Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
pada hukum alam, tetapi tidak memiliki keyakinan, motif, atau niat, sementara
manusia memiliki semua hal tersebut. Hasilnya adalah ketika kita mengobservasi
individu, kita berusaha untuk mengembangkan berbagai penjelasan tentang
mengapa mereka berperilaku dalam cara-cara tertentu. Oleh karenanya, persepsi
dan penilaian kita tentang tindakan seseorang akan dipengaruhi secara signifikan
oleh asumsi yang kita buat tentang keadaan internal orang tersebut.
Teori
Hubungan
(attribution
theory)
telah
dikemukakan
untuk
2. Konsensus
3. Konsistensi
Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada
kekeliruan atau prasangka (bias, sikap berat sebelah) yang menyimpangkan atau
memutar balik atribusi. Bukti mengemukakan bahwa kita cenderung meremehkan
pengaruh faktor dari luar dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal. Misalnya
saja, penurunan penjualan seorang salesman akan lebih dinilai sebagai akibat dari
kemalasannya daripada akibat kalah saing dari produk pesaing.
Ada beberapa teknik dalam menilai orang yang memungkinkan kita
membuat persepsi yang lebih akurat dengan cepat dan memberikan data yang
valid (sahih) untuk membuat ramalan, yaitu :
1.
Persepsi selektif
orang-orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka tafsirkan
berdasarkan pengalaman, latar belakang, kepentingan, dan sikap.
2.
Efek halo
yaitu menarik kesan umum mengenai seorang individu berdasarkan
karakteristik tunggal.
3.
Efek kontras
yaitu evaluasi atas karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi
pembandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang
berperingkat lebih tinggi atau rendah pada karakteristik yang sama.
4.
Proyeksi
menghubungkan karakteristik kita sendiri dengan orang lain.
5.
Berstereotipe
menilai seseorang berdasarkan persepsi seseorang terhadap kelompok
seseorang itu.
2.
tersebut
keliru.
Pengharapan
kita
mengenai
4.
5.
level amna masalah itu dapat dipahami. Ini disebabkan karena kemampuan
manusia
mengolah
informasi
terbatas,
membuatnya
tidak
mungkin
terlalu
ditekankan
dan
bahwa
dalam
kasus-kasus
tertentu
pilihan
keputusanpun
disederhanakan
dengan
hanya
orientasi
jangka panjang, dan anagt baik untuk menemukan solusi yang kreatif.
- Perilaku
bisa bekerja baik dengan yang lain, memperhatikan kinerja rekan kerja dan
usulan-usulan mereka, mengandalkan pertemuan untuk berkomunikasi,
mencoba menghindari konflik, dan mengupayakan penerimaan.
7. Hambatan dari organisasi
Dalam sebuah organisasi para manager akan membentuk keputusan sesuai
dibawah ini :
- Evaluasi kinerja
manager dipengaruhi oleh kriteria yang mereka gunakan untuk mengevaluasi.
Mereka akan bertindak sesuai apa yang dijadikan penilaian/tolok ukur.
- Sistem imbalan
yaitu dengan mengemukakan kepada karyawan pilihan apa yang lebih disukai
terhadap upah.
- Pembatasan waktu
batas waktu yang eksplisit dalam pengambilan keputusan menciptakan
tekanan waktu pada pengambil keputusan dan mempersulit untuk
mengumpulkan semua informasi yang ingin mereka dapatkan.
- Reseden historis
keputusan yang diambil dimasa lalu akan terus membayangi keputusan saat
ini.
8. Perbedaan budaya
Latar belakang budaya dari pengambil keputusan dapat mempengaruhi seleksi
masalah, kedalaman analisis, arti penting yang ditempatkan pada logika dan
rasionalitas, atau apakah keputusan organisasional hendaknya diambil secara
otokratis atau secara kolektif.
Bagaimana Etika dalam Pembuatan Keputusan?
Bagian terakhir adalah mengenai keetisan dalam pengambilan keputusan.
Ada tiga kriteria keputusan yang etis, yaitu :
1.
Kriteria Utilitarian
dimana keputusan diambil semata-mata atas dasar hasil/konsekuensi
mereka.
jumlah
keputusan berarti
peraturan-peraturan dengan baik dan adil sehingga terdapat distribusi laba dan
biaya secara adil. Pandangan ini membenarkan pemberian bayaran yang sama
untuk setiap individu atas pekerjaan tertentu tanpa memperhatikan perbedaanperbedaan kinerja, dan pengunaan senioritas sebagai penentu utama dalam
membuat keputusan-keputusan pemberhentian
Tiap-tiap kriteria memiliki kelebihan dan kekurangan. Fokus pada
utilitarianisme
meningkatkan
efisiensi
dan
produktivitas,
tetapi
dapat