Вы находитесь на странице: 1из 5

Fungsi Kandung

Empedu

Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan


d a n menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati

Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol

Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin


l a r u t lemak,mineral besi, dan kalsium
Penyakit kandung Empedu

Penyakit kandumg empedu umumnya terdiri atas

Infeksi (kolesistitis)

Batu empedu (kolelitiasis)


Kolesistitis

Peradangan kandung empedu, penyebab utamanya adalah batu empedu


yangmenyumbat saluran empedu

Penyakit ini dapat disertai jaudice, karena cairan empedu tidak bisa masuk kes a l u r a n
c e r n a b e r u b a h w a r n a m e n j a d i b i l i r u b i a y a n g b e r w a r n a k u n i n g d a n masuk
ke peredaran darah
Kolelitiasis

Terbentukn ya batu empedu yang bila masuk ke dalam s aluran


e m p e d u menimbulkan penyumbatan dan kram

Penyaluran empedu ke duodenum terganggu sehingga mengganggu absorpsilemak

Ada dua jenis batu empedu , yaitu kolesterol dan batu pegmen

http://wanenoor.blogspot.com/2011/10/kantungempedu-komposisi-empedu-dan.html

Anatomi dan fisiologi kandung empedu


Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung
empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran
berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi
kedalam sebuah fundus, badan dan leher.
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:

Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah
korpus vesikafelea.

Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah
empedu. Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak
500-1000 cc setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan
empedu dapat meningkat pada saat mencerna lemak.

Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu
ke badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.

Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 cm. berjalan dari leher kandung
empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke
duodenum.

Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.

Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari
tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada
bagian tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam
merupakan membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu. Membran
mukosanya terdiri atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun
menyerupai epitel pada permukaan lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat
mengabsorpsi air dan elektrolit, tetapi tidak mensekresikan garam-garam empedu dan
pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi pekat. Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi
oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari kandung empedu (cairan empedu) masuk ke
pembuluh cystic.

Letak Kandung Empedu


Fungsi kandung empedu
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan
memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan
elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi
tertutup. Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air.
Derajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan
empedu yang dihasilkan oleh hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang
terkandung dalam cairan empedu yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah
89%. Bila saluran empedu dan duktus sistikus dijepit, maka tekanan dalam saluran empedu
akan naik sampai kira-kira 30 mm cairan empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu
berhenti. Akan tetapi bila saluran empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air
akan diabsorspi dalam kandung empedu dan tekanan intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm
cairan empedu selama beberapa jam.
Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang berwarna
kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati. Setiap
hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar 7,6-8,6. Cairan
empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah
fosfolipid (lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain yang ada
dalam larutan elektrolit alkali yang mirip dengan getah pankreas.
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan
penyerapan lemak. Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak
dan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin
(pigmen utama dalam empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam
empedu.
Proses pembentukkan empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari

pencernaan. Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium
dari asam empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atau turunan dari
sistin, mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar
lemak menjadi suspensi dari lemak dengan diameter 1m dan absorpsi dari lemak,
tergantung dari sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung
dengan lemak dan membentuk Micelles (agergat dari asam lemak, kolesterol dan
monogliserida), kompleks yang larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap
dalam sistem pencernaan (efek hidrotrofik). Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga
mempunyai luas permukaan yang lebar sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang
penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan dengan baik. Kolesterol larut dalam empedu
karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.

Bagian-bagian Kandung Empedu


Zat-zat yang dibentuk dalam empedu antara lain adalah:
Bilirubin, yang juga dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil dari metabolisme
hem. Hem, yang merupakan bagian nonprotein dari hemoglobin, akan mengalami perubahan
lagi menjadi biliverdin, lalu bilirubin. Keseluruhan proses perubahan ini berlangsung di hati.
Sekitar 70-80% bilirubin diperoleh dari pemecahan hem yang berasal dari hemoglobin ini,
dan 20-25% berasal dari protein hem lain seperti mioglobin, sitokrom (yang mengandung
hem) dan katalase. Sebagian kecil diperoleh dari penghancuran sel eritroid muda (akibat
eritropoesis yang tidak efektif).
Dalam metabolismenya, struktur bilirubin yang dihasilkan dari perubahan-perubahan
hemoglobin itu bersifat tidak larut dalam air, tetapi sangat larut dalam lemak. Karena sifat
tidak larut dalam air ini, maka di dalam plasma darah, bilirubin harus diangkut dengan
bantuan suatu pembawa (karier), dan karier fisiologis tersebut adalah albumin serum.
Bilirubin dalam bentuk ikatan bilirubin-albumin akan beredar di dalam sirkulasi darah, untuk
kemudian masuk ke dalam sel hati. Pada permukaan sinusoid hati, bilirubin tidak
terkonjugasi akan melepaskan diri dari ikatannya dengan albumin, dan masuk melalui
membran sel hati dengan cara difusi (facilitated diffusion).
Di dalam sel hati (hepatosit), bilirubin diikat oleh 2 protein intraseluler utama dalam
sitoplasma, protein sitosolik Y (misalnya, ligandin atau glutathione S-transferase B) dan
protein sitosolik z (dikenal juga sebagai fatty acidbinding protein [FABP]).

Agar bilirubin dapat diekskresikan ke dalam empedu (untuk kemudian dikeluarkan ke usus),
terlebih dulu ia harus dibuat dapat larut dalam air. Untuk mencapai maksud tersebut, maka di
dalam sel parenkim hati, sebagian besar bilirubin akan dikonjugasikan dengan asam
glukuronat.
Dua asam empedu utama (primer) yang dibentuk dalam hati adalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat. Dalam usus besar, bakteri mengubah asam kenodoeksikolat dan asam
deoksikolat menjadi asam litokolat. Karena asam deoksikolat dan asam litokolat di bentuk
oleh kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat dinamakan asam empedu sekunder.
Konjugasi asam-asam terjadi dalam empedu dan konjugatnya, misalnya asam glikokolat dan
asam taurokolat membentuk garam natrium dan garam kalium dalam empedu hati yang
bersifat alkali.

http://pelajaribiologi.blogspot.com/2012/05/kandungempedu-dan-fungsinya.html

Вам также может понравиться