Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
1. DEA GRABELLY
2. M. REDHO ADITYA PUTRA
KELAS D IV AHLI JENJANG TEKNOLOGI KIMIA
INDUSTRI
DOSEN PEMBIMBING : Ir. M. Yerizam, M.T.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis dan industri gula sangat baik, dimana Permintaan gula pasir
selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring bertambah jumlah penduduk, perbaikan
perekonomian, dan berkembangnya industri makanan dan minuman. Peningkatan
jumlah permintaan gula pasir di Indonesia kemudian dihadapkan dengan kondisi
kemunduran produktivitas industri gula Indonesia. Sehingga menjadi suatu
permasalahan yang sudah berlangsung lama, semenjak industri gula Indonesia
menurun dari salah satu produsen gula dunia hingga kemudian menjadi importir gula.
Beberapa hal yang menyebabkan pasang-surut industri gula Indonesia,
diantaranya jumlah pabrik gula yang terus berubah. Maria, (2009) memaparkan
bahwa telah terjadi penurunan jumlah pabrik gula, dimana tahun 1930 sebanyak 179
pabrik gula menjadi 61 pabrik gula pada tahun 2009 (Asosiasi Gula Indonesia, 2010).
Dari jumlah pabrik yang cenderung menurun, permasalahan yang dihadapi berupa inefisiensi dan rendahnya daya saing finansial pabrik gula. Menurut Malian, dkk (2004)
bahwa hal tersebut memberikan pengaruh tersendiri terhadap daya saing dan harga
jual gula dipasar domestik.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri
pembeli ataupun konsumennya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran
produknya harus membutuhkan konsumen mengenai produk yang dihasilkannya.
Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan
meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang
selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan
yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang
pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar
tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran
yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan
setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk menentukan
kelayakanuntung atau tidak nya hasil produksi ditinjau dari aspek pasar dan
pemasaran pada pendirian unit pengolahan produksi industri gula pada skala industri
menengah serta sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi pendirian dan
pengembangan industri gula semut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aspek Pemasaran
Aspek yaitu cara memandang pembentukan waktu secara internal didalam
situasi, keadaan, atau proses. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Kemudian pengertian pemasaran seperti yang
dikemukakan oleh Philip Kotler adalah : Suatu proses sosial dan manajerial dengan
mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual
produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha
menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada
konsumen di pasar.
Kotler (2001) mengemumkakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusian. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut Stanton
(2001) definisi pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli
yang ada maupun pembli potensial.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan usaha
terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada
usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan
yang diharapkan melalui proses pertukaran.
Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya,
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber
daya yang dimiliki.
4. Spesialisasi pasar, Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai
kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. misalnya sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk
kelompok pelanggan yang kecil.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar
untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap
orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
c.
Penempatan produk
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
Strategi Produk
Strategi Harga
Strategi Penyaluran / Distribusi
Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor
yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka
variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam
sebagai berikut:
1.
Strategi Produk
Kebijaksanaan mengenai produk meliputi jumlah barang yang akan ditawarkan
Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga
suatu produk ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena
itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup
penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Strategi Harga yang yang cocok untuk Produsen gula yang akan di dirikan adalah
mengacu pada Penetration Pricing dimana pada Kebijakan penetapan harga di sebuah
perusahaan membebankan harga yang relatif rendah lebih bersifat promosional (harga
menarik) atas suatu produk pada awalnya sebagai cara untuk mencapai pangsa yang
luas di pasar yang besar. Dan diharapkan dalam jangka panjang dapat menutup
investasi pada tahap riset dan pengembangan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang
dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa.
Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa
ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan
harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli
barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa
yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini
tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang
menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap
perusahaan dan sebagainya.
1. Menentukan permintaan
Tiap harga yang dikenakan akan menghasilkan level permintaan yang berbedabeda dan karena itu akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan
pemasarannya.
2. Memperkirakan Biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan atas
produknya. Dan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. Perusahaan
ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan
3.
karakteristik produk, yang merupakan produk atau barang kebutuhan pokok seharihari yang memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi, maka Strategi
distribusi yang digunakan sebaiknya Strategi Distribusi Intensif, dimana pada strategi
ini Produsen menempatkan produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer
serta distributor di berbagai tempat.
4.
pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara
menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi
(Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
selling.
Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan
saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan
memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan
berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat
konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001).
Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh
suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :
1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasa
berada pada kisaran 40% atau lebih.
2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang
dikuasai berada pada kisaran 30%
3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 20%.
4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar
yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Dan Strategi Perusahaan
3.1.1 Profil Perusahaan
Dengan hampir 20 tahun pengalaman dalam industri, Sugar Group Companies
adalah kelas dunia produsen gula terpadu di Indonesia, dan mencakup setiap aspek
dari produksi gula dari tanaman tebu, penggilingan, penyulingan, dan kemasan untuk
distribusi dan pemasaran untuk industri, grosir dan ritel pelanggan.
Sugar Group Companies memiliki sekitar 60.000 hektar perkebunan tebu dan
tiga pabrik gula di pulau Sumatera, memproduksi lebih dari 450.000 ton gula per
tahun sekitar 30% dari produksi gula total di Indonesia dan menguasai pangsa pasar
15%. Sugar Group Companies juga mengoperasikan etanol terbesar di Indonesia
dengan kapasitas produksi penyulingan tahunan lebih dari 40 juta liter.
Sugar Group Companies mencapai sinergi yang signifikan dengan
mengoperasikan empat pabrik dan perkebunan sebagai satu kelompok. Strategi
manajemen Sugar Group Companies memberikan efisiensi biaya dan fleksibilitas
operasional melalui skala ekonomi. Sebagai perusahaan gula terintegrasi, memiliki
keuntungan dari pasokan mandiri bahan baku untuk pabrik-pabrik gula dan
penyulingan etanol. Semua pabrik Sugar Group Companies terus dipelihara dan
ditingkatkan untuk meningkatkan produksi dan efisiensi.
Sugar Group Companies terdiri dari empat perusahaan, PT Gula Putih
Mataram (GPM), PT Manis Indolampung (SIL), PT Indolampung Perkasa (ILP) dan
PT Indolampung Distillery (ILD).
Produk akhir adalah alkohol 96% dan diekspor ke Jepang dan Filipina untuk
digunakan dalam industri minuman, makanan dan produk lainnya.
3.2 Strategi Perusahaan
3.2.1 Strategi Produk
Sugar Group Companies percaya akan pentingnya pembuatan gula berkualitas
tinggi tersedia untuk keluarga di seluruh Indonesia. Pada tahun 2002, Sugar Group
Companies meluncurkan Gulaku (Gula saya), gula pertama merek di Indonesia untuk
menyediakan gula yang Manis, Alami, dan Bersi Murni manis, alami, bersih dan
murni. Gulaku telah dengan cepat menjadi merek terkenal dan terpercaya dalam
rumah tangga di Indonesia, dan merupakan nomor satu gula bermerek di Indonesia.
Dengan mempertahankan kualitas produk yang tinggi, Sugar Group
Companies mampu menargetkan sekitar 80% dari masukan gula kepada konsumen
dan sisanya 20% untuk pasar industri.
3.2.2 Strategi Harga
Gulaku dikemas dalam dua pilihan, 1 kg dan 0,5 kg. Kemasan kecil-kecil akan
mempercepat proses branding selain memudahkan keterjangkauan konsumen dari sisi
harga. Sebenarnya sasaran Gulaku bukan semata-mata konsumen yang sadar harga.
Tetapi juga untuk segmentasi konsumen yang memburu higienitas. Jadi,
segmentasinya lebih ke segmen harga dan konsumen yang perhatian terhadap
higienitas dan yang belum. Sehingga segmentasi produk Gulaku secara otomatis
memang segmen menengah-atas karena lebih care. Saat ini Gulaku kemasan satu
kilogram dijual ritel modern dengan kisaran harga Rp 12.500-13.000 sedangkan gula
Kristal curah Rp 11.000.
3.2.3 Strategi Distribusi
industri
Sugar
Group
Companies
termasuk
perusahaan
multinasional Coco Cola, Pepsi Cola, Frisian Flag, Unilever, Sosro, dan Nestle,
antara lain, yang menuntut hanya kualitas tertinggi standar internasional gula.
3.2.4 Strategi Promosi
Pertama tama yang membuat kita bisa selalu ingat pada suatu brand mereka
salah satu dari namanya adalah gulaku seolah olah ini adalah sesuatu yang sangat
dekat dengan konsumen. Terkait dengan logonya, walau desain kemasannya modern,
tetapi dalam logo masih memberikan kesan tradisional (mbok-mbok dengan
rambutnya yang dikonde). Membuat gulaku mudah di terima masyarakat indonesia,
karena mereka menggunakan icon bangsa ini dalam logonya dan desain kemasannya
yang modern, lalu dari segi periklanannya, tak bisa kita pungkiri bahwa iklan gulaku
adalah iklan yang begitu spektakuler. dengan selalu mengusung ide karnaval, meriah,
dengan
You
jargonnya
are
my
candy
girl,
And
youve
got
me
wanting
you.
I just cant believe the loveliness of loving you (I just cant believe its true)
I just cant believe the one to love this feeling to. (I just cant believe its true)
iklan gulaku dari sugar group company selalu membuat kita akan ingat bahwa gula ya
cuma gulaku. Itu karena Gulaku benar-benar memikirkannya dengan matang, citra
gula yang manis, murni dan alami, benar-benar muncul di iklan iklannya, iklannya
seperti menggambarkan sesuatu yang kita inginkan dari suatu kemanisan gula,
iklannya bener- bener manis, baru dari iklan aja kita langsung benar-benar terngiangngiang akan brand gulaku dari sugar group company. mereka benar benar berhasil
menjalankan promosinya sebagai media komunikasi pemasaran, mulai dari
atau
jasa
yang
dilakukan
sponsor
tertentu
yang
dibayar.
atau
membeli
suatu
produk
atau
jasa.
citera
perusahaan
atau
produk
individualnya.
4. Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk
melakukan
suatu
presentasi,
menjawab
langsung
dan
menerima
pesanan.
dari event tersebut, pengiklanan produk bisa langsung diterima oleh personal
konsumen, tidak lagi melalui banyak perantara seperti lewat iklan. Gulaku juga
membuat hotline bagi konsumen, email, fan page di facebook, agar bisa
menghubungi langsung pihak Gulaku.
3.2.4 Kinerja Pemasaran Perusahaan
Lokasi penjualan Gulaku saat ini memang lebih banyak pada hypermarket
atau supermarket, hal ini tidak terlalu dipersoalkan oleh konsumen yang tinggal di
kota-kota atau konsumen tingkat menengah ke atas yang memiliki karakteristik
mayoritas berbelanja pada hypermarket atau supermarket. Pada konsumen ini hal
yang perlu diperhatikan adalah bagaimana supaya ketersediaan selalu terjaga dan
meletakan produk Gulaku pada bagian yang bisa langsung dilihat oleh konsumen.
Tetapi kedepannya perlu juga untuk produk gulaku bisa di jual lebih banyak lagi di
pasar-pasar tradisional dan retailer-retailer kecil di tingkat pedesaan sehingga produk
gulaku memiliki tingkat pemasaran yang lebih luas serta mampu menjadi market
leader bagi produk gula Kristal dalam negeri dan ditingkat pasar ASEAN sesuai
dengan visi perusahan.
Kesadaran para pemasar terhadap pentingnya merek patut diacungi jempol.
Demi memenangkan kompetisi pasar yang ketat, para pemasar mulai rajin
membangun merek (branding). Termasuk, untuk produk komoditas Gulaku.
Gulaku intensif membangun merek, sama seperti tepung terigu Bogasari yang
memiliki puluhan merek, atau tepung beras Rose Brand. Sugar Group Companies ,
produsen produk Gulaku pun berusaha membangun merek yang kuat, unik dan
mudah diingat. Perusahaan yang dulu dimilili Grup Salim dan antara tiga tahun lalu
diakusisi Grup Makindo (Keluarga Gunawan Yusuf) ini benar-benar serius
mengembangkan merek. Terbukti, melalui manajemen baru, Grup Sugar langsung
mengambil inisiatif pemasaran dengan melakukan kampanye besar-besaran saat
peluncuran perdananya. Gulaku dipromosikan di televisi dalam bentuk spot-spot
iklan di jam-jam utama. Anggaran promosinya itu tak bisa dianggap kecil karena
menghabiskan dana milyaran rupiah. Selain itu, Gulaku juga melakukan in-store
promotion, terutama dengan mem-book space-space premium di ritel modern seperti
Carrefour dan Superindo.
Bagaimanapun, langkah Gulaku merupakan suatu terobosan. Sebelumnya, di
kalangan pemain gula,branding masih jauh dari bayangan. Umumnya pemasaran gula
masih
dilakukan
layaknya
produk
komoditas,
sehingga
yang
terjadi
hanya trading atau kegiatan penjualan. Kegiatan promosi melalui televisi atau
media above the line misalnya, tidak ada satu pun pemain yang melakukan sebelum
Gulaku. Karena itu, dari sisi timing, branding Gulaku sungguh tepat karena pemain
lain belum memulai. Ini bisa dilihat sebagai upaya mencuri start.
3.2.5 Posisi Strategis Perusahaan
Mempertahankan operasi di daerah terpencil menempatkan tanggung jawab
khusus pada Sugar Group Companies untuk menjaga karyawan dan keluarga mereka
dengan cara yang komprehensif. Sugar Group Companies mendukung karyawan dan
memberikan fasilitas pada mereka dengan menyediakan perumahan, air minum
bersih, listrik, sekolah, layanan kesehatan dan tempat-tempat keagamaan dan rekreasi
di lingkungan kota dekat dengan perusahaan. Karyawan Sugar Group Companies
dan keluarga mereka berpartisipasi dalam koperasi yang menyediakan jasa keuangan
dan produk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah.
Melalui penelitian dan Pengembanga kontinyu yang dilukukan Sugar Group
Companies dihasilkan berbagai spesies tebu yang memiliki ketahanan terhadap
serangan hama dan penyakit, hasil produksi yang tinggi dan kadar gula tinggi.
Pembangunan infrastruktur mendukung dan menopang berbagai kegiatan produksi
terkait dengan perkebunan dan pabrik. Sugar Group Companies telah membangun
beberapa kilometer jalan utama dan jalan cabang untuk mendukung dan mepermudah
efisiensi pengangkutan hasil panen tebu ke pabrik-pabrik nya.
Sebuah proses yang berkesinambungan dari penelitian dan pengembangan
merupakan kunci keberhasilan untuk meningkatkan hasil dan kesejahteraan
perusahaan secara keseluruhan.
BAB IV
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan
situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau
lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal
dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan
lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil
menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun
penentuan
strategi
bersaing
hendaknya
dilakukan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
April
2015)
Yahya, E. 2011. Iseng-iseng Jadi Pakar yang Mengomentari Gulaku. http//www.
edrayahyasblog.weebly.com//iseng-iseng-jadi-pakar-yg-mengomentari-gulaku.
(Diakses 2 April 2015).