Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Eric W Yasdiananda
ABSTRACT .This study begins with a lack of students behave assertively in the school
environment. Assertiveness is a way to express what they see and what they want and
express feelings of integrity, direct, and honest while maintaining the privacy and respect
for others. The inability to behave assertively and the confidence of students also
influence the ability to make adjustments to the environment, people who have a high
assertiveness have low social anxiety so that they can express their opinions and feelings
without harming others and theirself. Therefore, one who is capable to behave
assertively and he was able to increase self-esteem. Study design used in this study is
correlational. The sampling technique used in this study is purposive random sampling
technique, How to quantitative data analysis in this study, are: 1) Test requirements
include tests of normality and linearity test, and 2) test hypotheses using correlation
techniques of Karl Pearson Product Moment. The results of these two variables
correlation test showed a significant positive relationship between self-esteem and
assertiveness that rxy = 0.618 and p = 0.000 (p <0.01). Based on these findings we can
conclude the higher self-esteem in students, the higher the assertiveness, conversely the
lower the self-esteem, the lower assertiveness in students.
ABSTRAK. Penelitian ini diawali dengan kurangnya perilaku asertif siswa dalam
lingkungan sekolah. Asertif adalah cara untuk mengekspresikan apa yang mereka lihat
dan apa yang mereka inginkan dan mengekspresikan perasaan integritas, langsung, dan
jujur dengan tetap menjaga privasi dan menghormati orang lain. Ketidakmampuan untuk
berperilaku asertif dan percaya diri siswa juga mempengaruhi kemampuan untuk
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan, orang yang memiliki ketegasan tinggi
memiliki kecemasan sosial yang rendah sehingga mereka dapat mengekspresikan
pendapat dan perasaan mereka tanpa merugikan orang lain dan diri mereka. Oleh karena
itu, orang yang mampu untuk berperilaku asertif, dapat juga meningkatkan harga diri.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel purposif
102
103
random, Cara analisis data kuantitatif dalam penelitian ini, adalah: 1) persyaratan uji
meliputi uji normalitas dan uji linearitas, dan 2) uji hipotesis menggunakan teknik
korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Hasil kedua uji korelasi variabel
menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara harga diri dan ketegasan bahwa
rxy = 0,618 dan p = 0,000 (p <0,01). Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan
semakin tinggi harga diri pada siswa, semakin tinggi ketegasan, sebaliknya semakin
rendah harga diri, ketegasan rendah pada siswa.
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan salah satu
berkuasa
terendah
diperoleh
siswa,
untuk
mencapai
dapat
(disekolah
menengah
atas,
mempengaruhinya
periode
memiliki
anak-anak ke remaja.
tersebut
seperti
yang
ini
adalah
pemikiran
berbeda
Kesadaran
kesadaran
akan adanya
tentang
dengan
remaja
yang
siapakah
orang
yang
lain.
mendalam
melakukan
penilaian
atau
evaluasi
104
sebaya
sosial
yang
anggota
sebaya
merupakan
lingkungan
keluarganya.
ngembangkan
self
Teman
esteemnya.
Darajat
lemah,
seperti
kurang
bisa
dengan baik.
Coopersmith
(Ling&Dariyo,
dapat
sendiri,
mem-berikan
perasaan
bahwa
penerimaan
bahwa
seseorang
memiliki
self
esteem
cenderung
lebih
hidupnya
dibandingkan
terutama
yang
diri
kepercayaan
mengenai
dan
sikap
beberapa
se-seorang
besar
terhadap
yang
tinggi
keberhargaan
diri
dalam
kemukakan
oleh
Coopersmith
orang
yang
(Ling&Dariyo,
2000:16)
proses
percaya
diri,
sebagaimana
di-
diri
seorang
mengatakan
terhadap
self
sikap
esteem
berpengaruh
berharga
dan
berarti
terhadap
orang-orang
dapat
mengutarakan
terhadap
sikap
apa
yang
seseorang
yang
serta
mengambil
sebenarnya
yang
memiliki
dirinya.
pengaruh
Munculnya
ingin
menghindari
perilaku-perilaku
negatif.
105
masalah
2006:8)
peng-
munculnya
pada
perasaan
menambahkan
perasaan
adanya
inferioritas
inferioritas
ini
diantaranya
dan
didalam
dunia
mereka
kemampuan
untuk
individu juga
me-rupakan karakteristik
esteem
perilaku
maupun
kelebihan
yang
tinggi.
Orang
kesanggupan
non
asertif
ber-masyarakat,
verbal.
Individu
kelebihan
tersebut
yang
lebih
kebudayaan,
positif
terhadap
dirinya
yang
dapat
tingkat
pendidikan,
tipe
yang
dapat
kemampuan
diharapkan
oleh
remaja
mengemukakan
cenderung
keinginan
atau
106
dilingkungan
yang
nantinya
penelitian
suatu
maka
(Arikunto,
dapat
belajar
siswa
barunya.
Seperti
menyebabkan
jadi
semangat
ber-kurang
dan
ingin
melihat
dikenai
sampel,
yang
generalisasi
karena
berlaku
bagi
2006:131).
peneliti
populasi
Jika
jumlah
maka
akan
apakah
10%-15%
atau
20-25%
dari
jumlah
dalam
penelitian
ini
SMAN 5 Merangin.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini tergolong
penelitian
kuantitatif.
Penelitian
ini
diambil
tersebut.
satu atau
secara
seimbang
Berdasarkan
berdasarkan
populasi
dari
107
HASIL
mencakup
rerata
empiris
dan
rerata
Tabel.1 Rerata Empiris dan Rerata Hipotetik Self Esteem dan Asertivitas
Variabel
Skor Hipotetik
Skor Empiris
Self Esteem
28
112
70
14
54
98
69,36
11,53
Asertivitas
30
120
75
15
56
92
70,40
11,56
SD
untuk
meng-kategorisasikan
< 84.
Standar Deviasi
X < (-1)
Kategorisasi
Skor
Jumlah
Subjek
Persentase
Rendah
X <56
6,67
Sedang
56 X <84
24
80,00
(+1) X
Tinggi
84 X
13,33
30
100%
Jumlah
108
Standar deviasi
Kategori
X < (-1)
Jumlah
Skor
Subjek
Persentase
Rendah
X <60
30,00%
Sedang
60 X <90
19
63,33%
(+1) X
Tinggi
90 X
6,67%
30
100%
Jumlah
melakukan
rendah
sebanyak
terdapat
19
orang
orang
yang
(30,00%),
melakukan
asertivitas
tinggi
(6,67%).
Tabel.4 Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel Self Esteem dan Asertivitas
No
Variabel
SD
Mean
K-SZ
Self Esteem
11,53
69,36
0,601
0,863
Normal
Asertivitas
11,56
70,40
0,868
0,438
Normal
Tabel.5 Hasil Uji Linieritas Variabel Self Esteem dan Asertivitas (N = 30)
Variabel
Self Esteem dengan
Asertivitas
F Linierity
Ket
24,859
p=0,001 (p<0,05)
Linier
memiliki
p =0,001
(p<0,05) dengan
109
Tabel.6 Hasil Uji Hipotesis Variabel Self Esteem dengan Asertivitas (N = 30)
Keterangan
0,618
p=0,000 (p<0,01)
Signifikan
Pada
saat
lingkungan
kesempatan
memunculkan
individu
bagi
memberikan
individu
untuk
asertivitasnya,
maka
tersebut
akan
mampu
PEMBAHASAN
Hasil
utama
penelitian
ini
Selain
itu
asertivitas
individu
ini
SMAN
oleh
bahwa
Merangin.
Hasil
maka
Lazzarus
pembentukan
asertivitas
tidak
Widawati,
yang
akan
akan
maka
2007:35)
negatif
asertif
perilaku
perilaku
menemukan
rendah.
adanya
110
SMAN
menunjukkan
esteem
tersebut.
bahwa
self
Merangin
sebagian
besar
Saran
Simpulan
Berdasarkan
penelitian
yang
diharapkan
untuk
terus
dapat
dengan
dirisehingga
diaplikasikan
melatih
dan
perilaku
di
membiasakan
tersebut
lingkungan
dapat
sekolah
111
dan
inovatif.
(2).
Pihak
sekolah,
terutama
yang
berhubungan
dengan
bimbingan
bagaimana
dalam
kepada
siswa
menyelesaikan
permasalahan
siswa
permasalahansecara
mandiri
DAFTAR RUJUKAN
Alberti, Robert. and Emmons, Michael.
2008.
Your
Perfect
Right:
Assertiveness And Equality In Your
Life And Relationship. Ninth Edition.
California: Impact Publisher.
Andriani, Elvi dan Marini, Liza. 2005.
Perbedaan Asertivitas Remaja
Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua.
Jurnal Psikologi (Vol 4 No. 2
Desember 2007). Hal: 46-51.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian:
Suatu
Pendekatan
Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta:
Rineka Cipta.
Daradjat, Z. 1976. Kesehatan Mental.
Jakarta: Gunung Agung.
Dariyo & Ling. 2000. Psikologi Phronesis
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.
Jakarta
:
Fakultas
Psikologi
Universitas Tarumanegara.
Hapsari,
Ratna
Maharani.
2006.
Sumbangan
Perilaku
Asertif
Terhadap Harga Diri Pada remaja.
Jurnal psyche. Vol 5. Diakses pada
tanggal
2
Januari
2012.dari
http://psikologi.gunadarma.ac.id/libr
ary/jurnal/psychology/2007/413/pdf.
Ismail, 2005. Harga Diri dan Aktualisasi
Diri dengan Partisipasi Mahasiswa
Dalam Gerakan Sosial. Jurnal.(Vol 1
No 1 Desember 2005). Hal: 12-55.
Jay, Ross. 2007. How To Manage Your
Boss (Bagaimana Menyikapi Bos
Anda)Membangun
Kerja Yang
Sempurna. Alih bahasa: Sigit
Purwanto. Jakarta: Erlangga.
Porpitasari,
Mustika,
Desy.
2007.
Pengaruh
Kemampuan
Asertif
Terhadap Hubungan Interpersonal.
Program SI UIN Malang.
Rosita, H. 2007. Hubungan antara perilaku
asertif dengan kepercayaan diri.
Jurnal fakultas psikologi universitas
gunadarma. Diakses pada tanggal 7
Januari2012.
http://www.gunadarma.ac.id/library/j
urnalgraduate/psychology/2007/637/pdf.
Santrock, John W. 2003. Adolescence
(PerkembanganRemaja).
Alih
bahasa: Shinto B. Adelar. Jakarta:
Erlangga.
Siegel,
Sidney.
1992.
Statistik
Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
Sert, Adile Guslah. 2003. the effect of an
assertiveness training on the
assertiveness and self esteem level of
5th grade children.a thesis submitted
to the graduate school of social
sciences of middle east technical
university. Department of Educational Sciences.
Speirs, Andrew, Bridge. 2006. Validation
and Reliability Analysis of the
Health Assertiveness Scale in a
112