
3 Dosis 2g 19,8
4 Kontrol 16,4
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari ketujuh dengan dosis
0,5 gram untuk nilai skor penyembuhan
luka 19,6 , sedangkan kelompok tikus
putih yang diberi perlakuan getah
batang pisang 1 gram adalah 19,6 dan
untuk kelompok tikus putih yang diberi
perlakuan getah batang pisang 2 gram
adalah 19,8. Pada kelompok kontrol
tanpa diberi getah batang pisang skor
penyembuhan luka adalah 16,4.
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-8
No Kelompok
Skor
Hari ke-8
1 Dosis 0,5g 20,6
2 Dosis 1g 20,6
3 Dosis 2g 20,8
4 Kontrol 16,4
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari kedelapan dengan
dosis 0,5 gram untuk nilai skor
penyembuhan luka 20,6, sedangkan
kelompok tikus putih yang diberi
perlakuan getah batang pisang 1 gram
adalah 20,6 dan untuk kelompok tikus
putih yang diberi perlakuan getah
batang pisang 2 gram adalah 20,8. Pada
kelompok kontrol tanpa diberi getah
batang pisang skor penyembuhan luka
adalah 16,4.
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-9
No Kelompok
Skor
Hari ke-9
1 Dosis 0,5g 20,8
2 Dosis 1g 20,8
3 Dosis 2g 21
4 Kontrol 15,8
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari pertama dengan dosis
0,5 gram untuk nilai skor penyembuhan
luka 20,8, sedangkan kelompok tikus
putih yang diberi perlakuan getah
batang pisang 1 gram adalah 20,8 dan
untuk kelompok tikus putih yang diberi
perlakuan getah batang pisang 2 gram
adalah 21. Pada kelompok kontrol
tanpa diberi getah batang pisang skor
penyembuhan luka adalah 15,8
Distribusi Penilaian Penyembuhan
Berdasarkan Hari Ke-10
No Kelompok
Skor
Hari ke-10
1 Dosis 0,5g 21
2 Dosis 1g 21
3 Dosis 2g 21
4 Kontrol 19,4
Dari diagram di atas menunjukkan
bahwa untuk kelompok tikus putih
yang diberi perlakuan getah batang
pisang pada hari kesepuluh dengan
dosis 0,5 gram untuk nilai skor
penyembuhan luka 21, sedangkan
kelompok tikus putih yang diberi
perlakuan getah batang pisang 1 gram
adalah 21, dan untuk kelompok tikus
putih yang diberi perlakuan getah
batang pisang 2 gram adalah 21. Pada
kelompok kontrol tanpa diberi getah
batang pisang skor penyembuhan luka
adalah 19,4
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
10
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
11
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2006). Pisang Dalam
Kehidupan Manusia.
http://pkukmweb.ukm.my/
ahmad/tugasan/s2 99/a67769.htm
diakses 20 Desember 2012
Loka, N. (2006). Manfaat Getah Batang
Pisang. http://www.kompas.com
diakses tanggal 19 Desember 2012
Moenadjat, Y. 2003. Luka Bakar:
Pengetahuan Klinis Praktis Edisi
Revisi. Jakarta : FKUI Notoatmodjo.
(2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep Dan
Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
Priosoeryanto, B. (2006). Penyembuh
Luka di Sekitar
Kita.http://www.kompas.co.id/kesehata
n/news/0307/24/100038.htm diakses 24
Desember 2012
Smeltzer, Suzanne C. (2003). Brunner
& Suddarths Textbook of Medical
Surgical Nursing,8th Edition, Agung
Waluyo (penterjemah). Jakarta : EGC.
Santosa. (2006). Pusat Penelitian Obat
Tradisional. http://lppm.wima.ac.id/
ppot/Abstrak-pen-ppot-web-mikro.html
diakses tanggal 2 Januari 2013.
Samsutin, Yus. (2006). Isolasi,
Identifikasi dan Uji Aktivitas Radikal
Bebas Scavengers Senyawa
Antrakuinon dari Kulit Batang Cassia
multijuga Rich.
http://adln.lib.unair.ac.id diakses
tanggal 30 Desember 2012.
Sjamsuhidajat & Wim. (2004). Buku Ajar
Ilmu Bedah .Edisi 2. Jakarta : EGC
Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn) terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Dangkal pada Tikus Putih (Rattus Norvergicus)
12