Вы находитесь на странице: 1из 11

Nama : Agustin Liela Manu

NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)


PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS
(SAHAM, RIGHTS, WARRANT), KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
A. PENERBITAN SEKURITAS EKUITAS
Go Public
Go Public merupakan penawaran saham atau obligasi kepada masyarakat umum untuk pertama
kalinya. Pertama kali berarti bahwa pihak penerbit (emiten) pertama kalinya melakukan
penjualan saham atau obligasi. Perusahaan yang sudah melakukan penawaran umum berarti
perusahaan tersebut sudah merupakan milik masyarakat pemegang saham dari perusahaan yang
bersangkutan.
Untuk perusahaan yang go public, tuntutan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan akan
semakin kuat karena pemilik menginginkan keuntungan yang semakin meningkat juga sehingga
akan berpengaruh terhadap besarnya dividen yang akan dibagikan. Selain itu, dengan
pertumbuhan dan perkembangan yang bagus, citra perusahaan akan meningkat sehingga harga
saham di pasar sekunder juga akan semakin meningkat.
Initial Public Offering
Initial Public Offering (IPO) merupakan suatu proses mengeluarkan saham baru kepada
investor public untuk pertama kalinya dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada
investor ritel untuk dapat menanamkan investasi ke dalam perusahaan tersebut dan sahamnya
nantinya dapat diperdagangkan di pasar sekunder. IPO biasanya dilakukan perusahaan untuk
dapat meningkatkan transparansi proses kerja perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan
kepada semua pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan tersebut baik investor, pemerintah,
Bapeppam. Penjualan saham diatur oleh pihak berwajib dalam pengaturan finansial dan jika
relevan, sebuah bursa saham. Biasanya menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan
kondisi keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para investor.
Tingkat kompleksitas untuk menghasilkan keputusan yang tepat dalam menciptakan
anggaran modal dan struktur modal yang optimal memaksa perusahaan untuk lebih peka
terhadap kegiatan penghimpunan dana. Berdasarkan teori Packing Order bahwa perusahaan

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
harus mengoptimalkan penggunaan sumber dana internal sebelum memutuskan untuk
menghimpun dana eksternal. Apabila perusahaan sudah tidak mampu membiayai aktifitas
operasi dengan menggunakan sumber dana internal maka perusahaan dapat menerbitkan hutang
atau obligasi dengan jangka waktu tertentu. Adanya hutang yang disebabkan oleh sumber
pembiayaan dari luar (eksternal) akan berdampak langsung pada nilai dan aktifitas operasional
perusahaan. Selain itu, menggunakan hutang dalam batasan tertentu akan berpengaruh terhadap
peningkatan nilai perusahaan.
Pihak yang Terlibat dalam Proses IPO
Sebelum emisi, rencana manajemen perusahaan mencari dana melalui go public akan dibawa ke
forum rapat umum pemegang saham (RUPS) atau rapat umum pemegang saham luar biasa
(RUPS LB) untuk dimintakan persetujuan. Setelah persetujuan diperoleh, emiten kemudian harus
mencari dan menunjuk pihak-pihak tertentu untuk menjamin emisi dan membantu menyiapkan
kelengkapan dokumen emisi.
Pihak-pihak yang terlibat tersebut meliputi perusahaan efek, profesi penunjang dan lembaga
penunjang. Perusahaan efek dalam proses IPO bertindak sebagai penjamin dan membantu emisi.
Perusahaan efek dapat pula berfungsi sebagai Penjamin Pelaksana Emisi, Penjamin Emisi,
sekaligus sebagai Agen Penjual.
Profesi penunjang yang diperlukan mencakup:
1. Akuntan Public (auditor independen) untuk melakukan audit atas laporan keuangan 2
tahun terakhir.
2. Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat akta-akta perjanjian
dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.
3. Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion)
Lembaga penunjang yang berperan antara lain:
1.
2.
3.
4.

Wali Amanat sebagai wali dari kepentingan investor (untuk emisi obligai)
Penanggung (Guarantor)
Biro Administrasi Efek
Kustodian untuk tempat penitipan harta.

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)

Manfaat IPO
Menjadi perusahaan pubik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan, diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Memperoleh Sumber Pendanaan Baru


Memberikan Competitive Adbantage untuk Pengembangan Usaha
Melakukan Merger atau Akuisis Perusahaan Lain
Peningkatan Kemampuan Going Concern
Meningkatkan Citra Perusahaan
Meningkatkan Nilai Perusahaan

Proses IPO
Untuk dapat mencatatkan sahamnya di bursa, emiten wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum maupun sebagai perusahaan
public telah dinyatakan efektif oleh Bapepam.
b. Laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku terakhir diaudit dengan wajar tanpa
syarat.
c. Saham yang dicatatkan minimal berjumlah 1.000.000 saham.
d. Jumlah pemegang saham, baik perseorangan maupun lembaga minimal 200, dan
pemegang saham masing-masing memilniki minimal 1 satuan perdagangan.
e. Wajib mencatatkan seluruh saham yang telah disetor penuh, sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan tentang persentase pemilikan saham oleh pemodal asing.
f. Perusahaan telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun.
g. Dalam dua tahun terakhir mendapat laba operasi, tidak terdapat saldo kerugian pada
posisi keuangan yang terakhir.
Dalam perdagangan di bursa efek, nama perusahaan emiten tidak ditulis secara lengkap, tetapi
menggunakan kode yang terdiri dari 4 karakter alfabetik. Kode ini disebut dengan ticker symbol.
Karakter terakhir Q digunakan untuk warrant, sedangkan karakter terakhir Z digunakan untuk
bukti right.
Setelah masuk ke bursa efek maka harga saham akan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi di pasar.

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
Setelah pemasaran dilakukan serta pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh Bapepam,
maka perusahaan bisa melakukan go public. Penawaran umum ini dilakukan di pasar perdana
atau sering disebut dengan periode pasar perdana di mana efek ditawarkan kepada masyarakat
pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang sudah ditunjuk. Masyarakat bisa
mulai membeli saham yang ditawarkan pada harga perdana yang sudah ditetapkan. Harga
perdana ini merupakan harga kesepakatan antara penjamin emisi (lead underwriters) dan calon
emiten dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu, seperti permintaan masyarakat
pemodal, kebutuhan emiten, pesaing dalam industri yang sama, dan lain-lain.
Secondary Public Offering

Tahap secondary market adalah masa pencatatan saham di bursa Efek dan sekaligus saham
tersebut di perdagangkan. Pada masa ini para pemilik saham yang telah membeli saham di pasar
perdana dapat memperjualbelikan sahamnya dengan mekanisme perdagangan yang berlaku di
Bursa Efek. Pemilik saham atau pemodal dapat melakukan jual ataupun beli atas saham yang
dimilikinya melalui perusahaan efek yang bergerak sebagai perantara pedagang efek atau pialang
saham. Pada secondary market ini menjadi menarik karena saham perusahaan yang dijual oleh
emiten tersebut akan diuji apakah saham ini memiliki prospek atau kinerja bagus atau tidak.
Suatu saham yang memiliki kinerja baik, maka harga sahamnya akan memiliki kecenderungan
naik karena diminati oleh pemodal. Sebaliknya, saham kurang baik, akan memiliki
kecenderungan harga menurun.
Rights (Sertifikat Bukti Rights)

Right dapat didefinisikan sebagai efek yang memberikan hak kepada pemegang saham lama
untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan oleh emiten pada proporsi dan harga tertentu.
Hak dalam right sering disebut sebagai preemptive right, yaitu suatu hak untuk menjaga proporsi
kepemilikan saham bagi pemegang saham lama di suatu perusahaan sehubungan dengan
pengeluaran saham baru.Biasanya right muncul ketika emiten melakukan penawaran saham
kedua (second issue).
Dampak jika pemegang saham tidak menggunakan preemptive right adalah:

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
a. Dilusi (berkurangnya proporsi kepemilikan pemegang saham yang tidak menggunakan
haknya.
b. Mengurangi ROI (Return on Investment) dengan bertambahnya saha beredar.
c. Mengecilnya DPS (Dividend Per Share) karena harus dibagikan kepada pemegang saham.
Harga saham yang ditentukan dalam right untuk membeli saham baru dengan proporsi sesuai
ketentuan, harganya ditentukan sama dengan atau di atas nilai nominal saham tapi nilai nominal
saham tetap di bawah harga pasar. Harga penebusan saham baru ini disebut dengan exercise
price atau subscription price.
Dalam kaitannya dengan right, ada istilah right issue, yang didefinisikan sebagai kegiatan
penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan
efek terlebih dahulu.
Untuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan dari pemegang
saham mayoritas. Right issue ini pun harus mendapatkan persetujuan efektif dari Bapepam.
Rumus untuk menghitung harga teoritis rights adalah:
Pr = Ps Pe
Ket:
Pr

= harga teoritis right

Ps

= harga teoritis ex right

Pe

= harga saham baru (harga tebus right)

Dengan adanya right issue akan terjadi penambahan saham baru yang akan menyebabkan adanya
dilusi kepemilikan saham. Untuk menghitung harga teoritis saham sesudah right issue digunakan
rumus berikut:
Ps=

R R . Pc+ P E
R R +1

Ket:
Ps

= harga teoritis saham ex right

Pc

= harga penutupan saham pada cum-right

RR

PE

= rasio rights issue


= exercise price (harga penebusan rights)

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
Di samping memiliki keuntungan, right juga memiliki risiko. Salah satu contoh risiko yang
sering terjadi adalah apabila harga saham pada periode pelaksanaan atau yang biasa disebut
dengan exercise date lebih rendah. Dalam kondisi ini dengan sendirinya investor tidak akan
mengkonversikan right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli
right.
Warrants
Waran adalah hak untuk membeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada waktu
yang telah ditetapkan pula. Waran biasanya melekat sebagai daya tarik (swetener) pada
penawaran umum saham perdana (IPO) ataupun obligasi. Biasanya harga pelaksanaan lebih
rendah dari pada harga pasar saham. Setelah saham ataupun obligasi tersebut tercatat di bursa,
waran dapat diperdagangkan secara terpisah. Periode perdagangan waran sekitar 3 - 5 tahun.
Waran merupakan suatu pilihan (option), di mana pemilik waran mepunyai pilihan untuk
menukarkan atau tidak warannya pada saat jatuh tempo. Pemilik waran dapat menukarkan waran
yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri
berfluktuasi selama periode perdagangan di pasar sekunder.
Untuk menghitung harga suatu waran digunakan rumus berikut:
Pw = Ps Pe
Pw

= harga / nilai fundamental suatu waran

Ps

= harga / pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran.

Pe

= exercise price waran untuk penebusan saham

Yang menjadi keistimewaan waran ini antara lain:


a. Pemilik waran memiliki hak untuk membeli saham baru perusahaan dengan harga yang
lebih rendah dari harga saham tersebut di pasar sekunder dengan cara menukarkan waran
yang dimilikinya ketika harga saham perusahaan tersebut melebihi harga pelaksanaan.
b. Karena sifatnya yang bisa diperdagangkan itu waran ini juga memberikan keuntungan
berupa capital gain. Karakteristik yang demikian itu sekaligus juga menjadi faktor yang
merugikan bagi investor apabila harga waran jatuh dari harga belinya. Begitu pula apabila

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah dari harga
pelaksanaan, maka investor akan mengalami kerugian atas harga beli waran.
B. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Terdapat banyak dimensi lain dari kewajiban (utang) jangka panjang, termasuk hal-hal seperti
jaminan, karakteristik penebusan kembali (call), dana pelunasan (sinking fund), peringkat, dan
perjanjian perlindungan (protective covenant). Karakterisik-karakterisitik tersebut dirinci di
dalam perjanjian obligasi (indenture).
Indenture adalah suatu perjanjian tertulis antara perusahaan (peminjam) dengan krediturnya.
Kadang-kadang disebut juga sebagai perjanjian dengan wali amanat (deed of trust). Biasanya,
suatu pengawas keuangan (trustee) misalnya sebuah bank, ditunjuk oleh perusahaan untuk
mewakili para pemegang obligasi. Perusahaan pengawas harus:
a. Memastikan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian telah dipatuhi.
b. Mengelola dana pelunasan.
c. Mewakili pemegang obligasi dalam kegagalan pembayaran yakni jika perusahaan gagal
bayar.
Indenture obligasi adalah dokumen legal yang biasanya memuat persyaratan-persyaratan berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Persyaratan dasar obligasi


Jumlah total emisi obligasi
Uraian tentang harta yang digunakan sebagai jaminan
Kesepakatan pelunasan
Rincian perjanjian perlindungan

Protective Covenants
Protective covenant adalah bagian dari indenture atau perjanjian pinjaman yang membatasi
tindakan-tindakan tertentu yang mungkin akan diambil oleh perusahaan selama jangka waktu
pinjaman.

Protective covenant dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
a. Positive covenant
Positive Covenant adalah jenis janji Anda dilarang. Janji ini membatasi atau melarang
tindakan-tindakan yang mungkin diambil oleh perusahaan. Berikut adalah contoh umum
di antaranya :
o Perusahaan harus membatasi jumlah dividen yang dibayarkan menurut suatu
rumus tertentu.
o Perusahaan tidak dapat menjaminkan asetnya kepada pemberi pinjaman lain.
o Perusahaan tidak dapat bergabung dengan perusahaan lain.
o Perusahaan tidak dapat menjual atau menyewakan semua asset utama tanpa
persetujuan dari pemberi pinjaman.
o Perusahaan tidak dapat menerbitkan utang jangka panjang tambahan.
b. Negative Covenant
Negative covenant adalah jenis perjanjian Anda harus. Janji ini menyebutkan satu
tindakan yang oleh perusahaan disetujui untuk diambil atau suatu persyaratan yang
harus dipatuhi oleh perusahaan. Berikut beberapa contohnya :
o Perusahaan harus menjaga modal kerjanya pada atau di atas suatu tingkat
minimum yang telah ditentukan.
o Perusahaan harus memberikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada
pemberi pinjaman secara berkala.
o Perusahaan harus menjaga semua agunan atau jaminan dalam kondisi yang baik.
Beberapa contoh di atas hanya sebagian daftar covenant. Suatu indenture tertentu mungkin
memiliki banyak janji yang berbeda.
Sinking Fund
Obligasi dapat dilunasi saat jatuh tempo, di mana saat itu pemegang obligasi akan menerima
nilai nominal, atau yang dinyatakan dari obligasi. Obligasi juga bisa dilunasi sebagian atau
secara keseluruhan sebelum jatuh tempo. Pelunasan sebelum jatuh tempo lebih umum terjadi dan
sering kali ditangani melalui dana pelunasan.
Dana pelunasan (sinking fund) adalah suatu rekening yang dikelola oleh pengawas obligasi
dengan tujuan untuk melunasi obligasi. Perusahaan melakukan pembayaran tahunan kepada
pengawas, yang selanjutnya akan menggunakan dana tersebut untuk melunasi sebagian utang.
Pengawas melakukan ini dengan membeli sebagian obligasi di pasar atau menebus sebagian
obligasi yang beredar.

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
Sinking fund juga didefinisikan sebagai penyisihan sejumlah dana oleh emiten secara teratur
untuk melunasi obligasi atau utang jangka panjangnya. Sinking fund didesain untuk melindungi
investor dengan memastikan bahwa emiten memperhatikan kepentingan para pemodal.
Call Provision
Ketentuan penarikan (call provision/call feature), merupakan hak perusahaan sebagai penerbit
untuk menebus obligasinya sebelum waktu jatuh temponya. Ketentuan penarikan tersebut
biasanya menetapkan bahwa penerbit harus membayar kepada investor/pemegang obligasi suatu
jumlah yang lebih besar dari pada nilai pari (nominal) obligasi jika obligasi tersebut ditarik.
Jumlah tambahan tersebut disebut sebagai premi penarikan/call premium.
Ketentuan penarikan sering kali tidak dioperasikan selama paruh pertama umur suatu obligasi.
Hal ini membuat para pemegang obligasi tidak perlu mengkhawatirkan ketentuan penebusan
dalam tahun-tahun pertama obligasi. Contohnya, sebuah perusahaan mungkin melarang
obligasinya ditebus selama 10 tahun pertama. Ini disebut ketentuan penebusan yang
ditangguhkan (deffered call provision). Selama periode pelarangan ini, obligasi tersebut
dikatakan diproteksi dari penebusan (call protected).
Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu jenis ketentuan penebusan baru yang disebut penebusan
make-whole, dengan karakteristik penebusan ini pemegang obligasi akan menerima kurang
lebih nilai obligasi jika obligasi tersebut ditebus. Karena pemegang obligasi tidak mengalami
kerugian jika terjadi penebusan maka dikatakan sebagai made whole atau impas.

Bond Refunding
Bond refunding berarti menggantikan seluruh atau sebagian bonds (obligasi) yang diterbitkan.
Jika manajemen memprediksi bahwa tingkat suku bunga di pasar modal (market rate) obligasi
sejenis di masa mendatang akan turun, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk
membeli kembali obligasi (buy back) yang tingkat bunganya tinggi, dan menerbitkan obligasi

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Dalam hal ini disebut bahwa obligasi didanai
ulang (refunded). Jadi, kapan perusahaan perlu melakukan pendanaan ulang obligasinya
tergantung dari ekspektasi tingkat suku bunga di masa mendatang.
Adanya penarikan kembali inilah biasanya yang menyebabkan obligasi yang mengandung
ketentuan call provision diterbitkan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
obligasi tanpa call provision. Investor lebih memilih obligasi dengan situasi dimana perusahaan
tidak membeli kembali obligasinya sebelum jatuh tempo, sebab investor cenderung ingin
memiliki obligasi dengan bunga tinggi dibanding obligasi dengan bunga rendah.
Keputusan pendanaan ulang (refunding) menyangkut dua pertanyaan yang berbeda, yaitu:
a. Apakah menguntungkan untuk menarik obligasi yang sedang beredar pada periode
berjalan dan menggantinya dengan obligasi baru?
b. Jika bond refunding saat ini menguntungkan, apakah tidak lebih baik/menguntungkan
lagi jika pendanaan ulang ditangguhkan dulu untuk sementara?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada prinsipnya perusahaan menganalisis sama halnya
pada saat mengkaji tentang penganggaran barang modal (capital budgeting). Dengan melakukan
bond refunding artinya terdapat arus kas keluar. Biaya atas pendanaan ulang (sama halnya
dengan pengeluaran investasi, karena perusahaan mengeluarkan dana untuk membeli kembali
obligasi) yang terdiri atas:
a. Premi penarikan (call premium) yang dibayarkan pada pemegang obligasi yang ditarik.
b. Biaya penjualan obligasi baru.
c. Bunga (coupon rate) yang harus dibayar ketika kedua obligasi sedang sama-sama beredar
(disebut sebagai overlap interest). Ada kalanya obligasi baru dijual lebih dahulu sebelum
dilakukan penarikan obligasi lama, ini untuk memastikan ada/tersedia dana untuk
membayar pokok pinjaman dari obligasi lama.
Seluruh pengeluaran kas tersebut dibandingkan dengan arus kas masuk, yang dalam hal ini
berupa penghematan biaya atas ditariknya obligasi lama. Penghematan dapat terjadi karena ada
selisih beban bunga antara obligasi lama dan obligasi baru, serta amortisasi atas biaya-biaya
terkait dengan kedua obligasi tersebut. Penghematan biaya diperhitungkan setelah pajak.
Penghematan biaya yang terjadi setiap tahun (karena biaya bunga dibayarkan tiap tahun)
kemudian dipresent value-kan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi baru sebagai

Nama : Agustin Liela Manu


NPM : 161502040 (MAKSI Kelas D)
discount factor. Perusahaan lebih baik melakukan pendanaan ulang obligasi jika nilai sekarang
(present value) dari penghematan melebihi biaya pendanaan ulang.

Вам также может понравиться